BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan suatu bangsa dapat dipengaruhi oleh kreativitas warga negaranya,
Supriadi (Rachmawati & Kurniati, 2010:9) berpendapat bahwa salah satu kemungkinan
penyebab rendahnya kreativitas anak Indonesia adalah lingkungan yang kurang
menunjang anak-anak untuk mengekspresikan kreativitasnya, khususnya lingkungan
keluarga dan rgsekolah. Oleh karena itu kreativitas harus distimulasi untuk
memperbaiki pendidikan yang lebih baik ke depannya.
Menurut Supriadi (1994:7) kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk
melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif
berbeda dengan apa yang telah ada. Kreativitas sangat penting untuk dikembangkan
sejak usia dini, seperti yang dikemukakan oleh Munandar (Susanto:2011)
bahwaKreativitas memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Dalam era
pembangunan ini tidak dapat dipungkiri bahwa kesejahteraan dan kejayaan masyarakat
dan negara bergantung pada sumbangan kreatif, berupa ide-ide baru,
penemuan-penemuan baru, dan teknologi baru dari anggota masyarakatnya. Untuk mencapai hal
itu, perlulah sikap dan perilaku kreatif dipupuk sejak dini, agar anak didik kelak tidak
hanya menjadi konsumen pengetahuan baru dan pencari kerja, tetapi mampu
menciptakan pekerjaan baru (wiraswasta).
Namun banyak orang tua dan guru yang kurang menyadari bahwa setiap orang
memiliki potensi kreatif.Menurut Rachmawati & Kurniati (2005) pada dasarnya setiap
manusia mempunyai potensi kreatif.Hanya saja dalam perjalanan hidup ada yang
mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan potensi kreatifnya, ada pula yang
kehilangan potensi kreatifnya karena tidak mendapatkan kesempatan ataupun tidak
menemukan lingkungan yang memfasilitasi berkembangnya potensi kreatif. Terutama
pada anak usia prasekolah sebetulnya sangat kreatif, mereka memiliki kreativitas
alamiah.
Melihat hal tersebut dan berdasarkan hasil observasi dan kondisi di lapangan
bahwa kreativitas anak belum optimal, masih rendahnya minat dan daya kreativitas
yang dimiliki oleh anak, terlihat pada saat anak melakukan kegiatan. Yang terlihat anak
lebih cenderung menyelesaikan pekerjaan dengan meniru apa yang dikerjakan oleh guru
dan teman, anak terlihat kaku, tidak berani mengajukan pertanyaan,merasa takut salah,
dan kurang percaya diri dengan apa yang dibuat baik dalam bentuk gagasan maupun
karya. Dari hasil observasi tersebut dapat dilihat bahwa ketidaktercapaiannya tujuan
pembelajaran kreativitasdisebabkan oleh beberapa faktor diantaranya : kegiatan
pembelajaran yang kurang menarik dan tidak bervariasi untuk anak, pembelajaran yang
hanya menitik beratkan pada membaca menulis dan berhitung, media yang digunakan
dalam pembelajaran tidak bervariasi, dan dalam setiap pembelajaran berlangsung belum
terlihat indikator-indikator kreativitas seperti keaslian (originality) anak-anak yang
belum berani dalam membuat hasil karya yang berbeda dari guru, belum memiliki rasa
percaya diri, keluwesan (flexibility) anak-anak belum berinisiatif dan bebas berkreasi
dengan sendirinya, kelancaran (fluency) anak-anak belum berani menjawab dengan
spontan mengenai pendapatnya, penguraian (elaboration) anak-anak belum berani
menceritakan dengan jelas bagian-bagian hasil karya saat bercerita dihadapan
teman-teman dan guru.
Berbagai cara dapat dilakukan untuk mengembangkan dan meningkatkan
kreativitas anak yaitu dengan bermain. Bermain bagi anak mempunyai peran penting
menurut Pamadhi &Sukardi (2008) mengemukakan bahwa di dalam bermain anak-anak
dapat membayangkan atau berimajinasi tentang kejadian-kejadian, dan anak akan
menampilkan bermacam-macam ide dan gagasan. Dengan bermain anak memiliki
kemampuan untuk memahami konsep secara ilmiah tanpa paksaan.
Berkaitan kegiatan proses pembelajaran di sekolah yang dapat mendukung
pengembangan kemampuan kreativitas anak melalui kegiatan seni rupa, menurut
Sumanto (2005) seni rupa adalah cabang seni yang diciptakan dengan menggunakan
elemen atau unsur rupa dan dapat diapresiasi melalui indera. Pembelajaran seni rupa
sudah menjadi bagian dari program pendidikan umum di sekolah-sekolah terutaman di
taman kanak-kanak.
