• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR DAFTAR ISI"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

KATA PENGANTAR

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang merajalela di Indonesia terutama dimusim hujan. Penyakit ini ditakuti masyarakat karena dapat menyebabkan kematian dan penularannya mudah, yakni melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Untuk mengantisipasi masalah tersebut, maka pengetahuan masyarakat tentang pencegahan DBD perlu ditingkatkan. Dengan mengimplementasikan modul dengan setting strategi pembelajaran kooperatif jigsaw ini diharapkan, pemahaman dan perilaku masyarakat/pebelajar dalam pencegahan DBD akan meningkat. Masalah yang dibahas dalam modul ini meliputi (1) Masalah tentang nyamuk demam berdarah (Aedes aegypti); (2) Masalah tentang penularan dan pencegahan penyakit DBD; (3) Masalah tentang infeksi virus dengue.

Mudah-mudahan modul ini membantu masyarakat khususnya pebelajar peserta unit kesehatan sekolah dalam memahami penyakit DBD. Komentar dan saran semua pihak sangat kami harapkan untuk penyempurnaan modul ini.

Akhir kata, kami mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terwujdnya modul ini.

Penyusun

(3)

ii

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFATAR ISI ... ii

MODUL 1 NYAMUK DEMAM BERDARAH ... 1

Pendahuluan ... 2

Materi 1.1 Sifat-sifat Aedes aegypti ... 3

Materi 2.2 Morfologi Aedes aegypti ... 5

Materi 1.3 Larva (Jentik) Aedes aegypti ... 7

Materi 1.4 Daur Hidup Aedes aegypti... 9

Ringkasan MODUL 2 PENULARAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT DBD ... 18

Pendahuluan ... 19

Materi 2.1 Penularan Penyakit DBD ... 20

Materi 2.2 Membangun Daya Tahan Tubuh ... 22

Materi 2.3 Pemberantasan Nyamuk Aedes aegypti Dewasa (Fogging) ... 24

Materi 2.4 Pemberantasan Jentik Nyamuk Aedes aegypti (PSN-DBD) ... 26

Ringkasan ... 30

MODUL 3 IFEKSI VIRUS DENGUE ... 38

Pendahuluan ... 39

Materi 3.1 Virus Dengue... 40

Materi 3.2 Perjalanan Infeksi Virus Dengue... 42

Materi 3.3 Demam Dengue (DD) ... 45

Materi 3.4 Sindrom Syok Dengue (SSD) ... 47

Ringkasan ... 51

(4)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 1

1. Sifat-sifat Aedes aegypti

2. Morfologi Aedes aegypti

3. Jentik Aedes aegypti

4. Daur hidup Aedes aegypti

(5)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 2

PENDAHULUAN

Aedes Aegypti merupakan vektor virus dengue yang membahayakan, untuk itu kita perlu mengenal dan memahaminya lebih mendalam. Sehingga dapat terhindar dari gigitannya. Modul ini disetting dengan strategi pembelajaran kooperatif jigsaw, dengan waktu pelaksanaan dua jam pelajaran (2 x 40 menit).

TUJUAN

Setelah mempelajari dan mendiskusikan secara kooperatif baik pada diskusi kelompok ahli, kelompok asal maupun kelas materi dalam modul ini

Pebelajar diharapkan memahami tentang nyamuk demam berdarah (Aedes aegypti).

Secara khusus pebelajar diharapkan dapat:

1. Mendiskripsikan sifat-sifat nyamuk demam berdarah; 2. Menjelaskan bagian-bagian tubuh nyamuk demam

berdarah dewasa;

3. Membedakan Aedes aegypti dengan nyamuk rumah; 4. Menjelaskan ciri-ciri jentik/larva nyamuk demam

berdarah;

5. Menjelaskan daur hidup nyamuk Aedes aegypti

Garis Besar Modul

1.

Sifat-sifat Aedes aegypti;

2.

Morfologi Aedes aegypti;

3.

Larva/Jentik Aedes aegypti;

4.

Daur hidup Aedes aegypti.

(6)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 3

Materi 1.1

SIFAT-SIFAT Aedes aegypti

Aedes aegypti merupakan spesies nyamuk yang paling efisien sebagai vektor (inang perantara) penyebaran virus dengue, nyamuk tropis dan subtropis, ditemukan di seluruh dunia, terutama di antara 35oLU dan 35oLS. Meskipun Aedes pernah ditemukan sejauh 45oLU,

tetapi itu hanya terjadi pada saat musim panas, dan tidak mampu bertahan ketika musim dingin datang. Penyebaran nyamuk juga dipengaruhi ketinggian, biasanya tidak ditemukan di atas ketinggian 1000 meter dari permukaan laut.

Tidak seperti nyamuk malaria yang suka hidup di alam,

nyamuk Aedes tinggal di lingkungan buatan manusia. Tempat

peristirahatannya biasanya di dalam rumah, meskipun juga terdapat di luar rumah seperti di semak-semak atau tanaman rendah termasuk rerumputan di halaman, kebun, pekarangan rumah. Di dalam rumah, nyamuk menyukai tempat yang agak gelap misalnya di balik pakaian yang tergantung dan berwarna gelap. Rangsangan bau tubuh manusia maupun hewan dapat dihirup nyamuk dari jarak yang cukup jauh.

Nyamuk dewasa betina mengisap darah manusia pada siang hari yang dilakukan baik di dalam maupun di luar rumah. Untuk menjadi kenyang, nyamuk betina memerlukan dua sampai tiga kali hinggap dan mengisap darah. Nyamuk betina mengisap darah manusia untuk mematangkan telurnya agar dapat meneruskan keturunannya. Pengisapan darah dilakukan dari pagi hingga petang dengan dua puncak waktu yaitu setelah matahari terbit (pukul 09.00 – 10.00) dan sebelum matahari terbenam (16.00 – 17.00). Selain rakus menghisap darah, nyamuk betina yang suka tinggal di dalam rumah yang gelap dan lembab terbangnya hampir tak terdengar. Daya terbang Aedes kurang lebih 100 meter, tergantung kepada beberapa hal seperti kecepatan dan arah angin, dan lain-lain (Nadesul, 2007). Berkembang biak umumnya di tempat teduh yang ada genangan air. Air tempat nyamuk bertelur umumnya di air jernih yang ada dalam wadah, bukan pada air kotor ataupun pada air yang langsung bersentuhan dengan tanah. Airnya pun dalam keadaan tenang tak terusik.

Kelelawar dan burung merupakan pemangsa alami untuk jenis nyamuk ini. Sedangkan larva atau jentik nyamuknya biasanya dimangsa oleh burung air, serangga dan ikan.

(7)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 4

Pemangsa alami itu mungkin sudah semakin berkurang populasinya akibat ketidakseimbangan ekologi, maka populasi nyamuk Aedes meningkat terus. Atau nyamuk sendiri mulai berubah gennya sehingga kebal terhadap obat anti nyamuk.

Lembar Kegiatan Pebelajar 1.1

A. Tujuan: Mengidentifikasi sifat-sifat Aedes egypti B. Alat dan Bahan: Kertas dan alat tulis

C. Langkah Kerja:

1. Duduklah dalam kelompok asal yang telah ditentukan oleh pembelajar;

2. Bacalah materi tentang sifat-sifat Aedes aegypti;

3. Kerjakan secara individu bahan diskusi/pertanyaan yang terdapat pada Lembar Kerja Pebelajar (LKP);

4. Bergabunglah dalam kelompok tim ahli (anggota dari tim yang mendapatkan materi yang sama) untuk mendiskusikan materi dan jawaban bahan diskusi; 5. Kembalilah ke kelompok asal, paparkan materi dan

jawaban dari pertanyaan yang telah didiskusikan di kelompok ahli. Tiap anggota lainnya mendengarkan dan memberikan tanggapan;

6. Presentasi materi dan hasil diskusi di kelompok asal, dilakukan oleh setiap anggota kelompok asal secara bergantian.

D. Bahan Diskusi:

1. Kapan Aedes aegypti menggigit manusia? Mengapa ? 2. Jelaskan perbedaan habitat Aedes aegypti dengan nyamuk

rumah.

3. Mengapa populasi nyamuk Aedes aegypti terus meningkat?

(8)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 5

MORFOLOGI Aedes aegypti

Nyamuk Aedes aegypti dewasa berukuran lebih kecil jika dibandingkan nyamuk rumah (Culex quinquefasciatus). Tubuh berwarna hitam dengan gelang-gelang putih dengan bercak-bercak putih di sayap dan kakinya. Ukuran nyamuk jantan umumnya lebih kecil dari betina.

Tubuhnya tersusun dari tiga bagian, yaitu kepala, dada dan perut.

Gambar 1. Morfologi Aedes aegypti (Muna, 2009) Pada bagian kepala terdapat sepasang mata majemuk , sepasang antena yang berbulu dimana pada nyamuk jantan bulunya lebih tebal dari betina, palpus dan belalai.

Dada nyamuk ini tersusun dari 3 ruas, prothorax, mesothorax, dan metathorax. Di setiap ruas dada ada sepasang kaki yang terdiri dari femur (paha), tibia (betis), dan tarsus (tampak). Pada bagian dada juga terdapat sepasang sayap. Di bagian punggung (dorsal) ada dua garis putih melengkung vertikal di bagian kiri dan kanan yang menjadi ciri dari spesies ini.

