• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENDAHULUAN KANKER KULIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PENDAHULUAN KANKER KULIT"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN KANKER KULIT

A. PENGERTIAN

Kanker kulit adalah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian tubuh yang lain. Kanker kulit banyak terjadi di Amerika Serikat, Eropa, dengan tempat yang memiliki iklim sangat panas. Karena kulit terdiri atas beberapa sel, maka kanker kulit juga bermacam-macam sesuai dengan jenis sel, yang terkenal. Akan tetapi yang paling sering terdapat adalah karsinomaa sel basal (KSB), karsioma sel skuamosa (KSS) dan melanoma maligna(MM). Karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa seringkali di golongkan

kedalam kanker kulit non melanoma. 1

B. ANATOMI KULIT

Kulit merupakan bagian tubuh paling luar yang terdiri atas lapisan epidermis, dermis dan subkutis. Epidermis terdiri atas beberapa lapis lagi. Paling atas adalah lapisan tanduk (stratum korneum). Berturut-turut di bawahnya stratum lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum dan stratum basale (terdiri atas sel keratinosit dan melanosit). Adapun lapisan dermis mempunyai dua bagian yaitu pars papilare dan pars retikulare. Lapisan kulit paling bawah adalah subskutis yang dibentuk oleh jaringan lemak. Di lapisan ini terdaoat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan getah bening.

Selain lapisan-lapisan di atas, kulit juga terdiri atas kelenjar-kelenjar kulit, rambut dan kuku. Semuanya itu disebut adneksa kulit. Kelenjar kulit terletak di lapisan dermis yang terdiri atsa kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar palit (glandula sebasea). Rambut terdiri atas bagian yang berada di bawah kulit (akar rambut) dan yang di atas kulit (batang rambut). Sedangkan kuku merupakan penebalan lapisan tanduk di ujung-ujung jari tangan dan kaki.

Setiap sel/komponen di atas mampu berubah menjadi ganas (kanker). KSB berasal dari sel pluripotensial, KSS dari sel keratinosit dan MM merupakan perubahan ganas sel melanosit di lapisan epidermis.

C. ETIOLOGI

Di Amerika Serikat kanker kulit paling umum menyerang Pria dan Wanita dan telah mencapai proporsi epidemis lewat beberapa tahun yang lalu. Dalam kenyataan kanker kulit menggambarkan 50% dari semua kanker baru. Penyinaran ultraviolet tampaknya menjadi faktor paling penting, karena insidensi kanker kulit paling tinggi ada di negara-negara dengan

(2)

Penyebab terjadinya kanker kulit ada dua, yaitu penyebab dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh. Faktor penyebab dari luar tubuh berupa bahan kimia, sinar matahari maupun sinar pengion bersama-sama dan virus. Akhir-akhir ini ditemukan virus-virus yang dapat menyebabkan kanker kulit. Diantaranya adalah human papiloma virus (HPV) dan human

immunodeficiency virus (HIV). Faktor penyebab dari dalam yaitu materi genetik tubuh

sendiri (gen). Dan daya tahan tubuh juga merupakan faktor yang dapat menyebabkan

kanker. 1

Penelitian terdahulu menemukan, bahwa beberapa bahan kimia dapat menyebabkan kanker kulit. Di antaranya ialah ter (batubara) arsen (yang terdapat pada

insektisida/pestisida), nitrogen mustard dan lain-lain.Penelitian-penelitian sesudah itu

menyatakan bahwa sinar matahari merupakan faktor utama yang menyebabkan keganasan kulit. Bagian sinar matahari yang diduga sebagai karsinogesnesis tersebut adalah sinar ultraviolet B (UVB). Lapisan ozon yang berada di atas bumi, dianggap merupakan penahan sinar UVB sampai ke bumi. Dengan meningkatnya pemakaian bahan-bahan kimia tertentu, akan menyebabkan lapisa ozon tersebut pecah, sehingga mengakibatkan pancaran sinar UVB langsung mengenai bumi. Hal ini akan meningkatkan insidens kanker kulit. Selain sinar matahari tersebut, sinar pengion yang dipakai untuk pengobatan (radiasi/radioterapi) juga dapat menimbulkan kanker kulit.

