• Tidak ada hasil yang ditemukan

t ips 1007290 chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "t ips 1007290 chapter3"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Iis Krisnawati, 2012

Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu BAB III

METODOLOGI P ENELITIAN

A. LOKASI PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Pasundan

Se-Bandung Raya. Di Kota Se-Bandung sebanyak 22 sekolah, yaitu terdiri dari 11

sekolah, di Kabupaten Bandung sebanyak 7 sekolah, di Kota Cimahi sebanyak

3 Sekolah, di kabupaten Sumedang sebanyak 1 sekolah, dan di Kabupaten

Bandung barat sebanyak 1 sekolah, namun di kabupaten Bandung Barat ini

pada saat dilaksanakan penelitian belum ada siswa kelas VIII baru ada kelas

VII saja jadi tidak termasuk ke dalam populasi penelitian.

Pemilihan lokasi penelitian dilakukan setelah melakukan studi awal

penelitian dan telah mendapat persetujuan dari Yayasan Pendidikan Dasar dan

Menengah (YPDM) Pasundan untuk dilaksanakannya kegiatan penelitian

dengan judul “Pengaruh Lingkungan Pendidikan terhadap Hasil belajar IPS di

SMP Pasundan Se-Bandung Raya”.

B. POPULASI DAN SAMPEL a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII Sekolah

Menengah Pertama Pasundan Se-Bandung Raya Tahun akademik

(2)

Iis Krisnawati, 2012

Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

VIII dengan pertimbangan sebagai berikut :

1. Siswa kelas VIII waktu belajarnya masih terfokus pada pembelajaran

sebagaimana biasanya, tidak seperti kelas IX yang sudah dipersiapkan

untuk mengikuti ujian nasional.

2. Siswa kelas VIII masih cukup banyak waktu untuk dilaksanakan

penelitian, tidak seperti kelas IX, yang tidak boleh banyak terganggu

karena sudah dimulainya pelaksanakan pemantapan pelajaran yang

termasuk ujian nasional.

3. Apabila siswa kelas VII, biasanya anak masih dalam masa transisi dan

adaptasi dalam sikap, pergaulan maupun pembelajaran dari Sekolah

Dasar ke Sekolah Menengah Pertama, sehingga dirasakan paling tepat

mengambil populasi siswa kelas VIII dalam penelitian ini.

b. Sampel

Sampel adalah objek penelitian yang kecil atau bagian dari

populasi yang menggambarkan keadaan populasi tersebut (Bungin, 2006).

Selanjutnya Soeharto (1989 : 150) mengemukakan untuk pengambilan

sampel yang tingkat homogenitasnya tinggi untuk populasi dibawah 100

dipergunakan sebagai sampel 50% dan diatas 1000 sebesar 15%.

Surakhmad berpendapat bahwa apabila ukuran populasi kurang lebih 100,

maka jumlah sampel sekurang-kurangnya 50% dari ukuran populasi.

Apabila ukuran populasi lebih dari 1000, maka jumlah sampel

(3)

Iis Krisnawati, 2012

Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

Two Stage Cluster Random Sampling, sebagai berikut :

1. Sampel I (Sampel Sekolah).

Untuk mengambil sampel sekolah, menggunakan sampel dengan

prosentase sebesar 50% dari populasi sebanyak 22 sekolah, yaitu

sebanyak 11 sekolah. Sampel sekolah tersebut kemudian didistribusikan

berdasarkan cluster Se-bandung Raya yang terbagi dalam 4 cluster

dengan menggunakan teknik alokasi proporsional (Proportional

Allocation), dengan rumus sebagai berikut :

ni = ��

� x n

Keterangan : Ni = Jumlah populasi kelompok

N = Jumlah populasi keseluruhan

(4)

