Suplemen Ujian Tengah Semester Genap 2016 | Himas Panda 2015/2016 1 Non-Current Liabilities Bonds Payable (Utang Obligasi) Long-term Notes Payable (Wesel Bayar Jangka
Panjang)
Special Issues (Permasalahan Khusus)
Bab 14. Liabilitas Tidak Lancar (Non-Current Liabilities)
Karakteristik liabilitas tidak lancar :
Diterbitkan berdasarkan persetujuan jajaran direktur/ manajemen perusahaan dan pemegang saham sebelum utang diterbitkan.
Secara umum, utang jangka panjang memiliki berbagai perjanjian (covenants) atau larangan (restriction) yang melindungi pemberi pinjaman (lender/creditor) dan peminjam (borrower/ debitor)
Hal-hal yang berkaitan dengan perjanjian utang jangka panjang :
o Jumlah yang disetujui untuk diterbitkan kemudian menjadi jumlah yang terbawa (Carrying amount/ carrying value/ book value)
o Tingkat suku bunga
Berdasarkan jenisnya
Kupon (Stated interest rate/ coupon rate/ nominal interest rate/ historical effective-interest rate ) = tingkat bunga yang tercantum/ tertera dalam perjanjian.
Pasar (Market rate/ effective interest rate/ effective yield rate) = tingkat bunga yang berlaku di pasar/ eksternal atau juga bisa diartikan tingkat bunga yang sesungguhnya diperoleh debtholder. Berdasarkan masa pembayaran
Tahunan (annually) = dibayar setiap 12 bulan sekali
Semester (semiannually) = dibayar setiap 6 bulan sekali
Kuartal/Triwulan (quarterly) = dibayar setiap 3 bulan sekali
Bulanan (Monthly) = dibayar setiap 1 bulan sekali
o Tanggal jatuh tempo (due date/ maturity date)
o Jumlah pokok utang (Face amount/ face value/ pricipal amount/ maturity value) o Ketentuan (Call provisions)
o Properti yang dijanjikan sebagai jaminan (pledged/ collateral/ security)
Libilitas tidak lancar disebut juga utang jangka panjang yaitu jumlah yang diperkirakan akan mengalirkan
sumberdaya ke luar sebagai akibat dari kewajiban saat ini yang jatuh temponya lebih dari 1 tahun/ 1 siklus
operasi/ 1 periode akuntansi perusahaan, mana yang lebih lama.
Do you know?
Pembayaran selain annually (yakni semiannual, quarter, month) biasanya tetap diekspresikan tingkat suku bunga per tahun (p.a dibaca per annually) namun perhitungan dilakukan dengan membagi sesuai
Suplemen Ujian Tengah Semester Genap 2016 | Himas Panda 2015/2016 2 Di Indonesia, pemerintah menerbitkan
surat utang yang dinamakan SBN (Surat Berharga Negara), yang terdiri
dari SUN, ORI, SPN, SBSN/Sukuk. Metode amortisasi atas utang yang digunakan dalam SAK mengadopsi
prinsip IFRS. o Kewajiban dana cadangan (Sinking fund)
o Modal kerja (working capital) dan pembatasan dividen (dividend restrictions)
A. Utang Obligasi (Bonds Payable)
1. Penerbitan obligasi
Obligasi yang berasal dari kontrak/ kesepakatan dikenal sebagai kotrak obligasi (Bonds
indenture). Sebuah obligasi menyajikan : - Face amount (pokok utang/ jumlah pada
saat jatuh tempo) dan;
- Periodic interest (bunga periodik berdasarkan stated rate).
Berdasarkan cara penerbitannya, peneribitan obligasi dibagi menjadi :
Pertanggungan asuransi (Firm underwriting) = menjual obligasi kepada agen
penjualan obligasi (e.g. Investment bank) yang boleh mengasuransikan obligasi dengan menjaminkan jumlah tertentu kepada perusahaan, oleh karena itu agen penjualan obligasi mengambil seluruh risiko atas penjualan obligasi untuk berapapun harga yang mereka dapat.
Pertanggungan kinerja terbaik (Best-effort underwriting) = menjual obligasi dengan
komisi yang dihasilkan dari penjualan kepada agen penjualan obligasi.
Penempatan khusus (Private placement) = menjual obligasi secara langsung kepada institusi besar, lembaga keuangan atau sejenisnya, tanpa bantuan perantara/ pihak penanggung jawab (underwriter).
2. Macam obligasi dalam praktik
Jenis-jenis obligasi
Berdasarkan Penyebutan nama obligasi
Keterangan Tingkat
keamanan
1. Secured bonds dilindungi oleh properti atau barang lainnya yang digunakan sebagai jaminan. Contoh : Mortgage bonds (dijamin oleh
perumahaan), collateral trust bond (dijamin oleh saham dan bond atas perusahaan lain)
2. Unsecured bonds
tidak dilindungi dengan jaminan apapun Masa jatuh
tempo
1. Term bonds diterbitkan dengan satu tanggal jatuh tempo pelunasan (sekali transaksi pelunasan pokok utang)
2. Serial bonds diterbitkan dengan beberapa kali pelunasan / pembayaran cicilan (installment)
3. Callable bonds diterbitkan dengan memberikan hak kepada penerbit (issuer) untuk mengambil dan melunasi bond sebelum jatuh tempo tanpa dikenai pinalti/ denda
Fasilitas 1. Convertible bonds
memberikan hak kepada penerbit (issuer) untuk mengkonversi/ menukar bond dengan sekuritas lain secara spesifik sesudah penerbitan
Suplemen Ujian Tengah Semester Genap 2016 | Himas Panda 2015/2016 3 Metode suku bunga efektif (effective
interest method) menghasilkan beban
bunga periodik yang sama dengan persentase tetap atas nilai terbawa obligasi (constant percentage of the
carrying value of the bonds)
2. Comodity backed bonds/ asset-linked bonds
dapat ditebus dengan uang atau komoditas lain, mana yang lebih tinggi nilainya pada saat jatuh tempo
3. Deep-discount bond
obligasi yang dijual pada harga diskonto yang sangat besar, juga mengacu sebagai zero interest debenture bonds atau Sukuk. Kepemilikan 1. Registered
bonds
diterbitkan dengan nama pemilik (buyer) dan membutuhkan sertifikat khusus serta tidak dapat ditransfer ke pemilik lain 2. Bearer (coupon)
bonds
diterbitkan tanpa nama pemilik dan memungkinkan transfer kepemilikan obligasi
Keuntungan 1. Income bonds memberikan hak untuk tidak membayar bunga jika perusahaan penerbit obligasi tidak mampu menghasilkan laba/ profit. Jadi, selama perusahaan memperoleh pendapatan bersih (Revenue – COGS – Expenses) maka selama itu pula perusahaan harus membayar kewajiban utangnya.
2. Revenue bonds memberikan kewajiban untuk membayar bunga dari pendapatan yang didapat perusahaan selama operasional usaha. Jadi, selama perusahaan beroperasi (yang akan memperoleh pendapatan) maka selama itu pula perusahaan harus membayar kewajiban utangnya Beda income dan revenue: Income = Pendapatan bersih; Revenue = Pendapatan kotor
3. Penilaian Utang Obligasi
Harga jual penerbitan obligasi dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran dari pembeli dan penjual, risiko relatif, kondisi pasar, dan status perekonomian. Penilaian obligasi berdasarkan nilai
kini atas perkiraan arus kas di masa depan, yang mengandung pokok utang dan bunga periodik . Perusahaan mencatat beban bunga obligasi selama masa berlaku obligasi melalui proses yang disebut amortisasi.
- Amortisasi diskon meningkatkan beban bunga obligasi, dan CA akan meningkat - Amortiasi premium menurunkan beban bunga obligasi dan CA akan menurun Ingat! Interest Expense akhir menyesuaikan nilai maturity amount pada saat jatuh tempo.
a. Penilaian jika tanggal penerbitan sama dengan tanggal pembayaran bunga.
Konsep Penilaian atas Utang Obligasi (issued or sold date = interest date)
Selling price of the Bonds
Present value of the principal:
(face amount x PV-single sum) aaa (present value atas pokok utang) Present value of the interest:
(stated rate x face amount x PV-annuity) bbb (present value atas bunga utang) Present value (selling price) of the Bonds xxx (present value/ harga jual obligasi) Present value menggunakan: i = Market Rate dan n = Periode pembayaran (bulat)
ingat! Gunakan nilai yang sesuai dengan soal, jangan asumsikan anual, semianual, quarterly itu sama misal : bond 9% p.a. 5 year effective yield 10% semiannual, maka dalam menghitung present value harus menggunakan i = 5% (10% : 2), n= 10 (2 x 5) hasilnya PV single sum = 0,61391; PV anuity = 7,72173
bukan i =10% dan n = 5 karena hasilnya berbeda menjadi PV single sum= 0,62092; PV anuity = 3,79079
Suplemen Ujian Tengah Semester Genap 2016 | Himas Panda 2015/2016 4 Jika: Stated Rate = Market Rate : Bonds dijual dengan harga par/ nilai tertera.
