• Tidak ada hasil yang ditemukan

Validasi Sistem Pengajuan Akreditasi atau Reakreditasi Program Studi Berbasis Website Pada LPMAI UKSW Menggunakan Finite State Automata

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Validasi Sistem Pengajuan Akreditasi atau Reakreditasi Program Studi Berbasis Website Pada LPMAI UKSW Menggunakan Finite State Automata"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Validasi Sistem Pengajuan Akreditasi atau Reakreditasi Program Studi Berbasis Website Pada LPMAI UKSW Menggunakan Finite State Automata

Artikel Ilmiah

Peneliti :

Andrea Prima Tantra (672014124) Magdalena A. Ineke Pakereng, M.Kom.

Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga Agustus 2018

(2)

ii Validasi Sistem Pengajuan Akreditasi atau Reakreditasi Program Studi Berbasis Website Pada LPMAI UKSW Menggunakan Finite State Automata

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti :

Andrea Prima Tantra (672014124) Magdalena A. Ineke Pakereng, M.Kom.

Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga Agustus 2018

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

viii Validasi Sistem Pengajuan Akreditasi atau Reakreditasi Program Studi Berbasis Website Pada LPMAI UKSW Menggunakan Finite State Automata

Andrea Prima Tantra 1, Magdalena A. Ineke Pakereng 2 Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: [email protected]1, [email protected]2 Abstract

Satya Wacana Christian University (SWCU) through the Lembaga Penjaminan Mutu dan Audit Internal (LPMAI) created a website based online study program accreditation information system. The accreditation system is used as a process for filing accreditation or reaccreditation to replace the previous manual system. In this study validation of the study program accreditation or reaccreditation system was carried out using Finite State Automata (FSA) with the Non Deterministic Finite State Automata (NDFA) model. The results showed that validation carried out using finite state automata could prove the logical flow, from the accreditation or reaccreditation submission system.

Keywords: System for Filing Accreditation or Reaccreditation of Study Programs, Finite State Automata (FSA), Non Deterministic Finite State Automata (NDFA)

Abstrak

Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) melalui Lembaga Penjaminan Mutu dan Audit Internal (LPMAI) membuat sistem informasi akreditasi program studi online berbasis website. Sistem akreditasi tersebut digunakan sebagai proses pengajuan akreditasi atau reakreditasi untuk mengganti sistem sebelumnya yang bersifat manual. Pada penelitian ini dilakukan validasi sistem pengajuan akreditasi atau reakreditasi program studi menggunakan Finite State Automata (FSA) dengan model Non Deterministic Finite State Automata (NDFA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa validasi yang dilakukan menggunakan finite state automata dapat membuktikan alur logis, dari sistem pengajuan akreditasi atau reakreditasi.

Kata Kunci: Sistem Pengajuan Akreditasi atau Reakreditasi Program Studi, Finite State Automata (FSA), Non Deterministic Finite State Automata (NDFA)

1 Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

(9)

1 1. Pendahuluan

Perkembangan teknologi yang sangat pesat di era globalisasi saat ini telah memberikan banyak manfaat dalam kemajuan diberbagai aspek. Penggunaan teknologi oleh manusia dalam membantu menyelesaikan pekerjaan merupakan hal yang menjadi keharusan dalam kehidupan. Manusia sebagai pengguna teknologi harus mampu memanfaatkan teknologi yang ada saat ini, maupun perkembangan teknologi tersebut untuk selanjutnya. Salah satu contohnya dibidang pendidikan khususnya diperguruan tinggi. Dalam lembaga perguruan tinggi terdapat suatu sistem akreditasi maupun reakreditasi.

Berdasarkan peraturan menteri riset, teknologi, dan pendidikan tinggi republik Indonesia nomor 32 tahun 2016 tentang akreditasi program studi dan perguruan tinggi, akreditasi adalah kegiatan penilaian untuk menentukan kelayakan program studi dan perguruan tinggi. Lembaga Akreditasi Mandiri, yang selanjutnya disingkat LAM adalah lembaga yang dibentuk oleh pemerintah atau masyarakat untuk melakukan akreditasi program studi secara mandiri [1]. Di UKSW sendiri lembaga yang melakukan akreditasi program studi yaitu LPMAI (Lembaga Penjaminan Mutu dan Audit Internal).