Iis Krisnawati, 2012

Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu Tabel 3.1

Rekapitulasi Jumlah Sampel SMP Pasundan Se-Bandung Raya

Tahun Akademik 2011/2012

N

SMP Pasundan 1 Bandung SMP Pasundan 2 Bandung SMP Pasundan 3 Bandung SMP Pasundan 4 Bandung SMP Pasundan 5 Bandung SMP Pasundan 6 Bandung SMP Pasundan 7 Bandung SMP Pasundan 8 Bandung SMP Pasundan 9 Bandung SMP Pasundan 10 Bandung SMP Pasundan 12 Bandung

11

(5)

Iis Krisnawati, 2012

Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

2. Sampel II (Sampel Responden)

Untuk pengambilan sampel dari populasi agar diperoleh sampel

yang refresentatif dan mewakili, maka diupayakan setiap subjek dalam

populasi mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel.

Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah

“teknik Random Simple Sampling, yakni penarikan sampel didasarkan atas

pemikiran bahwa keseluruhan unit populasi memiliki kesempatan yang

sama untuk dijadikan sample”.(Bungin, 2006 : 106).

Dalam penentuan jumlah sampel siswa dikakukan melalui

perhitungan Slovin sebagai berikut :

n = �

��2+1

Berdasarkan rumus tersebut jumlah sampel yang akan diteliti adalah :

n = �

��2+1 =

2869

2869 .0,052+1 =

2869

8,1725 = 351,05536

Berdasarkan hasil perhitungann tersebut diperoleh jumlah sampel

sebanyak 351 siswa sebagai responden.

Langkah selanjutnya adalah menentukan sampel setiap kelas secara

Proposional sesuai dengan rumus :

ni = Ni x n N

Dimana : ni : Jumlah sampel menurut stratum

n : Jumlah sampel seluruhnya

Ni : Jumlah populasi menurut stratum

(6)

Iis Krisnawati, 2012

Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Berdasarkan rumus di atas, diperoleh jumlah sampel yang disajikan

dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 3.2

Rekapitulasi Sampel Siswa SMP Pasundan Se-Bandung Raya Tahun Pelajaran 2011-2012 Tahun Pelajaran 2011-2012

C. METODE PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti data empiris mengenai pengaruh

lingkungan pendidikan terhadap hasil belajar IPS di Sekolah Menengah

Pertama Pasundan Se-Bandung Raya. Pendekatan yang cocok untuk untuk

keperluan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

yaitu penelitian yang menggunakan angka-angka dalam berbagai aktivitasnya.

Metode penelitian merupakan “Usaha yang dilakukan seseorang secara

(7)

Iis Krisnawati, 2012

Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

hendak diteliti” (Sukardi, 2004 : 19). Dalam penelitian ini metode yang

digunakan adalah metode survey. Nazir (2003 : 56) mengatakan bahwa :

“Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah. Penyelidikan dilakukan dalam waktu yang bersamaan terhadap sejumlah individu atau unit, baik secara sensus atau dengan menggunakan sampel.”

Kemudian Sugiono (2009 : 12) mengemukakan bahwa “Metode survei

digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan

buatan), tetapi penelitian melakukan perlakuan dalam pengumpulan data,

misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan

sebagainya.”

Berdasarkan definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam

penelitian ini metode yang paling tepat adalah metode survey, dengan

menggunakan angket atau kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok,

yang ditujukan untuk menjelaskan pengaruh Lingkungan Pendidikan terhadap

Hasil Belajar IPS di Sekolah Menengah Pertama Pasundan Se-Bandung Raya.

D.DEFINISI KONSEP

Variabel bebas (independent variable) dalam penelitian ini terdiri dari

Lingkungan Keluarga, Lingkungan Sekolah dan Lingkungan Masyarakat.

