• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. S GIP00000 USIA KEHAMILAN 35 MINGGU DENGAN LETAK SUNGSANG ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. S GIP00000 USIA KEHAMILAN 35 MINGGU DENGAN LETAK SUNGSANG ABSTRAK"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. “S” GIP00000 USIA KEHAMILAN 35 MINGGU DENGAN LETAK SUNGSANG

Atrianty Nabuasa1, Siti Mudrikatin2, Erieska Safitri Hendarti3

123STIKes Husada Jombang

ABSTRAK

Proses kehamilan adalah mata rantai yang bersinambung dan terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. (Manuaba, 2012). Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala difundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri. (Prawirohardjo, 2009). Kejadian letak sungsang berkisar antara 2% sampai 4% bervariasi di berbagai tempat. Sekalipun kejadiannya kecil tetapi mempunyai penyulit yang besar.(Hanifa, 2009: dan 609). Jumlah AKI di Indonesia tahun 2016 sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup sedangkandepartemen kesehatan menargetkan pada tahun 2016 AKI menjadi 226 per 100.000 kelahiran hidup. Menurut World Health Organization (WHO) yang dipublikasikan pada tahun 2015 angka kematian ibu karena penyebab langsung dan tidak langsung di dunia mencapai 289.000 jiwa, dimana terbagi atas beberapa negara, antara lain yaitu Amerika Serikat mencapai 1.300 jiwa, Afrika Utara mencapai 179.000 jiwa, dan negara Asia Tenggara mencapai 16.000 jiwa. Adapun penyebab kematian ibu di Indonesia diantaranya karena penyebab langsung dan tidak langsung, sebagai penyebab langsung adalah perdarahan (42,2%), eklamsia (12,9%), abortus (11%), infeksi pasca persalinan (9,6%), partus macet (6,5%), anemia (1,6%), penyebab tidak langsung adalah kehamilan resti (14,1%), kehamilan letak sungsang (2%). (http://www.kompas.com/2016).Menurutdata Dinas Kesehatan Jawa Timur pada tahun 2015 mencapai 50 per 100.000 kelahiran hidup. Dari data yang di peroleh dari Dinas kesehatan Kabupaten Lamongan di perkirakan pada tahun 2015 terdapat 499 ibu hamil, ibu hamil normal 203 orang (40%), ibu hamil dengan anemia 103 orang (34,80%), ibu hamil denga pre eklamsia 99 orang (33,44%), ibu hamil dengan KEK 64 orang (21,62%), hamil dengan presentasi bokong atau letak sungsang 25 orang (8,45%), hamil denga letak lintang 5 orang (1,69%). Sedangkan dari data Poli Kandungan RSUD Ngimbang bulan januari – maret 2017 terdapat 289 orang ibu hamil yang terdiri dari 175 hamil normal dan 114 hamil patologi seperti hamil dengan anemia 36 orang, hamil dengan pre eklamsia 35 hamil dengan KEK 28, hamil dengan presentasi bokong atau sungsang 12 dan kehamilan dengan letak lintang 3 orang. KATA KUNCI : ANC, LETAK SUNGSANG

(2)

PENDAHULUAN

Proses kehamilan adalah mata rantai yang bersinambung dan terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. (Manuaba, 2012). Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala difundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri. (Prawirohardjo, 2009). Kejadian letak sungsang berkisar antara 2% sampai 4% bervariasi di berbagai tempat. Sekalipun kejadiannya kecil tetapi mempunyai penyulit yang besar.(Hanifa, 2009: dan 609). Jumlah AKI di Indonesia tahun 2016 sebesar 307 per 100.000

kelahiran hidup

sedangkandepartemen kesehatan menargetkan pada tahun 2016 AKI menjadi 226 per 100.000 kelahiran hidup.(http://tenaga.kesehatan.or.id/p ublikasi/2016). Salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas ibu dan anak diantaranya penyebab langsung dan tidak langsung adalah letak sungsang dan letak lintang.

