• Tidak ada hasil yang ditemukan

Reviev Rencana Strategis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Reviev Rencana Strategis"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

Reviev Rencana Strategis

2011-2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Untuk melaksanakan tahapan dan tingkatan perencanaan Daerah sesuai amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah maka Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Daerah Kota Blitar dalam melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Kota Blitar berkewajiban menyusun rencana strategis kurun waktu 2011 – 2015 ( 5 tahun ).

Maksud disusunnya rencana strategis Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Daerah Kota Blitar merupakan upaya untuk memberikan pedoman dan arah bagi pelaksana kegiatan, sehingga fokus kegiatan lebih jelas dan konkrit serta apa adanya merupakan alat ukur dan standar yang dapat digunakan untuk mengukur evaluasi kinerja..

Adapun tujuan dari penyusunan rencana strategis adalah untuk menentukan skala kebutuhan dan kegiatan yang diproyeksikan secara bertahap dalam penyusunan Rencana Strategis tahun 2011 – 2015 perlu mempertimbangkan kondisi dan potensi kekuatan untuk menentukan kunci keberhasilan, maupun hambatan / kendala, resiko yang dihadapi sebagai kelemahan dan tantangan yang harus ditanggulangi.

Untuk itu ditetapkan Visi dan Misi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Daerah Kota Blitar yang memberikan gambaran kerja, pelayanan dan tingkat kesejahteraan sosial yang dicapai dimasa mendatang. Berdasarkan visi inilah diharapkan mampu melahirkan gagasan strategis di lingkungan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Daerah Kota Blitar sehingga tumbuh komitmen dari personil untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera.

(2)

1.2. LANDASAN HUKUM

Penyusunan Rencana Strategis 2011 - 2015 Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Daerah Kota Blitar berdasarkan ketentuan – ketentuan sebagai berikut :

 Undang – undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional.

 Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Daerah.

 Undang – undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah.

 PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

 Peraturan Daerah Kota Blitar Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana

Strategis Kota Blitar Tahun 2011 – 2015.

 Surat Edaran Menteri Dalam Negeri tanggal 28 Pebruari Nomor :

050/200/II/2008/Bangda tentang Pedoman Penyusunan RKPD Tahun 2009.

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN

a. Maksud penyusunan Rencana Strategis 2011–2015 adalah untuk memberikan arah dan pedoman yang lebih operasional terhadap tugas pokok dan fungsi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Daerah Kota Blitar.

b. Tujuan penyusunan Rencana Strategis ini adalah :

 Untuk memperoleh keseragaman tindak dan demi efektifitas dan

efisiensi pelaksanaan kegiatan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Daerah Kota Blitar.

 Mengingat pemahaman tentang pentingnya perencanaan dan

koordinasi dalam penyusunan perencanaan program.

 Dapat dijadikan acuan dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas

(3)

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN ……… 1

1.1 Latar Belakang ……… 1

1.2 Landasan Hukum ……… 2

1.3 Maksud dan Tujuan……… 2

1.4 Sistematika Penulisan ……… 3

BAB II GAMBARAN UMUM ……… 7

2.1 Tugas, fungsi dan Struktur Organisasi…… 7

2.2 Sumber Daya ……… 8

2.3 Kinerja Pelayanan D ……… 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD… 15 16 BAB III ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 18 3.1 Identifikasi permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan 18 3.2. Penentuan Isu – isu Strategis BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN 23 4.1 Visi Dan Misi 23 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah 23 4.3 Startegi dan Kebijakan 24 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 27 BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 32 BAB VII PENUTUP ……… 34

LAMPIRAN

Matriks Rencana Strategis Matriks Pendanaan Indikatif

(4)

1.5 HUBUNGAN RPJMD DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD )

dengan dokumen perencanaan lainnya memiliki hubungan yang sangat mendasar antara lain :

a. RPJMD merupakan penjabaran dari Visi, Misi serta Program Kepala Daerah terpilih

b. Penajabaran Visi, Misi serta Program Kepala Daerah dilaksanakn oleh masing – masing unit kerja / SKPD

c. SKPD adalah pembantu Walikota oleh karenanya harus sanggup dan mampu membantu mewujudkan Visi dan Misi Walikota terpilih

d. Rencana Strategis SKPD merupakan penjabaran dari Vlitar Tahun 2011 – 2015. Misi, tujuan dan sasaran tersebut harus dilaksanakan oleh Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Blitar dalam 5 ( lima ) tahun mendatang adalah :

1. Mewujudkan masyarakat yang berwawasan kebangsaan dan Ketuhanan yang Maha Esa, mengandung makna bahwa keseluruhan

kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan

diarahkan pada terwujudnya suatu tatanan social masyaakat sesuai sosio cultural daerah sebagai Kota Nasional – Religius, yaitu suatu nasionalisme yang berkarakter ke-Indonesiaan, yakni nasionalisme berketuhanan yang bersumber dari agama, nasionalisme dan kearifan local sesuai falsafah Pancasila dan UUD 45.

2. Mewujudkan perekonomian daerah yang berbasis kerakyatan, pada intinya adalah pembangunan perekonomian daerah harus lebih banyak lagi memberikan peran kepada sector Koperasi dan UKM serta pelaku usaha informal dan masyarakat luas dalam mengembangkan potensi ekonomi utamanya yang menjadi unggulan Kota Blitar.

e. Renstra SKPD akan dipakai sebagai bahan penyusunan RPJMD dan selanjutnya akan dipakai sebagai bahan Musrenbang

f. Setelah RPJMD disetujui Dewan akan diterbitkan Perda RPJMD

g. Selanjutnya dari Renstra SKPD akan dibuat Rencana Pembangunan SKPD selanjutnya disebut Rencana Kinerja SKPD.

(5)

Dengan demikian hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan lainnya sangat erat yaitu guna mewujudkan Visi dan Misi Kepala Daerah terpilih 2011 – 2015 dan diharapkan pembangunan manusia seutuhnya akan terwujud.

1.6. ASUMSI

Sebagai lembaga pelaksana kebijakan Walikota Blitar terpilih yang

pro rakyat , Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Blitar mempunyai visi dan misi yang menyokong tercapainya visi misi pemerintah Kota Blitar secara konsekuen. Dalam pelaksanaannya mempunyai tujuan sebesar – sebesarnya untuk kemakmuran rakyat menuju terciptanya masyarakat adil, makmur dan sejahtera.

Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Blitar dalam kapasitas sebagai

pilar pelaksanaan visi misi Pemerintah Kota Blitar menyusun Rencana Strategis sebagai kerangka acuan untuk pelaksanaan kegiatan pembangunan selama lima tahun.

(6)

BAB II

GAMBARAN UMUM SKPD 2.1. Struktur Organisasi

a. Susunan Organisasi

Susunan Organisasi Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja kota Blitar terdiri dari:

Kepala Dinas

Sekretariat membawahi :

» Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Kearsipan; » Sub Bagian Keuangan dan Program.

Bidang Sosial, membawahi :

» Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial;

» Seksi Bantuan, Jaminan Sosial dan Perlindungan Sosial; » Seksi Pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial.

Bidang Penempatan dan Produktifitas Kerja, membawahi :

»Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi; »Seksi Peningkatan Produktivitas Kerja.

Bidang Pengawasan Tenaga Kerja dan Hubungan Industrial,

membawahi:

»Seksi Hubungan Persyaratan Kerja;

»SeksiPengawasan dan Perlindungan Tenaga Kerja.

Kelompok Jabatan Fungsional

»Pengawas Tenaga Kerja;

b. Kedudukan Organisasi

(1) Dinas Sosial dan Tenaga Kerja merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang sosial, ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;

(2) Dinas Sosial dan Tenaga Kerja dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

(7)

2.2 Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Blitar diatur dengan Peraturan Walikota Blitar Nomor 27 Tahun 2014, Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Blitar dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab

kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah, dengan tugas

menyelenggarakan secara operasional sebagian kewenangan

Pemerintah Daerah dibidang Sosial, Ketenagakerjaan dan

Ketransmigrasian.