Adapun variabel terikat (dependent variable) adalah Hasil Belajar IPS. Bila

digambarkan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, maka

(8)

Iis Krisnawati, 2012

Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Gambar 3.1

Hubungan Korelasional antara Variabel Independen terhadap Variabel Dependen

Keterangan :

X1 : Lingkungan Keluarga

X2 : Lingkungan Sekolah

X3 : Lingkungan Masyarakat

Y : Hasil Belajar IPS Lingkungan

Sekolah

Hasil

Belajar

IPS Lingkungan

Keluarga

(9)

Iis Krisnawati, 2012

Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Untuk memahami lebuh lanjut penelitian ini, perlu mengidentifikasikan

variabel secara operasional. Adapun definisi operasional yang digunakan

dalam penelitian ini adalah :

1. Lingkungan Pendidikan

Lingkungan Pendidikan meliputi : lingkungan keluarga, lingkungan

sekolah dan lingkungan masyarakat. Sebagaimana diungkapkan oleh Ki

Hajar Dewantara dalam Hasbullah (2011 : 37) bahwa :

“Setiap orang yang berada dalam lembaga pendidikan tersebut (keluarga, sekolah dan masyarakat) pasti akan mengalami perubahan dan perrkembangan menurut warna dan corak institusi tersebut. Berdasarkan kenyataan dan peranan ketiga lembaga ini, Ki Hajar Dewantara mengangap ketiga lembaga pendidikan tersebut sebagai Tripusat Pendidikan”.

Purwanto (2004:141) yang menyatakan bahwa : “Lingkungan

pendidikan yang ada dapat digolongkan menjadi tiga yaitu:

a. Lingkungan Keluarga, yang disebut juga lingkungan pertama.

b. Lingkungan Sekolah, yang disebut juga lingkungan kedua.

c. Lingkungan Masyarakat, yang disebut juga lingkungan ketiga”.

2. Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga adalah tempat atau segala sesuatu yang ada di

luar diri siswa yang dapat mempengaruhi pembelajarannya, dari kelompok

sosial kecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang mempunyai hubungan

(10)

Iis Krisnawati, 2012

Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Adapun indikator-indikator lingkungan keluarga, mengacu kepada

pendapat Slameto (2011 : 60-64) bahwa :

“Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa : Cara orang tua mendidik anak, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan”. Faktor-faktor tersebut apabila dapat menjalankan sesuai dengan fungsi dan peranannya masing-masing dengan baik, kemungkinan dapat menciptakan situasi dan kondisi yang dapat mendorong anak untuk lebih giat belajar”.

3. Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah adalah tempat atau segala sesuatu yang ada di

luar diri siswa yang dapat mempengaruhi pembelajarannya, dari lembaga

pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program

pendidikan dan membantu siswa mengembangkan segala potensinya.

Adapun indikator-indikator lingkungan sekolah, merujuk pada

Slameto (2011 : 64-69) mengungkapkan yaitu : “Faktor sekolah yang

mempengaruhi belajar ini mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi

guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat

pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung,

metode belajar dan tugas rumah”.

4. Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat adalah tempat atau segala sesuatu yang ada

di luar diri siswa yang dapat mempengaruhi pembelajarannya, berupa suatu

(11)

Iis Krisnawati, 2012

Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

lama, yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan suatu sistem hidup

bersama.

Adapun indikator-indikator lingkungan masyarakat, juga merujuk

pada Slameto (2011 : 69-72) yang mengemukakan bahwa : “Masyarakat

merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa.

Pada uraian berikut ini membahas tentang kegiatan siswa dalam masyarakat,

mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat, yang

semuanya mempengaruhi masyarakat”. Kegiatan siswa dalam masyarakat

dalam penelitian ini meliputi kegiatan siswa dalam organisasi sosial

kemasyarakatan/organisasi pemuda misalnya karang taruna, remaja mesjid.

Disamping itu kegiatan siswa mengikuti kursus-kursus yang menunjang

materi pelajaran di sekolah seperti kursus bahasa Inggris, matematika dan

sebagainya. Bentuk kehidupan masyarakat dalam penelitian ini mengungkap

tentang kerukunan hidup bermasyarakat.

5. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah total skor atau nilai yang diperoleh siswa

berdasarkan penilaian guru terhadap hasil dan proses belajar mengajar mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang dicantumkan dalam raport siswa

kelas VIII semester 3 Sekolah Menengah Pertama Pasundan Se-Bandung

Raya.

