• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDIDlKAN TINGGI ANTARNEGARA DI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDIDlKAN TINGGI ANTARNEGARA DI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Persaingan Pendidikan Tinggi antamegara diIn~nesiadalam PengaturanGeneral Agreements on Trade in Services

l!!UlStiJrlUS Su-priyanto

Gadjah Mada Yogyakarta PENDIDlKAN TINGGI ANTARNEGARA DI

'.IIA..4t....J1..111L.4. . .DALAM PENGATURAN

(2)

Cakrawala Pendidikan, Juni 2006, Th.

xxv:

No.2 Liberali: Sehu1 dunia pe sikap rektor se 2005. [ dilakuk, WTO. Pada Trade a p banyak agar sil pendidiJ proses globalisasi, pengurangan berbagai hambatan

pembangunan Pendahuluan

Keywords: educational liberalization, GATS, WTO, international governance

(3)

Persaingan Pendidikan Tinggi antamegara di Indones.ia dalam PengaturanGeneral Agreements onTrad~~nServices

r1 ...,n ...."C'" terlebih dahulu

kebijakan akomodatif. Untuk

Liberalisasi Pendidikan dalam GATSWTO

Sehubungan dengan liberalisasi pendidikan menurut GATS,

dunia tinggi saat ini dituntut untuk mengembangkan dua

kompetisi dan nilai intemasional. V""'.ILJL_A ...a..ILI."'~... A yang diajukan oleh GATS memunculkan

...,_1l...""'£ ...4....,._ pimpinan perguruan tinggi. ... _....,...._.11. .... _ pernah menolakU.U.JL.lU.IJY.n...J"-u..&.Ji.J..l

diprakarsai oleh

(4)

Cakrawala Pendidikan,Juni2006, Th. XXV: No.2 negara Hal it menyel merup2 1986-1 Prinsip neolibe bebas) kapital skala J liberali: AliI bahwa untuk [ raison sebagai sebagai paham ditrans, menguI termaSl Dale pendek~ govern£ interna~ Sement

1J1UUUIIUll.n.\.4I-i'''''''''''''' melintas batas negara.

di atas, di dalam sistem terkandung

dengan pengecualian kontrol atas transaksi """..."'..."""..., dan pendukung utama sistem adalah

A ...,..\Jiioo\a. ...I J . Konteks politik ideologi pada waktu itu adalahwelfare-state yang menentang liberalisasi pasar finansial.

Perkembangan berikutnya terjadi perubahan pasar, yaitu pada 1950-an. Pada saat itu, kepercayaan masyarakat terhadap pasar devisa pulih karena adanya jaminan keamanan transaksi finansial Selanjutnya pada 1960-an pertumbuhan perusahaan yang pesat mengakibatkan meluasnya permintaan terhadap jasa finansial intemasional. Akibat perkembangan perubahan kebijakan yang dilakukan pada 1970-an, dan Inggris menghapuskan kendali atas perpindahan

1980-an, semua

Demikian pula Perkembangan WTO Berpaham Neoliberalisme

dari sejarahnya pada masa 1920-an, arus finansial spekulatif antarnegara merupakan penyebab utama kekacauan pasar Selanjutnya, pada masa 1930-an, kepercayaan masyarakat terhadap pasar devisa rusak akibat Malaise. Hal tersebut akhimya

1'!I_~...nlll'ro ... ...,. ro~.fll..· n ... 1

memahaminya, berikut ini dillraikan mengenal perkembangan

(5)

n a " l l I ... a...f"~ltC'... a aUQ~la1A sebuah nol1lOrt'"\

bahwa segala tindakan manusia selalu diwamai

untuk memperoleh keuntungan ekonomis semata. Dengan kata

raison neoliberalisme adalah

sebagai homo economicus dengan mengesampingkan ~anusia

sebagai makhluk religius, sosial, budaya, dan politik. Menurut paham ini, kapital lebih mendatangkan keuntungan jika dapat

ditransaksikan secara lintas negara. Oleh karen aitu, kapitalis

mengupayakan kapital untuk mampu menembus negara,

termasuk kapital pendukung pendidikan.

