BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD N Kalicacing 02 Kecamatan Sidomukti Salatiga, pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017.
SD N Kalicacing 02 adalah sekolah yang terletak di tengah kota, di depan sekolah terdapat jalan raya yang ramai kendaraan melintas. Letak sekolah ini berdekatan dengan sekolah-sekolah yang lain, baik SMP, SD dan SMA. Dalam hal sarana dan prasarana sekolah sudah cukup baik. Sarana yang dimiliki sekolah ini antara lain berupa gedung sekolah yang terdiri dari ruang kelas, ruang kantor, ruang kepala sekolah, ruang keagamaan, perpustakaan, toilet, gudang.
3.1.2. Karakteristik Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas 5SD N Kalicacing 02 Kecamatan Sidomukti Salatigayang berjumlah 18 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan.
Karakteristik siswa berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda-beda. Ada yang sangat mampu, ada yang cukup dan ada yang kurang. Begitupula dalam proses pembelajaran, karakteristik siswa kelas 5 sangat beragam. Ada yang
berani untuk mengeluarkan pendapat, namun tidak sedikit pula siswa yang masih pasif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1.Variabel Penelitian
Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat.Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran talking stick, sedangkan variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil
belajar IPA.
3.2.2. Definisi Operasional
Metode pembelajaran talking stick adalah metode pembelajaran dengan bantuan tongkat dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Guru menyiapkan tongkat.
b. Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari.
c. Guru membentuk kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang siswa.
d. Siswa dalam kelompok berdiskusi membahas masalah yang terdapat di dalam wacana.
e. Guru membagikan bacaan materi yang telah dipelajari. f. Siswa membaca materi yang telah dipelajari.
g. Siswa menutup bacaannya.
h. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa.
i. Siswa yang mendapatkan tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru. Kegiatan ini dilakukan secara berulang hingga sebagian besar siswa mendapat pertanyaan dari guru.
j. Guru bersama siswa melakukan refleksi. k. Guru bersama siswa merumuskan kesimpulan. l. Guru melakukan evaluasi.
Sedangkan hasil belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guru pada akhir kegiatan pembelajaran atau akhir program untuk menentukan angka hasil belajar peserta didik.
3.3. Prosedur Penelitian
Penelitian ini mengikuti prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 3 langkah yaitu planning (perencanaan), acting & observing (pelaksanaan tindakan dan observasi)
serta refecting (refleksi).
Gambar 1
Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK Model Spiral oleh Kemmis dan Mc Taggart
3.3.1. Perencanaan
Kegiatan dalam perencanaan adalah menemukan permasalahan pembelajaran/analisis masalah kemudian menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan materi dan penyediaan sarana pembelajaran yang mendukung terlaksananya tindakan, membuat instrumen penelitian berupa lembar observasi dan lembar soal tes, menyiapkan teman sejawat untuk menjadi observer dan pengajuan ijin penelitian.
3.3.2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
yang berperan sebagai observer pada waktu bersamaan dalam pelaksanaan tindakan.
Siklus 1 direncanakan untuk dilaksanakan pada minggu ke 2 bulan November 2016 dengan menyajikan kompetensi dasar “Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup”. Pertemuan pertama dengan alokasi waktu 2 x 35 menit digunakan untuk melakukan proses pembelajaran IPA dengan metode talking stick untuk mencapai indikator 1) menjelaskan fungsi adaptasi bagi hewan; 2) menyebutkan
contoh hewan-hewan yang dapat menyesuaikan diri untuk memperoleh makanan; 3) menjelaskan cara penyesuaian diri hewan untuk memperoleh makanan. Pada pertemuan kedua dengan alokasi waktu 2 x 35 menit digunakan untuk melakukan proses pembelajaran IPA dengan metode talking stick untuk mencapai indikator 1) menyebutkan contoh hewan-hewan yang dapat melindungi diri dari musuh; 2) menjelaskan cara penyesuaian hewan untuk melindungi diri dari musuh. Pada pertemuan ketiga dilakukan untuk melaksanakan tes formatif siklus 1.
