SKRIPSI
PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN LABA (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PT. MAYORA
INDAH, Tbk TAHUN 2011-2013 )
OLEH
DIAN WAHYU SAPUTRI
NPM : 13102614
Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
METRO
PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN LABA (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PT. MAYORA
INDAH, Tbk TAHUN 2011-2013 )
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
OLEH
DIAN WAHYU SAPUTRI
NPM : 13102614
Pembimbing I : Drs. Tarmizi, M.Ag Pembimbing II : Rina El Maza, S.H.I.,M.S.I
Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
METRO
ABSTRAK
PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN LABA (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur PT. MAYORA INDAH, Tbk
Tahun 2011-2013 )
OLEH
DIAN WAHYU SAPUTRI
Menganalisa prospek perkembangan perusahaan ada baiknya investor memahami dan mengerti informasi mengenai laporan keuangan. Disamping sebagai informasi, laporan keuangan juga sebagai pertanggungjawaban atau accountability.
Untukmenguji kemampuan dan memprediksi perubahan laba di masa mendatang
maka investor memerlukan informasi mengenai perubahan laba dengan menggunakan rasio pegukuran profitabilitas yaitu untuk mengetahui tingkat laba dari suatu perusahaan tersebut. Rasio Profitabilitas terdiri dari return on asset, return on equity, net profit pargin, return on investment.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Rasio Profitabilitas terdiri dari return on asset, return on equity, net profit pargin, return on investment terhadap perubahan laba pada PT. Mayora Indah Tbk. Metode penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu dokumentasi. Data dalam penelitian ini adalah data berupa laporan keuangan tahunan perusahaan makanan dan minuman yang telah diaudit dan dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia serta data lain yang mendukung. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh rasio profitabilitas terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur PT. Mayora Indah Tbk periode 2011-2013
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Independen berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan laba pada PT Mayora Indah Tbk., pengaruh rasio profatibilitas terhadap perubahan laba adalah sebesar 74%, sedangkan sisanya sebesar 26% dipengaruhi oleh variabel lain selain variabel independen return on asset, return on equity, net profit pargin, dan return on investment
MOTTO
☺
Artinya : Mereka Itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, Maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat
petunjuk. (QS. Al Baqarah: 16)1
1 Departemen Agama Islam RI, Al-Qur’an dan Terjemah, (Bandung: CV Penerbit
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk :
1. Ibunda (Lasminah) dan Ayahanda (Slamet Riyadi) tercinta yang telah mengasuh dan mendidikku sejak kecil dan selalu berdoa mengharapkan keberhasilanku. 2. Adik-Adikku Tersayang (Ratna Mutiara Jannah dan Ahmad Shakiel Agian Putra)
yang selalu menyemangati dalam studiku.
3. Teman-teman kosan Ratu Balqis yang selalu memberiku semangat disetiap hari-hariku.
4. Teman-teman Jurusan Ekonomi dan Bisnis Islam angkatan tahun 2013.
5. Bapak/Ibu Dosen IAIN Metro Khususnya Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah banyak membantu dan memberikan ilmu pengetahuan kepada saya selama ini.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Segalapuji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP
PERUBAHAN LABA (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur PT. MAYORA INDAH, Tbk Tahun 2011-2013 )” ini tanpa ada halangan suatu apapun. Rahmat dan salam mudah-mudahan senantiasa Allah tetapkan kepada Nabi Muhammad saw yang telah menghantarkan umatnya kealam yang penuh barokah.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini tidak akan selesai tanpa ada bantuan dan bimbingan serta dorongan yang penulis terima. Oleh sebab itu penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik moral maupun material terutama kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Enizar, M.Ag selaku Rektor IAIN Metro
2. Ibu Dr. Widhiya Ninsiana, M.Hum selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
3. Ibu Rina El Maza, S.H.I.,M.S.I selaku Ketua Program Studi Ekonomi Syariah sekaligus sebagai pembimbing II
4. Bapak Drs. Tarmizi, M.Ag selaku pembimbing I dalam penulisan skripsi ini. 5. Semua dosen yang telah turut membantu dan mendorong penyelesaian penulis
6. Rekan-rekan seperjuangan yang telah memberikan bantuan dalam penulisan skripsi ini.
Penulis berharap mudah-mudahan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan khususnya pada penulis.
Metro, Juni 2017 Penulis
DIAN WAHYU SAPUTRI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN JUDUL ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
ABSTRAK ... v
HALAMAN ORISINAITAS PENELITIAN ... vi
HALAMAN MOTTO ... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Batasan Masalah ... 6
C. Rumusan Masalah ... 6
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6
E. Penelitian yang Relevan ... 8
BAB II LANDASAN TEORI A. Rasio Profitabilitas ... 12
1. Return on Asset ... 14
2. Return on Equity ... 15
4. Return on Investment ... 19
B. Laba ... 21
1. Pengertian Laba ... 21
2. Pusat Laba ... 24
C. Keterkaitan antara Variabel Rasio Profitabilitas dan Perubahan Laba 1. Pengaruh rasio Return on Asset terhadap perubahan laba ... 25
2. Pengaruh rasio Return on Equity terhadap perubahan laba ... 25
3. Pengaruh rasio Net Profit Margin terhadap perubahan laba .... 25
4. Pengaruh rasio Return on Investment terhadap perubahan laba 26 D. Kerangka Konseptual ... 27
E. Hipotesis Penelitian ... 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Penelitian ... 30
B. Variabel dan Definisi Operasional Variabel ... 30
C. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 33
D. Teknik Pengumpulan Data ... 35
E. Teknik Analisa Data ... 36
1. Analisis Perbandingan Trend dan Commensize... 36
2. Analisis Regresi Linier Berganda ... 39
a. Uji Statistik T ... 40
b. Uji F ... 41
c. Koefisien Determinasi (R2) ... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Temuan Umum ... 44
1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 44
a. Profil Perusahaan ... 44
b. Visi dan Misi Perusahaan ... 46
a. Deskripsi Data Hasil Variabel Independence ... 47
b. Deskripsi Data Hasil Dependence ... 51
c. Hasil Analisis Data ... 52
1) Analisis Trend and Commonsize ... 52
2) Regresi Linier Berganda ... 55
a) Uji T ... 57 b) Uji F ... 59 c) Koefisien Determinasi ... 60 3. Pengujian Hipotesis ... 60 B. Pembahasan ... 61 BAB V` PENUTUP A. Kesimpulan ... 64 B. Saran ... 65 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Laporan Perubahan Laba dan Pendapatan Pada tahun 2011-2013
PT. Mayora Indah Tbk ... 4
2. Return on asset pada PT. Mayora Indah, Tbk pada tahun 2011-2013 ... 47
3. Return on equity pada PT. Mayora Indah, Tbk pada tahun 2011-2013 ... 48
4. Net proft Margin pada PT. Mayora Indah, Tbk pada tahun 2011-2013 ... 49
5. Return on Investment pada PT. Mayora Indah, Tbk pada tahun 2011-2013... 50
6. Perubahan Laba pada PT. Mayora Indah, Tbk pada tahun 2011-2013 ... 51
7. Analisis Trend dan Commonsize ... 52
8. Analisis Regresi Linier Berganda Pengaruh Rasio Profitabilitas terhadap Perubahan Laba PT. Mayora Indah, Tbk ... 9. Hasil Output SPSS T Hitung Pengaruh Profatibilitas Terhadap Perubahan Laba (Study Kasus Pada Perusahaan Manfaktur PT Mayora Indah, Tbk) ... 56
10. Hasil Output SPSS Anova Data ... 59
11. Hasil Output SPSS Koefisien Determintasi Pengaruh Profatibilitas Terhadap Perubahan Laba (Study Kasus Pada Perusahaan Manfaktur PT Mayora Indah, Tbk ... 60
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Kerangka Konseptual Variabel Independen terhadap Variabel
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Semakin Banyaknya perusahaan-perusahaan yang baru terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia atau pasar modal dalam setiap tahunnya menimbulkan persaingan antara perusahaan semakin tajam. Perkembangan ini didorong oleh berbagai upaya penyempurnaan dan perbaikan yang dilakukan secara terus menerus pada pasar modal Indonesia, antara lain dengan diterapkannya Jakarta Automated Trading System (JATS) yang mulai dioperasikan sejak tanggal 22 Mei 1995 dimana system otomatisasi tersebut diharapkan akan menciptakan perdagangan efek yang lebih efisien, serta berlakunya undang-undang pasar modal UU No.8 Tahun 1995 yang berisi pembinaan, pengaturan, dan pengawasan Pasar Modal dilaksanakan oleh BAPEPAM dengan tujuan mewujudkan terciptanya kegiatan Pasar Modal yang teratur, wajar dan efisien serta melindungi kepentingan
pemodal dan masyarakat,2 yang berlaku efektif mulai Januari 1996 sehingga
mekanisme transasksi perdagangan bursa efek di Indonesia yang dilakukan oleh pelaku pasar modal beserta lembaga-lembaga penunjangnya memperoleh kepastian hukum.