Stated Rate < Market Rate : Bonds dijual dengan harga diskon (dijual lebih murah sebagai kompensasi atas bunga yang dibayar secara periodik lebih rendah daripada bunga berlaku di pasar) Stated Rate > Market Rate : Bonds dijual dengan harga premium (dijual lebih mahal sebagai kompensasi atas bunga yang dibayar secara periodik lebih tinggi daripada bunga berlaku di pasar)
Journal entries issued bond
Issuer/Seller/Debitor (Dr.) Cash xxx (Cr.) Bonds Payable xxx Investor/Buyer/Creditor (Dr.) Investment in Bonds xxx (Cr.) Cash xxx Nb : dalam soal, penjualan obligasi kadang disebut dalam notasi kurs (persentase dari nilai par) ―kurs 90‖ artinya obligasi dijual dengan harga 90% dari harga par (dijual dengan harga diskon) ―kurs 100‖ artinya obligasi dijual dengan harga 100% dari harga par (dijual senilai harga par) ―kurs 105‖ artinya obligasi dijual dengan harga 105% dari harga par (dijual dengan harga premium)
Journal entries interest payment and amortization (if any)
Issuer/Seller/Debitor (Dr.) Interest Expense (Dr.) p /(Cr.) d Bonds Payable (Cr.)Cash Investor/Buyer/Creditor (Dr.) Cash (Cr.) p /(Dr.) d Investment in Bonds (Cr.) Interest Revenue Nb : akun yang dicetak miring mengindikasikan amortisasi (diskon/premium) atas obligasi
ingat! Perhitungan untuk bunga, interest = Carrying amount x Market Rate (CA x MR) sedangkan menghitung kas yang dibayarkan, cash = Face amount x Stated Rate (FA x SR)
dan menghitung amortisasi (jika MR ≠ SR), bonds = interest – cash (lebih jelas lihat penjelasan dibawah) dimana :
Market rate = Effective interest rate = Effective yield
sedangkan Stated Rate = Coupon Rate = Nominal Rate = Historical Effective-Interest Rate (lihat hal.1) Ingat! Adjustment entries atas beban bunga obligasi disertakan pula amortisasi atas obligasi
Schedule of Bond Discountd/Premiump Amortization Effective-Interest Method
x-Year, (SR)% Bonds Sold to Yield (MR)%
Date Cash Paid Interest Expense Amortization Carrying Amount
(if interest debenturebond)
(a)=(FA x SR) (b)=(CA x MR) (c)d=(b)-(a) (c)p=(a)-(b)
(d)d=(CAbefore)+(c)d
(d)p=(CAbefore) - (c)p
(if zero interest
debenturebond) 0
(b)=(CA x MR) (c)d=(b)-(a) (d)d=(CAbefore)+(c)d
(if serial bond) Cash Paid
(a) = (FA x _1_ ) PVAnuity Interest Expense (b)=(CA x MR) Principal (c)=(a)-(b) Carrying Amount (d)=(CAbefore) - (c)
Nb : p = jika bonds diterbitkan dengan harga premium; d= jika bonds diterbitkan dengan harga diskon - Perhitungan berlaku sejak tanggal penerbitan (issued date)
- Penebusan obligasi sebagian (bukan pelunasan) hanya akan mengambil nilai cash paid dan interest expense (begitu pula amortisasinya) proposional terhadap jumlah obligasi yang ditebus (lebih jelas lihat penjelasan mengenai bagian C. Spesicial Issues)
- Baik perhitungan pada sisi debitor maupun kreditor akan menunjukkan jumlah yang sama (namun menggunakan akun yang berbeda karena perbedaan posisi: debitor/ creditor)
Pada tanggal 1 Januari 2016, PT AKM Sejahtera menjual obligasi A kepada PT HKN dengan nilai par $100.000, tingkat bunga tertera 9% semiannual selama 4 tahun. Sebulan kemudian, PT AKM Sejahtera menerbitkan obligasi B kepada PT AKPEM dengan nilai par 150.000 tingkat bunga tertera 10% annual 1 Februari selama 3 tahun. Tingkat bunga berlaku pada saat penerbitan obligasi a keduanya dalah 10%. Bagaimana pencatatan transaksi tsb? Contoh
Suplemen Ujian Tengah Semester Genap 2016 | Himas Panda 2015/2016 5
Jawab : Selling price of Bonds-A:
PV of pricipal (100.000 x PVF, i=5%, n=8)= 100.000 x 0,67684 $ 67.684 PV of interest [(100.000 x 9% x 6/12) xPV-OA, i=5%, n=8)]= 4500 x 6,46321 29.085*
PV of Bonds-A $ 96.769
Selling price of Bonds-B :
Karena SR = MR maka harga jual bonds-B senilai harga par $150.000 Journal entries Date Description Dr. Cr. 2016 Jan 1. Cash 96.769 Bonds Payable – A 96.769 Feb 1 Cash Bonds Payable – B 150.000 150.000 July 1. Interest Expense
Bonds Payable – A Cash
4839
339 4500 Dec 31. Interest Expense
Interest Payable Bonds Payable – A Interest Expense (150.000 x 10% x 11/12) Interest Payable 4855 13.750 4500 355 13.750 2017
Jan 1. Interest Payable 4500
Cash 4500
Feb 1. Interest Expense (150.000 x 10% x 1/12) Interest Payable
Cash
1250 13.750
15.000 July 1. Interest Expense
Bonds Payable – A Cash
4873
373 4500 Dec 31. Interest Expense
Interest Payable Bonds Payable – A Interest Expense (150.000 x 10% x 11/12) Interest Payable 4892 13.750 4500 392 13.750 2018
Jan 1. Interest Payable Cash
4500
4500 Feb 1. Interest Expense (150.000 x 10% x 1/12)
Interest Payable Cash
1250 13.750
15.000 July 1 Interest Expense
Bonds Payable – A Cash
4911
411 4500 Dec 31. Interest Expense
Interest Payable Bonds Payable – A Interest Expense (150.000 x 10% x 11/12) 4932 13.750 4500 432
Suplemen Ujian Tengah Semester Genap 2016 | Himas Panda 2015/2016 6
Interest Payable 13.750
2019
Jan 1. Interest Payable Cash
4500
4500 Feb 1. Interest Expense (150.000 x 10% x 1/12)
Interest Payable Cash 1250 13.750 15.000 Bonds Payable – B Cash 150.000 150.000 July 1. Interest Expense
Bonds Payable – A Cash
4954
454 4500 Dec 31. Interest Expense
Interest Payable Bonds Payable – A 4975 4500 475 2020
Jan 1. Interest Payable Cash 4500 4500 Bonds Payable – A Cash 100.000 100.000 Schedule of Bond Discount Amortization
Effective-Interest Method 4-Year, 9% Bonds Sold to Yield 10%
Date Cash Paid Interest Expense Discount Amortized Carrying Amount
1/1/16 - - - 96.769 1/7/16 4500 4839 339 97.108 1/1/17 4500 4855 355 97.463 1/7/17 4500 4873 373 97.836 1/1/18 4500 4892 392 98.228 1/7/18 4500 4911 411 98.639 1/1/19 4500 4932 432 99.071 1/7/19 4500 4954 454 99.525 1/1/20 4500 4975* 475 100.000 *Rounded
Menggunakan data yang sama dengan contoh 14.1, PT AKM akan menyajikan laporan keuangan triwulan I dan triwulan III tahun 2017, bagaimana perhitungan dan pencatatan untuk transaksi tersebut (termasuk saat pembayaran bunga)? Berapa total amortisasi selama triwulan I – III tahun 2017 ?
Jawab: Journal entries 2017
Mar 31. Interest Expense (4873 x 3/6) 2436,5
Bonds Payable – A 186,5
Interest Payable (4500 x 3/6) 2250
Mar 31. Interest Expense 2500
Interest Payable(15.000 x 2/12) 2500
July 1. Interest Payable 2250
Interest Expense (4873 x 3/6) 2436,5
Bonds Payable – A 186,5
Contoh 14.2
Suplemen Ujian Tengah Semester Genap 2016 | Himas Panda 2015/2016 7
Cash 4500
Sept 30. Interest Expense (4892x3/6) 2446 Bonds Payable – A 196
Interest Payable (4500 x 3/6) 2250 Sept 30. Interest Expense 2500 Interest Payable (15.000 x 6/12) 2500 Total amortisasi : Discount amortized = 186,5 +196 = 382,5 b. Penilaian jika tanggal penerbitan tidak sama dengan tanggal pembayaran bunga.
Konsep Penilaian atas Utang Obligasi (issued or sold date
≠interest date)
Selling price of the Bonds Present value of the principal: (face amount x PV-single sum) aaa (present value atas pokok utang) Present value of the interest: (stated rate x face amount x PV-annuity) bbb (present value atas bunga utang) Present value (selling price) of the Bonds xxx (present value/ harga jual obligasi) Present value menggunakan: i = Market Rate dan n = Periode pembayaran (pecahan) ingat! Gunakan periode pembayaran (n) sesuai dengan tanggal penjualan, misal : bond 9% p.a. 5 year effective yield 10% semiannual dibayar tiap 1 Januari dan 1 July diterbitkan tanggal 1/1/2015, Jika dijual tanggal 1/4/2015, menggunakan i = 5% dan n = 9,5 hasilnya PVF = 0,62907; PV-OA = 7,41852 Jika dijual tanggal 1/10/2015, menggunakan i = 5% dan n = 8,5 hasilnya PVF= 0,66053; PV-OA= 6,78945 NB : Dalam soal, adakalanya langsung diketahui nilai present valuenya / nilai jualnya saat tanggal penerbitan/penjualan berbeda dengan tanggal pembayaran bunga sehingga bila sudah diketahui nilai jual obligasi tidak perlu menghitung present valuenya lagi. ingat! PV of bond= Selling price of bond Ketika perusahaan menerbitkan obligasi di luar tanggal pembayaran bunga, investor akan membayar penerbit bunga akrual dari tanggal pembayaran bunga terakhir hingga tanggal penjualan bond sebagai kompensasi atas pembayaran bunga selama periode dimana investor tidak memegang obligasi, kemudian pada saat tanggal pembayaran bunga pertama, akan menerima penuh bunga atas obligasi. Journal entries issued bond Issuer/Seller/Debitor (Dr.) Cash xxx (Cr.) Bonds Payable xxx (Dr.) Cash xxx (Cr.) Interest Expense xxx Investor/Buyer/Creditor (Dr.) Investment in Bonds xxx (Cr.) Cash xxx (Dr.) Interest Revenue xxx (Cr.) Cash xxx Journal entries interest paymentIssuer/Seller/Debitor (Dr.) Interest Expense (Dr.) p /(Cr.) d Bonds Payable (Cr.)Cash Investor/Buyer/Creditor (Dr.) Cash (Cr.) p /(Dr.) d Investment in Bonds (Cr.) Interest Revenue Nb : akun yang dicetak miring mengindikasikan amortisasi (diskon/premium) atas obligasi
Schedule of Bond Discountd/Premiump Amortization Effective-Interest Method
x-Year, (SR)% Bonds Sold to Yield (MR)%
Date Cash Paid Interest Expense Amortization Carrying Amount
(if interest debenturebond)
Net cash paid
(a)=(FA x SR) (b)=(CA x MR)
(c)d=(b)-(a) (c)p=(a)-(b)
(d)d=(CAbefore)+(c)d
(d)p=(CAbefore) - (c)p
Suplemen Ujian Tengah Semester Genap 2016 | Himas Panda 2015/2016 8
Cash interest paid = FA x SR x a/12, dimana a= masa bulan bunga periodik Less:cash received at issued date = FA x SR x b/12, dimana b= periodik bulan bunga terlewati Net cash paid = ...