Siklus 2 direncanakan untuk dilaksanakan pada minggu ke 3 bulan November 2016 dengan menyajikan kompetensi dasar “Mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup”. Pertemuan pertama dengan alokasi waktu 2 x 35 menit digunakan untuk melakukan proses pembelajaran IPA dengan metode talking stick untuk mencapai indikator 1) menjelaskan cara tumbuhan gurun untuk melindungi diri dari musuhnya; 2) menyebutkan tumbuhan-tumbuhan air yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan; 3) menjelaskancara tumbuhan-tumbuhan air yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Pada pertemuan kedua dengan alokasi waktu 2 x 35 menit digunakan untuk melakukan proses
Pada kegiatan ini dilakukan oleh guru mengenai jalannya proses pembelajaran dari mulai kegiatan awal, kegiatan inti hingga kegiatan akhir. Kegiatan observasi bertujuan untuk mengamati keterlaksanaan langkah-langkah metode pembelajaran talking stick. pengamatan dilakukan oleh teman sejawat dengan mengisi lembar observasi yang sebelumnya telah disusun oleh peneliti. Pengamatan juga dilakukan untuk mengamati keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode talking stick. Kegiatan pengamatan dimaksudkan sebagai pedoman pada pertemuan berikutnya.
3.3.3. Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus 1. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilaksanakan, hasil tindakan serta hambatan-hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus 2. Siklus 2 dilaksanakan untuk menetapkan pembelajaran selanjutnya.
3.4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data 3.4.1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yakni observasi dan tes. Observasi digunakan untuk mengamati kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran talking stick. Sedangkan tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur hasil belajar IPAyaitu dalam aspek kognitif.
3.4.2. Alat Pengumpulan Data 3.4.2.1. Soal Tes Tertulis
Tabel 2
Kisi-Kisi Tes Mata Pelajaran IPA Siklus 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Butir Soal
3.
Jumlah Item 50
Tes hasil belajar siklus 1dilaksanakan pada pertemuan terakhir yaitu pertemuan ketiga. Tes ini dilakukan untuk tindak lanjut dari tes pada siklus 1 dan
Tabel 3
Kisi-Kisi Tes Mata Pelajaran IPA Siklus 2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Butir Soal
3.4.2.2. Lembar Observasi
Lembar observasi yang digunakan bertujuan untuk memantau kegiatan guru dan siswa. Untuk mendapatkan data observasi yang valid digunakan kisi-kisi dan lembar observasi. Adapun kisi-kisi lembar observasi guru dapat dilihat di tabel 4 berikut :
Tabel 4
Kisi-Kisi Kegiatan Guru dalam Pembelajaran Metode Talking Stick
NO ASPEK YANG DIAMATI
I KEGIATAN AWAL
1. Guru memberikan salam pembuka
2. Guru memberikan apersepsi dan motivasi 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran II KEGIATAN INTI
A EKSPLORASI
4. Guru menunjukkan 2 gambar yang berbeda
5. Guru meminta siswa untuk mengamati perbedaan di antara 2 gambar tersebut
6. Guru membimbing siswa dalam menjawab pertanyaan. B ELABORASI
7. Guru menjelaskan materi
8. Guru membentuk kelompok secara heterogen yang terdiri dari 3-5 siswa tiap kelompok.
9. Guru meminta siswa untuk duduk berkelompok sesuai kelompoknya. 10. Guru menjelaskan tugas yang harus diselesaikan dalam kelompok
dengan menggunakan LKS.
11. Guru membimbing kelompok untuk menyelesaikan tugas.
12. Guru memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam menyelesaikan tugas kelompok.
13. Guru membimbing kelompok yang kesulitan dalam menyelesaikan tugas kelompok.
14. Guru memandu tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka.
15. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau menyampaikan pendapat saat presentasi berlangsung.
16. Guru meminta tiap siswa untuk membaca materi secara individu 17. Guru meminta siswa untuk menutup materi bacaannya
18. Guru membimbing semua siswa untuk membuat lingkaran 19. Guru mengambil tongkat
21. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang mendapat tongkat. 22. Guru mengulangi kegiatan memberikan tongkat hingga sebagian besar
siswa mendapatkan pertanyaan.
23. Guru mengevaluasi hasil belajar tentang KD yang telah dipelajari. C KONFIRMASI
24. Guru menanyakan tentang hal yang belum dimengerti
25. Guru meluruskan kesalah pahaman dan memberikan penguatan III KEGIATAN PENUTUP
26. Guru melibatkan siswa dalam menyimpulkan hasil pembelajaran. 27. Guru menyisipkan pesan moral sebelum mengakhiri pembelajaran. 28. Guru membimbing siswa dalam menutup pembelajaran dengan do’a.