Perut terdiri dari 8 ruas dan pada ruas-ruas tersebut terdapat bintik-bintik putih. Waktu istirahat posisi tubuhnya sejajar dengan bidang permukaan yang dihinggapinya (Wibowo, 2008).

(9)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 6

A. Tujuan: Mengidentifikasi morfologi Aedes egypti B. Alat dan Bahan: Kertas dan alat tulis

C. Langkah Kerja:

1. Duduklah dalam kelompok asal yang telah ditentukan oleh pembelajar;

2. Bacalah materi tentang morfologi Aedes aegypti;

3. Kerjakan secara individu bahan diskusi/pertanyaan yang terdapat pada Lembar Kerja Pebelajar (LKP);

4. Bergabunglah dalam kelompok tim ahli (anggota dari tim yang mendapatkan materi yang sama) untuk mendiskusikan materi dan jawaban bahan diskusi; 5. Kembalilah ke kelompok asal, paparkan materi dan

jawaban dari pertanyaan yang telah didiskusikan di kelompok ahli. Tiap anggota lainnya mendengarkan dan memberikan tanggapan;

6. Presentasi materi dan hasil diskusi di kelompok asal, dilakukan oleh setiap anggota kelompok asal secara bergantian.

D. Bahan Diskusi:

1. Jelaskan perbedaan morfologi nyamuk demam berdarah dengan nyamuk rumah ;

2. Jelaskan perbedaan nyamuk demam berdarah jantan dengan betina

3. Jelaskan bagian-bagian tubuh nyamuk dewasa

(10)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 7

LARVA (JENTIK) Aedes aegypti

Telur nyamuk Aedes aegypti berbentuk ellips atau oval memanjang, warna hitam, ukuran 0,5-0,8 mm, permukaan poligonal, tidak memiliki alat pelampung, dan diletakkan satu per satu pada benda-benda yang terapung atau pada dinding bagian dalam tempat penampungan air (TPA) yang berbatasan langsung dengan permukaan air. Telur menetas menjadi larva setelah dua hari terendam air. Telur sangat tahan kekeringan, jika tidak ada air maka telur akan tahan menunggu air selama enam bulan (Wibowo, 2008)

Gambar 2. Perkembangan Telur sampai Pupa Aedes aegypti Larva (jentik) memiliki ciri-ciri sebagai berikut: gerakannya lincah dan bergerak aktif di dalam air bersih dari bawah ke permukaan untuk mengambil udara nafas lalu kembali lagi ke bawah; Memiliki ukuran 0,5 s/d 1 cm; Jika istirahat jentik terlihat tegak lurus dengan permukaan air. Terdapat empat tahapan dalam perkembangan larva yang disebut instar. Perkembangan dari instar satu ke instar empat memerlukan waktu sekitar lima hari. Setelah mencapai instar keempat, larva berubah menjadi pupa di mana larva memasuki masa dorman. Kondisi larva saat berkembang dapat mempengaruhi kondisi

Telur Instar 1 Instar 2 Instar 3 Instar 4 Pupa

(11)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 8

nyamuk dewasa yang dihasilkan. Sebagai contoh, populasi larva yang tumbuh pada lingkungan yang ketersediaan makanan sangat minim akan menghasilkan nyamuk dewasa yang cenderung lebih rakus dalam mengisap darah dibandingkan dengan populasi larva yang tumbuh pada lingkungan yang kaya akan nutrisi. Pupa bentuk tubuhnya bengkok, dengan bagian kepala-dada (cephalotorax) lebih besar bila dibandingkan dengan bagian perutnya, sehingga tampak seperti tanda baca “koma”. Pada bagian punggung (dorsal) dada terdapat alat bernafas seperti terompet.

Lembar Kegiatan Pebelajar 1.3

A. Tujuan: Mengidentifikasi larva (jentik) Aedes egypti B. Alat dan Bahan: Kertas dan alat tulis

C. Langkah Kerja:

1. Duduklah dalam kelompok asal yang telah ditentukan oleh pembelajar;

2. Bacalah materi tentang larva (jentik) Aedes aegypti; 3. Kerjakan secara individu bahan diskusi/pertanyaan yang

terdapat pada Lembar Kerja Pebelajar (LKP);

4. Bergabunglah dalam kelompok tim ahli (anggota dari tim yang mendapatkan materi yang sama) untuk mendiskusikan materi dan jawaban bahan diskusi; 5. Kembalilah ke kelompok asal, paparkan materi dan

jawaban dari pertanyaan yang telah didiskusikan di kelompok ahli. Tiap anggota lainnya mendengarkan dan memberikan tanggapan;

6. Presentasi materi dan hasil diskusi di kelompok asal, dilakukan oleh setiap anggota kelompok asal secara bergantian.

(12)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 9

1. Jelaskan ciri-ciri jentik nyamuk demam berdarah dengue!

2. Gambar 4 tahapan perkembagan jentik!

3. Apakah kondisi jentik saat berkembang berpengaruh terhadap perilaku nyamuk sesudah dewasa?

Materi 1.4

DAUR HIDUP Aedes aegypti

1. Nyamuk betina meletakkan telur di tempat perkembang-biakannya.

2. Di dalam air dengan suhu 200 C - 400C, dalam waktu 1 - 2 hari telur menetas menjadi jentik, 4 - 9 hari kemudian berkembang menjadi kepompong dan 2 - 3 hari berikutnya menjadi nyamuk dewasa (perkembangbiakan dari telur – jentik – kepompong – nyamuk membutuhkan waktu kurang lebih 7 - 14 hari) (Wibowo, 2008).

Gambar 3. Daur Hidup Aedes aegypti Pupa

Larva

Telur Nyamuk Dewasa

(13)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 10

3. Dalam waktu 1 - 2 hari nyamuk yang baru menetas ini (yang betina) akan menggigit (mengisap darah) manusia dan siap untuk melakukan perkawinan dengan nyamuk jantan.

4. Setelah mengisap darah, nyamuk betina beristirahat sambil menunggu proses pematangan telurnya.

5. Siklus mengisap darah dan bertelur ini berulang setiap 3 - 4 hari.

6. Umur nyamuk betina mencapai 2 - 3 bulan. Lembar Kegiatan Pebelajar 1.4

A. Tujuan: Mengidentifikasi daur hidup Aedes egypti B. Alat dan Bahan: Kertas dan alat tulis

C. Langkah Kerja:

1. Duduklah dalam kelompok asal yang telah ditentukan oleh pembelajar;

2. Bacalah materi tentang daur hidup Aedes aegypti;

3. Kerjakan secara individu bahan diskusi/pertanyaan yang terdapat pada Lembar Kerja Pebelajar (LKP);

4. Bergabunglah dalam kelompok tim ahli (anggota dari tim yang mendapatkan materi yang sama) untuk mendiskusikan materi dan jawaban bahan diskusi; 5. Kembalilah ke kelompok asal, paparkan materi dan

jawaban dari pertanyaan yang telah didiskusikan di kelompok ahli. Tiap anggota lainnya mendengarkan dan memberikan tanggapan;

6. Presentasi materi dan hasil diskusi di kelompok asal, dilakukan oleh setiap anggota kelompok asal secara bergantian.

D. Bahan Diskusi:

1. Jelaskan daur hidup nyamuk demam berdarah dengue! 2. Jelaskan kaitan antara proses mengisap darah Aedes

(14)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 11

RINGKASAN

Nyamuk demam berdarah sebagai vektor penyebaran virus dengue suka tinggal di lingkungan buatan manusia misalnya pada tempat gelap dalam rumah, tumpukan baju maupun tinggal di lingkungan luar seperti semak-semak, kebun, pekarangan rumah. Berkembangbiak umumnya pada genangan air jernih bukan air kotor. Nyamuk dewasa betina manghisap darah manusia mulai pagi hingga petang dengan dua puncak yaitu setelah matahari terbit dan setelah matahari terbenam. Aedes aegypti biasanya ditemukan pada daerah tropis maupun subtropis dan ditemukan di seluruh dunia. Tidak ditemukan pada ketinggian lebih dari 1000 meter. Pemangsa alami Nyamuk ini adalah kelelawar dan burung. Serta jentik nyamuknya dimangsa oleh burung air, serangga dan ikan. Ukuran nyamuk ini lebih kecil dibandingkan nyamuk rumah biasa dengan tubuh berwarna hitam berisi gelang-gelang putih serta bercak putih di sayap dan kakinya. Ciri utama yang membedakannya adalah 2 garis melengkung vertikal di bagian kiri dan kanan ditemukan pada bagian punggungnya. Serta pada antena terdapat rambut yang lebih lebat. Telur nyamuk akan menetas selama 2 hari jika terendam air dan selama 6 bulan jika tidak terendam air. Ciri dari jentik nyamuk ini adalah gerakan yang lincah bergerak aktif, sering muncul kepermukaan untuk mengambil udara dan bila istirahat terlihat tegak lurus dengan permukaan air. Terdapat 4 tahapan perkembangan larva disebut instar, perkembangan dari instar ke instar lain sampai kepompong memerlukan waktu 4 - 9 hari. Dan memasuki masa dorman jika telah menjadi pupa. Metamorfosis sempurna dari nyamuk ini yaitu dimulai dari telur-larva/jentik-kepmpong/pupa-nyamuk dewasa dan memerlukan waktu 7-14 hari untuk mengalami metamorfosis itu.