Menurut World Health

Organization (WHO) yang

dipublikasikan pada tahun 2015 angka kematian ibu karena penyebab langsung dan tidak langsung di dunia mencapai 289.000 jiwa, dimana terbagi atas beberapa negara, antara lain yaitu Amerika Serikat mencapai 1.300 jiwa, Afrika Utara mencapai 179.000 jiwa, dan negara Asia Tenggara mencapai 16.000 jiwa. Adapun penyebab kematian ibu di Indonesia diantaranya karena penyebab langsung dan tidak langsung, sebagai penyebab langsung adalah perdarahan (42,2%), eklamsia (12,9%), abortus (11%), infeksi pasca persalinan (9,6%), partus macet (6,5%), anemia (1,6%), penyebab tidak langsung adalah kehamilan resti (14,1%), kehamilan

letak sungsang (2%).

(http://www.kompas.com/2016).Men urutdata Dinas Kesehatan Jawa Timur pada tahun 2015 mencapai 50 per 100.000 kelahiran hidup. Dari data yang di peroleh dari Dinas kesehatan Kabupaten Lamongan di perkirakan pada tahun 2015 terdapat 499 ibu hamil, ibu hamil normal 203 orang (40%), ibu hamil dengan anemia 103 orang (34,80%), ibu hamil denga pre eklamsia 99 orang

(3)

(33,44%), ibu hamil dengan KEK 64 orang (21,62%), hamil dengan presentasi bokong atau letak sungsang 25 orang (8,45%), hamil denga letak lintang 5 orang (1,69%). Sedangkan dari data Poli Kandungan RSUD Ngimbang bulan januari – maret 2017 terdapat 289 orang ibu hamil yang terdiri dari 175 hamil normal dan 114 hamil patologi seperti hamil dengan anemia 36 orang, hamil dengan pre eklamsia 35 hamil dengan KEK 28, hamil dengan presentasi bokong atau sungsang 12 dan kehamilan dengan letak lintang 3 orang.

Penyebab dari kehamilan dengan letak sungsang belum diketahui dengan pasti. Namun kemungkinan dapat terjadi karena

prematuritas karena bentuk rahim

ibu yang lonjong, air ketuban banyak dan kepala relaatif besar.

Hidramnion karena anak mudah

bergerak, plasenta perevia karena menghalang turunnya kepala dalam pintu atas panggul, bentuk rahim yang abnormal, panggul sempit, kelaianan bentuk kepala seperti ansefalus dan hidrosefalus. (rukiyah,2010). Adapun faktor resiko / komplikasi yang dapat terjadi pada letak sungsang yaitu : komplikasi

pada ibu berupa trauma persalinan, perdarahan, robekan jaan lahir, infeksi, Komplikasi pada bayiAsfiksia bayi, dapat disebabkan oleh :Kemacetan persalinan kepala : aspirasi air ketuban-lendir, Perdarahan atau edema jaringan otak, Kerusakan medula oblongata, Kerusakan persendian tulang leher, Kematian bayi karena asfiksia berat. Kehamilan dengan presentasi bokong merupakan kehamilan yang memiliki resiko. Hal ini dikaitkan dengan abnormalitas janin dan ibu diantaranya bisa menyebabkan perdarahan, robekan jalan lahir dan infeksi sedangkan bagi bayi bisa terjadi kemacetan persalinan kepala, asfiksi, trauma persalinan dan persalinan berlangsung lama. (http://medlinux.blogspot.com/2009)

Berdasarkan beberapa fakta di atas, upaya pelayanan dan program kesehatan ibu maternal difokuskan pada peningkatan aksesibilitas serta kualitas pelayanan terkait dengan berbagai faktor resiko yang menjadi penyebab utama kematian ibu maternal. (http://www.depkes.go.id/2009). Upaya peningkatan aksesibilitas pelayanan kesehatan dilakukan dengan mendekatkan pelayanan

