• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi pada hakekatnya merupakan kebutuhan utama setiap manusia sebagai makhluk sosial. Artinya, setiap manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan manusia lain. Manusia sebagai komunikator atau komunikan dapat dibedakan atas satu orang, banyak orang (kelompok kecil, kelompok besar, atau organisasi), dan massa. Menurut De Vito (2013), komunikasi dapat dikatakan sebagai sebuah transaksi yang artinya komunikasi merupakan sebuah proses dimana manusia di dalamnya merupakan komponen yang saling terkait. Setiap pelaku komunikasi beraksi dan bereaksi sebagai satu kesatuan dan keseluruhan. Artinya, ada ketergantungan antara komponen satu dengan komponen lain dan saling mengikat. Manusia membutuhkan manusia lain untuk mencapai sebuah tujuan tertentu dan hidup berorganisasi satu sama lain.

Di dalam sebuah organisasi, komunikasi memegang peranan sangat penting. Komunikasi organisasi berfungsi agar individu-individu di dalamnya dapat mencapai tujuan baik tujuan pribadi maupun organisasi, selain itu untuk merespon dan mengimplementasikan perubahan organisasi, dan berperan dalam setiap kegiatan organisasi (Romli, 2014). Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2006). Perusahaan atau suatu organisasi merupakan sebuah wadah bagi manusia untuk mengkoordinasikan tindakannya untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan dan dianggap bernilai (Jones, 2013). Organisasi memungkinkan manusia untuk bekerja sama mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan komunikasi merupakan penghubung yang menentukan apakah masing-masing individu telah melakukan fungsinya dengan baik. Oleh karena itu, demi tercapainya suatu tujuan bersama, keberhasilan komunikasi dalam suatu organisasi merupakan aset penting dan berharga bagi pencapaian tujuan organisasi tersebut.

Pentingnya komunikasi dalam kesuksesan sebuah organisasi juga dikuatkan dengan beberapa hasil penelitian seperti yang dikemukakan

(2)

Morreale & Pearson (2008) dalam jurnalnya Why Communication Education is Important: The Centrality of the Discipline in the 21st Century mengumpulkan sejumlah data-data diantaranya yang didapat menurut survey yang dilakukan CCH (2000), sebanyak 72% responden mengatakan perbaikan komunikasi dan kemampuan komunikasi merupakan kunci mempertahankan karyawan. Komunikasi yang baik akan menciptakan hubungan kerja yang baik dan membuat karyawan merasa dihargai, dan memahami bagaimana pekerjaan mereka memiliki kontribusi dalam tujuan organisasi merupakan hal penting terkait kepuasan karyawan. Selanjutnya, berdasarkan survey yang dilakukan oleh Hart Research Associates (2010), sebanyak 89% memilih “kemampuan berkomunikasi secara efektif, baik lisan maupun tulisan” sebagai kemampuan utama yang harus dimiliki pelamar kerja. Jumlah ini paling tinggi dibandingkan daftar kemampuan yang lain.

Jadi, berdasarkan beberapa fakta di atas, dapat dikatakan bahwa kemampuan berkomunikasi secara efektif merupakan kunci utama menciptakan hubungan kerja yang baik antar karyawan yang merupakan hal penting terkait kepuasan karyawan dan dapat memepertahankan karyawan. Selain itu, kemampuan berkomunikasi juga merupakan kualitas utama yang harus dimiliki pelamar kerja. Komunikasi efektif akan mendukung pengambilan keputusan yang efektif juga. Selain itu pengambilan keputusan juga didukung oleh iklim komunikasi kelompok yang efektif misalnya sikap suportif, partisipatif, rasa saling percaya, terbuka dan jujur, memiliki tujuan high performance (Gamble & Gamble, 2012).

Komunikasi dalam sebuah organisasi hampir sama dengan hubungan pertemanan sehari-hari. Namun, ada dua karakteristik orientasi tugas yang membedakannya. Pertama, komunikasi yang dilakukan di dalam organisasi berorientasi pada tujuan dengan perhatian pada hasil. Jadi, orang-orang dipekerjakan untuk mencapai suatu tujuan spesifik yang telah ditetapkan. Kedua, organisasi menuntut perilaku saling berkoordinasi untuk pencapaian tujuan yang diakui bersama (Harris & Nelson, 2008). Bentuk komunikasi yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah komunikasi kelompok karena tentunya dalam setiap organisasi dibagi lagi ke dalam beberapa tim atau divisi yang di dalamnya terbagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Menurut Goodall, Goodall, & Schiefelbein (2010), gangguan besar dalam komunikasi

(3)

organisasi terjadi ketika tim atau kelompok dalam organisasi harus mengambil langkah pemecahan masalah yang mempengaruhi lebih dari satu tim. Mungkin anggota tim mampu berkomunikasi dengan baik dalam satu tim, namun jika sesama tim tidak dapat berkomunikasi dengan baik maka salah satu tim atau lebih dapat mengalami kegagalan khusunya komunikasi yang dilakukan dalam pengambilan keputusan. Apabila keputusan yang diambil kurang tepat maka akan berdampak pada aktivitas organisasi dan menurunkan produktivitas sebuah organisasi tersebut.