Definisi konsep ini mengacu kepada pendapat Briggs (Sappaile,

2005 : 671) mengemukakan bahwa : “Hasil belajar adalah seluruh

(12)

Iis Krisnawati, 2012

Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

sekolah yang dinyatakan dengan angka dan diukur dengan menggunakan tes

hasil belajar”.

E. VARIABEL PENELITIAN

Dalam penelitian ini yang menjadi variable independen atau variabel

bebas adalah Lingkungan Keluarga (X1), Lingkungan Sekolah (X2),

Lingkungan Masyarakat (X3) sedangkan variable dependen atau variable terikat

dalam penelitian ini adalah Hasil Belajar IPS (Y). Untuk lebih jelasnya

variabel-variabel dalam penelitian ini dirinci dengan tabel berikut :

Tabel 3.3 Operasional Variable

Variabel Indikator Aspek No.

Item

3. Partisipasi orangtua dalam belajar

1,2,3

2. Relasi antara anggota keluarga

4. Kasih sayang sesama anggota keluarga 5. Kenyaman dalam

berkomunikasi

6. Kerukunan sesama anggota keluarga

10.Tempat dan fasilitas belajar 11.Prioritas keperluan sekolah 12.Uang jajan dan transport

10,11,1 2

5. Pengertian orangtua

13.Memeriksa buku dan tugas IPS

14.Hubungan dengan wali

(13)

Iis Krisnawati, 2012

Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

kelas 6. Latar Belakang

Kebudayaan

15.Persepsi tentang sekolah

Lingkungan Sekolah

(X2)

1. Metode Mengajar

1. Cara atau metoda mengajar Guru IPS

4. Hubungan Guru IPS dengan siswa

5. Komunikasi Guru IPS dengan siswa

19,20,

4. Relasi siswa dengan siswa

6. Sikap tolong menolong 7. Kerjasama

21,22

5. Disiplin Sekolah

8. Disiplin waktu belajar IPS 23

6. Alat Pelajaran 9. Buku IPS di Perpustakaan 10.Alat pembelajaran

24,25

7. Waktu Sekolah 11.Waktu Pelajaran IPS 26 8. Standar

Pelajaran di atas ukuran

12.Banyaknya materi pelajaran IPS

27

9. Keadaan Gedung

13.Bangunan, kursi dan meja 28

10. Metode Belajar 14.Jadwal belajar IPS 29

11. Tugas Rumah 15.Tugas IPS 30

4. Pemanfaatan waktu luang

31,32,

3. Teman Bergaul 10.Contoh sikap yang baik 11. Pergaulan

12.Perhatian dari teman bergaul

(14)

Iis Krisnawati, 2012

Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu F. INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen Lingkungan Pendidikan berjumlah 45 item pernyataan yang

terdiri dari Lingkungan keluarga 15 item pernyataan, lingkungan sekolah 15

item pernyataan dan lingkungan masyarakat 15 item pernyataan sebagai

penjabaran dari indikator masing-masing variabel terikat.

Untuk mengungkap lingkungan pendidikan, dibuat dalam bentuk

pernyataan dengan memberikan ceklist (√) menggunakan skala likert yaitu

suatu skala pengukuran yang disusun dimana jawaban responden merupakan

data ordinal dengan skala jawaban 1 sampai dengan 5. Sedangkan untuk

mengungkap hasil belajar IPS sebagai variabel bebas daiambil dari nilai mata

pelajaran Ilmu pengetahuan Sosial dari raport siswa semester 3 kelas VIII

Sekolah Menengah Pertama Pasundan Se-Bandung Raya. Mengukur tingkat

Lingkungan pendidikan dan hasil belajar digunakan skala interval, yaitu skala

yang mengurutkan nilai atau skor dari tingkat paling rendah ke tingkat yang

paling tinggi.

Pengkategorian lingkungan pendidikan ditentukan berdasarkan sebaran

kurva normal, dengan ketentuan 27% kelompok kurang kondusif, 46%

(15)

Iis Krisnawati, 2012

Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

untuk hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan ketentuan 27% kelompok

rendah, 46% kelompok cukup dan 27% kelompok tinggi.