(4)

kesehatan pada masyarakat melalui paket penempatan tenaga bidan dan polindes di berbagai pelosok pedesaan serta tenaga dokter di daerah terpencil atau sangat terpencil. Sedangkan dari aspek peningkatan kualitas pelayanan, dilakukan melalui upaya peningkatan kemampuan atau kompetensi tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan dasar dan rujukan (PONED/PONEK) serta berbagai program intervensi seperti peningkatan cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, deteksi dini resiko tinggi dan rujukan pada kelompok resiko tinggi yang ditemukan.Pada siklus kehamilan fokus pelayanan diarahkan pada pelayanan kesehatan ibu hamil atau antenatal care (ANC) yang dilakukan sejak awal kehamilan. Melalui pelayanan ANC yang berkualitas sebenarnya perkembangan kesehatan ibu hamil setiap saat bisa dipantau dan secara dini dapat dilakukan tindakan/ intervensi dalam rangka mengeliminasi berbagai faktor resiko kejadian kematian ibu maternal. Pemantauan pelayanan ANC dilakukan minimal 4 kali kunjungan mulai dari trimester I sebanyak 1x,

trimester II sebanyak 1x, dan trimeter III sebanyak 2x. Dengan demikian faktor resiko terkait dengan anemia, perdarahan, eklamsi, infeksi atau beberapa faktor resiko tidak langsung lainnya dapat dicegah termasuk dengan melakukan rujukan ketingkat pelayanan yang lebih lengkap.Melalui pelayanan ANC yang berkualitas seharusnya tenaga kesehatan yang dibantu masyarakat dapat mendeteksi lebih awal beberapa faktor resiko kehamilan, sehingga kasus komplikasi obstetri yang dialami ibu hamil mendapatkan penanganan secara tepat dan cepat sesuai permasalahannya. Kriteria komplikasi kebidanan antara lain meliputi kadar Hb < 8 gram %, tekanan darah tinggi (sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg), oedem nyata, eklampsia, perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan < 32 minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/ sepsis, dan persalinan prematur. (http://www.depkes.go.id/2009)

Berdasarkan data yang di peroleh, maka penulis tertarik untuk menyusun karya tulis ilmiah dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ny “S” GIP00000 Usia Kehamilan 35

(5)

Minggu dengan Letak Sungsang di Poli Kandungan RSUD Ngimbang – Lamongan 2017”

Berdasarkan pada latar belakang dan kenyataan yang ada, maka penulis dapat merumuskan masalah yaitu “Bagaimana melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada Ny “S” GIP00000 Usia

Kehamilan 35 Minggu dengan Letak Sungsang di Poli Kandungan RSUD Ngimbang – Lamongan 2017?”

Manfaat temuan dari hasil karya tulis ilmiah bagi perkembangan ilmu pengetahuan (akademik) adalah dapat dimanfaatkan oleh ilmuwan lain dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan seni serta diaplikasikan dalam asuhan keprofesian.

Dalam penyusunan karya tulis ini menggunakan metode diskriptif dalam bentuk studi kasus yaitu metode yang mempunyai tujuan utama untuk mencari gambaran yang jelas tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil ini adalah : wawancara,

pemeriksaan fisik, observasi, studi kepustakaan, studi dokumentasi

Penulisan Karya Tulis Ilmiah pada Ny “S” GIP00000 Usia

Kehamilan 35 Minggu dengan Letak Sungsang di Poli Kandungan RSUD Ngimbang – Lamongan. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dilaksanakan pada bulan Juli 2017.

Secara garis besar sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagai berikut : BAB I

PENDAHULUAN, BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, BAB III TINJAUAN KASUS, BAB IV

PEMBAHASAN, BAB V

PENUTUP, DAFTAR PUSTAKA, LAMPIRAN

TINJAUAN PUSTAKA

Proses kehamilan merupakan mata rantai yang bersinambung dan terdiri dari ovulasi, migrasi spermatosoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. (Manuaba, 2010 : 75 )

Kehamilan adalah urutan kejadian yang secara normal terdiri atas pembuahan, implantasi, pertumbuhan embrio, pertumbuhan

(6)

janin dan berakhir pada kehamilan bayi. (Sudarti, 2012 : 3)

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi, bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. (Sarwono, 2008 : 213)

ANC Terpadu adalah Pelayanan antenatal komprehensif dan berkualitas yang diberikan pada semua ibu hamil.

Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim dan ibunya. (Manuaba, 2010 : 110).

Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil.Sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 2010 : 110).

Pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasikankesehatan

mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampumenghadap persalinan, kala nifas, persiapan memberikanASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.

Asuhanatau Pelayanan Standart Minimal “10 T” (Timbang berat badan, Ukur lingkar lengan atas (LILA), Ukur tekanan darah, Ukur tinggi fundus uteri, Hitung denyut jantung janin (DJJ), Tentukan presentasi janin, Beri imunisasi Tetanus Toksoid (TT), Beri tablet penambah darah (tablet FE), Pemeriksaan laboratorium, Tatalaksana atau penanganan kasus

Pemeriksaan pertama (K1) dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid atau tidak menstruasi. Pemeriksaan ulang. Pemeriksaan ulang dilakukan setiap bulan sampai usia kehamilan 7 bulan, setiap 2 minggu sekali sampai usia kehamilan 9 bulan dan setiap 1 minggu sekali sejak usia kehamilan 9

bulan sampai

melahirkan.Pemeriksaan K4 kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang ke empat atau lebih untuk mendapatkan pelayanan Ante Natal

Care (ANC) sesuai standar yang

(7)

Pemeriksaan khusus. Pemeriksaan khusus dilakukan bila ada keluhan tertentu yang dirasakan oleh ibu .Sesuai dengan kebijakan program saat ini kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali trimester tiga (Sarwono, 2008:90).

Pemeriksaan antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil.Sehinggamampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.

Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau doktersedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil

untuk mendapatkan

pelayanan/asuhan antenatal.

Pelayanan Antenatal ialah untuk mencegah adanya komplikasi obstetri bila mungkin dan

memastikan bahwa

komplikasidideteksi sedini mungkin serta ditangani secara memadai.

Pemeriksaan kehamilan atau ANC merupakan pemeriksaan ibu hamil baik fisik dan mental serta

menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan,persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan mereka post partum sehat dannormal, tidak hanya fisik tetapi juga mental.

Pelayanan antenatal terintegrasi merupakan integrasi pelayanan antenatal rutin dengan beberapa program lain yang sasarannya pada ibu hamil, sesuai prioritas Departemen Kesehatan, yang diperlukan guna meningkatkan kualitaspelayananantenatal.

Baru dalam setengah abad ini diadakan pengawasan wanita hamil secara teratur dan tertentu.Dengan usaha itu ternyata angka mortalitas serta morbiditas ibu dan bayi jelas menurun. Tujuan pengawasan wanita hamil ialah menyiapkan ia sebaik-baiknya fisik dan mental, serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan mereka baik dan sehat. Postpartum sehat dannormal, tidak hanya fisik akan tetapi juga mental. Ini berarti dalam Antenatalcare harus diusahakan agar : Wanita hamil sampai akhir kehamilan sekurang kurangnya harus sama sehatnya atau lebih sehat; Adanya kelainan fisik atau psikologik harus ditemukan dini dan

(8)

diobati, Wanita melahirkan tanpa kesulitan dan bayi yang dilahirkan sehat pulafisik dan metal.

Tujuan Asuhan Antenatal yaitu : Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan Ibu dan tumbuh kembang bayi. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan social ibu dan bayi. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,kebidanan dan pembedahan. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, Ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin. Mempersiapkan peran Ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayiagar dapat tumbuh kembang secara normal.

Pelayanan antenatal menetapkan frekuensi kunjungan antenatal sebaiknya minimal 4 (empat) kali selama kehamilan, dengan ketentuan sebagai berikut: Minimal satu kali pada trimester pertama (K1); Minimal satu kali pada trimester kedua (K2); Minimal dua kali padatrimester ketiga (K3 dan K4).