D. PATOFISIOLOGI

Kanker kulit atau skin cancer berawal dari tumor jinak (tahi lalat, kista dll) dan tumor ganas (kanker). Diantaranya ada keadaan yang disebut prakanker, yaitu penyakit kulit yang dapat berubah menjadi ganas atau kanker kulit. Misalnya kemerahan karena terkena arsen atau matahari, jaringan parut menahun, beberapa jenis benjolan yang membesar perlahan, penyakit kulit karena penyinaran, beberapa jenis tahi lalat, bercak keputihan dirongga mulut atau lidah dan kemaluan, tahi lalat besar yang sudah ada sejak lahir dan lain-lain. Disamping itu terdapat juga keadaan yang disebut genodermatosis, yaitu penyakit kulit yang disebabkan

oleh karena kelainan gen yang dihubungkan dengan keganasan. Contohnya

penyakit xeroderma pigmentosum.

Keadaan-keadaan tersebut diatas ada kaitannya dengan kanker kulit. 1

E. JENIS-JENIS KANKER KULIT

Kanker kulit memiliki beberapa jenis, yaitu :

1. Karsinoma Sel Basal (KSB)

Sinonim : basiloma, epitelioma sel basal dan ulkus rodens. Merupakan kanker kulit yang paling sering terdapat. Dianggap berasal dari sel-sel pluripotensial (sel yang dapat berubah menjadi sel-sel lain). Teori yang lebih baru menduga bahwa sel tersebut berada di bagian

(3)

adneksa kulit. Kelainan umumnya terdapat di daerah yang terpajan sinar matahari. Tumbuh lambat, bersifat destruktif local dan jaringan menyebar ke bagian tubuh lain. Disebabkan oleh sinar ultraviolet, jaringan parut, trauma, luka bakar, sinar X maupun bahan kimia.

2. Karisnoma Sel Skuamosa (KSS)

Sinonim : Epitel sel skuamosa (Prickle), karsinoma sel prickle dan karsinoma epidermoid. KSS adalah keganasan sel keratinosit epidermis, dan mempunyai kemampuan menyebar ke bagian tubuh yang lain. merupakan kanker kulit ke dua tersering. biasanya menyerang orang kulit putih yang berada di daerah tropik. laki-laki lebih banyak dari wanita, dan umumnya mengenai orang tua. Disebabkan oleh sinar matahari, keadaan daya tahan tubuh yang menurun, virus, bahan-bahan kimia dan jarngan parut juga dapat menyebabkan timbulnya penyakit ini.

3. Melanoma Maligna (MM)

Melanoma Maligna merupakan jenis kanker kulit yang paling ganas, dapat menyebar kebagian tubuh lainnya seperti kelenjar limfa.Penyebab yang timbul adalah factor genetik, sinar matahari, adanya riwayat keluarga, faktor fenotip (mata biru, rambut pirang kulit

terang).3,1. Kanker ini dicirikan dengan ABCD, yaitu A= Asimetrik, bentuknya tak beraturan.

B= Border atau pinggirannya juga tidak rata. C= Color atau warnanya yang bervariasi dari satu area ke area lainnya. Bisa kecoklatan sampai hitam. Bahkan dalam kasus tertentu ditemukan berwarna putih, merah dan biru. D= Diameternya lebih besar dari 6 mm.

F. MANIFESTASI KLINIS.

Gambaran klinis yang terjadi :

1. Karsinoma Sel Basal (KSB)

Predileksinya terutama pada wajah. Gambaran klinis karsinoma sel basal berpariasi menjadi 5 :

1. Nodulo-ulseratif.

2. Berpigmen.

3. Morfea atau fibrosing atau sklerosing.

4. Superpesial.

5. Fibroepitelioma. 3

2. Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)

Terjadi pada kulit yang terpapar sinar matahari dan membrana mukosa, namun dapat pula terjadi pada setiap bagian tubuh. Gambaran klinis :

1. Nodula berwarna seperti kulit normal, permukaannya halus tanpa ada krusta atau ulkus dengan tepi yang berbatas kurang jelas.

