• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peraih Empat Medali Emas di PON XIX Siap Berlaga di Asia Champion

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peraih Empat Medali Emas di PON XIX Siap Berlaga di Asia Champion"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Peraih Empat Medali Emas di

PON XIX Siap Berlaga di Asia

Champion

UNAIR NEWS – Muhammad Oky Andrianto berhasil menyabet empat

emas sekaligus dalam PON XIX 2016 lalu. Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Airlangga ini berhasil menduduki peringkat pertama di nomor pertandingan 10 kilometer (km) point to

point, 15 km eliminasi, 10 km beregu team time trial, dan 5

km relay beregu.

Sebanyak empat medali emas yang ia sumbangkan untuk Jawa Timur ini tak lain berkat usaha dan ketekunan berlatihnya. Oky mengaku, ia telah berlatih selama kurun waktu dua tahun ini. Terkait persiapan, Oky mengikuti serangkaian latihan. Salah satunya, Oky mengikuti kompetisi uji coba di Jepang bulan Juni lalu untuk memantapkan mental, fisik dan teknik permainan.

Ditanya soal motivasi, mahasiswa FH UNAIR ini sudah ingin mengikuti PON sejak ia masih kecil. “Saya sudah dari kecil memang pengin banget ikutan PON, dan dapat medali. Pertama kali ikut PON tahun 2008, ada senior saya Regi Yumasuti dapat empat emas. Dari situ, saya sudah pengin banget untuk dapat empat emas. Waktu 2012 lalu, aku dapat satu emas dan satu perak. Alhamdulillah, tahun 2016 ini baru terwujud dapat empat emas,” ujar Oky.

“Dari awal memang sudah termotivasi dapat emas, tapi saya tidak terlalu nafsu. Saya tetap usaha dan saya serahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Alhamdulillah sudah tercapai.”

Kini, Oky pun tengah mempersiapkan dirinya untuk mengikuti ajang bergengsi internasional yaitu “The 17th

Asian Roller Skating Championship” di Cina, bulan November mendatang. Saat ini, ia lebih banyak berlatih di Pemusatan Latihan Daerah

(2)

(PUSLATDA) Jatim didampingi sang pelatih.

Oky berharap, keikutsertaannya dalam kompetisi tersebut bisa menyumbangkan medali emas untuk Indonesia. Ia pun berharap, posisi peringkatnya bisa lebih baik dari sebelumnya yakni peringkat keempat.

Ditanya mengenai kendala, Oky sempat mengalami kendala dalam mengikuti perkuliahan. Oky tertinggal beberapa mata kuliah karena persiapan di PON XIX lalu.“Perlombaan Asian Champion besok itu pas waktu ujian tengah semester. Semoga saja ijinnya nanti tidak terlalu sulit dan saya masih bisa tetap bertanding,” harap Okky.

Penulis: Faridah Hari Editor: Defrina Sukma S

Atlet Panahan Boyong Medali

untuk Jatim

UNAIR NEWS – Provinsi Jawa Timur meraih puncak tertinggi alias

menjadi juara umum dalam cabang olahraga panahan Pekan Olahraga Nasional XIX Jawa Barat. Jatim memperoleh 6 emas, 4 perak, dan 4 perunggu. Beberapa anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Panahan Universitas Airlangga menjadi penyumbang medali untuk Jatim.

Mereka adalah Tiara Sakti Ramadhan (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), Della Adisty Handayani (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Irvaldi Ananda Putera (FISIP), Garrincha Didi Nugroho (Fakultas Sains dan Teknologi), Diananda Choirunisa (Fakultas Psikologi), Yoke Rizaldy Akbar (Fakultas Ilmu Budaya), dan Ashiefa Nur Haenza (Fakultas Hukum). Perlombaan

(3)

Panahan pada PON XIX 2016 ini dilangsungkan di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung pada Kamis (20/9). Untuk berlaga di ajang PON XIX Jabar, mereka menjalani pelatihan terpusat intensif dan karantina di asrama atlet Komite Olahraga Nasional Indonesia Jatim sejak Januari 2016. Mereka juga dilatih secara langsung oleh Lilies Handayani atlet panahan putri senior yang juga orang tua Della.

