• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD N Kalicacing 02 Kecamatan Sidomukti Salatiga, pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017.

SD N Kalicacing 02 adalah sekolah yang terletak di tengah kota, di depan sekolah terdapat jalan raya yang ramai kendaraan melintas. Letak sekolah ini berdekatan dengan sekolah-sekolah yang lain, baik SMP, SD dan SMA. Dalam hal sarana dan prasarana sekolah sudah cukup baik. Sarana yang dimiliki sekolah ini antara lain berupa gedung sekolah yang terdiri dari ruang kelas, ruang kantor, ruang kepala sekolah, ruang keagamaan, perpustakaan, toilet, gudang.

3.1.2. Karakteristik Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas 5SD N Kalicacing 02 Kecamatan Sidomukti Salatigayang berjumlah 18 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan.

Karakteristik siswa berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda-beda. Ada yang sangat mampu, ada yang cukup dan ada yang kurang. Begitupula dalam proses pembelajaran, karakteristik siswa kelas 5 sangat beragam. Ada yang berani untuk mengeluarkan pendapat, namun tidak sedikit pula siswa yang masih pasif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1.Variabel Penelitian

Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat.Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran talking stick, sedangkan variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA.

3.2.2. Definisi Operasional

Sebagai acuan dalam penelitian ini, maka variabel penelitian perlu didefinisikan secara operasional.

(2)

Metode pembelajaran talking stick adalah metode pembelajaran dengan bantuan tongkat dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Guru menyiapkan tongkat.

b. Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari.

c. Guru membentuk kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang siswa.

d. Siswa dalam kelompok berdiskusi membahas masalah yang terdapat di dalam wacana.

e. Guru membagikan bacaan materi yang telah dipelajari. f. Siswa membaca materi yang telah dipelajari.

g. Siswa menutup bacaannya.

h. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa.

i. Siswa yang mendapatkan tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru. Kegiatan ini dilakukan secara berulang hingga sebagian besar siswa mendapat pertanyaan dari guru.

j. Guru bersama siswa melakukan refleksi. k. Guru bersama siswa merumuskan kesimpulan. l. Guru melakukan evaluasi.

Sedangkan hasil belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guru pada akhir kegiatan pembelajaran atau akhir program untuk menentukan angka hasil belajar peserta didik.

3.3. Prosedur Penelitian

Penelitian ini mengikuti prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 3 langkah yaitu planning (perencanaan), acting & observing (pelaksanaan tindakan dan observasi) serta refecting (refleksi).

Adapun tahap prosedur penelitian yang akan digunakan seperti pada gambar 3.1 berikut ini :

(3)

Gambar 1

Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK Model Spiral oleh Kemmis dan Mc Taggart

3.3.1. Perencanaan

Kegiatan dalam perencanaan adalah menemukan permasalahan pembelajaran/analisis masalah kemudian menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan materi dan penyediaan sarana pembelajaran yang mendukung terlaksananya tindakan, membuat instrumen penelitian berupa lembar observasi dan lembar soal tes, menyiapkan teman sejawat untuk menjadi observer dan pengajuan ijin penelitian.

3.3.2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu menerapkan tindakan yang telah dirancang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun di dalam kelas dengan menggunakan metode pembelajaran talking stick yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 3 pertemuan. Dalam setiap siklus, pertemuan 1 dan 2 digunakan untuk proses pembelajaran, sedangkan pertemuan ke 3 digunakan untuk tes evaluasi. Selama proses pembelajaran berlangsung perlu dilakukan observasi sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan ini dilakukan oleh guru kelas dan dibantu oleh teman guru sejawat

(4)

yang berperan sebagai observer pada waktu bersamaan dalam pelaksanaan tindakan.

Siklus 1 direncanakan untuk dilaksanakan pada minggu ke 2 bulan November 2016 dengan menyajikan kompetensi dasar “Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup”. Pertemuan pertama dengan alokasi waktu 2 x 35 menit digunakan untuk melakukan proses pembelajaran IPA dengan metode talking stick untuk mencapai indikator 1) menjelaskan fungsi adaptasi bagi hewan; 2) menyebutkan contoh hewan-hewan yang dapat menyesuaikan diri untuk memperoleh makanan; 3) menjelaskan cara penyesuaian diri hewan untuk memperoleh makanan. Pada pertemuan kedua dengan alokasi waktu 2 x 35 menit digunakan untuk melakukan proses pembelajaran IPA dengan metode talking stick untuk mencapai indikator 1) menyebutkan contoh hewan-hewan yang dapat melindungi diri dari musuh; 2) menjelaskan cara penyesuaian hewan untuk melindungi diri dari musuh. Pada pertemuan ketiga dilakukan untuk melaksanakan tes formatif siklus 1.

Siklus 2 direncanakan untuk dilaksanakan pada minggu ke 3 bulan November 2016 dengan menyajikan kompetensi dasar “Mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup”. Pertemuan pertama dengan alokasi waktu 2 x 35 menit digunakan untuk melakukan proses pembelajaran IPA dengan metode talking stick untuk mencapai indikator 1) menjelaskan cara tumbuhan gurun untuk melindungi diri dari musuhnya; 2) menyebutkan tumbuhan-tumbuhan air yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan; 3) menjelaskancara tumbuhan-tumbuhan air yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Pada pertemuan kedua dengan alokasi waktu 2 x 35 menit digunakan untuk melakukan proses pembelajaran IPA dengan metode talking stick untuk mencapai indikator 1) menyebutkantumbuhan-tumbuhan darat yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan; 2) menjelaskan cara tumbuhan-tumbuhan darat yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Pada pertemuan ketiga dilakukan untuk melaksanakan tes formatif siklus 2.

(5)

Pada kegiatan ini dilakukan oleh guru mengenai jalannya proses pembelajaran dari mulai kegiatan awal, kegiatan inti hingga kegiatan akhir. Kegiatan observasi bertujuan untuk mengamati keterlaksanaan langkah-langkah metode pembelajaran talking stick. pengamatan dilakukan oleh teman sejawat dengan mengisi lembar observasi yang sebelumnya telah disusun oleh peneliti. Pengamatan juga dilakukan untuk mengamati keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode talking stick. Kegiatan pengamatan dimaksudkan sebagai pedoman pada pertemuan berikutnya.

3.3.3. Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus 1. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilaksanakan, hasil tindakan serta hambatan-hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus 2. Siklus 2 dilaksanakan untuk menetapkan pembelajaran selanjutnya.

3.4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data 3.4.1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yakni observasi dan tes. Observasi digunakan untuk mengamati kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran talking stick. Sedangkan tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur hasil belajar IPAyaitu dalam aspek kognitif.

3.4.2. Alat Pengumpulan Data 3.4.2.1. Soal Tes Tertulis

Tes tertulis dilakukan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa. Pada penelitian ini digunakan tes tertulis dengan jenis soal pilihan ganda. Tes hasil belajar akan dilakukan pada pertemuan ketiga pada tiap siklusnya. Adapun kisi-kisi soal dapat dilihat pada tabel 2 berikut :

(6)

Tabel 2

Kisi-Kisi Tes Mata Pelajaran IPA Siklus 1 Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Butir Soal 3. Mengident ifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan. 3.1.Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup. 3.1.1.Menjelaskan fungsi adaptasi bagi hewan 1,2,3,4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 3.1.2.Menyebutkan contohhewan -hewan yang dapat menyesuaika n diri untuk memperoleh makanan. 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19 3.1.3.Menjelaskan cara penyesuaian diri hewan untuk memperoleh makanan. 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30 3.1.4.Menyebutkan contoh hewan-hewan yang dapat melindungi diri dari musuh. 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38. 3.1.5.Menjelaskan cara penyesuaian hewan untuk melindungi diri dari musuh. 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50.