(15)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 12

Materi Hasil Diskusi

(16)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 13

Materi Hasil Diskusi

1.1

1.2

1.3

1.4

(17)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 14

A. Cocokkanlah istilah pada kolom I dengan uraian yang sesuai pada kolom II

B. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat

1. Nyamuk demam berdarah betina menghisap darah manusia untuk.... A. mempertahankan hidupnya B. makanan pokok C. mematangkan telurnya D. pertumbuhan E. menghasilkan telur Kolom I Kolom II

___1. Vektor A. Tahapan dalam perkembangan jentik

___2. Instar B. Jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah

___3. Aedes aegypti C. Siklus hidup Aedes aegypti ___4. Berulang

setiap 3 – 4 hari

D. Siklus mengisap darah dan bertelur Aedes aegypti

___5. Antena E. Belalai nyamuk demam berdarah F. Organisme yang berperan sebagai

inang perantara dari sebuah parasit G. Dapat dipakai sebagai salah satu

pembeda nyamuk demam berdarah jantan dan betina

(18)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 15

2. Pengisapan darah dilakukan dari pagi hingga petang dengan dua puncak waktu yaitu:

A. pukul 09.00 – 10.00 dan pukul 16.00 – 17.00

B. pukul 08.00 - 09.00 dan pukul 16.00 – 17.00 C. pukul 08.00 - 10.00 dan pukul 15.00 – 17.00

D. pukul 08.00 - 10.00 dan pukul 16.00 – 18.00 E. pukul 08.00 - 10.00 dan pukul 14.00 – 16.00

3. Nyamuk Aedes Aegypti ditemukan pada daerah dengan lintang.... A. 350 LU dan 350 LS B. 350 BT dan 350 LU C. 350 LS dan 350 BT D. 350 BT dan 350 BB E. 320 LU dan 320 LS

4. Pemangsa alami nyamuk Aedes aegypti adalah.... A. burung air

B. serangga air C. kelelawar D. ikan E. laba-laba

5. Ciri khusus dari nyamuk Aedes aegypti adalah.... A. ukuran tubuhnya lebih besar dari pada spesies lain B. warna tubuh dengan gelang-gelang putih

C. pada bagian dorsal terdapat 2 garis melengkung vertikal pada kiri dan kanan

D. saat diam posisi bagian perut nyamuk terangkat

E. menghisap darah manusia pada siang hingga malam hari 6. Telur nyamuk Aedes aegypti bertahan dalam lingkungan yang

kering selama.... A. 120 hari B. 180 hari C. 160 hari D. 140 hari E. 150 hari

(19)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 16

7. Larva Aedes aegypti sewaktu-waku muncul ke permukaan air untuk.... A. beristirahat B. membentuk pupa C. mengambil udara D. menghembuskan nafas E. menyesuaikan diri

8. Posisi tubuh jentik nyamuk Aedes aegypti pada saat istirahat adalah .... A. Mendatar B. Miring C. vertikal D. terlentang E. horizontal

9. Waktu yang diperlukan nyamuk demam berdarah mengalami metamorfosis dari telur hingga dewasa adalah....

A. 7- 9 hari B. 7-14 hari C. 8-10 hari D. 5-8 hari E. 6-10 hari

10. Urutan metamorfosis nyamuk Aedes aegypti yang benar adalah.... A. telur-larva-jentik-kepompong B. telur-jentik-larva-pupa-nyamuk C. telur-larva-pupa-kepompong-nyamuk D. telur-jentik-pupa-nyamuk E. telur-larva-nyamuk-kepompong UMPAN BALIK

Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban yang ada di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi tentang nyamuk demam berdarah (Aedes aegypti).

(20)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 17

Rumus =jumlah jawaban yang benar

jumlah soal x 100%

Arti tingkat penguasaan yang anda capai: a. 90% - 100% = baik sekali

b. 80% - 89% = baik c. 70% - 79% = cukup d. < 70% = kurang

Kalau anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, berarti anda menguasai materi tersebut. Tetapi kalau kurang dari 80%, anda harus mengulangi materi modul ini, terutama bagian-bagian yang belum anda kuasai.

KUNCI JAWABAN A. MENCOCOKKAN No. Jawaban 1 F 2 A 3 B 4 D 5 G B. PILIHAN GANDA No. Jawaban 1 C 2 B 3 A 4 C 5 C 6 B 7 C 8 C 9 B 10 D

(21)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 18

1. Penularan Penyakit

DBD;

2. Membangun Daya

Tahan Tubuh;

3. Pemberantasan Nyamuk

Aedes aegypti

Dewasa

(Fogging);

4. Pemberantasan Jentik

Nyamuk

Aedes aegypti

(22)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 19

PENDAHULUAN

Penyakit demam berdarah dengue merupakan salah satu penyakit yang membahayakan kehidupan manusia. Untuk itu perlu dicegah biar kita tidak sampai tertular. Modul ini disetting dengan strategi pembelajaran kooperatif jigsaw, dengan waktu Pelaksanaan dua jam pelajaran (2 x 40 menit).

TUJUAN

Setelah membaca dan mendiskusikan materi modul ini secara kooperatif baik pada diskusi kelompok ahli, kelompok asal maupun dalam diskusi kelas. Pebelajar diharapkan memahami tentang cara penularan dan pencegahan penyakit DBD.

Akhir kegiatan pembelajaran pebelajar diharapkan dapat: 1. Menjelaskan cara penularan penyakit DBD.

2. Menjelaskan manfaat menjaga kondisi tubuh tetap bugar pada saat wabah penyakit DBD.

3. Memberi argumentasi mengapa fogging dilakukan. 4. Memberi argumentasi mengapa PSN-DBD lebih penting

dari fogging.

Gais Besar Modul

1.

Penularan Penyakit DBD;

2.

Membangun Daya Tahan

Tubuh;

3.

Pemberantasan Nyamuk Aedes

aegypti Dewasa (Fogging);

4.

Pemberantasan Jentik Nyamuk

(23)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 20

Materi 2.1

PENULARAN PENYAKIT DBD

Orang yang terinfeksi virus dengue di dalam darahnya akan terdapat virus dengue. Keberadaan virus dengue dalam darah disebut viremia. Periode viremia berlangsung selama kurang lebih 4 - 7 hari.

Pada masa viremia ini, jika seekor nyamuk betina yang belum terinfeksi virus dengue menggigit orang tersebut dan menghisap darahnya, berbagai komponen yang berada dalam darah ikut terhisap, termasuk virus dengue. Kemudian virus dengue berkembang biak di dalam tubuh nyamuk dan menyebar ke seluruh tubuh nyamuk, termasuk ke kelenjar ludahnya. Waktu yang diperlukan untuk berkembang dalam tubuh nyamuk sampai siap ditransmisikan kepada orang lain kurang lebih 7 hari.

Gambar 4. Penularan Penyakit DBD

Jika nyamuk ini menggigit orang lain, maka virus dengue akan dipindahkan bersama air liur nyamuk ke tubuh orang tersebut. Dalam waktu kurang dari tujuh hari orang tersebut dapat

(24)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 21

menderita penyakit demam berdarah dengue.

Virus memperbanyak diri dalam tubuh manusia dan akan berada dalam darah selama 4 - 7 hari (viremia). Orang yang kemasukan virus dengue tidak semuanya akan sakit demam berdarah dengue. Ada yang demam ringan yag akan sembuh dengan sendirinya, atau bahkan ada yang sama sekali tanpa gejala sakit. Tetapi semuanya merupakan pembawa virus dengue selama 4 - 7 hari sehingga dapat menularkan kepada orang lain di berbagai wilayah yang ada nyamuk penularnya (Depkes, 2005).

Lembar Kegiatan Pebelajar 2.1

A. Tujuan: Mengidentifikasi penularan penyakit demam berdarah

B. Alat dan Bahan: Kertas dan alat tulis C. Langkah Kerja:

1. Duduklah dalam kelompok asal yang telah ditentukan oleh pembelajar;

2. Bacalah materi tentang penularan penyakit demam berdarah;

3. Kerjakan secara individu bahan diskusi/pertanyaan yang terdapat pada Lembar Kerja Pebelajar (LKP);

4. Bergabunglah dalam kelompok tim ahli (anggota dari tim yang mendapatkan materi yang sama) untuk mendiskusikan materi dan jawaban bahan diskusi; 5. Kembalilah ke kelompok asal, paparkan materi dan

jawaban dari pertanyaan yang telah didiskusikan di kelompok ahli. Tiap anggota lainnya mendengarkan dan memberikan tanggapan;

6. Presentasi materi dan hasil diskusi di kelompok asal, dilakukan oleh setiap anggota kelompok asal secara bergantian.

(25)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 22

D. Bahan Diskusi:

1. Apa yang terjadi pada periode viremia?

2. Berdasarkan Gambar 4 kapan sebaiknya fogging dilakukan?

3. Jelaskan proses penularan penyakit DBD!

Materi 2.2

MEMBANGUN DAYA TAHAN TUBUH

Jika kita mampu menjaga kondisi badan tetap bugar, kecil kemungkinannya kita terkena demam berdarah. Tubuh memiliki daya tahan cukup kuat dari infeksi, baik yang disebabkan oleh bakteri, parasit, atau virus seperti penyakit DBD.