Dalam . penyebarannya, neoliberalisme menganut dua

pendekatan, yaitu international governance dan tanpa international

governance. Contoh neoliberalisme dengan pendekatan

international governance adalah WTO, IMF, dan Bank Dunia.

Sementara itu, neoliberalisme tanpa international governance

diwujudkan melalui pasar domestik dan internasional (Mas'oed, negara lain tanpa kemampuan negara untuk dapat mencampurinya. Hal itulah yang menyebabkan terdapat beberapa pihak yang menyebut neoliberalisme sebagai globalisasi kapital. Hal tersebut

merupakan Perundingan Uruguay Round di Jenewa tahun

1986-1994. Perundingan inilah yang menghasilkan pendirian WTO.

Prinsip adalah liberalisme, sedangkan WTO berprinsip pada

neoliberalisme.

Persaingan Pendidikan Tinggi antamegara di Indonesia dalam PengaturanGeneral Agreements onTr~inServices

(6)

CakrawalaPendidikan, Jun; 2006, Th. XXV: No.2

2002: 36), termasuk di dalamnya adalah tumbuh subumya Perguruan

Tinggi Asing (PTA) di Indonesia yang sudah ada sebelum

negara-negara maju dengan sangat gencar memasukkan sektor pendidikan

dalam GATS. Dengan demikian, dapat disimpulkan

neoliberalisme adalah globalisasi kapital, baik dengan atau tanpa

international governance yang menolak campur tangan wewenang

publik. Neoliberalisme dengan international governance dijamin

oleh wewenang badan-badan intemasional yang

pemerintah nasionaL Berdasarkan Pasal 1Ayat Butir Konvensi

Berda 2004 tent berbadan Negara F merugika dalam A~ mengenai dalamay. belum a( Universit PTA di ] tidak die

(7)

Persaingan Pendidikan Tinggi antamegara diIn~esiadalam PengaturanGeneral Agreements on Trade in Services

Berdasarkan Pasal 69 Ayat 1 Undang-undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Yayasan, dikatakan bahwa "Yayasan asing yang tidak berbadan hukum Indonesia dapat melakukan kegiatannya di wilayah

Negara Indonesia, jika kegiatan yayasan tersebut tidak

merugikan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia." Selanjutnya, dalam Ayat 2 dari pasal yang sarna disebutkan bahwa "Ketentuan mengenai syarat dan tata cara yayasan asing sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) dengan Peraturan Pemerintah." Sampai saat ini

belum ada Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur mengenai asing. Dengan

(8)

Cakrawala Pendidikan,Juni2006, Th. XXV: No.2 menjalil1 baik did Berk negeri 1 Kerjasar dan Keb subbagh; Subbagi~ undanga I!"'\lIr"1n11"\n ] dan (7)I Berk pihak l Intemasj pelayan, yang ak, diberi t1 kampus Prose pihak 11 antara kl yang telah dirasakan

untuk .peningkatan kualitas pendidikan dan

. . , _... JL_ ... - . . . .. 1"n'.:al11'·UU""I pelayanan kepada mahasiswa. Memang terdapat

sejumlah MoD yang belum langsung dapat dimanfaatkan. MoD semacam dapat dijadikan rencana kegiatan yang akan ditindaklanjuti pada masa yang akan datang.

Berkaitan dengan kerjasama tersebut, berdasarkan Pasal 4 Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 264/ 1999 tentang Kerjasama Perguruan Tinggi,

disebutkan bahwa kerjasama perguruan tinggi dapat meliputi kegiatan pengelolaan perguruan tinggi, pendidikan, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat. Sementara berdasarkan Pasal 2

Keputusan Menteri tersebut, perguruan tinggi di Indonesia dapat 24). Hal ini perlu mendapat perhatian para pemangku kepentingan

(stakeholders) PT di Indonesia. Bagi PT yang sudah berpikir·

enhancing competitiveness strategy saja, kehadiran PTA di

Indonesia merupakan tantangan tersendiri, apalagi yang masih

berpikir survival strategy.