Sebagai bentuk untuk mendukung program yang diselenggarakan pemerintah Republik Indonesia, UKSW melalui lembaga LPMAI membuat program Sistem Informasi Akreditasi Program Studi Online berbasis website. Selain sebagai bentuk mendukung program pemerintah, pembuatan sistem juga bertujuan untuk mengganti sistem sebelumnya atau sistem manual. Sistem hanya mencakup akreditasi program studi yang ada di UKSW saja. Sistem yang dibuat memiliki beberapa fasilitas yang dapat membantu proses akreditasi program studi UKSW, beberapa fasilitas yang ada meliputi pengelolaan data, pengajuan berkas serta monitoring hasil pengajuan akreditasi. Nilai akreditasi tersebut dapat turun, tetap, bahkan naik tergantung dari hasil penilaian dari para asesor nantinya.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dilakukan penelitian yang bertujuan membangun suatu perancangan sistem pengajuan akreditasi maupun reakreditasi berbasis website dan divalidasi menggunakan Finite State Automata untuk mempermudah proses pengajuan yang sebelumnya dilakukan secara manual dipermudah dengan pembangunan sistem tersebut. Finite State Automata digunakan sebagai alur logis untuk proses perancangan sistem yang dibangun. Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat membuktikan bahwa sistem yang dihasilkan sesuai dengan rancangan yang dilakukan dan menyeselaikan beberapa masalah yang terjadi sekarang ini.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian yang berjudul Validasi Aplikasi Diagnosa Penyakit Kanker Serviks Menggunakan Finite State Automata, yang menjelaskan bahwa hasil analisis penyakit kanker serviks dan stadiumnya melalui diagram Finite State Aautomata, maka dapat dibuat sebuah rancangan algoritma yang dapat dijadikan dasar pembuatan program diagnosa penyakit kanker serviks. Algoritma proses diagnosa penyakit kanker serviks dibuat berdasarkan pada rancangan Non

(10)

2 Deterministic Finite Automata (N-DFA) yang telah dibuat sebelumnya. Algoritma tersebut berupa langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah berupa diagnosa penyakit kanker serviks. Algoritma ini akan digunakan untuk mempermudah penyusunan pseudocode sebelum membuat ke dalam bentuk program [2].

Penelitian yang berjudul Perancangan dan Implementasi Finite Automata pada Simulasi Vending Machine, kesimpulan yang didapat penelitian ini adalah Finite Automata dapat dijadikan sebagai logika dasar untuk membuat simulasi vending machine. Lewat rancangan diagram state berdasarkan konsep Mealy machine yang telah dibuat, maka apliksi simulasi vending machine dapat dibuat dan hasil dari setiap input yang dipilih oleh user pada aplikasi menghasilkan output sesuai dengan hasil rancangan tersebut [3].

Penelitian yang berjudul Penerapan Finite State Automata Pada Layanan Reservasi Tiket Bis, menjelaskan tentang perancangan aplikasi yang menggunakan Finite State Automata pada layanan reservasi tiket bis sehingga konsumen dapat secara langsung memesan tiket bis sesuai keinginan dari konsumen [4].

Berdasarkan penelitian-penelitian yang terdahulu tentang penerapan Finite Automata dan validasi terhadap diagnosa penyakit kanker serviks, maka akan dilakukan penelitian tentang penerapan Finite State Automata pada validasi alur logis untuk sistem pengajuan akreditasi atau reakreditasi program studi berbasis website menggunakan Finite State Automata.

Program studi adalah kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan akademik dan atau profesional yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta ditujukan agar mahasiswa dapat menguasai pengetahuan, ketrampilan, dan sikap sesuai dengan sasaran kurikulum. Bagi sebuah institusi akreditasi program studi sangat penting, karena dengan adanya akreditasi suatu program studi dapat diakui di masyarakat [5].

Finite State Automata yang bisa disebut FSA, bukanlah mesin fisik tetapi suatu model matematika dari suatu sistem yang menerima input dan output diskrit. Finite State Automata merupakan mesin automata dari bahasa reguler. Suatu Finite State Automata memiliki state yang banyaknya berhingga, dan dapat berpindah– pindah dari suatu state ke state lain. Perubahan state ini dinyatakan oleh fungsi transisi. Jenis automata ini tidak memiliki tempat penyimpanan sehingga kemampuan mengingatnya terbatas.