G. ANALISIS INSTRUMEN

Dalam kegiatan penelitian ini, sebelum instrumen digunakan, terlebih

dahulu dilaksanakan uji instrumen di Sekolah Menengah Pertama Karya

Pembangunan Baleendah. dengan pertimbangan bahwa sekolah tersebut

mempunyai karakteristik yang sama dengan Sekolah Menengah Pertama

Pasundan yang menjadi tempat pelaksanaan penelitian ini.

Uji instrumen dilakukan untuk melihat validitas dan reliabilitas dengan

bantuan program MS Excel 2007. Apabila instrumen ini sudah memenuhi

persyaratan validitas dan reliabilitas tes dapat dipergunakan dalam kegiatan

penelitian. Adapun beberapa prasyarat uji instrumen, dapat diuraikan sebagai

berikut :

1. Uji Validitas

Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan

untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono: 2006:173).

Pengujian instrumen pengumpul data dilakukan terhadap 40 orang

responden dalam satu kelas di sekolah menengah Pertama Karya

Pembangunan Baleendah.

Kriteria pengujian diambil dengan membandingkan nilai thitung dan

ttabel dengan taraf nyata α = 0,05. Item soal dinyatakan valid jika memenuhi

(16)

Iis Krisnawati, 2012

Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Secara teknis operasional uji validitas instrumen dilakukan dengan

menggunakan program Excel 2007. Dari hasil pengujian menunjukkan

bahwa instrumen tersebut valid. Dengan demikian maka layak dijadikan alat

pengumpulan data yang sah.

Berdasarkan rekapitulasi hasil pengujian instrumen validitas, maka

item - item yang tidak valid tidak dipakai. Dengan demikian item yang

valid dari seluruh instrumen tersebut disusun kembali untuk kemudian

disebar kepada responden anggota sampel penelitian. Lebih jelasnya pada

tabel 3. 4 di bawah ini :

Tabel 3. 4.

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen (uji coba)

� 0.05 t tabel 0,195

No.

Item rxy t hitung

t tabel (95%, 38)

keteranga n

1 0.332 2.171 1.734 valid

2 0.372 2.473 1.734 valid

3 0.394 2.643 1.734 valid

4 0.167 1.045 1.734 tdk valid

5 0.309 2.001 1.734 valid

6 0.376 2.500 1.734 valid

7 0.567 4.240 1.734 valid

8 0.447 3.077 1.734 valid

9 0.328 2.140 1.734 valid

10 0.319 2.072 1.734 valid

11 0.309 2.000 1.734 valid

12 0.283 1.822 1.734 valid

13 0.353 2.328 1.734 valid

14 0.285 1.831 1.734 valid

15 0.458 3.178 1.734 valid

(17)

Iis Krisnawati, 2012

Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

(18)

Iis Krisnawati, 2012

Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Instrumen yang reliabel menurut Sugiyono (2006:173) adalah

“instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang

sama akan menghasilkan data yang sama”. Salah satu bentuk pengujian

reliabilitas adalah dengan internal consistency dengan teknik Alpha

Cronbach. Kriteria pengujian reliabilitas adalah jika rhit > rtab dengan tingkat

kepercayaan 95% dengan dk(n-2) maka instrumen tersebut dikatakan

reliabel.

Secara teknis operasional uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan

menggunakan program Excel 2007. Dari hasil pengujian yang dilakukan,

menunjukkan bahwa instrumen memiliki nilai alpha cronbach sebesar 0,880

dan nilai tersebut dapat dikategorikan bahwa instrumen penelitian tersebut

reliable.

H. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang

berkaitan dengan lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan

masyarakat dan hasil belajar IPS siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama

Pasundan Se-Bandung Raya.