Oleh karena itu, kita perlu meningkatkan daya tahan tubuh terutama pada musim penghujan atau pancaroba. Pada masa itu terjadi perubahan cuaca yang turut mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan aneka kuman penyakit, termasuk virus dengue peneyebab DBD. Biasanya, penyakit demam berdarah muncul pada awal dan akhir musim penghujan. Hal ini dikarenakan kesempatan jentik nyamuk tumbuh lebih banyak.

Menjaga daya tahan tubuh relatif mudah yaitu: istirahat yang cukup dan mengkonsumsi makanan bergizi. Jika khawatir asupan gizinya tidak cukup tambahkan makanan suplemen yang berisi aneka vitamin yang dibutuhkan tubuh. Namun, Sebaiknya zat gizi yang dibutuhkan terpenuhi dari makanan yang kita makan.

Pada musim pancaroba, kita perlu mempertahankan asupan vitamin C. Vitamin ini sangat menunjang daya tahan tubuh seseorang. Vitamin C bisa diperoleh dengan makan sejumlah buah-buahan. Banyak yang berpendapat bahwa jambu biji merah dapat membantu penyembuhan penyakit DBD. Selain itu, sebaiknya lindungi diri dari kontak langsung dengan nyamuk. Misalnya, pasang kelambu pada saat

(26)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 23

tidur siang atau menggunakan lotion anti nyamuk. Sebaiknya, cara ini pun digunakan untuk penderita yang ada di rumah sakit. Kita juga dapat menghindari gigitan nyamuk dengan selalu menggunakan baju yang lebih tertutup. Hal ini dilakukan terutama jika hendak berkunjung ke dareah rawan demam berdarah, termasuk rumah sakit (satari, 2008).

Lembar Kegiatan Pebelajar 2.2

A. Tujuan: Mengidentifikasi cara membangun daya tahan tubuh dan mencegah kontak langsung dengan nyamuk demam berdarah

B. Alat dan Bahan: Kertas dan alat tulis C. Langkah Kerja:

1. Duduklah dalam kelompok asal yang telah ditentukan oleh pembelajar;

2. Bacalah materi tentang membangun daya tahan tubuh; 3. Kerjakan secara individu bahan diskusi/pertanyaan yang

terdapat pada Lembar Kerja Pebelajar (LKP);

4. Bergabunglah dalam kelompok tim ahli (anggota dari tim yang mendapatkan materi yang sama) untuk mendiskusikan materi dan jawaban bahan diskusi; 5. Kembalilah ke kelompok asal, paparkan materi dan

jawaban dari pertanyaan yang telah didiskusikan di kelompok ahli. Tiap anggota lainnya mendengarkan dan memberikan tanggapan;

6. Presentasi materi dan hasil diskusi di kelompok asal, dilakukan oleh setiap anggota kelompok asal secara bergantian.

D. Bahan Diskusi:

1. Jelaskan mengapa kita perlu meningkatkan daya tahan tubuh di musim penghujan?

(27)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 24

2. Apa yang harus dilakukan supaya daya tahan tubuh meningkat?

3. Bagaimana caranya melindungi diri dari kontak langsung dengan nyamuk?

Materi 2.3

PEMBERANTASAN Aedes aegypti DEWASA (FOGGING) Pemberantasan nyamuk dewasa dapat dilakukan dengan penyemprotan atau lebih tepatnya pengasapan (fogging). Yang disemprotkan sesungguhnya partikel obat yang menimbulkan asap. Dengan penyemprotan seharusnya semua nyamuk dewasa mati. Sebab partikel asap bisa menyusup sampai ke sela semak-semak dan sudut-sudut rumah. Dengan catatan cara penyemprotannya benar, dosis obat semprotnya tepat, pintu rumah dibuka, dan jendela tetap tertutup rapat agar asap tidak langsung keluar lagi. Penyemprotan tidak membunuh jentik nyamuknya

Penyemprotan perlu dilakukan di dalam maupun di luar (halaman) rumah. Hal ini mengingat kebiasaan nyamuk hinggap pada benda-benda yang tergantung di dalam atau di luar rumah atau tumbuh-tumbuhan. Penyemprotan harus dilakukan bersamaan dan berulang–ulang, karena tiap hari ada nyamuk yang menetas.

Penyemprotan bisa membahayakan kalau tidak dilakukan dengan hati-hati. Oleh karena itu, takaran insektisida yang dipakai harus diukur dengan cermat, dan tidak sampai berlebihan. Obat semprot yang digunakan sebaiknya dipilih yang tidak punya efek residu sehingga memperkecil terjadinya keracunan jangka panjang. untuk menghindari keracunan saluran pernapasan, selama proses penyemprotan, penghuni rumah dianjurkan tidak berada di dalam rumah. Makanan ditutup rapat agar tidak tercemar partikel-partikel racun serangga. Sebelum penyemprotan dilakukan, semua hewan piaraan sebaiknya

(28)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 25

disingkirkan. Termasuk menutup semua wadah air minum dan perlengkapan dapur karena membahayakan.

Gambar 5. Fogging

Efek pengasapan tidak berlangsung lama, sebab efek residualnya kecil. Umur efektif obat terbatas beberapa minggu saja.

Untuk keperluan membunuh nyamuk di dalam ruangan rumah, cukup dengan cara menyemprot nyamuk dengan obat nyamuk yang biasa dipergunakan sehari-hari.

Lembar Kegiatan Pebelajar 2.3

A. Tujuan: Mengidentifikasi cara pemberantasan nyamuk demam berdarah dewasa

(29)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 26

C. Langkah Kerja:

1. Duduklah dalam kelompok asal yang telah ditentukan oleh pembelajar;

2. Bacalah materi tentang cara pemberantasan nyamuk demam berdarah dewasa;

3. Kerjakan secara individu bahan diskusi/pertanyaan yang terdapat pada Lembar Kerja Pebelajar (LKP);

4. Bergabunglah dalam kelompok tim ahli (anggota dari tim yang mendapatkan materi yang sama) untuk mendiskusikan materi dan jawaban bahan diskusi; 5. Kembalilah ke kelompok asal, paparkan materi dan

jawaban dari pertanyaan yang telah didiskusikan di kelompok ahli. Tiap anggota lainnya mendengarkan dan memberikan tanggapan;

6. Presentasi materi dan hasil diskusi di kelompok asal, dilakukan oleh setiap anggota kelompok asal secara bergantian.

D. Bahan Diskusi:

1. Jelaskan cara fogging yang baik dan benar?

2. Apa dampak fogging yang dilakukan secara ceroboh dan kurang berhati-hati?

Materi 2.4

PEMBERANTASAN JENTIK Aedes aegypti (PSN-DBD) Pemberantasan terhadap jentik Aedes aegypti yang dikenal dengan istilah Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN-DBD) dilakukan dengan cara berikut ini. 1. Fisik. Cara ini dikenal dengan kegiatan "3 M" (menguras, menutup, mengubur) yaitu menguras bak mandi, bak WC, vas bunga, tempat minum burung, menutup tempat penampungan air seperti tempayan, drum, serta mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas seperti kaleng bekas, ban bekas, dan lain-lain. Pengurasan tempat

(30)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 27

panampungan air dilakukan secara teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali sebab daur hidup nyamuk 7 - 10 hari.

Gambar 6. Menguras

(31)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 28

Gambar 8. Mengubur

Saat ini gerakan “3M” ini telah diperluas menjadi “3M Plus” dengan menambahkan beberapa aktivitas berikut:

a. Mengganti air vas bunga, tempat minum burung, atau tempat lainnya yang sejenis seminggu sekali;

b. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar; c. Menutup lubang-lubang pada potongan bambu atau

pohon;

d. Memasang kawat kasa;

e. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar;

f. Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi ruangan yang memadai;

g. Menggunakan kelambu.

2. Biologi. Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik (ikan kepala timah, ikan gupi, ikan adu) dan bakteri (Bt. H-14).

3. Kimiawi. Cara memberantas jentik Aedes aegypti dengan menggunakan racun pembasmi jentik (larvasida) ini dikenal

(32)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 29

dengan istilah abatisasi. Larvasida yang biasa digunakan adalah temphos. Formulasi temphos yang digunakan adalah bentuk pasiran (sand granules). Dosis yang digunakan 1 ppm atau 10 gram untuk setiap 100 liter air. Abatisasi dengan temphos ini mempunyai efek residu 3 bulan. Racun pembasmi racun ini aman meskipun digunakan di tempat penampungan air yang airnya jernih dan dimanfaatkan untuk mencuci dan minum sehari-hari. Selain dapat juga digunakan racun pembasmi jentik yang lain seperti altosd golongan insect growth regulator (Depkes, 2005).