Secara formal Finite State Automata dinyatakan oleh 5 tupel atau M=(Q ,Σ , δ , S , F ), dimana:

Q = himpunan state / kedudukan

Σ = himpunan simbol input / masukan / abjad δ = fungsi transisi

S = state awal / kedudukan awal (initial state), S € Q F = himpunan state akhir

(11)

3

Gambar 1 Mesin Automata Untuk Pencetak Piranti Ganjil

Keterangan Gambar 1: (1) lingkaran menyatakan state / kedudukan, (2) label pada lingkaran adalah nama state tersebut, (3) busur menyatakan transisi yaitu perpindahan kedudukan / state, (4) label pada busur adalah simbol input, (5) lingkaran didahului sebuah busur tanpa label menyatakan state awal, (5) lingkaran ganda menyatakan state akhir / final.

Maka :

Q = {EVEN, ODD} ∑ = {0, 1}

S = {EVEN} F = {ODD}

δ = {( (EVEN, 0), EVEN), ( (EVEN, 1), ODD), ( (ODD, 0), ODD), ( (ODD, 1), EVEN)}

Berdasarkan fungsi transisi, dapat dibuat tabel transisi seperti pada Tabel 1.

Tabel 1 Tabel Transisi Berdasarkan Gambar 1

δ 0 1

EVEN EVEN ODD

ODD ODD EVEN

Pada Non-Deterministic Finite Automata (N-DFA) dari satu state bisa terdapat 0, 1, atau lebih busur keluar (transisi) berlabel simbol input yang sama. Non-Deterministic Finite Automata didefinisikan dengan lima (5) tupel M= (Q, Σ , δ, S, F), dengan arti yang serupa pada Deterministic Finite Automata. Terdapat perbedaan pada fungsi transisinya, dimana untuk setiap pasangan state input, bisa memiliki 0 (nol) atau lebih pilihan untuk state berikutnya. Contoh bagian N-DFA dapat dilihat pada Gambar 2.

(12)

4

Gambar 2 Mesin Automata N-DFA

Keterangan Gambar 2 pada state Q0 terdapat dua busur keluar yang berlabel

input ‘a’. Dari state Q0 bila mendapat input ‘a’ bisa berpindah ke state Q0 atau Q1,

yang secara formal dinyatakan: δ (Q0, a)= {Q0, Q1} maka automata ini disebut

non-determanistik (tidak pasti arahnya) [6].

3. Metode dan Perancangan

Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui 5 (lima) tahapan penelitian, yaitu : (1) identifikasi masalah, (2) pengumpulan data, (3) metode dan perancangan sistem, (4) implementasi dan pengujian sistem, (5) penulisan laporan hasil penulisan.

Gambar 3 Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian pada Gambar 3 dapat dijelaskan sebagai berikut. Tahap pertama : identifikasi masalah yaitu mengidentifikasi terhadap permasalahan validasi akreditasi program studi menggunakan finite state automata. Tahap pengumpulan data ini dilakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan akreditasi program studi melalui studi literature. Tahap berikutnya, tahap perancangan sistem diterapkan menggunakan finite state automata untuk melakukan validasi sistem akreditasi program studi. Tahap implementasi dan pengujian sistem pada tahap ini dilakukan implementasi sistem ke dalam bentuk program dan dilakukan pengujian sistem dari implementasi sistem yang sudah dibuat, apakah sudah sesuai dengan konsep validasi sistem akreditasi program studi

(13)

5

menggunakan finite state automata, jika masih terdapat kesalahan maka dilakukan perbaikan sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik. Tahap penulisan laporan pada tahap ini membuat laporan terkait dengan hasil dari pengujian sistem yang dilakukan dari awal sampai akhir.

Gambar 4 Proses Sitem Pengajuan Akreditasi atau Reakreditasi

Gambar 4 merupakan perancangan proses untuk melakukan Validasi Sistem Pengajuan Akreditasi atau Reakreditasi Menggunakan Finite State Automata, dan proses validasi pengajuan akreditasi atau reakreditasi yang menampilkan segala kemungkinan yang terjadi dalam proses validasi pengajuan akreditasi atau reakreditasi yang ditunjukkan menggunakan state / kondisi yang terjadi pada finite satate automata.