(4)

2. Nodula kemerahan dengan permukaan yang papilomatosa atau verukosa, menyerupai bunga kol.

3. Ulkus dengan kusta pada permukaannya, tepi meninggi, berwarna kuning kemerahan. Dalam

perjalanan pnyakitnya lesi akan meluas dan mengadakan metastasi ke kelenjar limfe regional

atau organ-organ dalam. 2,4

3. Melanoma Maligna.

Gambaran klinis yang terjadi adalah : 1. perubahan dalam wanita.

2. Perubahan dalam ukuran (terutama pertumbuhan yang cepat).

3. Tumbuhnya gejala (gatal,rasa terbakar, atau sakit)

4. Terjadi peninggian pada lesi yang sebelumnya datar.

5. Perubahan pada permukaan atau perubahan pada konsistensi lesi berpigmen.

6. Berkembangnya lesi satelit. 2

G. DIAGNOSIS (PEMERIKSAAN)

Penyakit kanker kulit berbeda dengan penyakit lain, penyakit kanker kulit atau penyakit kulit dapat dilihat langsung dengan mata pemeriksa. Metode pemeriksaannya dapat dilakukan dengan cara melakukan anamnesis riwayat penyakit. Dan dengan cara melakukan

penyayatan mole yang kemudian diamati dibawah Mikroskop. 5

Dan dapat juga dilakukan diangnosis dengan laser. Dapat menanggkap gambar tiga dimensi dari perubahan kimia dan struktur yang telah berlangsung dibawah permukaan kulit

manusia. Melihat kelainan kulit yang menonjol pada ukurannya lebih besar dari 2,5 cm. 1

H. PENGOBATAN :

Terdapat banyak alternatif pengobatan :

1. Kuretase dan elektrodesikasi. Keuntungan :

- Teknik sederhana

- Meninggalkan luka yang teratur dan kering.

Kerugian :

- Tidak efektif, hanya bisa di lakukan pada jenis kanker karsioma sel basal. - tiadak didapat konfirmasi pada batas tepi pembuangan jringan yang adekuat.

2. Bedah eksesi.

Keuntungan :

- penyembuhannya cepat dengan luka yang teratur dan kering.

Kerugian :

(5)

- Biaya mahal - pengambilan jaringan normal dapat berlbihan.

3. Radioterapi. Keuntungan :

- bermanfaat pada daerah anatomis yang sulit diterapi dengan metode pembedahan. - bermanfaat bagi penderita dengan lesi yang luas memungkinkan dilakukan anestesi umum.

Kerugian :

- memerlukan pralatan yang mahal

- memerlukan kunjungan yang berulang kali.

- memberikan efek samping yang signifikan.

4. Bedah beku.

Keuntungan :

- tekniknya cepat.

- peralatan yang dibutuhkan sedrhna.

- tidak mempengruhi syaraf pembulh darah besar, tulang rawan, dan sistem saluran air mata.

Kerugian :

- rasa nyeri dan edema.

- dafat terjadi hipopigmentasi.

5. Bedah mikrogafik mohs. Keuntungan :

- evaluasi histopatologi pada tepi irisn menekati 100% dibandingkan dengan tekinik seksi vertikal tradisional.

- dengan analisa tepi irisan yang lengkap dapat diketahui dan ditelusuri semua fokus-fokus kanker yang masih tertinggal.

- Reseksi hanya pada daerah kanker, sehingga dapat menghemat jaringan atau meminimalkan jaringan yang hilang.

Kerugian :

- memerlukan dokter dan petugas laboratorium histopatologi yang terlatih.