Less: Interest expense = CA x MR x c/12, dimana c= periodik bulan bunga berjalan Discount/Premium amortization = ...
Pada tanggal 1 Maret 2016, PT AKM Sejahtera menjual obligasi A tertanggal 1 Januari2016 kepada PT Lab AKM dengan nilai par $100.000, tingkat bunga tertera 12% semiannual selama 4 tahun dibayar setiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli. Sebulan kemudian, PT AKM Sejahtera menerbitkan obligasi B kepada PT AKPEM dengan nilai par 150.000 tingkat bunga tertera 10% annual 1 Februari selama 3 tahun. Tingkat bunga berlaku pada saat penerbitan obligasi keduanya adalah 10%. Bagaimana pencatatan transaksi tersebut oleh PT AKM Sejahtera dan saat pembayaran bunga tahun pertama?
Jawab : 1 Maret 2016 s.d. 1 Juli 2016 = 46=23 dan 1 Juli 2016 s.d. 1 Januari 2020 = 426 = 7 Jadi, n (berapa kali periode pembayaran) = 7 23 dengan i = 5% (10% x 126 )
Selling price of Bonds-A:
PV of pricipal (100.000 x PVF, i=5%, n=7 23 ) = 100.000 x 0,68794 $ 68.794* PV of interest [(100.000 x 12% x 6/12) x PV-OA, i=5%, n=7 23 )] = 6000 x 6,24126 37.448*
PV of Bonds-A $106.242
Selling price of Bonds-B :
Karena SR = MR maka harga jual bonds-B senilai harga par $150.000 *Rounded Journal entries Date Description Dr. Cr. 2016 Mar 1. Cash 106.242 Bonds Payable – A Cash Interest Expense (100.000x12%x2/12) 2000 106.242 2000 Apr 1 Cash Bonds Payable – B Cash Interest Expense (150.000x10%x2/12) 150.000 2500 150.000 2500 July 1. Interest Expense
Cash (100.000 x 12% x 6/12) 6000 6000 Bonds Payable – A Interest Expense (6000 – 2000 – (106.242 x 10% x 4/12 )) 459 459 Dec 31. Interest Expense (105.783 x 10% x 6/12)
Bonds Payable Interest Payable (100.000x 12%x 6/12) Interest Expense (150.000 x 10% x 11/12) Interest Payable 5289 711 13.750 6000 13.750 2017
Jan 1. Interest Payable Cash
6000
6000 Contoh
Suplemen Ujian Tengah Semester Genap 2016 | Himas Panda 2015/2016 9 Feb 1. Interest Expense (150.000 x 10% x 1/12)
Interest Payable Cash
1250 13.750
15.000
Obligasi (Bonds Payable)
Wesel (Notes Payable)
1. Terdaftar di bursa/pasar sekuritas (go public) 1. Ada yang terdaftar ada yang tidak (go private) 2. Bunga selalu dibayar secara periodik (kecuali
zero interest debenture bond/sukuk)
2. Bisa ada bunga bisa tidak 3. Pembayaran pokok utang umumnya hanya
sekali (kecuali jenis serial bond)
3. Pembayaran pokok utang sekali / cicilan 4. Diterbitkan untuk pembiayaan proyek besar 4. Diterbitkan untuk pembiayaan modal kerja 5. Umumnya pihak yang menerbitkan adalah
korporasi (perseroan)
5. Umumnya pihak yang menerbitkan adalah usaha perseorangan atau partnership
B. Wesel Bayar Jangka Panjang (LT Notes Payable)
1. Penerbitan Wesel Bayar (Notes Payable)
Seperti obligasi, wesel diterbitkan pada nilai yang sama dengan nilai tertera (Face value) atau tidak. Jika notes tidak diterbitkan pada nilai tertera, dibagi lagi menjadi 2 jenis : wesel tanpa bunga (zero interest bearing notes) atau wesel dengan bunga (interest bearing notes). Baik wesel tanpa bunga maupun wesel dengan bunga dilakukan amortisasi diskon/ premium selama masa berlaku wesel.
Konsep Penilaian atas Wesel Bayar Jangka Panjang (LT- Notes Payable)
Jenis – jenis notes:
- Note issued at face value : SR = MR : Notes diterbitkan pada harga par - Note no issued at face value : SR ≠ MR, dibagi menjadi 2 jenis :
a. Interest Bearing Notes : SR < MR : issued at discount; SR > MR : issued at premium b. Zero Interest Bearing Notes : SR < MR : Notes diterbitkan pada harga diskon tanpa ada
pembayaran bunga secara periodik (dan mengakui adanya deep discount) Journal entries issued notes
Issuer/Seller/Debitor (Dr.) Cash xxx (Cr.) Notes Payable xxx Investor/Buyer/Creditor (Dr.) Notes Receivable xxx (Cr.) Cash xxx - Nilai par/nilai tertera >> issued at face value
- Present value- single sum (pokok utang) + present value- annuity (bunga) >> interest bearing notes - Present value-single sum (pokok utang) saja >> zero interest bearing notes
Journal entries interest payment and amortization (if any)
Issuer/Seller/Debitor (Dr.) Interest Expense (Dr.) p /(Cr.) d Notes Payable (Cr.)Cash Investor/Buyer/Creditor (Dr.) Cash (Cr.) p /(Dr.)d Notes Receivable (Cr.) Interest Revenue
ingat! Zero interest bearing note tetap dilakukan amortisasi namun tanpa adanya kas yang keluar sehingga: Issuer/Seller/Debitor (Dr.) Interest Expense (Cr.) d Notes Payable Investor/Buyer/Creditor (Dr.) d Notes Receivable (Cr.) Interest Revenue
Suplemen Ujian Tengah Semester Genap 2016 | Himas Panda 2015/2016 10
Perhatikan! Pada ayat jurnal diatas amortisasi hanya pada harga diskon, karena SR < MR dimana SR = 0 Ingat! Adjustment entries atas beban bunga disertakan pula amortisasi atas notes
Schedule of Note Discountd/Premiump Amortization Effective-Interest Method
(SR)% Note Discounted At (MR)%
Date Cash Paid Interest Expense Amortization Carrying Amount
(if interest bearing note)
(a)=(FA x SR) (b)=(CA x MR) (c)d=(b)-(a) (c)p=(a)-(b)
(d)d=(CAbefore)+(c)d
(d)p=(CAbefore) - (c)p
(if zero interest
bearing note) 0
(b)=(CA x MR) (c)d=(b)-(a) (d)d=(CAbefore)+(c)d
(if serial note) Cash Paid
(a) = (FA x _1_ ) PVAnuity Interest Expense (b)=(CA x MR) Principal (c)=(a)-(b) Carrying Amount (d)=(CAbefore) - (c)
Nb : p = jika notes diterbitkan dengan harga premium; d= jika notes diterbitkan dengan harga diskon
2. Situasi Khusus Wesel Bayar
a. Wesel yang diterbitkan untuk properti, barang, atau jasa.
