• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berikut Sejarah PT Jasa Raharja (Persero) dari tahun 1960-sekarang:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Berikut Sejarah PT Jasa Raharja (Persero) dari tahun 1960-sekarang:"

Copied!
138
0
0

Teks penuh

(1)

37

Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DATA

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Profil Perusahaan

PT. Jasa Raharja (Persero) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang usaha asuransi sosial. Perusahaan ini 100% dimiliki oleh Negara Indonesia. PT. Jasa Raharja (Persero) didasari oleh Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1965 tentang Pendirian Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Djasa Raharja, Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-750/ MK/ IV/ 11/ 1970 tanggal 18 November 1970 tentang Pernyataan mengenai Perusahaan Negara (P.N.) Asuransi Kerugian Djasa Rahardja sebagai Usaha Negara seperti yang dimaksud dalam ayat (2) Pasal Undang-Undang No.9 Tahun 1969, dan juga pada Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1980 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum Asuransi Kerugian Jasa Raharja Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).

PT. Jasa Raharja (Persero) melaksanakan Asuransi Kecelekaan penumpang alat angkutan umum dan asuransi tanggung jawab menurut dua oknum terhadap pihak ketiga sebagaimana diatur UU No. 33 dan 34 tahun 1964 berikut peraturan pelaksanaannya. Jaringan Kantor PT. Jasa Raharja berjumlah 28 kantor cabang, 61 kantor perwakilan, 45 Kantor Pelayanan Jasa Raharja (KPJR) dan 1.013 Kantor Bersama Samsat, yang tersebar di seluruh Indonesia.

4.1.2 Sejarah Perusahaan

Berikut Sejarah PT Jasa Raharja (Persero) dari tahun 1960-sekarang: - 1960

Sejarah berdirinya Jasa Raharja tidak terlepas dari kebijakan pemerintah untuk melakukan nasionalisasi terhadap Perusahaan-Perusahaan milik Belanda dengan diundangkannya Undang-Undang No.86 tahun 1958 tentang Nasionalisasi Perusahaan Belanda.

(2)

38

Universitas Kristen Petra Penjabaran dari Undang-Undang tersebut dalam bidang asuransi kerugian, pemerintah melakukan nasionalisasi perusahaan-perusahaan asuransi kerugian Belanda berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.6 tahun 1960 tentang Penentuan Perusahaan Asuransi Kerugian Belanda yang dikenakan Nasionalisasi. Adapun perusahaan-perusahaan yang dinasionalisasi dimaksud sebagai berikut:

1. Perusahaan Firma Bekouw & Mijnssen di Jakarta. 2. Perusahaan Firma Blom & van Der Aa di Jakarta. 3. Perusahaan Firma Sluyters di Jakarta.

4. Perusahaan N.V. Assurantie Maatschappij Jakarta di Jakarta. 5. Perusahaan N.V. Assurantie Kantor Langveldt-Schroder di Jakarta.

6. Perusahaan N.V. Zee-en Brandassurantie Maatschappij van 1851 c.s. di Jakarta.

7. Perusahaan N.V. Javasche Verzekerings Agenturen Maatschappij di Jakarta. 8. Perusahaan N.V. Nederlandsche Lloyd di Jakarta.

9. Perusahaan N.V. Maskapai Asuransi dan Administrasi Umum Nusantara Llyod di Jakarta.

10. Perusahaan N.V. Assurantie Kantor O.W.J. Schlenceker di Jakarta. 11. Perusahaan N.V. Kantor Asuransi “Kali Besar” di Jakarta.

12. Perusahaan Jakarta Assurantie & Administratie Kantor di Jakarta.

13. Perusahaan Yayasan Onderlinge Landmolestverzekerings Fonds (O.L.F) di Jakarta.

14. Perusahaan PT Maskapai Asuransi Arah Baru (Arba) di Jakarta.

Peraturan Pemerintah tersebut ditetapkan tanggal 16 Januari 1960, namun berlaku surut sampai tanggal 3 Desember 1957.

Selanjutnya, beberapa perusahaan yang telah dinasionalisasi tersebut ditetapkan dengan status badan hukum Perusahaan Negara Asuransi Kerugian (PNAK)

(3)

39

Universitas Kristen Petra sesuai dengan Undang-Undang Nomor 19 Prp Tahun 1960 tentang Perusahaan Negara yang seluruh modalnya merupakan kekayaan Negara Republik Indonesia. Sebagai perusahaan negara, berdasarkan Pengumuman Keputusan Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan RI No.12631/B.U.M. II. tanggal 9 Februari 1960, kemudian nama perusahaan-perusahaan tersebut diubah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Perubahan Nama Perusahaan

No. NAMA LAMA NAMA BARU

1. 1. Firma Blom & Van Der Aa di Jakarta

2. Firma Bekouw & Mijnssen di Jakarta.

3. Firma Sluyters & Co

4. N.V. Assurantie Maatschappij Jakarta di Jakarta.

Perusahaan Asuransi Kerugian Negara “IKA BHAKTI”

2. N.V. Assurantie Kantoor Langveldt-Schroder di Jakarta

Perusahaan Asuransi Kerugian Negara “IKA DHARMA” 3. 1. N.V. Zee-en Brandassurantie Maatschappij van 1851 c.s. di Jakarta. 2. N.V. Javasche Verzekerings Agenturen Maatschappij di Jakarta.

Perusahaan Asuransi Kerugian Negara “IKA CHANDRA”

4. 1. N.V. Nederlandsche Lloyd di Jakarta.

2. N.V. Maskapai Asuransi dan Administrasi Umum Nusantara Llyod di Jakarta.

Perusahaan Asuransi Kerugian Negara “IKA CHANDRA”

(4)

40

Universitas Kristen Petra 3. NV Brandwaarberg Maatschaapij

B.M.I van 1863

5. 1. N.V. Assurantie Kantor O.W.J. Schlenceker di Jakarta.

2. N.V. Kantor Asuransi “Kali Besar” di Jakarta

Perusahaan Asuransi Kerugian Negara “IKA MULYA”

6. Jakarta Assurantie & Administratie Kantor di Jakarta.

Perusahaan Asuransi Kerugian Negara “IKA DJASA”

7. PT Maskapai Asuransi Arah Baru (Arba) di Jakarta.

Perusahaan Asuransi Kerugian Negara “IKA SAKTI”

8. Yayasan Onderlinge

Landmolestverzekerings Fonds (O.L.F)

Perusahaan Asuransi Kerugian Negara “IKA BHARATA”

- 1961

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1961 tentang Pendirian Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Eka Karya, keempat PNAK tersebut yang semula berdasarkan Pengumuman Menteri Keuangan (Badan Penguasa Perusahaan-perusahaan Asuransi Kerugian Belanda) No.12631/B.U.M. II. tanggal 9 Februari 1960 yang nama perusahaannya disebut dengan “Ika” menjadi “Eka”. Berdasarkan Peraturan Pemerintah itu pula, keempat PNAK tersebut yaitu Eka Bhakti, Eka Dharma, Eka Mulya dan Eka Sakti pada tanggal 1 Januari 1961 dilebur untuk menjadi satu perusahaan dengan nama PNAK Eka Karya. Dengan peleburan tersebut, maka segala hak dan kewajiban, kekayaan, pegawai dan usaha keempat perusahaan tersebut beralih kepada PNAK Eka Karya.

Namun dalam Pengumuman Menteri Keuangan (Badan Penguasa Perusahaan-perusahaan Asuransi Kerugian Belanda) No.: 29495%/B.U.M.II tanggal 31

(5)

41

Universitas Kristen Petra Desember 1960, penyebutan nama perusahaan-perusahaan tersebut kembali menggunakan “Ika” termasuk perusahaan yang baru didirikan tersebut yaitu “Ika Karya”. Adanya perbedaan tersebut disebabkan karena Pengumuman Menteri Keuangan tersebut diterbitkan mendahului diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1961 tentang Pendirian Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Eka Karya yaitu pada tanggal 24 Maret 1961.

PNAK Eka Karya yang berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta dan dapat mempunyai kantor cabang, kantor perwakilan, agen atau koresponden di dalam dan/atau di luar negeri, bergerak dalam bidang usaha perasuransian yaitu:

1. mengadakan dan menutup segala macam asuransi termasuk reasuransi, kecuali pertanggungan jiwa.

2. memberi perantaraan dalam penutupan segala macam asuransi. - 1965

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.8 tahun 1965 tentang Pendirian Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Djasa Rahardja, mulai 1 Januari 1965 PNAK Eka Karya dilebur menjadi perusahaan baru dengan nama “Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Jasa Raharja”dan seluruh kekayaan, pegawai dan segala hutang piutang PNAK Eka Karya dialihkan kepada PNAK Jasa Raharja.