Penelitian ini berfokus pada sistem pengajuan akreditasi atau reakreditasi berbasis website. Perancangan analisa sistem pengajuan akreditasi atau reakreditasi menggunakan metode UML (Unified Modeling Language) akan dipaparkan sebagai berikut:

Use case diagram menggambarkan kebutuhan sistem dari sudut pandang user, difokuskan pada proses komputerisasi (automated processes) menggambarkan hubungan antara use case dan actor use case pada proses terhadap kebutuhan sistem dari pengguna user.

(14)

6

Gambar 5 Use Case Diagram Pada User Admin

Gambar 5 merupakan proses pada use case diagram untuk user admin, pada aplikasi ini user admin melalukan login ke halaman utama admin. Ada tiga pilihan bagi user admin yaitu menu kelola akreditasi, menu kelola pesan pengajuan, dan menu kelola data pengajuan, menu kelola akreditasi dapat digunakan untuk melakukan proses input, view, update, dan delete data akreditasi program studi, untuk menu kelola pesan pengajuan, user admin dapat melakukan create, view, dan delete pesan pengajuan kepada program studi, sedangkan pada menu kelola data pengajuan user admin dapat melakukan pengecekan dan pengiriman berkas pengajuan kepada user asesor untuk dikoreksi.

Gambar 6 Use Case Diagram Pada User Prodi

Gambar 6 merupakan proses pada use case diagram untuk user prodi, pada aplikasi ini user prodi melakukan login ke halaman utama prodi. Terdapat dua pilihan menu, pada menu kelola pesan user prodi dapat melakukan create, view, dan delete pesan terhadap user admin, dan pada menu ke dua terdapat menu data pengajuan akredtasi, user prodi dapat melakukan upload dokumen akreditasi ke admin, view pesan revisi yang diberikan asesor, dan mengirim dokumen revisi ke asesor untuk dinilai.

(15)

7

Gambar 7 Use Case Diagram Pada User Asesor

Gambar 7 merupakan proses pada use case diagram untuk user asesor, pada aplikasi ini user asesor melalukan login ke halaman utama asesor. Terdapat dua pilihan menu pada user asesor, pada menu pesan data pengajuan, asesor dapat melakukan view data pengajuan yang dikirim dari user admin untuk dinilai, menu selanjutnya, kelola data pengajuan, user asesor dapat melakukan pengecekan dan memberikan penilaian, jika terdapat revisi, user asesor juga dapat melakukan pengiriman data pengajuan yang direvisi.

Activity diagram menggambarkan berbagai aliran aktivitas dalam sebuah sistem pengajuan akreditasi atau reakreditasi program studi yang sedang dirancang, dan bagaimana masing-masing aliran pada sistem berawal sampai aktivitas tersebut berakhir.

(16)

8

Gambar 8 merupakan proses activity diagram, proses dimulai saat user admin input data akreditasi program studi, tahap input tersebut akan diproses oleh sistem selama proses waktu berjalan, ketika watu kurang dari enam bulan maka user admin dapat melakukan pengiriman pesan kepada user prodi untuk mengirim berkas data pengajuan kepada user admin, ketika user prodi telah kirim berkas data pengajuan kepada user admin untuk dikoreksi, jika berkas data pengajuan sudah lengkap maka berkas tersebut akan diproses oleh sistem untuk dikirim ke user asesor, setelah berkas data pengajuan masuk kepada user asesor, user asesor akan mengoreksi dan akan memberikan penilaian yang akan diproses oleh sistem, ketika user asesor menyetujui maka proses reakreditasi berhasil, dan aktivitas pada sistem tersebut berakhir.

Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah object. Kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim untuk interaksi antara object. Sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem.

Gambar 9 Sequence Diagram Pada User Admin

Gambar 9 merupakan sequence diagram pada user admin, pada mulanya object admin masuk ke menu halaman kelola akreditasi, pada halaman kelola akreditasi user admin input data akreditasi program studi, sistem akan melakukan proses request pada database, setelah itu database menyimpan data pada sistem, lalu data pada database akan ditampilkan kembali ke halaman kelola akreditasi.

(17)

9

Gambar 10 Sequence Diagram Pada User Prodi

Gambar 10 merupakan sequence diagram pada user prodi, pada mulanya object prodi memilih file atau berkas data pengajuan yang akan di-upload, sistem akan melakukan proses request pada database, setelah itu database menyimpan data pada sistem, dan data dapat ditampilkan kepada user prodi maupun user admin.