Dengan menganalisis proses komunikasi organisasi yang terjadi, penelitian ini akan meneliti bagaimana bagaimana fungsi komunikasi organisasi dalam mendukung pengambilan keputusan. Menurut Miller (2012), salah satu aktivitas yang paling kritis dalam organisasi manapun adalah pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan melibatkan arah strategis organisasi atau secara sederhana melibatkan aktivitas sehari-hari karyawan.

Di Indonesia, organisasi atau perusahaan yang sekarang sedang berkembang adalah perusahaan yang masuk dalam kategori perusahaan ‘startup’. Mungkin di Indonesia masih banyak orang yang belum memahami istilah ini. Menurut Oxford Dictionaries, kata ‘startup’ memiliki arti tindakan atau proses memulai sebuah organisasi baru atau usaha bisnis. Biasanya yang tergolong kategori ‘startup’ adalah perusahaan yang berumur kurang dari tiga tahun dengan jumlah pegawai kurang dari 20 orang dan masih dalam taham berkembang biasanya beroperasi di bidang teknologi menggunakan website dengan produk yang dijual berupa aplikasi dalam bentuk digital. (Sumber:

https://www.maxmanroe.com/apa-itu-startup-bgmn-perkembangan-dunia-bisnis-startup-di-indonesia.html, diunduh pada Selasa, 10 Maret 2015, Pk

20.30 WIB).

Kemunculan perusahaan-perusahaan ‘startup’ di Indonesia tidak terlepas dari pertumbuhan pengguna internet yang meningkat selama beberapa tahun terakhir yang memicu bertumbuhnya perusahaan startup khususnya di bidang teknologi dan e-commerce yang memanfaat kan internet sebagai platform-nya. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh APIJI (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, pengguna internet di Indonesia mengalami kenaikan sejak tahun 2011 hingga 2014 lalu jumlahnya mencapai 82 juta orang. (Sumber:

(4)

diunduh pada Selasa, 10 Maret 2015, Pk 20.30 WIB). Perusahaan startup di Indonesia terus berkembang hingga sekarang tercatat ada sekitar 2500 startup lokal di Indonesia. Jumlah ini juga terus meningkat ditandai dengan kemunculan startup founder baru setiap bulannya. (Sumber:

http://techno.okezone.com/read/2014/10/27/207/1057580/startup-lokal-harapan-indonesia-di-masa-depan, diunduh pada Selasa, 10 Maret 2015,

Pk 20.30 WIB).

Berdasarkan fakta di atas, pertumbuhan pebisnis yang mendirikan perusahaan startup menjadi meningkat. Hal ini kedepannya dinilai dapat meningkatkan perekonomian Indonesia dalam jangka panjang serta menarik investor asing untuk berinvestasi di Indonesia. Untuk mendukung dan memfasilitasi perusahaan startup berkembang lebih maksimal, maka didirikanlah pusat inkubasi bisnis atau business incubator yang mana salah satunya adalah Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI).

Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI) merupakan organisasi nirlaba berbadan hukum yang resmi didirikan pada Januari 2011 oleh 13 pemimpin bisnis terkemuka di Indonesia. GEPI juga merpakan bagian dari inisiatif program internasional Global Entrepreneurship Program (GEP), yang dimulai oleh Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, dan mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton. Sejak saat itu, program ini telah menjadi bagian inti dari Department Luar Negeri AS dengan tujuan mengembangkan entrepreneurship (kewirausahaan) sebagai pilar utama pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang. GEPI sendiri memiliki visi untuk meningkatkan kemajuan ekonomi Indonesia dan kesejahteraan sosial melalui kewirausahaan serta misi untuk meningkatkan kesuksesan startup (pebisnis pemula) di Indonesia, melalui pengembangan startup pada tahap awal (Sumber: http://www.gepi.co/, diunduh pada Senin, 2 Februari 2015, Pk 20.00 WIB ).

Dalam mewujudkan visi dan misinya, GEPI memiliki dua program utama. Pertama adalah CGI (Ciputra GEPI Incubator) yang menyediakan fasilitas co-working space serta incubation program dimana startup yang tergabung akan mendapatkan mentoring session dengan entrepreneur terkemuka di Indonesia. Kedua, Angel Investment Network Indonesia (ANGIN) yang menaruh fokus pada pendanaan dan mentoring bagi startup.

(5)

Saat ini terdapat 15 investor yang tergabung dalam ANGIN. Pendanaan yang diberikan mencapai hingga 1.5 milyar.

