• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rheza Fajar Putra 1, Dadang Sugiana 2, Kismiyati El kharimah 3 Jurusan Ilmu Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rheza Fajar Putra 1, Dadang Sugiana 2, Kismiyati El kharimah 3 Jurusan Ilmu Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Hubungan Terpaan Artikel Surat Kabar Seputar Indonesia Tentang Mencontek Skripsi Bisa Dipenjara yang Ada di Perpustakaan Fikom Unpad

Kampus Bandung dengan Sikap Mahasiswa dalam Mengerjakan Skripsi Rheza Fajar Putra1, Dadang Sugiana2, Kismiyati El kharimah3 Jurusan Ilmu Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi

Universitas Padjadjaran

Corresponding Author: rhezafajarputra@yahoo.com ABSTRAK

Rheza Fajar Putra, 210110070197, jurusan Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjajaran Kampus Bandung, penelitian ini berjudul “ Hubungan Terpaan Artikel Surat Kabar Seputar Indonesia Tentang Mencontek Skripsi Bisa Dipenjara Yang Ada di Perpustakaan Fikom Unpad Kampus Bandung Dengan Sikap Mahasiswa Dalam Mengerjakan Skripsi ”. Studi korelasional ini mengenai hubungan antara terpaan artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang mencontek skripsi bisa dipenjara dengan sikap mahasiswa Fikom Unpad Kampus Bandung dalam mengerjakan skripsi. Pembimbing utama Drs. Dadang Sugiana, M.Si. dan pembimbing pendamping Dra. Kismiyati Elkharimah, M.Si.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat signifikansi hubungan antara frekuensi dan intensitas membaca artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang mencontek skripsi bisa dipenjara dengan sikap mahasiswa Fikom Unpad Kampus Bandung dalam mengerjakan skripsi. Metode yang digunakan adalah metode korelasional. Dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui penyebaran angket, observasi, wawancara, dan studi pustaka.Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan antara frekuensi dan intensitas membaca artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang mencontek skripsi bisa dipenjara dengan sikap mahasiswa Fikom Unpad Kampus Bandung dalam mengerjakan skripsi. Hal ini disebabkan karena durasi penggunaan dan atensi yang diberikan khalayak ketika membaca artikel tersebut dapat mempengaruhi sikap mahasiswa dalam mengerjakan skripsi.Kesimpulan dari penelitian ini yaitu frekuensi penggunaan dan intensitas penggunaan dapat mempengaruhi sikap mahasiswa Fikom Unpad Kampus Bandung dalam mengerjakan skripsi.

Keywords: membaca artikel, skripsi, sikap mahasiswa

1Penulis

2Pembimbing Utama 3Pembimbing Pendamping

(2)

PENDAHULUAN

Dalam tatanan negara maju, surat kabar menjadi media yang berperan sangat penting bagi masyarakat luas untuk mendapatkan informasi. Menurut Agee (ardianto, 2007:45) bahwa secara kontemporer surat kabar memiliki tiga fungsi utama dan fungsi sekunder. Fungsi utamanya adalah to inform, yaitu

menginformasikan kepada pembaca secara objektif tentang apa yang sedang terjadi dalam suatu komunitas, negara, dan dunia. Yang kedua adalah to comment, yaitu mengomentari berita yang disampaikan dan mengembangkannya ke dalam fokus berita. Dan fungsi yang ketiga adalah to provide, yaitu menyediakan keperluan informasi bagi pembaca yang membutuhkan barang dan jasa melalui pemasangan iklan di surat kabar. Sedangkan untuk fungsi sekundernya yang pertama adalah untuk kampanye proyek-proyek yang bersifat kemasyarakatan, yang sangat diperlukan untuk membantu kondisi-kondisi tertentu. Yang kedua untuk memberikan hiburan kepada pembaca dengan sajian cerita-cerita menarik seperti komik. Yang ketiga adalah melayani pembaca sebagai konselor yang ramah, menjadi agen informasi dan memperjuangkan hak.