2 https://www.google.com/. Unang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal Pasal 4
Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan baku menjadi barang jadi kemudian menjual barang jadi tersebut. Proses pengolahan barang jadi disebut proses produksi. Dalam perusahaan manufaktur perusahaan makanan dan minuman ini yang sangat banyak digeluti namun banyaknya pesaing tidak memberikan efek buruk bagi perusahaan manufaktur makanan dan minuman, semua itu terukti dari semakin banyaknya makanan dan minuman yang diproduksi dengan berbagai inovasi-inovasi baru.
Menganalisa prospek perkembangan perusahaan ada baiknya investor memahami dan mengerti informasi mengenai laporan keuangan. “Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan.”3 Dengan kata lain, laporan keuangan
ini berfungsi sebagai alat informasi yang menghubungkan perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan, seperti: pemilik perusahaan, manajemen, investor, kreditur untuk mengambil keputusan yang menunjukkan kondisi kesehatan keuangan perusahaan dan kinerja perusahaan. Selain itu, laporan keuangan dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan perusahaan dan membantu perusahaan untuk membuat rencana dan meramalkan posisi keuangan.
Menurut Jumingan analisi laporan keuanga berkaitan erat dengan bidang akuntansi. Kegiatan akntansi pada dasarnya merupakan kegiatan mencatat, menganalisis, menyajikan, dan menafsirkan data keuangan dari lembaga
perusahaan dan lembaga lainnya Diana aktivitasnya berhubungan dengan
produksi dan pertukaran barang dan jasa.4
Menurut Sofyan Syafri Harahap laporan keuangan adalah merupakan produk atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakaiya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan. Disamping sebagai informasi, laporan keuangan juga sebagai pertanggungjawaban atau accountability. Dan juga dapat menggambarkan indicator kesuksesan suatu perusahaan mencapai
tujuan.5
Untukmenguji kemampuan dan memprediksi perubahan laba di masa
mendatang maka investor memerlukan informasi mengenai perubahan laba dengan menggunakan rasio pegukuran profitabilitas yaitu untuk mengetahui tingkat laba dari suatu perusahaan tersebut. Profitabilitas juga berarti perbandingan antara keuntungan yang diperolah dan jumlah modal yang dipergunakan untuk mendapatkan keuntungan tersebut dalam suatu periode
akuntansi tertentu.6
Rasio Profitabilitas terdiri dari return on asset, return on equity, net profit pargin, return on investment. Return on asset adalah rasio antara saldo laba bersih setelah pajak dengan jumlah asset perusahaan secara keseluruhan, return on asset juga menggambarkan sejauh mana tingkat pengembalian dari seluruh asset yang dimiliki perusahaan. Return on equity adalah membandingkan laba bersih setelah pajak dengan ekuitas yang telah diinvestasikan pemegang saham perusahaan. Net profit margin adalah mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih dari penjualan yang dilakukan perusahaan. Return on investment adalah untuk membandingkan pengembalian uang yang diinvestasikan
4 Jumingan, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta:PT Bumi Aksara,2009), h.1
5Sofyan Syafri Harahap, Teori Akuntansi Laporan Keuangan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002),
h. 7
oleh perusahaan dengan pengembalian yang terdapat di lain tempat pada derajat resiko yang sama.
Laba atau keuntungan merupakan salah satu tujuan utama perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya. Pihak manajemen selalu merencanakan besar perolehan laba setiap periode, yang ditentukan melalui target yang harus dicapai. Penentuan target besarnya laba ini penting guna mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Dalam Bursa Efek Indonesia terdapat 14 perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar yaitu : Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PT , Tri Bayan Tirta Tbk, PT , Wilmar Cahaya Indonesia Tbk, PT, Delta Djakarta Tbk, PT, Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT, Indofood Sukses Makmur Tbk, PT, Multi Bintang Indinesia Tbk, PT, Mayora Indah Tbk, PT, Parsidha Aneka Niaga Tbk, PT, Corporindo Tbk, PT, Sekar Bumi Tbk, PT, Sekar Laut Tbk, PT, Sentra Top Tbk,
PT, Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk, PT.7
Dalam penelitian ini peneliti mengambil 1 sampel dari perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yaitu: Mayora Indah Tbk, PT, dimana dapat dilihat perubahan laba dan pendapatan pata tabel dibawah ini.
PT. Mayora Indah Tbk
Laporan Perubahan Laba dan Pendapatan Pada tahun 2011-2013
Tabel 1
No Emiten Tahun Pendapatan Laba
1. MYOR 2011 9.453.865.992.878 483.486.152.677
2012 10.510.625.669.832 744.428.404.309
2013 12.017.837.133.337 1.013.558.238.779
Sumber: Olah Data
Tabel di atas menjelaskan tentang perubahan laba dan pendapatan pada tahun 2011-2013 pada PT. Mayora Indah Tbk. Dimana pada tahun 2011 PT. Mayora Indah Tbk memiliki laba Rp. 483.486.152.677 dan pendapatan Rp. 9.453.865.992.878. Pada tahun 2012 laba meningkat menjadi 744.428.404.309 dan pendapatan 10.510.625.669.832 dan pada tahun 2013 laba terus meningkat stabil menjadi 1.013.558.238.779 dan pendapatan 12.017.837.133.337. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa perubahan laba dan pendapatan pada PT. Mayora
Indah Tbk sangat stabil di setiap periodenya. 8
Alasan peneliti mengambil sampel PT. Mayora Indah, Tbk sebagai perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman karena dari 14 perusahaan yang memenuhi karakteristik hanyalah 1 perusahaan. Sedangakan 13 perusahaan tidak memenuhi karakteristik yang telah ditentukan. Dimana karakteristik yang
harus memiliki adalah kenaikan laba dan pendapatan yang stabil, termasuk perusahaan yang berkembang pesat. 13 perusahaan tersebut tidak memiliki kenaikan pendapatan yang stabil di setiap periode. Sehingga peneliti mengambil 1 sampel perusahaan yaitu Mayora Indah Tbk, PT, karena perusahaan tersebut memiliki laba dan pendapatan yang stabil disetiap periode ke periode dan termasuk perusahaan. Selain itu, rasio profitabilitas perlu digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu
Bedasarkan uraian diatas, maka penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh rasio profitabilitas antara lain return on asset, return on equity, net profit margin, return on investment terhadap perubahan laba perusahaan apakah berpengaruh signifikan atau tidak signifikan, maka penulis memilih judul : ”PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP
PERUBAHAN LABA (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur PT. Mayora Indah Tbk Tahun 2011 sampai dengan 2013).
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang, permasalahan tersebut dibatasi pada faktor yang mempengaruhi perubahan laba yaitu return on asset, return on equity, net profit margin, return on investment pada PT. Mayora Indah Tbk tahun 2011 sampai dengan 2013. Rasio-rasio tersebut digunakan karena rasio tersebut dapat menilai perubahan laba pada PT. Mayora Indah Tbk.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah maka dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti bagaimana pengaruh return on asset, return on equity, net profit margin, return on investment terhadap perubahan laba pada PT. Mayora Indah Tbk tahun 2011 sampai dengan 2013?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana :
a. Pengaruh return on asset terhadap perubahan laba pada PT. Mayora Indah Tbk?
b. Pengaruh return on equity terhadap perubahan laba pada PT. Mayora Indah Tbk?
c. Pengaruh net profit margin terhadap perubahan laba pada PT. Mayora Indah Tbk?
d. Pengaruh return on investment terhadap perubahan laba pada PT. Mayora Indah Tbk?
2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat memberikan ilmu pengetahuan mengenai bidang keuangan khususnya pengetahuan mengenai rasio profitabilitas perubahan laba pada PT. Mayora Indah Tbk tahun 2011 sampai dengan 2013.
b. Manfaat Praktis 1) Bagi Penulis
Hasil penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan bagi peneliti sendiri sehingga dapat menerapkannya di lingkungan pekerjaan yang sesuai dengan bidang keuangan.
2) Bagi Pihak Lain
Hasil penelitian ini dapat memberikan ilmu pengetahuan bagi pembaca guna memperluas pemahaman mengenai perubahan laba yang diperoleh perusahaan.
E. Penelitian yang Relevan
Bagian ini memuat uraian secara sistematis mengenai hasil penelitian terdahulu (prior research) tentang persoalan yang akan dikaji. Peneliti mengemukakan dan menunjukkan dengan tegas bahwa masalah yang akan dibahas belum pernah ditelitiatau berbeda dengan penelitian sebelumnya. Untuk itu, tinjauan kritis terhadap hasil kajian terdahulu perlu dilakukan dalam bagian
ini, sehingga dapat ditentukan dimana posisi penelitian yang akan dilakukan
berada.9
Seperti yang diteliti oleh Shara Ibrahim Baraja Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadyah Surakarta 2014 Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Likuiditas terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI tahun 2010-2011.10 Hasil analisis data AdjustedR square (R2) 2010 sebesar
0,115, berarti variasi perubahan variabel Perubahan Laba tahun 2010 dapat dijelaskan oleh variabel CR, ROA dan ROE sebesar 11,5%. Sedangkan sisanya sebesar 88,5% dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Hasil analisis data AdjustedR square (R2) 2011 sebesar 0,208, berarti variasi perubahan variabel Perubahan Laba tahun 2011 dapat dijelaskan oleh variabel CR, ROA dan ROE sebesar 20,8%. Sedangkan sisanya sebesar 70,3% dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
Hasil pengujian hipotesis tahun 2010 dapat diketahui besarnya nilai F hitung adalah sebesar 3,633, karena F hitung> F tabel (3,633 > 3,15), maka Ho ditolak, berarti secara bersama-sama variabel CR, ROA dan ROE berpengaruh signifikan terhadap Perubahan Laba. Hasil pengujian hipotesis tahun 2011 dapat diketahui besarnya nilai F hitung adalah sebesar 7,356. Karena Fhitung> Ftabel (7,356 >
9 Zuhairi, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), cet 1, h. 39 10 https://www.google.com/Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Perubahan
Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. pdf diunduh pada 12 November 2016
3,15), maka Ho ditolak, berarti secara bersama-sama variabel CR, ROA dan ROE berpengaruh signifikan terhadap Perubahan Laba.
Berdasarkan hasil analisis uji t pada tahun 2010 CR (Current Ratio) tidakmempunyai pengaruh signifikan terhadap perubahan laba; ROA (Return On Total Asset) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap perubahan laba; ROE (Return On Equity) mempunyai pengaruh signifikan terhadap perubahan laba. Berdasarkan hasil analasis uji t pada tahun 2011 CR (Current Ratio) mempunyai pengaruh signifikan terhadap perubahan laba; ROA (Return On Total Asset) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap perubahan laba; ROE (Return On Equity) mempunyai pengaruh negative signifikan terhadap perubahan laba.
Seperti yang diteliti oleh Riza Nur Fahmi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta Pengaruh Rasio Likuiditas dan Rasio Aktivitas terhadap Perubahan Laba pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2009-2011.11 Hal ini dapat dilihat dari masing-masing hasil uji
thitung yang menunjukkan nilai t hitung setiap variabel lebih kecil dari nilai t-tabel sebesar 2,022 dan nilai signifikan yang berada diatas 0,05. Hasil uji t Current Ratio -0,580 < 2,022 dan nilai signifikan 0,565 > 0,05. Hasil uji t Quick Ratio -0,929 < 2,022 dan nilai signifikan 0,359 > 0,05. Hasil uji t Total Asset Turnover -1,317 < 2,022 dan nilai signifikan 0,196 > 0,05. Hasil uji t Inventory Turnover -0,254 < 2,022 dan nilai signifikan 0,801 > 0,05. Persamaan regresi
11https://www.google.com/Pengaruh Rasio Likuiditas dan Rasio Aktivitas terhadap Perubahan
Laba pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. pdf diunduh pada 12 November 2016
linier sederhana yaitu Perubahan Laba = 4810962,66 – 834913,757 Current Ratio, Perubahan Laba = 5988413,21-1584838,0 Quick Ratio, Perubahan Laba = 10346164,4-11246751 Total Asset Turnover, Perubahan Laba = 3162981,49-5483,640 Inventory Turnover.
Hasil dari uji regresi berganda menunjukkan bahwa Current Ratio, Quick Ratio, Total Asset Turnover dan Inventory Turnover berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perubahan Laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2011. Hal ini dapat dilihat dari F hitung yang diperoleh sebesar 4,270 80 lebih besar dari F tabel pada taraf siginifkansi 5% yaitu dengan df 4/40 sebesar 2,61 dan nilai signifikansi dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,006. Persamaan regresi linier berganda yaitu Perubahan Laba = 20390826,03 + 36192572,21 Current Ratio – 45599216,8 Quick Ratio -22971979,3 Total Asset Turnover + 61060,218 Inventory Turnover Beberapa perbedaan dan persamaan yang terdapat penelitian ini dengan penelitian terdahulu, antara lain:
1. Periode penelitian yang digunakan dalam pelatihan ini adalah periode tahun 2011 sampai dengan 2013.
2. Objek penelitian pada penelitian ini pada PT. Mayora Indah Tbk.
3. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah perubahan laba. Sedangkan, variabel independen yang digunakan yaitu return on asset, return on equity, net profit margin, return on investment.
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dengan tegas masalah yang akan dibahas berbeda dengan penelitian yang sebelumnya dibandingkan penelitian yang dilakukan penulis menekankan pada sejauh mana pengaruh rasio profitabilitas terhadap perubahan laba pada PT. Mayora Indah Tbk periode 2011 sampai dengan 2013.