(18)

10

Gambar 11 merupakan sequence diagram pada user asesor, pada mulanya object asesor masuk ke halaman kelola pengajuan, sistem melakukan proses request kepada database untuk menampilkan data pengajuan, sistem akan menampilkan data pengajuan dari database.

4. Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil dari proses validasi sistem pengajuan akreditasi atau reakreditasi melalui diagram finite state automata, maka dapat dibuat sebuah rancangan algoritma yang dapat dijadikan dasar pembuatan program validasi sistem pengajuan akreditasi atau reakreditasi. Algoritma proses validasi sistem pengajuan akreditasi atau reakreditasi adalah sebagai berikut:

1. Tampilan pertama yaitu login sebagai user yang telah ditetapkan 2. Masukan username dan password untuk user yang diinginkan

3. Jika login sebagai user admin maka akan menampilkan halaman home admin

4. Jika admin sudah melakukan input akreditasi maka ada daftar semua prodi yang telah diakreditasi

5. Jika admin belum melakukan input akreditasi maka tidak ada daftar prodi yang telah diakreditasi

6. Ketika admin melakukan proses input data akreditasi prodi dengan benar dan memilih

tools simpan maka terdapat pemberitahuan jika data telah tersimpan

7. Jika waktu proses untuk pengajuan reakreditasi kurang dari enam bulan, maka admin dapat mengirim pesan ke prodi agar prodi mengirim berkas pengajuan

8. Jika waktu proses untuk pengajuan reakreditasi telah habis, maka admin tidak dapat mengirim pesan ke prodi dan proses reakreditasi gagal

9. Jika login sebagai user prodi maka akan menampilkan halaman prodi

10. Jika prodi mendapat pesan dari admin untuk mengirim berkas pengajuan dan waktu akreditasi belum habis, maka prodi dapat mengirim berkas pengajuan

11. Jika prodi mendapat pesan dari admin untuk mengirim berkas pengajuan dan waktu akreditasi telah habis, maka prodi tidak dapat mengirim berkas pengajuan, dan proses reakreditasi gagal

12. Jika prodi melakukan upload data pengajuan dan memilih tombol kirim maka terdapat pemberitahuan data pengajuan berhasil dikirim

13. Admin mendapat pesan dari prodi untuk mengecek berkas pengajuan yang dikirim prodi, dan akan dikoreksi oleh admin

14. Jika berkas pengajuan sudah lengkap dan waktu akreditasi belum habis maka admin dapat mengirim berkas pengajuan ke asesor untuk dinilai

15. Jika login sebagai asesor maka akan menampilkan halaman asesor

16. Jika asesor mendapat pesan yang berisikan berkas pengajuan dan waktu akreditasi belum habis maka asesor dapat memberikan penilaian

17. Jika asesor mendapat pesan yang berisikan berkas pengajuan dan waktu akreditasi telah habis maka asesor tidak dapat memberikan penilaian dan akreditasi gagal

18. Jika assesor telah mengecek berkas pengajuan dan memilih tombol ACC maka akreditasi berhasil

19. Jika asesor telah mengecek berkas pengajuan dan memilih tombol revisi maka terdapat berkas pengajuan yang direvisi

20. Jika berkas pengajuan direvisi asesor maka pesan revisi berkas pengajuan akan dikirim ke user prodi

21. Jika user prodi mendapatkan pesan revisi dari asesor dan waktu akreditasi belum habis maka prodi dapat mengirim berkas revisi ke asesor

22. Jika user prodi mendapatkan pesan revisi dari asesor dan waktu akreditasi telah habis maka prodi tidak dapat mengirim berkas revisi ke asesor dan akreditasi gagal

(19)

11 23. Jika prodi memilih tombol kirim maka berkas pengajuan yang telah direvisi ke asesor

akan terkirim ke asesor

24. Jika asesor sudah melakukan ACC terhadap berkas pengajuan maka terdapat keterangan di user prodi dan user admin bahwa akreditasi berhasil

Algoritma sistem pengajuan akreditasi atau reakreditasi dibuat berdasarkan pada rancangan flowchart non deterministic finite automata (N-DFA) yang telah dibuat sebelumnya. Algoritma tersebut berupa langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah berupa sistem pengajuan akreditasi atau reakreditasi. Algoritma ini akan digunakan untuk mempermudah penyusunan pseudocode sebelum membuat ke dalam bentuk program. Pseudocode dari proses sistem pengajuan akreditasi atau reakreditasi program studi adalah sebagai berikut :

