• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis perbandingan performansi algoritma Camellia dan AES pada block cipher

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "analisis perbandingan performansi algoritma Camellia dan AES pada block cipher"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERBANDINGAN PERFORMANSI ALGORITMA CAMELLIA DAN AES PADA BLOCK CIPHER

Sabriyanto¹, Agus Virgono², R. Rumani³

¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom Abstrak

Kriptografi menjadi suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem keamanan jaringan pada era informasi global. Terdapat banyak parameter pada sistem kriptografi, sebagai contoh : tingkat keamanan algoritma, flexibility, distribusi frekuensi kemunculan karakter, variansi distribusi, avalanche effect, brute force attack dan waktu eksekusi data. Parameter tersebut dapat menjadi panduan bagi pengguna untuk menyesuaikan algoritma terhadap tingkat kebutuhan sistem kriptografi.

Algoritma Advanced Encryption Standard (AES) dan Camellia merupakan contoh algoritma kriptografi berbasis blok cipher dimana pada kedua algoritma tersebut terdapat beberapa kesamaan yaitu, jenis kunci adalah kunci simetris, ukuran blok data senilai 128 bit dan panjang kunci dengan nilai 128, 192 dan 256 bit.

Pada tugas akhir ini dilakukan pengukuran dan analisa perbandingan performansi algoritma AES dan Camellia dengan menggunakan perangkat lunak simulasi proses kriptografi dari kedua algoritma tersebut. Parameter performansi yang diukur meliputi waktu proses, pengaruh mode operasi, avalanche effect, dan brute force attack. Simulasi yang dibangun pada tugas akhir ini menggunakan bahasa pemrograman Java.

Kata Kunci : Camellia, Advanced Encryption Standard, kriptografi, blok cipher, avalanche effect, brute force attack.

Abstract

Cryptography becomes a fully integrated part of network security system in global information era. There are some parameters for cryptography system, they are level of algorithm security, flexibility, characters appearance distribution frequency, distribution variance, avalanche effect, brute force attack, and data execution time. Those parameters are then could be uses as the guidance for the users to choose the suitable cryptography system based on their needs. Advanced Encryption Standard (AES) and Camellia are the examples of the cipher block-based cryptography system. Both cryptography systems using the same symmetric keys, 128 bit block size, and 128, 192, 256 length of keys.

This final project measures and analyzes the comparison of AES and Camellia algorithm performance. This comparison facilitated by the software which simulated the cryptography process for both algorithms. The performance parameters measurements including the time process, the influence of operation mode, avalanche effect, and brute force attack. This final project use Java programming language as the software development system.

Keywords : Camellia, Advanced Encryption Standard, Cryptography, cipher block, avalanche effect, brute force attack

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat dewasa ini menyebabkan informasi menjadi sesuatu yang sangat berharga, oleh karena itu perlu dilakukan perlindungan terhadap informasi dengan berbagai cara. Salah satu metode yang digunakan untuk melindungi data adalah dengan menggunakan teknik kriptografi dimana informasi yang ada dibuat sedemikian rupa agar tidak dapat diketahui oleh yang tidak memiliki hak akses.

Terdapat banyak algoritma kriptografi dimana masing-masing algoritma memiliki karakter dan spesifikasi yang berbeda. Salah satu jenis algoritma kriptografi adalah blok

cipher yang menggunakan kunci simetris, contoh : DES, IDEA, Camellia, dan AES.

Pada tugas akhir ini akan membandingkan dan menganalisa performansi dari dua algoritma kriptografi yaitu Camellia dan AES (Advanced Encryption Standard). Kedua algoritma menggunakan panjang blok data 128 bit dan panjang kunci 128 bit, 192 bit dan 256 bit. Parameter performansi yang diukur dan dibandingkan meliputi waktu proses, pengaruh mode operasi CBC,CFB,OFB, avalanche effect, dan brute force attack. Untuk mendapatkan parameter uji digunakan perangkat lunak simulasi yang dibangun menggunakan bahasa pemrograman Java.

1.2. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah

1. Merancang dan membangun perangkat lunak simulasi kriptografi algoritma

Camellia dan AES (Advance Encyption Standard).

2. Mengukur performansi dari kedua algoritma yang didapatkan melalui perangkat

lunak simulasi berdasarkan waktu proses enkripsi dan dekripsi, avalanche effect dan brute force attack.