Sebagaimana PNAK Eka Karya, PNAK Jasa Raharja pun berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta dan dapat mempunyai kantor cabang, kantor perwakilan, sedangkan untuk agen atau koresponden hanya diperkenankan di dalam negeri.

Berbeda dengan PNAK Eka Karya yang memberikan pertanggungan yang bersifat umum untuk segala jenis asuransi, maka PNAK Jasa Raharja didirikan dengan kekhususan memberikan pertanggungan dalam bidang asuransi tanggung jawab kendaraan bermotor dan kecelakaan penumpang termasuk reasuransi dan perantaraan dalam bidang asuransi tanggung jawab kendaraan bermotor dan kecelakaan penumpang.

(6)

42

Universitas Kristen Petra Beberapa bulan sejak pendirian PNAK Jasa Raharja, tepatnya tanggal 30 Maret 1965 Pemerintah menerbitkan Surat Keputusan Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan No. B.A.P.N. 1-3-3 yang menunjuk PNAK Jasa Raharja untuk melaksanakan penyelenggaraan Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan sesuai Undang-Undang Nomor 33 dan Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 34 tahun 1964.

- 1970

Pada tahun 1970, PNAK Jasa Raharja diubah statusnya menjadi Perusahaan Umum (Perum) Jasa Raharja. Perubahan status ini dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep.750/KMK/IV/II/1970 tanggal 18 November 1970, yang merupakan tindak lanjut dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 9 tahun 1969 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1969 Tentang Bentuk-Bentuk Usaha Negara Menjadi Undang-Undang. Pasal 2 ayat 2 dari UU tersebut menyatakan bahwa PERUM adalah Perusahaan Negara yang didirikan dan diatur berdasarkan ketentuan-ketentuan yang termaktub dalam Undang-Undang No. 19 Prp tahun 1960.

- 1978

Pada tahun 1978 yaitu berdasarkan PP No.34 tahun 1978 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1965 tentang Pendirian Perusahaan Umum Asuransi Kerugian “Jasa Raharja”, selain mengelola pelaksanaan UU. No.33 dan UU. No. 34 tahun 1964, Jasa Raharja mendapat mandat tambahan untuk menerbitkan surat jaminan dalam bentuk Surety Bond. Penunjukan tersebut menjadikan Jasa Raharja sebagai pionir penyelenggara surety bond di Indonesia, di saat perusahaan asuransi lain umumnya masih bersifat fronting office dari perusahaan surety di luar negeri sehingga terjadi aliran devisa ke luar negeri untuk kepentingan tersebut.

Kemudian sebagai upaya pengemban rasa tanggung jawab sosial kepada masyarakat khususnya bagi mereka yang belum memperoleh perlindungan dalam lingkup UU No.33 dan UU No.34 tahun 1964, maka dikembangkan pula usaha Asuransi Aneka.

(7)

43

Universitas Kristen Petra - 1980

Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, mengingat usaha yang ditangani oleh Perum Jasa Raharja semakin berkembang sehingga diperlukan pengelolaan usaha yang lebih terukur dan efisien, maka pada tahun 1980 berdasarkan PP No.39 tahun 1980 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum Asuransi Kerugian “Jasa Raharja” menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) tanggal 6 November 1980, status Jasa Raharja diubah lagi menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dengan nama PT (Persero) Asuransi Kerugian Jasa Raharja.

- 1981

Anggaran Dasar Jasa Raharja yang semula diatur dalam Peraturan Pemerintah pendiriannya, maka sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.12 tahun 1969 tentang Perusahaan Perseroan (PERSERO) pengaturannya harus dipisahkan. Anggaran Dasar Jasa Raharja tersebut selanjutnya dituangkan dalam Akte Notaris Imas Fatimah, SH No.49 tahun 1981 tanggal 28 Februari 1981.

Dengan adanya perubahan nomenklatur kementerian, pada tahun ini pula, Pemerintah melalui Menteri Keuangan memperbaharui penunjukan Jasa Raharja dengan menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan No: 337/KMK.011/1981 tanggal 2 Juni 1981 tentang Penunjukan Perusahaan Perseroan (Persero) Asuransi Kerugian Jasa Raharja untuk Menyelenggarakan Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan.

- 1994 – Sekarang

Pada tahun 1994, pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian sebagai penjabaran UU No.2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian. Peraturan Pemerintah tersebut mengatur antara lain ketentuan yang melarang Perusahaan Asuransi yang telah menyelenggarakan program asuransi sosial untuk menjalankan asuransi lain selain program asuransi sosial.

Sejalan dengan ketentuan tersebut, maka terhitung mulai tanggal 1 Januari 1994 hingga saat ini Jasa Raharja melepaskan usaha asuransi non wajib dan surety bond untuk lebih fokus dalam menjalankan program asuransi sosial yaitu

(8)

44

Universitas Kristen Petra menyelenggarakan Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang sebagaimana diatur dalam UU. No.33 tahun 1964 dan Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan sebagaimana diatur dalam UU. No.34 tahun 1964.

4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan VISI

Menjadi perusahaan terkemuka di bidang Asuransi dengan mengutamakan penyelenggaraan program Asuransi Sosial dan Asuransi Wajib sejalan dengan kebutuhan masyarakat.

MISI

Catur Bakti Ekakarsa Jasa Raharja

1. Bakti kepada Masyarakat, dengan mengutamakan perlindungan dasar dan pelayanan prima sejalan dengan kebutuhan masyarakat.

2. Bakti kepada Negara, dengan mewujudkan kinerja terbaik sebagai penyelenggara Program Asuransi Sosial dan Asuransi Wajib, serta Badan Usaha Milik Negara.

3. Bakti kepada Perusahaan, dengan mewujudkan keseimbangan kepentingan agar produktivitas dapat tercapai secara optimal demi kesinambungan Perusahaan.

4. Bakti kepada Lingkungan, dengan memberdayakan potensi sumber daya bagi keseimbangan dan kelestarian lingkungan.

(9)

45

Universitas Kristen Petra 4.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 4.1 Sturuktur Organisasi Perusahaan

4.1.5 Program Corporate Social Responsibility PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur

4.1.5.1 Gambaran Umum Mengenai Program Corporate Social Responsibility PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur

Sebagai salah satu perusahaan BUMN yang tergolong clean governance, PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur mengimplementasikan etika bisnisnya dengan baik melalui GCG (Good Corporate Governance).

Salah satu wujud implementasi GCG itu melalui program Corporate

Social Responsibility (CSR). Melalui program yang dirintis sejak tahun 2002 ini,

PT. Jasa Raharja sebagai bagian dari masyarakat berkomitmen mendukung sepenuhnya pengembangan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan sebagi bagian dari strategi bisnis perusahaan. Untuk PT. Jasa Raharja sendiri, pelaksanaan Corporate Social Responsibility ini secara garis besar mengikuti program Corporate Social Responsibility yang ditetapkan oleh pemerintah melalui

(10)

46

Universitas Kristen Petra Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara no. 236 tahun 2003. Dimana dalam keputusan Menteri tersebut dikatakan bahwa program Corporate Social

Responsibility milik BUMN adalah Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

yang dananya diambil dari 2% keuntungan bersih BUMN tersebut setiap tahunnya.

PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur membagi lagi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan tersebut menjadi beberaoa program lagi, yaitu:

 Penerapan Budaya Green Company

PT Jasa Raharja beserta seluruh pegawai berkomitmen untuk meminimalisir dampak kerusakan terhadap lingkungan dalam setiap operasi dan aktifitas sehari-hari. Budaya paperless office mulai diterapkan di setiap unit PT Jasa Raharja agar operasi perusahaan semkain hari semakin efisien.

 Pelestarian Lingkungan Hidup

Dalam tahun 2013 dana bantuan pelestarian alam lebih diprioritaskan kepada pohon-pohon produktif, seperti pohon manga, nangka, dan lain-lain. Namun khusus untuk daerah yang tandus, PT. Jasa Raharja memberikan bantuan berupa pohon trembesi dan bantuan untuk penanaman 1000 pohon produktif di Bingkat, Sumatera Utara. Kegiatan itu sebagai salah satu kontribusi terhadap pelestarian alam dan mengurangi tingkat polusi serta menghindari bencana alam/banjir.

 Program Bantuan Pendidikan

Program ini adalah bentuk dari komitmen PT. Jasa Raharja dalam menciptakan sumber daya manusia yang handal khususnya generasi muda dari tingkat pendidikan dasar sampai dengan Perguruan Tinggi, tidak hanya terbatas pada pembangunan SDM, namun pembangunan penunjang pendidikan juga menjadi perhatian. Untuk PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur memberikan bantuan pendidikan kepada sekolah-sekolah yang membutuhkan seperti keperluan buku pelajaran, komputer, keperluan ekstra kulikuler dan lain-lain.