Program – program yang di integrasikan dalam Pelayanan ANC Terintegrasi : Maternal Neonatal Tetanus Elimination (MNTE), Antisipasi Defisiensi Gizi dalam Kehamilan (Andika), Pencegahan dan Pengobatan IMS/ISR dalam Kehamilan (PIDK), Eliminasi Sifilis Kongenital (ESK) dan Frambusiae, Pencegahan dan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi (PMTCT), Pencegahan Malaria dalam Kehamilan (PMDK), Penatalaksanaan TB dalam Kehamilan (TB-ANC) dan Kusta, Pencegahan Kecacingan dalam Kehamilan (PKDK). (Buku Paduan ANC Terintegrasi,2016)

Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala difundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri. (Prawirohardjo, 2009). Faktor predisposisi untuk presentasi bokong : Multiparitas, hamil kembar, hidramnion, hidrosefalus, plasenta previa, dan panggul sempit, kehamilan prematuritas, kelainan uterus.(prawirohardjo, 2005:611). Letak sungsang terjadi 3 % pada setiap kehamilan, penyebab dari presentasi bokong belum di ketahui secara pasti tetapi dapat diketahui

(9)

dari : prematuritas karena bentuk rahim ibu yang lonjong, air ketuban banyak dan kepala relaatif besar.

Hidramnionkarena anak mudah

bergerak, plasenta perevia karena menghalang turunnya kepala dalam pintu atas panggul, bentuk rahim yang abnormal, panggul sempit, kelaianan bentuk kepala seperti ansefalus dan hidrosefalus. (rukiyah, 2010)

TINJAUAN KASUS

Dari hasil penyusunan asuhan kebidanan yang dilaksanakan pada Ny”S” GIP00000 usia Kehamilan 35

Minggu dengan Letak Sungsang di Poli Kandungan RSUD Ngimbang – Lamongan, dapat diambil kesimpulan dari masing – masing langkah yang sesuai dengan manajemen SOAP.Pada tinjauan kasus dari data subjektif pada keluhan utama : Ny “S” mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya yang pertama dengan usia kehamilan 8 bulan dan tidak ada keluhan, pada riwayat penyakit sekarang ibu mengatakan Ibu mengatakan saat ini dalam keadaan sehat, dan saat ini tidak mengalami penyakit yang berhubungan dengan kehamilannya

dan selama kehamilannya ibu tidak pernah masuk rumah sakit.

Pada tinjauan kasus dari data objektif pemeriksaan umum :keadaan umum baik, TTV ; TD : 110/70 mmHg, N : 80 x/menit, S : 36,5 °c, RR : 20 x/menit. Pada pemeriksaan fisik inspeksi didapatkan : mammae : simetris, bersih, tegang, membesar, hyperpigmentasi areola mammae dan puting susu menonjol, abdomen : membesar sesuai usia kehamilan, ada striae albican, terdapat linea nigra, ekstremitas atas dan bawah : tampak oedem pada tangan kiri dan kaki kiri. Pada pemeriksaan fisik palpasi didapatkan muka : terdapat oedem, abdomen : Leopold I : TFU 3 jari diataspusat (26 cm) pada fundus teraba bulat, keras, melenting (kepala), Leopold II : Pada perut ibu sebelah kiri teraba keras, datar seperti papan (PUKI) dan sebelah kanan teraba bagian terkecil janin (ekstremitas), Leopold III : Bagian terendah teraba lunak agak bundar, tidak melenting (bokong) dan belum masuk PAP, Leopold IV : - Pada pemeriksaan auskultasi didapatkan : abdomen : Terdengar DJJ 12– 11 – 12 , frekuensi 140 x/menit, terdengar jelas, teratur, sebelah kiri diatas pusat perut ibu

(10)

Analisa data pada kasus ini didapatkan Ny “S” GIP00000 Usia

Kehamilan 35 Minggu Janin Hidup, Tunggal, intrauterin, keadaan jalan lahir normal, keadaan ibu dan janin baik dengan letak sungsang.

Penatalaksanaan pada kasus ini meliputi : membina hubungan saling percaya dengan menciptakan suasana terapeutik, Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa Ibu dan janin dalam keadaan baik hanya letak janinnya yang tidak normal yaitu posisi bokong berada di bawah, Menjelaskan pada klien tentang bahaya kehamilan trimester III, Menganjurkan ibu untuk melakukan posisi knee-chest (sujud) kurang lebih 5 – 10 kali/hari minimal 3 menit agar bayi berputar dan posisinya kembali normal, Memberikan terapi kalk 1x1 dan fe 1x1, Menganjurkan ibu untuk konsumsi makan yang bergizi seimbang dan beragam seperti sayur-sayuran hijau, buah-buahan, lauk-paukdll, Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup minimal 2 jam pada siang hari dan 8 jam pada malam hari, Menganjurkan ibu untuk kontrol 2 minggu lagi untuk melihat posisi janinnya dan mendeteksi dini adanya kelainan.

PEMBAHASAN

Dari pembahasan pengkajian data subyektif ditemukan ada kesamaan data yang mendukung adanya kehamilan dengan letak sungsang dan ditemukan ada kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus. Dari data obyektif pada tinjauan pustaka dan tinjauan kasus menunjukkan ada kesenjangan. Analisa data yaitu Ny “S” GIP00000 Usia Kehamilan 35

Minggu Janin Hidup, Tunggal, intrauterin, keadaan jalan lahir normal, keadaan ibu dan janin baik dengan letak sungsang dan tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauank asus yang ditemukan.

Pada penatalaksanaan ditemukan ada kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus, dalam hal ini penatalaksanaan antara di lahan praktek dan menurut teori tidak sama.

PENUTUP

Dari hasil penyusunan asuhan kebidanan yang dilaksanakan pada Ny”S” GIP00000 usia Kehamilan 35

Minggu dengan Letak Sungsang di Poli Kandungan RSUD Ngimbang – Lamongan, dapat diambil

(11)

kesimpulan dari masing – masing langkah yang sesuai dengan manajemen SOAP.Pada tinjauan kasus dari data subjektif pada keluhan utama : Ny “S” mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya yang pertama dengan usia kehamilan 8 bulan dan tidak ada keluhan, pada riwayat penyakit sekarang ibu mengatakan Ibu mengatakan saat ini dalam keadaan sehat, dan saat ini tidak mengalami penyakit yang berhubungan dengan kehamilannya dan selama kehamilannya ibu tidak pernah masuk rumah sakit.

Pada tinjauan kasus dari data objektif pemeriksaan umum :keadaan umum baik, TTV ; TD : 110/70 mmHg, N : 80 x/menit, S : 36,5 °c, RR : 20 x/menit. Pada pemeriksaan fisik inspeksi didapatkan : mammae : simetris, bersih, tegang, membesar, hyperpigmentasi areola mammae dan puting susu menonjol, abdomen : membesar sesuai usia kehamilan, ada striae albican, terdapat linea nigra, ekstremitas atas dan bawah : tampak oedem pada tangan kiri dan kaki kiri. Pada pemeriksaan fisik palpasi didapatkan muka : terdapat oedem, abdomen : Leopold I : TFU 3 jari diataspusat (26 cm) pada fundus teraba bulat, keras, melenting

(kepala), Leopold II : Pada perut ibu sebelah kiri teraba keras, datar seperti papan (PUKI) dan sebelah kanan teraba bagian terkecil janin (ekstremitas), Leopold III : Bagian terendah teraba lunak agak bundar, tidak melenting (bokong) dan belum masuk PAP, Leopold IV : - Pada pemeriksaan auskultasi didapatkan : abdomen : Terdengar DJJ 12– 11 – 12 , frekuensi 140 x/menit, terdengar jelas, teratur, sebelah kiri diatas pusat perut ibu

Analisa data pada kasus ini didapatkan Ny “S” GIP00000 Usia

Kehamilan 35 Minggu Janin Hidup, Tunggal, intrauterin, keadaan jalan lahir normal, keadaan ibu dan janin baik dengan letak sungsang.