Meskipun media massa elektronik bermunculan, namun surat kabar tetap bertahan hingga saat ini karena telah memiliki segmentasi pasar tersendiri dan bisa diterima di berbagai lapisan masyarakat. Berbicara tentang surat kabar, tidak bisa dipisahkan dari peran pers sebagai pencari informasi atau berita yang akan disampaikan kepada masyarakat. Pers telah menjadi bagian yang sangat penting, karena pers memiliki kekuatan dan peranan strategis dalam mewarnai kehidupan ketatanegaraan. Pers berperan sebagai penyeimbang dan kontrol terhadap jalannya pemerintahan. Kekuatan inilah yang mengantarkan pers pada urutan keempat setelah eksekutif, legislatif dan yudikatif.

Oleh karenanya, agar kekuatan dan peran pers yang sangat besar itu tidak disalahartikan dan disalahtafsirkan, pers dituntut untuk menggunakan fungsinya dengan tepat dan sesuai dengan standar jurnalisme yang benar. Pers juga harus memiliki peran penyeimbang agar tidak menjurus kearah trial by press. Inilah amanat yang akan dan harus diemban oleh Koran Seputar Indonesia, sebagai surat kabar baru yang lahir di tengah ketatnya persaingan penerbitan persuratkabaran di tanah air.

Koran Seputar Indonesia terbit perdana, pada tanggal 30 Juni 2005. Dilahirkan oleh PT Media Nusantara Informasi (MNI), sub-sidiary dari PT. Media Nusantara Citra (MNC) yang menaungi media elektronik televisi seperti RCTI, TPI, Global TV dan media elektronik radio Trijaya Network. PT. MNC sudah cukup berpengalaman dalam mengelola media serta terbilang mapan dan berpengaruh baik di kalangan masyarakat Indonesia.

(3)

Koran Seputar Indonesia hadir setiap pagi dengan sajian berita-berita yang akurat, mendalam, penuh gaya dan warna. Koran Seputar Indonesia juga akan menyapa pembaca dengan sentuhan jurnalisme khas untuk selalu memberikan lebih dari sekadar berita. Apalagi ditunjang dengan kreatifitas visual yang progresif dan tidak konservatif, Koran Seputar Indonesia yakin akan menjadi media yang unik. Dengan sajian berita yang bersahabat, karena pemanfaatan gaya bahasa dan image yang ramah (tidak berdarah-darah), aktual dan informatif, karena berita terkini disajikan dengan ringkas dan jelas dengan topik-topik yang hangat. Koran yang menghibur karena didukung oleh desain yang menarik mampu mengakomodasi Feature Lifestyle dan Infotainment sekuat berita. Sajian berita yang dimunculkan bersifat non partisan atau tidak memihak dan dapat dipercaya.

Koran yang dengan penggunaan gaya bahasa yang formal namun tetap mudah untuk dimengerti oleh pembaca dan sarat dengan unsur partisipasi publik. Koran Seputar Indonesia ini menyajikan berita-berita dengan rubrik yang meliputi in depth news, lifestyle, sport, dan entertainment. Dengan target pembaca Koran Seputar Indonesia yaitu masyarakat dengan usia 18 tahun keatas, target distribusi Koran Seputar Indonesia adalah kota-kota besar di seluruh Indonesia. Karakteristik pembaca memiliki kebiasaan membaca lebih dari satu surat kabar, karena tidak ingin tertinggal informasi penting dan informasi hiburan dalam waktu yang bersamaan. Termasuk kelompok masyarakat yang haus informasi dan inovatif sehingga mudah menerima hal baru. Oleh karena Koran Seputar Indonesia begitu memahami karakteristik dari pembaca, Koran Seputar Indonesia mencoba mencari, mengangkat, dan memberikan informasi hal-hal baru yang cukup menarik perhatian pembaca.

Media massa merupakan sumber kekuatan, alat kontrol sosial, manajemen, dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai sarana pengganti kekuatan atau sumber daya lain. Media sering berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan, bukan saja dalam pengertian pengembangan bentuk seni dam simbol, tetapi juga dalam pengertian pengembangan tata cara, mode, gaya hidup, dan nilai-nilai (McQuail, 1989:3). Seiring makin berkembangnya media massa di tanah air, membuat kita menyadari bahwa, media massa dengan kemampuannya dalam mengubah pengetahuan, sikap hingga pada praktik didalam kehidupan masyarakat, tentunya mengundang kekhawatiran saat disadari bahwa ia tak hanya membawa pengaruh positif, namun juga pengaruh negatif.