(11)

47

Universitas Kristen Petra  Program Bina Lingkungan

Untuk program ini, PT. Jasa Raharja juga berkomitmen untuk pembangunan dan kenyamanan dalam beribadah, guna untuk peningkatan iman dan takwa. PT. Jasa Raharja memberikan bantuan untuk pembangunan dan renovasi sarana ibadah.

 Program Pencegahan Kecelakaan

PT. Jasa Raharja memiliki komitmen untuk membantu Pemerintah agar mengurangi terjadinya kecelakaan penumpang umum dan kecelakaan lalulintas dengan melakukan kegiatan sebagai berikut:

a. Melaksanakan pencegahan dan penanganan kecelakaan lalu lintas

sebagai upaya preventif yaitu dengan memberikan pelatihan safety

riding, perbaikan sarana pendukung jalan, penyediaan ambulance

dan mobil unit kecelakaan lalu lintas, dan penyediaan telepon bebas pulsa dan SMS center.

b. Memberikan pendidikan khusus bagi para pengemudi kendaraan

umum dan awak angkutan teladan tentang tata cara mengemudi dengan baik dan menurut Undang-Undang Lalu Lintas.

c. Melaksanakan kampanye dan dialog publik tentang Keselamatan

Lalulintas bekerjasama dengan Korlantas Polri.

d. Ikut berperan dalam meyusun berbagai aturan, melaksanakan

sertifikasi dan pengawasan guna menjamin terselenggaranya transportasi udara yang memenuhi standar keselamatan penerbangan.

e. Ikut ambil bagian dalam program peningkatan Keselamatan

Transportasi, seperti Pos Kesehatan/Posko Lebaran/ Natal dan Tahun Baru termasuk menyelenggarakan Mudik Gratis Jasa Raharja bagi masyrakat pemudik.

 Program Kemitraan dan Pembinaan UKM

PT. Jasa Raharja juga telah memperlihatkan komitmennya ke sektor usaha kecil (UKM) dalam bentuk peminjaman modal kerja sekaligus pembinaan kepada mitra binaan. Program Kemitraan atau Pembinaan UKM ini termasuk program Corporate Social Responsibility karena program

(12)

48

Universitas Kristen Petra kemitraan ini bersifat berkelanjutan dan bertujuan untuk menciptakan kemandirian bagi penerimanya melalui peminjaman modal, pelatihan-pelatihan kerja dan pengikutsertaan pengusaha UKM di pameran-pameran. Pelaksanaan dan perencanaan program-program di atas dilakukan oleh Sub Bagian PKBL yang berada di bawah Bagian Administrasi, untuk pengkomunikasiannya kepada masyarakat dilakukan oleh Bagian Humas.

4.1.5.2 Gambaran Umum Mengenai Program “Pembinaan UKM” PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur

Dalam penelitian kali ini, akan dibahas mengenai program Kemitraan atau Pembinaan UKM. Tujuan dari Program Pembinaan UKM ini adalah untuk membantu meningkatkan kesejahteraan pengusaha UKM dan meningkatkan lapangan pekerjaan di masyarakat. Untuk menjadi penerima bantuan dalam program Pembinaan UKM ini, seorang pengusaha UKM harus memiliki syarat sebagai berikut:

- Sudah menjadi pengusaha UKM minimal 1 tahun - Yang dimaksud dengan pengusaha UKM adalah:

 Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

 Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000  Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang

perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi dengan usaha menengah dan besar.

 Berbentuk badan usaha perseorangan, bukan Koperasi - Milik Warga Negara Indonesi (WNI)

- Tidak sedang menerima bantuan serupa dari perusahaan/lembaga/organisasi lain. Dan tidak sedang menerima dan bantuan dari lembaga keuangan termasuk bank.

Para pengusaha UKM yang sudah memenuhi persyaratan di atas, diharuskan untuk mengisi form pendaftaran yang sudah disediakan dan

(13)

49

Universitas Kristen Petra melampirkan beberapa berkas sesuai dengan persyaratan. Lalu pengusaha UKM diaudit sederhana mengenai omzet UKM. Semakin besar omzetnya, maka semakin besar pula pinjaman yang dapat diberikan karena berarti semakin besar pula kemampuan pengusaha UKM tersebut untuk mengangsur pinjaman.

Ada tiga kegiatan yang akan dijalankan dalam program Pembinaan UKM, yaitu:

- Pemberian pinjaman lunak, dimana besarnya pinjaman ditentukan oleh besarnya omzet.

- Pelatihan baik itu pelatihan yang berkaitan dengan bidang usahanya ataupun pelatihan di bidang manajemen. Biasanya dalam melaksanakan pelatihan ini, Pelaksana PKBL bekerja sama dengan lembaga pelatihan kerja, dll.

- Mengikutkan para pengusaha UKM tersebut ke dalam berbagai pameran baik yang berskala lokal, nasional, maupun internasional. Besarnya dana yang disediakan untuk melaksanakan program “Pembinaan UKM” di Jawa Timur sebesar 2% dari laba bersih PT. Jasa Raharja secara keseluruhan. Untuk Bulan Januari-Juni 2015 ada 67 mitra binaan di Surabaya. (PT. Jasa Raharja, 2015)

4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

Ketepatan pengujian suatu hipotesa tentang hubungan variable penelitian sangat tergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujuan tersebut. Tingkat reliabilitas (reliability) dan validitas (validity) menunjukkan mutu seluruh proses pengumpulan data dalam suatu penelitian, mulai dari penjabaran konsep-konsep sampai pada saat data siap untuk dianalisa (Singarimbun dan Effendi, 2011, p.122). Pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan untuk mengetahui apakah indicator atau pertanyaan yang digunakandalam mendeskripsikan variable penelitian dapat diandalkan kebenarannya dalam artian dapat mengukur variable yang akan diteliti secara konsisten. Pengujian validitas

(14)

50

Universitas Kristen Petra dan reliabilitas kuesioner dilakukan pada 30 responden dengan program SPSS 17.0.

4.2.1 Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti menggunakan kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Dalam menilai validitas suatu alat ukur, peneliti mempertanyakan apakah proses pengumpulan data dalam suatu penelitian, mulai dari penjabaran konsep-konsep sampai pada saat data siap untuk dianalisa (Singarimbun dan Effendi, 2011, p.122).

Uji validitas pada penelitian ini dilakukan menggunakan program SPSS 17.0 dengan jumlah reseponden sebanyak 30 orang. Tujuan dari uji validitas ini untuk mengetahui kelayakan kuesioner sebagai sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini. Uji validitas dilakukan pada 75 pertanyaan pada dimensi opini anggota UKM mengenai aktivitas Corporate Social Responsibility Pembinaan UKM, ada 15 pertanyaan untuk arah opini, 15 pertanyaan untuk intensitas opini, 15 pertanyaan mengenai stabilitas opini, 15 pertanyaan untuk dukungan infomasi, dan 15 pertanyaan untuk dukungan sosial.

Validitas menunjukkan ketepatan item-item pertanyaan kuesioner dalam mengukur variabel penelitian. Untuk menguji validitas kuesioner digunakan korelasi pearson metode corrected item total correlation. Suatu item pertanyaan dinyatakan valid jika nilai corrected item total correlation (r hitung) > r tabel pada n=30 yaitu 0,361.

Berikut adalah hasil uji validitas kuesioner dimensi arah:

Tabel 4.2 Uji Validitas Kuesioner Dimensi Arah

No Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan 1 PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang

Jawa Timur mempunyai kepedulian

(15)

51

Universitas Kristen Petra kepada masyarakat

2

PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur melakukan

pemberdayaan masyarakat

0,510 0,361 Valid

3 Program Pembinaan UKM sesuai

dengan kebutuhan masyarakat 0,516 0,361 Valid

4

Saya tidak bergantung pada pihak lain (bank/koperasi/dll) untuk memenuhi kebutuhan

0,445 0,361 Valid

5

PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur mengajak masyarakat untuk mengelola usaha kecil

0,671 0,361 Valid

6

PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur berusaha untuk memajukan masyarakat seiring perkembangan PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur

0,546 0,361 Valid

7

Program Pembinaan UKM mencegah adanya konflik antara PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur dan masyarakat

0,401 0,361 Valid

8

Program Pembinaan UKM akan mencegah adanya kecemburuan sosial

0,425 0,361 Valid

9

PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur berusaha memahami dan mewujudkan keinginan

(16)

52

Universitas Kristen Petra masyarakat

10

Program Pembinaan UKM

merupakan bentuk nyata tanggung jawab sosial dari PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur

0,442 0,361 Valid

11

PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur memiliki dana yang difokuskan untuk kegiatan

tanggung jawab sosial perusahaan

0,602 0,361 Valid

12

PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur mau terbuka untuk informasi tentang tanggung jawab sosial perusahaan

0,444 0,361 Valid

13

PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur mendorong dan merubah masyarakat untuk lebih peduli dengan lingkunan sekitar

0,515 0,361 Valid

14

PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar

0,439 0,361 Valid

15 Program ini mendukung kelestarian

lingkungan hidup 0,483 0,361 Valid

Sumber : Olahan Peneliti, 2015

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa semua item pertanyaan pada dimensi arah memiliki nilai corrected item total correlation (r hitung) > r tabel 0,361. Hasil ini menyimpulkan bahwa item-item pertanyaan yang mengukur opini mengenai aktivitas CSR Pembinaan UKM PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur dari segi arah telah valid.

