• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN APLIKASI KEAMANAN DATA TEKS DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA KNAPSACK DAN RSA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN APLIKASI KEAMANAN DATA TEKS DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA KNAPSACK DAN RSA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN APLIKASI KEAMANAN DATA TEKS

DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA

KNAPSACK DAN RSA

Yeni Andriani Putri

ABSTRAK

Kriptografi adalah ilmu yang berguna untuk mengacak (kata yang lebih tepat adalah masking) data sedemikian rupa sehingga tidak bisa dibaca oleh pihak ketiga. Tentu saja data yang diacak harus bisa dikembalikan ke bentuk semula oleh pihak yang berwenang. Data yang ingin diacak biasanya disebut Plain Teks (Plain Text). Data diacak dengan menggunakan Kunci Enkripsi (Encryption Key). Proses pengacakan itu sendiri disebut Enkripsi (Encryption). Plain Teks yang telah diacak disebut Cipher Teks (Chiper Text). Kemudian proses untuk mengembalikan Cipher Teks ke Plain Teks disebut Dekripsi (Decryption). Kunci yang digunakan pada tahap Dekripsi disebut Kunci Dekripsi (Decryption Key). Secara informal, knapsack problem adalah masalah bagaimana mengisi suatu knapsack yang mempunyai kapasitas tertentu dengan benda-benda dari sekumpulan yang mempunyai ukuran berbeda-beda sehingga knapsack terisi penuh sesuai kapasitas. Tidak semua benda dari kumpulan perlu dimasukkan kedalam knapsack. Knapsack cryptosystem merupakan algoritma public key yang berbasis pada knapsack problem. Salah satu jenis knapsack problem yaitu subset sum problem yang digunakan pada algoritma public key. Kekuatan algoritma public key berbasis knapsack ini bergantung pada sulitnya memecahkan persoalan knapsack atau knapsack problem. RSA merupakan algoritma enkripsi yang termasuk jenis asimetris. Proses enkripsi dan dekripsi dari algortima RSA menggunakan key yang berbeda. Proses enkripsi menggunakan sebuah public key sedangkan pada proses dekripsi dibutuhkan sebuah private key. Kriptografi public key yang paling banyak digunakan ialah RSA. Tingkat kesulitan untuk menyerang enkripsi RSA bergantung pada sulitnya pencarian faktor bilangan prima yang digunakan untuk enkripsi ini RSA menggunakan dua buah bilangan bulat prima untuk mendapatkan public key dan private key yang akan digunakan dalam proses enkripsi dan dekripsi pesan. RSA digunakan pada aplikasi ini untuk mengenkripsi pesan rahasia yang berupa file agar keamanan dari pesan rahasia tadi semakin kuat.

Kata Kunci : Keamanan Data, File Teks, Algoritma Enkripsi / Dekripsi, Algoritma KNAPSACK, RSA

I. PENDAHULUAN

Keamanan menjadi faktor penting dalam proses pengiriman informasi melalui jaringan internet. Jika hal tersebut diabaikan, maka informasi tersebut dapat dengan mudah dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan. Jika informasi tersebut digunakan untuk tujuan yang tidak semestinya, maka tentu saja hal ini akan merugikan baik bagi pengirim maupun penerima informasi. Untuk itu, para ahli teknologi informasi mengembangkan metode-metode yang dapat menjamin keamanan tersebut. Kriptografi merupakan teknik pengamanan informasi. Kriptografi akan menyamarkan informasi yang dikirim menjadi tidak bermakna, misalkan seseorang yang ingin mengirim informasi kepada seseorang dengan kata “jual” pada proses pengiriman kata tersebut akan disamarkan menjadi sesuatu yang tidak bermakna misalkan “?%&#”.

Algoritma kriptografi yang handal adalah algoritma kriptografi yang kekuatannya terletak pada kunci, bukan pada kerahasiaan algoritma itu sendiri. Kriptografi terdiri dari dua proses yaitu proses enkripsi dan dekripsi. Kedua proses tersebut berfungsi untuk mentransformasikan data asli atau lebih dikenal dengan istilah plaintext dan data sandi yang dikenal dengan ciphertext (Sigit Susanto Putro, 2007, Peranan Kriptografi dalam Keamanan data pada Jaringan Komputer, ISSN: 0216 – 0544).