Lembar Kegiatan Pebelajar 2.4

A. Tujuan: Mengidentifikasi cara pemberantasan jentik (larva) nyamuk demam berdarah

B. Alat dan Bahan: Kertas dan alat tulis C. Langkah Kerja:

1. Duduklah dalam kelompok asal yang telah ditentukan oleh pembelajar;

2. Bacalah materi tentang cara pemberantasan Jentik (larva) nyamuk demam berdarah;

3. Kerjakan secara individu bahan diskusi/pertanyaan yang terdapat pada Lembar Kerja Pebelajar (LKP);

4. Bergabunglah dalam kelompok tim ahli (anggota dari tim yang mendapatkan materi yang sama) untuk mendiskusikan materi dan jawaban bahan diskusi; 5. Kembalilah ke kelompok asal, paparkan materi dan

jawaban dari pertanyaan yang telah didiskusikan di kelompok ahli. Tiap anggota lainnya mendengarkan dan memberikan tanggapan;

6. Presentasi materi dan hasil diskusi di kelompok asal, dilakukan oleh setiap anggota kelompok asal secara bergantian.

(33)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 30

D. Bahan Diskusi:

1. Jelaskan bagaimana cara melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah?

2. Bandingkan mana yang lebih penting fogging atau PSN-DBD?

3. Apa yang dimaksud dengan gerakan "3M plus"? RINGKASAN

Keberadaan virus dengue di dalam darah disebut viremia, periodenya berlangsung 4-7 hari. Jika pada masa viremia ada nyamuk yang menghisap darahnya maka nyamuk akan terinfeksi virus dan virus akan berkembang dalam tubuh nyamuk termasuk ke kelenjar ludah nyamuk. Waktu yang diperlukan untuk menularkannya ke orang lain lagi yaitu kurang lebih 7 hari. Virus dalam tubuh manusia berkembang selama 4-7 hari. Orang yang terinfeksi tidak semuanya mengalami DBD, ada yang demam ringan bahkan ada yang tanpa gejala sakit . Tetapi semuanya pembawa virus dengue. Pada saat musim penghujan kesempatan jentik nyamuk untuk tumbuh lebih banyak . Untuk mengantisipasi agar tidak tertular DBD kita harus menjaga daya tahan tubuh caranya dengan istirahat yang cukup, mengkonsumsi makanan bergizi dan vitamin terutama vitamin C. Selain itu hindari kontak langsung dengan nyamuk misalnya memasang kelambu saat tidur, memakai lotion anti nyamuk atau menggunakan baju yang lebih tertutup.

Pemberantasan nyamuk dewasa dilakukan dengan pengasapan (fogging). Jika cara penyemprotan benar, dosis obat tepat, pintu rumah dibuka, dan jendela tetap tertutup semua nyamuk dewasa akan mati. Kelemahan dari pengasapan yaitu tidak dapat membunuh jentik nyamuk dan pengasapan dilakukan harus berulang-ulang karena tiap hari nyamuk terus menetas. Penyemprotan hendaknya dilakukan di dalam maupun di luar rumah. Obat yang disemprotkan sebaiknya dipilih tidak memiliki efek residu dalam jangka panjang. Untuk memperkecil terjadinya keracunan pernafasan pada saat penyemprotan

(34)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 31

penghuni rumah dianjurkan berda di luar rumah, menutup makanan agar tidak terkontaminasi, dan menyingkirkan hewan piaraan.

Pemberantasan jentik nyamuk Aedes aegypti dilakukan dengan 3 cara yaitu: (1) fisik, cara ini dikenal dengan 3 M (menguras, menutup, mengubur) barang-barang yang dapat menampung air. Kemudian gerakan 3 M diperluas menjadi 3 M Plus dengan menambahkan aktivitas: mengganti tempat air seminggu sekali, Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar, menutup lubang-lubang yang tergenang air, menghindari kebiasaan menggntung pakaian, mengupayakan pencahayaan dan ventilasi ruangan dan menggunakan kelambu. (2) biologi, yaitu cara mengendalikan nyamuk dengan menggunakan musuh alami seperti, ikan pemakan jentik, serangga, dan bakteri. (3) kimiawi, cara pemberantas jentik nyamuk dengan menggunakan racun pembasmi jentik (larvasida) diistilahkan abatisasi.

(35)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 32

Lembar Diskusi Kelompok “Ahli”

(36)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 33

Lembar Diskusi Kelompok Asal

Materi Hasil Diskusi

1.1

1.2

1.3

(37)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 34

PENGUJIAN DIRI (SELF-TEST)

A. Cocokkanlah istilah pada kolom I dengan uraian yang sesuai pada kolom II

Kolom I Kolom II

___1. Viremia A. Pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengan cara menguras, mengubur, dan menanam

___2. Fogging B. Pemberantasan jentik Aedes aegypti dengan menggunakan larvasida

___3. Pengendalian Biologis

C. Pemberantasan jentik Aedes aegypti dengan cara pengasapan ___4. PSN-DBD D. Pemberantasan nyamuk dewasa

dengan cara pengasapan

___5. Abatisasi E. Keberadaan virus dengue dalam darah

F. Pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengan cara menguras, mengubur, dan menutup G. Pemberantasan sarang nyamuk

dengan cara pengasapan H. Pemberantasan jentik Aedes

aegypti dengan menggunakan ikan pemakan jentik dan bakteri

B. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat

1. Waktu yang diperlukan virus untuk berkembang dalam tubuh nyamuk sampai siap ditransmisi ke tubuh manusia adalah....

A. 6 hari C. 5 hari

(38)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 35

C. 8 hari

2. Virus siap ditranmisikan ke dalam tubuh manusia jika virus telah berkembang dan berada di dalam tubuh nyamuk pada bagian.... A. kelenjar ludah B. palpus C. usus D. mulut E. lambung

3. Penyemprotan harus dilakukan berulang-ulang sebab.... A. nyamuk terus bertambah

B. nyamuk memerlukan waktu lama untuk mati C. nyamuk suka bersarang pada tempat tersembunyi D. telur nyamuk tiap hari terus ada yang menetas E. nyamuk berpindah-pindah tempat

4. Cara menjaga daya tahan tubuh agar terhindar dari penyakit DBD....

A. istirahat pada waktunya

B. mengkonsumsi aneka jenis vitamin

C. istirahat cukup dan mengkonsumsi vitamin D. membrantas sarang nyamuk

E. memakai obat nyamuk

5. Mengkonsumsi jambu biji merah dapat mencegah penyakit DBD sebab jambu merah banyak mengandung vitamin....

A. A D. D

B. C E. E

C. B

6. Cara mencegah kontak langsung dengan nyamuk Aedes aegypti adalah....

A. memakai kelambu saat tidur B. memakai jaket saat pagi hari

C. membakar obat nyamuk terus menerus D. menggunakan selimut saat tidur

(39)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 36

7. Manakah kelemahan dari pemberantasan nyamuk dengan cara pengasapan?

A. menimbulkan bau yang menyengat B. membuat mata perih

C. menyebabkan gangguan pernafasan D. jentik-jentik nyamuk tidak ikut mati E. memerlukan biaya yang besar 8. Penyakit DBD mewabah pada musim....

A. kemarau D. dingin

B. hujan E. semi

C. kering

9. Pada penyemprotan, obat nyamuk yang paling aman digunakan adalah obat yang....

A. berbau harum

B. tidak punya efek residu C. awet digunakan

D. efektifitasnya tak terbatas E. tidak kedaluarsa

10. Pada saat penyemprotan, apa yang harus dilakukan oleh penghuni rumah?

A. Terus berada di dalam rumah sampai penyemprotan selesai

B. Membuka jendela dan pintu untuk mengusir nyamuk C. Wadah air dibiarkan terbuka agar jentik nyamuk mati D. Makanan ditutup rapat agar tidak tercemar partikel racun

serangga

E. Hewan piaraan dibiarkan dalam kandang untuk membunuh bibit penyakit

UMPAN BALIK

Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban yang ada di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi tentang penularan dan pencegahan penyakit DBD.

(40)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 37

Rumus =jumlah jawaban yang benar

jumlah soal x 100%

Arti tingkat penguasaan yang anda capai: a. 90% - 100% = baik sekali

b. 80% - 89% = baik c. 70% - 79% = cukup d. < 70% = kurang

Kalau anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, berarti anda menguasai materi tersebut. Tetapi kalau kurang dari 80%, anda harus mengulangi materi modul ini, terutama bagian-bagian yang belum anda kuasai.

KUNCI JAWABAN A. MENCOCOKKAN No. Jawaban 1 F 2 A 3 B 4 D 5 G B. PILIHAN GANDA No. Jawaban 1 C 2 B 3 A 4 C 5 C 6 B 7 C 8 C 9 B 10 D

(41)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 38

Virus Dengue;

Perjalanan Infeksi Virus

Dengue;

Demam Dengue (DD);

Demam Berdarah Dengue

(DBD) dan Sindrom

Syok Dengue SSD).

(42)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 39

PENDAHULUAN

Jika tubuh terinfeksi virus dengue pada hari ke tiga tubuh akan terserang demam. Jika daya tahan tubuh tidak kuat melawan virus dengue akan terjadi kebocoran plasma darah. Keadaan seperti ini bisa berakibat fatal. Untuk itu kita perlu mendapat informasi tentang DBD. Modul ini disetting dengan strategi pembelajaran kooperatif jigsaw, dengan waktu Pelaksanaan dua jam pelajaran (2x 40 menit)

TUJUAN

Setealah membaca dan mendiskusikan materi modul ini secara kooperatif baik pada diskusi kelompok ahli, kelompok asal maupun dalam diskusi kelas Pebelajar diharapkan memahami dampak dari infeksi virus dengue bagi kesehatan tubuh manusia.

Akhir kegiatan pembelajaran pebelajar diharapkan dapat: 1. Menggambar sketsa virion virus dengue

2. Menjelaskan perjalanan infeksi virus dengue di dalam tubuh manusia

3. Membedakan demam dengue dengan demam biasa 4. Membedakan antara demam dengue dengan demam

berdarah dengue dan sindrom syok dengue

Garis Besar Modul

1.

Virus Dengue;

2.