(7)

Jumlah Item 50

Tes hasil belajar siklus 1dilaksanakan pada pertemuan terakhir yaitu pertemuan ketiga. Tes ini dilakukan untuk tindak lanjut dari tes pada siklus 1 dan juga sebagai perbandingan dari hasil belajar siswa antara siklus 1 dan siklus 2. Adapun kisi-kisi soal siklus 2 dapat dilihat dalam tabel 3 berikut :

(8)

Tabel 3

Kisi-Kisi Tes Mata Pelajaran IPA Siklus 2 Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Butir Soal 3.Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaika n diri dengan lingkungan. 3.2.Mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup. 3.2.1. Menjelaskan cara tumbuhan gurun untuk melindungi diri dari musuhnya. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 3.2.2. Menyebutkan tumbuhan-tumbuhan air yang dapat menyesuaika n diri dengan lingkungan. 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16 3.2.3. Menjelaskan cara tumbuhan-tumbuhan air yang dapat menyesuaika n diri dengan lingkungan. 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23 3.2.4. Menyebutkan tumbuhan-tumbuhan darat yang dapat menyesuaika n diri dengan lingkungan. 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34. 3.2.5.Menjelaskan cara tumbuhan-tumbuhan darat yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45 Jumlah Item 45

(9)

3.4.2.2. Lembar Observasi

Lembar observasi yang digunakan bertujuan untuk memantau kegiatan guru dan siswa. Untuk mendapatkan data observasi yang valid digunakan kisi-kisi dan lembar observasi. Adapun kisi-kisi lembar observasi guru dapat dilihat di tabel 4 berikut :

Tabel 4

Kisi-Kisi Kegiatan Guru dalam Pembelajaran Metode Talking Stick

NO ASPEK YANG DIAMATI

I KEGIATAN AWAL

1. Guru memberikan salam pembuka

2. Guru memberikan apersepsi dan motivasi 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran II KEGIATAN INTI

A EKSPLORASI

4. Guru menunjukkan 2 gambar yang berbeda

5. Guru meminta siswa untuk mengamati perbedaan di antara 2 gambar tersebut

6. Guru membimbing siswa dalam menjawab pertanyaan. B ELABORASI

7. Guru menjelaskan materi

8. Guru membentuk kelompok secara heterogen yang terdiri dari 3-5 siswa tiap kelompok.

9. Guru meminta siswa untuk duduk berkelompok sesuai kelompoknya. 10. Guru menjelaskan tugas yang harus diselesaikan dalam kelompok

dengan menggunakan LKS.

11. Guru membimbing kelompok untuk menyelesaikan tugas.

12. Guru memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam menyelesaikan tugas kelompok.

13. Guru membimbing kelompok yang kesulitan dalam menyelesaikan tugas kelompok.

14. Guru memandu tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka.

15. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau menyampaikan pendapat saat presentasi berlangsung.

16. Guru meminta tiap siswa untuk membaca materi secara individu 17. Guru meminta siswa untuk menutup materi bacaannya

18. Guru membimbing semua siswa untuk membuat lingkaran 19. Guru mengambil tongkat

20. Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk memberikan tongkat secara bergantian dan kemudian berhenti sesuai instruksi guru

(10)

21. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang mendapat tongkat. 22. Guru mengulangi kegiatan memberikan tongkat hingga sebagian besar

siswa mendapatkan pertanyaan.

23. Guru mengevaluasi hasil belajar tentang KD yang telah dipelajari. C KONFIRMASI

24. Guru menanyakan tentang hal yang belum dimengerti

25. Guru meluruskan kesalah pahaman dan memberikan penguatan III KEGIATAN PENUTUP

26. Guru melibatkan siswa dalam menyimpulkan hasil pembelajaran. 27. Guru menyisipkan pesan moral sebelum mengakhiri pembelajaran. 28. Guru membimbing siswa dalam menutup pembelajaran dengan do’a.