(17)

53

Universitas Kristen Petra Berikut adalah hasil uji validitas kuesioner dimensi intensitas:

Tabel 4.3 Uji Validitas Kuesioner Dimensi Intensitas

No Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan

16

Saya cenderung menyetujui bahwa PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur peduli kepada

masyarakat

0,555 0,361 Valid

17 Saya cenderung menyetujui bahwa

adanya pemberdayaan masyarakat 0,589 0,361 Valid

18

Saya cenderung menyetujui program Pembinaan UKM sesuai dengan kebutuhan masyarakat

0,585 0,361 Valid

19

Saya cenderung menyetujui bahwa saya tidak bergantung pada pihak lain (bank/koperasi/dll) untuk memenuhi kebutuhan

0,374 0,361 Valid

20

Saya cenderung menyetujui bahwa PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur mengajak masyarakat untuk mengelola usaha kecil

0,498 0,361 Valid

21

Saya cenderung menyetujui bahwa PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur berusaha untuk memajukan masyarakat seiring berkembangnya perusahaan

0,639 0,361 Valid

22 Saya cenderung menyetujui bahwa dengan adanya Pembinaan UKM

(18)

54

Universitas Kristen Petra mencegah adanya konflik antara

PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur dan masyarakat

23

Saya cenderung menyetujui bahwa dengan adanya Pembinaan UKM akan mencegah adanya

kecemburuan sosial

0,466 0,361 Valid

24

Saya cenderung menyetujui bahwa PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur berusaha memahami dan mewujudkan keinginan masyarakat

0,541 0,361 Valid

25

Saya cenderung menyetujui bahwa program Pembinaan UKM

merupakan bentuk nyata tanggung jawab sosial dari PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur

0,549 0,361 Valid

26

Saya cenderung menyetujui bahwa PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur memiliki dana yang difokuskan untuk kegiatan

tanggung jawab sosial perusahaan

0,649 0,361 Valid

27

Saya cenderung menyetujui bahwa PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur mau terbuka untuk informasi tentang tanggung jawab sosial perusahaan

0,579 0,361 Valid

28 Saya cenderung menyetujui PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa

(19)

55

Universitas Kristen Petra Timur mendorong dan merubah

masyarakat untuk lebih peduli dengan lingkungan sekitar

29

Saya cenderung menyetujui bahwa PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar

0,573 0,361 Valid

30

Saya cenderung menyetujui bahwa program ini mendukung kelestarian lingkungan hidup

0,680 0,361 Valid

Sumber : Olahan Peneliti, 2015

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa semua item pertanyaan pada dimensi intensitas memiliki nilai corrected item total correlation (r hitung) > r tabel 0,361. Hasil ini menyimpulkan bahwa item-item pertanyaan yang mengukur intensitas opini mengenai aktivitas CSR Pembinaan UKM PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur telah valid.

Berikut adalah hasil uji validitas kuesioner dimensi stabilitas:

Tabel 4.4 Uji Validitas Kuesioner Dimensi Stabilitas

No Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan

31

Saya yakin bahwa PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur peduli kepada masyarakat

0,644 0,361 Valid

32 Saya yakin bahwa ada

pemberdayaan masyarakat 0,609 0,361 Valid 33 Saya yakin program Pembinaan

UKM sesuai dengan kebutuhan

(20)

56

Universitas Kristen Petra masyarakat

34

Saya yakin bahwa saya tidak bergantung pada pihak lain (bank/koperasi/dll) untuk memenuhi kebutuhan

0,435 0,361 Valid

35

Saya yakin bahwa PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur mengajak masyarakat untuk mengelola usaha kecil

0,651 0,361 Valid

36

Saya yakin bahwa PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur berusaha untuk memajukan

masyarakat seiring berkembangnya perusahaan

0,604 0,361 Valid

37

Saya yakin bahwa dengan adanya Pembinaan UKM mencegah adanya konflik antara PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur dan masyarakat

0,500 0,361 Valid

38

Saya yakin bahwa dengan adanya Pembinaan UKM akan mencegah adanya kecemburuan sosial

0,512 0,361 Valid

39

Saya yakin bahwa PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur berusaha memahami dan

mewujudkan keinginan masyarakat

0,532 0,361 Valid

40 Saya yakin bahwa program Pembinaan UKM merupakan

(21)

57

Universitas Kristen Petra bentuk nyata tanggung jawab sosial

dari PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur

41

Saya yakin bahwa PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur memiliki dana yang difokuskan untuk kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan

0,700 0,361 Valid

42

Saya yakin bahwa PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur mau terbuka untuk informasi tentang tanggung jawab sosial perusahaan

0,548 0,361 Valid

43

Saya yakin PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur mendorong dan merubah masyarakat untuk lebih peduli dengan lingkungan sekitar

0,518 0,361 Valid

44

Saya yakin bahwa PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar

0,508 0,361 Valid

45 Saya yakin program ini mendukung

kelestarian lingkungan hidup 0,551 0,361 Valid Sumber : Olahan Peneliti, 2015

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa semua item pertanyaan pada dimensi stabilitas memiliki nilai corrected item total correlation (r hitung) > r tabel 0,361. Hasil ini menyimpulkan bahwa item-item pertanyaan yang mengukur opini mengenai aktivitas CSR Pembinaan UKM PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur dari segi stabilitas telah valid.

(22)

58

Universitas Kristen Petra Berikut adalah hasil uji validitas kuesioner dimensi dukungan informasi:

Tabel 4.5 Uji Validitas Kuesioner Dimensi Dukungan Informasi

No Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan

46

Saya tahu bahwa PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur peduli kepada masyarakat

0,610 0,361 Valid

47 Saya tahu bahwa ada

pemberdayaan masyarakat 0,619 0,361 Valid

48

Saya tahu program Pembinaan UKM sesuai dengan kebutuhan masyarakat

0,596 0,361 Valid

49

Saya tahu bahwa saya tidak bergantung pada pihak lain (bank/koperasi/dll) untuk memenuhi kebutuhan

0,467 0,361 Valid

50

Saya tahu bahwa PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur mengajak masyarakat untuk mengelola usaha kecil

0,705 0,361 Valid

51

Saya tahu bahwa PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur berusaha untuk memajukan

masyarakat seiring berkembangnya perusahaan

0,778 0,361 Valid

52

Saya tahu bahwa dengan adanya Pembinaan UKM mencegah adanya konflik antara PT.Jasa Raharja

(23)

59

Universitas Kristen Petra (Persero) Cabang Jawa Timur dan

masyarakat

53

Saya tahu bahwa dengan adanya Pembinaan UKM akan mencegah adanya kecemburuan sosial

0,420 0,361 Valid

54

Saya tahu bahwa PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur berusaha memahami dan

mewujudkan keinginan masyarakat

0,648 0,361 Valid

55

Saya tahu bahwa program Pembinaan UKM merupakan bentuk nyata tanggung jawab sosial dari PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur

0,566 0,361 Valid

56

Saya tahu bahwa PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur memiliki dana yang difokuskan untuk kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan

0,745 0,361 Valid

57

Saya tahu bahwa PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur mau terbuka untuk informasi tentang tanggung jawab sosial perusahaan

0,517 0,361 Valid

58

Saya tahu PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur mendorong dan merubah masyarakat untuk lebih peduli dengan lingkungan sekitar

(24)

60

Universitas Kristen Petra 59

Saya tahu bahwa PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar

0,583 0,361 Valid

60

Saya tahu bahwa program ini mendukung kelestarian lingkungan hidup

0,470 0,361 Valid

Sumber : Olahan Peneliti, 2015

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa semua item pertanyaan pada dimensi dukungan informasi memiliki nilai corrected item total correlation (r hitung) > r tabel 0,361. Hasil ini menyimpulkan bahwa item-item pertanyaan yang mengukur opini mengenai aktivitas CSR Pembinaan UKM PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur dari segi dukungan informasi telah valid.

