• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Buku Fotografi Tentang Ruang Publik Di Kota Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perancangan Buku Fotografi Tentang Ruang Publik Di Kota Bandung"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN BUKU FOTOGRAFI TENTANG RUANG PUBLIK DI KOTA BANDUNG

Wahyu Lukito¹, Patra Aditia², S.ds³

¹Desain Komunikasi Visual, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom ¹wahyoe_zone@yahoo.com

Abstrak

Kota Bandung memiliki ruang publik terbuka berupa taman yang berfungsi sebagaiparu-paru kota. Namun sayangnya ruang publik terbuka di kota Bandung masih tergolong kurang. Hal tersebut membuat pemerintah kota dan komunitas-komunitas kreatif di kota Bandung berinisiatif untuk menciptakan ruang publik alternatif, seperti Car Free Day Dago, GOR Saparua, dan Keuken #2. Untuk memperkenalkan lebih dekat tentang ruang publik alternatif tersebut, dibutuhkan media yang dapat dijadikan sebagai pendekatan secara visual. Salah satunya dengan buku fotografi (photobook). Tampilan visual dari buku serta karya foto yang disajikan dalam buku fotografi menjadi daya tarik dari sebuah buku fotografi. Dengan menggunakan gaya desain dan konsep komunikasi yang disenangi oleh target audience maka akan menjadi sebuah strategi pendekatan yang efektif dan efisien. Tampilan visual buku fotografi dikemas dengan

menggunakan gaya scrapbook, sedangkan tampilan fotonya menggunakan efek hasil jepret dari toycam. Dengan konsep komunikasi “berwisata dengan riang gembira” diharapkan dapat

membuat sebuah kesatuan (unity) konsep yang kuat. Dengan adanya perancangan buku fotografi ini diharapkan dapat memperkenalkan kepada masyarakat bahwa Bandung memiliki beberapa ruang alternatif yang dapat dimanfaatkan bersama. Kata kunci : buku fotografi, ruang publik alternatif, scrapbook, pariwisata kota Bandung

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

Buku fotografi (photobook) merupakan buku yang digunakan sebagai media dokumentasi yang berisikan foto-foto. Foto-foto tersebut berupa esai foto (photo story) tentang suatu fenomena yang terjadi dalam kehidupan manusia. Menurut Galih Sedayu, biasanya buku fotografi dibuat untuk menginformasikan suatu fenomena yang terjadi, sehingga membuka wawasan pembacanya.

Pada umumnya buku fotografi cenderung didominasi oleh foto-foto dibandingkan dengan teks. Foto-foto tersebut mampu bercerita lebih banyak lewat tampilan visual. Sedangkan teks hanya sebagai pendukung (unsur sekunder). Umumnya buku fotografi berisikan foto-foto karya fotografer atau kurator profesional.

Gambar I. 1

Buku fotografi “In My Room” karya Jerry Aurum Sumber : www.dgi-indonesia.com (12 Maret 2012 21:43)

(3)

Saat ini buku fotografi sudah banyak beredar, baik terbitan dalam negeri maupun luar negeri. Beberapa buku fotografi ditebitkan dalam edisi terbatas (limited edition). Sehingga sulit didapatkan, atau kalaupun ada hanya dapat dijumpai di toko-toko buku tertentu atau pada saat event tertentu saja.

Pada saat ini masih jarang dijumpai buku fotografi karya fotografer Bandung yang membahas kota Bandung. Menurut Galih Sedayu, seorang pegiat fotografi, buku fotografi yang membahas kota Bandung karya fotografer Bandung masih sedikit bahkan jarang dijumpai. Padahal buku fotografi yang membahas kota Bandung memiliki potensi untuk mengangkat nama kota Bandung itu sendiri.

1. 2 Latar Belakang

Bandung merupakan ibukota dari provinsi Jawa Barat. Kota metropolitan terbesar di provinsi Jawa Barat ini terletak sekitar 140 km sebelah tenggara Jakarta. Bandung dikelilingi oleh pegunungan dan terletak ± 768 meter di atas

permukaan laut.