3. Mendapatkan analisa dan kesimpulan akhir dari perbandingan performansi kedua

algoritma yang didapatkan dari simulasi.

1.3. Perumusan Masalah

(3)

2

1. Bagaimana proses pembuatan cipher pada data text dan parameter message size,

block size dan key size hingga kembali menjadi plaintext.

2. Bagaimana proses pembangkitan kunci simetris pada kedua algoritma Camellia dan

AES

3. Melakukan pembandingan dan analisa performansi algoritma melalui pengamatan

parameter-parameter performansi.

1.4. Batasan Masalah

Agar pembahasan masalah yang dilakukan pada penerapan tugas akhir ini tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan, maka batasan yang dipakai adalah sebagai berikut :

1. Parameter yang digunakan adalah waktu proses enkripsi dan dekripsi, avalanche

effect dan brute force attack.

2. Data yang akan digunakan pada proses kriptografi adalah dalam bentuk text yang

dikodekan dalam ASCII.

3. Kunci yang digunakan berjenis simetris dengan ukuran 128, 192 dan 256 bit.

4. Data masukan sistem dibagi per blok dengan ukuran per blok 128 bit.

5. Bahasa pemrograman untuk pembangunan perangkat lunak simulasi proses

kriptografi menggunakan bahasa Java.

1.5. Metodologi Penelitian

Langkah-langkah yang ditempuh dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini adalah :

1. Studi literatur, dengan mengkaji teori–teori dasar dan teori pendukung yang

tersedia dalam buku dan sumber-sumber referensi.

2. Analisa matematis mengenai struktur fungsi dari algoritma yang digunakan.

3. Perancangan dan pembangunan perangkat lunak sebagai media simulasi proses

untuk mendapatkan data-data parameter analisa.

4. Studi eksperimental dengan melakukan percobaan pada proses simulasi.

1.6. Sistematika Penulisan

Secara umum, keseluruhan Tugas Akhir ini akan dibagi menjadi lima bab pembahasan dengan disertai lampiran-lampiran yang diperlukan sebagai data penunjang. Secara garis besar masing-masing bab akan membahas hal-hal sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan

(4)

masalah, maksud dan tujuan, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori dasar mengenai konsep kriptografi kunci simetris secara umum serta konsep algoritma Camellia dan AES(Advance Encryption Standard) .

BAB III : PEMODELAN DAN SIMULASI

Perancangan simulator dari algoritma Camellia dan algoritma AES.

BAB IV : PENGUKURAN DAN ANALISIS

Berisi penjelasan proses dan hasil simulasi, perbandingan tingkat efisiensi performansi dari sistem kriptografi dan analisa parameter yang di tentukan dari data output.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan atas serangkaian penelitian yang telah

dilakukan serta saran pengembangan untuk penelitian

(5)

42

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Proses perancangan, pengujian dan pengukuran menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Panjang karakter masukan dan panjang kunci berbanding lurus terhadap waktu

proses enkripsi dan dekripsi kedua algoritma, hal ini karena data yang masuk ke dalam sistem semakin banyak yang akan mempengaruhi waktu proses sistem.

2. Waktu proses enkripsi dan dekripsi pada algoritma AES lebih rendah daripada

algoritma Camellia karena algoritma AES memilki struktur cipher dan penjadwalan kunci yang relatif lebih sederhana daripada algoritma Camellia.

3. Berdasarkan hasil pengukuran nilai avalanche effect kedua algoritma maka

algoritma Camellia dikatakan lebih tangguh terhadap cryptanalisis.

4. Brute force attack pada kedua algoritma menghasilkan nilai waktu bongkar yang

sangat besar, hal ini menyebabkan algoritma dikatakan tahan terhadap cryptanalis.

5. Untuk perancangan sistem yang lebih menekankan terhadap optimasi waktu proses

maka lebih tepat digunakan algoritma kriptografi AES karena memiliki waktu proses yang relatif rendah sementara untuk sistem yang lebih menekankan terhadap daya tahan terhadap cryptanalisis maka lebih tepat digunakan algoritma kriptografi

Camellia.

6. Pada perbandingan mode operasi didapatkan mode operasi CBC memiliki nilai

waktu proses yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan mode yang lain, maka dapat disimpulkan mode operasi ini sesuai untuk digunakan pada sistem embedded dan protokol keamanan jaringan internet.