Ketika instrumen hutang (wesel) ditukar dengan properti, barang, atau jasa dalam sebuah penawaran transaksi yang ditulis ke dalam harga wajar (arm length), tingkat bunga tertera (SR) diperkirakan sehingga menjadi wajar jika:
1) Tanpa tingkat bunga tertera
2) Tingkat bunga tertera tidak masuk akal (unreasonable)
3) Jumlah pokok utang secara material berbeda dari harga jual tunai saat ini untuk item yang serupa/ dari nilai wajar (FV) saat ini atas instrumen hutang. Dalam beberapa kasus, perusahaan menilai nilai kini (PV) atas intrumen hutang dengan nilai wajar (FV) atas properti, barang, atau jasa, atau dengan jumlah perkiraan rasional atas FV wesel. Jika tidak ada tingkat bunga tertera (no Stated Rate), jumlah bunga adalah perbedaan antara pokok utang wesel dan FV properti. Misalkan, perusahaan A menjual tanah yang memiliki nilai jual $200.000 kepada perusahaan B. Dalam pertukaran atas tanah, perusahaan B menerbitkan wesel $293.866, JT 5 tahun, tanpa bunga. Nilai jual sebesar
$200.000 ini menyajikan PV atas wesel $293.866 yang didiskontokan pada tingkat bunga 8% p.a. selama 5 tahun (ingat konsep zero interest bearing note). Oleh karena itu, pencatatan seharusnya :
Perusahaan A (Seller) Perusahaan B (Buyer) Notes Receivable 200.000
Sales 200.000
Land 200.000 Notes Payable 200.000 Kemudian selama 5 tahun masa berlaku wesel, baik perusahaan A dan B melakukan amortisasi atas diskon $93.866 menggunakan metode bunga efektif. b. Pemilihan tingkat suku bunga (ingat konsep amortisasi diskon/ premium)
Dalam transaksi notes, suku bunga efektif/ pasar (effective or martket interest rate) adalah jelas/ dapat ditentukan oleh faktor-faktor lain yang termasuk dalam pertukaran, termasuk FV atas apa yang diserahkan atau diterima (mana
Suplemen Ujian Tengah Semester Genap 2016 | Himas Panda 2015/2016 11
yang lebih terbukti secara jelas, jika keduanya terbukti secara jelas, gunakan FV atas aset yang diterima)
Jika tidak dapat menentukan FV atas properti, barang, jasa, atau hak lainnya dan jika wesel tidak tersedia dalam pasar (wesel bersifat tertutup), perusahaan harus memperkirakan tingkat suku bunga yang dapat diterapkan (applicable) yang mungkin berbeda dari tingkat suku bunga tertera (SR). Proses perkiraan ini disebut penghitungan (imputation) dan menghasilkan tingkat suku bunga yang dikenal tingkat suku bunga diperhitungkan (imputed interest rate).
Tingkat bunga yang berlaku untuk instrumen serupa dari penerbit dengan kredit rating (penilaian atas kelancaran penerbit/debitor dalam memenuhi kewajiban pembayaran bunga maupun pokok utang) berdampak pada pemilihan tingkat suku bunga, faktor-faktor lain yang termasuk a.l.: Batasan perjanjian, jaminan, jadwal pembayaran, ketersediaan tingkat suku bunga pokok, kepentingan pihak.
Perusahaan menentukan tingkat suku bunga diperhitungkan ketika mereka menerbitkan wesel; apapun perubahan selanjutnya dalam tingkat suku bunga yang berlaku (prevailing interest rate) dibiarkan.
Selisih antara PV dengan FA (diskon/premium) dilakukan amortisasi. NB : Cara menghitung tingkat suku bunga diperhitungkan (imputed interest rate)
Jika instrumen diterbitkan pada diskon (CA < FA) Jika instrumen diterbitkan pada premi (CA > FA) i = FA x SR :( FA;CA𝑛 ) FA:CA 2 i = FA x SR;( CA;FA𝑛 ) FA:CA 2
Pada tanggal 31 Desember 2015 PT Jawara AKM menerbitkan nota perjanjian (wesel) kepada PT Sukses UTS untuk jasa arsitektur. Wesel memiliki nilai nominal $550.000, jatuh tempo 31 Desember 2020, dan tingkat bunga tertera 2%. Wesel diterbitkan pada harga 418.239. Tentukan bagaimana perusahaan dapat menentukan tingkat bunga berlaku dan tabel amortisasinya!
Jawab : Diket SR = 2%, FA = 550.000, CA = 418.239, n = 5
Wesel diterbitkan pada harga diskon, maka perhitungannya adalah sbb i = 2% x 550.000 :( 550.000;418.2395 ) 550.000:418.239 2
=
11.000 :( 131.761 5 ) 968.239 2=
11.000 :26.352,2484.119,5 i = 37.352,2484.119,5
= 0,07715 = 7,715%
Pembulatan = 8% (Cek halaman 669)Pembuktian :
PV of Principal (550.000 x PVF i=8% n=5) = 550.000 x0,68058 374.319 PV of interest (550.000 x 2%) x PV-OA i=8% n=5) = 11.000 x 3,99271 43.920
PV of notes 418.239
Schedule of Note Discount Amortization Effective-Interest Method
2% Note Discounted At 8% (Imputed)
Date Cash Paid Interest Expense Discount Amortized Carrying Amount
31/12/15 - - - 418.239
Contoh 14.4
Suplemen Ujian Tengah Semester Genap 2016 | Himas Panda 2015/2016 12
Point, dalam pembiayaan hipotik,
dianalogikan sebagai diskon obligasi. Point meningkatkan tingkat suku bunga efekif diatas tingkat yang spesifik dalam notes.
Sebuah point adalah 1% diskon dari pokok utang (Face Amount/ FA).
31/12/16 11.000 33.459 22.459 440.698 31/12/17 11.000 35.256 24.256 464.954 31/12/18 11.000 37.196 26.196 491.150 31/12/19 11.000 39.292 28.292 519.442 31/12/20 11.000 41.558* 30.558 550.000 *Rounded
3. Wesel Hipotik (Mortgage Notes Payable)
Salah satu bentuk yang umum dari wesel jangka panjang adalah wesel hipotik. Sebuah wesel hipotik (mortgage note payable) adalah nota perjanjian yang dijamin dengan dokumen yang disebut hipotik (mortgage) bahwa hak jaminan atas properti (biasanya berupa tanah/ bangunan) sebagai pengaman
atas pinjaman. Individu, usaha perseorangan (propriertoships) dan usaha gabungan (partnership) lebih sering menggunakan wesel hipotik daripada korporasi.
Peminjam biasanya menerima kas untuk jumlah tertera (FA) pada wesel hipotik. Dalam kasus tersebut, jumlah tertera atas wesel adalah utang yang sebenarnya (true liability) dan tidak ada diskon/premium yang terlibat. Ketika pemberi pinjaman (lender) menilai ―point‖, walaupun, jumlah total yang diterima oleh peminjam (borrower) kurang dari jumlah tertera dalam notes.
Misalkan, asumsikan bahwa AKM Corp. Meminjam $1.000.000 dengan menerbitkan wesel hipotik tenor 20 tahun dengan tingkat bunga tertera 10,75% sebagai pembiayaan atas pembelian tanah baru. (Karena menerima pinjaman senilai nilai weselnya, maka
SR=MR=10,75%). Jika Lembaga Keuangan meminta 4 point untuk menutup
pembiayaan, AKM Corp. akan menerima 4% kurang dari $1.000.000 (=960.000) tetapi akan diwajibkan membayar kembali sejumlah $1.000.000 pada tingkat bunga $10.150 per bulan. Karena AKM Corp. menerima hanya $960.000 dan harus membayar $1.000.000, tingkat suku bunga efektifnya meningkat rata-rata 11,3%* berdasarkan jumlah aktual pinjaman. (Karena sekarang menerima pinjaman pada diskonto, maka
SR<MR, dimana MR ditentukan melalui perhitungan tingkat suku bunga yang
diperhitungkan/ imputed interest rate).
Do you know?
NB :
* MR=11,3% adalah imputed interest rate, yakni dengan memilih suatu tingkat bunga yang bisa membuat nilai terbawa (960.000) menjadi nilai pinjaman pokok (1.000.000) selama masa pinjaman berlaku (n=20). Dalam contoh tersebut, AKM Corp membayar bunga + pokok cicilan per bulan = 10.150, dimana 10.150 ditentukan berdasarkan perhitungan yang mendekati FA x __1__
anuity
Misal, diasumsikan AKM Corp memilih MR=12%, maka pembayaan cicilan bunga dan pokok : = 1.000.000 x ___1___ = 1.000.000 x 0,13388 = 133.880 per anual = 11.150 per month
7,46944
Suplemen Ujian Tengah Semester Genap 2016 | Himas Panda 2015/2016 13 Pelaporan di neraca (SoFP) adalah sbb :
Jika terutang penuh pada saat jatuh tempo Jika terutang cicilan (installments) Non Current Liabilities
Mortgage Notes Payable 960.000
Current Liabilities
Mortgage Notes Payable (Current Portion) 48.000 Non Current Liabilities
Mortgage Notes Payable 912.000 Wesel hipotik ada 2 jenis :
Fixed-rate mortgage = hipotik dengan tingkat bunga tetap hingga JT
Variable-rate/ floating-rate/ adjustable-rate mortgage = hipotik dengan tingkat bunga berubah-ubah mengikuti perubahan dalam fluktuasi tingkat bunga pasar (MR) dan umumnya dikoreksi oleh pemberi pinjaman (lender) dengan interval 1-3 tahun sekali berdasarkan perubahan dalam tingkat bunga prime atau tingkat bunga LIBOR (London Interbank Offering).
C. Permasalahan Khusus yang berhubungan dengan Non-current Liabilities
1. Pemberhentian liabilitas tidak lancar (Extinguishment non-current liabilities)
Ada 3 situasi tambahan dalam hal pemberhentian utang, yaitu : a. Pemberhentian dengan uang tunai sebelum jatuh tempo
Jumlah yang dibayarkan pada saat pemberhentian/ penebusan sebelum JT, termasuk premi dan beban atas akuisisi kembali disebut harga reakuisisi (reaquisition price).
Nilai terbawa (CA) pada saat pemberhentian adalah CA pada tanggal penebusan
Harus dilakukan amortisasi hingga tanggal reakuisisi
Mengakui kerugian/ keuntungan dari selisih CA dan harga reakuisisi (RP) o Gain on extinguishment of debt, jika Reaqusition Price < Carrying Amount o Loss on extinguishment of debt, jika Reaqusition Price > Carrying Amount - Sering keuntungan bagi issuer untuk memperoleh obligasi beredar yang masih
tersedia dan menggantinya dengan menerbitkan obligasi baru yang membawa tingkat suku bunga lebih rendah. Penggantian atas penerbitan yang masih tersedia dinamakan pembiayaan ulang (refunding).