Bandung memiliki ruang publik berupa taman-taman kota yang berfungsi sebagai paru-paru kota. Namun ruang tebuka hijau di kota Bandung dirasa masih kurang. Menurut Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, pada tahun 2007 saja persentase ruang terbuka hijau di kota Bandung hanya tersisa 8,76%. Padahal menurut Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, idealnya sebuah kota harus memiliki ruang terbuka hijau seluas 30% dari total luas kota.

Minimnya ruang terbuka hijau di kota Bandung membuat Pemerintah Kota Bandung dan beberapa komunitas kreatif berinisiatif menciptakan beberapa ruang alternatif. Ruang-ruang alternatif tersebut bertujuan untuk, menyalurkan kegiatan-kegiatan positif seperti berolah raga. Selain digunakan oleh komunitas dan penduduk kota Bandung, ruang-ruang alternaif tersebut juga dikunjungi oleh para wisatawan yang berlibur di kota Bandung sebagai lokasi wisata alternatif.

(4)

Gambar I. 2

Susana festival kuliner Keuken #2

Sumber : www.keukenbdg.com (12 Maret 2012 20:32)

Salah satu contoh ruang alternatif yang digunakan oleh komunitas kreatif adalah Jalan Saparua. Pada tanggal 26 Februari 2012, jalan tersebut diubah

menjadi ruang festival kuliner oleh komunitas kreatif asal bandung yang bernama Keuken #2: The Flavorsome Intimacy.

Gambar I. 3

Susana Car Free Day di Jalan Ir. H. Juanda (Dago) Sumber : Dokumentasi Pribadi

Selain itu, Pemerintah Kota Bandung juga berinisiatif membuat ruang alternatif untuk berolah raga di hari Minggu pagi, ruang alternatif tersebut bernama Car Free Day. Saat ini terdapat 3 lokasi Car Free Day yang terdapat di kota Bandung, diantaranya di Jalan Ir. H. Juanda (Dago), Jalan Merdeka (Balai Kota Bandung), dan Jalan Buah Batu.

(5)

Banyaknya ruang publik alternatif di kota Bandung serta semangat komunitas anak muda yang mempeloporinya, membuat penulis tertarik untuk mengekspos dan mendokumentasikan ruang-ruang publik alternatif tersebut melalui buku fotografi. Saat ini belum ada buku fotografi yang mengangkat ruang alternatif yang ada di kota Bandung. Dengan dibuatnya buku ini, penulis berharap dapat memperkenalkan kepada masyarakat bahwa Bandung memiliki beberapa ruang alternatif yang dapat dimanfaatkan bersama.

1. 3 Permasalahan

Beberapa rumusan masalah yang akan dihadapi dan harus dipecahkan dalam pembuatan buku fotografi tentang ruang publik di kota Bandung ini, yang dapat memudahkan penulis dalam pembuatan buku ini, antara lain :

- Bagaimana mengemas informasi tentang ruang publik alternatif di kota Bandung dalam desain buku fotografi yang menarik untuk dibaca oleh masyarakat?

1. 4 Ruang Lingkup

Obyek fotografi yang penulis pilih adalah ruang alternatif yang terdapat di kota Bandung, dengan batasan tiga lokasi antara lain Car Free Day Dago, GOR Saparua, dan Keuken #2. Pemilihan objek tersebut dipilih berdasarkan pertimbangan aktifitas dan semangat komunitas dan pengunjung yang menggunakan ruang alternatif akan terlihat menarik apabila direkam secara visual dan belum pernah ada garapan oleh fotografer di kota Bandung.

Segmentasi target audience yang akan dituju adalah sebagai berikut : a. Demografi

Target audience dari segi demografis adalah pria dan wanita berusia 17-30 tahun, kalangan menegah.