Dari penjelasa di atas maka dapat ditegaskan bahwa skripsi yang peneliti teliti belum pernah diteliti sebelumnya, khususnya di STAIN Jurai Siwo Metro.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Rasio Profitabilitas
Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal, disamping hal-hal lainnya. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti yang telah ditergetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi kesejahteraan pemilik, karyawan, serta meningkatkan mutu produk dan melakukan investasi baru. Oleh karena itu, manajemen perusahaan dengan praktiknya dituntut harus memenuhi target yang telah ditetapkan.
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukan efisiensi perusahaan.
Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan keuangan,
terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi.12
Rasio profitabilitas adalah rasio untuk mengukur keuntungan perusahaan. Rasio pengukuran ini digunakan untuk mengetahui/mengukur profitabilitas suatu perusahaan. Profitabilitas adalah suatu perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Rentabilitas juga berarti perbandingan antara keuntungan yang diperolah dan jumlah modal yang dipergunakan untuk mendapatkan
keuntungan tersebut dalam suatu periode akuntansi tertentu.13
12 Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: Rajawali 2016), h. 196
“Menurut Michell Suharli rasio profitabilitas berhubungan erat dengan laba yang diperoleh dan sumber yang digunakan untuk menghasilkannya. Idealnya perusahaan mendapatkan sebanyak mungkin laba dari sejumlah sumber yang
diberikan.”14
Menurut L.M.Samryn rasio profitabilitas merupakan suatu model analisis yang berupa perbandingan data keuangan sehingga informasi tersebut menjadi lebih berarti. Analisis ini sering digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyan tentang:
1. Kemampuan perusahaan memperoleh laba bruto. 2. Cara manajemen menandai investasinya.
Pertanyaan tentang kecukupan pendapatan yang dapat diterima pemegang saham biasa dari investasi yang mereka lakukan dalam pemilikan perusahaan. Analisis profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio
keuangan dari neraca dan laporan laba rugi yang disajikan perusahaan.15
Analisis profitabilitas terdiri dari beberapa tes yang dipakai untuk
mengevaluasi kinerja pendapatan pada perushaan selama periode tersebut. Hasil-hasilnya kemudian dikombinasikan dengan data lainnya guna
meramalkan daya kreditor, pemegang saham karena, dalam jangka panjang perusahaan beroperasi dengan laba yang memuaskan agar tetap hidup. Daya menghasilkan laba juga signifikan bagi para pemakai laporan keuangan lainnya, seperti pemasok dan serikat pekerja, yang berkepentingan dalam membina hubungan yang berkesinambungan dengan perusahaan yang sehat secara finansial. Kesehatan keuangan perusahaan tergantung pada daya laba
dimasa yang akan dating.16
“Rasio ini mengukur efektifitas manajemen secara keseluruhan dengan besar kecilnya keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan dan
14 Michell Suharli, Akuntansi untuk Bisnis Jasa dan Dagang, (Yogyakarta: Kanisius 2006),
h.294
15 L.M. Samryn, Akuntansi Manajemen: Informasi Biaya Untuk Mengendalikan Aktivitas
Operasi Dan Informasi, (Jakarta: Kharisma Putra Utama 2012), h. 417
investasi. Rasio profitabilitas menurut Irham Fahmi ada 4 (empat), yaitu gross
profit margin, net profit margin, eturn in investment dan return on net work.”17
Berdasarkan pengertian rasio profitabilitas diatas peneliti menyimpulkan bahwa rasio profitabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dimana setiap investor memerlukan laporan keuangan untuk menilai profitabilitasnya agar para investor tidak ragu untuk menanamkan sahamnya.
1. Return on Asset
Return on asset merupakan rasio untuk menunjukan perputaran aktiva dari penjualan. Rasio ini mengkaitkan pendapatan bersih dan investasi dari sumber finansial dengan kaitannya dengan keputusan manajemen. Rasio ini sangat berguna dalam mengukur efektifitas penggunaan asset. Para analis dan investorsering membandingkan ROA suatu perusahaan dengan perusahaan lain sejenis yang merupakan competitor utamanya unuk mengetahui efektifitas dari pada manajemen puncak.
Kita mengetahui bahwa rasio ini dikenal sebagai pengukuran kinerja terbaik kedua dan signifikansinya tidak dapat dibantah lagi. Signifikansi tersebut adalah:
a. Sebagai satu-satunya penggerak ROA (Return on asset ) yang terbaik b. Sebagai ukuran efisiensi operasi yang utama
c. Sebagai rasio yang dapat dikendalikan oleh manajemen perusahaan.
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡 = 𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
Keterangan:
Return on asset = Rasio yang menunjukan perputaran aktiva dari penjualan
Net Income = Pendapatan bersih
Total Assets = Total Aset
Rasio profitabilitas adalah rasio menunjukan perputaran aktiva. Rasio ini menunjukan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik. Hal ini berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba. Hal yang dapat memperbaiki ROA: a. Meningkatkan penjualan, mengurangi biaya dan mereduksi asset. b. Meningkatkan hutang dagang.
Pengukuran rasio lainnya ada hubungannya dengan ROA adalah RONA (Return On Net Assets). Perbedaan dari ROA dengan RONA adalah RONA menggunakan rata-rata asset sebagai rata-rata pembagi, jadi total
asset dikurangi dahulu dengan account payable.18
Berdasarkan pengertian rasio return on asset di atas peneliti
menyimpulkan bahwa rasio return on asset adalah rasio perputara aktiva dari penjualan, dimana penjualan dijamin oleh aktiva dan semakin banyak
penjualan maka semakin baik perputaran aktiva perusahaan.
2. Return on Equity
Return on equity adalah rasio untuk membandingkan antara laba bersih sesudah pajak dan modal sendiri. ROE (Return on equity) adalah perbandingan antara laba bersih sesudah dikurangi pajak (net income /profit after tax) dan modal sendiri (net worth/owner’s equity).
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 x 100
Return on Equity merupakan rasio yang mengukur laba bersih sesudah
pajak dengan modal sendiri.19
Return on Equity adalah rasio untuk mengukur laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri. ROE merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik.
18 Michell Suharli, Akuntansi untuk Bisnis, h. 294-295
19 Kasmir, Pengantar Manajemen Keuangan, (Jakarta: Kharisma Putra Utama 2009), h.
Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula
sebaliknya. 20
Rumus untuk mencari ROE adalah:
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 = 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑇𝑎𝑥
𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
Keterangan :
Return on Equity = Rasio yang mengukur laba bersih
sesudah pajak dengan modal sendiri
Earning after interest and tax = Penghasilan setelah bunga dan
pajak
Equity = Modal
“Menurut K Fren Skousen, PhD, CPA Return on Equity adalah suatu pengukuran dari jumlah laba yang diperoleh dari investasi perdolar, dihitung
dengan membagi laba bersih dengan ekuitas pemilik.”21
“Return on Equity (ROE) disebut dengan dengan rasio total asset turnover atau perputaran total asset. Rasio ini mengkaji sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu
memberikan laba atas ekuitas.”22
Menurut Michela Suhardi return on equty adalah menghubungkan pendapatan bersih dengan jumlah investasi yang dilakukan pemegang saham. ROE (Return on Equity) merupakan pengukuran bagaimana efisiensi pemegang saham mempertaruhkan pemegangan sahamnya didalam bisnis perusahaan.