Selain kegiatan guru, observasi juga dilakukan untuk mengamati kegiatan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan metode talking stick. Adapun kisi-kisi lembar pengamatan siswa disajikan pada tabel 5 berikut :

Tabel 5

Kisi-Kisi Kegiatan Siswa dalam Pembelajaran Metode Talking Stick

NO ASPEK YANG DIAMATI

I KEGIATAN AWAL

1. Siswa membalas salam guru.

2. Siswa memperhatikan guru memberikan apersepsi dan motivasi. 3. Siswa memperhatikan guru menyampaikan tujuan pembelajaran. II KEGIATAN INTI

A EKSPLORASI

1. Siswa menyimak penjelasan dan gambaran umum mengenai materi yang akan dipelajari.

2. Siswa memperhatikan materi dan contoh yang diberikan guru. B ELABORASI

3. Siswa aktif dan antusias mendalami materi 4. Siswa aktif untuk memahami LKS

5. Siswa memperhatikan guru saat memberikan petunjuk mengenai penyelesaian LKS

6. Siswa tidak ramai sendiri tetapi aktif mengerjakan.

7. Siswa aktif berdiskusi untuk menyelesaikan LKS melalui media yang disediakan.

8. Siswa aktif dan saling mengeluarkan pendapat dalam kerja kelompok. 9. Siswa berani membacakan hasil kerja kelompok.

10.Siswa memperhatikan teman saat presentasi

11.Siswa aktif bertanya dan menyampaikan pendapat pada saat kelompok lain melakukan presentasi

12.Siswa membaca materi dengan sungguh-sungguh 13.Siswa menutup materi bacaannya

(11)

14.Siswa membentuk lingkaran

15.Siswa mendengarkan instruksi dari guru untuk memberikan tongkat kepada teman sebelahnya kemudian berhenti sesuai instruksi guru 16.Siswa menjawab pertanyaan dari guru.

17.Siswa mengerjakan evaluasi C KONFIRMASI

18.Siswa melakukan tanya jawab mengenai hal yang belum dimengerti III KEGIATAN PENUTUP

19.Siswa menanggapi dan menyimpulkan pembelajaran bersama guru. 20.Siswa memperhatikan guru saat pemberian tugas rumah.

21.Siswa mendengarkan motivasi guru dan membalas salam. 22.Siswa menutup pembelajaran dengan do’a

3.4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum soal evaluasi digunakan dalam penelitian, sebelumnya telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk memperoleh kevalidan dan keajegan soal. Soal diujikan pada siswa kelas 6 SD N Kalicacing 02 yang berjumlah 12 siswa dan siswa kelas 6 SD N Panunggalan 1 yang berjumlah 30 siswa. Sedangkan uji coba yang digunakan adalah uji coba siswa dari SD N Panunggalan 1. Uji coba soal siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 01 November 2016 dan siklus 2 pada tanggal 03 November 2016.

3.4.3.1. Uji Validitas

Berdasarkan soal tes yang diujikan pada siswa kelas 6 SDN Panunggalan 1, kemudian hasilnya diolah menggunakan program SPSS versi 16.0 untuk mengetahui validitas dan reliabilitas butir soal. Dasar pengambilan keputusan item yang valid berdasarkan kriteria Naniek Wardani (2012:342) yakni dengan mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item. Hasil korelasi dapat dilihat pada output item-total statisticspada kolom Corrected Item Total Correlation. Nilai yang ada kolom Corrected Item Total Correlationini kemudian dibandingkan dengan nilai yang ada dalam r table dengan taraf signifikasi yang digunakan 0,05 untuk responden sebanyak 30, maka di dapat r tabel sebesar 0,361. Kategori inilah yang digunakan untuk menentukan apakah item valid atau tidak. Analisis pada soal siklus 1diperoleh hasil yang disajikan dalam tabel 6 :

(12)

Tabel 6

Hasil Uji Validitas Siklus 1

Indikator

Butir Soal

Valid Tidak Valid 3.1.1.Menjelaskan fungsi

adaptasi bagi hewan

1, 2, 3, 5, 7, 9, 10, 11

4, 6, 8, 12

3.1.2.Menyebutkan

contohhewan-hewan yang dapat menyesuaikan diri

untuk memperoleh

makanan.

13, 14, 15, 18 16, 17, 19

3.1.3.Menjelaskan cara penyesuaian diri hewan

untuk memperoleh makanan. 21, 23, 25, 26, 28, 29 20, 22, 24, 27, 30 3.1.4.Menyebutkan contoh hewan-hewan yang dapat melindungi diri dari musuh.