Dilihat dari pengaruh positif, bahwa media massa dapat meningkatkan tingkat pengetahuan masyarakat. Media massa memiliki andil yang penting dalam masyarakat. Media massa sebagai kekuatan strategis dalam menyebarkan informasi merupakan salah satu otoritas sosial yang berpengaruh dalam membentuk sikap dan norma sosial suatu masyarakat. Media massa juga bisa

(4)

menyuguhkan teladan budaya yang bijak untuk mengubah sikap masyarakat. Sehingga tidak dapat dipungkiri jika sikap masyarakat dapat dipengaruhi oleh terpaan media massa

Aspek sikap yang pertama kali terkena biasanya adalah kognitif pembaca, dimana disini informasi yang diserap menjadi sebuah pengetahuan pembacanya, dari yang tidak tahu menjadi tahu. Setelah pengetahuan bertambah, maka akan terbentuk kepercayaan, persepsi, dan stereotip dalam benak pembaca (kognitif). Kemudian, akan timbul suatu perasaan dalam benak pembaca. Perasaan ini biasanya berupa rasa suka atau tidak suka, tertarik atau tidak tertarik, puas atau tidak puas (afektif). Setelah aspek perasaan ini terpenuhi, maka akan timbul aspek ketiga yang membuat pembaca memiliki keinginan untuk bertindak mengikuti informasi yang diterimanya (konatif), bahkan hingga ada keinginan untuk memberitahukan informasi tersebut kepada orang lain.

Media massa dapat meningkatkan tingkat pengetahuan masyarakat karena sekarang ini, media sebagai kekuatan strategis dalam menyebarkan informasi merupakan salah satu otoritas sosial yang berpengaruh dalam membentuk sikap dan norma sosial suatu masyarakat. Media massa dapat menyuguhkan teladan budaya yang bijak untuk mengubah sikap masyarakat. Sehingga tidak dapat dipungkiri jika sikap mahasiswa dapat dipengaruhi oleh terpaan media. Oleh karenanya, sikap dapat merupakan suatu pengetahuan yang disertai kesedian dan kecenderungan bertindak sesuai dengan pengetahuan atau informasi yang diterimanya itu. Media massa juga bisa berperan sebagai sumber rujukan di bidang pendidikan dan penyebaran informasi yang cepat.

Salah satunya adalah Berita berjudul Mencontek Skripsi Bisa Dipenjara yang pernah diterbitkan oleh Koran Seputar Indonesia Jawa Barat edisi Kamis 29 Oktober 2010 pada halaman 5, kolom 2, hasil penulisan dari jurnalis bernama Rudini Artikel ini ditempel sebagai mading oleh petugas perpustakaan Fikom Unpad Kampus Bandung di dekat pintu masuk perpustakaan. Sesuai dengan pemahaman dari Koran Seputar Indonesia tentang karakteristik pembacanya, informasi ini merupakan sebuah berita yang inovatif dan informasi baru bagi masyarakat, khususnya bagi mahasiswa. Informasi adri artikel koran Seputar Indonesia berisi mengenai bahaya dari plagiat skripsi yang akan berdampak dapat dipenjara. Hal ini karena telah diatur dalam UU No19/2002 tentang Hak Cipta dan UU Sistem Pendidikan Nasional. Bila melanggar UU tersebut dapat dikenakan sanksi minimal 7 bulan dan maksimal 7 tahun penjara serta denda minimal Rp 1 juta dan maksimal Rp 5 Miliar. Tidak hanya itu saja sanksi yang dikenakan bagi sarjana yang melakukan plagiat akan dicabut gelar akademiknya dan dipenjara selama 2 tahun. Sebenarnya informasi dari artikel ini berisi mencoba untuk menghimbau dan menyadarkan kepada mahasiswa Unpad akan pentingnya untuk mendaftarkan hasil skripsi yang telah selesai ke UPT Haki Unpad. Beberapa tahun