Secara ringkas teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh

dengan cara sebagai berikut :

1. Dokumentasi

Teknik dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan melalui kajian

(19)

Iis Krisnawati, 2012

Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

dokumentasi diantaranya untuk mendapatkan jumlah Sekolah Menengah

Pertama Pasundan Se-Bandung Raya yang meliputi 5 wilayah yaitu Kota

Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat

dan Kabupaten Sumedang. Adapun perincian jumlah sekolah, yaitu : di

Kota Bandung berjumlah 11 sekolah, di Kabupaten Bandung berjumlah 7

sekolah, di Kota Cimahi berjumlah 3 sekolah, di Kabupaten bandung Barat

berjumlah satu sekolah namun tidak termasuk dalam penelitian ini karena

belum ada kelas VIII, dan di Kabupaten Sumedang berjumlah 1 sekolah.

Sampel sekolah dalam penelitian ini berjumlah 11 sekolah dari 22 Sekolah

Menengah pertama Pasundan Se-Bandung Raya.

2. Kuesioner atau Angket

Kuesioner berisi daftar pertanyaan tertulis yang berhubungan dengan

variabel yang diteliti. Kuesioner ini digunakan untuk memperoleh data

tentang Lingkungan Pendidikan dan Hasil Belajar. Angket ini berisi 45

pernyataan dengan 5 option pilihan, diisi oleh siswa kelas VIII Sekolah

Menengah Pertama Pasundan Se-Bandung Raya Tahun pelajaran 2011-2012

yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 351 siswa.

3. Observasi Langsung

Metode ini digunakan untuk megetahui situasi dan kondisi siswa dan Guru

pembelajaran IPS di sekolah. Keadaan sekolah secara fisik, serta seluruh

kondisi yang ada di lingkungan SMP Pasundan Se-Bandung Raya.

(20)

Iis Krisnawati, 2012

Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi demi kevalidan data.

Wawancara kepada Kepala Sekolah, Wali Kelas, Guru Bidang Studi IPS.

5. Studi Kepustakaan

Di samping kajian dokumen, dilakukan telaahan pustaka mengenai:

Lingkungan Pendidikan dan hasil Belajar IPS. Hasil telaahan pustaka

digunakan untuk memperoleh analogi yang berguna dalam perumusan teori,

landasan untuk dapat menganalisa data primer, serta untuk menunjang dan

memperkuat dugaan dalam pembahasan masalah.

I. TEKNIK ANALISIS DATA 1. Analisis Data Hasil Penelitian

Teknik analisis menggunakan pendekatan statistik parametrik jika

asumsi-asumsi statistiknya terpenuhi dan apabila asumsinya tidak terpenuhi

maka data akan dianalisis dengan teknik bebas distribusi atau non

parametrik. Untuk menentukan terpenuhi tidaknya asumsi-asumsi dilakukan

dengan uji normalitas distribusi data penelitian.

2. Statistik Deskriptif

Data yang telah diperoleh dari penelitian diringkas dalam ringkasan

statistik deskriptif melalui perhitungan rata-rata, median, modus, standar

deviasi, nilai minimum, nilai maksimum, rentang, grafik histogram dan

grafik Normal PP Plot. Melalui statistik deskriptif ini diperoleh gambaran

umum data penelitian dan kecenderungan pola data terhadap distribusi

tertentu sebagai dasar untuk pengujian hipotesis.

(21)

Iis Krisnawati, 2012

Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Untuk mengetahui normalitas data yang akan digunakan dalam

menganalisa pengaruh lingkungan pendidikan terhadap hasil belajar IPS

menggunakan uji normalitas dengan menggunakan metoda

Kolmogorov-Smirnov yang dikerjakan dengan bantuan software SPSS versi 19. Kriteria

variabel berdistribusi normal menurut uji Kolmogorov-Smirnov ini adalah :

Jika Nilai Asymp. Sig > 0,05, maka variabel berdistribusi normal.

4. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis adalah suatu langkah untuk menentukan sebuah

keputusan menolak atau menerima hipotesis. Seluruh pengolahan data

dalam pengujian hipotesis menggunakan alat bantu software statistik SPSS

19 for windows dan Microsoft excel,.