Dalam mengoperasikan organisasinya, GEPI memiliki tiga divisi utama, yaitu Ciputra GEPI Incubator (CGI), Angel Investment Network Indonesia (ANGIN) dan Digital. Ketiga divisi ini bekerja sama di bawah naungan GEPI agar program-program di dalamnya dapat berjalan dengan baik. Dalam menjalankan fungsinya, setiap divisi perlu berkomunikasi satu sama lain agar masing-masing divisi dapat menjalankan peran dan fungsinya dengan baik.

Dalam hal ini penelitian akan membahas komunikasi organisasi yang terjadi dan kaitannya dalam mendukung pengambilan keputusan di GEPI. Pengambilan keputusan yang dimaksud penting untuk diteliti karena akan mempengaruhi arah organisasi dalam pencapaian tujuan yang dituangkan ke dalam dua program utama GEPI seperti yang telah dijelaskan di atas. Oleh karena itu, penelitian ini akan dilakukan dengan judul “Implementasi Fungsi Komunikasi Organisasi Dalam Mendukung Pengambilan Keputusan Di Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI)”.

1.2 Fokus Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah disampaikan, penelitian akan membahas komunikasi organisasi yang terjadi di Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI). Penelitian ini menaruh fokus pada bagaimana implementasi fungsi komunikasi organisasi dalam mendukung pengambilan keputusan di Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI).

1.3 Pertanyaan Penelitian

Bagaimana implementasi fungsi komunikasi organisasi dalam mendukung pengambilan keputusan di Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI)?

1.4 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana implementasi fungsi komunikasi organisasi dalam mendukung pengambilan keputusan di Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI).

(6)

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Akademis

1. Bagi Penulis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan pengalaman serta membantu untuk mempraktekkan apa yang sudah dipelajari di Universitas Bina Nusantara.

2. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk peneliti selanjutnya yang akan meneliti mengenai komunikasi organisasi.

3. Penelitian ini juga diharapkan dapat memperkaya keilmuan, terutama pada bidang ilmu komunikasi organisasi.

1.5.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Pihak GEPI, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai acuan sumber data untuk mengevaluasi komunikasi organisasi yang terjadi di perusahaan.

2. Mengetahui dan mengerti bagaimana implementasi fungsi komunikasi organisasi dalam mendukung pengambilan keputusan di GEPI.

1.5.3 Masyarakat/ Umum

Masyarakat mengetahui dan memahami pentingnya implementasi fungsi komunikasi di dalam sebuah organisasi dalam mendukung pengambilan keputusan serta penerapannya dalam dunia kerja.

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan akan diuraikan secara terperinci setiap sub bab agar memudahkan pemaknaan, yaitu sebagai berikut:

BAB 1 : PENDAHULUAN

Pada bab ini, akan dijabarkan mengenai latar belakang penelitian, fokus penelitian. Kemudian pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

(7)

BAB 2 : KAJIAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan mengenai penelitian sebelumnya yang telah diteliti oleh orang lain, berupa skripsi nasional, jurnal nasional dan internasional. Selain itu, bab ini juga berisi tentang landasan konseptual berupa teori-teori yang digunakan sebagai dasar penelitian untuk dihubungkan dengan data hasil penelitian serta kerangka pemikiran.

BAB 3 : METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang pendekatan dan jenis penelitian yang dilakukan serta metode yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisa data, serta mendapatkan keabsahan data.

BAB 4 : HASIL PENELITIAN

Bab ini menguraikan mengenai obyek penelitian yang mencakup pada sejarah perusahaan, visi, misi dan struktur organisasi perusahaan. Bab ini juga berisikan tentang hasil penelitian dan pembahasan. Di dalamnya terdapat penyajian data penelitian dari hasil wawancara dengan narasumber, hasil observasi partisipan, dokumentasi dan studi pustaka dari sumber-sumber yang terkait.

BAB 5 : PENUTUP

Bab ini akan memberikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Ketersediaan informasi lokasi rumah sakit, fasilitas dan layanan yang tersedia di rumah sakit dan tempat kejadian dapat tersedia secara jelas dan terkini sehingga penentuan

Alhamdulillahirobbil’alamin segala puji syukur dan sembah sujud, penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, hidayah, dan kasih sayang-Nya sehingga penyusun

H1: (1) Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan yang diberi insentif dengan karyawan yang tidak diberi insentif (2) Terdapat perbedaan

7.4.4 Kepala LPPM menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan pada periode Pelaporan Hasil Pengabdian kepada masyarakat berikutnya.. Bidang Pengabdian kepada masyarakat

Ketika orang-orang dari budaya yang berbeda mencoba untuk berkomunikasi, upaya terbaik mereka dapat digagalkan oleh kesalahpahaman dan konflik bahkan

Dengan cara yang sama untuk menghitung luas Δ ABC bila panjang dua sisi dan besar salah satu sudut yang diapit kedua sisi tersebut diketahui akan diperoleh rumus-rumus

Dari teori-teori diatas dapat disimpulkan visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan-tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk

 Inflasi Kota Bengkulu bulan Juni 2017 terjadi pada semua kelompok pengeluaran, di mana kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan mengalami Inflasi