Secara informal, knapsack adalah masalah bagaimana mengisi suatu knapsack yang mempunyai kapasitas tertentu dengan benda-benda dari sekumpulan yang mempunyai ukuran berbeda-beda sehingga knapsack terisi penuh sesuai kapasitas. Tidak semua benda dari kumpulan perlu dimasukkan kedalam

knapsack Knapsack cryptosystem merupakan

algoritma public key yang berbasis pada knapsack problem. Salah satu jenis knapsack problem yaitu subset sum problem yang digunakan pada algoritma public key. Kekuatan algoritma public key berbasis knapsack ini bergantung pada sulitnya memecahkan persoalan knapsack atau knapsack problem (Sentot Kromodimoeljo, 2009, Teori & Aplikasi Kriptografi, ISBN 978-602-96233-0-7, SPK IT Consulting)

RSA merupakan algoritma enkripsi yang termasuk jenis asimetris. Proses enkripsi dan dekripsi dari algortima RSA menggunakan key yang berbeda. Proses enkripsi menggunakan sebuah public key

sedangkan pada proses dekripsi dibutuhkan sebuah

private key. Kriptografi public key yang paling banyak digunakan ialah RSA. Tingkat kesulitan untuk menyerang enkripsi RSA bergantung pada sulitnya pencarian faktor bilangan prima yang digunakan untuk enkripsi ini. RSA menggunakan dua buah bilangan bulat prima untuk mendapatkan public key dan private key yang akan digunakan dalam proses enkripsi dan dekripsi pesan. RSA digunakan pada aplikasi ini untuk mengenkripsi pesan rahasia yang berupa file agar keamanan dari pesan rahasia tadi semakin kuat (Arya Reza Nugraha dan Ary Mazharuddin S, 2003, Penyembunyian Pesan Rahasia yang Terenkripsi Menggunakan Algoritma RSA pada Media Kompresi, ISSN: 2337-3539)

Dalam mengirimkan suatu informasi rahasia yang berupa pesan, pengirim menggunakan teknik kriptografi untuk menyamarkan arti dari pesan tersebut sehingga apabila ada pihak-pihak tertentu yang mencoba untuk membaca pesan rahasia tadi, pihak tersebut akan kebingungan dengan isi pesan rahasia. Hanya pihak penerima yang mengetahui teknik kriptografi yang digunakan yang dapat membaca arti

(2)

dari suatu informasi rahasia tersebut. Tetapi tidak selamanya pesan rahasia tersebut terjamin keamanannya, karena teknik kriptografi memiliki kelemahan oleh karena itu untuk meningkatkan keamaan dari pesan tersebut maka dibuat penggabungan 2 (dua) algoritma sekaligus yang mana dengan teknik ini pesan yang dikirim akan lebih sulit dibaca karena apabila ada yang berusaha untuk membacanya maka harus mengetahui algoritma apa saja yang dibuat untuk menyamarkan pesan tersebut.

II. LANDASAN TEORI

A. Kriptografi

Menurut Ariyus (2006) Kriptografi berasal dari bahasa Yunani. Menurut bahasa tersebut kata “kriptografi” dibagi menjadi dua, yaitu kripto dan graphia. Kripto berarti secret (rahasia) dan Graphia berarti writing

(tulisan). Menurut terminologinya, kriptografi adalah ilmu dan seni untuk menjaga keamanan pesan ketika pesan dikirim dari suatu tempat ke tempat yang lain Kriptografi merupakan seni dan ilmu untuk menjaga keamanan data dengan metode tertentu, dan pelakunya disebut cryptographer. Kriptografi disebut sebagai ilmu karena didalamnya terdapat metode (rumusan) yang digunakan, dan dikatakan sebagai seni karena karena dalam membuat suatu teknik kriptografi itu sendiri merupakan ciri tersendiri dari si pembuat dan memerlukan teknik khusus dalam mendisainnya. Sedangkan cryptanalysis adalah suatu ilmu dan seni memecahkan ciphertext menjadi plaintext tanpa melalui cara yang seharusnya dan orang yang

melakukannya disebut cryptanalyst.

Kriptografi juga dapat disebut dengan ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi, seperti kerahasiaan data, keabsahan data, integritas data, serta autentikasi data. Sebuah pesan rahasia harus terjaga keamanannya, salah satu cara dengan penyandian pesan yang bertujuan meyakinkan privasi dengan menyembunyikan informasi dari orang-orang yang tidak ditujukan informasi tersebut kepadanya (Rinaldi Munir, 2004).

