• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) SEBAGAI UPAYA MNINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI | Sadiman | Jurnal Didaktika Dwija Indria (SOLO) 10045 21410 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENERAPAN METODE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) SEBAGAI UPAYA MNINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI | Sadiman | Jurnal Didaktika Dwija Indria (SOLO) 10045 21410 1 PB"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2) 3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENERAPAN METODE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) SEBAGAI

UPAYA MNINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

Avillia Indira1), Hasan Mahfud2), Sadiman3)

PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta Email: avilliaindira13@gmail.com

Abstract:The purpose of this research is to improve the concept understanding of technologycal development by using Two Stay Two Stray method of the fourth grade students of Elementary School Sawahan II Sangkrah Pasar Kliwon Surakarta in the academic year of 2015/2016. The form of this research is Classroom Action Research (CAR) which consisted of three cycles. Each cycle consisted of planning, implementation, observation, and ref-lection. The subjects of this research were 36 fourth grade students of Elementary School Sawahan II Sangkrah Pasar Kliwon Surakarta in the academic year of 2015/2016. The data collecting technique was documentation, observation, test and interview. The data analyzing technique was interactive analysis which consised of three components, they are data reduction, data presentation, and taking the conclusion of the data. The result of the research shows that the application of Two Stay Two Stray can improve the concept understanding of technolo-gycal development. It can be seen from the improvement of the average score of technolotechnolo-gycal development concept understanding in each cycle.

Abstrak:Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep perkembangan teknologi dengan menerapkan metode Two Stay Two Stray pada siswa kelas IV SDNegeri SawahanIISangkrah Pasar Kliwon Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Jenis penelitian tindakan kelas dilaksanakan tiga siklus. Subjek penelitian ini adalah 36 siswa kelas IV SD Negeri Sawahan II Sangkrah Pasar Kliwon Surakarta, tahun pelajaran 2015/2016 terdiri dari 36 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi, tes dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif yang terdiri dari tiga kom-ponen, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, simpulan da-lam penelitian ini adalah bahwa melalui penerapan metode Two Stay Two Stray dapat meningkatkan pemahaman konsep perkembangan teknologi. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari adanya peningkatan rerata nilai pema-haman konsep perkembangan teknologi siswa pada setiap siklusnya.

Kata kunci:Two Stay Two Stray, pemahaman konsep perkembangan teknologi

IPS merupakan penyederhanaandi-siplin ilmu-ilmu sosial humaniora serta ke-giatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah untuk mencapai tujuan pendidikan.Pembelajaran IPS akan berhasil apabila siswa ikut aktif dalam pem-belajaran. Siswa yang berpartisipasi dalam pembelajaran IPS dapat memahami konsep yang dipelajari dan memecahkan masalah yang ditemuinya dalam kehidupan sehari-hari yang menyangkut kehidupan sosialnya. Penggunaan media, sumber belajar, dan pem- belajaran yang inovatif juga mendukung ke-berhasilan pembelajaran IPS. Tujuan pemlajaran akan tercapai jika dalam kegiatan be-lajar mengajar siswa terlibat aktif dan me-nemukan sendiri jawaban dari masalah yang dihadapinya selama pembelajaran. Dalam pembelajaran IPS, siswa akan lebih mema-hami pembelajaran apabila siswa dihadapkan

pada situasi yang konkret tentang apa yang terjadi dalam lingkungan sosialnya.

(2)

si-sanya 24 siswa atau 66,67% mendapat nilai di bawah KKM.

Hasil tersebut didukung hasil penga-matan proses kegiatan belajar mengajar di kelas IV SD Negeri Sawahan II Sangkrah Pasar Kliwon Surakarta tersebut, perlu ada-nya perbaikan cara mengajar guru agar pem-belajaran IPS menjadi menyenangkan se-hingga siswa aktif dalam pembelajaran dan materi pembelajaran dapat dikuasai siswa dengan baik. Perubahan cara belajar menga-jar diharapkan menjadikan siswa semangat mengikuti pembelajaran yang lebih aktif, inovatif, kreatif, menyenangkan dan dapat meningkatkan aktivitas siswa, sehingga tuju-an pembelajartuju-an dapat tercapai.

Salah satu upaya yang tepat untuk meningkatkan pemahaman konsep perkem-bangan teknologi, pada siswa kelas IV SD Negeri Sawahan II Sangkrah Pasar Kliwon Surakarta adalah dengan menerapkan metode Two Stay Two Stray yang merupakan salah satu metode dalam pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif dirancang supaya siswa menjalankan peran-peran khusus da-lam dada-lam menyelesaikan seluruh tugas ke-lompok(Slavin, 2008: 213).