ROE (Return on Equity) sejauh ini merupakan rasio yang paling populer dan penting diantara para investor dan manager senior. Umumnya para
20 Kasmir, Analisis Laporan, h. 204
21 K. Fren Sjousen, PhD, CPA, dkk, Akuntansi Keuangan Konsep dan Aplikasi, (Jakarta:
Salemba Empat 2001), h. 67
22 Irham Fahmi, Manajemen Perusahaan dan Pasar Modal, (Jakarta: Mitra Wacana Media
senior eksekutif akan mengangkat atau turun selaran dengan ROE (Return on Equity) perusahaan. ROE (Return on Equity) sangat pentinga sebab merupakan ukuran atas efisiensi perusahaan yang menggunakan kapital dari para pemilik. ROE (Return on Equity) merupaka ukuran dari pendapatan per rupiah yang diinvestasikan sebagai modal/ekuitas, atau sama dengan persentase pengambilan kepada para melikik atas
investasinya.
ROE mengukur pengambilan absolute yang akan diberikan perusahaan kepada para pemegang saham. Angka ROE (Return on Equity) yang tinggi akan membawa keberhasilan bagi perusahaan. Hal itu juga akan memungkinkan perusahaan tersebut untuk berkembang, menciptakan kondisi pasar yang sesuai, dan pada gilirannya akan memberikan laba yang lebih besar. Semua hal tersebut dapat menciptakan nilai yang tinggi dan petumbuhan yang berkelanjutan atas kekayaan para pemilik.
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 = 𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒ℎ𝑜𝑙𝑑𝑒𝑟’𝑠 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 Keterangan :
Return on Equity = Rasio yang mengukur laba bersih
sesudah pajak dengan modal sendiri
Net Income = Pendapatan bersih
Shareholder’s Equity = Pemegang saham (pemilik modal)
Dapat dikatakan bahwa manajemen hanya mempunyai 3 perangkat untuk mengendalikan ROE (Return on Equity) :
a. Pendapatan yang didapat setiap penjualan, atau dikenal dengan frofit margin.
b. Penjualan yang dihasilkan dari setiap asset yang digunakan, atau dikenal dengan assets turnover.
c. Jumlah modal yang digunakan untuk membiayai aset, atau dikenal dengan finansial leverage.
Apapun yang manajemen lakukan untuk menaikan rasio diatas, akan meningkatkan ROE.
Rasio laba terhadap modal menunjukan persentase laba bersih bila diukur dari modal pemilik. Semakin tinggi semakin baik.
Hal yang dpat memperbaiki ROE (Return on Equity):
a. Memperbaiki pendapatan melalui peningkatan penjualan dan pemotongan biaya.
b. Membeli kembali saham untuk mengurangi tingkat ekuitas (level of
equity).23
Berdasarkan pengertian rasio return on equity diatas peneliti
menyimpulkan bahwa rasio return on equity adalah rasio mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri, dimana banyaknya laba bersih dapan menjamin pengembalian modal sendiri.
3. Net Profit Margin
Net profit margin ini disebut juga rasio pendapatan terhadap penjualan. Mengenai profit margin ini Joel G. Siegel dan Jae K. shim mengatakan, margin laba bersih sama dengan laba bersih dibagi dengan pejualan bersih. Ini menunjukan kestabilan kesatuan untuk menghasikan perolehan pada tingkat penjualan khusus. Dengan memeriksa margin laba dan norma industry sebuah perusahaa pada tahun-tahun sebelumnya, jika kita dapat menilai efisiensi operasi dan stategi penetapan harga serta status
persaingan perusahaan dengan perusahaan lain dalam industry tersebut. 24
𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑇𝑎𝑥 (𝐸𝐴𝑇)
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 Keterangan :
Net profit margin = Pendapatan terhadap penjualan
Earning After Interest and Tax = Penghasila setelah bunga dan pajak
Sales = Penjualan
“Net profit margin adalah perbandingan antara laba bersih sesudah pajak dan penjualan bersih. NPM (Net profit margin) merupakan rasio yang
menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih
pada tingkat penjualan tertentu.”25
𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 =Laba Bersih Sesudah Pajak
Penjualan Bersih x 100
24 Irham Fahmi, Manajemen Perusahaan, h. 82 25 Kasmir, Pengantar Manajemen, h. 134-140
“Net profit margin menurut Kasmir adalah margin laba bersih
merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualan. Rasio ini meunjukan
pendapatan perusahaan atas penjualan.”26
Berdasarkan pengertian rasio net profit margin diatas peneliti
menyimpulkan bahwa rasio net profit margin adalah mengukur sejauhmana perusahaan dapat menghasilkan laba bersih setelah pajak dari hasil
penjualan, dimana semakin banyak penjualan maka semakin banyak laba yang akan diterima perusahaan.
4. Return on Investment
Return on investment Biasanya digunakan dalam diskusi bisnis yang melibatkan keuntungan. Investasi biasa mewakili asset yang bias dimasukan ke aktivitas yang khusus; ekuitas pemegang saham yang dilibatkan atau asset yang diinvestasikan dikurangi dengan kewajiban yang hars dibayarka
perusahaan. “ROI (Return on investment) merupakan cara untuk
membandingkan pengembalian uang yang diinvestasikan oleh perusahaan dengan pengembalian yang terdapat di lain tempat pada derajat resiko yang
sama.”27
Return on investment menurut Kasmir adalah rasio yang menunjukan hasil return atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI (Return
26 Kamsir, Analisis Laporan, h. 200
on investment) juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya.
Disamping itu, hasil pengembalian investasi menjunjukan produktivitas dari seluruh dana perusahaan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Semakin kecil (rendah) rasio ini semakin kurang baik, demikian pula sebaliknya. Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas dari
keseluruhan operasi perusahaan. 28
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 =𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑇𝑎𝑥
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
Keterangan :
Return on investment = Rasio mengembalikan investasi yang
ditanamkan perusahaan dapat menghasilkan keuntungan
Earning After Interest and Tax = Penghasila setelah bunga dan pajak
Total Assets = Total Aset
“Return on investment rasio ini melihat sejauhmana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Dan investasi tersebut sama dengan asset perusahaan yang
ditanamkan atau ditempatkan.”29
Berdasarkan pengertian rasio return on investment diatas penulis
menyimpulkan bahwa rasio return on investmen adalah mengukur sejauhmana perusahaan dapat mengembalikan investasi yang ditanamkan perusahaan dapat menghasilkan keuntungan, dimana semakin banyak investasi maka akan semakin banyak pengembalian keuntungan yang diperoleh perusahaan.
B. Laba
1. Pengertian Laba
28 Kamsir, Analisis Laporan, h. 202
“Laba ialah selisih lebih hasil penjualan dari harga pokok dan biaya operasi. Kalangan ekonomi mendefinisikan sebagai, selisih antara total
penjualan dengan total biaya.” 30 Total penjualan yakni harga barang yang
dijual, an total biaya operasional adalah seluruh biaya yang dikeluarkan dalam penjualan, yang terlihat dan tersembunyi. Adapun rumus mencari laba adalah
sebagai berikut: 31
Laba =Laba Bersih Tahun Ini − Laba Bersih Tahun Lalu
Laba Bersih Tahun Lalu
Dimana perniagaan berarti jual beli dengan tujuan mencari keunungan, maka keuntungan merupakan tujuan yang paling mendasar, bahkan
merupakan tujuan asli dari perniagaan. Asal dari mencari keuntungan adalah disyaratkan, kecuali bila diambil dengan cara haram. Sesuai dengan ketetapan Majelis Ulama Fikih mengenai standarisasi harga atau batasan keuntungan
para pedagang. Hal tersebut sesuai dengan Firman Allah SWT:32
☺
30 Abdullah Al-Mushlih et.al, Fikih Ekonomi Keuangan Islam, (Jakarta: Darul Hag 2004), h.
78
31 Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pres,
2010), h. 310
32 Departemen Agama Republik Indoesia Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung : CV
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu
membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Pengertian laba dalam konsep Islam adalah secara bahasa atau menurut Al-Qur’an, Assunnah, dan pendapat ulama-ulama fiqih dapat kita
simpulkan bahwa laba ialah pertambahan pada modal pokok perdagangan atau dapat juga dikatakan sebagai tambahan nilai yang timbul karena barter atau ekspedisi dagang.