B. RSA (Rivest Shamir Adleman)

RSA merupakan algoritma enkripsi yang termasuk jenis asimetris. Proses enkripsi dan dekripsi dari algortima RSA menggunakan key yang berbeda. Proses enkripsi menggunakan sebuah public key sedangkan pada proses dekripsi dibutuhkan sebuah private key. Kriptografi public key yang paling banyak digunakan ialah RSA. Tingkat kesulitan untuk menyerang enkripsi RSA bergantung pada sulitnya pencarian faktor bilangan prima yang digunakan untuk enkripsi ini. Algoritma RSA ditemukan oleh Ron Rivest, Adi Shamir, dan Len Adleman pada tahun 1977 di Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan dipublikasikan pada tahun 1978. RSA menggunakan dua buah bilangan bulat prima untuk mendapatkan

public key dan private key yang akan digunakan dalam proses enkripsi dan dekripsi pesan. RSA digunakan pada aplikasi ini untuk mengenkripsi pesan rahasia yang berupa file agar keamanan dari pesan rahasia tadi

semakin kuat (Arya Reza Nugraha dan Ary Mazharuddin S, Penyembunyian Pesan Rahasia yang Terenkripsi Menggunakan Algoritma RSA pada Media Kompresi, 2013, ISSN: 2337-3539).

Untuk pembangkitan pasangan kunci RSA, digunakan algoritma sebagai berikut :

1. Pilih dua buah bilangan prima sembarang yang besar, p dan q. Nilai p dan q harus dirahasiakan. 2. Hitung nilai n dari rumus, n = p x q. Besaran n tidak

perlu dirahasiakan.

3. Hitung nilai m menggunakan teorema euler dengan rumus,m = (p – 1)(q – 1)

4. Pilih sebuah bilangan bulat sebagai kunci publik (e), yang relatif prima terhadap m. e relatif prima terhadap m artinya faktor pembagi terbesar keduanya adalah 1, secara matematis disebut gcd (e,m) = 1. Untuk mencarinya dapat digunakan algoritma Euclid

5. Hitung kunci privat yang disebut d sedemikian hingga agar (d * e) mod m = 1. Untuk mencari nilai d yang sesuai dapat juga digunakan algoritma Extended Euclid.Maka hasil dari algoritma tersebut diperoleh :

kunci publik adalah pasangan (e,n)

kunci privat adalah pasangan (d,n)

Nilai dari n bersifat publik, dan diperlukan pada perhitungan enkripsi/dekripsi. Fungsi enkripsi dan dekripsinya dijabarkan dalam fungsi berikut

C = Me mod n ( fungsi enkripsi ) M = Cd mod n (fungsi dekripsi) Keterangan : C = Cipherteks d = kunci privat M = Message / Plainteks n = modulo pembagi e = kunci publik

Kedua pihak harus mengetahui nilai e dan nilai n ini, dan salah satu pihak harus memilki d untuk melakukan dekripsi terhadap hasil enkripsi dengan menggunakan public key e. Syarat nilai e dan dadalah gcd(d,e)=1. Contoh tahapan atau langkah-langkah perhitungan pembangkit kunci pada RSA :

1. Pilih 2 bilangan prima, misalnya p = 17 dan q = 11. 2. Hitung n = p*q = 17 × 11 = 187.

3. Hitung Φ(n) = (p – 1)(q – 1) = 16 × 10 = 160. 4. Pilih nilai e sedemikian sehingga relatif prima

terhadap Φ(n) = 160 dan kurang dari Φ(n); contoh pilih nilai e = 7.

5. Hitung d sedemikian sehingga de≡ 1 (mod 160) dan d< 160.Nilai yang didapatkan d = 23,karena 23 × 7 = 161 = (1 × 160) + 1; d dapat dihitung dengan Extended Euclidean Algorithm.

Nilai e disebut Public Key dan ddisebut sebagai dan Private Key. Sehingga Pasangan yang didapatkan adalah :

Kunci Publik =(e, n) = {7,187} Kunci Privatnya = (d, n) = {23, 187}

Selanjutnya kunci diatas dapat digunakan untuk melakukan enkripsi.