“Aku sampai tak bisa berkata-kata betapa bersyukurnya aku bisa melihat senyum kebahagiaan kedua orang tuaku. Aku tahu aku belum bisa mendapatkan emas tapi aku sudah melakukan yang terbaik,” tutur Tiara dalam akun Instagram miliknya. Tiara adalah peraih medali perak cabor panahan PON XIX Jabar.

Anggota UKM PANAHN UNAIR yang berlaga di PON XIX 2016. (Foto: Istimewa)

Para atlet panahan yang juga anggota UKM Panahan ini sebelumnya juga pernah berlaga di beberapa turnamen sebagai ajang uji coba, diantaranya Surabaya Archery Open Tournament 5th tahun 2016, dan ASEAN University Games ke-18.

(4)

Berikut perolehan medali yang didapat atlet panahan UNAIR untuk Jatim:

Irvaldi Ananda Putera, peraih emas nomor beregu recurve 1.

putra

Della Adisty Handayani, peraih perunggu nomor aduan 2.

beregu compound putri

Tiara Sakti Ramadhani, peraih dua perunggu nomor beregu 3.

compound putri dan perorangan compound putri

Yoke Rizaldi Akbar, peraih emas dan perunggu nomor 4.

beregu compound putra dan perorangan compound putra

Garincha Didi Nugroho, peraih emas nomor beregu compound 5.

putra

Ashiefa Nur Haenza, peraih dua perak nomor beregu 6.

nasional putri dan beregu nasional putri

Penulis: Faridah Hari Editor: Defrina Sukma S

Harumkan Jatim, Atlet UNAIR

Sabet Medali Perak Olahraga

Darat dan Air

UNAIR NEWS – Atlet asal Universitas Airlangga yang mewakili

Provinsi Jawa Timur tak henti-hentinya mengharumkan almamater dan daerah. Buktinya, sederet prestasi telah ditunjukkan oleh mahasiswa UNAIR yang berlaga di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat.

(5)

Psikologi, dan Arsinta Rahadianty Krisna mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Aditya bersama tim putra Jatim berhasil menyabet medali perak dalam cabang olahraga (cabor) softball. Sedangkan Arsinta bersama tim putri Jatim meraih medali perak dalam cabor renang indah nomor Team Free Routine.

Pada partai final, tim putra Jatim terpaksa dikalahkan oleh tim putra Sulawesi Utara (Sulut) dengan perolehan skor 4 – 6. “Waktu final sangat ketat sekali pertandingannya. Kita kalah pukulan. Pukulan mereka (tim Sulut, -red) memang bagus dan rapi,” ujar Aditya.

Meski belum berhasil memboyong emas, mahasiswa Psikologi tahun angkatan 2012 itu tetap merasa senang dan bangga karena bisa mengharumkan nama Jatim hingga ke partai final.

Demikian pula dengan Arsinta. Mahasiswa yang menempuh Program Studi S-1 Ilmu Hubungan Internasional FISIP tahun angkatan 2014 itu merasa bangga bisa mempersembahkan medali perak untuk Jatim. Meski belum berhasil menyabet medali emas, ia memiliki banyak kesan ketika menyelesaikan perlombaan renang indah.

“Banyak pelajaran dan hikmah yang bisa saya ambil pada perlombaan PON kali ini. Rasa tegang itu pasti ada. Tapi dengan dukungan tim dan orang terdekat, rasa grogi dan tegang bisa teratasi. Rasa lega setelah selesai berlomba itu yang paling saya rasakan,” tutur Arsinta.

“Akhirnya, selesai juga (lombanya, -red),” imbuh Arsinta yang bertanding 24 September 2016 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Sebelum berlaga ke PON, Arsinta dan tim mengikuti latihan rutin sekitar 5 – 7 jam setiap hari. Seperti amfibi, ia melatih fisik dan mental di darat dan air. Dukungan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim juga tak kalah berarti.