Berikut ini beberapa aturan tentang laba dalam konsep Islam: a. Adanya harta (uang) yang dikhususkan untuk perdagangan.
b. Mengoprasikan modal tersebut secra interaktif dengan unsure-unsur lain yang terikat untuk produksi, seperti usaha dan sumber-sumber alam.
c. Memposisikan harta sebagai objek dalam pemutarannya karena adanya
kemungkinan-kemungkinan pertambahan atau pengurangan
jumlahnya.
d. Selamatnya modal pokok yang berarti modal bias dikembalikan.33
Laba atau keuntungan merupakan salah satu tujuan utama perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya. Pihak manajemen selalu merencanakan besar perolehan laba setiap periode, yang ditentukan melalui target yang harus dicapai. Penentuan target besarnya laba ini penting guna mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Penentuan target laba sangat penting agar para manajemen perusahaan termotivasi untuk bekerja secara maksimal dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Pencapaian target minimal yang dibutuhkan sudah
merupakan pestasi tersendiri bagi mereka, apalagi mampu melampaui target yang telah ditetapkan.
33 Syahatah Husein, Pokok-pokok Pikiran Akuntansi Islam ( Jakarta: Akbar Media Eka Sarana
Laba yang diperoleh perusahaan akan dgunakan untuk berbagai kepentingan oleh pemilik manajemen. Laba akan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan pemilik dan karyawan atas jasa yang diperolehnya. Laba juga digunakan penambahan modal dalam rangka meningkatan kepastian produksi atau untuk melakukan perlunasan
pemsaran ke berbagai wilayah.34
Konsep laba akuntansi adalah perbedaan antara revenues yang direlalisasi yang timbul dari transaksi pada periode tertentu dihadapkan pada biaya-biaya yang dikeluarkan pada periode tersebut mengemukakan lima sifat laba akuntansi, antara lain:
a. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi aktual yang dilakukan oleh setiap perusahaan (terutama pendapatan yang timbul dari penjualan barang atau jasa dikurangi biaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut).
b. Laba akuntansi didsarkan pada postulate periode dan berhubungan dengan prestasi keuangan perusahaan itu selama periode wakti tertentu.
c. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip pendapatan dan membutuhkan definisi, pengukuran, dan pengakuan pendapatan.
d. Laba akuntansi membutuhkan pengukuran biaya dalam bentuk biaya historis bagi perusahaan, yang melahirkan kepatuhan yang ketat pada prinsip biaya.
e. Laba akuntansi mensyaratkan agar pendapatan yang direalisasi dari periode itu dikaitkan pada biaya relevan yang tepat atau sepadan
(prinsip matching).35
Konsep laba menurut Subramanyam disebut juga earning atau profit merupakan ringkasan hasil bersih aktivitas operasi usaha dalam periode tertentu yang dinyatakan dalam istilah keuangan. Laba merupakan informasi perusahaan paling diminati dalam pasar uang. Pemahaman dua peranan laba ini penting untuk analisis. Menentukan dan menjelaskan laba suatu usaha pada satu periode merupakan tujuan utama laporan laba rugi. Pada konsepnya, laba ditugaskan untuk menyediakan, baik pengukuran perubahan kekayaan pemegang saham selama periode maupun
mengestimasi laba usaha sekarang, yaitu sampai sejauhmana perusahaan dapat menutupi biaya operasi dan menghasilkan pengembaliannya kepada pemegang sahamnya. Secara khusus, perannya yang kedua, yakni sebagai indicator profitabilitas perusahaan, sangat krusial bagi seorang analis, karena membantu dalam mengestimasi potensi laba dimasa depan, yang
34 Kasmir, Pengantar Manajemen, h. 302-303
tidak diragukan lagi merupakan satu dari tugas yang terpenting dalam
anailis usaha. 36
Konsep laba ekonomi antara lain:
a. Laba Ekonomi biasanya ditentukan dengan cara arus kas ditambah dengan nilai sekarang dari prediksi arus kas masa depan, khususnya dipresentasikan dengan perubahan nilai pasar asset usaha bersih. b. Laba Permanen disebut juga dengan laba berkelanjutan atau laba yang
berulang merupakan rata-rata laba stabil yang ditaksir dapat diperoleh perusahaan sepanjang umurnya, dengan kondisi usaha masa sekarang. c. Laba Operasi merupakan laba yang timbul dari kegiatan operasi
perusahaan. Buku teks keuangan sering menganggap pengukuran laba
ini sebagai laba usaha bersih setelah pajak.37
2. Pusat Laba
Pusat laba (Profit Center) adalah pusat pertanggungjawaban dimana kinerja keuangan diukur dari segi labanya, yang merupakan perbedaan antara pendapatan dan beban. Pendapatan adalah ukuran moneter dari kluaran-kluaran; beban (atau biaya) adalah ukuran moneter dari masukan-masukan atau sumber daya yang dikonsumsi. “Laba sebagai ukuran kinerja terutama berfaedah karena memungkinkan manajemen senior memakai ukuran yang
lengkap.”38
Berdasarkan keterangan di atas, dapat diketahui bahwa pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban dimana kinerja keuangan diukur dari segi labanya, yang merupakan perbedaan antara pendapatan dan beban
C. Keterkaitan antara Variabel bebas dan Variabel terikat
36 Subramanyam, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: Salemba Empat 2013), h. 109 37 Subramanyam, Analisis Laporan, h. 111
Salah satu tujuan umum laporan keuangan adalah untuk memberikan
informasi yang dapat digunakan untuk memprediksi kejadian-kejadian transaksi. Salah satu informasi yang sangat diperlukan adalah informasi mengenai laba perusahaan. Berikut ini penjelasan mengenai pengaruh setiap variabel terhadap perubahan laba, yaitu:
1. Pengaruh rasio Return on Asset terhadap perubahan laba
Pengaruh return on asset terhadap perubahan laba adalah semakin besar return on asset perusahaan, semakin besar pula posisi perusahaan tersebut dan semakin baik posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan aset. Hal
ini berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba.39
2. Pengaruh rasio Return on Equity terhadap perubahan laba
Pengaruh return on equity terhadap perubahan laba adalah semakin
rendah rasio ini, semakin kecil tingkat keuntungan yang diperoleh pemegang saham perusahaan. Pengembalian dari modal ini return on equity yang tinggi melebihi biaya modal yang digunakan, itu berarti perusahaan telah efisiensi dalam menggunakan modal sendiri, sehingga laba yang dihasilkan
mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian
pula sebaliknya.40
39 Michell Suharli, Akuntansi untuk Bisnis, h. 295 40 Kamsir, Analisis Laporan, h. 204
3. Pengaruh net profit margin terhadap perubahan laba
Pengaruh net profit margin terhadap perubahan laba adalah semakin besar net profit margin mendekati satu, semakin efisien biaya yang dkeluarkan dan semakin besar tingkat kembalian keuntungan bersih. Semakin tinggi rasio net profit margin semakin besar pula laba bersih yang dicapai perusahaan terhadap penjualan bersih. Hal ini menyebabkan
peningkatan daya tarik investasi dari penanaman modal untuk
menginvestasikan modalnya, sehingga laba perusahaan akan meningkat.