31, 32, 33, 34, 35, 36

37, 38

3.1.5.Menjelaskan cara penyesuaian hewan untuk melindungi diri dari musuh.

39, 40, 41, 44, 46, 47, 48, 49, 50

42, 43, 45

Dari tabel di atas, dapat diketahui butir soal yang tidak valid dan berada pada kriteria tidak ada validitas padasiklus 1 berjumlah 17butir soal (4, 6, 8, 12, 16, 17, 19, 20, 22, 24, 27, 30, 37, 38, 42, 43, 45) danbutir soal yang tidak valid tersebut akan dihilangkan sehingga menyisakan 33 soal valid dan akan digunakan 25 butir soal yang dipilih berdasarkan persebaran setiap indikator.

Begitupula pada soal tes pada siklus 2 yang telah diujikan pada siswa SDN Panunggalan 1, kemudian hasilnya diolah menggunakan program SPSS versi 16.0 for windows dan hasil analisisnya dapat dilihat pada lampiran. Adapun hasil uji validitas instrumen siklus 2 disajikan dalam tabel 7 berikut :

(13)

Tabel 7

Hasil Uji Validitas Siklus 2

Indikator

Butir Soal

Valid Tidak Valid 3.2.1. Menjelaskan cara

tumbuhan gurun untuk melindungi diri dari musuhnya. 1, 5, 6 2, 3, 4, 7 3.2.2. Menyebutkan tumbuhan-tumbuhan air yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. 8, 10, 11, 12, 14, 16 9, 13, 15 3.2.3. Menjelaskan cara tumbuhan-tumbuhan air yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. 18, 20, 21, 22, 23 17, 19 3.2.4. Menyebutkan tumbuhan-tumbuhan darat yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. 25, 27, 31, 33, 34 24, 26, 28, 29, 30, 32 3.2.5.Menjelaskan cara tumbuhan-tumbuhan darat yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan.

35, 37, 38, 40, 41, 42, 43, 44

36, 39, 45

Tabel di atas menunjukkan bahwa diketahui beberapa butir soal yang tidak valid dan berada pada kriteria yang rendah, pada siklus 2 sebanyak 18 soal ( soal nomor (2, 3, 4, 7, 9, 13, 15,17, 19, 24, 26, 28, 29, 30, 32, 36, 39, 45) akan dihilangkan sehingga menyisakan 27 soal valid dan hanya akan digunakan 25 soal yang dipilih didasarkan persebaran setiap indikator.

3.4.3.2. Uji Reliabilitas

Menurut Naniek Wardani (2012: 344) reliabilitas adalah kemampuan alat ukur memberikan hasil pengukuran yang konstan atau ajeg. Semakin tinggi koefisien reliabilitas suatu tes, maka makin tinggi pula keajegan atau

(14)

ketepatannya. Adapun kriteria rentang indeks reliabilitas menurut Naniek Wardani (2012: 346) adalah sebagai berikut :

Tabel 8

Rentang Indeks Reliabilitas No Indeks Interpretasi 1 0,80-1,00 Sangat reliabel 2 <0,80-0,60 Reliabel 3 <0,60-0,40 Cukup reliabel 4 <0,40-0,20 Agak reliabel 5 <0,20 Kurang reliabel

Apabila alpha hitung lebih besar dari r tabel dan alpha hitung bernilai positif, maka suatu instrumen penelitian dapat diterima. Berikut hasil uji reliabilitas tes siklus 1 setelah dimasukkan dalam SPSS versi 16.0.

Tabel 9

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus 1 Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items .949 50

Sama halnya tes pada siklus 1, tes pada siklus 2 juga dimasukkan dalam SPSS versi 16.0.Untuk hasil uji reliabilitas instrumen siklus 2 dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 10

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus 2

Berdasarkan hasil uji reliabilitas instrumen siklus 1 dan siklus 2 pada Tabel 3.8. dan3.9. tersebut, maka dapat diketahui bahwa alpha hitung pada siklus 1 dan siklus 2 lebih besar dari r tabel dan alpha hitung tersebut bernilai positif sehingga instrumen ini dapat disebut reliabel. Adapun indeks reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items .911 45

(15)

pada siklus 1 yaitu 0,949yang berada pada kategori sangat reliabel. Sedangkan indeks reliabilitas pada siklus 2 yaitu 0,911 yang berada pada kategori yang sama dengan siklus 1 yaitu kategori sangat reliabel.