(3)

Algoritma Knapsack juga disebut algoritma kriptografi kunci publik. Keamanan algoritma ini terletak pada sulitnya memecahkan persoalan Knapsack (Knapsack Problem). Knapsack artinya karung/kantung. Karung mempunyai kapasitas muat terbatas. Barang -barang dimasukkan ke dalam karung hanya sampai batas kapasitas maksimum karung saja (Marta, 2006).

Bentuk Knapsack

Ada dua macam bentuk atau tipe Knapsack yaitu:

1. General Knapsack / Normal Knapsack diberikan bobot Knapsack adalah M.

Diketahui n buah objek yang masing-masing bobotnya adalah w1, w2, ... , w3. Tentukan nilai bi sedemikian sehingga:

M= b1w1+b2w2+….+bnwn

Yang dalam hal ini, bi bernilai 0 atau 1. Jika bi=1, berarti objek i dimasukkan ke dalam knapsack, sebaliknya jika bi=0, objek i tidak dimasukkan. Dalam teori algoritma, persoalan knapsack termasuk ke dalam tidak dapat dipecahkan dalam orde waktu polinomial. Sehingga algoritma ini hanya dapat digunakan untuk enkripsi tetapi tidak dirancang untuk dekripsi (Marta, 2006).

2. Superincreasing Knapsack

Superincreasing Knapsack adalah persoalan Knapsack yang dapat dipecahkan

dalam orde polinimial. Ini adalah persoalan Knapsack yang mudah sehingga tidak disukai untuk dijadikan sebagai algoritma kriptografi yang kuat. Jika senarai bobot disebut barisan superincreasing, maka kita dapat membentuk Superincreasing Knapsack. Barisan Superincreasing adalah suatu barisan di mana setiap nilai di dalam barisan lebih besar daripada jumlah semua nilai sebelumnya.

Solusi dari Superincreasing Knapsack (yaitu w1, w2, w3 , w4, ... , wn) mudah dicari sebagai berikut : 1. Jumlahkan semua bobot di dalam barisan.

2. Bandingkan bobot total dengan bobot terbesar di dalam barisan. Jika bobot terbesar lebih kecil atau sama dengan bobot total, maka bobot dapat dimasukkan ke dalam knapsack, jika tidak, maka bobot tidak dimasukkan.

3. Kurangi bobot total dengan bobot yang telah dimasukkan, kemudian bandingkan bobot total sekarang dengan bobot terbesar selanjutnya. Demikian seterusnya sampai seluruh bobot di dalam barisan selesai dibandingkan.

4. Jika bobot total menjadi nol, maka terdapat solusi persoalan Superincreasing Knapsack, tetapi jika tidak nol, maka tidak ada solusinya (Marta, 2006). Algoritma Superincreasing Knapsack adalah algoritma yang lemah, karena ciphertext dapat didekripsi menjadi plaintext secara mudah dalam waktu polinomial. Algoritma non-superincreasing knapsack atau normal knapsack adalah kelompok algoritma yang sulit (dari segi komputasi) karena membutuhkan waktu dalam orde eksponensial untuk memecahkannya. Namun, Superincreasing Knapsack dapat dimodifikasi menjadi non-Superincreasing Knapsack dengan menggunakan kunci publik (untuk enkripsi) dan kunci privat (untuk dekripsi). Kunci publik merupakan

barisan non-Superincreasing sedangkan kunci privat tetap merupakan barisan superincreasing. Hasil modifikasi tersebut dinamakan algoritma Merkle-Helman karena modifikasi ini ditemukan oleh Martin Hellman dan Ralph Merkle. Modifikasi dilakukan dengan perhitungan aritmatika modulo (Munir, 2006).

D. Teks

Berkas ASCII (American Standard Code For Information Interchange) atau teks (bahasa Inggris: 'plain text') dalam istilah komputer, adalah suatu jenis berkas komputer yang berupa teks tidak terformat. Lawan dari jenis berkas ini adalah teks berformat. Jenis berkas ini biasanya disunting dengan menggunakan editor teks. Berkas ini biasanya hanya mengandung teks-teks yang diformat dengan menggunakan pengkodean ASCII. Berkas ini hanya terdiri atas karakter, angka, tanda baca, tabulasi, dan karakter pemisah baris (carriage return). Dalam berkas ASCII, tidak ada pemformatan yang ekstensif seperti dalam dokumen Microsoft Word atau Rich Text Format, melainkan pemformatan yang digunakan hanyalah pemformatan standar yakni ASCII.