Perjalanan Infeksi Virus Dengue;

3.

Demam Dengue (DD);

4.

Demam Berdarah Dengue (DBD)

(43)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 40

Materi 3.1

VIRUS DENGUE

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang dapat berakibat fatal. Dalam waktu relatif singkat, penyakit ini dapat merenggut nyawa penderitanya jika tidak ditangani secepatnya.

Demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue dari famili flaviviridae dan genus flavivirus. Virus ini mempunyai empat serotipe yang dikenal dengan virus dengue tipe 1 (DEN-1), virus dengue tipe 2 (DEN-2), virus dengue tipe 3 (DEN-3) dan virus dengue tipe 4 (DEN-4). Keempat serotipe ini menimbulkan gejala yang berbeda jika menyerang manusia. Serotipe yang banyak berkembang di masyarakat adalah virus dengue DEN-1 dan DEN-3, tetapi serotipe yang menyebabkan infeksi paling berat di Indonesia, yaitu DEN-3.

Demam berdarah dengue tidak menular melalui kontak manusia dengan manusia. Virus dengue sebagai penyebab demam berdarah hanya dapat ditularkan melalui nyamuk, sehingga penyakit ini termasuk dalam kelompok arthropod borne diseases (Djunaedi, 2006).

Gambar 9. Struktur Molekuler Virus Dengue (Info, 2009) Virion virus dengue terdiri dari suatu single-stranded RNA genome yang dikelilingi oleh nucleocapsid yang dibungkus

(44)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 41

oleh lipid envelope yang mengandung protein E (envelopeprotein) dan protein M (membrane-associated protein)

Dengan menggunakan mikroskop elektron, virion virus dengue nampak sebagai partikel spherical berdiameter kurang lebih 30 nm dengan partikel-partikel kecil berdiameter 7 nm pada permukaannya (Djunaedi, 2006).

Gambar 10 ”Sketsa” Vrion Virus Dengue (Djunedi, 2006) Lembar Kegiatan Pebelajar 3.1

A. Tujuan: Mengidentifikasi morfologi virus dengue. B. Alat dan Bahan: Kertas dan alat tulis.

C. Langkah Kerja:

1. Duduklah dalam kelompok asal yang telah ditentukan oleh pembelajar;

2. Bacalah materi tentang morfologi virus dengue;

3. Kerjakan secara individu bahan diskusi/pertanyaan yang terdapat pada Lembar Kerja Pebelajar (LKP);

4. Bergabunglah dalam kelompok tim ahli (anggota dari tim yang mendapatkan materi yang sama) untuk mendiskusikan materi dan jawaban bahan diskusi; 5. Kembalilah ke kelompok asal, paparkan materi dan

jawaban dari pertanyaan yang telah didiskusikan di C : capsid

M : membrane E : envelope

(45)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 42

kelompok ahli. Tiap anggota lainnya mendengarkan dan memberikan tanggapan;

6. Presentasi materi dan hasil diskusi di kelompok asal, dilakukan oleh setiap anggota kelompok asal secara bergantian.

D. Bahan Diskusi:

1. Jelaskan macam-macam serotipe virus dengue dan serotipe mana yang paling banyak berkembang di masyarakat.

2. Mengapa penyakit yang ditimbulkan virus dengue tergolong dalam kelompok arthropod borne diseases? Materi 3.2

PERJALANAN INFEKSI VIRUS DENGUE

Gambar 11. Perjalanan Infeksi Virus Dengue (Nadesul, 2007) Keterangan gambar:

(1) Nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi virus dengue menggigit manusia. (2) Virus berkembang biak pada jaringan dekat titik inokulasi atau kelenjar getah bening. (3) Virus keluar dari jaringan ini dan menyebar melalui darah untuk menginfeksi sel-sel darah putih. (4) Virus keluar dari sel darah putih dan

(46)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 43

bersirkulasi di darah. (5) Nyamuk lain menggigit dan tertular. (6) Virus berkembang di perut nyamuk. (7) Virus berkembang di kelenjar ludah. (8) Sistem kekebalan tubuh merusak sel-sel yang terinfeksi. (9) Jika sel yang terinfeksi sedikit, demam berlangsung enam sampai tujuh hari. (10) Jika sel yang terinfeksi banyak, demam akan lebih parah dan pendarahan lebih banyak (Nadesul, 2007).

Dengan masuknya virus dengue, di dalam tubuh berlangsung reaksi hebat. Reaksi itu sedemikian rupa sehingga pipa pembuluh darah di seluruh tubuh mengalami kebocoran. Plasma darah merembes keluar dari pipa pembuluhnya, terutama pipa yang berukuran kecil.

Selain kerusakan pipa pembuluh darah, sumsum tulang juga ikut rusak. Padahal sumsum tulang merupakan pabrik pembuat segala jenis sel darah. Produksi sel darah menurun. Termasuk sel darah merah, sel darah putih dan sel pembeku darah (trombosit).

Bukan hanya itu, reaksi di dalam tubuh akibat masuknya virus dengue selain sel trombositnya berkurang, juga menurunkan zat pembeku darah. Padahal dibutuhkan lebih banyak sel trombosit buat menambal dinding pipa pembuluh darah yang bocor.

Semakin banyak pipa pembuluh darah yang bocor semakin menyusut persediaan trombosit. Sedangkan produksinya sendiri sudah menurun. Itu sebabnya kenapa pada kasus DBD selain trombosit, haemoglobin dan sel darah putih terus menurun sedangkan Hct (hematokrit) meningkat. Nilai Hct yang meninggi menunjukan tingkat pengentalan darah yang sudah terjadi akibat merembesnya plasma darah keluar dari pembuluhnya (hemokonsentrasi).

Plasma darah yang merembes keluar dari pembuluh darah, dapat menumpuk di jaringan luar sel, rongga-rongga serosa seperti rongga paru-paru, rongga hati, rongga peritoneum, rongga pericardium dan lain-lain. Hal ini menimbulkan berbagai gejala seperti sesak nafas, bengkak sendi, perut membesar serta terganggunya fungsi jantung dan paru-paru.

(47)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 44

Lembar Kegiatan Pebelajar 3.2

A. Tujuan: Mengidentifikasi perjalanan infeksi virus dengue B. Alat dan Bahan: Kertas dan alat tulis

C. Langkah Kerja:

1. Duduklah dalam kelompok asal yang telah ditentukan oleh pembelajar

2. Bacalah materi tentang perjalanan infeksi virus dengue; 3. Kerjakan secara individu bahan diskusi /pertanyaan yang

terdapat pada Lembar Kerja Pebelajar (LKP);

4. Bergabunglah dalam kelompok tim ahli (anggota dari tim yang mendapatkan materi yang sama, bertemu dalam kelompok ahli) untuk mendiskusikan materi dan jawaban bahan diskusi;

5. Kembalilah ke kelompok asal, paparkan materi dan jawaban dari pertanyaan yang telah didiskusikan di kelompok ahli. Tiap anggota lainnya mendengarkan dan memberikan tanggapan;

6. Presentasi materi dan hasil diskusi di kelompok asal, dilakukan oleh setiap anggota kelompok asal secara bergantian.

D. Bahan Diskusi:

1. Jelaskan apa yang terjadi kalau manusia digigit nyamuk yang terinfeksi virus dengue?

2. Apa dampak dari masuknya virus dengue ke dalam tubuh manusia?

(48)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 45

Materi 3.3

DEMAM DENGUE (DD)

Tubuh yang untuk pertama kali dimasuki virus dengue, akan terserang penyakit ”demam dengue”. Di Indonesia demam dengue dikenal sebagai ”demam lima hari”. Dokter Inggris menjulukinya sadle back fever atau ”demam pelana kuda”. Dijuluki demam pelana kuda oleh karena demam dengue memang bersifat khas, yakni tiga hari pertama demam tinggi (39 - 400C), kemudian demam mereda pada hari keempat, lalu demam bangkit kembali setelah hari kelima. Jadi kalau grafik demam dengue digambar, kurvanya menyerupai pelana kuda

Gambar 12. Kurva Suhu Demam Dengue (Hadinegoro, 2009) Bukan hanya demam, bersamaan demam kali pertama, muncul juga ruam merah pada wajah dan dada yang segera menghilang, sehingga sering terluput untuk diketahui. Pasien lesu, nyeri kepala, nyeri pegal linu sekujur tubuh, khususnya

Time of defervescence

Klinis perbaikan Nafsu makan baik Temperatur

(49)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 46

punggung dan persendian. Ruam merah pada kulit muncul kembali pada saat demam meninggi untuk kali kedua. Ruam merah awalnya muncul di kulit dada, yang kemudian menjalar ke anggota gerak, disusul dengan bintik-bintik kemerahan kulit, mirip bekas gigitan nyamuk. Setelah suhu tubuh mereda, biasanya menyisakan bercak kehitaman di punggung kaki atau tangan.

Jika pada kenaikan suhu kali kedua ini darah diperiksa, hitung sel darah putih (leukosit) turun, sedang jumlah trombositt, sel pembeku darah, masih normal. Berbeda dengan pada infeksi umumnya, sel darah putih akan meningkat, pada serangan virus dengue, leukosit justru menurun. Ini terjadi karena sumsum tulang sebagai pabrik pembuat sel darah ditekan oleh reaksi imun akibat masuknya virus dengue. Yang agak khas, selain gambaran demamnya, serangan virus dengue untuk pertama kali, memunculkan keluhan nyeri bila dilakukan penekanan pada bagian bawah ulu hati.