3.5. Uji Taraf Kesukaran Soal

Untuk memperoleh kualitas soal yang baik, di samping memenuhi validitas dan reliabilitas juga harus mempertimbangkan dari tingkat kesukaran soal tersebut. Tingkat kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawab soal, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal. Persoalan yang penting dalam melakukan analisis tingkat kesukaran soal adalah penentuan proporsi dan kriteria soal yang termasuk mudah, sedang dan sukar. Menurut Wardani (338: 2012) semakin besar tingkat kesukaran berarti soal itu semakin mudah, demikian juga sebaliknya semakin rendah tingkat kesukaran berarti soal itu semakin sukar. Indeks tingkat kesukaran (P) dapat dihitung dengan rumus seperti berikut :

𝑃 = 𝐵

𝑁 Dimana:

B = Jumlah peserta didik yang menjawab betul, N= jumlah peserta didik. P = Jumlah peserta didik yang menjawab benar dibagi dengan jumlah

keseluruhan peserta didik atau.

P = Proporsi peserta didik yang menjawab dengan benar.

Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut. sebaiknya, makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah soaltersebut. Kriteria indeks kesulitan soal adalah sebagai berikut:

Tabel 11

Indeks Kesukaran Soal

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran 0.00–0.25 0.26–0.75 0.76-1.00 Sukar Sedang Mudah

(16)

Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal siklus I dan II dapa dilihat hasil indeks kesukaran instrumen pada tabel 12 sebagai berikut:

Tabel 12

Hasil Analisi Tingkat Kesukaran Item Soal Siklus 1

Rentang Kriteria Nomor Item Jumlah

0.00-0.25 Sukar 7,9,14,26,29,36,46 7

0.26-0.75 Sedang 2,10,15,18,25,35,39,47 8

0.76-1.00 Mudah 1,3,5,11,13,21,23,31,32,33,34,40,41,44,48,49,50 18

Total 33

Dari data tabel 12 hasil analisi tingkat kesukaran soal siklus I, dapat diuraikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran item soal pilihan ganda dengan jumlah soal sebanyak 33 soal terdapat 7 soal dengan kategori sukar, 8 soal dengan kategori sedang, dan 18 soal dengan kategori mudah.

Selanjutnya untuk data hasil analisis tingkat kesukaran item soal sikus 2 hasilnya sebagai berikut:

Tabel 13

Hasil Analisi Tingkat Kesukaran Item Soal Siklus 2

Rentang Kriteria Nomor Item Jumlah

0.00-0.25 Sukar 5,12,22,31,33,43 6

0.26-0.75 Sedang 1,8,11,14,1618,21,23,25,27,34,35,37,38,41,42,44 17

0.76-1.00 Mudah 6,10,20,40 4

Total 27

Dari data tabel 13 hasil analisi tingkat kesukaran soal siklus I, dapat diuraikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran item soal pilihan ganda dengan jumlah soal sebanyak 27 soal terdapat 6 soal dengan kategori sukar, 17 soal dengan kategori sedang, dan 4 soal dengan kategori mudah.

Berdasarkandari hasil uji validitas, reabilitas dan kesukaran instrumen maka pada penelitian ini ditetapkan 25 butir soal pada siklus 1 dan 25 butir soal pada siklus 25 yang digunakan sebagai instrumen penelitian.

(17)

3.6. Indikator Kinerja

Indikator kinerja pada penelitian ini adalah meningkatnya hasil belajar IPA siswa kelas 5 setelah melakukan tindakan dengan menggunakan metode pembelajaran talking stick dengan hasil belajar 80% dari 18 siswa mendapatkan nilai melebihi KKM yaitu ≥70 dengan rata-rata nilai 76.

3.6. Teknik Analisis Data

Analisis data digunakan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan data yang ada pada pra siklus, siklus 1 dan 2. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualikatif dan kuantitatif.