Dalam sistem operasi Windows, berkas ASCII ini dapat dibuat dengan menggunakan program Notepad atau editor teks lainnya. Jenis ekstensi yang digunakannya adalah .txt (default), .bat, .cmd, .ini, .inf, dan masih banyak lainnya. Sistem operasi lainnya juga mengimplementasikannya, tapi beberapa sistem operasi (utamanya adalah keluarga UNIX) tidak mengharuskan adanya ekstensi berkas seperti pada Windows (Sri Primaini Agustanti, 2010)

III. ANALISA

Dalam penggunaan model enkripsi ini, kunci publik yang digunakan berbeda untuk enkripsi dan dekripsi. Pembentukan kunci akan menghasilkan dua buah kunci publik, dimana setiap orang dapat mengetahui dan menggunakan kunci publik ini, tetapi hanya pemilik yang mengetahui kunci privatnya untuk melakukan dekripsi pesan yang dikirim. Secara umum algoritma pembentukan kunci pada RSA ini adalah sebagai berikut:

Key Generation

1. Dapatkan dua bilangan prima besar, p dan q 2. Dapatkan nilai n, dimana n= pq

3. Dapatkan nilai m, dimana m= ( p-1)(q-1) 4. Pilih sebuah angka kecil e, coprime untuk m 5. Cari nilai d,dimana d.e MOD m= 1

Publish e dan n sebagai kunci publik Ambil d dan n sebagai kunci privat

Dan sebagai contoh adalah seperti terlihat dibawah ini :

1. Dapatkan 2 bilangan prima, p dan q

Besar kecilnya bilangan prima ini menentukan tingkat keamanan data, semakin besar bilangan semakin banyak faktorialnya yang mengakibatkan semakin sulit data dapat dipecahkan dalam waktu singkat, sebagai contoh :

P=7 Q=19

(4)

n = 7 * 19 = 133

3. Dapatkan nilai m, dimana m= ( p-1)(q-1)

m = (7 - 1)(19 - 1) = 6 * 18 = 108

4. Pilih sebuah angka kecil e, coprime untuk m. e coprime untuk m, maksudnya adalah bilangan terbesar yang dapat membagi e dan m untuk menghasilkan nilai 1 (pembagi ini dinyatakan dengan gcd --greatest common divisor). Algoritma Euclid's digunakan untuk mencari gcd dua bilangan sebagai berikut :

e = 2 => gcd(e, 108) = 2 (no) e = 3 => gcd(e, 108) = 3 (no) e = 4 => gcd(e, 108) = 4 (no) e = 5 => gcd(e, 108) = 1 (yes!)

5. Cari nilai d, dimana d*e MOD m = 1

Ini sama dengan seperti mencari nilai d memenuhi d*e = 1 + m*n, dimana n adalah bilangan integer, kita dapat menuliskan kembali pernyataan tersebut dengan d = (1+m*n)/e sehingga nilai-nilai n dapat diselesaikan sampai didapat sebuah nilai yang integer seperti di bawah ini :

N M D d/5 Integer ?

0 108 1 0,2 No

1 108 109 21,8 No

2 108 217 43,4 No

3 108 325 65 Yes

Setelah langkah ini selesai didapatkan kesimpulan : Public Key n = 133 E = 5 Secret Key n = 133 d = 65

Proses Enkripsi Algoritma RSA

Dalam melakukan enkripsi dengan menggunakan algoritma RSA maka proses pembentukan kunci sudah harus selesai terlebih dahulu untuk dapatkan Public Key dan Private Key, adapun rumus untuk enkripsi dengan algoritma RSA adalah seperti terlihat dibawah ini :

C = Pe MOD n

Penjelasan metode ini selengkapnya adalah sebagai berikut :

Plain Teks = YENI

Ubah Karakter Kedalam bentuk Ascii Desimal:

Plain Teks Desimal

Y 89

E 69

N 78

I 73

Lakukan Enkripsi, sehingga dihasilkan tabel seperti dibawah ini: Plain Teks Desimal (P) Rumus Enkripsi C = Pe MOD n Y 89 P5 MOD n = 895 MOD 133 = 5584059449MOD 133 = 52 E 69 P 5 MOD n = 695 MOD 133 = 1564031349 MOD 133 = 27 N 78 P5 MOD n = 785 MOD 133 = 8587340257MOD 133 = 13 I 73 P5 MOD n = 735 MOD 133 = 2073071593 MOD 133 = 61