Bukan kejadian jarang, kasus ”demam dengue” bersifat tidak khas. Jenis demam yang tak jelas seperti ini, sering dikelompokan ke dalam kasus ”demam yang tak terdiferensiasikan”. Namun, kita masih bisa tahu kalau itu ”demam dengue” jika pada saat itu dilakukan pemerikasaan darah. Zat kekebalan imunoglobulin (Ig) jenis IgM positif dan pemeriksaan NS-1 antigen positi fpada hari 1 - 3 demam. Lembar Kegiatan Pebelajar 3.3

A. Tujuan: Mengidentifikasi proses terjadinya demam dengue B. Alat dan Bahan: Kertas dan alat tulis

C. Langkah Kerja:

1. Duduklah dalam kelompok asal yang telah ditentukan oleh pembelajar

(50)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 47

3. Kerjakan secara individu bahan diskusi /pertanyaan yang terdapat pada Lembar Kerja Pebelajar (LKP);

4. Bergabunglah dalam kelompok tim ahli (anggota dari tim yang mendapatkan materi yang sama, bertemu dalam kelompok ahli) untuk mendiskusikan materi dan jawaban bahan diskusi;

5. Kembalilah ke kelompok asal, paparkan materi dan jawaban dari pertanyaan yang telah didiskusikan di kelompok ahli. Tiap anggota lainnya mendengarkan dan memberikan tanggapan;

6. Presentasi materi dan hasil diskusi di kelompok asal, dilakukan oleh setiap anggota kelompok asal secara bergantian.

D. Bahan Diskusi:

1. Jelaskan perbedaan demam dengue dengan demam biasa! 2. Selain demam, apa ciri-ciri lain dari demam dengue? 3. Jika pada kenaikan suhu kali kedua (pada hari ketujuh)

darah penderita diperiksa apa yang terjadi? Materi 3.4

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DAN SIDROM SYOK DENGUE (SSD)

Sebelum seseorang terkena DBD, di dalam tubuhnya telah ada satu jenis serotipe virus dengue (serangan pertama kali). Biasanya serangan pertama kali menimbulkan demam dengue . Ia akan kebal seumur hidup terhadap serotipe yang menyerang pertama kali itu. Namun, hanya akan kebal maksimal 6 bulan - 5 tahun terhadap serotipe virus dengue lain. Misalnya, seseorang terinfeksi DEN-1. Ia akan kebal seumur hidup terhadap serotipe itu dan hanya maksimal 6 bulan - 5 tahun kebal terhadap DEN-2, DEN3, dan DEN-4. Serangan virus dengue kedua kali inilah yang mengakibatkan demam berdarah dengue.

(51)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 48

Masa inkubasi DBD dimulai dari gigitan sampai timbul gejala, berlangsung selama dua minggu. Darah penderita sudah mengandung virus, yaitu sekitar 1 - 2 hari sebelum terserang demam. Virus tersebut berada dalam darah selama 5 - 8 hari. Jika daya tahan tubuh tidak cukup kuat melawan virus dengue maka orang tersebut akan mengalami berbagai gejala DBD.

Hampir semua orang panik jika anggota keluarganya demam, terutama jika sedang ada peningkatan jumlah kasus DBD. Namun, kita perlu memperhatikan penyebab lain selain berpikir DBD meskipun memang gejala awal DBD adalah demam tinggi yang muncul tiba–tiba. Biasanya, demam berlansung selama 2 - 7 hari. Penderita juga sering merasa mual, muntah, sakit kepala, nyeri otot. Nyeri persendian, nyeri tulang, dan perut terasa kembung. Pada Bayi, demam yang tinggi dapat menimbulkan kejang atau step.

Sering, gejala-gejala tersebut sulit dideteksi sebagai gejala demam berdarah. Hal ini dikarenakan gejalanya hampir menyerupai gejala penyakit infeksi akut. Justru, tanda khas muncul saat penderitannya memasuki keadaan yang cukup parah, yaitu adanya perdarahan diberbagai organ tubuh. Bentuk perdarahan yang paling sering berupa perdarahan kulit yang dapat diperiksa melalui uji bendung (rumple leede). Selain itu, gejala khas dapat terlihat dari tampilan wajah yang cenderung memerah, terjadi pembesaran hati, dan tinja yang berwarna hitam atau mengandung darah. Jika gejala ini sudah muncul, biasanya penderita harus dirawat dengan lebih serius agar tidak memasuki fase kritis.

Pada pendertia DBD selalu terjadi trombositopenia yang mulai ditemukan pada hari ketiga dan berakhir pada hari kedelapan sakit. Umumnya, jumlah trombosit <100.00/mm3. Selain itu, terjadi peningkatan nilai hematokrit yang dikarenakan kebocoran pembuluh darah. Jika hal ini tidak bisa ditanggulangi, akan terjadi perdarahan saluran cerna yang ditandai dengan warna yang hitam seperti ter. Pada stadium akhir, dapat terjadi muntah darah segar. Biasanya, hal ini berakibat fatal.

(52)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 49

Sebelum muncul gejala tersebut, tubuh akan bereaksi tehadap virus. Pada tahap awal, tubuh mencoba untuk melawan virus dengan menetralisasi virus. Ruam merupakan bentuk netralisasi ini. Namun, jika tidak berhasil maka virus mulai menggangu fungsi pembekuan darah. Hal ini merupakan akibat dari penurunan jumlah dan kualitas komponen-komponen beku darah yang menimbulkan manifestasi perdarahan.

Jika kondisi ini menjadi parah maka akan timbul kebocoran plasma darah. Plasma dari dalam pembuluh darah akan memasuki rongga perut dan paru-paru. Keadaan ini bisa fatal akibatnya. Inilah yang disebut sebagai demam berdarah dengue. Jika tidak dapat ditanggulangi, dapat menjadi sindrom syok dengue.

Gambar 13. Kurva Suhu DBD (Hadinegoro, 2009) Penderita DBD dalam keadaan apapun perlu mendapatkan perawatan dan pemantauan yang serius. Utamanya,

Temperatur

Time of defervescence

Klinis memburuk, lemah, gelisah, tangan kaki dingin, nafas cepat, diuresis berkurang, tidak ada nafsu makan

Syok

(53)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 50

jika demam mendadak turun. Selain menjadi indikasi kesembuhan, penurunan suhu tubuh sering menjadi gejala awal penderita memasuki tahap sindrom syok dengue. Keadaan ini sering terjadi pada hari keempat sampai hari kelima sakit. Sindrom syok dengue merupakan suatu keadan yang sangat buruk dan dapat muncul secara tiba-tiba.

Banyak orang tua termasuk dokter terkecoh dengan kondisi ini. Sering penderita dianggap akan segera sembuh karena suhu tubuh menurun. Padahal, jika diperhatikan dengan benar, penderita DBD yang memasuki fase SSD tampak gelisah. Tubuhnya akan terasa sangat dingin akibat kegagalan peredaran darah. Tidak sedikit juga penderita yang mengeluhkan sakit ulu hati atau sakit perut hebat karena perdarahan di lambung. Gejala lain, yaitu wajah pucat, tekanan nadi terus melemah, sampai hilang kesadaran (Satari, 2008).

Lembar Kegiatan Pebelajar 3.4

A. Tujuan: Mengidentifikasi demam berdarah dengue dan syok sindrom dengue

B. Alat dan Bahan: Kertas dan alat tulis

C. Langkah Kerja:

1. Duduklah dalam kelompok asal yang telah ditentukan oleh pembelajar

2. Bacalah materi tentang demam berdarah dengue dan syok sindrom dengue;

3. Kerjakan secara individu bahan diskusi /pertanyaan yang terdapat pada Lembar Kerja Pebelajar (LKP);

4. Bergabunglah dalam kelompok tim ahli (anggota dari tim yang mendapatkan materi yang sama, bertemu dalam kelompok ahli) untuk mendiskusikan materi dan jawaban bahan diskusi;

5. Kembalilah ke kelompok asal, paparkan materi dan jawaban dari pertanyaan yang telah didiskusikan di

(54)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 51

kelompok ahli. Tiap anggota lainnya mendengarkan dan memberikan tanggapan;

6. Presentasi materi dan hasil diskusi di kelompok asal, dilakukan oleh setiap anggota kelompok asal secara bergantian.

D. Bahan Diskusi:

1. Apa yang dimaksud demam berdarah dengue?

2. Jelaskan perbedaan antara demam dengue dengan demam berdarah dengue dan syok sindrom dengue?

RINGKASAN

DBD disebabkan oleh virus dengue, virus ini mempunyai 4 serotipe yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4. Serotipe yang banyak ada di masyarakat yaitu DEN-1 dan DEN-3, sedangkan yang menyebabkan infeksi paling parah yaitu DEN-3. Virion virus tersusun dari suatu single-stranded RNA yang dikelilingi oleh nucleocapcid yang dibungkus oleh lipid envelope yang mengandung protein E dan protein M.