Berdirinya PTA di Indonesia merupakan pengaruh

neoliberalisme, baik melalui maupun tanpa international

governance. Satu-satunya cara untuk mengatasi persaingan antara

Indonesia dengan adalah dengan meningkatkan mutu dan

(9)

Persaingan Pendidikan Tinggi antamegara di Indonesia dalam PengaturanGeneral Agreements on Tradft:jn Services

menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi dan! atau lembaga lain, baik di dalam maupun di luar negeri.

Berkaitan dengan kerjasama perguruan tinggi dengan pihak luar negeri tersebut, dalam suatu universitas diperlukan Subbagian Kerjasama Luar Negeri. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 86/ D/ 0/ 1998, tugas subbagian ini adalah: (1) menyusun rencana dan program kerja Subbagian; (2) menghimpun dan mengkaji peraturan perundang... undangan serta menyusun bahan saran pemecahan masalah

i - v...- luar negeri; mengumpulkan, mengolah,

Pembicaraan awal maupun

(10)

Cakrawala Pendidikan,Juni 2006, Th.

xxv:

No.2

mengajukan usulan kerjasama kepada Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional dengan

melampirkan: (1) program reneana kerjasama yang lengkap; dan (2)

dokumen lainnya. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

akan mengevaluasi kelayakan usulan program kerjasama tersebut.

Ketiga, tahap persetujuan. Tahap persetujuan ini dibedakan atas: (1)

kerjasama dana serta kemudahan pemerintah;

dan memerlukan dana kemudahan

dalam penyelen! dengan k~ ilmiah se: institusi masing-m bersamaj pendidika peningka1 kerjasam, staf pen, workshop sandwich Pergul masyarak; Istimewa dengan "Kesepak Pendidika Sumber I diadakanr kerjasama Sementar, meningka secara op

(11)

Persaingan Pendidikan Tinggi antamegara di Indonesia dalam PengaturanGeneral Agreements on Trade'''' Services

UoJLJLJllJLYJLIi,A,JL dengan kerjasama research antara

suatu Indonesia dengan koleganya

Indonesia dengan PT di luar negeri, dan tentu fakultas atau PT di Indonesia dengan

AA"",,,...,,",,"''''. Kerjasama tersebut dapat berupaIIJ_..._JU._..."''''AA

pengajar, penelitian, kegiatan penelitian,

workshop, joint research, bantuan tenaga ahli, publikasi ilmiah,

sandwich program.

Perguruan tinggi (PT) juga hams dapat memberi konstribusi masyarakat di sekitarnya. Dalam hal ini, PT di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dapat melakukannya melalui kerjasama

dengan Pemerintah Propinsi DIY yang dituangkan dalam

"Kesepakatan Bersama tentang Kerjasama dalam Bidang

Pendidikan, Penelitian, Pengembangan dan Pemberdayaan

Sumber di Aspek di Propinsi " Maksud

diadakannya bersama ini adalah untuk t"V\onn~.rtnlifn'M

VIU4~11~ pendidikan, penelitian, nPt"\oP'n'\t'1.~n4rr~n

berbagai

oC"o,_nl,nf-,'ll1t"ll bersama ini YU(.A~.U"".Jl.J.

potensi dan sumber

guna menunjang proses np1rnh~n~rnl""'\-:ln

penyelenggaraan kegiatan penelitian dan pengembangan yang sesuai dengan kepentingan kedua pihak; (3) pertukaran informasi dan data ilmiah serta penyelenggaraan pertemuan ilmiah; (4) pengembangan pihak dapat memenuhi tugas kelembagaan

masing-masing dengan sebaik-baiknya; dan (5) pemanfaatan

bersama fasilitas/sarana yang dimiliki kedua pihak untuk penelitian, pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan peningkatan sumber daya manusia guna merealisasikan tujuan Sementara itu, kegiatan sektor pendidikan meliputi

(12)

Cakrawala Pendidikan,Juni2006, Th. XXV: No.2 Seb~ termasu adalah mengik itu mis oleh W yang

m

mengha Mer Indones Indones berkaita akredita belum kurangr holders~ luas. Ditil kesemp; Dik, ancamal