- Biayanya mahal. 2

I. DIAGNOSIS YANG MUNGKIN MUNCUL

Pre operasi

1. Kurang pengetahuan keluarga tentang kondisi penyakit klien b/d kurangnya

informasi

2. Cemas b/d krisis situasi (prosedur pembedahan)

(6)

Post operasi

1. Nyeri akut b/d agen injuri fisik (luka pembedahan)

(7)

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN Pre Operasi N o Diagnosa keperawatan/masal ah kolaborasi

Tujuan dan criteria hasil Intervensi

Rasional 1. Kurang pengetahuan keluarga tentang cara perawatan penyakit b/d kurang informasi Setelah dilakukan pendidikan

kesehatanpada keluarga sel ama 15 menit,

keluargamengerti tentang kondisi penyakit klien dengankriteria hasil : - secara verbal keluarga

mampu mengungkapkan kembali penjelasan yang diberikan (5)

- keluarga berpartisipasi

dalam perawatan klien (5)

Health education - Identifikasi faktor internal dan eksternal yang dapat meningkatkan motivasi orang tua dan keluarga - Jelaskan pengertian, tandadan gejala, faktor risiko tentang penyakit - Jelaskan tentang cara perawatan penyakit o Mempermudah dalam memberikan penjelasan pada klien o Meningkatan pengetahuan dan mengurangi cemas o Mencegah keparahan penyakit, mempercepat proses penyembuhan 2. Cemas b/d krisis situasi (prosedur pembedahan)

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x8 jam cemas keluarga dan klien berkurang dengan kriteria :

- keluarga mengungkapkan sumber kecemasan (5) - koping keluarga adaptif (5) - keluarga berpartisipasi

dalam persiapan operasi (5)

reduksi cemas - jelaskan prosedur, termasuk sensasi seperti keadaan selama prosedur. - Temani klien untuk meningkatkan keamanan dan menurunkan kecemasan, Dengarkan keluhan klien dan keluarga, Ciptakan lingkungan untuk meningkatkan kepercayaan o Mengurangi kecemasan,Me mbantu klien dalam meningkatkan pengetahuan tentang status kesehatan dan meningkatkan kontrol kecemasan o Dukungan akan memberikan keyakinan terhadap pernyataan harapan untuk sembuh/masa depan

(8)

- Identifikasi perubahan level kecemasan o Penggunaan Strategi adaptasi secara bertahap ( dari mekanisme bertahan, coping, sampai strategi penguasaan) membantu klien cepat mengadaptasi kecemasan 3. Resiko infeksi

dengan faktor resiko : prosedur invasif

Setelah perawatan resiko

infeksi dapat dikontrol

dengan kriteria:

tidak terdapat tanda -tanda infeksi

- nilai lab dalam batas normal

Kontrol infeksi - Bersihkan lingkungan sekitar klien - Batasi pengunjung, Anjurkan untuk mencuci tangan termasuk pengunjung, Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan perawatan pasien lain, Gunakan universal precautions - Pertahankan

intake cairan dan nutrisi - Administrasi pemberian antibiotik - Pertahankan istirahat - Jelaskan pada klien dan keluarga tentang tanda-tanda infeksi. o Mencegah infeksi sekunder o Mencegah INOS o Meningkatkan daya tahan tubuh o Mencegah tjdnya infeksi o Membantu relaksasi dan membantu proteksi infeksi o Meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga

(9)

Post Operasi No Diagnosa keperawatan/masalah kolaborasi Tujuan dan

criteria hasil Intervensi

Rasional

1. Nyeri akut

berhubungan dengan agen injuri fisik (insisi pembedahan) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x8 jam klien dapat mengontrol nyeri dengan criteria hasil : - klien tampak rileks (5) - klien bisa istirahat (5) - tanda-tanda vital dalam batas normal (5) manajemen nyeri - Kaji tingkat nyeri, durasi, lokasi dan intensitas - Observasi ketidaknyaman non verbal, kaji tanda vital - Gunakan teknik distraksi - kelola pemberian analgetik, jika diperlukan - Perhatikan prinsip 6 B dalam pemberian obat. o untuk menentukan

