Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas 1
LOG BOOK
PENDIDIKAN TAHAP PROFESI
BAGIAN ILMU KESEHATAN
MASYARAKAT/KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas 2
IDENTITAS MAHASISWA
1. Nama : ………... 2. No. BP : ………... 3. Tempat/ tgl. Lahir : ………... 4. Anak ke : ………... 5. Alamat : ………... 6. Nama Orang Tua : ………... ... 7. Pekerjaan Orang Tua : ... 8. Alamat Orang Tua : ... 9. Status : Belum menikah/menikah10. Warga Negara : ...
11. Masuk melalui : SNMPTN/SBMPTN/lain,sebutkan... 12. Asal SMU : ...
13. Lulus : Mengulang / baru
14. Waktu Rotasi : ...s/d...
Padang: __________________________ Tanda tangan dan Nama yang jelas ( ) Pas Foto 3x4
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas 3
IDENTITAS PRESEPTOR
Nama preseptor :... NIP :... Tanda Tangan ( )Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas 4
TATA TERTIB
PELAKSANAAN PENDIDIKAN TAHAP PROFESI
BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/KEDOKTERAN KOMUNITAS
A. Tata Tertib Kehadiran
1. Mahasiswa harus sudah dalam ruangan 10 menit sebelum kegiatan dimulai. 2. Mahasiswa wajib memelihara kebersihan dan ketertiban ruangan kegiatan.
3. Kegiatan harus diikuti oleh seluruh mahasiswa yang kehadirannya dicatat dalam daftar hadir.
B. Presensi Kepaniteraan Klinik : 1. Presensi
- Kehadiran mahasiswa dibuktikan dengan mengisi lembar presensi setiap acara terjadwal. Kehadiran diabsensi 2 kali sehari yaitu kegiatan pagi hari di Puskesmas atau PT Semen Padang atau KKP dan kegiatan siang hari di Kampus. Terlambat lebih dari 10 menit dianggap tidak hadir.
2. Alasan yang sah untuk tidak hadir adalah : - Sakit dengan surat keterangan dokter
- Kematian orangtua, mertua, saudara kandung, suami, istri, anak. - Melahirkan anak
- Tugas yang diberikan oleh pimpinan FK atau RS
- Bila mendapatkan ijin cuti untuk menikah atau lain-‐lain hal yang diberikan resmi oleh pimpinan FK
3. Seorang mahasiswa dilarang mengikuti atau melanjutkan kepaniteraan apabila : - Terlambat memulai kepaniteraan lebih dari 1(satu) hari
- Tidak hadir 2 (dua) hari atau lebih tanpa alasan sah.
- Tidak hadir pada salah satu acara atau kegiatan yang diadakan sebesar 20% atau lebih.
- Kehadiran minimal 90%. C. Ujian (Pre dan Post Test)
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas 5 2. Boleh mengikuti ujian post test bila mahasiwa tersebut telah dinyatakan lulus
syarat ujian dengan melampirkan bukti berupa buku logbook, paling lambat 2 hari sebelum ujian post test.
3. Setiap mahasiswa diwajibkan memgikuti ujian post test pada waktu yang telah ditentukan.
4. Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian post test pada waktu yang telah ditentukan, harus melapor selambat-‐lambatnya dalam waktu 2 hari sesudah hari ujian kepada koordinator pendidikan bagian IKM/IKK.
D. Penampilan dan Perilaku
1. Dalam menjalankan segala kegiatan kepaniteraan klinik, mahasiswa diharuskan mengenakan jas kepaniteraan klinik dan name tag yang telah ditentukan.
2. Dalam menjalankan segala kegiatan kepaniteraan klinik, mahasiswa diharuskan berperilaku, berbahasa, berpenampilan bersih, rapi, potongan rambut, dan busana yang sopan ( tidak boleh memakai pakaian/celana/rok berbahan kaos/jeans, sepatu olah raga, sandal, sepatu sandal, sepatu bertumit tinggi) sesuai dengan norma-‐norma yang dicantumkan dalam peraturan bagi mahasiswa FK Unand. 3. Setiap mahasiswa wajib berperasaan, berpikir, bertutur kata, dan bertindak sesuai
dengan etik profesi seorang dokter.