(6)

b. Psikografi

Dari segi psikografi adalah orang-orang yang memiliki kepedulian akan kesehatan, lingkungan sekitar, dan berjiwa sosial.

c. Geografi

Berada di wilayah kota Bandung dan sekitarnya, namun tidak menutup kemungkinan untuk menarik perhatian masyarakat di luar kota Bandung.

1. 5 Tujuan Perancangan

Didasari pada permasalahan diatas, tujuan dari perancangan buku fotografi ini adalah :

- Memperkenalkan ruang publik alternatif di kota Bandung.

1. 6 Cara Pengumpulan Data

- Pengamatan/ observasi dan pencatatan

Mengamati langsung terhadap obyek fotografi yakni Car Free Day Dago, GOR Saparua, dan Keuken #2 di kota Bandung, serta merekam aktifitas melalui kamera DSLR dan dalam bentuk catatan penulis.

- Wawancara

Melakukan wawancara kepada Pemerintah Kota Bandung, serta komunitas yang mempelopori penggunaan ruang publik terbuka menjadi ruang alternatif.

- Studi Pustaka

Buku-buku yang dapat menjadi referensi tentang esai foto, serta buku-buku yang berisi tentang teori-teori bagaimana seharusnya membuat sebuah buku dengan baik dan benar.

(7)

1. 7 Skema Perancangan

1. 8 Pembabakan

- Bab I Pendahuluan, Berisi tentang gambaran umum tentang perkembangan buku fotografi. Latar belakang penelitian ini adalah pemanfaatan ruang publik menjadi ruang alternatif yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota Bandung serta komunitas kreatif yang ada di kota Bandung. Masalah yang diangkat adalah bagaimana mengemas informasi dalam desain buku fotografi yang menarik untuk dibaca oleh masyarakat? Ruang lingkup yang menjadi obyek penelitian adalah ruang alternatif yang terdapat di kota Bandung, dengan batasan tiga lokasi antara lain Car Free Day Dago, GOR Saparua, dan Keuken #2. Tujuan perancangan buku fotografi ini adalah memperkenalkan ruang publik alternatif di kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi, wawancara studi pustaka.

- Bab II Dasar Pemikiran, Menjelaskan teori atau dasar pemikiran tentang landasan teori tentang fotografi, mulai dari pengertian fotografi, sejarah dan perkembangannya serta jenis-jenis fotografi. Bab ini juga menjelaskan tentang ilustrasi, mulai dari perkembangannya, fungsi, contoh, dan contoh medianya. Dalam bab ini juga membahas pengertian ruang publik beserta fungsi dan jenis-jenisnya.

(8)

- Bab III Data dan Analisis Masalah - Data

Menjelaskan berbagai data tentang fenomena nyata pada Car Free Day Dago, GOR Saparua, dan Keuken #2. Pada sub-bab ini juga dipaparkan tentang buku fotografi yang sejenis sebagai perbandingan.

- Analisis

Menjelaskan berbagai analisis terhadap teori dengan data yang sudah terkumpul tentang Car Free Day Dago, GOR Saparua, dan Keuken #2.

- Bab IV Konsep dan Hasil Perancangan

Menjelaskan tentang konsep komunikasi, konsep kreatif, konsep visual, konsep media yang sesuai dan akan digunakan pada buku fotografi ini. Selain itu terdapat juga hasil perancangan berupa sketsa serta spesifikasi buku fotografi yang dibuat.

- Bab V Penutup

(9)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5. 1 Kesimpulan

Karya utama dari Tugas Akhir ini adalah sebuah buku fotografi dengan judul “FUN ALT.”. Buku fotografi bercerita tentang ruang-ruang publik alternatif di kota Bandung yang digagas oleh komunitas maupun pemerintah kota Bandung. Ruang publik tersebut antara lain, Car Free Day Dago, GOR Saparua, dan Keuken #2.