Dinas Sosial dan Tenaga Kerja mempunyai tugas pokok

melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang sosial,

ketenagakerjaan dan ketransmigrasian berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan

Dalam penyelenggaraan tugas pokok tersebut, Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Blitar menjalankan fungsi sebagai berikut : a. perumusan kebijakan di bidang sosial, ketenagakerjaan dan

ketransmigrasian berdasarkan peraturan perundang-undangan ; b. pengkoordinasian penyelenggaraan urusan pemerintahan dan

pelayanan umum dibidang sosial, ketenagakerjaan dan

ketransmigrasian;

c. penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang sosial,

ketenagakerjaan dan ketransmigrasian serta pelayanan umum di bidang sosial, ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;

d. pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas di bidang sosial, ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;

e. penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi dan urusan rumah tangga Dinas;

f. pelaksanaan pengendalian, pengawasan, dan pembinaan di bidang

administrasi kepegawaian, kearsipan, ketetatalaksanaan,

ketatausahaan, pengelolaan anggaran, perlengkapan, kehumasan dan pelaksanaan tugas dinas;

g. penyelenggaraan keamanan, kebersihan, dan kenyamanan bekerja di lingkungan kantor;

h. penyelenggaraan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidangsosial, ketenagakerjaan dan ketransmigrasian sesuai dengan kewenangan Daerah

(8)

i. penyusunan dan pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP);

j. pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP);

k. pelaksanaan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan/atau pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara periodik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas pelayanan;

l. pengelolaan pengaduan masyarakat di bidang sosial,

ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;

m. penyampaian data hasil pembangunan dan informasi lainnya terkait layanan sosial, ketenagakerjaan dan ketransmigrasian secara berkala melalui sub domainwebsite Pemerintah Daerah;

n. pelaksanaan koordinasi, monitoring, evaluasi dan laporan

pelaksanaan tugas bidang sosial, ketenagakerjaan dan

ketransmigrasian; dan

o. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan bidang tugasnya.

Adapun rincian tugas antara lain :

1. Kepala Dinas mempunyai tugas : menyelenggarakan, memimpin,

mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Dinas

2. Sekretaris mempunyai tugas : menyelenggarakan pelayanan

administrasi perencanaan, pengkoordinasian program kerja unit kerja, pengelolaan administrasi umum, rumah tangga, administrasi kepegawaian, kearsipan dan administrasi keuangan dilingkungan dinas;

Untuk menjalankan tugasnya Sekretariat Dinas Sosial dan Tenaga Kerja menjalankan fungsi :

a. pengkoordinasian perumusan kebijakan teknis berdasarkan

peraturan perundang-undangan dan kebijakan Kepala Dinas ; b. pengkoordinasian dan penyiapan bahan penyusunan perencanaan

dan program kerja masing – masing bidang secara terpadu;

c. pengkoordinasian dan fasilitasi kelancaran pelaksanaan tugas dan

fungsi bidang-bidang di lingkungan Dinas;

d. perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis dan penyusunan program / kegiatan Sekretariat;

(9)

e. pengkoordinasian dan penyusunan Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT);

f. pengkoordinasian dan penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA);

g. pengkoordinasian penyusunan dan pelaksanaan Dokumen

Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan

Pelaksanaan Anggaran (DPPA);

h. fasilitasi penyusunan Penetapan Kinerja (PK);

i. pengkoordinasian program Sosial dan Tenaga Kerja tingkat kota;

j. pengkoordinasian internal dan eksternal serta pembinaan

penyelenggaraan organisasi dan tatalaksana organisasi Dinas; k. pengkoordinasian dan fasilitasi pengelolaan urusan rumah tangga

dan tata usaha Dinas;

l. pengkoordinasian dan fasilitasi pengelolaan administrasi

perjalanan dinas, tugas-tugas keprotokolan dan kehumasan;

m. pengkoordinasian dan fasilitasi pengelolaan administrasi

perlengkapan, sarana prasarana, keamanan kantor dan penyelenggaraan rapat-rapat dinas;

n. fasilitasi pelaksanaan pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang akan digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi;

o. fasilitasi pelaksanaan pemeliharaan barang milik daerah yang

digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi; p. fasilitasi penyusunan pelaksanaan kebijakan pengelolaan barang

milik daerah;

q. pengkoordinasian pengusulan penataan organisasi, tata laksana

dan produk hukum lainnya;

r. penyelenggaraan, pembinaan dan pengendalian pelayanan

administrasi umum, kepegawaian, kearsipan dan penatausahaan keuangan;

s. fasilitasi pelaksanaan verifikasi Surat Pertanggungjawaban (SPJ)

keuangan;

t. fasilitasi dan koordinasi penyusunan laporan capaian target

percepatan dan penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM); u. pengkoordinasian penyusunan tindak lanjut hasil pemeriksaan;

v. fasilitasi dan koordinasi penyusunan Standar Operasional

Prosedur (SOP) masing-masing bidang dan Standar Pelayanan Publik (SPP);

(10)

w. fasilitasi pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP);

x. fasilitasi pelaksanaan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat

(IKM) dan/atau pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara periodik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas pelayanan;

y. fasilitasi penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Walikota (LKPJ), dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD);

z. pengkoordinasian dan fasilitasi pengelolaan pengaduan

masyarakat di bidang sosial dan tenaga kerja;

å. penyampaian data hasil pembangunan dan informasi lainnya

terkait layanan bidang Sosial, Ketenagakerjaan dan

Ketransmigrasian secara berkala melalui sub domainwebsite Pemerintah Daerah;

ä. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan

tugas;

ö. Pelaksanaan tugas kedinasan yang diberikan oleh Kepala Dinas

sesuai dengan bidang tugasnya.

2.1. Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Kearsipan mempunyai tugas :

a. menyiapkan danmenganalisa data sebagai bahan perumusan kebijakan operasional di bidang administrasi umum ;

b. mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan koordinasi dan pembinaan administrasi umum ;

c. menyusun dan melaksanakan rencana program dan/atau kegiatan Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Kearsipan;

d. melakukan kegiatan pelayanan administrasi umum;

e. melaksanakan dan mengelola surat – menyurat dan tata kearsipan; f. melaksanakan dan mengelola urusan rumah tangga, protokoler,

upacara dan rapat dinas;

g. pengelolaan administrasi perjalanan dinas dan kehumasan; h. melaksanakan urusan keamanan, kebersihan dan tata laksana; i. menyusun, mengelola dan memelihara data administrasi

(11)

j. melaksanakan pembelian/pengadaan atau pembangunan aset

tetap berwujud yang akan digunakan dalam rangka

penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi;

k. melaksanakan pemeliharaan barang milik daerah yang digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi;

l. melaksanakan kebijakan pengelolaan barang milik daerah;

m. menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Standar Pelayanan Publik (SPP);

n. melaksankaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP);

o. melaksanakan pengelolaan pengaduan masyarakat di bidang sosial dan tenaga kerja;

p. melaksanakan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan/atau pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara periodik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas pelayanan; q. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas,

pendataan hasil kerja serta menyusun pelaporan kinerja di Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Kearsipan;

r. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya.