(5)

belakangan ini maraknya plagiat skripsi yang dilakukan oleh mahasiswa maupun dosen, membuat ibu Miranda Risang sebagai kepala UPT Haki Unpad mencoba menyadarkan akan pentingnya membuat hak cipta bagi seluruh hasil karya mahasiswa, baik itu skripsi maupun karya ilmiah. Meskipun mendaftarkan hak cipta terbilang pilihan atau tidak wajib, ibu Miranda Risang sangat menyarankan bagi mahasiswa Unpad untuk mendaftarkan hasil karya ilmiahnya ke UPT Haki Unpad agar mendapatkan hak cipta. Tujuannya adalah bila suatu waktu terjadi plagiat terhadap hasil karya ilmiah mahasiswa yang telah memiliki hak cipta, sang pencipta karya ilmiah berhak untuk membawa kasus ini ke ranah hukum dan dapat didampingi pengacara agar dapat membantu perlindungan hukum dan pembelaan terhadap kasus ini.

Akan tetapi mahasiswa dalam menjalankan proses menghadapi kelulusan tidaklah mudah. Setelah menjalankan berbagai mata kuliah berdasarkan jumlah sistem kredit semester (SKS) yang diambil, pada akhirnya mahasiswa harus menghadapi skripsi. Skripsi adalah sebuah hasil laporan tertulis yang asli dilakukan oleh mahasiswa, dimana hasil penelitian tersebut bersifat pembuktian yang dapat bersifat memperbaharui, mengembangkan, menemukan, dan menegaskan teori-teori atau fakta-fakta dalam ilmu-ilmu yang dipelajari oleh mahasiswa sebagai calon sarjana serta dapat berupa penelitian dasar penelitian terapan atau gabungan dari keduanya. Sedangkan dalam proses mengerjakan skripsi, mahasiswa membutuhkan refrensi-refrensi dari penelitian terdahulu seperti skripsi terdahulu, disertasi, maupun buku-buku yang menjadi bahan untuk membantu mahasiswa dalam mengerjakan skripsi. Kasus ini terlihat seperti dilema, karena disatu sisi mahasiswa membutuhkan refrensi dari penelitian terdahulu, sedangkan disisi lain terhadapat sebuah artikel dari Koran Seputar Indonesia yang ditempel di perpustakaan Fikom Unpad Kampus Bandung berjudul Mencontek Skripsi Bisa Dipenjara. Dengan ditempelnya artikel tersebut sebagai mading di perpustakaan Fikom Unpad Kampus Bandung, peneliti ingin mencoba meneliti adakah pengaruh terhadap sikap mahasiswa Fikom Unpad Kampus Bandung yang mengerjakan skripsi dengan adanya artikel Mencontek Skripsi Bisa Dipenjara. Adakah mereka mengetahui keberadaan artikel ini, melihat, membaca atau bahkan mengacuhkan artikel ini.

Ditempelnya artikel ini di berbagai perpustakaan-perpustakaan Unpad, termasuk Fikom Unpad Kampus Bandung bertujuan untuk mempublikasikan ke semua mahasiswa Unpad tentang bahaya plagiat skripsi dan pentingnya mendaftarkan hasil karya ilmiah mahasiswa ke Haki untuk mendapatkan hak cipta. Disamping itu ibu Miranda Risang Ayu selaku ketua UPT Hak Kekayaan Intelektual Unpad yang sedang melakukan kampanye dan mengadakan seminar-seminar tentang Hak Kekayaan Intelektual (Haki) bagi mahasiswa.

(6)

PENJELASAN

Artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang Mencontek Skripsi Bisa Dipenjara dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk komunikasi massa, karena setidaknya memenuhi kriteria dari komunikasi massa, yaitu fungsi pendidikan dan fungsi informasi.

Sebagai bentuk aktivitas komunikasi massa, artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang Mencontek Skripsi Bisa Dipenjara tentu saja memiliki peluang atau kesempatan untuk memberikan suatu efek tertentu. Efek yang akan muncul juga bentuknya pun beragam, Rakhmat menjelaskan bahwa hal itu tergantung pada dari sudut pandang apa yang menjadi acuan. Oleh karena adanya keanekaragaman tersebut maka dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan efek media massa seperti yang telah dijelaskan oleh Effendi (2003:218), yang menjelaskan efek komunikasi massa dilihat dari efek kognitif, afektif dan konatif. Ketiga komponen efek tersebut selanjutnya akan dijelaskan pada pembahasan sikap.