Target audience dari buku ini adalah masyarakat kota Bandung yang berusia 17-30 tahun yang berasal dari kalangan menengah ke atas. Tetapi tidak menutup kemungkinan untuk masyaakat di luar target audience yang telah penulis tentukan. Dengan dibuatnya buku fotografi diharapkan masyarakat lebih mengenal ruang-ruang publik alternatif tersebut secara dekat melalui media fotografi.

Sebagai gimmick, penulis mencoba menghubungkan benang merah dengan konsep visual buku. Bukan hanya sebagai media promosi, tetapi juga dapat menggambarkan isi dari buku. Sehingga desain dan pesan yang disampaikan bernilai efektif dan konsisten.

5. 2 Saran

Buku fotografi ini diharapkan dapat memberi informasi dan pengetahuan lebih tentang ruang-ruang publik alternatif yang ada di kota Bandung. Serta dapat menjadi buku koleksi dan membantu banyak pihak. Untuk kedepannya, penulis berharap dapat terus memberikan kontribusi dalam bidang karya grafis dan fotografi di Indonesia.

Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran dan masukkan yang membangun dari pembaca. Sehingga penulis dapat menghasilkan karya yang lebih baik lagi dan lebih kreatif dalam menciptakan karya-karya selanjutnya.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Barret, Terry. (2000). Criticizing Photographs, 3rd Edition. New York: Mc Graw Hill.

Hakim, Rustan dan Hardi Utomo. (2003). Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap. Jakarta: Bumi Aksara

Haryanto, Goenadi. (2010). Buku Fotografi 64. Jakarta: Telor Mata Ayam. Kusrianto, Adi. (2007). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Prasetya, Erik. (2011). Jakarta : Estetika Banal. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Prasetya, Andhika. (2003). Studi Perbandingan Esai Foto Karya Rama Surya dengan Sebastiao Salgado. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Prihutami, Deazaskia. (2008). Ruang Publik Kota yang Berhasil. Depok: Universitas Indonesia

Rustan, Surianto. (2011). Hurufontipografi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Rustan, Surianto. (2009). Layout Dasar dan Penerapannya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Setyadi, Prabowo. (2011). 200 Potraits + Hopes Bandung People. Bandung: Ruang Foto Publisher.

(11)

SUMBER LAIN www.anatomy.uams.edu www.ayofoto.com www.bandung.panduanwisata.com www.britannica.com www.browniecameracollector.com www.dgi-indonesia.com www.dianephotos.deviantart.com www.elearning.unesa.ac.id www.elixirofknowledge.com www.exakta.org www.foto.detik.com www.fotolisis.net www.gadgetphotoreview.com www.hrc.utexas.edu www.infobandung.in www.keukenbdg.com www.mattlogelin.com www.mocp.org www.newint.org www.northlight-images.co.uk www.polaroidph.com www.rach-electric.deviantart.com www.traxvideo.net www.wn.com

Referensi

Dokumen terkait

Jika dicermati perumusan pasalnya dan juga maksud pembuat pasal tersebut maka dapat diketahui bahwa terdapat dua tindak pidana yaitu pertama , dengan sengaja

Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan rata-rata berat testis dan epididimis, penurunan rata-rata diameter tubulus seminiferus, penurunan rata-rata tebal epitel

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Akhir Ners ini dengan judul

apabila anggaran yang disusun tidak dapat mencapai tujuan perusahaan dan. justru mengalami kegagalan, maka dapat

Gelombang yang merambat dari dalam laut menuju pantai mengalami.. perubahan bentuk karena adanya pengaruh perubahan

untuk melindungi pantai dari abrasi yang terjadi di Kecamatan Sayung.

Analisa Pengaruh Crashing Program Terhadap Biaya Tenaga Kerja Langsung Pada Proyek Konstruksi, Robert Panangian Sirait, No.Mhs : 04 02 12097, Tahun 2010, PPs

Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe terhadap larva Artemia salina Leach dengan.. metode Brine Shrimp Lethality Test