Start

Input username read username input password read password

IF login sebagai user admin THEN masuk ke halaman admin ELSE IF login sebagai user prodi THEN masuk ke halaman prodi ELSE IF login sebagai user asesor THEN masuk ke halaman asesor Input data_akreditas_prodi

Read data_akreditasi_prodi

IF admin sudah input data akreditasi THEN data akreditasi akan ditampilkan ELSE IF admin belum input data akreditasi THEN belum ada dafter data akreditasi ELSE IF tidak lengkap input data akreditasi THEN terdapat peringatan

ELSE IF data akreditasi sudah terdaftar THEN terdapat peringatan ELSE IF waktu akreditasi < 6 bulan THEN admin dapat kirim pengajuan INPUT pesan_pengajuan

READ pesan_pengajuan

IF admin sudah kirim pesan pengajuan AND waktu akreditas belum habis THEN pesan akan masuk ke prodi

ELSE IF admin sudah kirim pesan pengajuan AND waktu akreditas belum habis THEN prodi dapat kirim berkas pengajuan

ELSE IF admin sudah kirim pesan pengajuan AND waktu akreditas telah habis THEN prodi tidak dapat kirim berkas pengajuan

Input berkas_pengajuan Read berkas_pengajuan

IF prodi sudah kirim berkas pengajuan AND waktu akreditasi beluh habis THEN berkas pengajuan masuk ke admin

IF admin sudah kirim berkas pengajuan AND waktu akreditasi beluh habis THEN berkas pengajuan masuk ke asesor

ELSE IF prodi sudah kirim berkas pengajuan AND waktu akreditasi telah habis THEN berkas pengajuan tidak dapat dikirim ke asesor

ELSE IF admin belum kirim berkas pengajuan AND waktu akreditasi telah habis THEN akreditasi gagal

INPUT pesan_revisi READ pesan_revisi

IF asesor kirim pesan revisi data pengajuan AND waktu akreditasi belum habis THEN revisi dari asesor masuk ke prodi

(20)

12

ELSE IF asesor tidak kirim pesan revisi data pengajuan AND waktu akreditasi telah

habis THEN akreditasi gagal

INPUT berkas_revisi READ berkas_revisi

IF prodi sudah kirim revisi data pengajuan AND waktu akreditasi belum habis THEN revisi data pengajuan masuk ke asesor

ELSE IF prodi belum kirim revisi data pengajuan AND waktu akreditasi telah habis THEN akreditasi gagal

INPUT acc_data_pengajuan READ acc_data_pengajuan

IF asesor sudah memberikan nilai AND waktu akreditasi belum habis THEN proses reakreditasi berhasi

ELSE IF asesor belum memberikan nilai AND waktu akreditasi telah habis THEN proses reakreditasi gagal

END.

Kode Program 1 Printah Untuk Login

Kode Program 1 merupakan tampilan awal untuk login ke sistem pengajuan akreditasi atau reakreditasi dalam kode program ini akan dimasukkan username dan password untuk masuk ke sistem pengajuan akreditasi atau reakreditasi, user dapat login sebagai user admin, prodi, dan asesor.

(21)

13

Kode Program 2 merupakan printah untuk menyimpan input yang dimasukkan dari admin, sebelum memasukkan, terlebih dahulu admin melakukan pengisian data pengajuan akreditasi atau reakreditasi program studi secara lengkap.

Kode Program 3 Proses Penilaian Penerimaan Data Pengajuan

Kode Program 3 merupakan proses persetujuan berkas pengajuan yang telah dikoreksi oleh asesor, persetujuan ini menandakan bahwa proses reakreditasi program studi berhasil, terdapat pemberitahuan di halaman user prodi dan user admin kepada program studi yang telah berhasil mengajukan proses reakreditasi.

Gambar 12 Tampilan Halamana Login

Gambar 12 menunjukkan tampilan awal untuk login ke sistem akreditasi atau reakreditasi pada masing–masing user, jika username dan password untuk masing–masing user benar maka user dapat masuk ke halaman tampilan user berikutnya, jika username dan password pada user salah maka terdapat pemberitahuan jika username atau password salah.