.lI...J'_JL-... ... .IlAAA""'AA,..., ... A _ _... V A liberalisasi pendidikan, sebenarnya Indonesia

manfaat dari liberalisasi pendidikan

dipilah sebagai berikut. Pertama,

A1Il..""''''''''JL ...J~...AVJLA ... oJI.&A ... ALP_A daya manusia (SDM) Indonesia

untuk bersaing dengan para AAA"""V.l'&""",,:::"'u.. Kedua, meningkatnya akses pasar tenaga SDM Indonesia memungkinkan bersaing

Ketiga, mengurangi biaya pendidikan tinggi

Keempat, meningkatkan efisiensi melalui

dalam negeri. Kelima, terjadinya transfer ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Menimbang Keuntungan dan Kerugian Liberalisasi Pendidikan Menurut Nizam (2005: 2), liberalisasi pendidikan dalam GATS mengandung empat model perdagangan jasa pendidikan lintas negara, yaitu pasokan lintas batas(cross border supply), konsumsi di

luar negeri(consumption abroad), kehadiran komersial (commercial

kehadiran orang asing (presence offoreigners). Model

Contohnya

kehadiran komersial (commercial present) ialah

menempatkan penyedia jasa membuka fasilitas

negara tujuan. Contohnya pembukaan kampus vu. ...,u.J.J..~" .,"IhA.A.U.J.U.Vu. pendidikan, dan pelatihan. Model kehadiran orang

foreigners) adalah orang asing tinggal dan

suatu negara dalam waktu tertentu. Contohnya profesor atau peneliti asing di suatu perguruan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan serta bermanfaat bagi masyarakat Propinsi DIY.

(13)

Persaingan Pendidikan Tinggi antarnegara di Indonesia dalam PengaturanGeneral Agreements onTra~.inServices

unsur opportunity, diketahui terdapat empat macam kesempatan untuk mendapatkan

internasionaL Kedua, terbukanya

teknologi. Ketiga, meningkatkan mutu

tenaga pengajar. Keempat,

Ker"laSamla""""-'A..I.1"""U.A.I. lembaga pendidikan luar negeri.

threat, Indonesia menghadapi tiga macarn AA&r,JI'-.lL ... _ U Apendidikan lokal kalah bersaing. Kedua,

institusi pendidikan asing. Ketiga, perguruan Sebenarnya tidak ada yang salah dengan WTO atau GATS,

termasuk dalamnya liberalisasi pendidikan. Hal yang sudah pasti

adalah bahwa Indonesia sudah menjadi anggota WTO yang harns mengikuti segala konsekwensi keanggotaan tersebut. Konsekwensi itu misalnya mengikuti perundingan-perundingan yang disponsori oleh WTO, termasuk perundingan liberalisasi pendidikan. Namun yang menjadi kendala adalah ketidaksiapan PT di Indonesia dalam menghadapi persaingan dengan PTA.

Menurut Oratrnangun (2005: tanpa halaman), prospek PT hadirnya PTA di Indonesia dapat dikaji

SWOT

unsur strength, dapat dijurnpai jasa pendidikan akan AAl.A1. ...'AAI... VA'-'AAl.fCo.

kualitas dan pelayanan pendidikan.

dalam arti bahwa warga negara

akan belajar luar negeri menjadi berkurang.

unsur weakness, dapat ditemukan tiga kelemahan

PTA di Indonesia. Pertama,

... _A.-.J1.J1.,...J1.ll... JI. ... .I.'lII..'..f.AAJI. yang mengatur standar profesi dan ...I'h...1."""""'.II~U.tJ.I .IAAtJl~A"U.tJApendidikan. Kedua, resistensi institusi lokal yang

dengan institusi pendidikan asing. Ketiga, keterlibatan pemangku kepentingan (stake pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat

(14)

Cakrawala Pendidikan,Juni2006, Th.