- Perusahaan harus mengakui perbedaan (gain/ loss) antara harga reakuisisi dan nilai terbawa atas obligasi yang ditebus dalam laba periode penebusan. Menggunakan data yang sama dengan contoh 14.1, PT AKM akan memanggil kembali
obligasi A pada tanggal 2 Mei 2018 pada kurs 102 dan membatalkannya. Sedangkan obligasi B dibiarkan berjalan hingga JT. Bagaimana perhitungan dan pencatatannya? Jawab:
Reacquisition price ($100.000 x 1,02) $102.000
Carrying amount of bonds redeemed
At last date (1 Jan. 2018) $ 98.228
Discount amortized (until 2 May 2018)
Cash paid (100.000 x 9% x 4/12) $ 3000
Interest expense (98.228 x 10% x 4/12) 3274,27 274,27 98.502,27 Contoh
14.5
Suplemen Ujian Tengah Semester Genap 2016 | Himas Panda 2015/2016 14
Loss from extinguishment $ 3497,73
Journal entries 2018
May 2. Interest Expense 3274,27
Bonds Payable – A 274,27
Cash 3000
May 2. Bonds Payable – A 98.502,27
Loss on Extinguishment of Debt 3.497,73
Cash 102.000
b. Pemberhentian dengan pertukaran aktiva atau sekuritas
Selain munggunakan uang tunai, penebusan kewajiban utang bisa melalui
pertukaran atas aktiva non-kas (e.g. real estate, receivable, or other assets) atau penerbitan lembar saham debitor. Dalam situasi seperti ini:
Kreditor sebaiknya menghitung aktiva non-kas atau bunga ekuitas yang diterima pada nilai wajarnya.
Debitor harus menentukan kelebihan atas nilai terbawa (CA) utang diatas nilai wajar (FV) atas aktiva atau ekuitas yang ditukar. Debitor mengakui keuntungan/ kerugian pada disposisi atas aktiva untuk perluasan bahwa nilai wajar atas aktiva tersebut berbeda dari nilai terbawa atau nilai buku mereka. Bank AKM meminjamkan dana $25.000.000 kepada PT KA Cepat yang bergerak di bidang
perkereta-apian. Namun, karena tingkat okupansi yang rendah, ia tidak bisa memenuhi kewajiban pinjamannya. Bank AKM menyetujui untuk menerima hipotik atas stasiun Pasar Jumat dengan nilai wajar $20.000.000 dalam pelunasan atas kewajiban pinjaman
$25.000.000. Stasiun Pasar Jumat memiliki nilai terbawa $28.000.000 dalam catatan PT KA Cepat. Diketahui saldo piutang tak tertagih milik Bank AKM atas PT KA Cepat adalah 6.000.000 pada saat tanggal penebusan. Bagaimana pengakuan atas transaksi tersebut oleh Bank AKM dan PT KA Cepat dalam transaksi pertukuran atas aktiva?
Jawab: Journal entries PT KA Cepat (Debitor) Notes Payable (CA of Note)
Loss on Disposal of Asset (CA of Aset – FV of Aset)
Gain on Extinguishment of Debt (CA of Note – FV of Aset) Station—Pasar Jumat (CA of Aset)
25.000.000 8.000.000
5.000.000 28.000.000 Bank AKM (Creditor)
Station—Pasar Jumat (FV of Asset received) Allowance for Doubtful Account
Gain on Exchange of Asset Notes Receivable
20.000.000 6.000.000
1.000.000 25.000.000 Berdasarkan contoh 14.6, sekarang asumsikan Bank AKM setuju menerima 700.000 lembar
saham biasa (nilai par $20) yang memiliki nilai wajar $22.000.000 dalam pelunasan atas kewajiban pinjaman $25.000.000. Bagaimana pengakuan atas transaksi tersebut oleh Bank AKM dan PT KA Cepat dalam transaksi jaminan atas bunga ekuitas (dividen dari saham)? Jawab: Journal entries
PT KA Cepat (Debitor) Contoh
14.6
Contoh 14.7
Suplemen Ujian Tengah Semester Genap 2016 | Himas Panda 2015/2016 15 Penghitungan atas pembayaran bunga dan pelunasan sesudah restrukturisasi pinjaman sama halnya dengan penghitungan
pinjaman seperti sediakala (menggunakan metode suku
bunga efektif) Notes Payable (CA of Note)
Share Capital – Ordinary (par value x amount of shares) Share Premium – Ordinary (FV of shares – shares capital) Gain on Extinguishment of Debt
25.000.000
14.000.000 8.000.000 3.000.000 Bank AKM (Creditor)
Equity Invesment (FV of equity received) Allowance for Doubtful Account
Gain on Exchange of Asset Notes Receivable
22.000.000 6.000.000
3.000.000 25.000.000 c. Pemberhentian dengan pengubahan (modifikasi) atas persyaratan
Dalam beberapa situasi, kreditor mungkin memberikan peminjam kemudahan atas penebusan. Kreditor menawarkan konsesi untuk memastikan kemungkinan tertinggi pelunasan atas pinjaman. Semisal, kreditor mungkin menawarkan satu atau
kombinasi modifikasi berikut :
1) Menurunkan tingkat suku bunga tertera (SR)
2) Memperpanjang jatuh tempo pembayaran pokok utang 3) Menurunkan jumlah pokok utang
4) Menurunkan atau menangguhkan bunga akrual Seperti pemberhentian yang lain, ketika
kreditor memberikan konsesi yang menyenangkan pada persyaratan atas pinjaman, debitor memiliki keuntungan ekonomis. Oleh karena itu, akuntansi untuk modifikasi mirip dengan poin a dan b. Ketika kewajiban semula dihentikan, utang yang baru dicatat pada FV dan keuntungan diakui atas perbedaan FV kewajiban baru dan CA
atas kewajiban lama, yang dikenal sebagai restrukturisasi utang.
IFRS mengharuskan modifikasi dihitung sebagai pemberhentian atas notes lama dan Modifikasi pinjaman menerbitkan note baru yang dinilai pada nilai wajar (FV).
terbagi menjadi 2 jenis yaitu :
1) Modifikasi substansial, jika perbedaan utang baru dengan utang lama setidaknya 10% atas nilai terbawa (CA) kewajiban semula. Hitung dengan cara menghentikan secara langsung utang lama dengan utang baru setelah bunga dibayar pada tanggal modifikasi (dengan cara menggantikan). Modifikasi non-substansial, jika perbedaan < 10% atas CA kewajiban 2)
semula. Hitung dengan cara menangguhkan dan amortisai perbedaan (gain) selama masa berlaku utang pada tingkat suku bunga efektif. Esensinya, pinjaman baru melanjutkan pinjaman lama, bukan menggantikan. Oleh karena itu, debitor sebaiknya mencarat bunga pada historis tingkat suku bunga efektif.
Do you know?
Suplemen Ujian Tengah Semester Genap 2016 | Himas Panda 2015/2016 16 Pada tanggal 2 Mei 2016, PT AKM Bahagia melakukan negosiasi untuk memperoleh
keringan atas pinjaman kepada Bank ABC karena selama satu tahun terakhir mengalami krisis keuangan. Pinjaman $550.000 diterbitkan dengan bunga 10% tahunan dan suku bunga efektif pada saat penerbitan (1 Juni 2013) adalah 8% dengan tenor 3 tahun. Bank ABC merestruktur pinjaman dengan cara:
a. Menurunkan pokok pinjaman menjadi 450.000 (modifikasi substansial) b. Memperpanjang jatuh tempo selama 3 tahun
c. Menurunkan tingkat bunga tertera menjadi 8%. MR pada saat restruktur adalah 9%. Jawab : Selling price of Old Notes (1 Juni 2013) :
PV of Principal (550.000 x PVF i=8% n=3) = 550.000 x0,79383 436.606,5 PV of interest (550.000 x 10%) x PV-OA i=8% n=3) = 55.000 x 2,57710 141.740,5
PV of notes 578.347
Date Cash Paid
(10%)
Interest Expense
(8%)
Premium Amortized CA (old notes)
1/6/13 - - - 578.347
1/6/14 55.000 46.267,76 8732,24 569.614,76
1/6/15 55.000 45.569,18 9430,82 560.183,94
1/6/16 55.000 44.816,06* 10.183,94 550.000
Carrying amount at restructured date (2 May 2016) :
Carrying amount at last interest payment (1 June 2015) 560.183,94 Cash paid : 550.000 x 10% x 11/12 50.416,67
Interest Expense : 560.183,94 x 8% x 11/12 41.080,16
Premium amortized 9.336,51
CA of old notes 550.847,43
PV of restructured cash flows :
PV of principal (450.000 x PVF i=9% n=3)= 450.000 x0,77218 347.481,00 PV of interest (450.000 x 8%) x PV-OA i=9% n=3)= 36.000 x 2,53130 91.126,80
FV of notes 438.607,80
Journal entries (2 May 2016) PT AKM Bahagia (Debitor)
Interest Expense Notes Payable (old)
Cash
41.080,16 9.336,51
50.416,67 Notes Payable (old)
Gain on Extinguishment of Debt Notes Payable (new)
550.847,43
112.239,63 438.607,80 *Gain on Extinguishment of Debt masuk Other income or Expense (Income Statement) Oleh karena modifikasi bersifat substansial, maka utang yang lama dihentikan dan digantikan dengan utang yang baru. Jadwal pembayaran wesel baru adalah sbb :
Date Cash Paid
(8%)
Interest Expense
(9%)
Discount Amortized CA (new notes)
2/5/16 - - - 438.607,8 2/5/17 36.000 39.474,7 3474,7 442.082,5 2/5/18 36.000 39.787,43 3787,43 445.869,93 2/5/19 36.000 40.130,07* 4130,07 450.000 Contoh 14.8
Suplemen Ujian Tengah Semester Genap 2016 | Himas Panda 2015/2016 17 Seperti contoh 14.8, namun kali ini Bank ABC merestruktur pinjaman dengan menurunkan
pokok pinjaman dari 550.000 menjadi 525.000, bukan 450.000 (modifikasi non-substansial). Jawab : Perhitungan nilai terbawa (CA) atas wesel lama seperti jawaban contoh 14.8
PV of restructured cash flows :
PV of principal (525.000 x PVF i=9% n=3)= 525.000 x0,77218 405.394,5 PV of interest (525.000 x 8%) x PV-OA i=9% n=3)= 42.000 x 2,53130 106.314,6
FV of notes 511.709,1
Journal entries (2 May 2016) PT AKM Bahagia (Debitor)
Interest Expense (550.000 x 8% x 11/12) Notes Payable (old)
Interest Payable
41.080,16 9.336,51
50.416,67 Notes Payable (old)
Unearned Revenue Notes Payable (new)
550.847,43
39.138,33 511.709,1 *Unearned Revenue digolongkan sebagai Current Liabilites jika JT semestinya ≤1 tahun Non-Current Liabilities jika JT semestinya >1 tahun. Utang yang lama dilunasi terlebih dahulu hingga JT, keuntungan ditangguhkan dan diamortisasi selama masa berlaku utang yang lama.Kemudian utang baru mulai berjalan sesudah JT utang lama berakhir.
Journal entries (1 Juni 2016) PT AKM Bahagia (Debitor)
Interest Expense (550.000 x 8% x 1/12) Interest Payable Unearned Revenue Cash (550.000 x 10%) 3.666,67 50.416,67 916,66 55.000 Unearned Revenue
Gain on Extinguishment of Debt (39.138,33 – 916,66)
38.221,67
38.221,67 *Keuntungan diakui saat JT utang lama, Jadwal pembayaran wesel baru adalah sbb:
Date Cash Paid
(8%)
Interest Expense
(9%)
Discount Amortized CA (new notes)
1/6/16 - - - 511.709,1 1/6/17 42.000 46.053,82 4053,82 515.762,92 1/6/18 42.000 46.418,66 4418,66 520.181,58 1/6/19 *Rounded 42.000 46.818,42* 4818,42 525.000
2. Opsi nilai wajar (FV option)
Secara umum, liabilitas tidak lancar dinilai pada biaya yang diamortisasi. Opsi pencatatan pada nilai wajar (fair value/ FV) dapat digunakan untuk instrumen keuangan, termasuk liabilitas, yang menyediakan informasi yang lebih relevan dan dapat dipahami daripada biaya yang diamortisasi. Informasi tersebut lebih relevan karena merefleksikan nilai persamaan tunai saat ini atas instrumen keuangan.
a. Penilaian nilai wajar
Keuntungan/ kerugian yang belum terealisasi (Unrealized holding gain or loss-income) diakui saat perubahan bersih atas FV liabilitas dari satu periode ke periode Contoh
Suplemen Ujian Tengah Semester Genap 2016 | Himas Panda 2015/2016 18 yang lain, terpisah dengan beban bunga yang diakui tetapi tidak dicatat. Perusahaan melaporkan liabilitas pada FV pada setiap tanggal pelaporan sebagai bagian dari laba bersih (Income statement).
Misalnya, PT AKM Jaya menerbitkan obligasi $500.000 pada tingkat bunga 6% senilai harga par tanggal 1 Mei 2015. PT AKM Jaya memilih opsi FV untuk obligasi ini. Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai obligasi sekarang adalah
$480.000 karena tingkat bunga dalam pasar mengalami kenaikan menjadi 8%. Nilai atas sekuritas utang jatuh karena obligasi membayar kurang dari tingkat suku bunga pasar untuk sekuritas sejenis. Dibawah opsi FV, PT AKM Jaya mencatat sbb: PT AKM Jaya (Debitor)
Bonds Payable (500.000-480.000)
Unrealized Holding Gain or Loss – Income
20.000
20.000 Ayat jurnal ini mengindikasikan penurunan utang obligasi dan menghasilkan Unrealized Holding Gain yang dilaporkan pada Other Income and Expense jika:
Nilai utang menurun karena kenaikan tingkat suku bunga pasar (MR),
sedangkan nilai utang meningkat karena penurunan tingkat suku bunga pasar.
b. Perdebatan nilai wajar
Pada bagian a, perubahan nilai obligasi disebabkan perubahan tingkat suku bunga. Dalam situasi lain, penurunan mungkin terjadi karena obligasi menjadi lebih memungkinkan mengalami kegagalan. Karena itu, jika kelayakan kredit atas perusahaan debitor menurun, nilai atas utangnya juga menurun. Jika kelayakan kredit turun, investor obligasinya akan menerima tingkat bunga lebih rendah dibanding investor lain dengan investasi yang memiliki risiko serupa.
IASB mencatat bahwa kerugian pemegang utang adalah keuntungan pemegang saham. Klain pemegang saham pada aset perusahaan naik ketika nilai atas klaim pemegang utang menurun. Penurunan posisi kredit mungkin mengindikasikan bahwa aset perusahaan menurun dalam penilaian secara cermat. Oleh karena itu, perusahaan boleh melaporkan kerugian di bagian aktiva yang akan ditutup oleh keuntungan di bagian liabilitas.
IASB secara jelas menyetujui pernyataan bahwa dampak dari perubahan risiko kredit perusahaan sebaiknya tidak berdampak pada profit dan kerugian jika liabilitas tidak ditahan untuk penjualan (held for trading). Oleh karena itu perubahan apapun pada nilai liabilitas berdasarkan perubahana risiko kredit sebaiknya dilaporkan dalam Other Comprehensive Income (OCI).
Misalnya, perubahan atas tingkat suku bunga dari 6% menjadi 8% disebabkan penurunan kualitas kredit atas obligasi tersebut. Dibawah opsi FV, PT AKM Jaya membuat ayat jurnal sbb :
NB :
Sekali liabilitas dinilai pada nilai wajar, maka perusahaan harus melanjutkan penilaian atas liabilitas tersebut pada nilai wajar untuk seluruh periode.
Suplemen Ujian Tengah Semester Genap 2016 | Himas Panda 2015/2016 19 PT AKM Jaya (Debitor)
Bonds Payable (500.000-480.000)
Unrealized Holding Gain or Loss – Equity
20.000
20.000 Ayat jurnal ini mengakui penurunan FV atas liabilitas dan menghasilkan Unrealized Holding Gain yang dilaporkan pada OCI jika : Nilai obligasi
menurun karena perubahan risiko kredit, bukan karena kondisi pasar secara umum.
3. Pembiayaan tidak tercatat (off-balance-sheet financing)
Yaitu tindakan peminjaman uang dengan jalan menyembunyikan pencatatan atas kewajiban (utang). Permasalahan ini menjadi isu yang sangat penting. Banyak perusahaan besar gagal dalam mencatat, menyembunyikan jumlah yang dapat dipertimbangkan atas utang pada neraca (SoFP). Hasilnya, perusahaan menggunakan pembiayaan tidak tercatat yang menimbulkan risiko pada lembar sahamnya. Secara konsekuen, lembar sahamnya akan merosot.
a. Perbedaan bentuk
Pembiayaan neraca tersembunyi dapat terjadi pada beberapa bentuk, antara lain: 1) Anak perusahaan tidak digabung (non-consolidated subsidiary)
Dibawah aturan IFRS, perusahaan tidak diharuskan mengkonsolidasi anak perusahaan jika < 50% kepemilikan. Dalam beberapa kasus, induk
perusahaan tidak melaporkan aktiva dan liabilias anak perusahaan tetapi melaporkan investasi dalam anak perusahaan. Hasilnya, pemakai laporan keuangan mungkin tidak memahami bahwa anak perusahaan memiliki utang yang dapat dipertimbangkan yang akhirnya induk perusahaan besar kemungkinan bertanggung jawab jika anak perusahaan mengalami kesulitan pembiayaan.
2) Entitas Tujuan Khusus (special purpose entity/ SPE)
Perusahaan membuat entitias tujuan khusus untuk melakukan sebuah proyek khusus. Misalnya, perusahaan memutuskan membangun pabrik baru.
Namun manajemen tidak ingin melaporkan pabrik ataupun pinjaman yang digunakan untuk mendanai konstruksi pada neraca. Oleh karena itu, membuat sebuah SPE, yang tujuannya adalah membangun pabrik.
Perencanaan ini disebut dengan perencanaan pembiayaan proyek (project
financing arrangement). SPE mendanai dan membangun pabrik.
Sebaliknya, perusahaan menjamin bahwa perusahaan atau beberapa pihak luar akan membeli semua produk yang diproduksi oleh pabrik (kadang mengacu sebagai kontrak ambil atau bayar/ take or pay contract). Hasilnya, perusahaan mungkin tidak melaporkan aktiva maupun liabilitas pada bukunya. SPE sering menggunakan sewa untuk mencapai tindakan neraca tersembunyi. Lebih rinci penjelasan ada di SAK 30 tentang SEWA dan di Bab 21 tentang
Akuntansi untuk Sewa
NB:
Lebih rinci penjelasan ada di SAK 4 tentang LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI
Suplemen Ujian Tengah Semester Genap 2016 | Himas Panda 2015/2016 20
3) Sewa operasi (operating leases)
Jalan lain perusahaan tidak mencatat utangnya pada neraca adalah dengan sewa. Bukan memiliki aset, tetapi perusahaan menyewa aset. Lagipula, dalam beberapa kondisi tertentu perusahaan harus melaporkan hanya beban sewa (Rent Expense) pada setiap periode dan menyediakan catatan
pengungkapan atas transaksi. b. Pemikiran Rasional
Mengapa perusahaan sibuk dalam pembiayaan tidak tercatat?
1) Alasan utama : menghapus utang mempertinggi kualitas neraca dan perizinan kredit diperoleh lebih mudah dan lebih hemat.
2) Jenis-jenis komitmen ini mungkin tidak dipertimbangkan dalam menghitung batas utang.
3) Jika perusahaan melaporkan aset pada nilai wajar (FV), mengurangi tekanan secara pasti tersedia untuk perencanaan pembiayaan tidak tercatat
Gagasan umum ―out of sight, out of mind (jauh dari pandangan, jauh dari pemikiran)‖ mungkin tidak benar dalam akuntansi.
o Pemakai laporan keuangan mengindikasikan bahwa mereka mencoba faktor rencana pembiayaan tidak tercatat ini ke dalam perhitungan mereka ketika menilai hubungan utang dan ekuitas.
o Pemberi pinjaman juga mencoba menghitung rencana ini secara komplek. o Perusahaan masih percaya bahwa keuntungan akan bertambah jika mereka
melewatkan (tidak mencatat) beberapa kewajiban di neraca.
Sebagai respon atas permasalahan ini, IASB meningkatkan kebutuhan atas
pengungkapan (catatan). Respon ini konsisten dengan ―efficient market (efisiensi pasar)‖. SEC saat ini mengharuskan perusahaan untuk mengungkapkan :
1) Seluruh kewajiban bersifat kontraktual dalam format tabel
2) Kesatuan liabilitas dan komitmen dalam format tekstual ataupun tabel
4. Penyajian dan analisis (Presentation and analysis) a. Penyajian liabilitas tidak lancar
Utang jangka panjang yang jatuh temponya akan tiba < 1 tahun sebaiknya dilaporkan sebagai liabilitas lancar (Current Liability).
Jika perusahaan merencanakan untuk melakukan pembiayaan kembali atas utang (refinance debt), mengganti ke dalam lembar saham, atau
menghentikanya dari dana pelunasan obligasi, sebaiknya melanjutkan pelaporan utang sebagai non-current jika persetujuan pembiayaan kembali selesai sampai dengan tanggal akhir periode.
Perusahaan sebaiknya memperlihatkan aktiva apapun yang ditahan sebagai jaminan atas utang dalam bagian assets di neraca. Fair value atas utang jangka panjang sebaiknya diungkapkan (di Notes to Financial Statement). Perusahaan harus mengungkapkan pembayaran akan datang dengan
Suplemen Ujian Tengah Semester Genap 2016 | Himas Panda 2015/2016 21 Tiga bentuk organisasi bisnis :
1. Propiertorship (Perseorangan) 2. Partnership (Persekutuan)
3. Corporation(Korporasi/Perseroan) panjang untuk 5 tahun mendatang. Pengungkapan ini membantu pengguna laporan keuangan dalam mengevaluasi jumlah dan waktu arus kas di masa depan.
b. Analisis liabilitas tidak lancar
(lebih lengkap di mata kuliah Manajemen Keuangan) Rasio utang terhadap aktiva (debt to assets ratio)
=
Jumlah (transaksi) bunga yang diperoleh (times interest ratio)
=
Bab 15. Ekuitas (Equity)
A. Bentuk Korporasi (The Corporate Form)
Korporasi (disebut juga perseroan) adalahsuatu kesatuan badan hukum terpisah yang didirikan sesuai dengan undang-undang dan pemilikannya dibagi lembar-lembar saham. Korporasi mengendalikan sejumlah besar sumber daya, barang dan jasa yang
diproduksi, dan para pekerja. Keuntungan utama korporasi (dibanding 2 organisasi bisnis lainnya) adalah fasilitasnya untuk menarik dan mengakumulasi sejumlah besar modal. Karakterisitik khusus atas bentuk korporasi yang mempengaruhi akuntasi termasuk :
Terpengaruh undang-undang badan hukum Menggunakan sistem saham
Mengembangkan ragam kepentingan pemilik
Belajar bukanlah sebuah kewajiban,
melainkan sebuah kebutuhan
Equity
The Corporate
Form Equity
Preference
Shares Dividend Policy
Presentation and Analysis
Suplemen Ujian Tengah Semester Genap 2016 | Himas Panda 2015/2016 22 Tujuan utama perusahaan bukanlah mendapatkan laba sebanyak-banyaknya, melainkan
meningkatkan nilai perusahan
yang diukur dengan kenaikan
harga sahamnya
1. Aturan Badan Hukum
Seseorang yang ingin mendirikan korporasi umumnya harus mengirimkan akte pendirian (articles of incorporation) kepada lembaga yang berwenang di suatu negara yang mana perusahaan akan didirikan.
Sesudah persyaratan terpenuhi, lembaga yang berwenang menerbitkan surat izin perusahaan perseroan/ korporasi (corporation charter) dengan demikian
mengakui perusahaan sebagai entitas yang sah.
Tanpa memperhatikan jumlah negara dimana bagian operasional korporasi
berjalan, badan hukumnya hanya satu negara (negara tempat pertama didirikan sebagai negara asal korporasi, sekalipun memiliki banyak cabang di negara lain) Banyak pemerintah memiliki undang-undang badan hukum perseroan. Akuntansi
untuk ekuitas mengikuti ketentuan undang-undang ini. Dalam beberapa kasus, hukum sangat kompleks dan beragam baik dalam ketentuannya maupun defini persyaratannya. Beberapa hukum gagal dalam mendefinisikan syarat teknis. Akibatnya, persyaratan sering memiliki satu makna di satu negara dan makna lain di negara yang berbeda. Permasalahan ini lebih lanjut ditutup karena otoritas yang sah sering menginterpretasikan dampak dan pemisahan hukum secara berbeda.
2. Sistem Saham
Ekuitas dalam korporasi secara umum mengandung sejumlah besar unit/ saham.
Setiap lembar saham sama dengan lembar saham yang lain dalam kelas yang sama.
Jumlah lembar saham yang dimiliki menentukan setiap kepentingan pemilik.
Setiap lembar saham memiliki hak dan keistimewaan.
Pemilik harus menguji : o Akte badan hukum o Sertifikat saham
o Ketentuan hukum yang dapat diterapkan untuk memastikan termasuk batasan atau variasi dari hak standar dan istimewa.
Karena ketiadaan batasan ketentuan, setiap lembar saham membawa hak sbb : o Membagi secara proporsional keuntungan dan kerugian
o Membagi secara proporsional manajemen (hak untuk voting direktur) o Membagi secara proporsional aset perusahaan selama likuidasi Jika perusahaan membagi saham biasa ke dalam 1000 lembar saham, maka seseorang yang memiliki 500 lembar saham mengendalikan separuh atas kepemilikan. Seorang yang memiliki 10 lembar saham memiliki 1% kepemilikan.
Do you know? NB :
Suplemen Ujian Tengah Semester Genap 2016 | Himas Panda 2015/2016 23 o Membagi secara proporsional kesempatan untuk membeli penerbitan
lembar saham baru dalam kelas yang sama sebelum ditawarkan kepada pihak yang lain (yang disebut hak prioritas/ preemtive right)
Hak prioritas melindungi pemegang saham yang ada dari dilusi (dilution) tanpa pengawasan atas kepentingan pemilik. Namun, banyak perusahaan telah menghapus hak prioritas, alasannya adalah hak tersebut membuat ketidaknyamanan untuk perusahaan dalam menerbitkan sejumlah besar lembar saham tambahan yang secara rutin dilakukan dalam membeli perusahaan lain.
Sistem saham mengizinan seseorang untuk mentransfer kepentingannya dalam perusahaan kepada investior lain pada waktu kapanpun dan harga berapapun tanpa persetujuan perusahaan atau pemegang saham lain.
Karena investor secara bebas dan rutin mentransfer lembar saham, perusahaan harus merevisi buku besar pembantu atas pemegang saham secara periodik, yang secara umum ditindaklanjuti atas setiap pembayaran dividen atau rapat umum pemegang saham (RUPS).
Mayoritas pertukaran sekuritas mensyaratkan pemilik mengendalikan bahwa ciri khas perusahaan menemukan ketidak ekonomisan untuk dilengkapi. Oleh karena itu, perusahaan sering menggunakan panitera (registrars) dan agen penyalur
(transfer agents) yang ahli dalam memberikan jasa pencatatan & penukaran saham.
3. Ragam Kepentingan Pemilik
Ordinary Shares (Saham Biasa) Preference Shares (Saham Preferen) Merepresentasikan sisa kepentingan perusahaan Sebagai daya tarik untuk meminat investor dan
merepresentasikan kepentingan utama perusahaan Membawa risiko paling besar atas kerugian dan
menerima manfaat atas keberhasilan
Mengorbankan beberapa hak melekat atas pemegang saham biasa
Tidak dijamin dengan dividen ataupun aset selama pembubaran (likuidasi)
Memberikan hak klaim sebelumnya atas laba, perusahaan menjamin dengan dividen sebelum didistribusikan ke pemegang saham biasa Secara umum mengendalikan manajemen
perusahaan (memiliki hak suara)
Tidak memiliki hak suara dalam manajemen perusahaan
Cenderung paling untung jika perusahaan mendapatkan laba besar
Cenderung paling untung jika perusahaan mendapatkan laba kecil
Jika perusahaan hanya menerbitkan saham tunggal maka didefinisikan sebagai saham biasa
Penerbitan saham preferen berdasarkan kebijakan pemegang saham biasa
Dilusi (dilution) adalah hilangnya nilai pemegang saham yang ada akibat penambahan jumlah saham beredar.
Suplemen Ujian Tengah Semester Genap 2016 | Himas Panda 2015/2016 24 Ekuitas diklasifikasikan dalam neraca sbb:
1. Share Capital (Lembar Saham) 2. Share Premium (Premi Saham) 3. Retained Earnings (Laba ditahan) 4. Accumulated Other Comprehensive
Income/ AOCI
5. Treasury Shares (Saham Treasuri) 6. Non-controlling interest (minority interest) (Kepentingan minoritas)
B. Ekuitas (Equity)
Ekuitas adalah kepentingan sisa (residual
interest) atas aset perusahaan sesudah
dikurangi dengan semua liabilitas. Ekuitas sering mengacu sebagai shareholder’s equity, stockholder’s equity, atau corporate capital.
Perusahaan sering membuat perbedaan:
Contributed (Paid-in) Capital = jumlah total yang dibayarkan pada modal saham (yaitu jumlah yang disediakan oleh pemegang saham kepada perusahaan untuk digunakan dalam operasi bisnis perusahaan). Modal yang dikontribusi (Contributed Capital) termasuk nilai par atas semua lembar saham beredar (Outstanding shares) dan premi dikurangi diskonto ketika penerbitan.
Earned Capital = modal yang berkembang dari operasi bisnis yang mampu menghasilkan profit/ laba. Modal yang diperoleh (Earned Capital) mengandung semua pendapatan yang tidak didistribusi sebagai sisa yang diinvestasikan ke perusahaan.
Retained Earnings = merepresentasikan earned capital atas perusahaan.
Hanya dalam kasus yang tidak biasa sebuah ekuitas perusahaan akan sama dengan total nilai wajar (FV) sahamnya. Misalkan, PT AKM Matoh memiliki total ekuitas $50 juta, dan kapitalisasi pasar $65 juta. Ekuitas $50 juta adalah kontribusi bersih dari pemegang saham ditambah laba ditahan dan AOCI. Sebagai kepentingan sisa, ekuitas tidak ada pemisahan bagian dari aset & liabilitas (Equity = Net Asset). Ekuitas menaik jika perusahaan mampu menghasilkan laba (profitable). Penurunan atau mungkin kehilangan seluruhnya terjadi jika perusahaan kehilangan banyak uang.
1. Emisi/ Penerbitan Saham
Dalam menerbitkan saham, perusahaan mengikuti prosedut sbb :
1) Lembaga yang berwenang harus mengotorisasi saham (dengan akte/ surat izin) 2) Perusahaan menawarkan saham untuk dijual, memasukkan ke dalam kontrak 3) Sesudah menerima jumlah saham, perusahaan menerbitkan saham
NB : Perusahaan secara umum tidak membuat ayat jurnal ketika perusahaan menerima pengesahan sahamnya (authorized shares) dari yurisdiksi perusahaan. Permasalahan akuntansi terkait penerbitan saham akan dijelaskan sbb :
a. Saham dengan nilai par (par value shares)
Nilai par (par value) saham tidak memiliki hubungan dengan nilai wajarnya. Nilai par yang rendah (low par values) membantu perusahaan menghindari kewajiban bersyarat (contingent liabilities) yang berhubungan dengan saham yang dijual
Do you know?
Ekuitas bukanlah klaim atas aset tertentu melainkan klaim terhadap bagian dari total aset. Jumlah ini tidak spesifik atau tetap: ekuitas tergantung profitabilitas perusahaan
Suplemen Ujian Tengah Semester Genap 2016 | Himas Panda 2015/2016 25 dibawah nilai par. Untuk menjaga informasi yang dibutuhkan dalam menerbitkan saham dengan nilai par, perusahaan menjaga akun untuk masing-masing kelas saham sbb:
1) Saham preferen (Preference shares) atau saham biasa (Ordinary shares) Kedua akun saham ini merefleksikan nilai par atas penerbitan saham
perusahaan. Tidak ada tambahan ayat jurnal dalam akun ini jika tidak ada penerbitan tambahan atau penghentian saham.
2) Premi saham (Shares Premium), mengindikasikan kelebihan atas nilai
par yang dibayar oleh pemegang saham sebagai hasil saham yang
diterbitkan untuk mereka. Pemegang saham secara individu tidak memiliki klaim yang lebih tinggi atas kelebihan yang dibayarkan daripada semua pemegang lain atas kelas saham yang sama.
b. Saham tanpa nilai par (no-par shares)
Alasan untuk menerbitkan saham tanpa nilai par :
1) Penerbitan saham tanpa nilai par menghindari liabilitas kontingen yang mungkin terjadi jika perusahaan menerbitkan nilai par saham pada diskonto. 2) Beberapa kebingungan muncul selama hubungan (atau ketiadaan hubungan) antara nilai par dan nilai wajar. Jika saham tanpa nilai par, perlakuan yang dapat menimbulkan pertanyaan atas penggunaan nilai par sebagai basis untuk nilai wajar tidak pernah muncul.
Inilah sebagian keuntungan ketika menerbitkan saham untuk properti termasuk aset berwujud maupun aset tak berwujud.
Kerugiaan utama saham tanpa nilai adalah beberapa negara menerapkan pajak
tinggi pada penerbitan saham ini. Di beberapa negara, total harga penerbitan atas saham tanpa nilai mungkin dipertimbangkan sebagai modal sah, yang dapat menurunkan fleksibilitas dalam membayar dividen.
Perusahaan menjual saham tanpa nilai par, seperti saham dengan nilai par, pada harga berapapun yang akan mereka peroleh. Namun, tidak seperti saham dengan nilai par, perusahaan menerbitkan tanpa premi/ diskonto. Jumlah yang diterima secara nyata merepresentasikan kredit atas saham biasa/ preferen. Saham tanpa nilai par sebaiknya dibawa dalam akun pada harga penerbitan tanpa melaporkan premi saham.
Beberapa negara mengharuskan saham tanpa nilai par memiliki nilai tertera (Stated value). Nilai tertera adalah jumlah batas bawah minimum yang perusahaan tidak bisa menerbitkannya. Jika saham tanpa nilai par memiliki nilai tertera dan
dijual melebih nilai tertera, jumlah kelebihan yang dibayar pemegang saham dicatat sebagai premi saham (Share premium). Demikian, saham tanpa nilai par,
dengan nilai tertera yang rendah, mengizinkan perusahaan baru untuk memulai Sebagian besar PT menerbitkan saham tanpa nilai par (nominal) dengan nilai tertera sehingga
Suplemen Ujian Tengah Semester Genap 2016 | Himas Panda 2015/2016 26 operasinya dengan premi saham yang mungkin melebihi modal tertera (Stated
capital).
Seorang konglomerat memiliki sejumlah investasi pada 5 perusahaan terkemuka : PT Cinta AKM, PT Sayang HKN, PT Suka AKPEM, PT Kenangan COST, dan PT Paham KEPUB, dimana saham yang diterbitkan oleh setiap perusahaan adalah sebagai berikut:
a. PT Cinta AKM menerbitkan saham biasa dengan nilai par $5 per lembar saham sebanyak 200.000 lembar saham, konglomerat membayar $2.000.000.
b. PT Sayang HKN menerbitkan saham tanpa nilai par sebanyak 100.000 lembar saham pada nilai jual tunai $4 per lembar saham.
c. PT Suka AKPEM menerbitkan saham dengan nilai tertera $8 per lembar saham sejumlah 100.000 lembar saham, transaksi tercapai pada harga $10 per lembar saham d. PT Kenangan COST menerbitkan saham biasa dengan nilai par $6 per lembar saham
sebanyak 400.000 lembar saham, namun saham dijual dengan $5 per lembar saham. e. PT Paham KEPUB menerbitkan saham preferen dengan nilai par $25 per lembar
saham sebanyak 50.000 lembar saham, senilai $1.500.000
Bagaimana pencatatan atas transaksi yang dilakukan oleh konglomerat tersebut oleh kelima perusahaan diatas pada saat penerbitan saham (asumsikan penjualan tunai)?
Jawab : Journal entries PT Cinta AKM (par value shares) Cash
Share Capital – Ordinary Share Premium – Ordinary
2.000.000
1.000.000 1.000.000 PT Sayang HKN (no-par value shares)
Cash
Share Capital – Ordinary
400.000
400.000 PT Suka AKPEM (stated-value shares)
Cash
Share Capital – Ordinary Share Premium – Ordinary
1.000.000
800.000 200.000 PT Kenangan COST (low par value shares)
Cash
Retained Earnings
Share Capital – Ordinary
2.000.000 400.000
2.400.000 PT Paham KEPUB (preference shares)
Cash
Share Capital – Preference Share Premium – Preference
1.500.000
1.250.000 250.000
c. Saham yang diterbitkan dengan Sekuritas Lain/ Penjualan gabungan (Lump-sum) Kadang-kadang perusahaan menerbitkan dua atau lebih sekuritas dalam sekali pembayaran / gabungan (lump sum). Permasalahan akuntansi dalam penjualan lump sum adalah bagaimana mengalokasikan pendapatan dari beberapa kelas sekuritas. Contoh