(6)

“KONI Jatim juga memberikan fasilitas lengkap. Mulai kesehatan, gizi, dokter, psikolog, dan lain sebagainya. KONI Jatim juga memberikan pembinaan militer dalam mempersiapkan mental dan fisik. Kami mengikuti pemusatan latihan atau camp selama dua bulan terakhir sebelum perlombaan,” cerita Arsinta. (*)

Penulis : Faridah Hari dan Defrina Sukma S. Editor : Binti Q. Masruroh

Dua Peselam UNAIR Raih Emas

pada PON XIX

UNAIR NEWS – Janis Rosalitas Supriyanto atlet selam yang

mewakili Jawa Timur pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX berhasil membawa pulang tiga emas di cabang olahraga selam. Janis menyabet emas di nomor pertandingan 100 meter surface putri, 200 meter surface putri, dan 4 x 100 estafet bifin Putri. Perlombaan digelar di kolam renang Catherine Surya, Kota Cirebon, Minggu (18/9). Yang lebih membanggakan, Janis berhasil memecahkan rekor baru di nomor 100 meter surface putri dan 200 meter surface putri dengan catatan waktu 40,35 detik, dan 1 menit 31,24 detik.

Mahasiswa yang menempuh Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga ini mengatakan, dirinya sudah gemar dengan olahraga renang sejak usia 7 tahun. Karena kegemarannya itu, ia tergabung di salah satu klub renang di Surabaya.

(7)

finswimming itu,” ujar Janis bercerita mengenai kegemarannya

dengan olahraga renang dan selam sejak masih kecil.

Masih dalam cabang olahraga yang sama, Dio Novandra Wibawa mahasiswa Fakultas Hukum (FH) UNAIR juga berhasil mengalungi satu emas di nomor pertandingan 100 meter surface putra dan satu perak di nomor pertandingan surface putra untuk Jawa Timur. Dio, panggilan akrabnya, mencatat waktu di nomor pertandingan 100 Meter Surface dengan 37,72 detik. Sedangkan di nomor pertandingan 200 meter surface mencatat waktu 1.29 detik.

Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh UNAIR NEWS, juara umum untuk cabang olahraga selam diraih oleh Jawa Timur dengan perolehan Medali 11 emas, 9 perak, dan 5 perunggu. (*)

Penulis : Faridah Hariani Editor : Binti Q. Masruroh

Kalahkan Lawan Senior Kempo,

Atlet UNAIR Sabet Perunggu

pada PON XIX

UNAIR NEWS – Meraih prestasi merupakan suatu kebanggaan.

Itulah yang kini tengah dirasakan oleh Ilham Nauval, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga. Ia berhasil menyabet medali perunggu pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat. Ilham berhasil meraih medali perunggu pada cabang olahraga kempo.

Ilham tak pernah menyangka dirinya berhasil menyumbangkan jumlah medali perak untuk Provinsi Jawa Timur. “Yang pasti

(8)

seneng banget. Nggak nyangka. Apalagi dari cabang olahraga

(cabor) kempo. Aku satu-satunya yang dapat medali dari Jatim,” tutur Ilham.

PON XIX Jabar lalu merupakan kesempatan pertama bagi Ilham untuk turut serta. Pada saat pertandingan berlangsung, Ilham tak menampik bahwa ia menghadapi lawan tanding yang telah memiliki sederet pengalaman bertanding.

“Saat bertanding yang pasti aku deg-degan banget, secara ini PON pertama kali. Apalagi musuh di kelas saya itu banyak orang lama. Maksudnya, orang yang sudah beberapa kali iku PON bahkan SEA (South East Asian) Games. Juara PON sebelumnya juga ikutan,” tutur ilham.

Ilham Nauval (dua dari kanan) berhasil memperoleh medali perunggu di ajang PON XIX Jabar. (Foto: Istimewa)

Meski demikian, Ilham tetap optimis dan percaya dengan kemampuan dirinya. Rasa optimisme dan percaya diri saat

(9)

bertanding itulah yang berhasil mengantarkan dirinya menyabet perunggu dan mempersembahkannya untuk Jatim.