Sebuah dasar pemikiran yang penting bagi metode spesialisasi tugas adalah apabila setiap siswa bertanggung jawab atas sebagian keseluruhan tugas, maka masing-masing sis-wa akan merasa bangga akan kontrbusinya di dalam kelompok. Hal ini sejalan dengan pen-dapat seorang pakar yang menyebutkan bah-wa pembelajaran kooperatif dengan istilah gotong royong, yaitu kelompok pembelajaran memberi kesempatan kepada siswa untuk be-kerjasama dengan siswa lain dalam tugas-tugas terstruktur (Lie, 2005: 47).

Metode Two Stay Two Stray ini me-rupakan metode pembelajaran dengan tujuan agar siswa dapat saling bekerjasama, ber-tanggung jawab, saling membantu memecah-kan masalah dan saling mendorong untuk meningkatkan pemahaman pada konsep-konsep yang dipelajari.

Alasan digunakan metode Two Stay Two Stray, karena metode Two Stay Two Stray merupakan metode pembelajaran da-lam bentuk kelompok yang terdiri dari empat

siswa tiap kelompoknya. Dua siswa tetap ti-nggal dalam kelompok dan dua siswa berta-mu ke kelompok lain untuk mencari informa-si tentang materi yang dibahas. Dengan tu-juan agar siswa dapat saling bekerjasama, bertanggung jawab, saling membantu meme-cahkan masalah dan saling mendorong untuk meningkatkan pemahaman pada konsep-konsep yang dipelajari dan melatih siswa un-tuk bersosialisasi dengan baik.

Isjoni (2010) mengemukakan bahwa metode dua tinggal dua tamu memberikan kesempatan kepada kelompok untuk memba-gikan hasil dan informasi dengan kelompok lain. Dengan menerapkan metode ini dalam pembelajaran, siswa dapat berbagi ide, men-jelaskan perbedaan dan membangun pema-haman baru

METODE

(3)

yang terdiri dari tiga komponen, yaitu reduk-si data, penyajian data, dan penarikan kereduk-sim- kesim-pulan.

HASIL

Sebelum dilaksanakannya tindakan, dilakukan wawancara, observasi dan tes pra-tindakan. Hasil tes pratindakan menunjukkan sebagian besar nilai siswa masih di bawah KKM (≥70). Hasil selengkapnya dapat dil i-hat pada Tabel 1 sebagai berikut:

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Data Hasil Ni-lai Pemahaman Konsep

Perkembangan Teknologi Pra

Tin-Jumlah nilai 2090

Rata-rata 58,06

Nilai tertinggi 85

Nilai terendah 40

KKM 70

Berdasarkan hasil pretest, diketahui bahwa dari 36 siswa, hanya 12 siswa yang mendapatkan nilai ≥ 70 (KKM dengan ke -tuntasan klasikal 33,33% dan rata-rata kelas 58,06. Sementara siswa yang mendapat nilai < 70 sebanyak 24 siswa (66,7%).

Nilai pemahaman konsep siswa terhadap materi perkembangan teknologise-telah menggunakan metode Two Stay Two Straypada siklus I menunjukkan adanya pe-ningkatan.

Pada siklus I meningkat dengan pen-capaian 50%. Siswa yang mendapat nilai 40-50 sebanyak 9 siswa atau 25%, siswa yang mendapat nilai 51-60 sebanyak 8 siswa atau 22,2%, nilai 61-69 satu siswa atau 2,8%, dan

70 – 80 sebanyak 15 siswa atau 41,7%, dan siswa yang mendapat nilai 81- 91 sebanyak 3 siswa atau 8,3%.

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Data Hasil Ni-lai Pemahaman Konsep

Perkembangan Teknologi Siklus I

Nilai Banyaknya

Jumlah nilai 2090

Rata-rata 58,06

Nilai tertinggi 85

Nilai terendah 40

KKM 70 terhadap materi perkembangan teknologime-nunjukkan adanya peningkatan, dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut:

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Data Hasil Nilai Pemahaman Konsep Perkembangan

Jumlah nilai 2933

Rata-rata 81,47

Nilai tertinggi 95

Nilai terendah 65

(4)

me-ngalami ketuntasan belajar dan 25% siswa belum tuntas. Ketuntasan hasil belajar IPS pada siklus II belum mencapai target yang di-inginkan yaitu minimal 80% siswa telah me-ngalami ketuntasan belajar seperti yang ter-cantum dalam indikator keberhasilan, maka perlu dilanjutkan tindakan pada siklus III.

Pada siklus III nilai pemahaman ter-hadap materi perkembangan teknologi me-nunjukkan adanya peningkatan dan mencapai ketuntasan. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut:

Tabel 4 Distribusi Frekuensi Data Hasil Nilai Pemahaman Konsep

Perkembangan Teknologi Siklus III

Nilai Banyaknya

Jumlah nilai 3090

Rata-rata 85,8

Nilai tertinggi 100

Nilai terendah 65

KKM 70

Setelah diadakan tes evaluasi pada siklus III, diperoleh data nilai pemahaman konsep teknologi siswa. Dari daftar Hasil ob-servasi pada table menunjukkan bahwa pe-mahaman konsep siswa terhadap materi tek-nologi meningkat sampai 86,1% dengan rata-rata nilai 85,8. Berdasarkan nilai evaluasi pa-da siklus III diketahui bahwa pa-dari 36 siswa, 31 siswa (86,1%) mendapatkan nilai ≥ 70 (KKM). Sementara yang mendapat nilai < 70 (KKM) sebanyak 5 siswa (13,9%). Perolehan nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 65. Pemahaman konsep teknologi sis-wa sudah meningkat jika dibandingkan de-ngan pada saat siklus II dan ketuntasan men-capai 86,1% > 80%, sehingga tindakan se-lanjutnya tidak dilakukan dan penelitian dihentikan pada siklus III

PEMBAHASAN

Data rerata hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus I, II, dan III menun-jukkan adanya peningkatan. Pada pra-tindakan ketuntasan belajar hanya 33,% me-ningkat pada siklus I menjadi 50%. Demikian pula pada siklus II meningakt menjadi 75%, dan pada siklus ke III ketuntasan mencapai 86,1% lebih dari 80%.

Peningkatan kualitas proses pembe-lajaran dari pra tindakan, siklus I, siklus II dan siklus III dengan menerapkan metode Two Stay Two Stray. Berdasarkan data hasil penelitian yang dilaksanakan pada siklus I, siklus II dan siklus III yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Two Stay Two Stray dapat me-ningkatkan pemahaman konsep teknologi siswa. Selain itu, pene-rapan metode Two Stay Two Stray juga dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran IPS khususnya pada materi teknologi. Hal tersebut dibukti-kan dengan adanya peningkatan nilai rata-rata kelas dan ketuntasan klasikal persentase kualitas proses pembelajaran pada setiap siklusnya.

Pada siklus I dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas mencapai 65,06, sedangkan untuk ketuntasan klasikalnya mencapai 50% (18 dari 36 siswa) dan siswa yang belum tuntas sebesar 50%. Data tersebut menun-jukkan adanya peningkatan jika dibanding-kan pada pra tindadibanding-kan yang rata-rata ke-lasnya hanya mencapai 58,06 dan ketuntasan klasikal hanya mencapai 33,3% (12 dari 36 siswa). Selain itu, kualitas proses pembe-lajaran juga meningkat dari pra tindakan yang hanya mencapai 56,25% meningkat menjadi 64,05%. Hal tersebut menunjukkan bahwa ketuntasan klasikla yang telah dicapai belum pada siklus I belum mencapai indi-kator kerja yang ditetapkan yaitu 80%.

(5)

perkembangan teknologi juga meningkat menjadi 81,44 %. Dari data siklus II tersebut, tampak bahwa untuk ketuntasan klasikal maupun kualitas proses pembelajaran sudah mencapai target 80%. Namun, pada siklus II, masih meninggalkan 9 siswa yang belum tuntas, dan peneliti ingin menuntaskan sam-pai 100% sehingga penelitian dilanjutkan ke siklus III.

Pada siklus III, data yang diperoleh semakin menunjukkan adanya peningkatan baik dari pemahaman konsep yang ditun-jukkan dengan nilai rata-rata kelas dan ketuntasan klasikal, maupun kualitas proses pembelajaran IPS khususnya pada materi perkembangan teknologi. Nilai rata-rata kelas pada siklus III meningkat menjadi 85,8 dengan ketuntasan klasikal 86,1% atau 31 siswa. sedangkan untuk kualitas proses pembelajaran meningkat yaitu 94,09%. Sementara itu, untuk 3 siswa yang masih belum tuntas pada siklus III ini, peneliti menemukan beberapa temuan yang kemu-dian dijadikan studi kasus.

Dari uraian di atas menunjukkan bahwa dengan menerapkan metode Two Stay Two Stray dapat meningkatkan pemahaman kon-sep siswa. Hal ini sejalan dengan penelitian Ika Abdiningsih yang berjudul “Peningkatan Pemahaman Konsep Energi Panas dan Perpindahannya Melalui Model Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) pada Siswa kelas IV SDN Wonoharjo 1 Kemusu Boyolai Tahun Pelajaran 2011/2012”. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pema-haman konsep dari pra tindakan yang hanya sebesar 32%, pada siklus I 64% dan pada siklus II 88%.

Selain itu, adanya peningkatan pema-haman konsep juga ditunjukkan melalui proses pembelajaran dan juga pada saat tes evaluasi di mana siswa dapat menjelaskan pengertian perkembangan teknologi, jenis-jenis perkembangan teknologi, contoh per-kembangan teknologi, sikap dalam meng-hadapi perkembangan teknologi dengan ba-hasa mereka sendiri, mereka juga mampu memecahkan masalah yang berkaitan dengan teknologi. Hal ini menunjukkan bahwa siswa telah memahami konsep teknologi.Hal

ter-sebut sesuai dengan pendapat Sujana yang mengungkapkan bahwa “Pemahaman konsep adalah tingkat kemampuan yang mengharap-kan siswa mampu memahami arti dari konsep, situasi serta fakta yang diketahui-nya” (Sumantri dan Permana, 2009: 24).Dalam hal ini, siswa tidak hanya hafal secara verbalitas, tapi juga memahami konsep dari masalah atau fakta yang ditanyakan.

Selain dapat meningkatkan pemahaman konsep, penerapan metode Two Stay Two Stray pada pembelajaran IPS materi perkem-bangan teknologi juga dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang dalam penelitian ini, peneliti menilai kualitas proses pembelajaran dari empat aspek yaitu ketun-tasan siswa, kinerja guru, proses pembelajar-an dpembelajar-an aktivitas siswa. Untuk mengukur kua-litas proses pembelajaran. Klasifikasi terse-but diseterse-but sebagai empat components of a psycologi of instruction. Keempat komponen ini yaitu 1) analisis isi bidang studi; 2) diag-nosis kemampuan awal siswa; 3) proses pe-ngajaran; dan 4) pengukuran hasil belajar (Fatonah Sobri dalam Paramita,dkk., 2016: 3).

(6)

Berdasarkan uraian di atas dapat direfleksikan bahwa dengan menerapkan metode Two Stay Two Stray, dapat mening-katkan kualitas proses pembelajaran pema-haman konsep perkembangan teknologi pada siswa kelas IV SD Negeri Sawahan II Sangkrah Pasar Kliwon Surakarta pada tahun pelajaran 2015/2016.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanankan dalam tiga siklus selama 5 kali pertemuan pada pembelajaran pemahaman konsep perkembangan teknologi siswa kelas IV SD Negeri Sawahan II Sangkrah Pasar Kliwon Surakarta dengan menerapkan metode Two Stay Two Stray

da-pat disimpulkan bahwa penerapan metode Two Stay Two Stray dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan pemahaman konsep perkembangan teknologi pada siswa kelas IV SD Negeri Sawahan II Sangkrah Pasar Kliwon Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Peningkatan pemahaman konsep perkembangan teknologi tersebut dilak-sanakan dengan meningkatnya indikator da-lam penelitian ini yaitu kinerja guru, proses pembelajaran, aktivitas siswa, dan ketuntasan belajar atau hasil belajar.

Peningkatan tersebut dapat dibuktikan dengan meningkatnya ketuntasan nilai pema-haman konsep perkembangan teknologi pada siklus I sebesar 50%, siklus II sebesar 75%, dan siklus II sebesar 86,1%.

DAFTAR PUSTAKA

Isjoni. (2010). Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Lie, A. (2005). Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.

Paramita, Ni Putu intan, Ardana, I Ketut., dan Putra, I Ketut Andyana. 2016. Pengaruh Mode Pembelajaran Two Stay Two Stray Berbantuan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Gugus I Kecamatan Gianyar Tahun 2015/ 2016. Jurnal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 4. No.1. Hal. 1-10

Slavin, Robert E. (2008). Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktek .Bandung:Nusa Media.

Sujana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Gambar

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Data Hasil Nilai
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Data Hasil Nilai

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

terdapat beberapa parameter yang harus diisi dengan teliti. Seperti contohnya pada Symbol Period , nilai harus sama dengan periode bit yang berasal dari sumber. BER diukur

Berdasarkan hasil kalkulasi di atas, dapat terlihat bahwa kuat geser beton yang dihasilkan oleh Sap2000 ternyata tidak memperhitungkan pengaruh dari adanya gaya momen ( terlihat

Bab II UU KSDHAE mengatur mengenai perlindungan sistem penyangga kehidupan (P1) yang ditujukan bagi terpeliharanya proses ekologis yang menunjang kelangsungan kehidupan

Kami akan menyediakan beberapa produk yang sudah ready sehingga bagi cutomer yang tidak memiliki minat desain sendiri produknya, mereka dapat memilih produk-produk yang

&lt;&lt; Bagian ini menetapkan strategi untuk mencapai target pasar Anda, membangkitkan minat mereka pada produk atau layanan, dan benar-benar memberikan produk atau layanan kepada

Hal ini menunjukkan bahwa bank pemerintah mampu memenuhi kewajiban jangka pendek kepada nasabah yang telah menanamkan dananya dengan cara mengandalkan kredit dapat