Untuk menguji hubungan pengaruh variabel �1 (lingkungan

keluarga) terhadap variabel Y (hasil belajar IPS), hubungan pengaruh

variabel�2 (lingkungan sekolah) dengan variabel Y (hasil belajar IPS),

hubungan pengaruh variabel�3 (lingkungan masyarakat) dengan variabel Y

(hasil belajar IPS) serta hubungan pengaruh variabel�1, �2 dan�3 secara

bersama-sama terhadap variabel dependent Y adalah dengan menggunakan

rumus Uji Regresi linier sederhana dan regresi ganda.

Pada uji regresi akan diperoleh beberapa nilai dan hasil perhitungan

statistik yang digunakan sebagai dasar inferensi statistik sebagai jawaban

(22)

Iis Krisnawati, 2012

Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

diketahui hubungan antar variabel penelitian. Koefisien determinasi

dihitung kemudian setelah diketahui nilai korelasi untuk menentukan

besaran kontribusi atau pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Uji Anova dilakukan untuk mengetahui signifikansi dari model persamaan

regresi. Langkah selanjutnya membuat model persamaan regresi yang

menjelaskan hubungan fungsional variabel bebas penelitian dengan variabel

terikatnya dan masing-masing koefisien konstanta yang terbentuk diuji

signifikansinya menggunakan uji t.

Dari beberapa nilai statistik hasil uji regresi ini yaitu korelasi,

koefisien determinasi, uji anova, persamaan regresi, dan uji signifikansi

koefisien dengan uji-t, disimpulkan hasil akhir signifikansi pengaruh

hubungan variabel bebas penelitian terhadap variabel terikatnya.

J. ALUR PENELITIAN

Alur penelitian dapat ditujukkan dalam gambar di bawah ini :

Penentuan Tempat Penelitian

Penel

Studi Pendahuluan

Perumusan Masalah

Studi Literatur : Lingkungan Pendidikan dan Hasil Belajar - Hasil belajar

Persiapan penelitian : - Instrumen penelitian - Uji Coba

- Revisi

(23)

Iis Krisnawati, 2012

Pengaruh Lingkungan Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Ips Di Smp Pasundan Se-Bandung Raya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Gambar

Tabel 3.1 Rekapitulasi Jumlah Sampel
Gambar 3.1 Hubungan Korelasional antara Variabel Independen
Tabel 3.3 Operasional Variable
tabel 3. 4 di bawah ini :
+3

Referensi

Dokumen terkait

نوكي ءاشنإا ىاعفلا ملعتلا حه م مادختسا نأ ثحبلا جئاتن ىلع ءا ب يلي امك ةيصوت ثحابلا ىصوف مّلعت ىلع ايلعف :. ثحبلا ذ ثحابلا ذيف تك ثحبلا ذيف ت ىلع صخش بذجا

Komik merupakan suatu bentuk karya seni yang memilik unsur dalam penciptaannya.. Unsur-unsur yang terdapat dalam komik adalah unsur intrinsik dan

Tidak perlu diminta pernyataan batal (nietig verklaring). Risiko kerugian dibagi dua antara pihak yang menyewakan dengan pihak si penyewa. Segera setelah musnahnya seluruh

Hasil tersebut kemudian menjadi masukkan QFD Fase I sehingga didapatkan karakteristik teknis mana yang penting untuk diperbaiki.. Dalam matriks hubungan karakteristik teknis dan

disebabkan oleh mesin Winder yang digunakan untuk menggulung benang hasil dari pemotongan helaian plastik oleh mesin Take Off.. Benang yang telah dipotong dari mesin (

Perhitungan analisa dari investasi akan dianalisis apakah usaha ini layak membuka cabang baru atau tidak dengan menggunakan metode Net Present Value (NPV) yang bernilai positif

Dari perhitungan yang dilakukan penulis perkembangan jumlah pemegang polis Beasiswa JS-Prestasi dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2006 terus mengalami kenaikan rata-rata

Zaenal Alimin (2014) Hambatan Belajar Dan Hambatan Perkembangan Pada Anak yang Mengalami Kehilangan