4. Didalam ruang kegiatan dilarang merokok, makan, atau melakukan hal serupa lainnya.
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas 6
PENDIDIKAN TAHAP PROFESI
BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/KEDOKTERAN KOMUNITAS
1. Lama kegiatan : 9 (sembilan) minggu
2. Beban SKS : 5 SKS
3. Tempat kegiatan : Bagian IKM/IKK FK Unand Puskesmas Andalas
Puskesmas Pauh
Puskesmas Ambacang Kuranji Puskesmas Lubuk Kilangan PT Semen Padang
Kantor Kesehatan Pelabuhan Teluk Bayur
4. Tujuan Umum
Pada akhir kegiatan kepaniteraan klinik di bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat/kedokteran komunitas mahasiswa mampu mengidentifikasi faktor-‐faktor yang membahayakan (hazard) kesehatan yang berasal dari lingkungan dan pekerjaan serta memiliki kemampuan pemecahan masalah di komunitas termasuk upaya promotif dan preventif sesuai dengan level kompetensi sebagai dokter layanan primer.
5. Tujuan khusus
Pada akhir kegiatan kepaniteraan klinik di bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat/Kedokteran Komunitas mahasiswa mampu:
1. Melakukan komunikasi lisan maupun tulisan kepada masyarakat, teman sejawat atau petugas kesehatan lainnya
2. Melaksanakan 6 program dasar puskesmas : promkes kesling, KIA/KB, Perbaikan gizi masyarakat, penanggulangan penyakit : imunisasi, ISPA, Diare, TB, Malaria dan pengobatan
3. Melakukan edukasi, nasihat atau melatih individu dan kelompok mengenai kesehatan
4. Memperlihatkan kemampuan problem solving terhadap masalah kesehatan masyarakat/komunitas (PDCA)
5. Melakukan penelitian sederhana dalam penyelesaian masalah kesehatan
6. Melaksanakan kegiatan pencegahan spesifik sepert vaksinasi, pemeriksaan medis berkala dan dukungan sosial
7. Melakukan langkah-‐langkah diagnosis penyakit akibat kerja dan penanganan pertolongan pertama di tempat kerja, serta melakukan pelaporan PAK
8. Merencanakan program untuk meningkatkan kesehatan masyarakat termasuk kesehatan lingkungan
9. Melakukan penatalaksanaan komprehensif pasien, keluarga dan masyarakat
10. Bersikap sesuai dengan prinsip dasar etika kedokteran dan kode etik kedokteran Indonesia serta mematuhi peraturan dan UU yang berlaku
11. Menunjukkan sikap sebagai calon dokter yang profesional (disiplin,etika profesi) dan mampu bekerja sama intra dan inter profesional dalam tim pelayanan kesehatan
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas 7 6. DAFTAR MASALAH (Sesuai SKDI 2012)
No. Masalah Kesehatan
1 Kematian neonatus, bayi dan balita 2 Kematian Ibu akibat persalinan dan nifas
3 Tiga terlambat pada penatalaksanaan resiko tinggi kehamilan (mengambil keputusan, dirujuk, ditangani) 4 Empat terlalu pada deteksi resiko tinggi kehamilan (muda, tua, sering, banyak) 5 Tidak terlaksananya audit maternal perinatal 6 Laktasi
7 Imunisasi 8 Pola asuh
9 PHBS pada masyaraka termasuk anak usia sekolah 17 Kesehatan Kerja
19 Pembiayaan pelayanan kesehatan 20 Kesehatan lansia
21 Cakupan pelayanan kesehatan yang masih rendah 22 Perilaku pencarian pelayanan kesehatan
23 Kepercayaan dan tradisi yang memengaruhi kesehatan 24 Akses yang kurang terhadap fasilitas pelayanan kesehatan (geografi, ketersediaan dan distribusi nakes) 25 Kurangnya mutu fasilitas pelayanan kesehatan
26 Sistim rujukan yang belum berjalan dengan baik 27 Cakupan program intervensi
28 Kurangnya pengetahuan keluarga dan masyarakat terkait program kesehatan pemerintah 29 Gaya hidup yang bermasalah (rokok, narkoba, alkohol, pola makan) 30 KLB
31 Kesehatan Pariwisata (travel medicine)
32 Morbiditas dan mortalitas penyakit menular dan tidak menular 33 Kesehatan lingkungan
34 Kejadian wabah (endemi dan pandemi) 35 Rehabilitasi medik dan sosial