4. Pengaruh Return on investment terhadap perubahan laba
Pengaruh return in investment terhadap perubahan laba adalah semakin tinggi return on investment maka laba yang diperoleh perusahaan dalam proses penjualan semakin tinggi pula. Semakin kecil (rendah) rasio ini semakin kurang baik,. Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur
efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan.41
B. Kerangka Konseptual
Sebelum melakukan hipotesis dapat dibuat kerangka konseptual dengan bagan sebagai berikut:
Gambar 1
Kerangka konseptual variabel independen terhadap variabel dependen
X1
X2
X3
X4
Keterangan dari kerangka konseptual diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh variabel independen yaitu return on asset X1 terhadap
variabel dependen perubahan laba (Y).
2. Bagaimana pengaruh variabel independen yaitu return on equity X2 terhadap
variabel dependen perubahan laba (Y). Return on Asset Perubahan Laba (Y) Return on Equity Net Profit Margin Return on Investment
3. Bagaimana pengaruh variabel independen yaitu net profit margin X3 terhadap
variabel dependen perubahan laba (Y).
4. Bagaimana pengaruh variabel independen yaitu return on investment X4
terhadap variabel dependen perubahan laba (Y).
C. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang
diperoleh melalui pengumpulan data.
Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap
rumusan masalah penelitan,belum jawaban empirik.42 Maka hipotesis awal dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
H0 X1 = Diduga tidak ada pengaruh yang signifikan antara Return on asset
terhadap perubahan laba pada PT. Mayora Indah,Tbk.
H1 X1 = Diduga ada pengaruh yang signifikan antara Return on asset
terhadap perubahan laba pada PT. Mayora Indah,Tbk.
H0 X2 = Diduga tidak ada pengaruh yang signifikan antara Return on equity
terhadap perubahan laba pada PT. Mayora Indah,Tbk.
H1 X2 = Diduga ada pengaruh yang signifikan antara Return on equity
terhadap perubahan laba pada PT. Mayora Indah,Tbk.
42 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta,2012),
H0 X3 = Diduga tidak ada pengaruh yang signifikan antara Net Profit
Margin terhadap perubahan laba pada PT. Mayora Indah,Tbk.
H1 X3 = Diduga ada pengaruh yang signifikan antara Net Profit Margin
terhadap perubahan laba pada PT. Mayora Indah,Tbk.
H0 X4 = Diduga tidak ada pengaruh yang signifikan antara Return on
Investment terhadap perubahan laba pada PT. Mayora Indah,Tbk.
H1 X4 = Diduga ada pengaruh yang signifikan antara Return on Investment
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Kerangka Penelitan
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif. “Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antara variabel. Variabel ini diukur (dengan insrumen penelitian) sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis
berdasarkan prosedur statistik.”43
Ciri utama pendekatan kuantitatif adalah penerapan prosedur kerja secara baku dan transfer data ke dalam angka-angka numerikal, khususnya yang
menyangkut atribut dan kualitas subjek. Dengan analisis statistik angka-angka ini
diolah sedemikian rupa sehingga memberi jalan pada penarikan kesimpulan.44
Penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh rasio return on asset, return on equity, net profit margin, return on investment terhadap perubahan laba perusahaan manifaktur PT. Mayora Indah Tbk tahun 2011-2013.
B. Variabel dan Definisi Oprasional Variabel
Dalam penelitian ini terdapat 2 jenis variabel, yaitu: variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat). Berikut ini adalah penjelasan masing-masing variabel, yaitu:
43 Juliansyah Noor, Metode Penelitian: Sripsi, Tesis, Disertai Karya Ilmiah, (Jakarta:
Kharisma Putra Utama 2011), h. 38
1. Variabel Independen (X)
“Variabel bebas atau independence variable merupakan sebab yang diperkirakan dari beberapa perubahan dalam variable terikat, biasanya
dinotasikan dengan symbol X.”45 Variable Independen dalam penelitian ini
adalah rasio profitabilitas yang terdiri dari :
a. Return on Asset (X1)
“Rasio ini mengkaitkan pendapatan bersih dan investasi dari sumber finansial dengan kaitannya dengan keputusan manajemen. Rasio ini sangat
berguna dalam mengukur efektifitas penggunaan asset.”46
b. Return on Equity (X2)
“Adalah perbandingan antara laba bersih sesudah dikurangi pajak (net income /profit after tax) dan modal sendiri (net worth/owner’s equity)
Return on equity merupakan rasio yang mengukur laba bersih
sesudah pajak dengan modal sendiri.”47
c. Net Profit Margin (X3)
“Adalah perbandingan antara laba bersih sesudah pajak dan penjualan bersih. Net profit margin merupakan rasio yang menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan
tertentu.”48
45 Ibid.
46 Michell Suharli, Akuntansi untuk Bisnis, h. 294 47 Kasmir, Pengantar Manajemen, h. 134-140 48 Ibid.
d. Return on Investment (X4)
“Return on investment merupakan cara untuk membandingkan pengembalian uang yang diinvestasikan oleh perusahaan dengan pengembalian yang terdapat di lain tempat pada derajat resiko yang
sama.”49
“Return on investment menurut Kasmir adalah rasio yang menunjukan hasil return atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Rerurn on investment juga merupakan suatu ukuran tentang efektifitas manajemen
dalam mengelola investasi.50
2. Variable Dependen (Y)
“Variable terikat atau dependent variable perupakan faktor utama yang ingin dijelaskan atau diprediksi dan dipengaruhi oleh beberapa faktor lain,
biasanya dinotasikan dengan Y.”51 dalam penelituan ini variable dependen
adalah laba.
a. Laba
Laba ialah selisih lebih hasil penjualan dari harga pokok dan biaya operasi. Kalangan ekonomi mendefinisikan sebagai, selisih antara total penjualan dengan total biaya. Total penjualan yakni harga barang yang
49 Michell Suharli, Akuntansi untuk Bisnis, h. 297-298 50 Kasmir, Analisis Laporan, h. 202
dijual, dan total biaya operasional adalah seluruh biaya yang dikeluarkan dalam penjualan, yang terlihat dan tersembunyi.
Karena perniagaan berarti jual beli dengan tujuan mencari keunungan, maka keuntungan merupakan tujuan yang paling mendasar, bahkan merupakan tujuan asli dari perniagaan. Asal dari mencari keuntungan
adalah disyaratkan, kecuali bila diambil dengan cara haram.52
C. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Sampel
“Sampel adalah proses memilih sejumlah elemen secukupnya dari populasi, sehingga penelitian terhadap sampel dan pemahaman tentang sifat atau karakteristiknya akan membuat kita dapat menggeneralisasikan sifat atau
karakteristik tersebut pada elemen populasi.”53 Sedangkan menurut Nanang
“sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki cirri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Atau, sampel dapat didefinisikan sebagai anggota populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga dapat
mewakili populasi.”54
52 Abdullah Al-Mushlih, dkk, Fikih Ekonomi Keuangan Islam, (Jakarta: Darul Hag 2004),
h.78
53 Ibid.
54Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder,
2. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik penentukan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. “Purposive sampling merupakan penentuan sampel dengan pertimbangan
khusus sehingga layak dijadikan sampel.”55 Sedagkan menurut Burhan
Bungin “Purposive sampling teknik sampling ini digunakan pada penelitian-penelitian yang telah mengutamakan tujuan penelitian-penelitian dari pada sifat populasi
dalam menentukan sampel penelitian.”56
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah berjumlah 1 perusahaan. Adapun yang menjadi sampel dari penelitian ini adalah yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Perusahaan yang tergolong dalam kelompok manufaktur dan
komponennya yang terdaftar secara berturut-turut dibursa efek Indonesia selama periode penelitian yaitu tahun 2011-2013 sebanyak 14 perusahaan.