Berikut adalah hasil uji validitas kuesioner dimensi dukungan sosial:

Tabel 4.6 Uji Validitas Kuesioner Dimensi Dukungan Sosial

No Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan

61

PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur peduli kepada

masyarakat dan menjadi

pembicaraan di lingkungan sekitar

0,598 0,361 Valid

62

PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur melakukan

pemberdayaan masyarakat dan menjadi pembicaraan di lingkungan sekitar

0,718 0,361 Valid

63 Program Pembinaan UKM sesuai dengan kebutuhan dan menjadi

(25)

61

Universitas Kristen Petra pembicaraan di lingkungan sekitar

64

Saya tidak bergantung pada pihak lain (bank/koperasi/dll) untuk memenuhi kebutuhan dan menjadi pembicaraan di lingkungan sekitar

0,641 0,361 Valid

65

PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur mengajak masyarakat untuk mengelola usaha kecil dan menjadi pembicaraan di lingkungan sekitar

0,545 0,361 Valid

66

PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur berusaha untuk memajukan masyarakat seiring berkembangnya perusahaan dan menjadi pembicaraan di lingkungan sekitar

0,730 0,361 Valid

67

Program Pembinaan UKM mencegah adanya konflik antara PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur dan masyarakat dan menjadi pembicaraan di lingkungan sekitar

0,507 0,361 Valid

68

Program Pembinaan UKM akan mencegah adanya kecemburuan sosial dan menjadi pembicaraan di lingkungan sekitar

0,664 0,361 Valid

69

PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur berusaha memahami dan mewujudkan keinginan

(26)

62

Universitas Kristen Petra masyarakat dan menjadi

pembicaraan di lingkungan sekitar

70

Program Pembinaan UKM

merupakan bentuk nyata tanggung jawab sosial dari PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur dan menjadi pembicaraan di lingkungan sekitar

0,585 0,361 Valid

71

PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur memiliki dana yang difokuskan untuk kegiatan

tanggung jawab sosial perusahaan dan menjadi pembicaraan di lingkungan sekitar

0,614 0,361 Valid

72

PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur mau terbuka untuk informasi tentang tanggung jawab sosial perusahaandan menjadi pembicaraan di lingkungan sekitar

0,400 0,361 Valid

73

PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur mendorong dan merubah masyarakat untuk lebih peduli dengan lingkungan sekitar dan menjadi pembicaraan di lingkungan sekitar

0,488 0,361 Valid

74

PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar dan menjadi pembicaraan di lingkungan

(27)

63

Universitas Kristen Petra sekitar

75

Program ini mendukung kelestarian lingkungan hidup dan menjadi pembicaraan di lingkungan sekitar

0,368 0,361 Valid

Sumber : Olahan Peneliti, 2015

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa semua item pertanyaan pada dimensi dukungan sosial memiliki nilai corrected item total correlation (r hitung) > r tabel 0,361. Hasil ini menyimpulkan bahwa item-item pertanyaan yang mengukur opini mengenai aktivitas CSR Pembinaan UKM PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur dari segi dukungan sosial telah valid.

4.2.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relative konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Uji reliabilitas menyangkut masalah ketepatan (accuracy) alat ukur (daftar pertanyaan, wawancara atau alat-alat penelitian lainnya). Ketepatan ini dapat dinilai dengan analisa statisktik untuk mengetahui measurement error atau salah ukur (Singarimbun dan Effendi, 2011, p.122-123). Untuk menunjukkan kehandalan kuesioner dalam mengukur variabel penelitian dengan menghasilkan pengukuran yang konsisten. Untuk menguji reliabilitas kuesioner digunakan nilai

alpha cronbach. Item-item pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan reliabel jika

nilai alpha cronbach > 0,6. (Ghozali, 2005, p.25-29). Berikut adalah hasil uji reliabilitas kuesioner:

Tabel 4.7 Uji Reliabilitas Kuesioner

Dimensi Alpha

Cronbach Nilai Kritis Keterangan

Arah 0,853 0,6 Reliabel

(28)

64

Universitas Kristen Petra

Stabilitas 0,898 0,6 Reliabel

Dukungan Informasi 0,895 0,6 Reliabel

Dukungan Sosial 0,896 0,6 Reliabel

Sumber : Olahan Peneliti (2015)

Tabel 4.7 menunjukkan kelima dimensi variabel opini memiliki nilai alpha cronbach > nilai kritis 0,6. Hasil ini menyimpulkan bahwa item-item pertanyaan yang mengukur opini mengenai aktivitas CSR Pembinaan UKM PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur dari segi arah, intensitas, stabilitas, dukungan informasi dan dukungan sosial telah reliabel.

4.3 Analisis Deskripsi Data

4.3.1 Deskripsi Identitas Responden

Pada bagian ini peneliti akan mendeskripsikan mengenai karakteristik responden pada penelitian ini yakni, anggota UKM atau Mitra Binaan yang berada di Surabaya dan sudah terdaftar di PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur. Berikut ini adalah gambaran dari profil responden yang meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, laba bersih usaha, bidang usaha, dan lamanya bergabung di program Kemitraan.

Di bawah ini akan dijelaskan hasil analisis deskriptif identitas anggota UKM yang menjadi responden penelitian:

Tabel 4.8 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki 40 59,7%

(29)

65

Universitas Kristen Petra

Total 67 100,0%

Sumber : Olahan Peneliti, 2015

Dari Tabel 4.8 diketahui terdapat 40 responden (59,7%) berjenis kelamin laki-laki dan 27 responden (40,3%) berjenis kelamin perempuan. Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar anggota UKM di Surabaya yang terdaftar di PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur adalah laki-laki. Jumlah responden laki-laki yang didapati oleh peneliti pada saat berada di lapangan lebih banyak laki-laki dibandingkan wanita, karena sebagian besar anggota UKM yang terdaftar di PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur adalah laki-laki.

Tabel 4.9 Identitas Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Persentase

21-25 tahun 1 1,5% 26-30 tahun 4 6,0% 31-35 tahun 10 14,9% 36-40 tahun 7 10,4% 41-45 tahun 17 25,4% 46-50 tahun 13 19,4% > 50 tahun 15 22,4% Total 67 100,0%

Sumber : Olahan Peneliti, 2015

Dari Tabel 4.9 diketahui terdapat 1 responden (1,5%) berusia 21-25 tahun, 4 responden (6,0%) berusia 26-30 tahun, 10 responden (14,9%) berusia 31-35 tahun, 7 responden (10,4%) berusia 36-40 tahun, 17 responden (25,4%) berusia 41-45 tahun, 13 responden (19,4%) berusia 46-50 tahun dan 15 responden (22,4%) berusia lebih dari 50 tahun. Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar

(30)

66

Universitas Kristen Petra anggota UKM di Surabaya yang terdaftar di PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur berumur 41-45 tahun.

Pada usia 17-60 tahun seseorang dapat dikategorikan dewasa dan memiliki kemandirian dan memiliki pengetahuan yang cukup baik dalam menerima informasi sehingga keinginan untuk merealisasikan pesan yang ditangkap dalam tindakan nyata begitu besar (Hurlock, 1997, p.246). Dalam penelitian ini mayoritas responden yakni sebanyak 17 orang yang berusia 41 hingga 45 tahun.

Tabel 4.10 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase

SMP 2 3,0%

SMA 22 32,8%

D3 22 32,8%

S1 21 31,3%

Total 67 100,0%

Sumber : Olahan Peneliti, 2015

Dari Tabel 4.10 diketahui terdapat 2 responden (3,0%) berpendidikan terakhir SMP, masing-masing 22 responden (32,8%) berpendidikan terakhir SMA dan D3, dan 21 responden (31,3%) berpendidikan terakhir S1. Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar anggota UKM di Surabaya yang terdaftar di PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur berpendidikan terakhir SMA dan D3.

Sebagian besar responden berpendidikan terakhir SMA dan D3. Menurut Driyarkara dalam Fattah (1996), tingkat pendidikan mempunyai pengaruh pada tingkah laku, pikiran, dan sikap seseorang. Semakin banyak orang mengenyam pendidikan formal, berarti ia akan lebih mampu mengembakan potensi dirinya dan semakin cerdas (Santoso,2012). Selain itu menurut Walter Lippman (1998,p.22) disebutkan ilmu pengetahuan penting bagi pembentukan opini publik,

(31)

67

Universitas Kristen Petra tingkat pendidikan menjadi landasan seseorang dalam memandang realitas. Oleh karena itu, sangat penting bagi peneliti untuk mengetahui tingkat pendidikan respondennya sebelum memberikan pertanyaan untuk mengukur mengenai opini.

Tabel 4.11 Identitas Responden Berdasarkan Laba Bersih Usaha Dalam Sebulan Laba Bersih Usaha Dalam Sebulan Frekuensi Persentase

1-20 juta 59 88,1%

21-40 juta 8 11,9%

Total 67 100,0%

Sumber : Olahan Peneliti, 2015

Dari Tabel 4.11 diketahui terdapat 59 responden (88,1%) dalam sebulan memiliki laba bersih usaha sebesar 1-20 juta, hanya 8 responden (11,9%) yang dalam sebulan memiliki laba bersih usaha sebesar 21-40 juta. Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar anggota UKM di Surabaya yang terdaftar di PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur dalam sebulan memiliki laba bersih usaha sebesar 1-20 juta.