3.6.1. Data Kualitatif

Pada penelitian ini analisis data kualtitatif dianalisis menggunakan analisis deskriptif berdasarkan hasil observasi kinerja guru dan aktivitas siswa dan refleksi-refleksi tiap siklus.

Observasi aktivitas guru dan siswa dilakukan untuk mengukur sejauh mana perkembangan pembelajara IPA dengan menggunakan metode pembelajaran talking stick. terdapat 28 pertanyaan pada lembar aktivitas guru dan 25 pertanyaan pada lembar aktivitas siswa yang kesemuanya dibagi ke dalam kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penetup dan harus dijawab oleh observer berdasarkan penelitian yang akan dilaksanakan. Sedangkan cara menghitung lembar observasi aktivitas siswa dan guru adalah sebagai berikut :

Keterangan :

B = Jumlah Jawaban Benar N = Jumlah Pertanyaan Skala = 0-100%

36.2. Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan analisis deskripsi komparatif dengan membandingkan skor hasil belajar antar siklus Analisis dilakukan melalui 3 tahap, antara lain tahap reduksi dan paparan data, tahap

(18)

analisis ketuntasan dan tahap analisis komparatif. Tahap reduksi data dilakukan untuk penyederhanaan data yang dilakukan melaluiseleksi, pengelompokkan, dan pengorganisasian data mentah menjadi informasi bermakna. Pada tahap paparan data merupakan suatu upaya menampilkan data secara jelas dan mudah dipahami dalam bentuk distribusi frekuensi dan grafik. Sedangkan pada tahap analisis ketuntasan dilakukan dengan membandingkan skor tiap siswa dengan KKM yang telah ditetapkan. Hasil analisis ketuntasan disajikan ke dalam tabel ketuntasan hasil belajar. Pada tahap akhir berdasarkan hasil analisis ketuntasan dilakukan analisis komparatif untuk membandingkan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan pada setiap siklus. Hasil analisis kompatarif ini digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan digunakan sebagai penarikan simpulan dan menjawab permasalahan penelitian. Cara pemberian skor terhadap tes hasil belajar pada penelitian ini dengan memberikan skor pada bentuk pilihan ganda. Adapun penskoran bentuk pilihan ganda Menurut Arifin (2009: 229) menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

B = Jumlah Jawaban Benar N = Jumlah soal

Skala = 0-100

Berdasarkan nilai persentase yang diperoleh, ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui metode pembelajaran talking stick. dapat digolongkan menjadi 5 kriteria. Ketuntasan belajar secara klasikal adalah sebagai berikut :

(19)

Tabel 14 Ketuntasan Belajar Klasikal

% Kalifikasi 90-100 Sangat Baik 80-89 Baik 70-79 Cukup 60-69 Kurang <59 Kurang Sekali

Gambar

Tabel 14  Ketuntasan Belajar Klasikal

Referensi

Dokumen terkait

Lembar observasi yang disusun meliputi: (1) lembar observasi rencana pelaksanaan pembelajaran, untuk menilai sejauh mana kemampuan guru dalam merancang RPP yang akan

Pada tahap ini dilakukan tindakan berupa pelaksanaan proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat pada tahap perencanaan dengan menerapkan metode Think-Talk-Write

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sama dengan siklus I dan siklus II yaitu penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mengenal aktivitas ekonomi yang

Adapun tahap tindakan yang dilakukan meliputi, melaksanakan tindakan dalam pembelajaran pada subtema macam-macam sumber energi sesuai dengan Rencana Pelaksaan Pembelajaran

Pelaksanaan kegiatan belajar disesuikan dengan skenario dan langkah-langkah tindakan pembelajaran yang telah disusun, seperti yang tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Kegiatan yang di lakukan dalam tahap ini adalah menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran matematika, menyusun tes

1) Menentukan kelas yang akan dijadikan tempat penelitian.. 2) Membut Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan langkah-langkah dalam proses menulis

Pada tahap pelaksanaan penelitian ini, peneliti melakukan pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran eksperimen, sesuai dengan rencana yang telah disusun. 1)