5.2. Saran

Untuk perancangan dan pengembangan sistem ini pada tahap selanjutnya terdapat beberapa saran sebagai berikut :

1. Pengukuran parameter performansi dapat menggunakan jenis data lainnya seperti

gambar, audio atau video.

2. Adanya proses riset yang lebih lanjut untuk mendapatkan performansi yang

optimum pada algoritma AES dan Camellia.

(6)

3. Mengimplementasikan algoritma AES dan Camellia pada jaringan yang koheren seperti IMS dan jaringan NGN pada sisi keamanan jaringannya.

4. Algoritma yang dibandingkan pada tugas akhir ini berjenis block cipher, untuk riset

selanjutnya dapat menggunakan algoritma kriptografi berjenis stream cipher atau analisa fungsi hash.

(7)

xi

DAFTAR PUSTAKA

[1] C.A.van Tilborg, Henk. “Fundamentals of Cryptology”. Kluwer Academic

Publishers. 2002.

[2] Chen, Louis H.Y. Sun, Yeneng. “Coding Theory And Cryptology”. Word Scientific

Publishing. 2002.

[3] Daemen, J. Rijmen, V.

a.) “AES Proposal : Rijndael”.

Internet : http:// www.esat.kuleuven.ac.be/~rizmen

b.) “The Design of Rijndael : AES – The Advanced Encryption Standard”. Springer-Verlag. 2002.

[4] Gladman, Brian. “A Specification for Rijndael, The AES Algorithm”. 2003

[5] Henricksen, Matt. “Cryptanalysis of Modern Symmetric Ciphers”. Thesis Degree

Doctor of Philosophy, University of Queensland. 1995

[6] Ichikawa, Aoki. Matsui, Kanda. Nakajima, Moriai. Tokita. “Specification of

Camellia – A 128–bit Block Cipher”. NTT and Mitsubishi Electric Corporation.

Japan. 2000

[7] Law, Yee Wei. Doumen, Jeroen. Hartel, Pieter.”Survey and Benchmark of Block

Ciphers of Wireless sensor Networks”. University of Twente. Netherlands.

[8] Preneel, Bart. Logachev, Oleg A .”Boolean Function in Cryptology and

Information Security”. IOS press. 2008

[9] Schineir, Bruce. “Applied Cryptography second edition Protocol Algorithm and

Source Code in C”. Jhon Wiley & Sons. USA. 1996

[10] Tetsuya, Kazumoro Aoki. Mitsuru, Masuya Kanda.

a.) “A 128-bit Block Cipher Suitable for Multiple Platforms Design and Analysis”. Nippon Telegraph and Telephone. Japan. 2000

b.) “Specification of Camellia – A 128 bit Block Cipher”. Nippon Telegraph and Telephone. Japan.

[11] Yin, Yiqun Lisa. “A Note on the Block Cipher Camellia”. NTT Multimedia

Communication Laboratories. Japan. 2000.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Referensi

Dokumen terkait

sesungguhnya, tidak pula dapat menjadi contoh yang patut kita teladani, dalam kesuciannya, dengan kemampuannya yang serba bisa dan warisan. pembawaan, akan menjadi suatu kebetulan

Kekurangan teknik okulasi dini yaitu pelaksanaannya membutuhkan tingkat keahlian yang lebih tinggi atau tenaga terampil dan berpengalaman dibidang okulasi, persentase

Untuk mengetahui keterampilan mahasiswa dalam berkomunikasi secara lisan, tes berbicara dilakukan pada penelitian ini dengan menggunakan prosedur tes keterampilan

Karena kedua tema besar tersebut sesungguhnya berbicara tentang upaya membangun kerukunan antara manusia (perempuan dan laki-laki) dengan tujuan untuk mempertahankan harmoni

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh laporan keuangan, di dalamnya terdapat laporan neraca dan laporan rugi laba yang dikeluarkan Koperasi Pegawai Pekerjaan

(2008) yang menyatakan bahwa ikan Kerapu Bebek yang dipelihara dengan sistem keramba jaring apung dengan padat tebar 200 ekor/8 m 3 (25 ekor/m 3 ) dan diberi pakan ikan

yang diperoleh serta diciptakan sepanjang kontak pasien dengan sistem pelayanan kesehatan.. Rekam medik elektronik

Ruang Pelatihan • Studio pengolahan bahan baku • Studio pembuatan model dan cetakan • Studio pembentukan pola dasar • Studio ornamen/dekorasi • Studio pewarnaan •