Laba bersih menjadi salah satu faktor penting untuk ditanyakan karena besarnya laba bersih yang diterima oleh anggota UKM setiap bulannya menjadi faktor penentu besarnya dana pinjaman yang dapat diterima oleh anggota UKM tersebut dalam program “Pembinaan UKM”.

Bapak Wahyu, selaku Kepala Sub Bagian PKBL mengatakan bahwa ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh seorang anggota UKM agar mendapatkan prioritas dalam menerima bantuan program “Pembinaan UKM”. Salah satunya adalah omzet anggota UKM tersebut setiap bulan. Dengan arti jika omzet yang lebih kecil per bulan, makan mendapatkan prioritas untuk diberi bantuan dalam program “Pembinaan UKM” dibandingkan dengan pengusaha yang omzetnya lebih besar.

Dari tabel di atas, bisa dilihat bahwa responden yang paling banyak (59 responden) dalam penelitian ini, memiliki laba bersih yang paling kecil yaitu

(32)

68

Universitas Kristen Petra sebesar Rp 1.000.000-Rp 20.000.000 per bulan. Sedangkan jumlah responden terkecil (8 responden) berasal dari kategori UKM yang memiliki laba bersih sebesar Rp 21.000.000 – Rp 40.000.000 per bulannya.

Menurut Bapak Wahyu, beberapa kali pola ini sering terjadi. Kebanyakan memang anggota UKM dengan laba mulai dari Rp 1.000.000- Rp 20.000.000, tapi tidak pasti selalu terjadi, karena ada beberapa kriteria lain untuk memberikan prioritas penerima bantuan program “Pembinaan UKM”.

Tabel 4.12 Identitas Responden Berdasarkan Bidang Usaha

Bidang Usaha Frekuensi Persentase

Jasa 27 40,3%

Dagang 35 52,2%

Industri 5 7,5%

Total 67 100,0%

Sumber : Olahan Peneliti, 2015

Dari Tabel 4.12 diketahui terdapat 27 responden (40,3%) bergerak dalam bidang usaha jasa, 35 responden (52,2%) bergerak dalam bidang usaha dagang, dan 5 responden (7,5%) bergerak dalam bidang usaha industri. Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar anggota UKM di Surabaya yang terdaftar di PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur bergerak dalam bidang usaha dagang.

Tabel 4.13 Identitas Responden Berdasarkan Lama Bergabung Dengan Program Kemitraan

Lama Bergabung Dengan Program Kemitraan

Frekuensi Persentase

(33)

69

Universitas Kristen Petra

5 tahun 8 11,9% 4 tahun 9 13,4% 3 tahun 17 25,4% 2 tahun 6 9,0% 1 tahun 6 9,0% < 1 tahun 6 9,0% Total 67 100,0%

Sumber : Olahan Peneliti, 2015

Dari Tabel 4.13 diketahui terdapat 15 responden (22,4%) telah bergabung dengan Program Kemitraan lebih dari 5 tahun, 8 responden (11,9%) telah bergabung dengan Program Kemitraan selama 5 tahun, 9 responden (13,4%) telah bergabung dengan Program Kemitraan selama 4 tahun, 17 responden (25,4%) telah bergabung dengan Program Kemitraan selama 3 tahun, dan masing-masing 6 responden (9,0%) telah bergabung dengan Program Kemitraan selama 2 tahun, 1 tahun dan kurang dari 1 tahun. Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar anggota UKM di Surabaya yang terdaftar di PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur telah bergabung dengan Program Kemitraan selama 3 tahun.

(34)

70

Universitas Kristen Petra 4.3.2 Deskripsi Pandangan Responden

4.3.2.1 Dimensi Arah

Berikut ini merupakan deskripsi opini yang terdapat dalam dimensi arah. Tabel 4.14

PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur mempunyai kepedulian kepada masyarakat

No. Kategori Jawaban Jumlah %

1 Sangat tidak setuju 0 0,0

2 Tidak Setuju 0 0,0

3 Netral 3 4,5

4 Setuju 33 49,3

5 Sangat setuju 31 46,3

Total 67 100

Sumber: Olahan Peneliti, 2015

Berdasarkan tabel 4.14 dijelaskan dari 67 responden penelitian ini diketahui opini reseponden bahwa program Pembinaan UKM mempunyai kepedulian terhadap masyarakat, dimana opini 33 responden (49,3%) menyatakan setuju dengan pernyataan, disusul dengan pernyataan sangat setuju dari 31 responden (46,3%), kemudian 3 responden (4,5%) menyatakan netral.

Menurut analisis peneliti, sebagian besar responden menyatakan setuju, karena program Pembinaan UKM ini mempunyai kepedulian terhadap masyarakat dengan memberikan pinjaman modal kepada setiap pengusaha UKM, dan mereka didampingi oleh petugas PKBL PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur. Sedangkan responden yang beranggapan netral dikarenakan, mereka tidak memiliki sikap atau pendapat (Kulas & Stcahowski, 2009)

Salah seorang responden menyatakan setuju “Ya jelas peduli dong, kalau ga peduli saya ga dikasih pinjaman buat modal tambahan, dan pas saya tahu ada program ini saya senang sekali”, menurut Bapak Ponadji (Wawancara Ponadji, 23

(35)

71

Universitas Kristen Petra Oktober 2015). Ada juga responden yang menjawab netral yang memberikan komentar “Kayaknya sih peduli ya, soalnya kasih pinjaman, tidak tau lagi kalau kedepannya gimana”, menurut Didik Julianto (Wawancara Didik, 24 Oktober 2015).

Tabel 4.15

PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur melakukan pemberdayaan masyarakat

No. Kategori Jawaban Jumlah %

1 Sangat tidak setuju 0 0,0

2 Tidak Setuju 0 0,0

3 Netral 5 7,5

4 Setuju 30 44,8

5 Sangat setuju 32 47,8

Total 67 100

Sumber: Olahan Peneliti, 2015

Berdasarkan tabel di atas, dari 67 responden dapat diketahui jumlah responden yang sangat setuju bahwa PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur melakukan pemberdayaan masyarakat berjumlah 32 orang. Jumlah tersebut paling banyak dibandingkan dengan jawaban lainnya. 30 responden memilih setuju, dan lima responden memilih untuk menjawab netral.

Beberapa responden cenderung sangat setuju dengan pernyataan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur melakukan pemberdayaan masyarakat. Salah satu responden menyatakan bahwa dengan adanya program ini masyarakat dituntut untuk maju dan bisa menciptakan sumber daya manusia yang handal (Wawancara Soesyiwati, pemilik Paprika Jasa Boga, 23 Oktober 2015)

Program pembinaan UKM ini memberdayakan masyarakat khususnya yang mempunyai Usaha Kecil Menengah yang ada di Surabaya, karena setiap anggota UKM ini ditantang untuk lebih berkembang dan bisa memberi pekerjaan kepada orang lain (Wawancara dengan Wahyu Pria Widodo, Kasubag PKBL PT.

(36)

72

Universitas Kristen Petra Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur, 15 Oktober 2015 di PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur, Jalan Diponegoro 96-98, Surabaya).

Hal itu juga didukung dari hasil observasi peneliti di lapangan, Rumah Laundry yang bergerak di bidang jasa penyucian, memberdayakan SDM untuk Usaha Kecil Menengah yang dirintis oleh Rizki. Sedangkan 5 responden lainnya menyatakan tidak memihak atau netral pada pernyataan ini, karena belum merasakan dampaknya secara langsung untuk UKM mereka. (Wawancara Rizki, 23 Oktober 2015).

Tabel 4.16

Program Pembinaan UKM sesuai dengan kebutuhan masyarakat

No. Kategori Jawaban Jumlah %

1 Sangat tidak setuju 0 0,0

2 Tidak Setuju 0 0,0

3 Netral 7 10,4

4 Setuju 31 46,3

5 Sangat setuju 29 43,3

Total 67 100

Sumber: Olahan Peneliti, 2015

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden setuju sebanyak 31 orang atau 46,3% dan responden sangat setuju sebanyak 29 orang atau 43,3% mengenai program Pembinaan UKM ini yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Tujuh orang atau sebanyak 10,4% respoden lainnya menyatakan netral.

Secara keseluruhan responden setuju dengan pernyataan bahwa program ini sesuai kebutuhan. Salah seorang responden mengatakan jumlah pinjaman modal yang diberikan bisa digunakan untuk memajukan usaha (Wawancara Jemani, Pemilik Setail Agency, 25 Oktober 2015). Sedangkan salah satu responden yang menjawab netral karena di awal usahanya, tapi sekarang usahanya kurang berjalan dengan baik (Wawancara Athi’ah, Pemilik Azza Collection, 26 Oktober 2015).

