• Tidak ada hasil yang ditemukan

s paud 1007642 chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "s paud 1007642 chapter3"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan guru serta mengatasi permasalahan yang terjadi di lapangan (TK), sekaligus mencari jawaban ilmiah bagaimana hal tersebut dapat dipecahkan dengan tindakan yang dilakukan.

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Arikunto (2006:5) menyebutkan bahwa penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas bekerja sama dengan peneliti yang menekankan pada penyempurnaan atau peningkatan proses pembelajaran. Jon, dkk (Atmadinata 2005:52) megungkapkan bahwa tujuan PTK adalah untuk memperbaiki praktek pembelajaran dengan sasaran akhir memperbaiki cara belajar siswa. Harjodipuro (2009), PTK adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki pendidikaan melalui perubahan, dengan mendorong para guru untuk mimikirkan praktik mengajarnya sendiri, agar kritis terhadap pratek tersebut dan timbul kemauan untuk mengubahnya.

(2)

dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kwalitas) proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus.

Muslihuddin (2009) mengingkapkan bahwa “Penelitian Tindakan

Kelas ialah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam yang berupa kegiatan belajar mengajar, untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan.”

Mencermati berbagai pendapat tersebut Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian yang dilakukan secara sistematis dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan kwalitas pembelajaran di kelas melalui suatu tindakan tertentu dalam suatu siklus, dilaksanakan secara kolaborasi oleh peneliti dengan guru.

(3)

bergantung apakah masalah yang dihadapi telah terpecahkan, mungkin diperlukan tiga siklus atau lebih.

Pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan sistem desain siklus yang di dalamnya terdapat komponen perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, serta refleksi. Kemmis dan Taggart (Aqib, 2006:13) menjelaskan bahwa prosedur penelitian tindakan kelas dipandang sebagai suatu siklus spiral yang terdiri atas komponen perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang selanjutnya akan diikuti dengan proses spiral berikutnya.

(4)

Gambar 3.1

Alur PTK Model Spiral Kemmis dan Taggart (Wiraatmaja, 2005: 66)

OBSERVE

PLAN

REVISED PLAN

REFLEC

T

ACT

OBSERVE

REFLEC

T

(5)

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan ini di TK Al-Ikhlas, alamat Perum Asabri Sindang Taman desa Jatimulya Sumedang, yang menjadi subjek penelitian ini yaitu Kelompok A dengan jumlah anak 14 orang, terdiri dari 8 orang anak laki-laki dan 6 orang anak perempuan.

C. Prosedur Penelitian

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas untuk memperolah data dan hasil yang dicapai pada penelitian ini dilakukan melalui Siklus beberapa tahapan pada setiap siklus yaitu sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan (planning)

Pada tahap perencanaan, ada beberapa hal yang dipersiapkan oleh guru dan peneliti,yaitu sebagai berikut :

a. Menetapkan Kelompok yang akan digunakan sebagai kelompok penelitian, yaitu Kelompok A.

b. Membuat Skenario pembelajaran yang dituangkan secara tertulis dalam bentuk Rencana Kegiatan Mingguan (RKM) dan Rencana Kegiatan Harian (RKH).

c. Mempersiapkan media pembelajaran dan seting autdoor dan indoor dengan menggunakan metode karyawisata.

d. Membuat pedoman observasi untuk mengamati proses dan hasil tindakan, lembar wawancara khusus untuk kepala sekolah dan guru. e. Melaksanakan simulasi kegiatan pengenalan warna melalui metode

(6)

2. Tahap pelaksanaan (action) dan Tahap Pengamatan (observing)

Pada tahap ini, skenario tindakan yang telah direncanakan dilaksanakan dalam situasi kondisi aktual. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran kognitif dengan kegiatan pengenalan warna melalui metode karyawisata. Peneliti mengamati seluruh kegiatan guru dan anak secara cermat, serta mencatat semua hal-hal yang ditemukan saat kejadian pembelajaran berlangsung.

Pengamatan dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Tujuan dilakukannya pengamatan adalah untuk mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat di evaluasi dan dijadikan dasar dalam melakukan refleksi. Pengamatan dilakukan secara terus menerus, mulai siklus 1 sampai siklus yang diharapkan dapat tercapai.