intervensi yang sesuai

dan keefektifan dari

therapi yang diberikan

o Membantu dalam mengidentifikasi derajat ketidaknyamnan o Meningkatkan kenyamanan,Mengurang i nyeri dan memungkinkan pasien

untuk mobilisasi tampa nyeri

o Membantu mengurangi nyeri yang tidak bisa hilang dengan tehnik non farmakologis

o Mencegah terjadinya

kesalahan dalam

pemberian obat

2. Resiko infeksi dengan faktor resiko : prosedur invasif, luka pembedahan Setelah perawatan resiko infeksi dapat dikontrol dengan kriteria: - tidak terdapat tanda -tanda infeksi

- nilai lab dalam batas normal Kontrol infeksi - Bersihkan lingkungan sekitar klien - Batasi pengunjung, Anjurkan untuk mencuci tangan termasuk pengunjung, Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan perawatan pasien lain, Gunakan universal precautions - Pertahankan

intake cairan dan nutrisi

- Rawat luka,

o Mencegah infeksi

sekunder

o Mencegah INOS

o Meningkatkan daya tahan tubuh

o Mencegah tjdnya infeksi o Membantu relaksasi dan

membantu proteksi

(10)

Administrasi pemberian antibiotik

- Pertahankan

(11)

DAFTAR PUSTAKA

1. Suriadireja, A., “Mengenal kanker kulit diagnosa, pengobatan dan

pencegahan”, http://www.dharmais.co.id/new/content.php?page=article&lang=id&id=15ent/f

ull/352.

2. Buditjahyono Susanto, 2003, Ilmu Penyakit Kulit, EGC, Jakarta. 3. Harahap Marwali 2000, Ilmu Penyakit Kulit, Hipokrates, Jakarta.

4. John A. Parrish, “Immunosuppression, Skin Cancer, and Ultraviolet A Radiation”

http://content.nejm.org/cgi/cont last update 22 Desember 2005.

5. Sylvie Euvard dkk, “Skin Cancer After Organ Transplantation”

http://content.nejm.org/cgi/content/short/353/21/2262 last update 24 November 2005.

6. Nanda, 2001-2002, Diagnosis Keperawatan NANDA: Defnisi dan klasifikasi 7. Nursing Interventions Clasification, 2000, Edisi 3, IOWA Intervention Project

8. Johnson, M., Meridean, M., Moorhead, S. 2000, Nursing Outcomes Classification

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menghidari adanya penyebaran informasi yang tidak merata, maka pada penelitian ini diusulkan metode untuk deteksi kanker kulit melanoma dari citra dermoscopy

SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL KANKER KULIT MELANOMA MALIGNA BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE FUZZY RULE BASED CLASSIFICATION SYSTEMS1. Universitas Pendidikan Indonesia |

mendiagnosa kanker kulit melanoma maligna, karena cara dokter dalam mendiagnosa adalah. fuzzy dan hasil keluaran atau diagnosa adalah

SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL KANKER KULIT MELANOMA MALIGNA BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE FUZZY RULE BASED CLASSIFICATION SYSTEMS.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Dari sintesis mengenai kanker kulit dapat disimpulkan bahwa kanker kulit adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh berubahnya sifat-sifat penyusun sel kulit yang normal

N1a : Kanker telah menyebar ke 1-3 kelenjar getah bening aksila dengan setidaknya satu area penyebaran kanker lebih besar dari

tenaga, pikiran dan keberuntungan yang “DIAGNOSA KANKER KULIT MELANOMA DENGAN MENGGUNAKAN ABCD ( Asymmetric Index, Border Irregularity, Color Variation, Diameter ) “ tepat

f) Vulvektomi radikal : dilakukan pengangkatan seluruh vulva dan kelenjar getah bening di sekitarnya. g) Eksenterasi panggul : jika kanker telah menyebar keluar vulva