2.2 Subag Keuangan Dan Program mempunyai tugas :

a. menyiapkan dan menganalisa data sebagai bahan perumusan kebijakan operasional di bidang administrasi keuangan dan Program ;

b. mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan koordinasi dan pembinaan administrasi keuangan dan perencanaan program ; c. melaksanakan pengkoordinasian penyusunan rencana anggaran yang mencakup rencana anggaran operasional dan rencana anggaran kegiatan masing-masing unit di lingkungan Dinas;

d. menyusun dan melaksanakan rencana program dan/atau kegiatan administrasi keuangan ;

e. melaksanakan penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA);

f. melakukan kegiatan pelayanan administrasi pengelolaan keuangan dan pertanggungjawaban keuangan ;

(12)

h. melakukan penatausahaan keuangan Dinas ;

i. Melaksanakan pengelolaan urusan gaji pegawai Dinas;

j. menyiapkan usulan pejabat pengelola keuangan di lingkup Dinas; k. menyusun Rencana Strategis, Rencana Kerja dan Rencana Kinerja

Tahunan (RKT) Dinas;

l. melakukan penyusunan dokumen perencanaan dan pelaporan kinerja Dinas ;

m. melaksanakan penyusunan Penetepan Kinerja (PK);

n. fasilitasi penyusunan laporan capaian target percepatan dan penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM);

o. melaksanakan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP);

p. menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Walikota (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD);

q. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas, pendataan hasil kerja serta menyusun pelaporan kinerja administrasi keuangan dan program;

r. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya

3. Kepala Bidang Sosial mempunyai tugas :

a. perumusan kebijakan teknis di bidang sosial berdasarkan peraturan perundang-undangan dan kebijakan Kepala Dinas ; b. penyusunan program / kegiatan di bidang sosial;

c. pengkoordinasian dan penyelenggaraan pelayanan bidang sosial, serta pembinaan dan pengembangan tenaga sosial;

d. pelaksanaan pengawasan dan pembinaan badan/organisasi sosial swasta serta usaha masyarakat di bidang pelayanan dan rehabilitasi sosial;

e. pengkoordinasian dan penyelenggaraan pelayanan

penanggulangan dan rehabilitasi sosial, pengembangan swadaya sosial serta perlindungan sosial

f. pelaksanaan pemberian fasilitasi dan dukungan aktivitas pelayanan dan rehabilitasi sosial;

(13)

g. pelaksanaan rehabilitasi sosial dan pelayanan sosial bagi penderita cacat, anak nakal dan korban narkoba, tuna sosial dan daerah kumuh;

h. pelaksanaan pembinaan lanjut bagi penderita cacat, anak nakal dan korban narkoba serta tuna susila;

i. pelaksanaan pembinaan, koordinasi dan pengelolaan di bidang bantuan dan perlindungan sosial;

j. pemberian fasilitasi dan dukungan aktivitas bantuan dan perlindungan sosial;

k. pembinaan dan pemberian bantuan kepada Panti Asuhan, Panti Wreda, panti penyandang cacat, Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM), Rumah Tangga Miskin (RTM), Fakir Miskin, serta usia lanjut;

l. pelaksanaan penyuluhan dan bimbingan usaha kesejahteraan sosial di daerah;

m. pelaksanaan pengembangan jaringan usaha kesejahteraan sosial yang terorganisasikan di tingkat desa/kelurahan;

n. pelaksanaan koordinasi dan bimbingan sumbangan sosial; o. pelakanaan koordinasi dan bimbingan pemberian perlindungan

terhadap korban bencana;

p. pelaksanaan dukungan dan pengendalian urusan korban bencana;

q. pemrosesan teknis perizinan/rekomendasi sesuai bidangnya; r. pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan

Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA);

s. pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Sosial; t. penyusunan dan pelaksanaan Standar Operasional Prosedur

(SOP);

u. pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP);

v. pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP); w. pembinaan, pengendalian dan pelaporan kinerja bidang sosial; x. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala

(14)

3.1 Seksi Pelayanan Dan rehabilitasi sosial mempunyai tugas

a. menyiapkan dan menganalisa data sebagai bahan perumusan kebijakan operasional di bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial;

b. mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan koordinasi dan pembinaan di bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial;

c. menyusun rencana program dan/atau kegiatan di bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial;

d. menyiapkan data sebagai bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial;

e. melakukan kegiatan pelayanan teknis dan administrasi di bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial;

f. melakukan pendataan hasil kerja di bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial;

g. menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial;

h. melaksanakan penyuluhan dan bimbingan sosial sebagai upaya menumbuhkan kesadaran sosial dan tanggung jawab masyarakat terhadap permasalahan sosial;

i. menyiapkan bahan dalam rangka pembinaan dan

mengembangkan hubungan serta kerjasama organisasi sosial dengan pemerintah;

j. mengumpulkan dan mensistematisasikan data/identifikasi penyandang cacat, tuna sosial, anak terlantar, anak keluarga miskin, anak jalanan dan korban narkoba di daerah sebagai bahan penyusunan program rehabilitasi sosial;

k. menyiapkan bahan dan melaksanakan rehabilitasi dan pelayanan sosial penyandang cacat, tuna sosial, anak terlantar, anak keluarga miskin, anak jalanan dan korban narkoba;

l. menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan unit kerja terkait dan badan sosial swasta yang menangani rehabilitasi penyandang cacat, tuna sosial, anak terlantar,

(15)

anak keluarga miskin, anak jalanan dan korban narkoba melalui panti/ non panti;

m. menyiapkan bahan dalam rangka pelaksanaan pembinaan lanjut bagi penyandang cacat, tuna sosial, anak terlantar, anak keluarga miskin, anak jalanan dan korban narkoba, penyaluran kembali ke masyarakat dan bantuan sarana usaha agar dapat hidup mandiri;

n. mengumpulkan identifikasi dan mengakses rekomendasi adopsi anak;

o. melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA);

p. melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Sosial;

q. menyusun dan pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP);

r. melaksanakan Standar Pelayanan Publik (SPP);

s. melaksanakan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP);

t. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas serta menyusun laporan kinerja sesuai dengan bidang tugasnya ; u. melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

Kepala Bidang Sosial sesuai dengan bidang tugasnya.

3.2 Seksi Bantuan, Jaminan Sosial dan Perlindungan Sosial

mempunyai tugas :

a. menyiapkan dan menganalisa data sebagai bahan perumusan kebijakan operasional di bidang Bantuan, Jaminan Sosial dan Perlindungan Sosial;

b. mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan koordinasi dan pembinaan di bidang Bantuan, Jaminan Sosial dan Perlindungan Sosial;

c. menyusun rencana program dan/atau kegiatan di bidang Bantuan, Jaminan Sosial dan Perlindungan Sosial;

d. menyiapkan data sebagai bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang Bantuan, Jaminan Sosial dan Perlindungan Sosial;

(16)

e. melakukan upaya perlindungan sosial terhadap korban bencana alam dan bencana sosial ;

f. melakukan pemantauan / pengendalian pengelola sumber daya sosial oleh masyarakat dan penyaluran bantuan sosial ;

g. melakukan pengelolaan, perbaikan dan pemeliharaan Taman Makam Pahlawan (TMP) ;

h. melakukan kegiatan pelayanan teknis dan administrasi dibidang Bantuan, Jaminan Sosial dan Perlindungan Sosial; i. menyiapkan bahan dalam rangka pembinaan dan

pengendalian usaha pengumpulan penggunaan dana dan sumbangan sosial dari, oleh dan untuk masyarakat;

j. melaksanakan administrasi penerimaan dan penyaluran bantuan sosial;

k. menyiapkan bahan dalam rangka pemberian izin atau rekomendasi usaha pengumpulan dana bantuan sosial dan undian berhadiah lainnya;

l. menyiapkan bahan dalam rangka pengawasan, pembinaan dan kerjasama dengan badan/organisasi sosial swasta yang menyelenggarakan urusan pengumpulan dana sosial;

m. melaksanakan pembinaan dan pemberian bantuan kepada panti asuhan, panti wreda, dan panti penyandang cacat serta panti sosial lainnya;

n. melaksanakan pembinaan dan pemberian bantuan kepada perintis kemerdekaan dan pahlawan serta keluarga dan ahli waris;

o. menyiapkan bahan dalam rangka pembinaan dan usaha pelestarian nilai – nilai kepahlawanan dan melaksanakan pemeliharaan taman makam pahlawan;

p. melakukan fasilitasi bimbingan penanaman nilai-nilai keperintisan, kejuangan dan kesetiakawanan sosial;

q. menyiapkan bahan dalam rangka koordinasi, penyaluran bantuan dan bimbingan sebagai usaha pertama dalam mengatasi/mengurangi penderitaan korban bencana;

r. menyiapkan bahan dalam rangka perlindungan dan rehabilitasi sosial bagi masyarakat yang tertimpa bencana;

(17)

s. melaksanakan koordinasi dan pemberian bantuan perlindungan sosial kepada individu dan keluarga yang berada dalam kondisi tidak berdaya dan terlantar;

t. melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA);

u. menyusun dan melaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP);

v. melaksanakan Standar Pelayanan Publik (SPP);

w. melaksanakan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP);

x. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas serta menyusun laporan kinerja sesuai dengan bidang tugasnya ; y. melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

Kepala Bidang Sosial sesuai dengan bidang tugasnya.