3. Tahap Refleksi (reflecting)

Tahap refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, masalah dan hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan tindakan. Kemudian dilanjutkan dengan menetapkan tindakan selanjutnya berdasarkan hasil analisis kegiatan. Jika hasil yang diharapkan telah tercapai, maka penelitianpun selesai, tetapi jika belum tercapai kembali pada siklus rencana pembelajaran berikutnya.

D. Teknik Pengumpulan Data

(7)

1. Observasi

Pada umumnya, observasi menurut Hopkins yaitu tindakan yang merupakan penafsiran dari teori (Wiriaatmadja, 2005:104).Observasi dalam penelitian ini dimaksudkan pada pengamatan secara langsung terhadap kinerja guru dan aktivitas anak dalam pembelajaran.

Alasan penggunaan observasi dalam suatu penelitian menurut Guma dan Lincoln (Hamdani, 2008:70-71) diantaranya :

a. Teknik pengamatan secara langsung.;

b. Memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, serta mencatat perilaku dan kejadian yag terjadi;

c, Memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan yang langsung diperoleh dari data; d. Jalan terbaik untuk mencek kepercayaan data;

e. Memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi yang rumit;

f. Dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat disaat kasus tertentu dimana teknik komunikasi lainnya tidak dimungkinkan.

Sumiati Patmonodewo (1993) mengemukakan bahwa “Observasi adalah

cara pengumpulan data penilaian yang pengisiannya berdasarkan pengamatan langsung terhadap sikap dan perilaku anak”. Senada dengan itu Kusnandar (2008) mengemukakan bahwa “Observasi/pengamatan

adalah kegiatan pengamatan untuk memotret seberapa jauh efek telah mencapai sasaran”.

(8)

Peneliti mengamati dan mencatat secara sermat semua prilaku anak dan guru dalam proses pembelajaran kognitif yang menerapkan metode karyawisata untuk meningkatkan kemampuan mengenal warna pada anak Taman Kanak-kanak sebelum dan pada saat pelaksanaan penelitian. 2. Wawancara

Nur Indriantoro (1999 : 152) mengemukakan bahwa wawancara merupakan alat untuk memperoleh data yang dilakukan melalui percakapan atau dengan megajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden. Jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survey yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian.

Denzim (Wiriaatmadja, 2005:117) menyatakan pengertian wawancara

“wawancara adalah serangkaian pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

secara verbal kepada orang-orang yang dianggap memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu”.

(9)

3. Studi dokumentasi

Menurut Wiriaatmadja (2006: 121) ada macam-macam dokumen yang dapat membantu anda dalam mengumpulkan data penelitian, yang ada kaitannya dengan permasalahan dalam penelitian tindakan kelas anda, misalnya :

 Silabi dan rencana pembelajaran

 Laporan dan diskusi-diskusi tentang kurikulum  Berbagai macam ujian dan tes

 Laporan rapat  laporan tugas siswa

 Bagian-bagian dari buku teks yang digunakan dalam pembelajaran

 Contoh essay yang ditulis siswa (Elliot, 1991: 78)

Dokumen yang digunakan peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan berupa dokumen-dokumen sekolah seperti kurikulum, program semester, Rencana Kegiatan Mingguan (RKM), Rencana Kegiatan Harian (RKH), data absensi (daftar hadir), buku kepegawaiaan, dan buku data anak. Data dari hasil dokumentasi ini dimanfaatkan untuk memperjelas data dari hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan sebelumnya.

E. Teknik Analisis data

(10)

Analisis data menurut Patton dalam Moleong (2002 :103) adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasi ke dalam suatu pola katagori dan satuan uraian dasar. Patton membedakan dengan menafsirkan yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menyelesaikan pola uraian, dan mencari hubungan diantara dimensi-dimensi uraian.

Dalam menganalisis data hasil yang dilakukan oleh peneliti bersama gurusebagai praktikan disajikan secara bertahap sesuai dengan siklus yang telah dilakukan serta hasil dari observasi proses berupa tingkah laku guru dan anak selama pembelajaran, beserta dampak yang ditimbulkannya. Hal ini dikuatkan dengan pendapat Moleong (2008: 248) yang menjelaskan bahwa analisis data adalah:

Upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data mengorganisasikan data, memilah memilihnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensikannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang pentingdan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakankepada orang lain.

