26
V. ULASAN KARYA PERANCANGAN
A. KONSEP PERANCANGAN
Sebuah ruang dirancang sesuai dengan sistem nilai yang berlaku, yang aplikasinya terwujud pada perancangan yang memenuhi aktivitas gerak dalam ruang, pemilihan furnitur dan pengaturan ruangan haruslah menyesuaikan kebutuhan pemakai, dengan tujuan meningkatkan produktivitas, kreativitas, interaksi, spontanitas manusia yang bekerja didalam ruang tersebut. Coffee Table adalah meja yang dirancang untuk ditempatkan di depan sofa, untuk meletakan makanan, minuman, buku bacaan, dan barang-barang kecil lainnya.
Coffee Table sangat penting dalam hunian, tidak sekedar sabagi tempat meletakan secangkir kopi atau buku bacaan, meja ini mampu menyatukan seluruh anggota keluarga. Badan kita akan memberi tahu kita jika sebuah kursi tidak nyaman untuk diduduki, atau jika sebuah meja terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk kita gunakan. Lampu yang tersembunyi dilangit-langit dengan berkas cahaya yang menyebar luas digunakan untuk menerangi keseluruhan dinding-dinding cahaya, lampu merupakan bagian yang tak terpisahkan dari system elektrik bangunan, mengubah energi menjadi pencahayaan yang menerangi ruang didalamnya sumber cahaya dengan bentuk garis menimbulkan fokus pada ruang karena daerah di dalem ruang.
Dalam proses perancangan desian furnitur ruang tamu dengan menggunakan bahan material daur ulang, pada kesempatan kali ini penulis merancang prodauk desain yaitu: Coffee Table dan lampu gantung, produk ini di desain dengan cara memanfaatkan material velg sepeda tanpa harus mengurangkan atau menambahkanya. Dalam menentukan pemilihan material dipengaruhi oleh faktor-faktor pendukungnya yang berkaitan dengan sasaran yang ingin dituju, karena masing-masing media memiliki karakteristik, kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda.
27 B. PROSES DAN STRATEGI PERANCANGAN
Dengan memanfaatkan material barang bekas yaitu velg sepeda penulis menggunakan tekhnik dirakit, dan dikunci untuk mendapatkan konstruksi yang baik. Penulis mempergunakan tiga pasang Hub/ Bosh sepeda yang mempunyai 144 titik lubang jari-jari dan dijadikan tiang konstruksi utama, banyaknya lubang jari-jari penulis memanfaatkan jari-jari tersebut guna bisa dijadikan konstruksi daun meja yang kokoh dan tidak goyang. Pembentukan daun meja mempergunakan 2 buah velg sepeda alumunium dengan ukuran 20 inchi dan 26 inchi. Velg 20 inchi mempunyai 68 titik lubang dan velg 26 inchi mempunyai 36 titik lubang. Kelebihan velg alumunium adalah ringan, mudah untuk dirakit dalam proses pengerjaan dan kekurangannya adalah mudah penyok/ miring jika terkena benturan keras. Proses desain ini diperlukan agar mendapatkan prodak yang berhasil untuk bisa dipasrkan ke masyrakat.
Fokus utama proses perancangan ini yaitu bagaimana cara membuat sesuatu hal yang berhubungan dengan furnitur dengan memanfaatkan material velg sepeda, konsep dikembangkan dalam eksplorasi ini dibuat dengan mempertimbangkan batasan-batasan desain. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dilakukan beberapa metode penelitian, yakni: survey langsung untuk mencari material yang dibutuhkan serta wawancara pada pakar bengkel sepeda untuk menganalisa terhadapat data-data yang dihasilkan untuk mendapatkan peluang pengembangan desain sesuai tujuan yang diharapkan.
1. Branstorming
Pada proses Banstorming mendorong anggota kelompok untuk berpartisipasi, mengeluarkan ide-ide, mengumpulkan sebanyak mungkin refrensi visual material limbah/ barang bekas yang bisa dijadikan ide dalam sebuah pemikiran dan dijadikan proses pengerjaan. Berikut ini hasil yang diperoleh dari proses Banstorming:
Menentukan dan menyepakati tujuan sesi Banstorming.
Menentukan batas waktu yang disetujui dalam melakukan Banstorming. Menilai/ menganalisa efek atau hasil.
28 Dengan melalui proses Banstorming yang baik akan memberikan hasil dalam
meningkatkan kinerja, mengembangkan tim dan efektifitas mauupun efisiensi proses yang akan ditindak lanjuti.