Berdasarkan uraian diatas, agar efek dari artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang Mencontek Skripsi Bisa Dipenjara dapat diteliti dengan baik, penulis menggunakan landasan teori yaitu Uses and Gratification Theory. Teori ini lebih menekankan pada pendekatan manusiawi dalam melihat media. Artinya manusia itu memiliki otonomi, wewenang untuk memperlakukan media. Elihu Katz, Jay G. Blumer, dan Michael Gurevitch merupakan penemu dari teori ini pada tahun 1974.

Asumsi dasar dari teori ini antara lain adalah konsumen media mempunyai kebebasan untuk memutuskan bagaimana mereka menggunakan media (lewat media mana) dan bagaimana media itu akan berdampak pada dirinya (Ardianto,2003:71). Teori ini juga menyatakan mungkin bahwa media juga dapat mempunyai pengaruh yang jahat dalam kehidupan. Pengaruh jahat dari media dapat disebabkan karena terpaan dari sebuah media. Karena terpaan media dapat mengubah perilaku seseorang.Terpaan dapat dikatakan sebagai keadaan terkena pada komunikasi atau khalayak oleh pesan-pesan yang disebarkan oleh media. (Effendy, 1989:58).

Katz, Jay G, Blumler dan Gurevitch (1974:22) merumuskan asumsi-asumsi dasar dari teori ini :

1. Khalayak dianggap aktif, artinya sebagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan 2. Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif untuk

mengangkat pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak

(7)

3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media hanyalah bagian dari rentangan kebutuhan manusia yang lebih luas. Bagaimana ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung kepada perilaku khalayak yang bersangkutan. 4. Penelitan tentang arti kultural dari media massa ditangguhkan

sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak. (blumler dan katz, 1974:22).

Model Uses and Gratifications merupakan perpanjangan dari teori kebutuhan dan motivasi. Dalam model ini yang dilihat adalah apa yang dilakukan seseorang terhadap media, bukan apa yang dilakukan media terhadap diri seseorang, Anggota khalayak dianggap aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Akan tetapi, ketika sampai pada operasionalisasi, model ini telah menimbulkan berbagai macam penjabaran. Dibawah teori uses and

gratifications sebagai grand theory, bermacam macan teori berlindung dan

berdebat satu sama lain(Blumbler 1980: 203). Empat model telah dibuat: Model Linne dan Van Feilitzen, model Winahl (Windahl, 1981: 271), model Rosengren (Rosengren, 1974: 271), serta model McLeod dan Becker (McLeod dan Becker, (1981: 73).

Agar sesuai dengan bentuk model-model yang lain, model Uses and

Gratification memiliki empat komponen. Dengan menggunakan model ini, para

peneliti berusaha menemukan variabel-variabel yang diukur. Karena sering kali para peneliti hanya meneliti sebagian dari komponen-komponen yang ada pada model uses and gratification berikut:

Anteseden  Motif  Penggunaan Media  Efek

__________________________________________________________________

- Variabel - Personal - Hubungan - Kepuasan

Individual Diversi Macam Isi - Pengetahuan

- Variabel - Personal - Hubungan - Sikap

(8)

1. Anteseden

“Anteseden mengacu pada situasi, karakteristik dari orang yang terlibat memungkinkan untuk diterpa informasi terhadap kebutuhannya.” (Rohim, 2007:172).

Variabel anteseden terbagi atas dua dimensi yaitu, (1) Individual.

Dimensi ini menyajikan informasi mengenai data demografis seperti: usia, jenis kelamin, dan faktor-faktor psikologis komunikan.

(2) Lingkungan.

Dimensi ini dapat terdiri atas data mengenai organisasi, sistem sosial dan struktur sosial.

Anteseden merupakan karakteristik dari khalayak. Dalam penelitian ini, anteseden tidak diturunkan karena sesuai dengan kebutuhan penelitian, anteseden yang merupakan karakteristik dari khalayak pengguna media tidak dibutuhkan untuk meneliti hubungan antara penggunaan media dengan pemenuhan kebutuhan informasi. Anteseden meliputi variabel individual yang terdiri dari data demografi seperti usia, jenis kelamin dan faktor-faktor psikologis komunikan, serta variabel lingkungan seperti organisasi, sistem sosial, dan struktur sosial. Komponen anteseden yang terdiri dari komponen individu, termasuk data demografis dan variabel lingkungan, tidak dijadikan konsep utama penelitian karena komponen anteseden terungkap lewat identitas dari objek yang diteliti yaitu mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad Kampus Bandung.