(37)

73

Universitas Kristen Petra Tabel 4.17

Saya tidak bergantung pada pihak lain (bank/koperasi/dll) untuk memenuhi kebutuhan

No. Kategori Jawaban Jumlah %

1 Sangat tidak setuju 0 0,0

2 Tidak Setuju 4 6,0

3 Netral 12 17,9

4 Setuju 25 37,3

5 Sangat setuju 26 38,8

Total 67 100

Sumber: Olahan Peneliti, 2015

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden yang mengatakan sangat setuju sebanyak 26 orang atau 38,8%, 25 orang atau 37,3% setuju, 12 orang atau 17,9% mengatakan netral, dan sisanya 4 orang atau 6% tidak setuju.

Seperti yang dikemukakan di bab 2, implementasi dari aktivitas Corporate

Social Responsibilty yang kedua adalah Strenghtening Economic atau penguatan

ekonomi (Wibisono, 2007, p.119). Dari tabel 4.17 dapat diketahui bahwa responden tidak bergantung pada pihak lain selain PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur.

Sedangkan responden yang menyatakan netral (Endun, Pemilik Pemondokan Endun), dan 4 respoden lainnya tidak setuju dengan pernyataan bahwa mereka tidak bergantung pada pihak lain untuk memenuhi kebutuhan lain.

Berdasarkan kenyataan yang ada di lapangan, sebelum anggota UKM terdaftar dalam program Pembinaan UKM, petugas PKBL akan melakukan survey sebelumnya. Salah satunya anggota UKM tidak sedang menerima bantuan lain baik dari bank, koperasi, organisasi lainnya (Wawancara Wahyu Pria Wibowo, Kasubag PKBL, 15 Oktober 2015). Tetapi ada beberapa anggota UKM yang menyatakan tidak setuju, dikarenakan setelah menerima bantuan dari PT. Jasa

(38)

74

Universitas Kristen Petra Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur, mereka bergantung pada organisasi lain untuk memenuhi kebutuhannya.

Tabel 4.18

PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur mengajak masyarakat untuk mengelola usaha kecil

No. Kategori Jawaban Jumlah %

1 Sangat tidak setuju 0 0,0

2 Tidak Setuju 0 0,0

3 Netral 8 11,9

4 Setuju 34 50,7

5 Sangat setuju 25 37,3

Total 67 100

Sumber: Olahan Peneliti, 2015

Dari tabel di atas menunjukkan responden menyatakan setuju sebanyak 34 orang atau 50,7%, responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 25 orang atau 37,3%, dan 8 orang atau 11,9% menyatakan netral. Dari hasil kuesioner secara keseluruhan responden setuju bahwa PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur mengajak masyarakat untuk mengelola usaha kecil.

Dalam konteks Public Relations, tanggung jawab sosial korporat atau

Corporate Social Responsibility itu diimplementasikan pada kegiatan dan

program Corporate Social Responsibility (Iriantara, 2004).

Dari tabel di atas, sebagian besar responden setuju bahwa PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur mengimplementasikan tanggung jawab sosial korporat tentang pemberdayaan masyarakat dengan diadakannya program Pembinaan UKM.

(39)

75

Universitas Kristen Petra Tabel 4.19

PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur berusaha untuk memajukan masyarakat seiring perkembangan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur

No. Kategori Jawaban Jumlah %

1 Sangat tidak setuju 0 0,0

2 Tidak Setuju 0 0,0

3 Netral 7 10,4

4 Setuju 31 46,3

5 Sangat setuju 29 43,3

Total 67 100

Sumber: Olahan Peneliti, 2015

Berdasarkan tabel di atas dijelaskan bahwa dari 67 responden penelitian ini diketahui opini responden bahwa program Pembinaan UKM memajukan masyarakat seiring perkembangan perusahaan adalah setuju, dimana responden yang menyatakan setuju sebanyak 31 orang atau 46,3%, sangat setuju 29 orang atau 43,3% dan 7 orang sisanya atau 10,4% memilih untuk netral.

Dari data yang didapatkan bahawa perkembangan masyarakat khususnya anggota UKM semakin berkembang. Contohnya dari segi perkembangan administrasi dari anggota UKM yang semakin berkembang. Karena dengan adanya program Pembinaan UKM ini, para anggota UKM diajari untuk membuat pembukuan guna mengontrol setiap usaha mereka (Wawancara Wahyu Pria Wibowo, Kasubag PKBL, 15 Oktober 2015)

Dengan melakukan program Corporate Social Responsibility akan diperoleh banyak manfaat untuk korporat maupun komunitas. Manfaat tersebut antara lain reputasi dan citra yang baik untuk korporat, pendanaan investasi komunitas dan pengembangan infrastruktur untuk komunitas, dan lain sebagainya (Rahman, 2009, p.8).

(40)

76

Universitas Kristen Petra Tabel 4.20

Program Pembinaan UKM mencegah adanya konflik antara PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur dan masyarakat

No. Kategori Jawaban Jumlah %

1 Sangat tidak setuju 0 0,0

2 Tidak Setuju 1 1,5

3 Netral 26 38,8

4 Setuju 36 53,7

5 Sangat setuju 4 6,0

Total 67 100

Sumber: Olahan Peneliti, 2015

Dari tabel 4.20 di atas menunjukkan bahwa dari 67 responden penelitian diketahui bahwa mayoritas responden menyatakan setuju bahwa program Pembinaan UKM ini mencegah adanya konflik antara perusahaan dan masyarakat, dimana diketahui sebanyak 36 orang atau 53,7 responden menyatakan setuju, sedangkan 26 orang responden atau 38,8% menyatakan netral, 4 orang responden atau 6% menyatakan sangat setuju dan 1 orang atau 1,5% menyatakan tidak setuju.

Sebagian besar setuju bahwa dengan adanya program Pembinaan UKM mencegah adanya konflik antara PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur dan masyarakat. “Saya tidak setuju karena menurut saya program Pembinaan

UKM tidak banyak mempengaruhi pemikirannya terhadap PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur” (N, Perempuan, 53 tahun).

(41)

77

Universitas Kristen Petra Tabel 4.21

Program Pembinaan UKM akan mencegah adanya kecemburuan sosial

No. Kategori Jawaban Jumlah %

1 Sangat tidak setuju 1 1,5

2 Tidak Setuju 1 1,5

3 Netral 29 43,3

4 Setuju 28 41,8

5 Sangat setuju 8 11,9

Total 67 100

Sumber: Olahan Peneliti, 2015

Tabel di atas menunjukkan dari 67 responden penelitian diketahui bahwa mayoritas responden menyatakan netral bahwa Program Pembinaan UKM akan mencegah adanya kecemburuan sosial, dimana diketahui sebanyak 29 orang atau 43,3% responden menyatakan netral, 28 orang atau 41,8% responden menyatakan setuju, 8 orang atau 11,9% menyatakan netral, 1 orang menyatakan tidak setuju, dan seorang lainnya menyatakan sangat tidak setuju.

Dari keseluruhan responden menyatakan mereka netral terhadap pernyataan Program Pembinaan UKM akan mencegah adanya kecemburuan sosial. Menurut Klopfer dan Madden (1980) menjelaskan bahwa penyediaan alternatif tengah respons bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi responden yang memiliki sikap moderat terhadap pernyataan yang diberikan (Wahyu Widhiarso, 2010).

Sedangkan satu responden menyatakan tidak setuju. Menurut responden tersebut ada beberapa hal yang dapat menimbulkan kecemburuan sosial, salah satunya apabila teman UKM lainnya tidak bisa masuk dalam Pembinaan UKM karena kurangnya beberapa persyaratan lain.

Mayoritas responden bersikap moderat terhadap pernyataan Program Pembinaan UKM akan mencegah adanya kecemburuan sosial.

(42)

78

Universitas Kristen Petra Tabel 4.22

PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur berusaha memahami dan mewujudkan keinginan masyarakat

No. Kategori Jawaban Jumlah %

1 Sangat tidak setuju 0 0,0

2 Tidak Setuju 0 0,0

3 Netral 23 34,3

4 Setuju 30 44,8

5 Sangat setuju 14 20,9

Total 67 100

Sumber: Olahan Peneliti, 2015

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 67 responden penelitian, diketahui bahwa mayoritas responden menyatakan setuju bahwa PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur berusaha memahami dan mewujudkan keinginan masyarakat, dimana diketahui sebanyak 30 orang atau 44,8% responden menyatakan setuju, 23 orang atau 34,3% menyatakan netral dan 14 orang atau 20,9% menyatakan sangat setuju.

Mayoritas responden setuju bahwa PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur berusaha memahami dan mewujudkan keinginan masyarakat. Sesuai dengan “Masih berdasarkan aktivitas Corporate Social Responsibiloty yang ketiga yaitu Assesing Social Cohesion yaitu memahami dan mewujudkan keinginan masyarakat” (Ancok, 2005, p.19-20).

