se
ra
ng
ko
ta.b
ps.
STATISTIK DAERAH
KOTA SERANG
2010
BPS KOTA SERANG
se
ra
ng
ko
ta
.b
ps.
STATISTIK DAERAH
KOTA SERANG
2010
ISBN : 978-979-1426-81-7
No. Publikasi : 3673.1002
Katalog BPS : 1101002.3673
Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm
Jumlah Halaman : 18 Halaman + v
Naskah :
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
Gambar Kulit :
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
Diterbitkan oleh :
BPS Kota Serang
”Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya”
se
ra
ng
ko
ta
.b
ps.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa, saya menyambut baik penerbitan publikasi
Statistik
Daerah
yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS)
provinsi dan kabupaten/kota. Penyusunan publikasi
Statistik
Daerah
ini merupakan inovasi dan pengembangan kegiatan
per-statistikan serta penyebarluasan informasi sebagai salah satu
upaya untuk mewujudkan visi BPS sebagai “ pelopor data
sta-tistik terpercaya untuk semua “.
Penerbitan publikasi
Statistik Daerah
dimaksudkan untuk melengkapi ragam publikasi
statistik yang telah tersedia di daerah seperti Daerah Dalam Angka (DDA) yang telah
ter-bit secara rutin dalam memotret kondisi daerah. Buku ini menyajikan indikator-indikator
terpilih yang menggambarkan tentang kondisi daerah dalam bentuk tampilan uraian
deskriptif sederhana.
Saya berharap, publikasi
Statistik Daerah
ini mampu memberikan informasi secara
ce-pat dan tece-pat kepada pemerintah daerah dan masyarakat yang dace-pat digunakan sebagai
dasar perencanaan, monitor dan evaluasi mengenai perkembangan pembangunan di
berbagai sektor serta membantu para pengguna data lainnya dalam memahami kondisi
umum daerahnya.
Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada
semua pihak yang telah berpartisipasi hingga terbitnya publikasi ini, dan semoga Tuhan
Yang Maha Kuasa senantiasa meridhoi usaha kita.
Jakarta, September 2010
Kepala Badan Pusat Statistik,
Dr. Rusman Heriawan
Kata Sambutan
Statistik Daerah Kota Serang 2010 iii
se
ra
ng
ko
ta
.b
ps.
Publikasi Statistik Daerah Kota Serang 2010 diterbitkan oleh BPS Kota Serang berisi berbagai data dan informasi terpilih seputar Kota Serang yang dianalisis secara sederhana untuk membantu pengguna data dalam memahami perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Kota Serang.
Publikasi Statistik Daerah Kota Serang 2010 diterbitkan untuk melengkapi beberapa publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun. Ber-beda dengan publikasi yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada analisis.
Materi yang disajikan pada Publikasi Statistik Daerah Kota Serang 2010 memuat berbagai informasi/indikator yang terkait dengan hasil pembangunan dari berbagai sektor di wilayah Kota Serang dan diharapkan dapat digunakan untuk bahan kajian, perencanaan, dan evaluasi berbagai macam program yang telah dijalankan.
Akhirnya kami sampaikan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan publikasi ini, sehingga penerbitan publikasi ini dapat terlaksana. Kritik dan saran sangat kami hargai guna penyempurnaan publikasi di masa mendatang.
BPS Kota Serang Kepala,
Aidil Semath, SE NIP. 19560102 198302 1 001
Kata Pengantar
Statistik Daerah Kota Serang 2010
iv
se
ra
ng
ko
ta
.b
ps.
1. Geografi dan Iklim ... 1
2. Pemerintahan ... 2
3. Penduduk ... 4
4. Ketenagakerjaan ... 6
5. Pendidikan ... 7
6. Kesehatan ... 8
7. Perumahan ... 9
8. Pembangunan Manusia ... 10
9. Pertanian ... 11
10. Energi ... 12
11. Industri Pengolahan ... 13
12. Hotel dan Pariwisata ... 14
13. Transportasi ... 15
14. Harga-harga ... 16
15. Pendapatan Regional ... 17
16. Perbandingan Regional ... 18
DAFTAR ISI
Statistik Daerah Kota Serang 2010 v
se
ra
ng
ko
ta
.b
ps.
GEOGRAFI DAN IKLIM
Kota Serang merupakan kota beriklim tropis dengan suhu
antara 22,10C sampai dengan 340C.
1
Kota Serang secara geografis terletak antara 50 99’ - 60 22’ Lintang Selatan dan 1060
07’ - 1060 25’ Bujur Timur. Apabila memakai koordinat system UTM (Universal Transfer Mer-cator) Zone 48E wilayah Kota Serang terletak pada koordinat 618.000 m sampai dengan 638.600 dari barat ke timur dan 9.337.725 m sampai dengan 9.312.475 m dari Utara ke Se-latan. Jarak terpanjang menurut garis lurus dari utara ke selatan adalah sekitar 21,7 km dan jarak terpanjang dari barat ke timur adalah seki-tar 20 km. Sebelah useki-tara Kota Serang berbata-san dengan Laut Jawa, dan sebelah timur ber-batasan dengan Kabupaten Serang, begitu juga di sebelah selatan dan barat berbatasan de ngan Kabupaten Serang.
Kota Serang mempunyai kedudukan
sebagai pusat pemerintahan provinsi Banten, juga sebagai daerah alternatif dan penyangga (hinterland) Ibukota Negara, karena dari Kota Jakarta hanya berjarak sekitar 70 km.
Wilayah Kota Serang sebagian besar adalah dataran rendah yang memiliki ketinggian kurang dari 500 mdpl dan beriklim tropis dengan curah hujan yang cukup tinggi dan hari hujan banyak dengan ukuran tertinggi dalam sebulan 53 mm dan rata-rata 14 hari hujan.
Suhu udara rata-rata di Kota Serang berkisar antara 22,10C sampai dengan 340C. Selisih terbesar antara suhu minimal dan maksimal ada di Bulan September. Kelembaban udara bervariasi antara 53% sampai 95%.
*** TAHUKAH ANDA
Dibandingkan tahun 2008, Kota Serang pada tahun 2009 terasa lebih hangat.Tercatat, suhu udara rata-rata tahun 2009 mencapai 27,1 0C,
lebih tinggi dibandingkan tahun 2008 yang sebesar 26,6 0C.