Ditanya soal persiapan, Ilham mengaku telah melakukan persiapan diri selama dua tahun. Intensitas latihan itu ia tingkatkan ketika mendekati ajang PON dalam kurun waktu setahun terakhir.

“Pastinya saya mempersiapkan fisik, teknik, dan mental. Ketiganya harus saling mendukung,” tutur Ilham yang menaklukkan lawannya di Sasana Budaya Ganesha, Jabar. (*)

Penulis : Defrina Sukma S. Editor : Binti Q. Masruroh

Mahasiswa FEB Bawa Pulang

Emas pada PON Cabang Olahraga

Menembak

UNAIR NEWS – Salah Satu atlet kebanggan Jawa Timur di Pekan

Olahraga Nasional (PON) XIX Cabang Olahraga Menembak yaitu Whidda Andria Ristyanto. Whidda berhasil membawa pulang emas pada pertandingan yang berlangsung di lapangan tembak Cisangkan, Cimahi, Jawa Barat, pada 21 September lalu. Whidda merupakan mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga angkatan 2014. Ia berhasil menaklukan kontingen dari Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Bali, Jawa Tengah, dan Kalimantan Selatan di partai final di nomor pertandingan 10 meter air pistol standart team. Perolehan skor yang ia dapat mencapai 1654.

(10)

Whidda sedang membidikkan pistol ke arah s a s a r a n d i p a r t a i f i n a l d i n o m o r pertandingan 10 meter air pistol standart team pada kejuaraan PON XIX (Foto: Istimewa)

Perolehan emas yang ia raih tak lepas dari perjuangan yang ia lakukan sebelum pertandingan diselenggarakan.

“Waktu latihan pra pertandingan di Jakarta, sempat senjata saya rusak. Tapi Alhamdulillah bisa segera di perbaiki dan saya gunakan saat pertandingan tanpa kendala lagi,” ujar

(11)

Whidda dihubungi UNAIR NEWS Jumat (30/9).

Whidda mengaku, persiapan dirinya mengikuti PON XIX sudah ia lakukan setahun yang lalu sejak ia mengikuti Kejuaraan Nasional JABAR Open. Pada kejuaraan itu, ia berhasil meraih medali perak sehingga dapat masuk seleksi di pemusatan pelatihan daerah.

Whidda sangat bersyukur dengan perolehan medali emas yang ia dapat pada PON XIX kali ini. Sebab kerja keras yang ia lakukan membuahkan hasil yang membanggakan, bukan hanya untuk dirinya namun juga keluarga, universitas, dan Jawa Timur khususnya. Ia juga sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya, terutama orang tua dan pelatihnya.

“Alhamdulillah bersyukur dan bahagia bisa membanggakan orang tua, guru, dosen, kawan-kawan, almamater, dan terutama bisa menyumbangkan emas untuk masyarakat jawa timur,” ungkapnya senang. (*)

Penulis : Faridah Hariani Editor : Binti Q. Masruroh

Pebasket UNAIR Sumbangkan Dua

Medali untuk Jatim

UNAIR NEWS – Para pebasket Universitas Airlangga yang berlaga

di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat berhasil menyumbangkan dua medali untuk Provinsi Jawa Timur. Ketiga pebasket UNAIR itu adalah Nilam R. Savitri (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), Annisa Widyarni (FISIP), dan I Komang Septian Sudhana (Fakultas Ekonomi dan Bisnis).

(12)

Nilam dan Annisa tergabung dalam tim basket putri Jatim, sedangkan Komang tergabung dalam tim basket putra Jatim. Pada laga PON XIX tersebut, tim putri berhasil mempersembahkan medali perunggu, sedangkan tim putra berhasil menyumbangkan medali perak untuk Jatim.

Meski tak berhasil menyabet medali emas, namun mereka telah berusaha maksimal untuk meraih kemenangan. Hal ini diungkapkan Nilam ketika dihubungi oleh UNAIR NEWS Jumat (29/9).

“Alhamdulillah. Kami merasa senang, meski kami belum berhasil mencapai target untuk meraih emas. Target kami meleset. Kami kalah melawan tim Jawa Tengah di babak semifinal,” cerita Nilam.