3.3 Seksi Pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) mempunyai tugas:

a. menyiapkan dan menganalisa data sebagai bahan perumusan kebijakan operasional di bidang Pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS);

b. mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan koordinasi dan pembinaan di bidang Pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS);

c. menyusun rencana program dan/atau kegiatan di bidang Pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS); d. menyiapkan data sebagai bahan penyusunan norma,

standar, prosedur dan kriteria di bidang Pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS);

e. melakukan penggalian dan pengembangan partisipasi sosial masyarakat;

f. melakukan antisipasi meluasnya masalah sosial di masyarakat;

g. mengumpulkan dan mensistematisasikan bahan bimbingan kesejahteraan masyarakat yang didukung oleh swadaya masyarakat;

(18)

h. merencanakan dan melaksanakan peningkatan ketrampilan bagi pekerja sosial masyarakat dan lembaga sosial masyarakat;

i. melaksanakan pembinaan pekerja sosial masyarakat;

j. memelihara keintegrasian sosial dan keberfungsian institusi sosial lokal sebagai suatu jaringan pranata kesejahteraan sosial;

k. menyiapkan bahan koordinasi dengan unit kerja terkait dan badan sosial dalam rangka pembinaan wanita rawan sosial ekonomi;

l. melaksanakan pembinaan organisasi sosial kearah

kemandirian dan peningkatan mutu pelayanan;

m. melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA);

n. menyusun dan melaksanakan Standar Operasional Prosedur (SOP);

o. melaksanakan Standar Pelayanan Publik (SPP);

p. melaksanakan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP);

q. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas serta menyusun laporan kinerja sesuai dengan bidang tugasnya ; r. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

Kepala Bidang Sosial sesuai dengan bidang tugasnya.

3. Bidang Penempatan dan Produktifitas Kerja mempunyai tugas

pokok merumuskan kebijakan teknis dan menyelenggarakan

programdan/atau kegiatan di Bidang Penempatan dan

Produktifitas Kerja. Untuk menjalankan fungsinnya, Bidang Penempatan dan Produktifitas Kerja menjalankan fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis di bidang Penempatan dan

Produktifitas Kerjaberdasarkan peraturan

perundang-undangan dan kebijakan Kepala Dinas ;

b. penyusunan program / kegiatan di bidang Penempatan dan Produktifitas Kerja;

c. pengkoordinasian dan penyelenggaraan pelayanan Penempatan dan Produktifitas Kerja;

(19)

d. pembinaan dan pengurusan terhadap Penempatan dan Produktifitas Kerja;

e. fasilitasi perizinan /rekomendasi serta pencabutan ijin bidang Penempatan dan Produktifitas Kerja yaitu lembaga penempatan dan lembaga pelatihan kerja;

f. penyelenggaraan koordinasi pelaksanaan sertifikasi kompetensi dan akreditasi lembaga pelatihan kerja;

g. pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA);

h. pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Tenaga Kerja;

i. penyusunan dan pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP);

j. pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP);

k. pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP); l. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kinerja di bidang

Penempatan dan Produktifitas Kerja;

m. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

4.1 Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai

tugas :

a. menyiapkan dan menganalisa data sebagai bahan perumusan kebijakan operasional di bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

b. mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan koordinasi dan pembinaan di bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

c. menyusun rencana program dan/atau kegiatandi bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

d. menyiapkan data sebagai bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

e. melakukan Sistem Informasi Bursa Kerja dan pemantauan kegiatan Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) dan bursa kerja khusus ;

(20)

f. memfasilitasi pelaksanaan mekanisme Antar Kerja Antar Daerah (AKAD), Antar Kerja Antar Lokal (AKAL), Antar Kerja Antar Negara (AKAN) dan pemanfaatan tenaga kerja asing ; g. melaksanakan pendaftaran pencari kerja dan lowongan kerja; h. melaksanakan penyusunan, pengolahan dan penganalisisan

data pencari kerja dan data lowongan kerja;

i. menyiapkan bahan dan pemberian rekomendasi kepada swasta dalam penyelenggaraan pameran bursa kerja /job fair;

j. menyiapkan bahan pemberian ijin operasional lembaga penempatan tenaga kerja swasta dan bursa kerja khusus;

k. melaksanakan fasilitasi penempatan bagi pencari kerja khusus (penyandang cacat, lansia dan perempuan);

l. melaksanakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan rekruitmen calon tenaga kerja di wilayah kota Blitar;

m. menyiapkan bahan penerbitan rekomendasi izin pendirian kantor cabang Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) di wilayah Kota Blitar;

n. menyiapkan bahan penerbitan izin operasional kantor Unit Pelaksana Penyuluhan dan Pendaftaran Calon TKI (UP3CTKI) di wilayah kota;

o. menyiapkan bahan penerbitan izin penggunaan tempat Penampungan Calon TKI di wilayah kota Blitar;

p. melaksanakan sosialisasi tentang prosedur, tatacara, serta substansi perjanjian kerja, penempatan tenaga kerja ke luar daerah dan ke luar negeri;

q. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan monitoring penempatan maupun perlindungan TKI;

r. menyiapkan bahan penerbitan Izin Memperkerjakan Tenaga Asing (IMTA) perpanjangan untuk tenaga kerja asing yang lokasi kerjanya dalam wilayah kota serta melaksanakan monitoring dan evaluasi penggunaan tenaga kerja asing yang lokasi kerjanya dalam wilayah kota Blitar;

s. membantu penyelesaian permasalahan penempatan TKI bersama pihak terkait;

t. pengkoordinasian dan penyelenggaraan pelayanan pengerahan dan pemindahan calon transmigrasi ;

(21)

u. melakukan pendataan pendataan, pendaftaran dan seleksi calon transmigrasi ;

v. memfasilitasi penempatan transmigrasi melalui jalinan kerjasama dengan antar daerah ;

w. menyiapkan data sebagai bahan pembinaan dan pembekalan ketrampilan transmigrasi ;

x. melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA);

y. melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang tenaga kerja;

z. menyusunan dan melaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP);

aa. melaksanakan Standar Pelayanan Publik (SPP);

bb. melaksanakan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP); cc. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas serta

menyusun laporan kinerja sesuai dengan bidang tugasnya ; dd. melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala

Bidang Penempatan dan Produktifitas Kerjasesuai dengan bidang tugasnya.

4.2 Seksi Peningkatan Produktifitas Kerja sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) mempunyai tugas:

a. menyiapkan dan menganalisa data sebagai bahan perumusan kebijakan operasional di bidang Peningkatan Produktifitas Kerja;

b. mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan koordinasi dan pembinaan Peningkatan Produktifitas Kerja ; c. menyusun rencana program dan/atau kegiatan Peningkatan

Produktifitas Kerja;

d. menyiapkan data sebagai bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria Peningkatan Produktifitas Kerja;

e. melakukan pembekalan ketrampilan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja melalui penyuluhan pengenalan Teknologi Tepat Guna, percontohan dan lain-lain ;

(22)

f. memfasilitasi pemanfaatan atau penyaluran tenaga terampil hasil bimbingan Balai Latihan Kerja (BLK) / Lembaga Latihan Kerja (LLK) ;

g. menyelenggaran pelatihan kerja;

h. melaksanakan pembinaan dan pengukuran produktifitas tenaga kerja;

i. menyelggarakan perizinan /pendaftaran lembaga pelatihan;

j. melaksanakan bimbingan, penyuluhan, dan pemberian

sertifikasi tenaga kerja;

k. melaksanakan pembinaan terhadap lembaga pelatihan swasta;

l. melaksanakan uji pengawasan pelaksanaan uji ketrampilan

pada lembaga pelatihan swasta;

m. melaksanakan pendaftaran dan fasilitasi pembentukan tenaga kerja mandiri;

n. menyelenggarakan program perluasan kerja melalui bimbingan usaha mandiri dan sektor informal;

o. menyelenggarakan program pemberian kerja sementara melalui padat karya;

p. memberikan bimbingan dan pengurusan terhadap pelaksanaan pembinaan, pengendalian, dan pengawasan pendayagunaan tenaga kerja sukarela dan lembaga sukarela;

q. menyiapkan bahan penerbitan rekomendasi izin operasional tenaga sukarela luar negeri, tenaga sukarela Indonesia dan lembaga sukarela Indonesia yang akan beroperasi di kota Blitar;

r. menyelenggarakan program perluasan kerja sistem padat karya;

s. melaksanakan bimbingan teknis penyebarluasan dan

penerapan teknologi padat karya;

t. melakukan kegiatan pelayanan teknis dan administrasi produktivitas tenaga kerja ;

u. melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA);

v. melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang tenaga kerja;

w. menyusun dan melaksankaan Standar Operasional Prosedur (SOP);

(23)

x. melaksanakan Standar Pelayanan Publik (SPP);

y. melaksanakan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP); z. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas serta

menyusun laporan kinerja sesuai dengan bidang tugasnya ; aa. melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala

Bidang Penempatan dan Produktifitas Kerja sesuai dengan bidang tugasnya.

5. Bidang Pengawasan Tenaga Kerja dan Hubungan Industrial

mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis dan

menyelenggarakan program dan/atau kegiatandi bidang

Pengawasan Tenaga Kerja dan Hubungan Industrial.

Untuk menjalankan tugasnya, Bidang Pengawasan Tenaga Kerja dan Hubungan Industrial menjalankan fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis di bidang Pengawasan Tenaga Kerja dan Hubungan Industrial berdasarkan peraturan perundang-undangandankebijakan Kepala Dinas;

b. penyusunan program / kegiatan di bidang Pengawasan Tenaga Kerja dan Hubungan Industrial;

c. perencanaan operasional program Pengawasan Tenaga Kerja dan Hubungan Industrial sesuai dengan perencanaan strategis tingkat kota, provinsi dan nasional;

d. mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan koordinasi dan pembinaan Pengawasan Tenaga Kerja dan Hubungan Industrial;

e. menyiapkan data sebagai bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria Pengawasan Tenaga Kerja dan Hubungan Industrial;

f. pelaksanaan pembinaan, pengembangan dan pengelolaan hubungan industrial, persyaratan kerja dan kesejahteraan tenaga kerja;

g. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan norma ketenagakerjaan;

h. pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait /stakeholder dalam rangka penegakan hukum bidang ketenagkerjaan;

(24)

i. melakukan pengawasan penerapan hak asazi tenaga kerja yang meliputi hak atas waktu kerja, keselamatan kerja, penghasilan dan kesejahteraan;

j. melakukan pengawasan dan pengendalian penggunaan alat kerja dan atau sarana prasarana produksi serta tenaga kerja wanita dan anak-anak;

k. melakukan fasilitasi penyelesaian perselisihan hubungan kerja atau hubungan industrial serta bimbingan organisasi pekerja dan organisasi pengusaha;

l. melakukan kegiatan pelayanan teknis dan administrasi Pengawasan Tenaga Kerja dan Hubungan Industrial;

m. melakukan pendataan hasil kerja Pengawasan Tenaga Kerja dan Hubungan Industrial;

n. pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA);

o. pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Tenaga Kerja;

p. penyusunan dan pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP);

q. pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP);

r. pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP); s. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kinerja di bidang

Pengawasan Tenaga Kerja dan Hubungan Industrial;

t. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

5.1 Hubungan Persyaratan Kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat

(1) mempunyai tugas:

a. menyiapkan dan menganalisa data sebagai bahan perumusan kebijakan operasional di bidang Hubungan Persyaratan Kerja; b. mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan

koordinasi dan pembinaan di bidang Hubungan Persyaratan Kerja;

c. menyusun rencana program dan/atau kegiatandi bidang Hubungan Persyaratan Kerja;

(25)

d. menyiapkan data sebagai bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria Hubungan Persyaratan Kerja;

e. melaksanakan pembahasan dan penetapan Upah Minimum Kota (UMK) bagi pekerja kepada Gubernur Jawa Timur;

f. melaksanakan survey pasar atas kebutuhan hidup layak bagi

pekerja;

g. melaksanakan fasilitas pembuatan serta pengesahan Peraturan Perusahaan;

h. melaksanakan fasilitas pembuatan dan pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama (PKB);

i. melaksanakan fasilitas pembuatan dan pencatatan Perjanjian

Kerja (PK) /kontrak Kerja;

j. melaksanakan pencatatan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu

(PKWT) pada perusahaan yang skala berlakunya 1 (satu) wilayah kota;

k. melaksanakan bimbingan struktur skala upah bagi pekerja di perusahaan;

l. melaksanakan sosialisasi dan pemantauan pelaksanaan

pengupahan UMK di perusahaan;

m. melaksanakan pemantauan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) keagamaan bagi perusahaan;

n. melaksanakan pembinaan dan pengesahan Outsourcing (pelimpahan pekerja pada pihak ketiga);

o. melaksanakan penelitian dan pengesahan persyaratan kerja antara pemberi kerja (pengusaha) dan pekerja;

p. melaksanakan pembinaan, pemberdayaan dan menfasilitasi terbentuknya koperasi karyawan di perusahaan;

q. melaksanakan penyuluhan, pembinaan dan peningkatan kepesertaan program jaminan sosial tenaga kerja bagi pekerja sektor non formal dan formal;

r. melaksanakan pembinaan penyelenggarakan fasilitas dan kesejahteraan pekerja di perusahaan;

s. melaksanakan penyuluhan dan pembinaan peningkatan usaha produktif bagi pekerja di luar jam kerja dan purna kerja;

t. melaksanakan pembinaan dan perlindungan hak bagi pekerja perusahaan yang mengalami pemutusan hubungan kerja;

(26)

u. melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA);

v. melaksanakan Standar Pelayanan Minmal (SPM) bidang tenaga kerja;

w. menyusun dan melaksanakan Standar Operasional Prosedur (SOP);

x. melaksanakan Standar Pelayanan Publik (SPP);

y. melaksanakan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP); z. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas serta

menyusun laporan kinerja sesuai dengan bidang tugasnya ; aa. melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala

Bidang Pengawasan Tenaga Kerja dan Hubungan Industrial sesuai dengan bidang tugasnya.

5.2 Seksi Pengawasan dan Perlindungan Tenaga Kerja mempunyai

tugas:

a. menyiapkan dan menganalisa data sebagai bahan perumusan

kebijakan operasional di bidang Pengawasan dan Perlindungan Tenaga Kerja;

b. mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan

koordinasi dan pembinaan bidang Pengawasan dan

Perlindungan Tenaga Kerja ;

c. menyusun rencana program dan/atau kegiatan bidang

Pengawasan dan Perlindungan Tenaga Kerja;

d. menyiapkan data sebagai bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria bidang Pengawasan dan Perlindungan Tenaga Kerja;

e. melaksanakan pembinaan dan pengawasan ketenagakerjaan;

f. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam rangka penegakan hukum di bidang ketenagakerjaan;

g. melaksanakan pendaftaran dalam rangka pengesahan wajib

lapor ketenagakerjaan;

h. memberikan pertimbangan pemberian/penerbitan izin kerja malam wanita;

(27)

j. Menyelenggarakan ketatalaksanaan kelembagaan pengawasan ketenagakerjaan;

k. melaksanakan pembinaan, pemeriksaan dan pengujian bidang mekanik, bidang instansi listrik ditempat kerja, bidang motor diesel pembangkit, bidang pesawat angkat dan angkut;

l. Melaksanakan koordinasi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja dalam rangka peningkatan kepersertaan;

m. melakanakan koordinasi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja dalam hal penyelesaian kasus kecelakaan kerja, kematian, jaminan hari tua;

n. melaksanakan pembinaan dan pengawasanterhadap

perusahaan peserta jaminan sosial tenaga kerja;

o. melaksanakan pencegahan dan penyelesaian kasus

perselisihan hubungan industrial dengan memberikan

saran/anjuran kepada pihak yang berselisih kearah

terwujudnya persetujuan bersama dan terhindarnya

pemutusan hubungan kerja dan pemogokan kerja;

p. melaksanakan koordinasi hubungan industrial melalui lembaga kerjasama Tripartit dan Dewan Pengupahan Kota;

q. melaksanakan pembinaan jaminan sosial dalam permasalahan

hubungan industrial;

r. Melaksanakan pembinaan kepada pengusaha dan pekerja

demi terwujudnya sarana hubungan industrial perusahaan;

s. melaksanakan pembinaan Serikat Pekerja / Serikat Buruh di

perusahaan;

t. Melaksanakan pembinaan dan pencatatan lembaga

kerjasama Bipartit di perusahaan;

u. melaksanakan pembinaan dan pencatatan organisasi

pengusaha dan melaporkan ke Gubernur Jawa Timur;

v. melaksanakan verifikasi keanggotaan serikat pekerja/serikat

buruh di perusahaan;

w. melaksanakan pembinaan lembaga penyelesaian perselisihan di luar pengadilan;

x. melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan

(28)

y. melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Tenaga Kerja;

z. menyusun dan melaksanakan Standar Operasional Prosedur

(SOP);

aa. melaksanakan Standar Pelayanan Publik (SPP);

bb. melaksanakan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP); cc. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas serta

menyusun laporan kinerja sesuai dengan bidang tugasnya ; dd. melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala

Bidang Pengawasan Tenaga Kerja dan Hubungan Industrial sesuai dengan bidang tugasnya.

(29)

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA BLITAR

KEPALA DINAS

Dra. EKA ATIKAH

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Pengawas BINTI SUNDARI, SP,MH SEKRETARIS SAD SASMINTARTI, SH,MM KASUBAG KEUANGAN DAN PROGRAM SUMIATI, A.KS

KASUBAG UMUM, KEPEGAWAIAN DAN KEARSIPAN

UMI ISLAMIAH, S.Sos

KEPALA BIDANG SOSIAL

NENY FARIDA, SE

KEPALA BIDANG PENEMPATAN DAN PRODUKTIFITAS KERJA

KUSNO, S.Sos

KEPALA BIDANG PENGAWASAN TENAGA KERJA DAN HUBUNGAN

INDUSTRIAL

AGUS SUHERLI, SH

KASI PELAYANAN DAN REHABSOS

SRI ROHANA S,A.KS KASI BANTUAN, JAMSOS & PERLINSOS PROPI IDA K, A.KS

KASI PEMBERDAYAAN PSKS SOEGIJONO, S.Sos KASI HUB. PERSYARATAN KERJA BURHANI KASI PENGAWASAN & PERLIND. TK DWI ANDRI S, SH KASI PENINGKATAN TK & TRANSMIGRASI SUHARNANIK, S.Sos KASI PENINGKATAN PRODUKTIFITAS KERJA MASHUDI, S.ST

(30)

Reviev Rencana Strategis

2011-2015

2.3. Gambaran Sumber Daya Organisasi

2.3.1. Sumber Daya Manusia

Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja dipimpin oleh seorang Kepala Dinas dan di bantu oleh :

a. Sekretaris : 1 ( satu ) orang

b. Kepala Bidang : 3 ( tiga ) orang

c. Kepala Sub Bagian : 2 ( dua ) orang

d. Kepala Seksi : 7 ( tujuh ) orang

e. Staf Pelaksana ( PNS ) : 14 ( dua belas ) orang

f. Staf Pelaksana ( CPNS ) : 1 ( satu ) orang

g. Tenaga Fungsional : 1( satu ) orang

Dengan perincian pangkat / golongan ruang dan pendidikan sebagai berikut :

Pangkat / Golongan Ruang :

- Pembina Tk. I / IV.b : 1 ( satu ) orang

- Penata Tk. I / III.d : 10 ( sepuluh ) orang

- Penata / III.c : 4 ( empat ) orang

- Penata Muda Tk. I / III.b : 3 ( tiga ) orang - Penata Muda / III.a : 2 ( dua ) orang

- Pengatur Muda Tk. I / II.b : 4 ( empat ) orang

- Pengatur Muda / II.a : 2 ( dua ) orang

- Juru Tk I/ I.d : 3 ( tiga ) orang

(31)

Pendidikan :  PNS - S-2 : 2 ( dua ) orang - S-1 : 11 ( sebelas ) orang - D-4 : 2 ( dua ) orang - D-3 : 1 ( satu ) orang - D-2 : 1 ( satu ) orang

- SLTA : 7 ( tujuh ) orang

- SMP : 3 ( tiga ) orang

- SD : 1 ( satu ) orang

 CPNS

- S-1 : 1 ( satu ) orang

2.2.2. Sarana Dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang ada pada Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Daerah Kota Blitar, antara lain :

a. Gedung Kantor

b. Gedung Loka Bina Karya (LBK)

c. Kendaraan Operasional, terdiri dari :

- Mobil 3 ( tiga ) unit. - Motor 10 ( sepuluh ) unit

d. Inventaris Kantor terdiri dari :

- Gedung Kantor : 1 buah

- Kendaraan Dinas :

 Mobil : 3 buah

 Sepeda Motor : 10 buah

- Meja kursi dan almari

(32)

 Meja rapat : 15 buah

 Meja Eselon 2 : 1 buah

 Meja Esselon 3 : 4 buah

 Meja Esselon 4 : 9 buah

 Meja kerja Staf : 16 buah

 Almari : 10 buah

 Filing kabinet : 10 buah

 Kursi rapat : 100 buah

- Alat Tulis

 Komputer : 18 buah

 Laptop : 15 buah

 Note Book : 1 buah

 Mesin ketik tulis : 1 buah

- Lain – lain  TV : 6 buah  Kamera : 5 buah  AC : 19 buah  APPAR : 8 buah  Brangkas : 1 buah

 Pesawat telpon : 10 buah

 Mesin rumput : 2 buah

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Daerah

Sedangkan kinerja pengelolaan pendanaan mulai tahun 2008 sampai tahun 2010, digambarkan dalam tabel berikut :

(33)

Reviev Rencana Strategis

2011-2015

Tabel 2.2.

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Dinsosnakerda Kota Blitar Tahun 2008 - 2010

Program Anggaran Realisasi Anggaran

Rasio antara Realisasi dan Anggaran Rata – rata Pertumbuhan 2008 2009 2010 2008 2009 2010 2008 2009 2010 Anggar an Realisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Program Perbaikan Perumahan Akibat Bencana Alam/Sosial 18.383.500 16.740.000 Program Pengelolaan Areal Pemakaman 55.205.000 55.000.000 37.147.500 48.973.750 34.757.500,0 0 Pelayanan Administrasi Perkantoran 174.496.500 185.775.000 167.258.000 177.356.963 157.270.255, 00 97,54 95,42 96,65 0,08 0,08 Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur 168.615.000 234.595.000 90.581.000,00 234.577.175 90.265.020,0 0 90,48 94.25 97.68 (0,02 0,01 Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan 7.000.000 3.940.000 9.706.000,00 3.940.000 9.626.000,00 95,65 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil(Kat), Dan Pmks Lainnya 1.750.795.000 1.545.615.600 1.479.829.500,00 1.527.489.500 1.466.935.90 0,00 96,30 88,72 99,03 (0,83) (0,83) Program Pelayanan Dan Rehabilitasi Kesejahteraan Daerah 215.254.000 76.325.000 153.533.800,00 71.198.000 141.898.480, 00 98,17 97,35 99,13 (0,48) (0,50) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial 1.898.956 1.834.907.975 1.824.128.357,00 1.779.217.237 1.797.958.05 2,00 93,39 99,81 97,45 (0,53) (0,53)

(34)

Program Anggaran Realisasi Anggaran Rasio antara Realisasi dan Anggaran Rata – rata Pertumbuhan 2008 2009 2010 2008 2009 2010 2008 2009 2010 Anggar an Realisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Program Peningkatan Kualitas Dan Produktivitas Tenaga Kerja 80.000.000 521.335.600 500.000.000,00 498.138.100 483.702.500, 00 99,67 99,47 Program Peningkatan Kesempatan Kerja 600.481.000 369.858.400 88.068.500,00 366.389.900 84.767.500,0 0 83,53 97,40 95,30 (0,14) (0,13) Program Perlindungan Dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan 101.683.000 95.000.000 103.766.600,00 92.625.000 93.486.600,0 0 96,63 98,16 93,23 0,36 0,33

(35)

Reviev Rencana Strategis

2011-2015

26 BAB III

ISU – ISU STRATEGIS 3.1. Dinamika Perkembangan Lingkungan Strategis

Didalam pelaksanaan tugas penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan menjadi fokus analisis yang dikaitkan dengan nilai strategis dari keadaan ini secara terstruktur, nilai lingkungan strategis dimaksud adalah berupa lingkungan eksternal organisasi yang terdiri atas dua faktor strategi yaitu peluang dan ancaman, serta berupa lingkungan internal organisasi yang terdiri atas dua faktor strategi yaitu kekuatan dan kelemahan.

Pendekatan analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunity, Treatment) disajikan untuk melihat dan menstrukturkan klompleksitas permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Daerah Kota Blitar sebagai strategi didalam mengatasi kelemahan dan menanggulangi ancaman, serta untuk memperkuat, meningkatkan dan memanfaatkan kekuatan dan peluang, guna mewujudkan tujuan dan sarana organisasi.

a. LINGKUNGAN INTERNAL 1. Kekuatan (Strength)

Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam melaksanakan kegiatan di Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Daerah Kota Blitar antara lain :

a. Adanya Peraturan Perundang-undangan, bahwa dalam melakssanakan kegiatan mempunyai landasan yang kuat dimana dengan adanya UU Nomor 32 Tahun 2003 beserta peraturan pelaksanaannya, serta didukung juga dengan adanya Peratuan Daerah dan Peraturan Walikota yang mengatur kegiatan dari Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Daerah Kota Blitar b. Tersedianya sumber daya manusia secara kuantitas yang memadai, bahwa

didalam menjalankan kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsi Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Daerah Kota Blitar tentunya didukung dengan sumber daya manusia yang memadai, dan berkemampuan professional didalam menjalankan tugasnya.

c. Tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung, bahwa sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Daerah Kota Blitar merupakan suatu modal yang sangat mendukung bagi pelaksanaan pencapaian tujuan.

2. Kelemahan ( Weakness)

a. Secara keseluruhan kualitas sumber daya manusia masih belum memenuhi standar, walaupun secara kuantitas sudah memenuhi syarat namun demikian masih perlu adanya peningkatan kualitas untuk mendukung pelaksanaan kegiatan Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Daerah Kota Blitar.

(36)

Review Rencana Strategis 2011 - 2015

Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Blitar 27

b. Masih lemahnya koordinasi pelaksanaan tugas antar bidang teknis. c. Belum tersedianya panti sosial sebagai tempat pembinaan para PMKS. d. Terbatasnya PSKS yang ada.

e. Penanganan PMKS yang kurang terprogram dan terstruktur secara baik dan terorganisasi.

b. LINGKUNGAN EKSTERNAL 1. Peluang (Opportunity)

a. Adanya kebijakan otonomi seluas-luasnya yang diterapkan sehingga makin leluasa untuk meningkatkan pembangunan daerah.

b. Sistem birokrasi Pemerintah Kota Blitar yang tersusun dan terstruktur secara sistematis antara pembagian kewenangan dan tanggung jawab yang jelas.

c. Sistem kepemimpinan dan mindset birokrasi yang relatif demokratis, professional dan bebas KKN.

d. Adanya dukungan dari Lembaga Kemasyarakatan terutama para stakeholder yang terkait baik berupa masukan, kritikan bahkan pengawasan untuk kemajuan pelaksanaan kegiatan.

e. Kondisi stabilitas keamanan yang kondusif di Kota blitar sehingga membantu percepatan pembangunan.

f. Adanya dukungan dari tokoh masyarakat dalam upaya peningkatan kesejahteraan sosial dan ketenagakerjaan secara tidak langsung dapat membantu keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi SKPD.

g. Kerjasama dengan lembaga pendidikan dan pelatihan kerja yang berada di Kota Blitar maupun luar Kota Blitar dalam membantu pelaksanaan percepatan pembangunan.

2. Ancaman (Treatment)

a. Penerapan pasar bebas yang membuka kesempatan seluas-luasnya bagi produk luar negeri sehingga mempengaruhi produk lokal.

b. Demokratisasi dan keterbukaan yang tidak sesuai dengan rambu-rambu hukum yang dilaksanakan oleh sebagian kelompok masyarakat.

c. Jumlah angkatan kerja dan tingkat pengangguran yang terus meningkat. d. Lapangan usaha dan lapangan kerja yang terbatas.

3.2 Analisa Isu-isu Strategis

Untuk menganalisis lingkungan strategis, perlu dilaksanakan pemetaan interaksi faktor antara lingkungan internal dan lingkungan eksternal didalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Daerah Kota Blitar dengan memadukan fator-faktor internal dan faktor-faktor eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya dengan prinsip-prinsip kerja sebagai berikut :

(37)

Review Rencana Strategis 2011 - 2015

Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Blitar 28

Tabel.3.3

STRENGTH – OPPORTUNITY (SO) STENGTH – TREATMENT (ST) 1. Memanfaatkan kebijaksanaan Otonomi

Daerah yang seluas-luasnya dengan memanfaatkan SDM yang memadai 2. Memanfaatkan sarana prasarana yang

ada untuk pelaksanaan kegiatan pembangunan

3. Meningkatkan kerja sama dengan lembaga lpendidikan dan latihan swasta untuk pelaksanaan kegiatan

pembangunan

1. Peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap birokrasi dengan meningkatkan

profesionalisme

2. Penggunaan alokasi dana APBD yang Pro Rakyat untuk

peningkatan kesejahteraan masyarakat

3. Peningkatan profesionalisme aparatur untuk mengimbangi tuntutan demokratisasi dan keterbukaan

4. Penggunaan sarana dan prasarana serta SDM untuk mengimbangi laju transformasi dan teknologi dan informasi. WEAKNESS – OPPORTUNITY (WO) WEAKNESS – TREATMENT (WT) 1. Kerjasama dengan lembaga pendidikan

dan latihan swasta untuk meningkatkan kualitas SDM

2. Memanfaatkan lembaga masyarakat yang ada untuk ikut andil memberikan

masukan terhadap kualitas pelayanan masyarakat.

3. Meningkatkan pengawasan melekat serta memanfaatkan lembaga lain untuk memudahkan koordinasi

4. Memanfaatkan lembaga masyarakat untuk meningkatkan kuantitas PSKS untuk berperan serta dalam

pembangunan kesejahteraan sosial 5. Meningkatkan kemampuan SDM untuk

penanganan PMKS yang lebih terencana dan terstruktur

1. meningkatkan kepercayaan masyarakat dengan

peningkatan kualitas pelayanan prima

2. Mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan kesejahteraan sosial dengan menjadi PSKS dan penangann PMKS 3. Melibatkan peran serta aktif

masyarakat dalam membuka peluang usaha dan lapangan kerja baru.