Data Geografis dan Iklim Kota Serang
Statistik Daerah Kota Serang 2010 1
Uraian Satuan 2009
1. GEOGRAFIS
a. Luas wilayah km2
266,74
b. Desa di pesisir desa 2
c. Desa Bukan Pesisir desa 64
d. Desa di Dataran desa 66
2. IKLIM
a. Suhu o
C 27,1
b. Kelembaban % 81.3
c. Hari hujan hari 170
d. Curah hujan mm 1386
Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2010, Podes 2008 Sumber : BPS Kota Serang
se
ra
ng
ko
ta
.b
ps.
PEMERINTAHAN
Kota Serang merupakan kota pemekaran dari Kabupaten Serang yang hanya terdiri dari 6 kecamatan saja
Pada akhir tahun 2008, Kota Serang yang semula bergabung dengan Kabupaten Serang mulai membentuk kota baru yang hanya terdiri dari 6 kecamatan saja. Kota Serang pada tahun 2009 ini masih terdiri dari 6 kecamatan dan 66 desa/kelurahan, dengan 20 diantaranya adalah kelurahan.
Pemerintah Kota Serang selama tahun 2009 didukung oleh 5.307 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) daerah yang terdiri dari 63 orang PNS Golongan I, 1.293 orang Golongan II, 2.548 orang Golongan III dan 1.403 orang Golongan IV dan 3.575 pegawai negeri sipil pusat sebanyak 3.575 orang yang terdiri dari PNS golongan I 86 orang, golongan II 1.954 orang, golongan III 1.663 orang dan golongan IV sebanyak 196 orang.Terlihat kenaikan jumlah pegawai daerah dari tahun 2008 ke 2009 karena Kota Serang merupakan kota yang baru terbentuk di akhir tahun 2007. Sementara pegawai pusat menurun di tahun
2009 karena data kepegawaian antara
Kabupaten dan Kota Serang ada yang masih bergabung dan ada juga yang sudah terpisah.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Serang pada tahun 2009, mempunyai 4 komisi yaitu Komisi I Hukum dan Pemerintahan, Komisi II Ekonomi dan Kesra, Komisi III Keuangan dan Aset Daerah dan Komisi IV Pembangunan dan 5 fraksi dengan total anggota 45 orang yang terdiri dari 37 orang legislator laki-laki dan 8 orang legislator perempuan. Anggota DPRD tersebut berasal dari Fraksi Partai Golkar 7 orang, Fraksi PDI Perjuangan 8 orang, Fraksi Partai Demokrat 7 orang, Fraksi Gabungan Hanura 10 orang dan Fraksi Maslahat sebanyak 13 orang.
2
Statistik Daerah Kota Serang 2010
2
Wilayah Administrasi 2008 2009
1. Kecamatan 6 6
2. Desa 46 46
3. Kelurahan 20 20
Jumlah PNS 2008 2009
Pegawai Daerah 2.624 5.307
Pegawai Pusat 4.751 3.575
Jumlah Total 7.375 8.882 Statistik Pemerintahan di Banten
2007-2009
Sumber : Banten Dalam Angka 2010
Jumlah Anggota Legislatif Kota Serang Tahun 2009
Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2010
se
ra
ng
ko
ta
.b
ps.
PEMERINTAHAN
Belanja Pendidikan mencapai 56,93 persen dari seluruh belanja
Jumlah anggaran yang dihabiskan oleh Pemerintah Kota Serang untuk membiayai pembangunan di wilayahnya pada tahun 2009 mencapai 254 milyar rupiah, terdiri dari belanja pegawai sebesar 14,38 milyar rupiah, belanja barang dan jasa 38,11 milyar rupiah, belanja modal 19,32 milyar rupiah dan sisanya sebesar 183,16 milyar rupiah digunakan untuk belanja tidak langsung.
Pada tahun 2009, dari total realisasi pendapatan daerah sebesar 265 milyar rupiah, Pendapatan Asli Daerah (PAD) menyumbang 17,92 persen atau tepatnya sebesar 17,92 milyar rupiah. Sedangkan, dana perimbangan mencapai 199,80 milyar rupiah yang terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar 151,74 milyar rupiah dan sisanya sebesar 8,46 milyar rupiah dalam bentuk Dana Alokasi Khusus (DAK) serta dana bagi hasil pajak dan bukan pajak yang mencapai 39,59 milyar rupiah.
Kalau dilihat dari belanja menurut fungsi, maka pengeluaran untuk pendidikanlah yang paling banyak digunakan, yaitu sebesar 145,16 milyar rupiah atau sebesar 56,93 persen. Kemudian urutan kedua adalah Pelayanan Umum yaitu sebesar 58,86 milyar rupiah dan urutan ketiga adalah Perumahan dan Fasilitas Umum yaitu sebesar 22,77 persen. Sementara yang paling sedikit adalah belanja untuk keperluan Lingkungan Hidup yang hanya bernilai 1,36 milyar rupiah.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2010 direncanakan Pendapatan Daerah berjumlah 461,83 milyar rupiah begitu juga dengan belanja daerahnya.
APBD Kota Serang (Juta Rupiah)
Sumber : Kota Serang dalam Angka 2010 dan APBD 2010
2
Statistik Daerah Kota Serang 2010 3
Realisasi 2009
Belanja Menurut Fungsi 254.966,67
Pelayanan Umum 58.865,00
Ketertiban dan Keamanan 1.394,04
Ekonomi 6.435,85
Lingkungan Hidup 1.363,43
Perumahan dan Fasilitas Umum 22.772,27
Kesehatan 16.271,63
Pendidikan 145.158,11
Perlindungan Sosial 2.706,35
Pendapatan Daerah 265.004,06
PAD 17.923,44
Dana Perimbangan 199.795,71
Lain-lain 47.284,91
Rencana 2010
Belanja Daerah 461.828,38 Pendapatan Daerah 461.828,38
Sumber : Kota Serang dalam Angka 2010 dan APBD 2010 Komposisi Belanja Menurut Fungsi
se
ra
ng
ko
ta
.b
ps.
Hasil sementara Sensus Penduduk 2010 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kota Serang sudah mencapai 576.961 orang, yang terdiri dari 296.806 laki-laki dan 280.155 perempuan. Persentase penduduk Kota Serang pada tahun 2010 mencapai 5,42 persen dari
total penduduk Banten yang berjumlah
10.644.030 orang. Bila dibandingkan dengan
kabupaten/kota lainnya, Kota Serang
merupakan kota dengan populasi urutan ketujuh dari delapan kabupaten/kota se Propinsi Banten.