Dari uraian diatas akan diperoleh hasil enkripsi berupa

chipper text adalah sebagai berikut :

Desimal 52 27 13 61

Proses Enkripsi Algoritma Knapsack

Pesan dari RSA = 52, 27, 13, 61 ( diambil dari hasil decimal Enkripsi RSA)

KUNCI : 133 Penentuan Kunci : Kunci Umum

Bilangan Prima (P) = 194

Dengan kunci publik tersebut, user mengenkripsi pesan “52, 27, 13, 61” Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengenkripsi pesan tersebut:

a. Pertama mengkonversi pesan tersebut dalam kode ASCII Ascii 52 27 13 61 b. Maka Hasil Enkripsi adalah :

C(i) = Pe MOD n - 52 C(1) = 5265 MOD 133 = 3.4691E+111 MOD 133 = 89 - 27 C(2) = 2765 MOD 133 = 1,09306E+93 MOD 133 = 69 - 13 C(3) = 1365 MOD 133 = 9,40303E+91 MOD 13 = 78 - 61 C(4) = 6165 MOD 133 = 1,1129E+116 MOD 133 = 73

Proses Dekripsi Algoritma Knapsack

Adapun hasil enkripsi dari proses knapsack diatas adalah sebagai berikut ini :

Desimal Chiper Text Kunci

89 133

69 133

78 133

73 133

P(i) = C(i) * (Kunci(i))

- 89

(5)

= 11837 - 69 C(2) = 69 * 133 = 9177 - 78 C(3) = 78 * 133 = 10374 - 73 C(4) = 73 * 133 = 9709

Maka Hasil Dekripsi adalah :

Hasil Dekripsi Knapsack

11837 9177 10374

9709

Proses Dekripsi Algoritma RSA

Setelah proses enkripsi seperti di atas, maka dapat dilakukan proses dekripsi dalam beberapa langkah sebagai berikut : Chiper (C) Rumus Deskripsi P = Cd % n 52 P = Cd % n = 5265 % 133 = 3,4691E+111 MOD 133 = 89 27 P = Cd % n = 2765 % 133 = 1,09306E+93 MOD 133 = 69 13 P = Cd % n = 1365 % 133 = 2,5487E+72 MOD 133 = 78 61 P = Cd % n = 6165 % 133 = 1,1129E+116 MOD 133 = 73

Maka hasil dekripsinya adalah:

Desimal 89 69 78 73

Karakter Y E N I

IV. IMPLEMENTASI

Implementasi sistem program ini mencakup spesifikasi kebutuhan perangkat keras (hardware) dan spesifikasi perangkat lunak (software). Tampilan program terdiri dari print screen dari tampilan input, output, dan proses yang dirancangan. Adapun tampilan program yang dirancang adalah sebagai berikut:

1. Tampilan Form Menu Utama

Form menu utama berfungsi untuk melakukan pemanggilan terhadap form-form lain. Berikut tampilan dari form menu utama.

Baru Enkripsi Dekripsi Exit

Informasi System

Gambar 1 Form Menu Utama 2. Tampilan Form Open File

Open File,menu ini di gunakan untuk menampikan file-file text yang di Ekripsi maupun yang akan di dekripsi yang akan menampilkan form dialog seperti di bawah ini :

OPEN FILE

Directory Select File

Cancel Open

Gambar 2 FormDialogOpen File

Hasil pengujian program menampilkan hasil output

dari sebuah input data pada aplikasi yang telah siap. Untuk pengujian programnya bisa kita lihat sebagai berikut:

1. Tampilan Menu Enkripsi

Encrypt,menu ini di gunakan untuk melakukan enkripsi sebuah informasi/text yang gambarnya dapat di lihat di bawah ini :

Kunci :

Enkripsi

Proses Keluar

Plain Teks

Simpan Ke

Gambar 3 Form Enkripsi 2. Tampilan Menu Deskripsi

Decrypt,menu ini di gunakan untuk melakukan Dekript dari sebuah informasi/text yang gambarnya dapat di lihat di bawah ini :