b. Perusahaan yang telah mempublikasikan laporan keuangan per 31 Desember untuk tahun 2011 sampai dengan 2013 sebanyak 6 perusahaan.
c. Selama periode penelitian, perusahaan tidak mengalami kerugian mulai
tahun 2011 sampai dengan 2013 sebanyak 1 perusahaan.57
1) Sumber Data
55 Juliansyah Noor, Metode Penelitian, h. 155
56 Burhan Bungin, Metode Penelititian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan
Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kharisma Putra Utama 2005), h. 125
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber utama (perusahaan) yang dijadikan objek penelitian. Data tersebut berupa laporan keuangan (annually report) perusahaan-perusahaan yang tergolong dalam kelompok perusahaan-perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman dan komponennya selama periode 2011-2013. Sumber data yang diperoleh untuk penelitian ini yaitu diperoleh melalui situs homepage Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.
D. Teknik Pengumpulan Data
“Teknik pengumpulan data merupakan cara menumpulkan data yang
dibutuhkan untuk menjawab rumusan-rumusan masalah dalam penelitian.”58
Teknik dokumentasi terdiri dari beberapa bentuk “teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik dokumentasi. Tehnik ini sebagian besar data yang tersedia yaitu berbentuk surat, catatan harian, cendera
mata, laporan, artefak, dan foto.” 59
Data dalam penelitian ini adalah data berupa laporan keuangan tahunan perusahaan makanan dan minuman yang telah diaudit dan dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia serta data lain yang mendukung. Dalam penelitian ini bertujuan
58 Juliansyah Noor, Metode Penelitian, h. 138 59 Ibid.
untuk mengungkap pengaruh rasio profitabilitas terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur PT. Mayora Indah Tbk tahun 2011-2013.
Penelitian kepustakaan (library Research) adalah Penelitian dengan cara membaca dan mempelajari literatur seperti buku-buku, jurnal, koran, dan berbagai macam sumber tertulis lainnya yang berkaitan dengan topik penelitian.
E. Teknik Analisis Data
“Teknik analisis data merupakan cara menganalisis data penelitian, termasuk
alat-alat statistik yang relevan untuk digunakan dalam penelitian.”60
1. Analisis Perbandingan Trend dan Commensize a. Analisis Tren
Analisis tren atau tendensi merupakan anaisis laporan keuangan yang biasanya dinyatakan dalam persentase tertentu. Dalam analisis tren perbandingan analisis dapat dilakukan dengan menggunakan analisis horizontal atau dinamis. Data yang digunakan adalah data tahunan atau periode yang digunakan biasanya hanya dua atau tiga periode saja. Hal ini disebabkan jika lebih dari tiga periode, akan mengalami kesulitan untuk menganalisis lebih cepat.
Jika data yang digunakan lebih dari dua atau tiga periode, metode yang digunakan adalah angka indeks. Dengan menggunakan angka indeks akan dapat diketahui kecenderungan atau tren atau arah dari posisi
keuangan, apakah meningkat, menurun, atau tetap. Hasil analisis tren biasanya dihitung dalam persentase.
Data keuangan yang akan digunakan untuk mengadakan analisis tren dengan persentase adalah data yang paling awal. Kemudian, data tersebut dibandingkan dengan data selanjutnya.
Angka indeks yang digunakan untuk tiap pos tahun dasar dalam laporan keuangan diberi angka 100%. Kemudian, pos yang sama dalam
periode dihubungkan dengan pos yang sama pula pada tahun berikutnya.61
Laporan keuangan dari tahun ketahun dapat dianalisis dengan mempelajari itemnya. Tren dalam persentase dihitung dengan memilih tahun pertama sebagai dasar perbandingan atau sebagai tahun dasarnya. Tren dalam persentase, yang pada dasarnya merupakan angka indeks, menunjukan perbahan relatif dari kata keuangan sepanjang kurun waktu
tertentu.62
Suatu variasi analisis horizontal adalah analisis trend, dimana perubahan-perubahan persentase dikalkulasi untuk beberapa tahun berturut-turut dari pada hanya sekedar dua tahun. Persentase trend dihitung dengan memilih tahun tertentu sebagai tahun dasar dan lantas menghitung angka-angka dari pos-pos yang dipilih pada tahun-tahun berikutnya sebagai persentase dari angka dari pos yang sama pula pada
61 Kasmir, Analisis Laporan, h. 82-83 62 Jumingan, Analisis Laporan, h. 49
tahun-tahun berikutnya sebagai persentase dari angka dari pos yang sama pada tahun dasar (semua angka yang menjadi tahun dasar dipatok sama dengan 100%). Analisis trend penting karena, dari sudut pandang jangka panjangnya, analisis ini dapat menunjukan perubahan-perubahan
mendasar dalam sifat suatu bisnis.63
“Analisis horizontal atau trend analysis, yaitu membandingkan rasio-rasio keuangan perusahaan dari tahun-tahun yang lalu dengan tujuan agar dapat dilihat trend dari rasio-rasio perusahaan selama kurun waktu
tertentu.”64
b. Analisis Commensize
Analisis Commensize atau disebut juga analisis persentase per komponen merupakan teknik analisis laporan keuangan dengan menganalisis komponen-komponen yang ada dalam laporan keuangan baik yang ada dineraca maupun laporan laba rugi. Hasil analisis dibuatkan dalam bentuk persentase. Artinya pengubahan jumlah rupiah dalam
laporan keuangan menjadi persentase.65
Aktiva yang terbentuk dalam neraca merupakan bentuk penanaman modal dalam perusahaan. Common-size statement menunjukan persentase dari masing-masing unsur aktiva dalam total aktivanya. Dengan
membandingkan laporan persentase perkomponen dari perusahaan lain
63 Heary Simamora, Akuntansi Manajemen, h. 358 64 Irham Fahmi, Analisis Kinerja, h. 50
yang menjadi pesaing atau industry, akan dapat diketahui bagaimana kedudukan unsur-unsur aktiva dari perusahaan sendiri, apakah terletak diatas atau dibawah. Apakah perusahaan telah terlalu banyak menanamkan modalnya dalam piutang atau apakah total aktiva lancarnya lebih rendah, atau aktiva tetapnya lebih tinggi bila dibandingkan dengan keadaan industry.
“Commen-size stantement juga dapat menunjukan distribusi dari utang dan modal sendiri (yang merupakan sumber modal yang ditanamkan
dalam berbagai bentuk aktiva).”66
“Analisis vertical, yaitu membandingkan data rasio keuangan perusahaan dengan rasio semacam dari perusahaan lain yang sejenis atau
industri untuk waktu yang sama.”67
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi merupakan salah satu metode untuk mengetahui
hubungan antar variabel. Variabel yang dimaksudkan adalah antara variabel x terhadap variabel y. variabel x disebut variabel bebas dan variabel y disebut variabel terikat. Tujuan dari analisis regrasi berganda adalah untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat,
sehingga dapat memuat prediksi yang tepat.68
66 Jumingan, Analisis Laporan, h. 59-60 67 Irham Fahmi, Analisis Kinerja, h. 50
68 Gatut Pramesti, Kupas Tuntas Data Penelitian Dengan SPSS, (Jakarta: PT Alex Media