36 Pengelolaan pelayanan kesehatan termasuk klinik, puskesmas, dll
37 Rekam medik dan Pencatatan pelaporan masalah kejadian penyakit di masyarakat 38 Pembiayaan pelayanan kesehatan
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas 8 7. DAFTAR KETERAMPILAN KLINIS (Sesuai SKDI 2012)
Tingkat kemampuan yang harus dicapai:
Tingkat Kemampuan 1: mengenali dan menjelaskan
Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit, dan mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyakit tersebut, selanjutnya menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan. Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan merujuk
3A. Bukan gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
3B. Gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan dan/ atau kecacatan pada pasien. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 4
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan penatalaksanaan penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas
No. KETERAMPILAN KLINIS
1 Perencanaan dan pelaksanaan, monitoring dan evaluasi upaya pencegahan pada layanan kesehatan primer
2 Mengenali perilaku dan gaya hidup yang membahayakan 3 Penilaian terhadap risiko masalah kesehatan
4 Memperlihatkan kemampuan penelitian yang berkaitan dengan lingkungan 5 Memperlihatkan kemampuan perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi suatu intervensi pencegahan kesehatan primer, sekunder dan tersier 6 Melakukan pencegahan kecelakaan kerja serta merancang program untuk
individu, lingkungan dan institusi kerja
7 Merencanakan program untuk meningkatkan kesehatan masyarakat termasuk kesehatan lingkungan
8 Melaksanakan 6 program dasar puskesmas : promkes kesling, KIA/KB,
Perbaikan gizi masyarakat, penanggulangan penyakit : imunisasi, ISPA, Diare, TB, Malaria dan pengobatan
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas 9 9 Pembinaan kesehatan usia lanjut
10 Melakukan rehabilitasi sosial pada individu, keluarga dan masyarakat 11 Mengetahui penyakit-‐penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dan
pengendaliannya
12 Mengetahui jenis vaksin beserta : cara penyimpanan, cara distribusi, cara skrining dan konseling sasaran, cara pemberian, kontra indikasi, efek samping yang mungkin terjadi dan upaya penanggulangannya
13 Menjelaskan mekanisme pencatatan dan pelaporan
14 Merencanakan, mengelola, monitoring, dan evaluasi asuransi pelayanan kesehatan spt. BPJS,
8. METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran yang dilakukan dalam kegiatan kepaniteraan klinik di bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas adalah :
1. Meet the Expert
2. Case Report Session(Makalah Pribadi program kesehatan dan kasus komunitas) 3. Journal reading (untuk masalah kesehatan masyarakat dan kedokteran komunitas
yang jarang)
4. Kegiatan di Puskesmas, PT Semen Padang, Kantor Kesehatan Pelabuhan 5. Problem solving dan Intervensi (Penelitian sederhana dan PDCA)
9. METODE PENILAIAN MAHASISWA
Metode/instrumen penilaian yang dilakukan/digunakan di bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas adalah :
1. Presentasi (CRS/JR) 2. Ujian lisan
3. Post Test 4. Ujian PDCA 5. Nilai Puskesmas
6. Profesional Behaviour (disiplin,kehadiran, tatatertib, penilaian sejawat dan tenaga kesehatan)
Pre test dan Log Book menjadi prasyarat untuk ujian tulis, terisi 80% kompetensi
Pada saat ini metode assessment yang digunakan beserta proporsinya sbb :
Metode % Nilai
CRS/JR 20
Ujian PDCA 25
Post Test 10
Ujian Lisan 20
Nilai Kegiatan Puskesmas 20 Proffesional Behaviour 5
Total 100
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas 10 6. REFERENSI
Azwar A. 1996. Administrasi Kesehatan. Ed3. Jakarta: Binarupa Aksara.