2. Sketsa Desain
Gambar : 10 Sketsa Desain
(Sumber : Agung Priyanto, 2014)
Sketsa adalah awal dari goresan tangan untuk mendapatkan sebuah bentuk yang nantinnya akan tercipta dalam sebuah karya yang dikemas secara bentuk rupa yang menarik.
3. Mind Mapping
Gambar : 11 Mind Mapping
(Sumber : Agung Priyanto, 2014)
Mind Mapping ini dipergunakan untuk fokus terhadap permasalahan material yang akan dijadikan sebagai produk desain fungsi, bentuk, bahan, dan konstruksi
29 adalah keperluan yang sangat utama dalam perancangan gunanya untuk menggali
ide kreatif. 4. Desain 3D
Gambar : 12 Coffee Table 3D
(Sumber : Achamd Rofi, 2014) 5. Peralatan Kerja
Gambar : 13 Peralatan Kerja
(Sumber : Agung Priyanto, 2014) Alat-alat yang dibutuhkan selama proses pengerjaan Adalah :
30 Sigmat/ Jangka Sorong
Tang Obeng Kunci Spoke C. ULASAN TEKNIK
1. Material Yang Membangun Antara Lain
Velg sepeda alumunium dengan ukuran 20 inchi mempunyai banyak titik lubang dengan 68 lubang jari-jari, velg sepeda alumunium dengan ukuran 26 inchi mempunyai banyak tikik lubang dengan 36 lubang jari-jari. Tiga pasang Hub/ Bosh sepeda dengan permukaan 71mm, mempunyai 144 titik lubang jari-jari. Diperlukannya jari-jari sepeda untuk menyambungkan Hub/ Bosh dengan velg sepeda, jari-jari sepeda yang dipergunakan untuk merakit konstruksi daun meja adalah jari-jari sepeda 26 inchi dan 20 inchi, jari-jari sepeda 28 inchi dipergunakan untuk siku daun meja dan konstuksi siku/ kuda-kuda bawah daun meja.
Alasan memilih material ini adalah :
Fungsi material velg sepeda dan Hub/ Bosh sepeda yang memiliki banyaknya
titik lubang jari-jari dimanfaatkan untuk dijadikan konstruksi bangunan yang kokoh
Pengolahannya relatif mudah dan murah
Jari-jari sepeda yang terbuat dari besi dengan ketebalan 2 mm mempunyai sifat lentur, mudah untuk dirakit
31 a. Material Velg Sepeda
Material velg sepeda ini banyak ditemukan di bengkel sepeda secound, umunya sudah tidak lagi utuh dan terpisah, dengan keadaan yang tidak difungsikan. Berawal dari Roda sepeda yang berfungsi sebagai penunjang untuk dapat berjalan, roda belakang sebagai penggerak sepeda yang diterima atau didapat dari tenaga yang disalurkan melalui rantai roda.
Gambar : 14 Material Velg Sepeda
(Sumber : Agung Priyanto, 2014) b. Hub/ Bosh Sepeda
Hub atau nama umumnya Bosh adalah sebuah komponen sepeda dimana spoke (ruji), gear/sprocket serta axle (gandar/as roda) melekat. Dalam bahasan ini ditekankan pada rear hub (hub belakang). Secara ringkas, fungsinya untuk tempat berputarnya gear/sprocket dan ruji yang disokong oleh as roda sehingga roda dapat berputar. Namun para pakar-pakar sepeda sering menyebut istilah Freehub dan Freewheel hub. Kedua komponen itu berebeda, Freehub menggunakan sprocket yang terpisah-pisah atau juga disebut cassette yang dirangkai pada splines. Sedangkan Freewheel hub menggunakan sprocket yang sudah menjadi satu atau sprocket sudah tersusun satu blok yang disebut Freewheel kemudian freewheel tadi diulirkan pada hub 9. Hub Bagian tengah roda yang menyambung ke badan sepeda dan garpu depan, sebagai dudukan penompang roda pada poros sehingga
32 roda dapat berputar dengan lancar. Diperlukan 3 pasang Hub / Bosh untuk
merakit sebuah Cofee Table.
Gambar 15 Anatomi Hub/Bosh (Sumber : www.wordpress.com, 2014) c. Spoke/ Jari-Jari Sepeda
Spoke atau Jari-jari sepeda mempunyai ukuran yang sesuai dengan bentuk sepeda. Susunan jari-jari dari pusatnya adalah sebagai penghubung hub dengan velg. Jari-jari juga berfungsi sebagai penompang berat sepeda seberapa besar tenaga yang dibebankan melaui roda dan sekaligus menyerap getaran dari jalanan.
Table 2 Type Ukuran Velg
33 d. Wheel Set/ Roda Sepeda
Wheel set adalah bagian yang pada roda sepeda lowrider yang terdiri dari ban yang identiknya dengan White-Wall atau pinggiran ban berwarna putih, mungkin hanya untuk terlihat lebih elegan atau eksklusif dilihat, jari-jari yang banyak nya mencapai 144 untuk setiap rodanya bisayanya pada roda belakang di lengkapi sistem penge rem-an yang langsung terdapat pada batang penyanggah roda yang bisa di sebut “torpedo”. Velg dibentuk sedemikian rupa dengan kuat agar dapat mengatasi keolengan dan kebengkokan. Disamping itu mempunyai bentuk lingkaran yang memungkinkan ban luar dan ban dalam dapat dipasangkan secara sempurna.
Gambar : 16 Wheel Set
34 e. As Baut
Gambar : 17 Material Velg Sepeda
(Sumber : Agung Priyanto, 2014)
As Baut 19 dipergunkan untuk menyambungkan Hub/ Bosh Panjang 49cm. f. Kaca
Gambar : 18 Kaca
(Sumber : Agung Priyanto, 2014)
Kaca dipergunakan untuk melapisi daun meja dengan ukuran lebar 57,2cm tebal 6mm,dan dibevel 2,5mm.
35 g. Ban Sepeda
Gambar : 19 Ban Sepeda
(Sumber : Agung Priyanto, 2014)
Ban sepeda dipergunakan untuk melapisi list di daun meja, ban sepeda dengan ukuran 20 inci dan 26 inchi. Permukaan atas daun meja tidak diisi angina menjaga untuk sesuatu hubungan berdekatan dengan hentakan kencang sehingga membal dengan sendirinya dan bagian bawah diisi angin agar permukaan rata dan tidak goyang.
36 D. PROSES PERANCANGAN /PRODUKSI/ PENGERJAAN KARYA TA
1. Ukuran (Size) Gambar Kerja a. Velg 26 inchi dan 20 inchi
Gambar : 20 Ukuran Velg 20 dan 26
(Sumber : Agung Priyanto, 2014)
Diperlukan 12 pasang jari-jari sepeda dengan ukuran 26 inchi dan 8 pasang jari-jari sepeda dengan ukuran 20 inchi fungsinya untuk membentuk konstruksi daun meja. Satu titik lubang jari-jari sepeda dengan velg 26 inchi mempunyai 36 titik lubang jari-jari. Satu titik lubnag jari-jari sepeda dengan velg 20 inchi mempunyai 68 titik lubang jari-jari.
b. Hub/ Bosh
Gambar : 21 Ukuran Hub/ Bosh
37 Hub/ Bosh yang dipergunakan adalah Hub/ Bosh yang mempunyai banyak
titik lubang jari-jari, dengan jumlah 144 titik lubang jari-jari. c. Konstruksi Coffee Table
Gambar : 22 Ukuran Konstruksi Coffee Table (Sumber : Agung Priyanto, 2014)
Diperlukan tiga pasang Hub/ Bosh sepeda untuk menjadi pondasi utama pada konstruksi meja kopi, siku kuda-kuda pada daun meja mempergunakan jari-jari sepeda ukuran 28 inchi yang memiliki ketebalan 2.5mm.
38 d. Konstruksi Lampu Gantung
Gambar : 23 Konstruksi Lampu Gantung
(Sumber : Agung Priyanto, 2014)
Hub/ Bosh sepeda yang mempunyai titik lubang sebanyak 120 titik lubang jari-jari. dan mempergunakan jari-jari sepeda dengan ukuran 28 inchi sebanyak 120 jari-jari sepeda. Tinggi 2.5cm lebar 41.6cm. Rantai sepeda menjadi tiang untung menggantung lampung di dinding langit-langit.
39 2. Proses Perakitan
Proses perakitan Coffee Table diperlukan perhitungan ketelitian untuk mengukur kebutuhan selama jalannya proses ini, material yang didapat dirasakan untuk dijadikan sebuah komposisi yang benar.
Gambar : 24 Perhitungan Velg Dengan Jari-Jari Sepeda
(Sumber : Agung Priyanto, 2014) a. Proses Perakitan Daun Meja 1
Gambar : 25 Perakitan Daun Meja 1
40 Proses perakitan velg 20 inchi dan 26 inchi membentuk daun meja :
Proses pertama, merakit jari-jari sepeda ukuran 20 inchi, perhitungan dan ketelitian mejadi bagian penting dalam pengerjaan. Ukuran lubang harus tepat dalam setiap pekaitan jari-jari sepeda ukuran ukuran 26 inchi, fungsinnya untuk menyambungkan ke velg 26 inchi
Proses kedua, merekatkan dengan cara mengunci velg 26 inchi dengan jari-jari pada nepel sepeda dan mempergunakan kunci Spoke kedalam lubang velg yang sudah diperhitungkan pengukurannya
Perose ketiga, pemasangan jari-jari sepeda ukuran 20 inchi dan terbentuklah garis silang yang berulang-ulang
b. Proses Perakitan Daun Meja 2
Gambar : 26 Perakitan Daun Meja 2
(Sumber : Agung Priyanto, 2014)
Proses perakitan untuk daun meja 2 adalah peroses membentuk siku konstruksi: Dipergunakan velg 20 inchi untuk membentuk kaki kuda-kuda meja. 4 pasang jari-jari sepeda 28 inchi membentuk garis silang.
41 c. Proses Perakitan Konstruksi Hub/ Bosh Dengan Velg
Gambar : 27 Perakitan Konstruksi Hub/ Bosh
(Sumber : Agung Priyanto, 2014) Perakitan konstruksi dengan Hub/ Bosh sepeda:
Proses ke enam merakit konstruksi daun meja dengan Hub/ Bosh dan menguncinya Proses ke tujuh merakit penyetelan daun meja
Proses ke delapan pemasangan ban untuk lies difungsikan untuk menahan terjadinya benturan agar tidak jatuh/ goyang
Ditambahkan ornament kaca untuk daun meja dengan ukuran 6mm dan dibevel dengan ukuran 2.5mm
42 d. Proses Perakitan Lampu Gantung
Gambar : 28 Perakitan Lampu Gantung
(Sumber : Agung Priyanto, 2014)
Proses perakitan lampu gantung menggunakan velg 20 inchi dan jari-jari 28 inchi sebanyak 120 jari-jari sepeda. Rantai sepeda berperan untuk menggantungnya di dinding langit-langit.
43 e. Final Produk Trick Table
Gambar : 29 Trick Table
(Sumber : Agung Priyanto, 2014) Trick Table
Trick diadobsikan dengan situasi atau keadaan yaitu siasat untuk sebuah tujuan. Diambil dari bahasa yang meyerupai gaya keperibadian sesorang dengan mempunyai peran atraksi permainan atau seorang perofesional yang mempuyai keahlian dibidang olahraga sepeda. Permainan sepeda BMX tentunya mempunyai Trick dengan cara bermainnya. Kata Trick diasumsikan untuk perancangan Coffee Table, meja kopi santai dengan karakter Whell atau roda sepeda. Trick Table hadir untuk kenyamanan ruang duduk tamu berfungsi untuk meletakan makanan, minuman dan buku bacaan.
44 f. Final Produk Sky Line
Gambar : 30 Sky Line
(Sumber : Agung Priyanto, 2014) Sky Line
Lampu yang tersembunyi di langit-langit dengan berkas cahaya yang menyebar luas di gunakan untuk menerangi keseluruhan dinding-dinding cahaya. Sky line Cahaya yang datang dari dinding langit-langit di ruang interior rumah menerangi sebagian ruang dan memberikan cahaya bagi kehidupan di dalam ruang.
45 g. Kendala Proses Experiment Bentuk
Gambar : 31 Proses Experimen Bentuk
(Sumber : Agung Priyanto, 2014)
Sebelum mendapatkan bentuk fix dari meja kopi penulis banyak medapatkan proses experimen bentuk dan ini diperlukan untuk mendapatkan bentuk-bentuk yang proporsi dan setabil, memperhitungkan bagian jari-jari untuk bisa dieratkan dengan velg. Pengulangan bentuk yang kurang baik membuat penulis untuk lebih memikirkan untuk mendapatkan hasil yang terbaik, ketidak teraturan ukuran dan bahan meterial yang dipergunakan dalam proses menjadi material yang diuji coba perakitanya. Kendala dalam perakita yaitu memperhatikan proporsi daun meja.