Keseruan dan rasa deg-degan sempat meliputi mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNAIR itu. Khususnya, saat timnya bertanding melawan tim Jawa Barat. Kemudian saat di babak semifinal, tim basket putri Jatim bertemu dengan Jateng. Namun, tim Jatim terpaksa ditekuk Jateng dengan perolehan skor akhir 62 – 56. “Penontonnya full, sudah seperti final padahal baru penyisihan. Setelah itu pertandingan kedua sudah tidak begitu tegang hingga akhirnya di semifinal bertemu dengan Jateng. Pas semifinal ini, kami kejar-kejaran skor. Sempat 55 – 56 (Jateng – Jatim). Namun, Jateng bisa menambah poin lagi. Sedangkan, Jatim hanya bisa menambah sampai 56. Akhirnya, Jateng menang. Kami sempat menangis pada waktu kalah karena target kami emas. Esok harinya, di perebutan medali perunggu, kami melawan Jabar, dan menang,” tutur Nilam yang sudah dua kali mengikuti ajang PON.

Bila tim putri menyabet medali perunggu, maka tim putra berhasil menyabet medali perak. Komang, pebasket UNAIR yang juga tim basket putra Jatim menuturkan bahwa ia senang bisa menjadi bagian dari ajang PON XIX Jabar.

(13)

Nilam R. Savitri, Annisa Widyarni, dan anggota lainnya dari tim basket putri Jatim ketika berlaga di PON XIX Jawa Barat. (Foto: Istimewa)

“Perasaan saya sangat senang dan bangga bisa menjadi bagian dan dipercaya untuk membela Jatim, dan menyumbangkan medali untuk kota kelahiran saya,” tutur Komang.

Terkait dengan persiapan, Komang mengatakan bahwa ia dan tim berlatih selama hampir satu tahun untuk berlaga di ajang PON. “Persiapannya, dari kita pemusatan latihan di Surabaya. Uji coba lawan tim CLS Knight, dan tim PON lain yang sedang ke Surabaya. Ada pula pemusatan latihan di Taiwan dan uji coba lawan klub professional di Taiwan hingga yang terakhir uji coba lawan tim profesional Stadium dan Aspac Jakarta,” tutur Komang.

Pada saat final tim basket putra PON XIX, tim Jatim dipaksa menyerah oleh Jabar dengan perolehan skor akhir 62 – 49. “Waktu final, kita bermain ketat melawan Jabar. Mungkin karena faktor tuan rumah, mereka lebih percaya diri dan enjoy dalam

(14)

bermain. Pertandingan juga berlangsung seru. Gedung Olahraga (GOR) penuh, nggak ada sisa atau celah buat duduk. Sampai ada yang cuma bisa dengar dari luar GOR,” kenang Komang. (*)

Penulis : Defrina Sukma S Editor : Binti Q. Masruroh

Referensi

Dokumen terkait

Jika kamu adalah calon siswa yang mempertimbangkan untuk menghadiri sekolah kami, kamu       mungkin ingin tahu mengapa kami tidak menyatakan angka penempatan 99% seperti beberapa    

Sudut geser dalam bersama dengan kohesi merupakan faktor dari kuat geser tanah yang menentukan ketahanan tanah terhadap deformasi akibat tegangan yang bekerja pada

Inflamasi kronik adalah dasar duri penyakit asma, oleh karena itu obat-obat antiinflamasi berguna untuk mengurangi inflamasi yang terjadi pada saluran napas.. Kortikosteroid adalah

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu “Terdapat perbedaan biomassa perifiton pada substrat keramik antara hulu, tengah, dan hilir Sungai Salo”..

Terjadinya pengurangan cepat rambat gelombang ultrasonik dan pertambahan atenuasi yang mengikuti pertambahan lamanya waktu pengujian creep dapat dijelaskan sebagai

Skripsi ini berjudul “ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2012-2014 (MODEL INDEKS

Bintang Harapan Baru, tanggal 29 Januari 2014, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan Saksi - saksi guna didengar keterangannya di

Identitas nasional adalah suatu ciri yang dimiliki suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Identitas nasional tersebut pada