F. Validasi data

Menurut Hopkins (Wiriaatmadja, 2005 : 168) dalam penelitian ini bentuk validasi yang digunakan adalah :

(11)

dengan guru dan siswa melalui diskusi pada akhir tindakan (member check).

2. Memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti dengan membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti secara kolaboratif (triangulasi).

3. Pengecekan terakhir terhadap kesahihan temuan peneliti kepada pakar professional dalam hal ini peneliti mengkonsultasikan kepada dosen pembimbing.

Validasi data dilakukan untuk menguji derajat kepercayaan atau derajat kebenaran penelitian, Hopkins (Kusnandar, 2008 : 107). Tahap validasi dilakukan melalui teknik :

1. Member Check, yakni mencek kebenaran dan kesahihan data temuan penelitian, dengan mengkonfirmasikan kepada narasumber/sumber data. Nasutian (FIF UPI, 2011:48), peneliti memeriksa kembali kebenaran data hasil temuan yang diperoleh dari narasumber (kepala sekolah, guru, anak) pada setiap akhir pelaksanaan tindakan.

2. Triangulasi, teknik triangulasi yaitu memeriksa kebenaran hipotesis, kontruk atau analisis dari si peneliti dengan membandingkan hasil dari mitra peneliti. Peneliti mengkonfirmasi kepada guru kelas tentang kebenaran data yang diperoleh.

(12)

4. Expert opinion, yakni meminta kepda orang yang dianggap ahli atau pakar penelitian tindakan kelas atau pakar bidang studi untuk memeriksa semua tahapan-tahapan kegiatan penelitian dan memberikan arahan atau judgements terhadap masalah-masalah penelitian yang dikaji (Kusnandar, 2008):108). Peneliti melalukan pengecekan data atau informasi temuan penelitian dengan memeriksakannya kepada dosen pembimbing.

G. Kisi-kisi Intrumen Penelitian

Berikut adalah kisi-kisi intrumen dalam penelitian ini:

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Variabel Dimensi Indikator

Teknik Pengumpulan Data Sumber Data Mengenal warna a. Mengenal perbedaan warna. Dapat menyebutkan macam-macam warna Dapat menyebutkan warna pada tiap kelompok. Dapat

menyebutkan warna primer dan sekunder

Dapat membedakan warna primer dan sekunder.

Dapat

(13)

b.Mengklasif ikasikan macam-macam warna c. Mengurutk an benda berdasar-kan 5 seriasi warna. Dapat mengumpulkan macam-macam benda sesuai dengan warna yang dipilihnya.

Dapat

menyebutkan jenis-jenis warna sesuai dengan benda yang ia kumpulkan. Dapat membedakan macam-macam warna Dapat membedakan warna berdasarkan benda yang telah dikelompokkan. Dapat mengelompok-kan benda berdasarkan warna. Mengurutkan benda berdasarkan 5 seriasi warna. Dapat

menyebutkan 5 seriasi warna. Dapat membedakan 5 seriasi warna. Dapat mengurutkan 3 seriasi warna.

Unjuk kerja (performance)

Observasi

Observasi

Observasi

Observasi

Unjuk kerja (performance) Unjuk kerja (performance) Unjuk kerja (performance) Unjuk kerja (performance)

Gambar

Gambar 3.1   Alur PTK Model Spiral Kemmis dan Taggart
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian Tindakan Kelas adalah studi sistematis terhadap praktik pembelajaran di kelas dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas proses

“ Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau

Wawancara yang dilakukan oleh peneliti yaitu kepada guru kelas yang terkait dengan permasalahan penelitian tindakan kelas, sehingga diperoleh data yang berkenaan

Wawancara yang dilakukan oleh peneliti yaitu kepada guru kelas yang terkait dengan permasalahan penelitian tindakan kelas, sehingga diperoleh data yang berkenaan

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 3 siklus Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan kemampuan

kondisi kelas tertentu. Untuk Meningkatkan Kemampuan Anak Mengenal Konsep Bilangan Anak. Pelaksanaan Tindakan Dilakukan Guru Terhadap Anak diantaranya Adalahs.

penelitian tindakan kelas adalah kegiatan yang dilakukan untuk mendeteksi dan1. memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran di

Dengan kata lain, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu percermatan yang sistematis terhadap praktek pembelajaran di kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan