• Tidak ada hasil yang ditemukan

perancangan buku pengenalan dhamma dalam hari raya agama buddha

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "perancangan buku pengenalan dhamma dalam hari raya agama buddha"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.. Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP.

(2) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Desain Grafis Desain Grafis menurut Landa (2006) adalah suatu bentuk komunikasi visual yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau sebuah informasi untuk audiens, menurut Profesor Alan Robbins desain grafis merupakan salah satu cara dimana kreativitas mengambil realitas sebuah visual (hlm.2). 2.1.1. Elemen – elemen desain grafis Elemen – elemen di dalam desain grafis menurut Landa (2006) yaitu: 1. Garis Garis adalah titik yang memanjang. Garis termasuk ke dalam elemen desain yang formal karena memiliki banyak fungsi untuk digunakan sebagai komposisi. Garis itu memiliki arah, dapat lurus, melengkung, atau berbentuk sudut. Garis dapat berfungsi untuk mengarahkan mata audiens. Baris juga memiliki beberapa spesifikasi yaitu halus atau tebal, halus atau pecah, tebal atau kurus, teratur atau berubah, dan sebagainya. 2. Bentuk Bentuk adalah suatu wujud dari suatu ruang, atau garis luar dari suatu bentuk. Memiliki sifat dua atau tiga dimensi. Bentuk biasanya dapat berupa geometris atau non geometris.. 5 Perancangan Buku Pengenalan..., Wensy Desiana, FSD UMN, 2018.

(3) 3. Ruang Ruang didalam desain dapat juga disebut ruang positif dan negatif, memberikan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya, mengacu pada hubungan bentuk gambar dan latar belakang. Ruang di dalam desain dapat membuat pikiran kita memisahkan elemen grafis yang dianggapnya sebagai gambar dari elemen dasar (atau latar belakang). Memberikan kesan tekanan pada suatu objek yang dianggap lebih penting. 4. Warna Warna merupakan suatu unsur yang dapat menarik perhatian karena memiliki peran yang kuat di dalam desain. Warna dapat dilihat jika dengan bantuan cahaya, warna yang kita lihat pada suatu benda di lingkungan kita anggap dan kenal sebagai pantulan sinar atau refleksi 5. Tekstur Tekstur adalah keadaan dari suatu permukaan, dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu yang dapat di nilai dengan cara di sentuh atau diraba dan langsung dirasakannya atau hanya dengan dilihat seperti pattern (hlm.16-24). 2.1.2. Prinsip – prinsip desain grafis Landa (2006), dengan bukunya Graphic Design Solutions, hanya mengadopsi empat prinsip desain yang memudahkan dalam komposisi visual atau layout, yaitu:. 6 Perancangan Buku Pengenalan..., Wensy Desiana, FSD UMN, 2018.

(4) 1. Keseimbangan Keseimbangan terdapat di urutan pertama karena keseimbangan adalah hal yang sangat penting di dalam suatu desain, dapat menjaga desain menjadi utuh dan tetap harmonis. Keseimbangan adalah stabilitas yang diciptakan oleh elemenelemen yang merata. Ketika sebuah desain memiliki keseimbangan, para audiens akan melihat desain itu menjadi selaras dan membuat nyaman. 2. Penekanan Untuk menetapkan sebuah nilai yang terdapat dalam visual, tentukan urutan pentingnya suatu elemen grafis yang merupakan bagian komponen dari desain, urutkan dari yang terpenting sampai yang tidak terlalu penting. Seperti membedakan ukuran sebuah teks lebih besar atau arna yang lebih mencolok untuk memberikan informasi yang paling penting. 3. Ritme Irama dapat terjadi karena terdapat pengulangan pada bidang atau elemen yang menyebabkan orang lain merasa adanya pergerakan, mirip seperti sebuah musik. Dapat diatur menjadi lambat atau cepat, diatur dengan urutan yang jarang atau sering. Sebuah ritme visual yang kuat dapat membantu menciptakan stabilitas. 4. Kesatuan Kesatuan adalah dimana semua elemen grafis dalam desain sangat saling terkait dan mereka membentuk keseluruhan yang menyatu; semua grafis elemen tampak seolah-olah mereka menyatu (hlm.24-31).. 7 Perancangan Buku Pengenalan..., Wensy Desiana, FSD UMN, 2018.

(5) 2.2. Teori Buku Menurut Haslam (2006), buku adalah sebuah tempat yang berisikan beberapa halaman yang dicetak dan dijilid. Buku dapat membuat informasi dan pengetahuan menjadi kekal. Buku juga merupakan salah satu alat komunikasi yang cukup mempengaruhi dalam penyebaran suatu informasi. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, buku merupakan sekumpulan lembaran kertas yang dijilid, di dalam lembaran berisi sebuah tulisan maupun kosong. Dapat disimpulkan buku merupakan lembaran berbahan kertas yang dijilid menjadi satu dan memiliki halaman di dalamnya dan juga terdapat tulisan, gambar ataupun simbol disetiap sisi halaman (hlm.9-12). 2.2.1. Anatomi Buku Iyan Wb. dalam bukunya “Anatomi Buku” (2007) menyebutkan ada tiga bagian mengenai halaman buku, yaitu halaman pendahuluan, halaman teks isi, dan halaman penyudah.. Gambar 2.1 Anatomi Buku (Sumber: https://pbs.twimg.com/media/C4FAMwiVMAAgHsk.jpg). 8 Perancangan Buku Pengenalan..., Wensy Desiana, FSD UMN, 2018.

(6) 1. Halaman pendahulu Halaman pendahulu adalah halaman bagian depan didalam buku sesudah halaman sampul. Bagian-bagian halaman pendahulu dapat dicantumkan semua di dalam sebuah buku dan dapat juga tidak. Oleh karena itu pertimbangan pencantuman bagian bagian halaman pendahulu di dalam sebuah buku didasarkan kebutuhan bukutersebut (hlm.15). 2.. Halaman Teks Isi Sebagaimana namanya, halaman teks isi adalah inti dari sebuah buku.. Oleh karena itu, halaman teks isi harus disusun secara terpadu dengan halaman lainnya. Apabila kita mencermati isi beberapa buku teks umum, kita akan menemukan unsur-unsur yang hampir sama di dalam setiap buku meskipun juga terdapat sejumlah unsur yang berbeda. Unsur-unsur yang lazim terdapat dalam buku teks yaitu: judul bab, penomoran bab, alenia teks, penomoran teks, perincian, kutipan, ilustrasi, table, inisial, catatan samping, catatan kaki, dan bagian buku (hlm. 20-21). 3. Halaman Penyudah Halaman penyudah adalah bagian akhir sebuah buku sebelum sampul belakang. Keberadaan halaman penyudah di dalam buku tidak dapat dipisahkan dengan dua halaman sebelumnya, yakni halaman pendahuluan dan halaman teks isi. Seperti halnya halaman pendahulu dan halaman teks isi, halaman penyudah juga memiliki beberapa bagian. Bagian halaman penyudah yang lazim terdapat di. 9 Perancangan Buku Pengenalan..., Wensy Desiana, FSD UMN, 2018.

(7) dalam buku teks yaitu: halaman daftar pustaka, daftar istilah, catatan akhir, lampiran, indeks, dan pertanggungjawaban ilustrasi serta adanya biografi penulis dan iklan, formulir pemesanan buku, dan klub buku. Sedangkan menurut Suwarno (2011) sebuah buku secara umum memiliki bagian – bagian sebagai berikut (hlm.77). 1. Cover Cover merupakan halaman bagian paling luar yang berguna untuk pelindung buku dan berguna untuk penyajian judul, nama penulis, dan halaman lalu disertai desain atau sebuah gambar yang menarik para pembaca. a. Cover depan, merupakan muka buku atau tampilan yang berada di depan dan terletak pada bagian paling awal buku. b. Cover belakang, merupakan bagian buku yang berada di paling akhir buku dan berfungsi sebagai penutup c. Punggung buku, terdapat di dalam buku yang tebal, terletak dibagian punggung buku. d. Endorsement, merupakan sebuah kalimat yang berisi komentar biasanya berasal dari pendapat para pakar digunakan sebagai daya pikat sebuah buku. e. Lidah cover, di dalam lidah cover biasanya berisi ringkasan dari buku tersebut dan terdapat foto dan juga riwayat penulis. 10 Perancangan Buku Pengenalan..., Wensy Desiana, FSD UMN, 2018.

(8) 2.. Halaman Preminaries. Merupakan halaman pendahuluan yang berisi halaman judul, judul, sub judul, nama penulis, nama penerjemah, hingga penerbit yang harus diadakan sebelum isi dari buku. Letaknya berada di antara cover dan isi buku. a. Halaman Judul Halaman ini biasanya berisi sub judul, nama penulis, nama penerbit, dan nama penerjemah, dan logo. Sebagian buku memiliki halaman prancis yang isinya hanya judul buku saja. b. Halaman Kosong Halaman ini terdapat di balik halaman prancis dan tidak ada isi atau informasi apapun di dalamnya. Beberapa penerbit biasanya membuat halaman ini menjadi halaman untuk undang – undang. c. Catatan Hak Cipta Halaman hak ciptra ini berisi judul buku, nama penerbit, penulis atau penerjeman dan juga termasuk tim yang ikut membantu dalam proses penerbitan. Halaman ini biasanya berisi pernyataan sebuah larangan atau sebuah izin untuk menggandakan buku tersebut. d. Halaman Tambahan Halaman ini biasanya berisikan ucapan terima kasih dari penulis, motto atau berupa kata pengantar.. 11 Perancangan Buku Pengenalan..., Wensy Desiana, FSD UMN, 2018.

(9) e. Daftar isi Halaman ini hanya berisikan daftar – daftar isi buku biasanya digunakan untuk mempermudah pembaca untuk mencari halaman – halaman yang berkaitan dengan materi buku. 3. Bagian Utama (isi) Bagian isi adalah bagian yang isinya berupa informasi atau beberapa materi dari buku tersebut. Beberapa bagian dari buku tersebut antara lain: a. Pendahuluan, biasanya berisi penjelasan singkat mengenai masalah awal pokok permasalahan sehingga pembaca mengetahui alasan dibahasnya masalah tersebut. b. Judul bab, dalam bagian buku biasanya berisi beberap bab, dan setiap babnya membahas topik umum. c. Alinea atau paragraph, bagian ini berisikan isi yang ingin diinformasikan kepada pembaca d. Perincian, deskripsi yang isinya merupakan objek dari materi yang ingin disampaikan agar pembaca tidak bingung dan mengerti apa yang akan dibahas dalam buku tersebut. e. Kutipan f. Ilustrasi 4. Bagian Postliminary Merupakan bagian penutup dari isi buku, bagian postliminary terdiri dari:. 12 Perancangan Buku Pengenalan..., Wensy Desiana, FSD UMN, 2018.

(10) a. Catatan penutup, berisikan sebuah kesimpulan atau penambahan suatu informasi yang masih memiliki sangkut paut dengan topik materi buku tersebut. b. Daftar istilah, biasanya berisi istilah – istilah asing yang di pakai di dalam buku tersebut untuk mempermudah pembaca diberikan penjelasan dari istilah – istilah tersebut. c. Lampiran, isi dari bagian lampiran ini adalah data – data yang berfungsi sebagai penguat materi. d. Indeks, merupakan daftar kata atau daftar istilah yang dilengkapi dengan nomer – nomer halaman dan disusun secara alfabetis agar mempermudah pembaca dalam pencarian. e. Daftar Pustaka, isinya adalah beberapa buku yang dijadikan referensi oleh penulis dalam menulis buku. 2.2.2. Layout. Gambar 2.2. Layout (Sumber: https://i.pinimg.com/originals/b7/fa/51/b7fa51a58f63aa79f86b22b2dceed310.jpg). 13 Perancangan Buku Pengenalan..., Wensy Desiana, FSD UMN, 2018.

(11) Menurut Dabner (2014), terdapat beberapa prinsip didalam sebuah layout (hlm. 40). Berikut adalah prinsip sebuah layout: 1. Sequence Di dalam sebuah layout, kita harus bisa mengurutkan data mana yang paling penitng dan paling tidak penting, urutan mana yang harus di baca saat pertama kali melihat hingga paling terakhir. Urutan dapat membuat mata audiens mengurutkan pandangannya sesuai denga keinginannya 2. Emphasis Di dalam sebuah desain, pasti terdapat suatu informasi yang paling penting, informasi yang paling penting itu yang harus ditekankan oleh desainer. Desainer harus berhasil menyampaikan pesan utama itu dengan cara membuat desain tersebut memiliki daya tarik agar audiens atau pembaca dapat merespon lebih cepat. 3. Balance Pembagian elemen sampai memiliki berat yang sama dan merata di dalam suatu layout. Pembagian ini dibuat agar desain tersebut memiliki kesan yang seimbang, sehingga pembaca sendiri merasa nyaman saat membacanya . 4. Unity Semua elemen yang terdapat di dalam layout harus disusun dengan benar sehinga membuat semua elemen saling berkaitan atau saling menyatu satu sama lain.. 14 Perancangan Buku Pengenalan..., Wensy Desiana, FSD UMN, 2018.

(12) Kesatuan di dalam desain ini mencakup keselarasan antara elemen yang terlihat dan pesan yang ingin disampaikan. 2.2.3. Grid. Menurut Ambrose (2015) grid adalah sebuah pondasi yang digunakan untuk membuat komposisi sebuah desain. Terdapat beberapa jenis grid di dalam suatu desain, yaitu: 1. Column Grid. Gambar 2.3. Column Grid (Sumber: https://www.vanseodesign.com/blog/wp-content/uploads/2011/05/column-grid.png). Column grid adalah menempatkan beberapa kolom pada format. Column grid dapat membuat teks yang panjang menjadi lebih nyaman dibaca. Grid jenis ini banyak digunakan untuk publikasi.. 15 Perancangan Buku Pengenalan..., Wensy Desiana, FSD UMN, 2018.

(13) 2. Hierarchical Grid. Gambar 2.4. Hierarchical Grid (Sumber: https://www.vanseodesign.com/blog/wp-content/uploads/2011/05/hierarchy-grid.png). Grid ini dibuat untuk dibuat berfokus pada proporsi unsur – unsur yang ada di dalam desain. Lebar kolom yang berbeda dalam kolom ini dapat membuat jenis konten yang berbeda juga. 3. Modular Grid. Gambar 2.5. Modular Grid (Sumber: https://www.vanseodesign.com/blog/wp-content/uploads/2011/05/modular-grid.png). 16 Perancangan Buku Pengenalan..., Wensy Desiana, FSD UMN, 2018.

(14) Modular Grid merupakan pembagian isi yang konsisten antara kolom dan barisnya. Biasanya grid jenis ini digunakan untuk layout katalog sebuah produk, galeri foto atau sebuah website. 2.2.4 Tipografi Rustan (2011) menyebutkan bahwa tipografi dapat di klasifikasikan. Berikut beberapa klasifikasi tipografi, diantaranya yaitu (hlm.49-50) : 1. Serif Huruf serif memiliki ujung yang lancip dan tingkat ketebalan dan ketipisannya sangat terlihat sehingga dapat lebih mudah untuk dibaca. Huruf sans serif dapat memberikan kesan yang klasik, resmi dan elegan. 2. Sans Serif Huruf jenis ini adalah huruf yang tidak memiliki ujung yang lancip, ketebalan pada jenis huruf ini sama. Jenis huruf ini dapat digunakan untuk membuat desain yang simple dan sederhana. Contoh hurufnya ialah Helvetica, Avenir, Arial, dan lainnya. 3. Dekoratif Jenis huruf ini adalah huruf yang sudah ada kemudian dikembangkan lagi dengan ditambahkan beberapa ornamen. Huruf ini hanya dapat digunakan pada judul, tidak untuk pada isii teks karena jenis huruf ini akan membuat pembaca menjadi lebih sulit. 2.2.5 Warna Warna merupakan salah satu elemen visual yang dapat menimbulkan kesan dan dapat mewakilkan emosi dari sebuah karya. Menurut teori Brewster, warna yang. 17 Perancangan Buku Pengenalan..., Wensy Desiana, FSD UMN, 2018.

(15) ada di alam dapat dibagi menjadi empat kelompok yaitu warna primer, sekunder, tersier dan warna netral. Warna primer adalah warna dasar yang tidak dicampuri dengan warna lain, seperti warna merah, biru dan kuning. Warna sekunder adalah warna yang mencampurkan dua warna primer seperti orange, ungu dan hijau. Warna tersier adalah warna yang dicampurkan dari satu warna primer dengan satu warna sekunder. Sedangkan warna netral adalah warna yang berasal dari campuran ketiga warna pokok. Warna ini merupakan warna penyeimbang warna kontras di alam.. Menurut Arnston (2003) Warna dapat dibagi menjadi tiga. dimensi, yaitu: 1. Hue Hue adalah pembagian warna yang paling murni atau paling terang, warna ini belum dicampur oleh putih, abu-abu, atau hitam. Hue dibagi juga menjadi 3 golongan yaitu warna primer, sekunder, dan tersier.. Gambar 2.6. Warna Hue (Sumber: http://www.sensationalcolor.com/wp-content/uploads/2008/07/2.jpg). 2. Value Value adalah terang gelapnya sebuah warna. Warna tersebut dapat dimudakan atau dituakan, warna yang dimudakan dengan menggunakan warna putih 18 Perancangan Buku Pengenalan..., Wensy Desiana, FSD UMN, 2018.

(16) adalah tint, sedangkan warna yang dituakan dengan mengunakan warna hitam adalah shade.. Gambar 2.7. Warna value (Sumber: http://www.westhoughtonartgroup.com/wp-content/uploads/2011/11/Toneallcolors2.jpg). 3. Intensity Intensitas merupakan tingkat kemurnian dan kejernihan warna. Warna yang memiliki intensitas yang tinggi adalah warna yang tidak dicampuri dengan warna. lain,. sedangkan. untuk. mengurangi. intensitas. warna. dapat. menambahkan sedikit warna lain. Dicampurkan warna lain untuk menciptakan warna baru.. 19 Perancangan Buku Pengenalan..., Wensy Desiana, FSD UMN, 2018.

(17) Gambar 2.8. Warna Intensity (Sumber: https://i.pinimg.com/originals/85/7a/6c/857a6c9a2ac7e90d7087379ac8988851.jpg). 2.2.4.1 Earth Tone. Gambar 2.9. Earth Tone (Sumber: https://i.pinimg.com/originals/4e/ea/18/4eea18d6c2e58ac331d2f28817c413fa.png). Menurut Omwake (2011) Earth Tone merupakan warna yang sedikit dicampuri dengan warna coklat dan berbagai warna yang berhubungan dengan warna coklat. Warna ini dianggap warna yang hangat, ramah. Menciptakan suasana yang menenangkan, melindungi dan aman (hlm. 120).. 20 Perancangan Buku Pengenalan..., Wensy Desiana, FSD UMN, 2018.

(18) 2.3.. Ilustrasi. 2.3.1. Definisi Ilustrasi Menurut Amy E. Arntson (2003) Ilustrasi dapat digunakan untuk menunjukan suatu subjek yang tidak bisa difoto. Ilustrasi juga dapat menunjukan beberapa hal yang ingin kita sampaikan lebih jelas daripada di foto, dan dapat menghilangkan bagian detail yang mungkin menyesatkan audiens sehingga memaksan mata untuk memfokuskan pada bagian yang ingin penulis sampaikan. Ilustrasi adalah cara efektif untuk untuk menyajikan materi yang sangat emosional, naratif, atau berbasis fantasi (hlm. 151). 2.3.2. Manfaat Ilustrasi Manfaat Illustrasi menurut Zeegen (2009) adalah sebuah illustrasi dapat mengkomunikasikan sebuah pesan atau informasi, ilustrasi juga dapat membuat ikatan emosi antara pembaca dan pengalaman di dalam hidupnya. Ilustrasi sekarang terdapat di buku, majalah, cover CD, pakaian, televisi dan lainnya. Sedangkan menurut Arsyad (2009) manfaat sebuah gambar dalam media pembelajaran, yaitu : (Hlm. 25-27) 1. Dapat memperjelas pesan dan informasi yang ingin disampaikan sehingga dapat membantu dan meningkatkan proses pembelajaran. 2. Gambar juga dapat meningkatkan perhatian anak sehingga mampu menimbulkan motivasi belajar. 3. Dapat menyamakan pengalaman dan persepsi siswa. 4. Dapat menggambarkan sesuatu yang tidak dapat tergambarkan dalam realitas.. 21 Perancangan Buku Pengenalan..., Wensy Desiana, FSD UMN, 2018.

(19) 2.3.3. Jenis – Jenis Ilustrasi Dalam ilustrasi, Arntson (2012) mengungkapkan bahwa ilustrasi dapat di bagi dalam berbagai jenis, yaitu (Hlm. 154-158): 1.. Advertising and Editorial Illustration. Dalam advertising illustration, illustrator berkaloborasi dengan copywriter, artdirector, dan account executive untuk membuat suatu produk yang di promosikan agar memiliki nilai imajinasi yang lebih melalui sebuah ilustrasi. Sedangkan, editorial illustration. Illustrator menuangkan idenya sendiri melalui garis, warna, dan bentuk. 2.. Recording and Book Illustration. Dalam recording, illustrator digunakan secara ekstensif untuk membuat suatu kemasan yang kreatif yang digunakan untuk pencatatan dan ilustrasi sebuah buku. Sedangkan dalam book illustration, art director akan memberikan materi isi buku agar ilustrasi yang dibuat oleh illustrator sesuai dengan materi buku tersebut. Ilustrasi yang dibuat dalam cover buku sangat berperan penting karena cover buku sangat berpengaruh dalam penjualan sebuah buku. 3. Magazine and Newspaper Illustration Ilustrasi yang ada didalam majalah di gunakan untuk menarik perhatian audiens atau pembaca. Sebuah ilustrasi di dalam majalah harus memuat semua informasi yang ada di dalam cerita. Sedangkan di dalam koran, penggunaan warna hanya. 22 Perancangan Buku Pengenalan..., Wensy Desiana, FSD UMN, 2018.

(20) hanya digunakan didalam halaman depan dan hanya pada artikel khusus. Namun didalam ilustrasinya terdapat pesan yang memiliki arti yang lebih mendalam. • Fashion Illustration Ilustrasi di dalam fashion berguna sebagai bidang iklan. Ilustrasinya tidak selalu sederhana, fashion illustration lebih menampakan mood yang sesuai dengan fashion itu sendiri. Membuat suatu keindahan dari fashion seperti pakaian, dan aksesoris lain. Menurut Male (2007) ilustrasi memiliki beberapa kategori gaya, seperti berikut (Hlm. 62-68) 1. Realisme Gaya ilustrasi ini memiliki sifat informatif dan naratif, digambarkan dengan gaya yang realis atau menyerupai objek nyata secara bentuk, warna, bayangan dan seterusnya. 2. Hyperrealisms Memiliki gaya visual dengan sangat detail, sangat menyerupai aslinya. Dapat juga disebut dengan photorealism karena gaya ilustrasi ini menyerupai foto yang asli. 3. Stylised Realism Gaya ilustrasi ini harus dapat menyampaikan suasana dan kesan yang kuat. Objeknya tetap realis namun diolah ke dalam bentuk yang lebih sederhana lagi.. 23 Perancangan Buku Pengenalan..., Wensy Desiana, FSD UMN, 2018.

(21) 4. Cartoon/Carricature Gaya ilustrasi ini tidak mengikuti bentuk yang reaistis namun membuat bentuk tersebut terdistorsi. Tujuan merubah bentuk tersebut menjadi distorsi adalah untuk menghibur dan menghasilkan kesan lebih humoris. 2.4. Hari Raya Agama Buddha Terdapat empat hari raya dalam Agama Buddha, yaitu Waisak, Kathina, Maghapuja, dan Asadha. Berikut penjelasannya menurut Pujimin dan Suyatno (2013) 2.4.1. Waisak Hari raya waisak adalah hari raya paling besar dan paling bermakna bagi umat Buddha karena terdapat tiga peristiwa penting, yaitu: 1. Lahirnya pangeran Siddharta, pangeran Siddharta lahir di Taman Lumbini, setelah lahir pangeran Siddharta dapat berjalan sebanyak 7 langkah, dan setiap langkahnya tumbuh bunga teratai yang merupakan lambang kesucian. 2. Pangeran Siddharta pada saat umur 29 saat keluar istana beliau melihat empat peristiwa itu yaitu: Kelahiran, Orang Tua, Orang sakit, dan Kematian.yang membuat dirinya bertanya tanya “Apa arti kehidupan ini, jika semua manusia akan mengalami itu semua” lalu kemudian pergi untuk mencari jawaban bagaimana terbebas dari penderitaan dan empat peristiwa penting. Pangeran Siddharta pergi meninggalkan istana dan anak istrinya untuk mencari jawaban kemudian pada usia 35 tahun pangeran Siddharta berhasil mecapai penerangan sempurna dengan pencerahan bahwa 24 Perancangan Buku Pengenalan..., Wensy Desiana, FSD UMN, 2018.

(22) keinginan adalah sumber penderitaan dan empat peristiwa itu merupakan proses kehidupan yang tidak bisa di hindari. Pangeran Siddharta sendiri telah mencapai penerangan sempurna atau kebahagiaan tertinggi dan beliau sendiri telah berhasil memadamkan semua nafsu keduniawian. Beliau bermeditasi di bawah pohon salla yang kembar dalam proses meditasinya itu pangeran Siddharta selalu di ganggu oleh Mara yaitu setan penggoda namun pangeran Siddharta berhasil menghiraukannya. Dalam meditasinya, pangeran Siddharta menyadari bahwa empat perisitiwa itu merupakan proses kehidupan yang tidak bisa dihindari. 3. Sang Buddha berbaring di antara pohon sala yang kembar, jelang kematiannya atau yang disebut parinibbana. Sang Buddha memberikan pesan terakhirnya yaitu "Segala hal yang terkondisi tidaklah abadi. Berjuanglah dengan tekun." 2.5.1.1 Makna Waisak Pada saat proses kelahiran pangeran Siddharta, itu memiliki makna bahwa selama masih ada kelahiran berarti masih diliputi oleh nafsu – nasfsu keinginan. Sedangkan tujuan Umat Buddha adalah tidak terlahirkan, umat Buddha tidak akan lahir kembali jika sudah mencapai penerangan sempurna. Saat Pangeran Siddharta telah meninggalkan istananya atau kehidupan mewahnya untuk mencari jawaban bagaimana terbebas dari empat peristiwa yaitu kelahiran, sakit, tua dan meninggal dan mencari jawaban bagaimana terbebas dari penderitaan.. Dengan. tercapainya. penerangan. sempurna,. Sang. Buddha. mendapatkan pencerahan bahwa keinginan adalah sumber penderitaan, dan lahir,. 25 Perancangan Buku Pengenalan..., Wensy Desiana, FSD UMN, 2018.

(23) tua, sakit dan meninggal merupakan proses kehidupan yang setiap orang pasti akan mengalaminya. Kemudian Sang Buddha bertekad untuk membebaskan manusia dari penderitaan duniawi dan menemuka kebahagiaan sejati. Dalam kehidupan semuanya bersifat sementara, maka dari itu Umat Buddha harus berjuang untuk tidak melekat pada hal – hal keduniawian. Saat Sang Buddha parinibbana atau meninggal, terdapat makna bahwa semua orang akan mengalami kematian bahkan Sang Buddhapun tidak bisa menghindari kenyataan ini dan segala sesuatu bersifat tidak kekal seperti apa yang telah di sampaikan oleh Sang Buddha sebelum parinibbana. 2.4.2. Kathina Kathina adalah memperingati hari dimana terdapat sekelompok Bhikkhu yang berjalan dari Pava menuju Savatthi. Namun, perjalanan mereka terhenti karena musim hujan datang atau musim tersebt disebut juga masa vasa. Sang Buddha sendiri sudah membuat peraturan untuk para Bhikkhu agar mereka tidak berpergian keluar karena jalanan akan bernoda dan basah dan itu akan menyulitkan para bhikkhu. Selama tiga bulan tersebut para Bhikkhu yang berjumlah 30 orang tinggal di dalam vihara selama tiga bulan. Setelah musim hujan berlalu para bhikkhu melanjutkan perjalanannya untuk menemui Sang Buddha. Ketika sampai di Vihara Jetavana, pakaian atau yang disebut jubbah bhikkhu ini kotor dan basah terkena lumpur dan mereka tidak lagi mempunyai jubah pengganti.. 26 Perancangan Buku Pengenalan..., Wensy Desiana, FSD UMN, 2018.