Selama periode tahun 2001-2010,
penduduk Kota Serang tumbuh rata-rata sebesar 2,82 persen per tahun, lebih tinggi bila dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan penduduk Banten yang hanya sebesar 2,77 persen per tahun.
*** TAHUKAH ANDA
Tahun 2010 adalah Tahun Sensus Penduduk Dunia. Selain Indonesia, negara-negara yang melaksanakan sensus penduduk pada tahun 2010 diantaranya adalah Amerika Serikat dan China. Pada tahun 2010 juga, tepatnya pada tanggal 20 Oktober 2010, pertama kali ditetapkan sebagai World Statistics Day. Indonesia sendiri merayakan Hari Statistik nya setiap tanggal 26 September.
Tingkat kepadatan penduduk Kota Serang pada tahun 2010 mencapai 2.163 penduduk per km2 atau untuk setiap satu kilometer persegi wilayah Kota Serang dihuni oleh sekitar 2.163 penduduk. Terlihat lebih padat kalau dibandingkan dengan Propinsi Banten yang kepadatannya hanya 1.102 penduduk per km2.
Penduduk per Kabupaten/Kota se Banten (juta orang)
Indikator Penting Hasil Sensus Penduduk 2010
Sumber : BPS Kota Serang
3
Statistik Daerah Kota Serang 2010
4
Sumber : Sensus Penduduk 2010
Uraian Satuan 2010
KOTA SERANG
Penduduk orang 576.961
- Laki-laki orang 296.806
- Perempuan orang 280.155
Pertumbuhan Penduduk persen 2,82
Kepadatan Penduduk orang/km2
2.163
BANTEN
Penduduk orang 10 644 030
- Laki-laki orang 5 440 783
- Perempuan orang 5 203 247
Pertumbuhan Penduduk persen 2,17
Kepadatan Penduduk orang/km2
1 102
PENDUDUK
Penduduk Kota Serang menurut Sensus Penduduk 2010 berjumlah 576.961 orang. Dibandingkan kabupaten/kota lainnya, Kota Serang menempati urutan ketujuh dari 8 kabupaten/kota se Banten.
se
ra
ng
ko
ta
.b
ps.
Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kota Serang (data sementara, posisi bulan Mei 2010) adalah 576.961 orang, yang terdiri atas 296.806 laki-laki dan 280.155 perempuan. Dari hasil SP
2010 tersebut memperlihatkan bahwa
Kecamatan Serang adalah kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak, yaitu mencapai 207.065 orang atau sebesar 35,89 persen. Sedangkan, yang tersedikit penduduknya adalah Kecamatan Curug, dengan jumlah penduduk hanya 47.175 orang atau sebesar 8,18 persen.
Proporsi penduduk laki-laki terbanyak terdapat di Kecamatan Kasemen, dimana untuk setiap 100 penduduk perempuan terdapat 109 penduduk laki-laki, Sedangkan yang paling sedikit terdapat di Kecamatan Walantaka,
dengan perbandingan 100 penduduk
perempuan untuk setiap 104 penduduk laki-laki. Sex ratio Kota Serang di seluruh
kecamatan berada di atas 100, yang
menunjukkan bahwa penduduk laki-laki lebih
banyak daripada perempuan di setiap
kecamatan.
Dengan luas wilayah Kota Serang sekitar 266,74 kilometer persegi yang didiami oleh
576.961 orang maka rata-rata tingkat
kepadatan penduduk Kota Serang adalah
sebanyak 2.163 orang per kilometer
persegi.Wilayah yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kecamatan
Serang yakni sebanyak 8.001 orang
perkilometer persegi, sedangkan yang paling
rendah adalah Kecamatan Curug yakni
sebanyak 951 orang perkilometer persegi.
Komposisi Penduduk Kota Serang Tahun 2010
Indikator Kependudukan Kecamatan di Kota Serang Hasil Sensus Penduduk 2010
Sumber : Sensus Penduduk 2010 Sumber : Sensus Penduduk 2010
3
Statistik Daerah Kota Serang 2010 5
Kecamatan Rasio
Seks
Jumlah Penduduk
Kepadatan Penduduk
1. Curug 108 47.175 951
2. Walantaka 104 75.681 1.561
3. Cipocok Jaya 106 80.862 2 564
4. Serang 107 207.065 8.001
5. Taktakan 107 78.384 1 637
6. Kasemen 109 87.794 1.386
PENDUDUK
Kecamatan Serang adalah kecamatan terpadat penduduknyaKecamatan Serang adalah kecamatan terbanyak dan terpadat penduduknya di Kota Serang, dengan tingkat kepadatan
mencapai 7.968 penduduk per km2
se
ra
ng
ko
ta
.b
ps.
4
Statistik Daerah Kota Serang 2010
6
Jumlah angkatan kerja di Kota Serang pada tahun 2009 berjumlah 199.747 orang dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 60,51 persen. Angkatan kerja ini lebih didominasi oleh laki-laki yaitu sebanyak 135.156 orang (TPAK 81,72 persen) sementara perempuan sebanyak 64.591 orang (TPAK 39,22 persen).
Sementara itu, tingkat kesempatan kerja (TKK) di Kota Serang hanya sebesar 82,45 persen, padahal di kabupaten/kota lainnya di Propinsi Banten antara 84-89 persen dan TKK terkecil di Kota Cilegon yaitu sebesar 81,74 persen. Berarti, Kota Serang merupakan Kabupaten/kota dengan TKK terendah kedua se Propinsi Banten.
Bila diperhatikan komposisi lapangan usaha pekerjaannya, sektor perdagangan, hotel, dan
restoran masih mendominasi penyerapan
tenaga kerja di Kota Serang, dengan
persentase mencapai 38,43 persen. Disusul kemudian oleh sektor ekonomi lainnya, Industri dan Jasa Kemasyarakatan dengan persentase masing-masing sebesar 17,91 persen, 16,81 persen dan 14,82 persen. Sisanya, sebesar 12,03 persen diserap oleh sektor Pertanian.
*** TAHUKAH ANDA
Pada tahun 2009 hampir 40 persen penduduk bekerja memiliki jam kerja 45 sampai dengan 49 jam setiap minggunya.