Salah satu responden mengatakan dengan adanya program Pembinaan UKM, usaha yang dibangun bisa berkembang meskipun melalui proses yang panjang. (Ibu Tatiek, Pemilik Ainur Rakhmat Wedding Service)

(43)

79

Universitas Kristen Petra Tabel 4.23

Program Pembinaan UKM merupakan bentuk nyata tanggung jawab sosial dari PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur

No. Kategori Jawaban Jumlah %

1 Sangat tidak setuju 0 0,0

2 Tidak Setuju 0 0,0

3 Netral 10 14,9

4 Setuju 38 56,7

5 Sangat setuju 19 28,4

Total 67 100

Sumber: Olahan Peneliti, 2015

Tabel 4.23 di atas menunjukkan bahwa dari 67 responden penelitian, diketahui bahwa mayoritas responden menyatakan setuju bahwa Program Pembinaan UKM merupakan bentuk nyata tanggung jawab sosial dari PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur, dimana diketahui sebanyak 38 orang atau 56,7% responden menyatakan setuju, 19 orang atau 28,4% menyatakan sangat setuju dan 10 orang atau 14,9% menyatakan netral.

Secara keseluruhan, responden anggota UKM setuju bahwa Program Pembinaan UKM merupakan bentuk nyata tanggung jawab sosial dari PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur. Hal ini didukung oleh pernyataan seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat tidak sekedar menuntut perusahaan untuk menyediakan barang dan jasa yang diperlukan, melainkan juga menuntut perusahaan untuk bertanggung jawab secara sosial (Wibisono,2007, p.4).

Ada 10 responden menyatakan netral terhadap pernyataan Program Pembinaan UKM merupakan bentuk nyata tanggung jawab sosial dari PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur. Mereka beranggapan tidak memihak pada pernyataan ini, hal ini disebabkan pernyataan ini tidak bisa memutuskan, atau

(44)

80

Universitas Kristen Petra merasa tidak peduli dengan pernyataan tersebut (Wawancara Ratna, 23 Oktober 2015 ).

Tabel 4.24

PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur memiliki dana yang difokuskan untuk kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan

No. Kategori Jawaban Jumlah %

1 Sangat tidak setuju 0 0,0

2 Tidak Setuju 1 1,5

3 Netral 12 17,9

4 Setuju 29 43,3

5 Sangat setuju 25 37,3

Total 67 100

Sumber: Olahan Peneliti, 2015

Tabel 4.24 di atas menunjukkan bahwa dari 67 responden penelitian, diketahui bahwa mayoritas responden menyatakan setuju bahwa PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur memiliki dana yang difokuskan untuk kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan, dimana diketahui sebanyak 29 orang atau 43,3% responden menyatakan setuju, 25 orang atau 37,3% menyatakan sangat setuju dan 12 orang atau 17,9% menyatakan netral.

PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur memiliki dana yang difokuskan untuk program-program Corporate Social Responsibility yang sedang berlangsung dan yang akan diadakan kedepannya. Sesuai dengan peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor Per 05/MBU/2007 bahwa jumlah penyisihan laba untuk pendanaan program PKBL sebesar 2% dari laba bersih untuk Program Kemitraan atau Pembinaan UKM. (Wawancara dengan Wahyu Pria Widodo, Kasubag PKBL PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur, 15 Oktober 2015 di PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur, Jalan Diponegoro 96-98, Surabaya).

(45)

81

Universitas Kristen Petra Secara sederhana, program Corporate Social Responsibilty sebetulnya investasi untuk memperoleh kondisi yang harmonis dengan pemangku kepentingan apabila ada konsekuensinya cenderung ke arah yang menguntungkan (Kartini, 2009, p.43).

Seorang responden tidak setuju dengan pernyataan ini. Dia mengatakan tidak tahu tentang dana perusahaan yang memang difokuskan untuk program Pembinaan UKM. (Bhima Yudi, Pemilik Kensington English & Math Course)

Tabel 4.25

PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur mau terbuka untuk informasi tentang tanggung jawab sosial perusahaan

No. Kategori Jawaban Jumlah %

1 Sangat tidak setuju 0 0,0

2 Tidak Setuju 0 0,0

3 Netral 11 16,4

4 Setuju 25 37,3

5 Sangat setuju 31 46,3

Total 67 100

Sumber: Olahan Peneliti, 2015

Tabel 4.25 di atas menunjukkan bahwa dari 67 responden penelitian, diketahui bahwa mayoritas responden menyatakan setuju PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur mau terbuka untuk informasi tentang tanggung jawab sosial perusahaan, dimana diketahui sebanyak 31 orang atau 46,3% menyatakan sangat setuju 25 orang atau 37,3% responden menyatakan setuju, dan 11 orang atau 16,4% menyatakan netral.

Salah seorang responden (Guntur, Pemilik Kharisma Bahana Agency) yang menyatakan setuju PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur mau terbuka untuk informasi tentang tanggung jawab sosial perusahaan karena dia mengetahui informasi dan syarat-syarat apa saja yang diperlukan dari perusahaan.

(46)

82

Universitas Kristen Petra Adapun responden (Djudjuk, Pemilik Pemondokan Djudjuk) menyatakan netral karena dia merasa bahwa dirinya masih ragu terhadap pernyataan ini, dia merasa masih ada beberapa hal yang dia belum ketahui.

Masih dalam aktivitas Corporate Social Responsibilty yang keempat adalah Good Corporate Governance yang terdapat lima prinsip. Prinsip yang pertama yaitu keterbukaan informasi, dimana perusahaan dituntut menyediakan informasi yang cukup, akurat, tepat waktu kepada segenap stakeholders-nya (Wibisono, 2007).

Dengan adanya keterbukaan informasi kepada anggota UKM maupun masyarakat tidak akan menimbulkan berbagai pertanyaan di dalam benak masyarakat dan tidak memunculan pikiran negatf (Sumber: Observasi peneliti 23-27 Oktober 2015).

Tabel 4.26

PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur mendorong dan merubah masyarakat untuk lebih peduli dengan lingkungan sekitar

No. Kategori Jawaban Jumlah %

1 Sangat tidak setuju 1 1,5

2 Tidak Setuju 6 9,0

3 Netral 32 47,8

4 Setuju 20 29,9

5 Sangat setuju 8 11,9

Total 67 100

Sumber: Olahan Peneliti, 2015

Tabel 4.26 di atas menunjukkan bahwa dari 67 responden penelitian, diketahui bahwa mayoritas responden menyatakan setuju PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur mendorong dan merubah masyarakat untuk lebih peduli dengan lingkungan sekitar, dimana diketahui sebanyak 32 orang atau 47,8% menyatakan netral, 20 orang atau 29,9% responden menyatakan setuju,

(47)

83

Universitas Kristen Petra dan 8 orang atau 11,9% menyatakan sangat setuju, 6 orang atau 9,0% menyatakan tidak setuju, dan seorang lainnya menyatakan sangat tidak setuju.

Pada pernyataan ini, kebanyakan responden menyatakan netral. Salah seorang responden (Sukarni, Pemilik Toko Nanik) yang menyatakan netral PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur mendorong dan merubah masyarakat untuk lebih peduli dengan lingkungan sekitar karena masih ragu-ragu dengan pernyataan ini.

Seorang responden lainnya, sangat tidak setuju dengan pernyataan ini (Rizki, Pemilik Rumah Loundry), karena mereka memang tidak merasakan pernyataan ini dalam kehidupan nyata.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan merupakan komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat (Widjaja dan Yani, 2006).

Tabel 4.27

PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar

No. Kategori Jawaban Jumlah %

1 Sangat tidak setuju 2 3,0

2 Tidak Setuju 11 16,4

3 Netral 31 46,3

4 Setuju 18 26,9

5 Sangat setuju 5 7,5

Total 67 100

Sumber: Olahan Peneliti, 2015

Tabel 4.27 di atas menunjukkan bahwa dari 67 responden penelitian, diketahui bahwa mayoritas responden menyatakan setuju PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar, dimana diketahui sebanyak 31 orang atau 46,3% menyatakan netral, 18 orang atau

Gambar

Tabel 4.1 Perubahan Nama Perusahaan
Gambar 4.1 Sturuktur Organisasi Perusahaan
Tabel  4.2  menunjukkan  bahwa  semua  item pertanyaan pada dimensi arah  memiliki nilai corrected item total correlation (r hitung) &gt; r tabel 0,361
Tabel  4.3  menunjukkan  bahwa  semua  item  pertanyaan  pada  dimensi  intensitas memiliki nilai corrected item total correlation (r hitung) &gt; r tabel 0,361
+7

Referensi

Dokumen terkait