(2005) mencetak atau seni grafis dalam pembelajaran seni adalah kegiatan berkarya
senirupa dua dimensi yang dimaksudkan untuk menghasilkan atau memperbanyak karya
seni dengan menggunakan alat/acuan cetak tertentu.Adapun prinsip kerja mencetak
adalah memindahkan tinta/cat dari alat cetak ke bidang atau bahan yang dipakai
mencetak sesuai teknik yangdipilih.
Berdasarkan pendapat sumanto yang telah dikemukakan di atas,peneliti tertarik
untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana penerapan mencetak dengan
menggunakan barang bekas dapat mengembangkan kreativitas anak.oleh karena itu
dalam penelitian ini penulis merumuskan judul“Meningkatkan Kreativitas Anak Usia
DiniMelalui Kegiatan Mencetak dengan Barang Bekas”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang terdapat di dalam latar belakang, secara umum
permasalahan pokok penelitian maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi objektif kemampuan kreativitas anak di PAUD Bani Shaleh
sebelum dilaksanakan kegiatan mencetak dengan barang bekas?
2. Bagaimana penerapan pembelajaran melalui kegiatan mencetak denganbarang
bekas di PAUD Bani Shaleh?
3. Bagaimana peningkatan kreativitas anak setelah penerapan kegiatan
mencetak dengan barang bekas di PAUD Bani Shaleh?
C. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana tingkat
keberhasilan dalam belajar setelah diberlakukan kreativitas melalui kegiatan mencetak
dengan barang bekas dan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui kondisi objektifkemampuan kreativitas anak di PAUD Bani Shaleh.
2. Mengetahui penerapan pembelajaran melalui kegiatan mencetak dengan barang
bekas di PAUD Bani Shaleh
3. Mengetahui peningkatankemampuan kreativitas anak di PAUD Bani Shaleh
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis
terhadap kreativitas anak di PAUD Bani Shaleh melalui kegiatan mencetak dengan
barang bakas. Dan bagi pihak-pihak yang terkait diantaranya :
1. Manfaat Teoritis
Bagi bidang keilmuan pendidikan Anak Usia Dini dapat memberikan
sumbangan pemikiran yang signifikan sebagai masukan pengetahuan ilmiah yang
dapat dijadikan bahan kajian bagi para insan akademik yang sedang mempelajari
ilmu pendidikan anak. Khususnya dalam memahami peningkatan kreativitas PAUD
melalui kegiatan mencetak dengan barang bekas.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Bagi kepala sekolah
Dapat menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang keberhasilan
peningkatan kreativitas pada anak TK melalui kegiatan mencetak dengan barang
bekas.
b. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan bagi guru dalam memilih media pembelajaran yang
tepat digunakan dan menyenangkan dalam meningkatkan kreativitas anak usia
dini .Hasil penelitian dapat dijadikan bahan pertimbangan serta rujukan dalam
menentukan kebijakan dan program dalam upaya meningkatkan kualitas
pembelajaran melalui pengembangan kegiatan mencetak dengan barang bekas.
c. Bagi lembaga PAUD
Sebagai bahan masukan kepada lembaga penyelenggaraan program PAUD Bani
Shaleh untuk meningkatkan kreativitas anak melalui pembelajaran mencetak
dengan barang bekas.
d. Bagi Peneliti
Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang peningkatan
E. Sistematika Penulisan Skripsi
Berikut dibawah ini adalah gambaran umum isi penulisan skripsi :
Bab I. Pendahuluan, pada bab ini mengemukakan tentang : Latar Belakang, Rumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Struktur Organisasi Skripsi.Bab
II. Kajian pustaka, Menguraikan tentang teori-teori dan konsep tentang masalah yang
sedang di teliti. Bab III. Metode penelitian, Pada bab ini mengemukakan tentang :
Metode Penelitian, Lokasi dan Subjek Penelitian, Desain Penelitian, Prosedur
Penelitian, Penjelasan Istilah, Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data, dan
Analisis Data.Bab IV. Hasil penelitian dan pembahasan, pada bab ini mengemukakan
tentang : Pengolahan dan Analisis Data, Pembahasan Data dan Analisis Temuan.
Bab V. Kesimpulan dan rekomendasi, Pada bab ini mengemukakan tentang :