Indikator Ketenagakerjaan di Kota Serang Tahun 2009
Komposisi Tenaga Kerja Menurut Lapangan Pekerjaan
Sumber : Sakernas 2009 Sumber : Sakernas 2009
KETENAGAKERJAAN
Sektor Perdagangan merupakan lapangan pekerjaan utama di Kota Serang
Uraian 2009
Angkatan Kerja (orang) 199.747 - Angkatan Kerja Laki-laki (orang) 135.156
- Angkatan Kerja Perempuan (orang) 64.591
TPAK (persen) 60,51
TPT (persen) 17,55
TKK (persen) 82,45
se
ra
ng
ko
ta
.b
ps.
Secara umum penduduk laki-laki di Kota
Serang cenderung memiliki kemampuan
akademis lebih tinggi dibanding perempuannya. Menurut data Susenas 2009, jumlah penduduk yang tidak memiliki ijazah lebih banyak perempuan dari pada laki-laki, yang memiliki
ijazah SD/MI Sederajat lebih banyak
perempuan daripada laki-laki tetapi yang memiliki ijazah diatas SD/MI sederajat lebih banyak laki-laki daripada perempuan.
Dibandingkan kabupaten/kota lainnya di Propinsi Banten, ternyata penduduk Kota Serang bersekolah lebih sebentar, indikator ini ditunjukkan dengan rata-rata lama sekolah yaitu 7,01 tahun atau memutuskan berhenti sekolah ketika kelas satu SMP. Meskipun demikian, angka ini masih diatas Kabupaten Lebak, Pandeglang dan Kabupaten Serang.
Penduduk Kota Serang secara kuantitas memiliki kemampuan membaca dan menulis yang relatif cukup besar bila dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Banten. Tercatat, sekitar 96,27 persen dari total penduduk berusia lima belas tahun keatas memiliki kemampuan membaca dan menulis sudah berada di atas rata-rata Banten yang berada di kisaran 95,95 persen.
Kualitas pendidikan berkaitan erat dengan ketersediaan fasilitasnya, dimana salah satu indikatornya adalah rasio murid terhadap guru, yaitu rasio yang menggambarkan beban seorang guru dalam mengajar sekelompok murid. Di Kota Serang, rasio tersebut untuk tingkat SLTA sebesar 9,84, Sedangkan, untuk tingkat SLTP dan SD masing-masing sebesar 15,91 dan 24,82. Berarti, proses belajar mengajar pada ketiga jenjang pendidikan tersebut masih berlangsung secara optimal karena rasio yang ideal menurut Suryadarma (2005) maksimal 25.
Penduduk Kota Serang Usia 10 Tahun Keatas Menurut Ijazah Tertinggi Tahun
2009 (persen)
5
Statistik Daerah Kota Serang 2010 7
Gender Tanpa
Ijazah SD/MI SMP SMU
Perguruan Tinggi
Laki-laki 21,78 29,06 18,27 24,03 6,84
Perempuan 24,64 32,81 17,15 20,30 5,09
Jumlah 23,18 30,89 17,73 22,21 5,99
Rasio Murid-Guru di Kota Serang 2009/2010
Sumber : Kota Serang dalam Angka 2010 Sumber : Susenas 2009
PENDIDIKAN
23,18 persen penduduk Kota Serang tidak memiliki ijazah
se
ra
ng
ko
ta
.b
ps.
6
Statistik Daerah Kota Serang 2010
8
Di Kota Serang, tempat rujukan kesehatan yang paling sering didatangi oleh penduduk untuk berobat jalan adalah puskesmas yaitu mencapai 40,60 persen. Hal ini sepertinya terjadi karena puskesmas relatif murah dan cukup mudah dijangkau. Petugas kesehatan dan praktek dokter pun banyak didatangi masyarakat dengan persentase masing-masing sebesar 26,61 persen dan 24,48 persen.
Persalinan bayi di Kota Serang umumnya dibantu oleh tenaga medis terutama bidan yaitu dengan persentase sebesar 58,27 persen.
Hal ini, menunjukkan bahwa tingkat
pemahaman penduduk terhadap pentingnya keselamatan ibu dan anak yang dilahirkan sudah cukup tinggi. Meskipun demikian, masih banyak juga proses persalinan anak yang dibantu oleh dukun bayi tradisional, bahkan dengan persentase yang cukup besar yaitu mencapai 32,22 persen.
Tingginya pemahaman penduduk Kota Serang di bidang kesehatan terutama karena
seringnya berinteraksi dengan petugas
kesehatan dan didukung oleh semakin
menjamurnya berbagai fasilitas kesehatan, Tercatat, jumlah rumah sakit dan puskesmas masing-masing sebanyak 5 buah dan 33 unit, yang didukung oleh 181 dokter umum dan spesialis, 707 perawat dan 184 bidan.
*** TAHUKAH ANDA
Angka Harapan Hidup di Kota Serang menempati posisi keempat dari seluruh kabupaten/kota di Banten yaitu sebesar 64,62 tahun.
Statistik Kesehatan Kota Serang (persen)
Tenaga Kesehatan di Kota Serang
Sumber : Kota Serang dalam Angka 2010 Sumber : Susenas 2009
KESEHATAN
Bidan sebagai penolong kelahiran utama
Sebagian besar persalinan bayi di Kota Serang ditolong oleh tenaga medis terutama bidan . Meskipun demikian, masih banyak juga yang ditolong oleh dukun bersalin.
Uraian 2009
TEMPAT BEROBAT
Rumah Sakit 11,45
Praktek Dokter 24,48
Puskesmas 40,60
Petugas Kesehatan 26,61
Pengobatan Tradisional 0,90
Lainnya 1,82
PENOLONG KELAHIRAN
Dokter 6,42
Bidan 58,27
Tenaga Paramedis 0,31
Dukun Bersalin 32,22
Famili Keluarga 2,47
Lainnya 0,31
se
ra
ng
ko
ta
.b
ps.
Kondisi perumahan di Kota Serang kalau dilihat dari statistik perumahan kelihatan baik. Hal ini dapat dilihat dari mayoritas rumahtangga di Kota Serang sudah menempati bangunan rumah milik sendiri yaitu sebesar 76,95 persen. Kondisi fisiknya pun sudah lumayan baik yaitu rumah tangga dengan luas lantai lebih atau sama dengan 50 m2 mencapai 82,23 persen, lantai bukan tanah mencapai 95,29 persen, beratap genteng atau beton 97,77 persen, dinding tembok 96,02 persen. akan tetapi
masih ada rumah tangga yang tidak
mempunyai fasilitas buang air besar yaitu mencapai 26,17 persen. Bahkan walaupun berstatus kota, ternyata masih ada rumah tangga yang pembuangan akhirnya di pantai/ tanah lapang/kebun yaitu sebesar 15,45 persen dan baru separuh rumah tangga di Kota Serang yang pembuangan akhirnya memenuhi standar kesehatan yaitu menggunakan tangki/SPAL.