Selain kegiatan guru, observasi juga dilakukan untuk mengamati kegiatan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan metode talking stick. Adapun kisi-kisi lembar pengamatan siswa disajikan pada tabel 5 berikut :
Tabel 5
Kisi-Kisi Kegiatan Siswa dalam Pembelajaran Metode Talking Stick
NO ASPEK YANG DIAMATI
I KEGIATAN AWAL
1. Siswa membalas salam guru.
2. Siswa memperhatikan guru memberikan apersepsi dan motivasi. 3. Siswa memperhatikan guru menyampaikan tujuan pembelajaran. II KEGIATAN INTI
A EKSPLORASI
1. Siswa menyimak penjelasan dan gambaran umum mengenai materi yang akan dipelajari.
2. Siswa memperhatikan materi dan contoh yang diberikan guru. B ELABORASI
3. Siswa aktif dan antusias mendalami materi 4. Siswa aktif untuk memahami LKS
5. Siswa memperhatikan guru saat memberikan petunjuk mengenai penyelesaian LKS
6. Siswa tidak ramai sendiri tetapi aktif mengerjakan.
7. Siswa aktif berdiskusi untuk menyelesaikan LKS melalui media yang disediakan.
8. Siswa aktif dan saling mengeluarkan pendapat dalam kerja kelompok. 9. Siswa berani membacakan hasil kerja kelompok.
10.Siswa memperhatikan teman saat presentasi
11.Siswa aktif bertanya dan menyampaikan pendapat pada saat kelompok lain melakukan presentasi
14.Siswa membentuk lingkaran
15.Siswa mendengarkan instruksi dari guru untuk memberikan tongkat kepada teman sebelahnya kemudian berhenti sesuai instruksi guru 16.Siswa menjawab pertanyaan dari guru.
17.Siswa mengerjakan evaluasi C KONFIRMASI
18.Siswa melakukan tanya jawab mengenai hal yang belum dimengerti III KEGIATAN PENUTUP
19.Siswa menanggapi dan menyimpulkan pembelajaran bersama guru. 20.Siswa memperhatikan guru saat pemberian tugas rumah.
21.Siswa mendengarkan motivasi guru dan membalas salam. 22.Siswa menutup pembelajaran dengan do’a
3.4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebelum soal evaluasi digunakan dalam penelitian, sebelumnya telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk memperoleh kevalidan dan keajegan soal. Soal diujikan pada siswa kelas 6 SD N Kalicacing 02 yang berjumlah 12 siswa dan siswa kelas 6 SD N Panunggalan 1 yang berjumlah 30 siswa. Sedangkan uji coba yang digunakan adalah uji coba siswa dari SD N Panunggalan 1. Uji coba soal siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 01 November 2016 dan siklus 2 pada tanggal 03 November 2016.
3.4.3.1. Uji Validitas
Berdasarkan soal tes yang diujikan pada siswa kelas 6 SDN Panunggalan 1, kemudian hasilnya diolah menggunakan program SPSS versi 16.0 untuk mengetahui validitas dan reliabilitas butir soal. Dasar pengambilan keputusan item yang valid berdasarkan kriteria Naniek Wardani (2012:342) yakni dengan mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item. Hasil korelasi dapat dilihat pada output item-total statisticspada kolom Corrected Item Total Correlation. Nilai yang ada kolom Corrected Item Total Correlationini kemudian
dibandingkan dengan nilai yang ada dalam r table dengan taraf signifikasi yang digunakan 0,05 untuk responden sebanyak 30, maka di dapat r tabel sebesar 0,361. Kategori inilah yang digunakan untuk menentukan apakah item valid atau tidak. Analisis pada soal siklus 1diperoleh hasil yang disajikan dalam tabel 6 :
Tabel 6
Hasil Uji Validitas Siklus 1
Indikator
Butir Soal
Valid Tidak Valid 3.1.1.Menjelaskan fungsi
adaptasi bagi hewan dapat menyesuaikan diri
untuk memperoleh
makanan.
13, 14, 15, 18 16, 17, 19
3.1.3.Menjelaskan cara penyesuaian diri hewan
untuk memperoleh
3.1.4.Menyebutkan contoh hewan-hewan yang dapat melindungi diri dari musuh.
31, 32, 33, 34, 35, 36
37, 38
3.1.5.Menjelaskan cara penyesuaian hewan untuk melindungi diri dari musuh.