(22)

14

Gambar 13 Tampilan Daftar Data Akreditasi Prodi Pada User Admin

Gambar 13 menunjukkan daftar program studi yang telah dimasukkan oleh admin, jika admin telah input maka semua data akreditasi dan reakreditasi program studi akan ditampilkan ke dalam tabel beserta keterangannya sehingga admin dapat melihat data keseluruhan yang telah dimasukkan, terdapat juga fungsi edit dan hapus di dalam tabel ketika admin salah input data.

Gambar 14 Tampilan Input Data Akreditasi Program Studi

Gambar 14 menunjukkan proses input data akreditasi program studi yang dilakukan oleh admin, jika data yang dimasukkan sudah benar pilih tombol simpan maka data yang dimasukkan akan tersimpan dan masuk ke data tabel akreditasi, jika data yang dimasukkan salah maka pilih tombol reset, data akan kembali ke semula.

(23)

15

Gambar 15 Tampilan Proses Kirim Data Pengajuan Dari Program Studi

Gambar 15 menunjukkan proses kirim data pengajuan yang dilakukan program studi, pilih file sesuai nama dokumen setelah semua nama dokumen telah dipilih dengan memilih tombol choose file, berikutnya pilih tombol kirim berkas data pengajuan untuk mengirim data pengajuan, jika nama dokumen salah, user program studi dapat memilih tombol hapus untuk menghapus dokumen yang salah.

Gambar 16 Tampilan Pengecekan Data Pengajuan Dari User Asesor

Gambar 16 merupakan pengecekan berkas pengajuan oleh asesor untuk memberikan penilaian, terlebih dahulu asesor memilih tombol download untuk melihat berkas pengajuan, jika semua berkas pengajuan sudah diunduh, untuk kembali ke halaman utama pilih tombol kembali, maka tampilan akan kembali ke halaman utama asesor.

(24)

16

Gambar 17 Tampilan Pemberian Penilaian Dari Asesor

Gambar 17 merupakan penilaian yang diberikan oleh asesor terhadap berkas data pengajuan program studi yang telah diterima oleh asesor, pilih tombol kirim penilaian maka status reakreditasi untuk program studi yang bersangkutan telah berhasil, dan pilih tombol kembali untuk kembali ke halaman utama asesor.

Gambar 18 Tampilan Pemberitahuan Proses Reakreditasi Berhasil

Gambar 18 merupakan pemberitahuan untuk user program studi bahwa berkas pengajuan untuk reakreditasi telah diterima oleh asesor, dan program studi yang telah berhasil melakukan reakreditasi dapat melakukan proses akreditasi berikutnya.

Sistem yang dihasilkan untuk proses sistem pengajuan akreditasi atau reakreditasi program studi, divalidasi menggunakan diagram non deterministic finite automata (N-DFA). Diagram state N-DFA dapat dilihat pada Gambar 19.

(25)

17

Pada diagram N-DFA sistem akreditasi atau reakreditasi program studi terdapat abjad {0,1} simbol 0 untuk tidak melanjutkan atau salah dan 1 untuk ya melanjutkan atau benar. Simbol Q0-Q12 merupakan state yang ada, state tersebut

dapat dijelaskan sebagai berikut :

Q0 : Masukan username dan password

Q1 : Tampilan data sistem akreditasi atau reakreditasi

Q2 : Input data akreditasi program studi

Q3 : Kirim pesan untuk melakukan pengajuan reakreditasi

Q4 : Proses reakreditasi gagal

Q5 : Program studi kirim data pengajuan reakreditasi

Q6 : Admin koreksi data pengajuan

Q7 : Admin kirim data pengajuan

Q8 : Asesor nilai data pengajuan

Q9 : Proses reakreditasi berhasil

Q10 : Data pengajuan direvisi asesor

Q11 : User prodi dapat pesan revisi dari asesor

Q12 : Prodi kirim revisi data pengajuan

Secara formal N-DFA pada gambar 19 dinyatakan 5 tupel atau M = (Q, , , S, F) artinya :