*** TAHUKAH ANDA
Sepanjang periode tahun 2009, lebih dari separuh rumahtangga di Kota Serang menggunakan air tanah untuk kebutuhan sehari -hari.
Rumah tangga di Kota Serang yang menggunakan penerangan listrik PLN sudah mencapai 96,92 persen, sementara masih ada juga yang menggunakan petromak/aladin dan pelita/sentir/obor yaitu sebesar 0,79 persen.
Rumah tangga yang menggunakan kayu bakar ternyata masih lumayan banyak yaitu mencapai 25,93 persen dari rumah tangga yang ada di Kota Serang.
Statistik Perumahan Kota Serang
7
Statistik Daerah Kota Serang 2010 9
Uraian 2009
Rumahtangga dengan rumah milik sendiri 76,95
Rumahtangga dengan luas lantai >=50 m2 82,23
Rumahtangga menurut kualitas perumahan
Lantai bukan tanah 95,29
Atap genteng/beton 97,77
Dinding tembok 96,02
Rumahtangga menurut fasilitas perumahan
Sumber air minum milik sendiri 53,5
Tempat Buang Air Besar Sendiri 67,25
Sumber Penerangan Listrik PLN 96,92
Sumber : Susenas 2009 Sumber : Susenas 2009
PERUMAHAN
Masih ada rumahtangga yang menggunakan kayu bakarWalaupun status kota, ternyata 25,93 persen rumah tangga di Kota Serang masih menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar untuk memasak.
Persentase Rumahtangga Menurut Tempat Pembuangan Akhir 2009
se
ra
ng
ko
ta
.b
ps.
KETENAGAKERJAAN
Jumlah angkatan kerja cukup banyak, tapi kesempatan kerja rendah.
8
Statistik Daerah Kota Serang 2010
10
Pembangunan manusia merupakan sebuah proses perubahan kualitas manusia menuju
kehidupan yang lebih baik. Kemajuan
pembangunan manusia secara umum dapat ditunjukkan dengan melihat perkembangan indeks pembangunan manusia (IPM) yang mencerminkan capaian kemajuan di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Dalam bahasa sederhana, manusia yang unggul adalah manusia yang sehat, berpendidikan, dan kaya raya.
Dengan melihat perkembangan angka IPM tiap tahun, capaian kemajuan pembangunan manusia di Kota Serang sepertinya tidak terlalu signifikan. Angka IPM Kota Serang hanya mengalami sedikit peningkatan dari 69,43 pada tahun 2008 menjadi 69,99 di tahun 2009. Lambatnya, kenaikan angka IPM ini dapat dipahami, mengingat dampak dari investasi di bidang kesehatan dan pendidikan khususnya terhadap peningkatan indikator penyusun IPM terlihat secara nyata dalam jangka panjang.
Tingkat kemiskinan di Kota Serang
tergolong menengah diantara kabupaten/kota lain di Propinsi Banten. Data penduduk miskin tahun 2008 masih merupakan data gabungan dengan Kabupaten Serang. Tahun 2008 penduduk miskin di Kabupaten/Kota Serang berjumlah 124.820 orang, di tahun 2009 penduduk miskin di Kabupaten Serang 82.897 orang dan di Kota Serang berjumlah 32.764 orang. Jadi jumlah penduduk miskin di Kabupaten dan Kota serang tahun 2009 berjumlah 115.661 orang yang berarti ada pengurangan jumlah penduduk miskin di Kabupaten/Kota Serang.
Statistik Kemiskinan Kota Serang
Indeks Pembangunan Manusia Kota Serang
Sumber : BPS Kota Serang
PEMBANGUNAN MANUSIA
32.764 orang penduduk Kota Serang hidup dibawah garis kemiskinan.
Uraian 2008 2009
Garis Kemiskinan (Rp) 159.848 185.597 Jumlah Penduduk Miskin (orang) 124.820
- Kabupaten Serang 82.897 - Kota Serang 32.764 Jumlah Penduduk Miskin (%) 6,48
- Kabupaten Serang 5,80 - Kota Serang 6,19
Sumber : Susenas
se
ra
ng
ko
ta
.b
ps.
Tanaman pangan terutama tanaman padi/ beras merupakan komoditas yang sangat strategis bagi bangsa Indonesia. Sehingga, semua provinsi di Indonesia turut memproduksi tanaman tersebut. Begitu pula dengan Kota Serang walaupun berstatus kota tetapi pertanian masih menjadi sumber penghidupan
bagi sebagian penduduk Kota Serang.
Sepanjang periode tahun 2007-2008, produksi padi Kota Serang mengalami peningkatan, tetapi walaupun pada tahun 2009 luas panen
bertambah tapi tidak diiringi dengan
pena mb ahan produksi yang bera rti
produktivitasnya menurun.
Sepanjang periode tahun 2007-2009,
produksi jagung, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar mengalami peningkatan pada tahun 2008 dan mengalami penurunan pada tahun 2009. Sementara produksi kacang tanah dari tahun 2007 hingga 2009 terus mengalami penurunan.
Penghasil jagung terbesar di Kota Serang
adalah Kecamatan Curug. Sedangkan
Kecamatan Walantaka adalah penghasil ketela pohon dan ketela rambat terbesar di Kota Serang dan Kecamatan Taktakan merupakan penghasil kacang tanah dan kacang hijau terbesar di Kota Serang.
*** TAHUKAH ANDA
Kecamatan Kasemen adalah sentra produksi padi sawah dengan jumlah produksi mencapai 49,69 persen dari total produksi padi sawah di Kota Serang.
Statistik Tanaman Pangan Kota Serang
9
Statistik Daerah Kota Serang 2010 11
Sumber : Kota Serang dalam Angka 2010 Sumber : Kota Serang dalam Angka 2010
PERTANIAN
Walaupun berstatus kota, tetapi sekitar 60 persen lahan kota Serang dipergunakan untuk lahan pertanian.
