• Tidak ada hasil yang ditemukan

HAK MEWARIS ANAK ANGKAT PADA SISTEM KEWARISAN ADAT - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HAK MEWARIS ANAK ANGKAT PADA SISTEM KEWARISAN ADAT - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

HAK MEWARIS ANAK ANGKAT PADA SISTEM KEWARISAN ADAT

Triyono

Abstrak

Sebuah keluarga apabila tidak dikaruniai keturunan yang lahir dari hasil perkawinan sebagai anak kandung, bisa melakukan suatu perbuatan hukum mengambil anak orang lain, dimasukan dalam keluarganya, dan diperlakukan sebagaimana anaknya (kandung) sendiri. Hal demikian sering disebut pengangkatan anak (adopsi). Adopsi dilakukan untuk menjamin kebahagiaan keluarga, juga untuk melangsungkan keturunan. Dalam masyarakat adat Indonesia yang mempunyai tiga sistem kekerabatan mempunyai aturan sendiri-sendiri sesuai dengan hukumnya masingmasing. Dalam hal mewaris anak angkat di beberapa daerah hanya diperbolehkan mendapatkan harta gono-gini saja, dan terdapat juga daerah yang memberikan kedudukan anak angkat sebagaimana layaknya anak kandung, sehingga dalam hal mewaris sama halnya layaknya anak kandung.Namun demikian terdapat daerah yang menyimpang dari aturan umum tersebut dengan alasan-alasan tertentu.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal anak angkat telah mendapatkan bagian harta dari orang tua angkat melalui hibah atau wasiat maka bagian yang telah didapat tidak boleh melebihi 1/3 bagian harta

Kedudukan Anak Angkat Dalam Pembagian Harta Warisan Apabila Ada Anak Kandung Dan Apabila Tidak Ada Anak Kandung Menurut Hukum Waris Adat Di Kecamatan. Susukan

Jika orang tua angkat memiliki 3 orang anak, 2 orang anak laki-laki dan 1 orang anak angkat perempuan, maka harta peninggalannya diberikan kepada ketiga

[r]

Dalam hal anak angkat yang dilakukan secara adat Sasak pada masyarakat Kecamatan Sembalun, dalam pengertian mengenai anak angkat pada masyarakat adat Sasak adalah pengambilan anak

Sedangkan dampak penolakan itsbat nikah terhadap hak anak, jika kedua orang tuanya bercerai anak sulit mendapatkan harta gono gini karena secara hukum pernikahannya dianggap

Saran penulis: Pertama, Kepada seluruh masyarakat khusunya bagi masyarakat Desa TG.Berulak, seharusnya tidak boleh menyamakan kedudukan anak angkat sebagai anak kandung dan tidak boleh

Terhadap harta warisan, anak angkat mendapatkan bagian yang telah ditentukan dalam Hukum Islam.24 Berdasarkan hasil penelitian tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa kedudukan anak