2. Motif

“Motive is defined us atndency to activity, strated by a drive and ended by an adjustment. The adjustment said to satisfy the motive.” (Sperling,

1982:87). Dari pernyataan diatas dapat dijelaskan bahwa motif itu adalah suatu kecenderungan untuk beraktifitas, dimulai dengan dorongan dari dalam diri dan diakhiri dengan penyesuaian diri.

Komponen motif, sama seperti anteseden juga tidak diturunkan menjadi konsep penelitian, karena motif berkaitan erat dengan komponen efek dan komponen penggunaan media yang merujuk pada pendapat Rosengren, dapat dikatakan daftar motif memang tidak terbatas. Tetapi operasionalisasi Blumer menyebutkan tiga orientasi: orientasi kognitif (kebutuhan bukan informasi, surveillance, atau eksplorasi realitas), diversi

(9)

(kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan), serta identitas personal (yakni “menggunakan isi media untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak sendiri”). (Rakhmat, 2007:66).

Motif merupakan dorongan bagi para mahasiswa untuk menggunakan media. Namun dalam penelitian ini, motif tidak diturunkan karena sesuai dengan kebutuhan penelitian, motif yang merupakan karakteristik dari khalayak pengguna media tidak dibutuhkan untuk meneliti hubungan antara penggunaan media dengan sikap mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad Kampus Bandung dalam mengerjakan skripsi.

3. Penggunaan Media

Teori ini pertama kali dijelaskan oleh Katz sebagai reaksinya terhadap pernyataan Bernard Brelson, bahwa penelitian komunikasi tampaknya akan mati, karena penggunaan media hanyalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan psikologis, efek media dianggap sebagai situasi ketika kebutuhan itu tepenuhi:

Permasalah pada model ini ada pada khalayak yang aktif, yang dengan sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus dan sesuai dengan kebutuhannya.

Konsep dasar model ini diringkas oleh pendirinya (Katz, Blumler, dan Gurevitch, 1974:20). Dengan model ini yang diteliti adalah (1) sumber sosial dan psikologis dari (2) kebutuhan, yang melahirkan (3) harapan-harapan dari (4) media massa atau sumber-sumber yang lain, yang menyebabkan (5) perbedaan pola terpaan media (atau keterlibatan dalam kegiatan lain), dan menghasilan (6) pemenuhan kebutuhan dan (7) akibat-akibat lain, bahkan sering kali akibat-akibat-akibat-akibat yang tidak dikehendaki. Komponen penggunaan media dalam penelitian ini diturunkan menjadi terpaan dari artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang mencontek skripsi bisa dipenjara berdasarkan asumsi Rosengren. Sesuai dengan asumsi Rosengren yang menyatakan bahwa:

Penggunaan media terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media, jenis isi media yang dikonsumsi, dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren dalam Rakhmat, 2007:66).

(10)

Terpaan media dapat diartikan sebagai keadaan terlibat khalayak tertentu dalam masyarakat di suatu negara atau daerah, bisa juga dikatakan sebagai usaha mencari data khalayak tentang penggunaan media, frekuensi penggunaan. (Ardianto, 2004:164).

Bila memasukan pernyataan Rosengren diatas ke dalam terpaan artikel mencontek skripsi bisa dipenjara, dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa terpaan media dapat diukur melalui frekuensi dan intensitas komunikan. Intensitas komunikan dalam membaca artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang mencontek skripsi bisa dipenjara, yaitu terdiri dari dua indikator, yaitu durasi dan atensi komunikan. Berdasarkan pengertian terpaan media yang telah dijelaskan oleh Rosengren dalam Rakhmat (2009 : 66), maka cara mengukur terpaan media dari artikel Mencontek Skripsi Bisa Dipenjara dengan melihat dari frekuensi dan intensitas.

4. Efek Penggunaan Media

Efek merupakan evaluasi kemampuan media untuk memberikan kepuasan terhadap audience (Rakhmat, 2005:66). Pengetahuan informasi dan kepuasan merupakan penurunan dari variabel efek dalam model uses and

gratifications. Dalam penelitian ini, variabel efek menurunkan “sikap dari

mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad Kampus Bandung dalam mengerjakan skripsi” yang berkaitan dengan sikap yang diperolah oleh mahasiswa setelah diterpa artikel tersebut. Dalam hal ini berkaitan dengan sejauh mana sikap mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad Kampus Bandung setelah diterpa artikel surat kabar dari Seputar Indonesia. Sikap mahasiswa yang dilihat dari tiga aspek sikap, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, aspek konatif.

Jalaluddin Rakhmat (1992: 39) pengertian sikap, yaitu: sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu terhadap objek sikap. Objek sikap boleh berupa benda, orang, tempat, gagasan atau situasi, atau kelompok.

Namun sikap memiliki 3 aspek, yaitu: 1. Aspek Kognitif

Komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap (Azwar,

(11)

1995:24). Kepercayaan datang dari apa yang telah kita lihat atau apa yang telah kita ketahui. Berdasarkan apa yang telah kita lihat itu kemudian terbentuk suatu ide atau gagasan mengenai sifat atau karateristik umum suatu objek (Azwar, 1995:25). Dan melahirkan suatu pengetahuan dan pemahaman tentang suatu objek. Dalam aspek kognitif, mahasiswa Fikom Unpad Kampus Bandung mengetahui keberadaan dan mempercayai isi dari artikel tersebut. 2. Aspek Afektif

Aspek afektif menurut Azwar, menyangkut perasaan emosional seseorang terhadap suatu objek sikap. Secara umum, aspek ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu. (Azwar, 1995:26). Aspek Afektif ini pula lah yang menghasilkan suatu penilaian dan kepercayaan kita terhadap suatu objek. Dalam penelitian ini aspek afeksi yang dimkasud adalah perasaan emosional mahasiswa Fikom Unpad Kampus Bandung dalam membaca artikel surat kabar Seputar Indonesia tersebut.

3. Aspek Konatif

Aspek konatif dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya. Kaitan ini didasari oleh asumsi bahwa kepercayaan dan perasaan banyak mempengaruhi perilaku (Azwar,1995:27). Sehingga kita cenderung akan bertindak akan objek yang kita hadapi, apakah kita bersedia menerima objek tersebut atau malah menolaknya. Dalam penelitian ini komponen konasi menunjukkan kecenderungan mahasiswa Fikom Unpad Kampus Bandung untuk mengikuti artikel surat kabar Seputar Indonesia yang memuat tentang mencontek skripsi bisa dipenjara dan kemudian diterapkan kedalam proses mengerjakan skripsi.

Media massa merupakan salah satu faktor yang dapat membentuk sebuah sikap. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap. Walaupun pengaruh media massa tidak sebesar pengaruh interaksi individual secara langsung, namun dalam proses pembentukan dan perubahan sikap, media massa tidak kecil artinya. Oleh sebab

(12)

itu iklan selalu dimanfaatkan dalam dunia usaha guna meningkatkan penjualan atau memperkenalkan suatu produk baru.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka peneliti menurunkan dua variabel dari teori uses and gratifications, yaitu terpaan artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang mencontek skripsi bisa dipenjara sebagai variabel X, turunan dari model uses and gratifications yaitu dari penggunaan media. Dengan sub variabel berdasarkan asumsi Rosengren, yaitu frekuensi dan intensitas. Dan sikap mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad Kampus Bandung sebagai variabel Y, turunan dari model uses and gratifications yaitu dari efek penggunaan media. Dimana konteks sikap dilihat dari tiga aspek sikap, yaitu aspek kognitif, afektif, konatif.

(13)

METODOLOGI

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode teknik penelitian korelasional yaitu metode yang meneliti hubungan diantara variabel-variabel. Metode korelasional bertujuan untuk mencoba meneliti sejauh mana hubungan diantara variabel-variabel, hubungan yang dicari itulah yang disebut dengan korelasi. Studi korelasi mencoba meneliti sejauhmana variasi pada satu faktor berkaitan dengan variasi pada faktor lain. (Rakhmat, 1995:27) Hubungan yang muncul dalam penelitian ini menggambarkan hubungan antara variabel pengaruh dan variabel terpengaruh.

Metode korelasional digunakan untuk mengukur hubungan diantara berbagai variabel, meramalkan variabel tak bebas dari pengetahuan kita tentang variabel bebas, meramalkan jalan untuk membuat rancangan penelitian eksperimental. Studi korelasional sering diguakan untuk mengukur realibilitas dan validitas (Rakhmat, 2009:31). Dalam penelitian sosial kita sering berhubungan dengan variabel atribut, yakni variabel yang tidak dapat kita kendalikan. Karena hanya ada 2 (dua) variabel yang diteliti hubungannya dalam pembahasan ini maka disebut korelasi sederhana (simple correlation). (Rakhmat, 1995:27).

Dalam penelitian ini, penulis mencoba mengetahui hubungan yang terjadi antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yang ada di dalam penelitian ini, yaitu variabel X : terpaan artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang mencontek skripsi bisa dipenjara dengan Variabel Y : sikap mahasiswa Fikom Unpad Kampus Bandung dalam mengerjakan skripsi

(14)

HASIL DAN KESIMPULAN

Berikut ini adalah kesimpulan penelitian yang diharapkan mampu menjawab identifikasi masalah dan tujuan penelitian mengenai “Hubungan Terpaan Artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang mencontek skripsi bisa dipenjara yang ada di perpustakaan Fikom Unpad kampus Bandung dengan sikap mahasiswa dalam mengerjakan skripsi”. Dari hasil penelitian dan analisis data yang diperoleh langsung dari lapangan adalah sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara frekuensi membaca artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang mencontek skripsi bisa dipenjara dengan sikap mahasiswa Fikom Unpad kampus Bandung dalam mengerjakan skripsi, hal ini disebabkan oleh 23 dari total 45 orang responden menilai frekuensi mampu meningkatkan sikap mahasiswa Fikom Unpad kampus Bandung dalam mengerjakan skripsi.

2. Terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas membaca artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang mencontek skripsi bisa dipenjara dengan sikap mahasiswa Fikom Unpad Kampus Bandung dalam mengerjakan skripsi, hal ini disebabkan oleh 35 dari total 45 orang responden menilai intensitas mampu meningkatkan sikap mahasiswa Fikom Unpad kampus Bandung dalam mengerjakan skripsi. Intensitas yang merupakan penggabungan dari dua indikator yaitu durasi dan atensi.

Referensi

Dokumen terkait

Matriks perbandingan Sistem penentuan prioritas tanam periode 2 (Gambar 6) kategori kebutuhan pasar dan harga jual memiliki skala tertinggi dan memiliki kepentingan yang

 Drive device : berupa alat yang digunakan untuk menekan simbol dalam bentuk yang hanya dapat dibaca oleh mesin pada media seperti mislanya disk magnetik atau tape magnetik,

sebagai berikut: sebuah struktur yang sangat organik dengan minimal formalisasi; spesialisasi pekerjaan yang tinggi berdasar pendidikan formal; para spesialis akan memiliki

hipertrofi atau peningkatan isi sekuncup NOC :  Cardiac Pump effectiveness  Circulation Status  Vital Sign Status Kriteria Hasil: o Tanda Vital dalam rentang normal (Tekanan

Ini berarti bahwa banyaknya pendapatan yang dapat diperoleh perusahaan untuk setiap rupiah modal kerja adalah Rp 0,75 dari modal sendiri, tahun 2011 perusahaan

Dalam kisah Sunan Kalijaga menampilkan tiga potongan kisah terpilih yang menceritakan mengenai media dakwah Sunan Kalijaga dalam bidang seni dan budaya seperti gamelan, wayang,

Kepada staf dan seluruh dosen Fakultas Ilmu Kesehatan terkhusus Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mengajarkan dan membimbing saya

Penelitian yang telah dilakukan menghasilkan aplikasi pemesanan tiket berbasis web mobile untuk Sendratari Ramayana Prambanan yang dapat digunakan untuk calon