Produktivitas Tanaman Pangan Kota Serang
Jenis Tanaman 2007 2008 2009
PADI
- Luas Panen (hektar) 13.730,00 13.651,00 14.523,00
- Produksi (ton) 71.129,00 71.740,11 71.389,00
JAGUNG
- Luas Panen (hektar) 766,00 907,00 490,00
- Produksi (ton) 2.260,00 3.183,57 1.912,00
KACANG TANAH
- Luas Panen (hektar) 2.223,00 2.098,00 1.966,00
- Produksi (ton) 3.553,00 2.853,28 2.734,00
KACANG HIJAU
- Luas Panen (hektar) 210,00 300,00 107,00
- Produksi (ton) 226,00 294,00 128,00
UBI KAYU
- Luas Panen (hektar) 354,00 389,00 253,00
- Produksi (ton) 4.938,00 5.873,90 3.289,00
UBI JALAR
- Luas Panen (hektar) 201,00 208,00 100,00
- Produksi (ton) 1.512,00 2.577,12 1.487,00
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00
2008
2009
se
ra
ng
ko
ta
.b
ps.
Sebagai sumber penerangan dan energi lain baik di pelanggan rumah tangga maupun pelanggan usaha, listrik memegang peranan yang sangat vital. Berdasarkan data yang diperoleh pada tahun 2009 dari PLN cabang Serang tercatat ada 113.008 pelanggan dengan jumlah pemakaian 133.642.002 VA, sehingga nilai penjualan listrik mencapai 171,788 milyar rupiah. Walaupun jumlah pelanggan listrik lebih banyak dari tahun sebelumnya, produksi listrik justru menurun dari tahun 2008.
Pada tahun 2009, jumlah energi listrik yang terjual di Kota Serang mencapai 133,64 juta
VA. Pelanggan rumahtangga merupakan
pelanggan yang mendominasi dan jumlah pemakaian listriknyapun yang paling banyak yaitu mencapai 61,20 persen. Penggunaan listrik terbanyak kedua adalah usaha yaitu mencapai 17,35 persen, kemudian disusul oleh industri yang menggunakan energi listrik sebanyak 8,73 persen.
Berdasarkan data yang diperoleh dari PDAM Serang pelanggan PDAM di Kota Serang sebagian besar adalah rumah tangga yaitu sebanyak 83,97 persen dari 23.119 pelanggan, kemudian urutan kedua adalah pelanggan khusus sebesar 10,55 persen. Sementara pelanggan industri menempati urutan terakhir yaitu hanya sebesar 0,30 persennya saja.
*** TAHUKAH ANDA
Laju pertumbuhan subsektor listrik Kota Serang pada tahun 2009 sebesar 0,31 persen.
Komposisi Pelanggan PDAM Serang
10
Statistik Daerah Kota Serang 2010
12
Sumber : Kota Serang dalam Angka 2010
ENERGI
Rumah tangga menyerap energi listrik terbanyak di Kota Serang
Statistik Energi Listrik di Kota Serang
Komposisi Energi Listrik Terjual di Kota Serang, 2009
Sumber : Kota Serang dalam Angka 2010
Uraian 2008 2009
Jumlah Pelanggan 112.619 113.008 Tenaga listrik yang terjual (VA) 134.448.440 133.642.002 Nilai Penjualan Listrik (Rp) 157.584.307.491 171.788.214.392
Sumber : Kota Serang dalam Angka 2010
se
ra
ng
ko
ta
.b
ps.
Jumlah angkatan kerja cukup banyak, tapi kesempatan kerja
rendah.
11
Statistik Daerah Kota Serang 2010 13
Jumlah industri besar dan sedang di Kota Serang pada tahun 2009 berjumlah 15
perusahaan, sebanyak 2 perusahaan
merupakan industri besar sedangkan sisanya berjumlah 13 merupakan industri sedang. Dari ke 15 perusahaan industri tersebut yang mendominasi adalah industri makanan yaitu sebanyak 53,33 persen. Selama periode 2008 - 2009, jumlah perusahaan industri di Kota Serang berkurang 1 perusahaan, namun
pengurangan satu perusahaan malah
menambah jumlah tenaga kerja yang semula pada tahun 2008 berjumlah 760 orang, tahun 2009 bertambah menjadi 767 orang.
Dari enam kecamatan yang ada di Kota Serang ternyata perusahaan tersebut banyak terdapat di Kecamatan Serang yaitu berjumlah 6 perusahaan. 4 perusahaan berada di Kecamatan Taktakan, 3 perusahaan berada di Kecamatan Cipocok Jaya dan masing-masing 1 perusahaan berada di Kecamatan Curug dan Kasemen.
Catatan :
Industri Besar adalah perusahaan yang mempunyai tenaga kerja 100 orang atau lebih
Industri Sedang adalah perusahaan yang mempunyai tenaga kerja 20 s.d. 99 orang
Industri Kecil adalah perusahaan yang mempunyai tenaga kerja 5 s.d. 9 orang
Industri rumah tangga adalah perusahaan yang mempunyai tenaga kerja 1 s.d. 4 orang
Statistik Industri Besar dan Sedang di Kota Serang
Sumber : Kota Serang dalam Angka 2010
INDUSTRI PENGOLAHAN
Industri makanan paling dominanIndustri makanan mendominasi perusahaan industri besar sedang Kota Serang yaitu terdapat sekitar 53,33 persen dari seluruh perusahaan industri besar sedang yang ada di Kota Serang
Uraian 2007 2008 2009
Perusahaan 12 16 15
Tenaga Kerja 590 760 767
Nilai Tambah (000 rupiah) 10.508.914 15.681.073 19.729.069
Komposisi Industri Besar dan Sedang di Kota Serang
Sumber : Kota Serang dalam Angka 2010
se
ra
ng
ko
ta
.b
ps.
12
Statistik Daerah Kota Serang 2010
14
Sebagai daerah yang selama ini dikenal dengan wisata sejarahnya, di Kota Serang pada tahun 2009 terdapat 13 usaha akomodasi dengan 425 kamar dan 729 tempat tidur. Dari seluruh usaha akomodasi tersebut, 169 kamar tersedia di hotel berbintang dan 256 kamar terdapat pada hotel non berbintang. Jumlah hotel berbintang sendiri sebanyak 3 unit dan hotel non bintang sebanyak 10 unit.