Perjalanan infeksi vius dengue dimulai dari nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi menggigit manusia, virus berkembang pada jaringan dekat titik kelenjar getah bening kemudian virus keluar dari jaringan dan menyebar dan menginfeksi sel darah putih selanjutnya bersikulasi di darah. Jika nyamuk lain menggigit maka akan tertular dan berkembang di perut nyamuk selanjutnya berkembang di kelenjar ludah dan begitu seterusnya. Dengan masuknya virus dengue di dalam tubuh terjadi reaksi hebat dimana plasma darah akan merembes keluar pembuluh. Selain itu akan terjadi kerusakan sumsum tulang sehingga produksi berbagai jenis sel darah akan menurun. Selain itu zat pembeku darah juga menurun. Semakin banyak pembuluh darah yang bocor semakin menyusut persediaan trombosit, haemoglobin dan sel darah putih sedangkan hemotokrit meningkat.

(55)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 52

Demam dengue/demam lima hari, sadle back fever terjadi karena serangan pertama virus. Demam ini disebut juga demam pelana kuda karena 3 hari pertama demam tinggi kemudian demam mereda pada hari keempat lalu demam bangkit lagi setelah hari kelima dan grafiknya jika digambar dengan kurva menyerupai pelana kuda. Ciri pertama akan muncul ruam pada sekujur tubuh dan menghilang, seiring dengan itu dibarengi juga pegal di persendian, lesu, nyeri kepala. Kemudian ruam muncul dibarengi bintik-bintik merah. Jika terjadi kenaikan suhu untuk kali kedua, sel darah putih menurun, trombosit normal hal itu terjadi karena kerusakan sumsum tulang.

Serangan pertama kali muncul karena DEN-1 dan akan bertahan 6 bulan-5 tahun terhadap serotipe virus lain. Jika terjadi serangan oleh serotipe virus lain inilah penyebab DBD. Masa inkubasi virus kira-kira 2 minggu baru muncul demam. Virus berada dalam darah selam 5-8 hari. DBD adalah demam tinggi yang muncul tiba-tiba dengan gejala merasa mual, muntah, sakit kepala, nyeri otot, pada bayi akan terjadi kejang atau step. Jika hal itu terjadi berlanjut maka akan terjadi perdarahan pada saluran pencernaan yang ditandai kotoran berwarna hitam dan mengandung darah. Pada penyakit DBD selalu ditemukan trombositopemia yang mulai ditemukan pada hari ketiga dan berakhir pada hari kedelapan. Ruam yang terjadi pada kulit merupakan bentuk netralisasi terhadap virus dengue. Jika kondisi parah dan tidak diatasi maka akan terjadi sindrome syok dengue dan berakibat fatal.

(56)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 53

Materi Hasil Diskusi

(57)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 54

Materi Hasil Diskusi

1.1

1.2

1.3

1.4

(58)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 55

A. Cocokkanlah istilah pada kolom I dengan uraian yang sesuai pada kolom II

Kolom I Kolom II

___1. Sumsum tulang A. Kenaikan jumlah trombosit ___2. Hematokrit B. Pabrik pembuat sel darah putih ___3. Demam Dengue

C. Demam yang terjadi akibat serangan virus serotipe berbeda untuk kedua kalinya

___4. DBD

D. Pabrik pembuat segala jenis sel darah

___5. Trobositopenia

E. Demam kali pertama karena terinfeksinya sel-sel darah putih F. Pengentalan darah akibat merembesnya plasma darah keluar dari pembuluhnya. G. Demam yang terjadi akibat

serangan virus serotipe sama untuk kedua kalinya

H. Penurunan jumlah trombosit B. Pilihlah salah jawaban yang paling tepat

1. Serotipe virus yang banyak berkembang di masyarakat indonesia penyebab DBD adalah....

A. DEN-2 dan DEN-1

B. DEN-1 dan DEN-3

C. DEN-4 dan DEN-2

D. DEN-3 dan DEN-4

(59)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 56

2. Serotipe virus yang menyebabkan infeksi paling berat di indonesia adalah....

A. DEN-1 D. DEN-4

B. DEN-2 E. DEN-5

C. DEN-3

3. Penyakit DBD merupakan jenis penyakit yang hanya dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk, sehingga penyakit ini dikelompokan ke dalam....

A. penyakit berbahaya

B. penyakit menular

C. arthropod borne diseasis

D. penyakit yang ditularkan oleh hewan

E. arthropod diseases

4. Jika manusia digigit oleh nyamuk Aedes yang telah terinfeksi virus dengue maka perjalanan infeksi virus dengue adalah sebagai berikut kecuali:

A. virus berkembang biak pada kelenjar getah bening

B. virus menginfeksi sel-sel darah putih C. virus menginfeksi sel-sel darah merah

D. sistem kekebalan tubuh merusak sel-sel yang terinfeksi

E. makin banyak sel yang terinfeksi demam akan semakin parah

5. Jika sumsum tulang mengalami kerusakan akibat terserang virus dengue, akan berdampak….

A. timbulnya gejala-gejala pegal

B. terganggunya produksi sel darah

C. darah merembes keluar pembuluh

D. darah akan mengalami pembekuan

E. demam yang amat tinggi

6. Apa akibat dari semakin banyaknya pipa pembuluh darah yang bocor?

A. Darah akan merembes keluar

B. Darah akan berhenti mengalir

C. Penyusutan persediaan trombosit

D. Trombosit akan semakin banyak

E. Hematokrit akan menurun

7. Pada kasus demam berdarah akan terjadi peningkatan….

A. erotrosit D. hematrokit

B. leukosit E. haemoglobin

(60)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 57

8. Jika terjadi kenaikan suhu badan untuk kedua kalinya maka telah terjadi....

A. jumlah leukosit normal dan trombosit menurun

B. jumlah eritrosit normal dan leukosit menurun

C. jumlah leukosit turun dan trombosit normal

D. jumlah leukosit turun dan trombosit meningkat

E. jumlah trombosit menurun dan eritrosit meningkat

9. Sebelum seseorang terkena demam berdarah dengue (DBD) misalnya di dalam tubuhnya telah terdapat serotip DEN-2 maka ia akan kebal?

A. Seumur hidup terhadap DEN-1, DEN-3 dan DEN-4

B. Seumur hidup terhadap DEN-1 dan DEN-3

C. Seumur hidup terhadap serotipe DEN-3 dan DEN-4

D. Enam bulan – lima tahun terhadap serotipe DEN-1, DEN-3

dan DEN-4

E. Enam bulan – lima tahun terhadap serotipe DEN-2

10. Jika demam berdarah dengue tidak bisa ditanggulangi akan menyebabkan....

A. kematian D. kerusakan organ tubuh

B. cacat permanen E. peradangan otak

C. sindrom syok dengue

UMPAN BALIK

Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban yang ada di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi tentang infeksi virus dengue.

Rumus =jumlah jawaban yang benar

jumlah soal x 100%

Arti tingkat penguasaan yang anda capai: a. 90% - 100% = baik sekali

b. 80% - 89% = baik c. 70% - 79% = cukup d. < 70% = kurang

(61)

Modul DBD dengan Setting SPK Jigsaw 58

Kalau anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, berarti anda menguasai materi tersebut. Tetapi kalau kurang dari 80%, anda harus mengulangi materi modul ini, terutama bagian-bagian yang belum anda kuasai.

KUNCI JAWABAN A. MENCOCOKKAN No. Jawaban 1 F 2 A 3 B 4 D 5 G B. PILIHAN GANDA No. Jawaban 1 C 2 B 3 A 4 C 5 C 6 B 7 C 8 C 9 B 10 D

Gambar

Gambar 1. Morfologi Aedes aegypti (Muna, 2009)  Pada  bagian  kepala  terdapat  sepasang  mata  majemuk  ,  sepasang  antena  yang  berbulu  dimana  pada  nyamuk  jantan  bulunya lebih tebal dari betina, palpus dan belalai
Gambar 2. Perkembangan Telur sampai Pupa Aedes aegypti  Larva  (jentik)  memiliki  ciri-ciri  sebagai  berikut:  gerakannya  lincah  dan  bergerak  aktif  di  dalam  air  bersih  dari  bawah ke permukaan untuk mengambil udara nafas lalu kembali  lagi ke ba
Gambar 3. Daur Hidup Aedes aegypti Pupa
Gambar 4. Penularan Penyakit DBD
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menurut teori bahwa penggunaan frekuensi yang tinggi akan membutuhkan energi yang lebih untuk memancarkan sinyal dari base station sementara pada percobaan

Sebelum melaksanakan suatu perkawinan, pertama-tama yang harus dilakukan adalah pelamaran ( madduta) pada saat inilah pihak perempuan mengajukan jumlah Uang Panaik

Pantun cinta merupakan pantun yang digunakan untuk merayu seseorang dengan kata-kata yang Pantun cinta merupakan pantun yang digunakan untuk merayu seseorang dengan kata-kata

Registrasi Nama Tempat Tanggal Lahir Penguruan Tinggi No... Registrasi Nama Tempat Tanggal Lahir Penguruan

Untuk menjalankan amanah Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasionaln dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Apabila surat peringatan ini tidak diindahkan dalam 3 (tiga) kali berturut-turut masing-masing selama 7 (tujuh) hari kerja, maka akan dikenakan sanksi penertiban berupa

Dalam penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif dimana dalam penelitian ini yang merupakan data kuantitatif adalah jumlah investasi di Provinsi Bali, data perkembangan PDRB

Konsep gitar akustik rotan ini adalah dengan mengaplikasikan papan rotan laminasi yang merupakan produk hasil riset Pak Dodi Mulyadi di PIRNAS (Pusat Inovasi