(24) Pada jaman dahulu jubah para Bhikkhu terbuat dari kain pembungkus mayat lalu kemudian di jait sampai menjadi jubah, lalu kain tersebut di celup dengan kulit kayu. Agar memiliki keseragaman, Sang Buddha menyarankan untuk menggunakan warna yang sama. Lalu kemudian terdapat umat yang berbakti, mereka bernama Visakha dan Anathapindika. Mereka meminta izin kepada Sang Buddha untuk memberi kain jubah. Bukan hanya sekedar kain atau jubah yang dapat didanakan melainkan keperluan bhikkhu sehari-hari seperti handuk, sabun, obat-obatan, pasta gigi, dan lain lain. Sejak saat itulah ditetapkan hari raya Kathina. 2.5.2.1. Makna Kathina Menurut B. Uttamo, berdana pada hari kathina memiliki makna untuk meningkatkan kesadaran para Umat Buddha akan manfaat seorang Bhikkhu. Karena para Bhikkhu merupakan pejuang batin dalam kehidupan sehari-hari agar mencapai tingkat batin tertinggi dalam kehidupannya juga Bhikkhu membabarkan ajaran – ajaran Sang Buddha ke berbagai tempat dengan tujuan membahagiakan semua makhluk. Oleh karena itu, dengan berdana berarti umat Buddha telah mendukung kelestarian Sangha yang memiliki pengaruh dalam kelestarian ajaran Sang Buddha. 2.4.3. Maghapuja Peristiwa Maghapuja merupakan hari untuk memperingati hari dimana berkumpulnya Bhikkhu sebanyak 1.250 yang telah mencapai kesucian tertinggi atau disebut dengan arahat yang datang tanpa diundang. Artinya bhikkhu itu telah. 27 Perancangan Buku Pengenalan..., Wensy Desiana, FSD UMN, 2018.

(25) memiliki kemampuan batin yang lengkap karena mereka semua memiliki kemampuan batin yang luar biasa mereka semua datang berkumpul untuk mendengarkan pesan Sang Buddha pada saat itu, Sang Buddha mengatakan bahwa hidupnya tidak akan lama lagi dan ia meminta kepada semua bhikkhu untuk tidak pernah lelah untuk menjalankan dan mengajarkan ajarannya kepada orang lain. Menurut Ngasiran (2016) Buddha mengajarkan ajarannya dalam syair tentang prinsip dasar ajaran Buddha dengan penggalan kata-kata inti ajaran Buddha sebagai berikut “Sabbapãpassa akaraãņam kusalassa upasampadã sacittapariyodapanam etam buddhãna sãsanam” yang artinya “Jangan berbuat jahat, berbuatlah Kebajikan, Sucikan hati dan Pikiran. Inilah inti ajaran Buddha”. Ajaran ini disebut “Ovada Patimokkha”. Makna dari ajaran itu adalah umat Buddha sebaiknya menjalankan moralitas (sila) dan juga mengembangkan pikiran batin (meditasi). Arti dari Sila adalah menghindari perbuatan yang tidak baik, seperti membunuh makhluk hidup, mengambil barang yang tidak diberikan, berbohong, berbuat asusila dan minum minuman memabukan. Mengajarkan umat Buddha untuk melindungi makhluk hidup, berdana atau memberi kepada orang lain yang membutuhkan, berkata. jujur, menghormati. orang lain dan. mengendalikan diri dengan waspada. 2.5.3.1 Makna Maghapuja Umat Buddha seharusnya memuja kepada seseorang yang patut dipuja seperti Bhikkhu. Karena Bhikkhu merupakan orang yang berperan penting dalam kemajuan Dhamma. Di dalam maghapuja, terdapat ajaran Sang Buddha yaitu 28 Perancangan Buku Pengenalan..., Wensy Desiana, FSD UMN, 2018.

(26) Ovada Patimokkha atau memiliki arti “Jangan berbuat jahat, berbuatlah Kebajikan, Sucikan hati dan Pikiran. Inilah inti ajaran Buddha” 2.5.4 Asadha Kurang lebih selama 7 minggu setelah petapa Gautama mencapai penerangan sempurna, dia berpikir untuk menyampaikan ajarannya yang disebut dhamma yang telah ditemukannya kepada orang lain agar mereka dapat terbebas dari penderitaan dan memperoleh kebahagiaan sejati yang disebut nibbana tetapi dia memiliki keraguan karena manusia pada umumnya sangat suka menikmati hal – hal keduniawian dan akan sulit percaya dhamma lalu kemudian terdapat Brahma Sahamapati yang merupakan seorang Dewa untuk memohon kepada Sang Buddha untuk mengajarkan dhamma kepada makhluk makhluk lain sambil merangkapkan kedua tangannya dan berkata “Ada mahluk-mahluk dengan sedikit debu pada matanya yang akan tertolong dengan mempelajari dharma”. Akhirnya dengan segala pertimbangan Sang Buddha pergi menemui teman petapanya yang berjumlah 5 orang yaitu Asajji, Kondana, Mahanama, Bhadiya, dan Vappa. Menurut situs Bhagavant.com, Sang Buddha mangajarkan dhamma pertamanya yang disebut Dhammacakkappavattana-sutta. Isi dari ajaran itu adalah empat kebenaran mulia yaitu: Kebenaran tentang adanya Dukkha, Kebenaran tentang sebab Dukkha, Kebenaran tentang lenyapnya Dukkha, Kebenaran tentang jalan berunsur 8 menuju akhir Dukkha. Dukkha memiliki arti penderitaan. Kebenaran tentang adanya Dukkha, hidup adalah sebuah penderitaan. Sebagai contoh, menjadi sakit dan tua adalah penderitaan, berpisah. 29 Perancangan Buku Pengenalan..., Wensy Desiana, FSD UMN, 2018.

(27) dengan yang dicintai dan tidak mendapatkan apa yang diinginkan adalah penderitaan. Sebab Dukkha/penderitaan adalah adanya sebuah keinginan, keserakahan dan kemelekatan. Lenyapnya sebuah Dukkha, sebuah penderitaan akan berlalu jika seseorang mampu membiarkannya pergi dan merenungkan bahwa kenikmatan bersifat sesaat. Kemudian 8 jalan menuju akhirnya dukkha adalah Pandangan Benar, Niat Benar, Ucapan Benar, Perbuatan Benar, Penghidupan Benar, Usaha Benar, Perhatian Benar dan Konsentrasi Benar. Kemudian kelima petapa tersebut ditakbiskan menjadi bhikkhu, lalu Sang Buddha membentuk perkumpulan para Bhikkhu dan bhikkhuni yang disebut Sangha diketuai oleh Sang Buddha. Sejak saat itu, terbentuklah tiga permata yaitu Buddha, Dhamma dan Sangha. Tiga permata itu disebut Triratna. Sang Buddha memerintahkan murid – muridnya untuk menyebakan ajarannya ke seluruh dunia demi kebahagiaan semua makhluk. 2.5.4.1 Makna Asadha Dengan terbentuknya Triratna yaitu Buddha, Dhamma dan Sangha . Umat Buddha berarti menjadikan Buddha sebagai guru , dan Dhamma atau yang disebut dengan ajaran Sang Buddha yang patut di praktekan dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian Sangha sebagai pewaris dhamma yang telah membabarkan dhamma dan menjadikannya sebagai seseorang yang patut dihormati. Umat Buddha dapat merenungkan kembali ajaran yang terdapat dalam Dhammacakkappavattana-sutta, yaitu Kebenaran tentang adanya Dukkha, Kebenaran tentang sebab Dukkha, Kebenaran tentang lenyapnya Dukkha, Kebenaran tentang jalan berunsur 8 menuju akhir Dukkha. Jalan berunsur 8 itu 30 Perancangan Buku Pengenalan..., Wensy Desiana, FSD UMN, 2018.

(28) adalah. Pandangan Benar, Niat Benar, Ucapan Benar, Perbuatan Benar,. Penghidupan Benar, Usaha Benar, Perhatian Benar dan Konsentrasi Benar. 2.5. Psikologi Umur Menurut Byron (2008) usia 8 tahun merupakan usia yang sudah mulai memiliki pikiran yang kritis, dan telah mampu berkomunikasi dengan baik. Usia 9 tahun sudah memiliki pemikiran yang maju dan sudah memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Usia 9 tahun merupakan waktu yang tepat untuk mengajarinya cara berpikir positif. Usia 10 tahun, anak – anak sudah memiliki keyakinan terhadap kemampuannya, merasa bangga jika sudah melakukan sesuatu dengan baik. Merupakan usia yang tepat juga untuk mendorong kesadaran harga dirinya. Hal itu akan membuat dia lebih memahami dirinya dan dunia sekitar. Dapat juga menyelesaikan masalah yang terjadi ketika tidak sesuai dengan rencana. Usia 11 tahun, anak sudah mengerti tentang dunia dan sudah mengerti mana yang salah, benar, baik, buruk dan normal. Pemikiran merekapun lebih logis, dan lebih mampu memecahkan masalah. Usia 12 tahun, sudah mulai berpikir secara serius dan mampu mengambil keputusan sendiri (Hlm. 156-244).. 31 Perancangan Buku Pengenalan..., Wensy Desiana, FSD UMN, 2018.

(29)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketahanan bakteri Staphylococcus sciuri terhadap senyawa antimikrobial yang terkandung dalam jahe, kunyit, kencur,

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan berkat kasih karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan judul “ DESAIN DAN

Dengan pengertian bahwa teknologi mencakup bioteknologi, dan bahwa akses dan pengalihan teknologi di antara para Pihak merupakan unsur- unsur penting bagi pencapaian tujuan

• Bahwa saksi mengetahui pemohon dan termohon adalah suami istri yang telah menikah sekitar bulan Desember 2006 di Kabupaten Lombok Barat karena saksi turut

Excel visual basic tutorial free download : free top selling pc / laptop software training microsoft office word excel 2007 free,macros in excel 2007 tutorial pdf free for

 batuk darah akan berhenti sendiri jika asal robekan pembuluh darah tidak luas tidak luas , sehingga penutupan luka dengan )epat terjadi. ekanan rendah pada sistem arteri

8 Berdasarkan uraian di atas dengan permasalahan yang berada dalam perusahaan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisa Hubungan

Untuk mencegah angin dingin berhembus dalam mode Panas, kipas indoor tidak akan beroperasi jika penukar panas indoor belum mencapai suhu yang tepat dalam waktu 2 menit..