Tamu yang menginap di hotel bintang
maupun non bintang didominasi oleh
wisatawan nusantara, yaitu sebanyak 55.044
orang wisatawan nusantara dan hanya
sebanyak 55 orang wisatawan mancanegara pada hotel non bintang, sementara di hotel berbintang tercatat 56.162 orang wisatawan
nusantara dan 1.603 orang wisatawan
mancanegara.
Berdasarkan perhitungan PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) Kota Serang tahun 2009, Nilai Tambah Bruto (NTB) sub sektor hotel menyumbang 3.583,98 juta rupiah lebih besar dari tahun 2008 yang tercatat sebesar 3.346,28 juta rupiah atau terjadi peningkatan sebesar 7,10 persen.
Pada tahun yang sama, laju pertumbuhan subsektor hotel tumbuh mencapai 3,93 persen
lebih lambat bila dibandingkan tahun
sebelumnya yang tumbuh sebesar 8,80 persen.
*** TAHUKAH ANDA
Pe r a n an s u b s e kt o r ho t e l t er h ada p pembentukan PDRB Kota Serang pada tahun 2009 hanya sebesar 0,07 persen.
Statistik Hotel dan Pariwisata Kota Serang
Laju Pertumbuhan NTB Subsektor Hotel di Kota Serang
Sumber : Kota Serang dalam Angka 2010
HOTEL DAN PARIWISATA
Kota Serang terkenal dengan wisata sejarahnya yaitu salah satunya adalah situs Banten Lama
Uraian 2008 2009
Akomodasi
Hotel Berbintang 3 3 Hotel Non Bintang 10 10 Total 13 13
Jumlah Kamar
Hotel Berbintang 169 169 Hotel Non Bintang 193 256 Total 362 425
Jumlah Tempat Tidur
Hotel Berbintang 253 282 Hotel Non Bintang 375 447 Total 628 729
NTB Subsektor Hotel
ADHB (Juta Rp.) 3.346,28 3.583,98 Laju Pertumbuhan (%) 8,80 3,93
Wisatawan Hotel Berbintang Hotel Non Bintang
Wisman 1.603 55 Wisnus 56.162 55.044
Komposisi Tamu Hotel di Kota Serang (Orang)
se
ra
ng
ko
ta
.b
ps.
Kota Serang merupakan jalur penghubung darat antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, sehingga ketersediaan jalan menjadi faktor yang sangat strategis. Pada tahun 2009, Kota Serang memiliki jalan sepanjang 307,27 km yang terdiri dari 14,00 km jalan negara, 85,11 jalan provinsi dan 208,16 jalan kota. Semua jalan negara dan jalan propinsi telah diaspal, sedangkan jalan kota yang belum diaspal hanya sebesar 18,50 km.
Selama dua tahun ini panjang jalan di Kota Serang tidak bertambah, begitu pula dengan jumlah kendaraan bermotor. Tercatat, jumlah mobil penumpang, barang, dan bus pada tahun 2009 yaitu sebanyak 65, 3.689 dan 158 unit kendaraan.
*** TAHUKAH ANDA
Jalan tol Jakarta - Merak, setiap tahunnya dilalui oleh lebih dari 100 juta kendaraan (www.jasamarga.com)
Jumlah penumpang dan barang yang diangkut oleh angkutan kereta api pada tahun 2009 mencapai 119.144 orang dan 11.710 ton barang, lebih tinggi bila dibandingkan dengan tahun 2008 yang hanya 107.917 orang dan 11.710 kg barang. Terlihat bahwa jumlah
penumpang dan barang yang diangkut
melonjak pada tahun 2009. Lonjakan yang signifikan pada jumlah angkutan barang tersebut terjadi pada bulan Agustus.
Permukaan Jalan di Kota Serang
13
Statistik Daerah Kota Serang 2010 15
Sumber : Kota Serang dalam Angka 2010 Sumber : Kota Serang dalam Angka 2010
TRANSPORTASI
Dua tahun terakhir panjang jalan di Kota Serang tidak bertambah, baik jalan negara, jalan provinsi maupun jalan kota.
Statistik Transportasi Darat di Kota Serang
Uraian 2008 2009
Panjang Jalan (km)
Jalan Negara 14,00 14,00
Jalan Provinsi 85,11 85,11
Jalan Kota 208,16 208,16
Jumlah Kendaraan (unit)
Mobil Penumpang 65 65
Mobil Barang 3.689 3.689
Mobil Bus 158 158
Angkutan Kereta Api
Penumpang (orang) 107.917 119.144
Barang (kg) 7.060 11.710
93,98% 6,02%
Jalan Diaspal Jalan Belum Diaspal
se
ra
ng
ko
ta
.b
ps.
Laju inflasi di Kota Serang pada tahun 2009 tercatat hanya sebesar 4,57 persen. Jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan laju inflasi pada tahun sebelumnya yang mencapai 13,91 persen, Bahkan, masih jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan laju inflasi sepanjang periode tahun 2001-2007 yang berkisar antara 5,21 persen sampai dengan 16,11 persen.
Bila diperhatikan menurut kota inflasi, laju inflasi tertinggi pada tahun 2009 terjadi di Kota
Serang yang mencapai 4,57 persen.
Sedangkan yang terendah, hanya sebesar 2,49 persen terjadi di Kota Tangerang. Kedua kota tersebut pada tahun sebelumnya mencatat inflasi masing-masing sebesar 13,91 persen dan 10,75 persen. Sehingga, dapat dikatakan bahwa kenaikan harga barang dan jasa di daerah perkotaan di Banten pada tahun 2009 secara umum sangat rendah dan terkendali.
Akan tetapi, laju inflasi di Kota Serang pada tahun 2010 diperkirakan akan lebih dari 5 persen. Karena, laju inflasi sampai dengan semester I-2010 sudah mencapai 2,19 persen, jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar 1,97 persen. Sementara itu, laju inflasi di Kota Serang, Kota Tangerang dan Kota Cilegon sampai dengan semester I-2010 tercatat masing-masing sebesar 2,19 persen, 2,07 persen dan 2,49 persen.
*** TAHUKAH ANDA
Kenaikan harga yang cukup tinggi pada beberapa komoditas kebutuhan pokok seperti beras, sayur-sayuran, makanan jadi dan emas perhiasan mendorong laju inflasi bulanan Kota Serang pada Juni 2010 ke level 1,46 persen. .