(6)

Kunci :

Plaintext

Proses Keluar

Deskripsi

Simpan Ke

Gambar 4 Form Dekripsi

V. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang dilakukan mengenai perangkat lunak pengolah gambar, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Algoritma Knapsack dan RSA dapat menganalisa

proses enkripsi dan dekripsi anda sebuah file teks dengan menggunakan penjumlahan nilai plainteks dengan nilai kunci yang dimasukkan dan dikalikan dengan urutan dari jumlah plainteks yang dimiliki 2. Algoritma Knapsack dan RSA akan lebih sulit di

crack orang yang tidak berkepentingan karena kunci untuk enkripsi menggunakan teknik Key Generate untuk menciptakan bagian dari kunci yang ada

3. Aplikasi yang dirancang berfungsi untuk melakukan enkripsi dan dekripsi informasi dengan menggunakan algoritma Knapsack dan RSA

4. Aplikasi ini hanya bisa melakukan enkripsi pada plain text

REFERENCES

[1] Tata Sutabri, “Sistem Informasi”. Andi Offset. 2005. [2] Rudy Adipranata, “Perancangan Sistem Informasi”. Elex

Media Komputindo. 2005.

[3] Dony Aryus, “Pengantar Ilmu Kriptografi Teori”, “ Analisis dan implementasi”, andi. Yogyakarta: 2008.

[4] Rinaldi Munir, “ Kriptografi”. Bandung: 2004.

[5] Stephen Herlambang, Makalah “Studi dan Analisis Grain Cipher”, 2011.

[6] Flourensia Sapty Rahayu, (CRYPTOGRAPHY, Suplemen Bahan Ajar Mata Kuliah Proteksi dan Teknik Keamanan Sistem Informasi – IKI 83408T), Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia: 2005.

[7] Arya Reza Nugraha dan Ary Mazharuddin S, “Penyembunyian Pesan Rahasia yang Terenkripsi Menggunakan Algoritma RSA pada Media Kompresi”, ISSN: 2337-3539. 2013. [8] M. Sholeh dan J.V. Hamokwarong, Aplikasi Kriptografi

Dengan Metode Vernam Cipher Dan Metode Permutasi Biner, Momentum, Vol. 7, No. 2, Oktober 2011 : 8- 13

[9] Erna Kumalasari Nurnawati, Analisis Kriptografi Menggunakan Algoritma Vigenere Cipher Dengan Mode Operasi Cipher Block Chaining (Cbc), 2008.

[10] Suriski Sitinjak, Yuli Fauziah, Juwairiah ], Aplikasi Kriptografi File Menggunakan Algoritma Blowfish, 2010.

Gambar

Gambar 1 Form Menu Utama  2.  Tampilan Form Open File
Gambar 4 Form Dekripsi

Referensi

Dokumen terkait

Sumbangan efektif disiplin kerja lebih besar dari sumbangan iklim kerja dan etos kerja, dengan demikian dalam meningkatkan efektifitas kinerja di Kantor Bappeda Provinsi Sulawesi

(wawancara dengan pegawai Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Riau 5 November 2015). Berdasarkan hasil wawancara diatas diambil kesimpulan bahwa kerjasama yang

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kapasitas lendutan, daktalitas dan kekakuan dari struktur balok beton bertulang yang diperkuat GFRP dengan perendaman air

mengoptimalkan pencegahan terinfeksi virus COVID-19, tidak hanya upaya dari luar yang perlu dilakukan, upaya dari dalam juga perlu ditingkatkan.. Diantaranya dengan konsumsi

Satriadi dan Widada (2004) menambahkan bahwa sumber-sumber material tersuspensi yang berasal dari aliran sungai berupa hasil pelapukan dari bahan organik, material

Sekolah anda luas atau memiliki 2 lantai atau lebih, maka anda ingin jika seorang guru jam pertama mengajar dilokasi gedung A misalnya, pada jam berikutnya jangan mengajar

Dari berbagai kegiatan yang dapat dilakukan di posyandu ini sebagian besarnya adalah memantau kesehatan Balita termasuk tumbuh kembang yang sangat erat hubungannya

Pengkayaan hayati tanah dapat dilakukan dengan menambah jenis dan populasi organisme tanah melalui aplikasi biofertilizer yang merupakan jenis pupuk dengan kandungan