Setelah melihat hasil pemetaan interaksi faktor internal dan eksternal diatas, maka selanjutnya dapat dirumuskan isu-isu strategis yang muncul sebagai hasil atau akibat adanya interaksi antar faktor baik yang berupa suatu masalah maupun agenda yang perlu atau bahkan dapat dilaksanakan oleh Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Daerah Kota Blitar berkaitan dengan usaha pencapaian misi-misinya.

Adapun strategi yang akan dipilih dikelompokkan menjadi 4 (empat) kelompok sebagai berikut :

1. Strategi mengoptimalkan kekuatan untuk memanfaatkan peluang seluas-luasnya (Kelompok keuntungan kooperatif)

Mendayagunakan seluruh kekuatan berupa dukungan peraturan perundangan, tersedianya SDM aparatur, sarana prasarana dan anggaran dengan peluang kebijaksanaan anggaran pro rakyat dengan bekerja sama dengan lembaga kemasyarakatan untuk pembangunan kesejahteraan sosial dan pengurangan pengangguran.

(38)

Review Rencana Strategis 2011 - 2015

Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Blitar 29

2. Strategi menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mencegah dan mengatasi ancaman (Kelompok mobilisasi)

Mengakomodasi tuntutan pelayanan prima dengan mendayagunakan profesionalisme aparat dalam penyelenggaraan pemerintahan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan sosial dengan mengurangi pengangguran dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

3. Strategi mengurangi kelemahan untuk memanfatkan peluang (Kelompok investasi/divestasi)

Meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat serta koordinasi serta dukungan stakeholder terkait

4. Strategi mengurangi kelemahan untuk mencegah dan mengatasi ancaman (Kelompok status quo)

Meningkatkan kualitas SDM aparatur yang profesional dan berwawasan kedepan dalam pelayanan masyarakat dan mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam penanganan PMKS dan mengoptimalkan peran serta PSKS serta menekan jumlah pengangguran.

(39)

Review Rencana Strategis 2011 - 2015

Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Blitar 30

BAB IV

RENCANA STARTEGIS 4.1. Visi

Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi yang ingin dicapai SKPD melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yang akan datang. Selain itu Visi SKPD merupakan gambaran yang menantang tentang keadaan yang diinginkan oleh suatu Perangkat Daerah agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Visi menjelaskan arah atau suatu kondisi ideal di masa depan yang ingin dicapai ( clarity of direction ) berdasarkan kondisi dan situasi yang terjadi saat ini yang menciptakan kesenjangan (gap) antara kondisi saat ini dan masa depan yang ingin dicapai. Visi bukan hanya mimpi atau serangkaian harapan, tetapi suatu komitmen dan upaya merancang dan mengelola perubahan untuk mencapai tujuan. Jadi pada hakekatnya membentuk visi organisasi adalah menciptakan gambaran bersama mengenai masa depan yang harus menjadi milik bersama dan diyakini oleh seluruh anggota organisasi.

Penetapan visi sebagai bagian dari perencanaan strategik merupakan langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi. Visi tidak hanya penting pada waktu mulai berkarya, tetapi juga pada perjalanan kehidupan organisasi selanjutnya. Kehidupan organisasi sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan eksternal dan internal, oleh karena itu visi organisasi juga harus menyesuaikan dengan perubahan tersebut.

Dinas Sosial dan Tenaga Kerja harus dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsi secara berdaya guna dan berhasil guna dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial, yaitu upaya yang terarah, terpadu dan berkelanjutan yang dilakukan Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar setiap warga Negara, yang meliputi rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial. Penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga diharapkan akan mampu tercapai kesejahteraan sosial yaitu kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Sehingga gambaran atau keadaan yang diinginkan adalah

(40)

Review Rencana Strategis 2011 - 2015

Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Blitar 31

Masyarakat Kota Blitar yang Makmur, yaitu jika seluruh masyarakat Kota Blitar dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka secara layak dan bermartabat sesuai dengan strata sosial masing-masing.

Sebagai bagian dari visi Pemerintah Kota Blitar yaitu “Menuju

Masyarakat Kota Blitar Sejahtera yang Berkeadilan dan Religius melalui APBD Pro Rakyat”, maka visi Dinas Sosial adalah :

“Terwujudnya Peningkatan Taraf Kesejahteraan Sosial dan

tenaga kerja yang berdaya saing, Produktif dan Sejahtera “

Visi dimaksud ditetapkan untuk memastikan arah,

membangkitkan arah dan harapan untuk menumbuhkan kreatifitas bagi setiap aparat di lingkungan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Blitar agar bekerja lebih baik untuk mencapai kondisi ideal di masa mendatang. Sehubungan dengan itu Visi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Blitar mempunyai makna sebagai lembaga yang menjalankan tugas dan fungsi memberikan pelayanan kepada masyarakat dibidang sosial,

ketenagakerjaan,swadaya sosial dan mental spiritual akan

mengupayakan pelayanan sebaik – baiknya sehingga dampak keberhasilan kinerja semakin berkualitas.

Dengan menurunnya penyandang masalah kesejahteraan sosial dapat diartikan lebih meningkatnya kondisi kesejahteraan sosial warga masyarakat sehingga lebih terbukanya lapangan kerja semakin berkurangnya pengangguran dan semakin meningkatnya mental spiritual masyarakat.

4.2 Misi

Misi merupakan pernyataan penetapan tujuan suatu organisasi dan sasaran yang ingin dicapai sehingga dengan ditetapkannya Misi, akan membawa organisasi kepada fokus exitensi organisasi. Untuk itu Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Blitar merumuskan misi sebagai berikut :

(41)

Review Rencana Strategis 2011 - 2015

Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Blitar 32

MISI LAMA MISI HASIL REVIEV

1. Meningkatan taraf kesejahteraan sosial masyarakat melalui upaya

pemberdayaan Penyandang

Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial ( PSKS ). 1. Meningkatkan pelayanan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial 2. Mengoptimalkan pemanfaatan

sumber pelayanan kesejahteraan

sosial melalui peningkatan

profesionalitas pelayanan sosial serta pembentukan perluasan jaringan kerja.

2. Meningkatkan kualitas pelatihan dan

produktifitas tenaga kerja

3. Meningkatkan sinkronisasi

antara kalangan dunia usaha dengan serikat pekerja dan

semua pihak bagi upaya

kesejahteraan tenaga kerja.

3. Membina hubungan industrial yang harmonis dan perlindungan tenaga kerja untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja 4. Menurunkan angka

pengangguran dengan

menciptakan lapangan kerja, meningkatkan dan

mengembangkan tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing tinggi

5. Meningkatkan pengelolaan dan perawatan terhadap sarana dan prasarana situs pahlawan

3.3. Tujuan

Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan masalah dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi. Tujuan jangka menengah Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Blitar adalah sebagai berikut :

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pengertian sehari-hari istilah kebutuhan sering disamakan dengan keinginan. Seringkali terjadi seseorang mengatakan kebutuhan padahal sebetulnya yang dimaksud adalah

dahulu saya mengucapkan terima kasih sekali lagi kepada semua Ahli Yang Berhormat di Dewan yang mulia ini yang telah mengambil bahagian dalam perbahasan di peringkat dasar

Sesuai dengan beberapa kasus yang ada dan hasil penelitian dari kurun waktu 2015- 2020 tentang penindasan, hal tersebut terjadinya karena kurangnya pengetahuan mereka

Ontologi populasi teks berkaitan dengan populasi ontologi dengan basis dokumen teks, yang menentukan instansi hubungan sebagai konsep, dengan penentuan instansi hubungan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Perhatian Orang Tua, Disiplin Belajar dan Kreativitas Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X pada

Mengukur aspek sikap (bukan pengetahuan atau keterampilan) yang dituntut pada Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Sesuai dengan kompetensi yang akan diukur. Memuat

Selanjutnya, dijelaskan kriteria diagnostik gangguan autistik berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-V). Kurangnya komunikasi dan interaksi

Rumah Sakit Umum Daerah Toto Kabila memberi pelayanan bagi berbagai variasi pasien dengan berbagai variasi kebutuhan pelayanan kesehatan, salah satunya adalah pasien