.x.:rv:

No.2

tinggi di Indonesia masih harus bergulat dengan permasalahan-permasalahan yang merupakan pekerjaan rumah lama sebagai perguruan tinggi di negara berkembang, seperti rendahnya kualitas, ketidaksetaraan akses, pengelolaan yang tidak efektif, tidak efisien,

dan tidak akuntabel. Hal ini menimbulkan ancaman berupa

terpinggirkannya perguruan tinggi lokal di Indonesia akibat dari liberalisasi di bidang pendidikan.

Semestinya pemerintah di setiap negara memiliki kedaulatan menetapkan kebijakan untuk menjamin hak dan kebutuhan

n&3(Yt:ll ...'~n'Tt:ll atas tidak memungkinkan hal

negerijug pendidika Daftar Effendi, Mad Mas'oed, Nasi Libel tenta Oratmangl Pend tenta Pelue Supriyantc Univ like I merupakan akibat dari

governance, maka ~al~t"'&311""1111t:ll'nnITt:lln1.I"£]09""lr.£]o1nlTlI ...nrn ... Indonesia di

Sekiranya ada aspirasi tertentu dari aspirasi

"_.II. ...'_lLJ~Id>" dapat disampaikan kepada pemerintah dan aspirasi tersebut

diperhatikan oleh pemerintah untuk diperjuangkan dalam

sidang-sidang di WTO.

kerjasama antarsesama Indonesia dengan di luar

merupakan aset besar bagi pengembangan pendidikan tinggi efektif untuk mempersiapkan Indonesia dalam menghadapi persaingan PTA di

antarsesama Indonesia maupun

(15)

Persaingan Pendidikan Tinggi antamegara di Indonesia dalam PengaturanGeneral Agreements on Trade'''' Services

dan Asianto, 2005. "Liberalisasi Sektor Jasa

""'AA'I,...~A.IL"-U...& dalam Kerangka General Agreements on

. Paper, Seminar Nasional 2005 Liberalisasi Jasa Pendidikan Tinggi

Peluang, Tantangan, atau Ancaman. 25 Juni 2005. Yogyakarta. 2004. "Evaluasi dan Pemaknaan Kembali Nilai-Nilai Universitas Gadjah Mada", Laporan Penelitian, Project Due-like Batch IV. Yogyakarta.

Effendi, S. Laporan Tahunan Rektor Universitas Gadjah

Mada 2004. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Mas'oed, Tantangan Internasiona/ dan Keterbatasan

Nasiona/: Ana/isis Ekonomi-Po/itik tentang Globa/isasi

Neo-Pengukuhan Jabatan Guru Besar pada Fakultas negeri juga dapat mendukung persiapan PT menghadapi liberalisasi pendidikan tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Pertumbuhan infrastruktur di Jawa Tengah menunjukkan data yang berfluktuatif meliputi infrastruktur ekonomi (panjang jalan, listrik yang terjual, air minum yang disalurkan, dan

(4) Melaporkan pelaksanaan tugas antara lain : realisasi jumlah distribusi beras, setoran HPB dan BAST di wilayah kerjanya kepada Kadivre/Kasubdivre/ Kakansilog Perum BULOG

Teknik test: Keaktifan dan ketepatan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh asisten Criteria: Scoring guidelines (Marking Scheme) Non-test technique: Oral

E-254 individu dari a lahan main trap crop, ebih banyak ersebut dapat a famili yang tettigonidae ap crop dan miliki jumlah g ditemukan pada famili ae. Selain itu n crop

Kebijakan dan keputusan mengenai di mana fasilitas lokasi akan didirikan, bagaimana cara mengatur dan mengendalikan system produksi, bagaimana kebijakan-kebijakan tentang persediaan

Dari hasil penelitian diketahui bahwa ekstrak gubal daun keladi tikus ( Typhonium flagelliforme (Lodd) BL) mempunyai kemampuan dalam memotong DNA superkoil untai ganda

Untuk melakukan penilaian score pada usulan dari sistem yang telah dirancang, berikut ini adalah perhitungan score grup A pada sistem kerja usulan beserta penjelasan sudut –

yang seharusnya dimasukkan dalam struktur organisasi. Dalam penyusunan struktur organisasi yang dimiliki oleh Hotel Mitra Inn masih memerlukan penyempurnaan. Sistem