Ahmadi, Umar Fahmi. 2011. Dasar-dasar Penyakit Berbasis Lingkungan. Jakarta:Rajawali Pers.
Dekes RI. 2002. Standar Prosedur Operasional Klinik Sanitasi, Ditjen P2MPLP.
Depkes RI. 2000. Pedoman Pelaksanaan Klinik Sanitasi untuk puskesmas, Ditjen P2MPLP. Last, JM. 1998. Public Health & Human Ecoligy. USA:Appleton&Lange.Rozendaal, J A.
1997. Vector Control: Methods for Use by Individuals and
Communities. Geneva:WHO
Lilienfield. 1980. Foundation of Epidemiology, Newyork.
Maxcy, KF., Rosenau, MJ., Last, JM. 1998. Public Health & Preventive Medicine. USA:Appleton&Lange.
Morton, RF. 1996. Bimbingan Studi tentang Epidemiologi dan Biostatistik. Jakarta: Djamabatan.
Muninjaya, A.A. Gde. 2004. Manajemen kesehatan. Bandung: EGC.
Notoatmojo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta:Rineka Cipta. Notoatmojo, Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta.
Notoatmojo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta.
Sostroasmoro, Sudigdo. 2012. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta:CV.Sagung Seto.
Suma’mur. PK. 2010. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta:Gunung Agung. .
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas 11
CATATAN KEGIATAN BELAJAR
I. KEGIATAN UMUM
NO KEGIATAN JENIS TANGGAL URAIAN
NAMA & TANDA TANGAN PRESEPTOR 1. PRE TEST 2. MTE 1 3. MTE 2 4. MTE 3 5. PROPOSAL PDCA 6. UJIAN LISAN 7. POST TEST 8. PRESENTASI PDCA
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas 12
II. KEGIATAN HARIAN
NO JENIS KEGIATAN TANGGAL URAIAN KEGIATAN
TANDA TANGAN & NAMA PENANGGUNG JAWAB 1. Mempelajari strktur organisasi Puskesmas 2. Manajemen puskesmas : planning 3. Manajemen puskesmas : lokakarya mini 4. Manajemen puskesmas: pembiayaan puskesmas 5. Manajemen pelayanan kesehatan 6 Promosi kesehatan dalam gedung 7 Promosi kesehatan luar gedung 8 Pencatatan dan pelaporan 9 Identifikasi masalah kesehatan masyarakat berdasarkan data
10 Mencari akar permasalahan dengan
penelitian sederhana 11 Vaksinasi
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas 13 13 Posyandu balita 14 Posyandu lansia 15 KIA 16 KB 17 UKS 18 Pengelolaan Jaminan pelayanan kesehatan masyarakat 19 Pengelolaan masalah gizi masyarakat 20 Penanggulangan penyakit menular 21 Penanggulangan penyakit tidak menular 22 Pengelolaan kesehatan lingkungan 23 Klinik sanitasi 24 PHBS 25 UKBM
26 Pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja 27 Langkah-langkah diagnosis
penyakit akibat kerja
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas 14 28 Pemeriksaan kesehatan berkala 29 Kesehatan pelabuhan 30 Kerjasama lintas sektor 31 Menyususn rencana penyelesaian masalah kesehatan masyarakat 32 Melakukan intervensi terhadap masalah kesehatan masyarakat III. KEGIATAN CRS/JR
NO HARI/TGL DISKUSI NAMA & TANDA
TANGAN PRESEPTOR
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas 15 2
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas 16 4
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas 17 6
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas 18 8
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas 19 10
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas 20 12
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas 21 14
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas 22 16
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas 23 18
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas 24 20
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas 25 22
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas 26 24
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas 27 26
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas 28 28
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas 29 30
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas 30 32
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas 31 34
35
Diketahui oleh Preseptor