Q = Himpunan state / kedudukan

 = Himpunan simbol input / masukan / abjad  = Relasi transisi

S = State awal / kedudukan awal F = State akhir / kedudukan akhir

Maka untuk menyatakan Gambar 19 adalah sebagai berikut : Q = {Q0, Q1, Q2, Q3, Q4, Q5, Q6, Q7, Q8, Q9, Q10, Q11}  = {0, 1} S = {Q0} F = {Q4, Q9}  = {((Q0,0)Q0), ((Q0,1)Q1), ((Q1,0)), ((Q1,1)Q2), ((Q1,1)Q3), ((Q2,0)Q2), ((Q2,1)Q1), ((Q3,0)Q4), ((Q3,1)Q5), ((Q5,0)Q4), ((Q5,1)Q6), ((Q6,0)Q4), ((Q6,1)Q7), ((Q7,0)Q4), ((Q7,1)Q8), ((Q8,0)Q4), ((Q8,1)Q10), ((Q8,1)Q9), ((Q10,0)Q4), ((Q10,1)Q11), ((Q11,0)Q4), ((Q11,1)Q12), ((Q12,0)Q4), ((Q12,1)Q8)}

Tabel 2 Relasi Transisi

 0 1 Q0 Q0 Q1 Q1  Q2, Q3 Q2 Q2 Q1 Q3 Q4 Q5 Q4 - - Q5 Q4 Q6 Q6 Q4 Q7 Q7 Q4 Q8 Q8 Q4 Q9, Q10

(26)

18 Q9 - - Q10 Q4 Q11 Q11 Q4 Q12 Q12 Q4 Q8 5. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa validasi yang dilakukan menggunakan finite state automata dapat membuktikan alur logis dari sistem pengajuan akreditasi atau reakreditasi program studi. Saran pengembangan yang dapat diberikan untuk penelitian lebih lanjut adalah sebagai berikut : (1) membuat berkas pengajuan dikelompokkan ke dalam bentuk diagram statistik; (2) membuat link data program studi ke dalam sistem BAN-PT agar dapat di-monitoring; (3) mengembangkan keamanan pada sistem. 6. Daftar Pustaka [1] http://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/08/PERMEN-NOMOR-32-TAHUN-2016 TENTANG-AKREDITASI-PRODI-DAN-PT-SALINAN.pdf. Diakses pada 08 Mei 2018.

[2] Palijama, D. G., Pakereng, M A I., Oktober 2017. Validasi Aplikasi Diagnosa Penyakit Kanker Serviks Menggunakan Finite State Automata. [3] Irawan, J. Ch., Pakereng, M. A. I., Somya, R., Perancangan dan

Implementasi Finite Automata pada Simulasi Vending Machine, Skripsi, Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.

[4] Manalu, Y. T., Pakereng, M A I., Mei 2017. Penerapan Finite State Automata Pada Layanan Reservasi Tiket Bis.

[5] http://www.unm.ac.id/AIPT/files/ok/5/1_5%20Permendiknas_No._232-U- 2000.pdf. Diakses pada 08 Mei 2018.

Gambar

Tabel 1 Tabel Transisi Berdasarkan Gambar 1
Gambar 3 Tahapan Penelitian
Gambar 4  Proses Sitem Pengajuan Akreditasi atau Reakreditasi
Gambar 5 merupakan proses pada use case diagram untuk user admin, pada  aplikasi ini user admin melalukan login ke halaman utama admin
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian lainnya, melaporkan bahwa pekerja yang berada dalam tim memiliki level kepuasan kerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan pekerja yang bekerja pada gaya tradisional

Adapun dalam Oxford Living Dictionaries , budaya ( culture ) adalah seni dan berbagai manifestasi lain dari hasil intelektual manusia yang terjadi secara kolektif

Etnografi sebagai metode tertua dalam riset kualitatif sangat penting untuk penelitian-penelitian social yang mempunyai beberapa karakteristik yaitu (1) menggali

Kejuaraan yang dibuka oleh H.E Mrs Kobkarn Wattanavrangkul, Minister of Tourism and Sport yang sempat mengatakan bridge tidak hanya menarik secara mental tapi

budaya lisan tersebut dilupakan begitu saja karena ditelan modernisasi. Pemikiran orang yang semakin rasional membuat masyarakat mulai tidak mempercayai dan mulai melupakan

Tujuan penyusunan LKJIP adalah menyajikan pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Blitar) dalam

Memperhatikan latar belakang di atas, yang menjadi masalah penelitian ini adalah bagaimana efektivitas ekstrak rimpang lengkuas (Alpinia galanga) 10% dibandingkan dengan ketokonazol

yaitu asam amino esensial (tidak dapat disintesis), semi-esensial dan non- esensial (dapat disintesis oleh tubuh). Agar sintesis protein di dalam tubuh