Perkembangan Laju Inflasi di Kota Serang
14
Statistik Daerah Kota Serang 2010
16
Sumber : Kota Seerang dalam Angka 2010
HARGA-HARGA
Inflasi terendah terjadi di tahun 2009
Laju inflasi pada tahun 2009 yang hanya sebesar 4,57 persen, merupakan laju inflasi terendah di Kota Serang
selama periode tahun 2001 - 2009.
Laju Inflasi Perkotaan Banten
Kota 2006 2007 Semester I-2010
Serang 13,91 4,57 2,19 Tangerang 10,75 249 2,09 Cilegon 12,96 3,11 2,49
Laju Inflasi Tahunan di Kota Serang Sumber : BPS Kota Serang
Bulan 2009 2010
Januari 0,27 0,87 Februari 0,85 0,93 Maret 0,65 0,31 April 1,13 0,34 Mei 1,85 0,72 Juni 1,97 2,19
Sumber : BPS Propinsi Banten
se
ra
ng
ko
ta
.b
ps.
PDRB dari sisi supply mencerminkan besaran nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh oleh berbagai unit produksi yang ada di suatu daerah. Dari sisi demand, PDRB adalah jumlah permintaan akhir yang dilakukan oleh berbagai
agen ekonomi, baik untuk kepentingan
konsumsi rumahtangga, investasi, dan belanja
pemerintah, maupun untuk kepentingan
perdagangan antar daerah/luar negeri.
Secara Nominal, level ekonomi Kota Serang pada tahun 2009 bertambah 452,47 milyar rupiah hingga menjadi 4.806,61 milyar rupiah. Dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya, Kota Serang adalah kota dengan nilai PDRB nominal terkecil di propinsi Banten. Secara riil, ekonomi kota Serang hanya tumbuh sebesar 5,44 persen, lebih lambat dibandingkan dengan tahun 2008 yang mencapai 5,63 persen. Meskipun demikian, ekonomi kota Serang tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan ekonomi propinsi Banten yang tumbuh hanya 4,69 persen.
D e n g a n m e n g e l o m p o k k a n L a j u Pertumbuhan Ekonomi (LPE) lapangan usaha menjadi sektor primer, sektor sekunder dan tersier, maka pada tahun 2009 LPE masing-masing sektor sebesar 1,85; 6,51 dan 5,50 persen. Sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sektor sekunder yang terdiri atas sektor industri pengolahan, listrik, gas dan air bersih serta sektor bangunan.
Dari sisi supply, struktur ekonomi kota Serang didominasi oleh sektor jasa-jasa dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran dengan persentase masing-masing mencapai 24,11 persen dan 23,91 persen.
PDRB Kota Serang Tahun 2007-2009
15
Statistik Daerah Kota Serang 2010 17
Sumber : Banten dalam Angka 2010
PENDAPATAN REGIONAL
Tumbuh melambat, tapi lebih cepat dibandingkan Banten
Ekonomi Kota Serang pada tahun 2009 tumbuh 5,44 persen, lebih lambat dibandingkan tahun 2008. Akan tetapi, lebih cepat dibandingkan Banten yang hanya tumbuh 4,69 persen.
Distribusi Persentase PDRB ADHB Menurut Lapangan Usaha Laju Pertumbuhan PDRB Kota Serang Tahun 2007-2009 Menurut Kelompok Sektor
(persen) Pertanian 8,41 Pertambangan dan Penggalian 0,12 Industri Pengolahan 43,17 Listrik, Gas dan Air Bersih
3,96 Bangunan 3,50 Perdagangan, Hotel dan Restoran 20,79 Pengangkutan dan Komunikasi 9,96 Keuangan, Per sewaan dan Jasa Perusahaan
4,10 Jasa-Jasa5,99
Uraian 2007 2008 2009
PDRB ADHB (milyar rupiah) 3.884,49 4.354,14 4.806,61 PDRB ADHK (milyar rupiah) 2.398,08 2.532,98 2.670,75 Pertumbuhan Ekonomi (persen) 6,25 5,63 5,44
Kelompok Sektor 2007 2008 2009
Sektor Primer 2,51 1,47 1,85
Sektor Sekunder 8,79 7,74 6,51
Sektor Tersier 5,76 5,34 5,50
Sumber : BPS Kota Serang Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2010
se
ra
ng
ko
ta
.b
ps.
Perbandingan antar kabupaten/kota di Propinsi Banten untuk beberapa indikator terpilih memperlihatkan variasi yang cukup besar. Pengeluaran perkapita terbesar di Kota Cilegon yaitu sebesar 641,88 ribu rupiah, kemudian Kota Tangerang yaitu sebesar 640,27 ribu rupiah lalu Kota Serang 635,34 ribu rupiah. Dilihat berdasarkan angka melek huruf (AMH) Kota Cilegon menduduki peringkat satu yang kemudian disusul oleh Kota Tangerang dan yang paling rendah adalah kabupaten Lebak, sementara Kota Serang menduduki peringkat keempat yaitu sebesar 96,27 persen. Untuk angka harapan hidup (AHH) Kota Cilegon pula yang menduduki peringkat pertama yaitu sebesar 68,53 tahun, Kota Serang menduduki peringkat keempat yaitu sebesar 64,62 tahun dan yang terendah adalah 63,08 tahun yaitu Kabupaten Serang. Rata-rata lama sekolah (RLS) yang terlama adalah Kota Tangerang yang mencapai 9,95 tahun dan yang paling sebentar adalah Kabupaten Lebak yaitu sebesar 6,22 tahun, Kota Serang menduduki peringkat keempat yaitu selama 7,25 tahun.
Dilihat dari kontribusi PDRB kabupaten/ kota terhadap PDRB Propinsi Banten, maka
pada tahun 2009 Kota Serang hanya
menyumbang sebesar 3,40 persen yaitu merupakan penyumbang yang paling kecil di Propinsi Banten.
*** Tahukah Anda
Kontribusi kemiskinan Kota Serang terhadap total penduduk miskin di Propinsi Banten pada tahun 2009 mencapai 4,22%.
Perbandingan Beberapa Indikator Terpilih, 2009
16
Statistik Daerah Kota Serang 2010
18
Sumber : BPS Kota Serang Sumber : BPS Kota Serang
PERBANDINGAN REGIONAL
PDRB Kota Serang terendah se BantenPDRB Kota Serang hanya menyumbang sebesar 3,40 persen terhadap PDRB Propinsi Banten.
Perbandingan PDRB di Banten
se
ra
ng
ko
ta
.b
ps.
se
ra
ng
ko
ta.b
ps.