39, 40, 41, 44, 46, 47, 48, 49, 50
42, 43, 45
Dari tabel di atas, dapat diketahui butir soal yang tidak valid dan berada pada kriteria tidak ada validitas padasiklus 1 berjumlah 17butir soal (4, 6, 8, 12, 16, 17, 19, 20, 22, 24, 27, 30, 37, 38, 42, 43, 45) danbutir soal yang tidak valid tersebut akan dihilangkan sehingga menyisakan 33 soal valid dan akan digunakan 25 butir soal yang dipilih berdasarkan persebaran setiap indikator.
Tabel 7
Hasil Uji Validitas Siklus 2
Indikator
Butir Soal
Valid Tidak Valid 3.2.1. Menjelaskan cara
tumbuhan gurun untuk melindungi diri dari musuhnya.
3.2.3. Menjelaskan cara tumbuhan-tumbuhan air
3.2.5.Menjelaskan cara tumbuhan-tumbuhan darat yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan.
35, 37, 38, 40, 41, 42, 43, 44
36, 39, 45
Tabel di atas menunjukkan bahwa diketahui beberapa butir soal yang tidak valid dan berada pada kriteria yang rendah, pada siklus 2 sebanyak 18 soal ( soal nomor (2, 3, 4, 7, 9, 13, 15,17, 19, 24, 26, 28, 29, 30, 32, 36, 39, 45) akan dihilangkan sehingga menyisakan 27 soal valid dan hanya akan digunakan 25 soal yang dipilih didasarkan persebaran setiap indikator.
3.4.3.2. Uji Reliabilitas
ketepatannya. Adapun kriteria rentang indeks reliabilitas menurut Naniek Wardani (2012: 346) adalah sebagai berikut :
Tabel 8
Rentang Indeks Reliabilitas No Indeks Interpretasi
1 0,80-1,00 Sangat reliabel
2 <0,80-0,60 Reliabel
3 <0,60-0,40 Cukup reliabel 4 <0,40-0,20 Agak reliabel
5 <0,20 Kurang reliabel
Apabila alpha hitung lebih besar dari r tabel dan alpha hitung bernilai positif, maka suatu instrumen penelitian dapat diterima. Berikut hasil uji reliabilitas tes siklus 1 setelah dimasukkan dalam SPSS versi 16.0.
Tabel 9
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus 1 Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.949 50
Sama halnya tes pada siklus 1, tes pada siklus 2 juga dimasukkan dalam SPSS versi 16.0.Untuk hasil uji reliabilitas instrumen siklus 2 dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 10
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus 2
Berdasarkan hasil uji reliabilitas instrumen siklus 1 dan siklus 2 pada Tabel 3.8. dan3.9. tersebut, maka dapat diketahui bahwa alpha hitung pada siklus 1 dan siklus 2 lebih besar dari r tabel dan alpha hitung tersebut bernilai positif sehingga instrumen ini dapat disebut reliabel. Adapun indeks reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
pada siklus 1 yaitu 0,949yang berada pada kategori sangat reliabel. Sedangkan indeks reliabilitas pada siklus 2 yaitu 0,911 yang berada pada kategori yang sama dengan siklus 1 yaitu kategori sangat reliabel.
3.5.Uji Taraf Kesukaran Soal
Untuk memperoleh kualitas soal yang baik, di samping memenuhi validitas dan reliabilitas juga harus mempertimbangkan dari tingkat kesukaran soal tersebut. Tingkat kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawab soal, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal. Persoalan yang penting dalam melakukan analisis tingkat kesukaran soal adalah penentuan proporsi dan kriteria soal yang termasuk mudah, sedang dan sukar. Menurut Wardani (338: 2012) semakin besar tingkat kesukaran berarti
soal itu semakin mudah, demikian juga sebaliknya semakin rendah tingkat kesukaran berarti soal itu semakin sukar. Indeks tingkat kesukaran (P) dapat dihitung dengan rumus seperti berikut :
𝑃 = 𝐵
𝑁 Dimana:
B = Jumlah peserta didik yang menjawab betul, N= jumlah peserta didik. P = Jumlah peserta didik yang menjawab benar dibagi dengan jumlah
keseluruhan peserta didik atau.
P = Proporsi peserta didik yang menjawab dengan benar.
Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut. sebaiknya, makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah soaltersebut. Kriteria indeks kesulitan soal adalah sebagai berikut:
Tabel 11
Indeks Kesukaran Soal
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran 0.00–0.25
0.26–0.75 0.76-1.00
Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal siklus I dan II dapa dilihat hasil indeks kesukaran instrumen pada tabel 12 sebagai berikut:
Tabel 12
Hasil Analisi Tingkat Kesukaran Item Soal Siklus 1
Rentang Kriteria Nomor Item Jumlah
0.00-0.25 Sukar 7,9,14,26,29,36,46 7
0.26-0.75 Sedang 2,10,15,18,25,35,39,47 8
0.76-1.00 Mudah 1,3,5,11,13,21,23,31,32,33,34,40,41,44,48,49,50 18
Total 33
Dari data tabel 12 hasil analisi tingkat kesukaran soal siklus I, dapat diuraikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran item soal pilihan ganda dengan jumlah soal sebanyak 33 soal terdapat 7 soal dengan kategori sukar, 8 soal dengan
kategori sedang, dan 18 soal dengan kategori mudah.
Selanjutnya untuk data hasil analisis tingkat kesukaran item soal sikus 2 hasilnya sebagai berikut:
Tabel 13
Hasil Analisi Tingkat Kesukaran Item Soal Siklus 2
Rentang Kriteria Nomor Item Jumlah
0.00-0.25 Sukar 5,12,22,31,33,43 6
0.26-0.75 Sedang 1,8,11,14,1618,21,23,25,27,34,35,37,38,41,42,44 17
0.76-1.00 Mudah 6,10,20,40 4
Total 27
Dari data tabel 13 hasil analisi tingkat kesukaran soal siklus I, dapat diuraikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran item soal pilihan ganda dengan jumlah soal sebanyak 27 soal terdapat 6 soal dengan kategori sukar, 17 soal dengan kategori sedang, dan 4 soal dengan kategori mudah.
3.6. Indikator Kinerja
Indikator kinerja pada penelitian ini adalah meningkatnya hasil belajar IPA siswa kelas 5 setelah melakukan tindakan dengan menggunakan metode pembelajaran talking stick dengan hasil belajar 80% dari 18 siswa mendapatkan nilai melebihi KKM yaitu ≥70 dengan rata-rata nilai 76.
3.6. Teknik Analisis Data
Analisis data digunakan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan data yang ada pada pra siklus, siklus 1 dan 2. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualikatif dan kuantitatif.
3.6.1. Data Kualitatif
Pada penelitian ini analisis data kualtitatif dianalisis menggunakan analisis deskriptif berdasarkan hasil observasi kinerja guru dan aktivitas siswa dan refleksi-refleksi tiap siklus.
Observasi aktivitas guru dan siswa dilakukan untuk mengukur sejauh mana perkembangan pembelajara IPA dengan menggunakan metode pembelajaran talking stick. terdapat 28 pertanyaan pada lembar aktivitas guru dan
25 pertanyaan pada lembar aktivitas siswa yang kesemuanya dibagi ke dalam kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penetup dan harus dijawab oleh observer berdasarkan penelitian yang akan dilaksanakan. Sedangkan cara menghitung lembar observasi aktivitas siswa dan guru adalah sebagai berikut :
Keterangan :
B = Jumlah Jawaban Benar
N = Jumlah Pertanyaan
Skala = 0-100%
36.2. Data Kuantitatif
analisis ketuntasan dan tahap analisis komparatif. Tahap reduksi data dilakukan untuk penyederhanaan data yang dilakukan melaluiseleksi, pengelompokkan, dan pengorganisasian data mentah menjadi informasi bermakna. Pada tahap paparan data merupakan suatu upaya menampilkan data secara jelas dan mudah dipahami dalam bentuk distribusi frekuensi dan grafik. Sedangkan pada tahap analisis ketuntasan dilakukan dengan membandingkan skor tiap siswa dengan KKM yang telah ditetapkan. Hasil analisis ketuntasan disajikan ke dalam tabel ketuntasan hasil belajar. Pada tahap akhir berdasarkan hasil analisis ketuntasan dilakukan
analisis komparatif untuk membandingkan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan pada setiap siklus. Hasil analisis kompatarif ini digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan digunakan sebagai penarikan simpulan dan menjawab permasalahan penelitian. Cara pemberian skor terhadap tes hasil belajar pada penelitian ini dengan memberikan skor pada bentuk pilihan ganda. Adapun penskoran bentuk pilihan ganda Menurut Arifin (2009: 229) menggunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
B = Jumlah Jawaban Benar
N = Jumlah soal
Skala = 0-100
Tabel 14 Ketuntasan Belajar Klasikal
% Kalifikasi
90-100 Sangat Baik
80-89 Baik
70-79 Cukup
60-69 Kurang