Penatalaksanaan pada kasus ini meliputi : membina hubungan saling percaya dengan menciptakan suasana terapeutik, Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa Ibu dan janin dalam keadaan baik hanya letak janinnya yang tidak normal yaitu posisi bokong berada di bawah, Menjelaskan pada klien tentang bahaya kehamilan trimester III, Menganjurkan ibu untuk melakukan posisi knee-chest (sujud) kurang lebih 5 – 10 kali/hari minimal 3 menit agar bayi berputar dan

(12)

posisinya kembali normal, Memberikan terapi kalk 1x1 dan fe 1x1, Menganjurkan ibu untuk konsumsi makan yang bergizi seimbang dan beragam seperti sayur-sayuran hijau, buah-buahan, lauk-paukdll, Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup minimal 2 jam pada siang hari dan 8 jam pada malam hari, Menganjurkan ibu untuk kontrol 2 minggu lagi untuk melihat posisi janinnya dan mendeteksi dini adanya kelainan

Sebagai tempat untuk pengambilan Karya Tulis Ilmiah pelaksanaan asuhan kebidanan sudah cukup baik tetapi masih perlu meningkatkan keterampilan petugas agar mutu pelayanan dapat terlaksana asuhan kebidanan yang komprehensif sehingga terhindar dari penyulit atau komplikasi serta kepuasan klien dapat terjaga terutama pada ibu hamil dengan letak sungsang. Untuk meningkatkan pemahaman dan wawasan pengetahuan, penulis berharap pendidikan dapat menyediakan buku atau sumber pustaka terbaru, karena kepustakaan terbaru sangatlah dibutuhkan oleh para mahasiswa sebagai sumber yang akurat dan dapat dipakai sebagai pedoman

dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah. Diharapkan dapat menerapkan manajemen kebidanan dalam upaya mendeteksi secara dini permasalahan yang ada pada klien dengan menggunakan metode pendekatan dan pemecahan masalah sesuai dengan manajemen SOAP. Memberikan penjelasan kepada klien ,suami dan keluarga dalam melakukan perawatan pada ibu hamil dengan letak sungsang sehingga suami dan keluarga dapat berpartisipasi dan bersikap kooperatif, serta membantu memberikan dukungan emosional pada klien.

DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Lawdermik, dkk. 2010. Buku

Ajar Keperawatan

Maternitas, Edisi 4. Cetakan Pertama. Jakarta : EGC.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2015. Laporan Hasil

Riskesdas Jawa Timur 2015.

Jawa Timur : Dinkes Jatim. Hidayat, Aziz Alimul, 2009. Metode

Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data, Jakarta : Salemba Medika, hal 42, 98 – 100.

Norma, Nita. 2013. Asuhan Kebidanan Patologi. Jakarta :

(13)

Manuaba, AC. 2009. Patologi Obstetri Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: EGC

Manuaba, Ida Bagus Gde, 2010. Ilmu

Kebidanan, Penyakit

Kandung dan Keluarga

Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta; EGC.

Mochtar, Rustam. 2008. Sinopsis

Obstetri Edisi 2, Jilid I.

Jakarta; EGC.

Mochtar, Rustam. 2009. Sinopsis

ObstetriEdisi 3, Jilid II.

Jakarta : ECG.

Prawirohardjo, Sarwono, 2010. Ilmu

Kebidanan. Edisi Ketiga. Cetakan Ketujuh. Jakarta :

YBPSP. Hal 180. Prawirohardjo, Sarwono,

Wiknjosastro, 2010. Ilmu

Bedah Kebidanan. Edisi Pertama. Cetakan Kelima.

Jakarta : YBP-SP.

Rajasa, Agung. 2015. Angka Kematian Ibu di Jawa Timur.

http://www.republika.co.id/

diakses tanggal 13 april 2017, jam 22.45 WIB

Rozikhan. 2007. Faktor-faktor

Resiko terjadinya

Preeklampsia.

http://www.repository.ui.ac.id / diakses tanggal 13 april 2017, jam 21.00 WIB

Rukiyah, Yeyen. 2010. Asuhan

Kebidanan IV Patologi Kebidanan. Volume pertama.

CV Trans Info Media : Jakarta

Saifuddin, Abdul Bari, Prawirohardjo. 2010. Buku

Panduan Praktis Pelayanan

Kesehatan Maternal dan

Neonatal. Edisi Pertama. Cetakan Ketiga. Jakarta : YBP-SP.

Sarwono, Prawirohardjo. 2010. Buku

Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal, Jakarta : Yayasan

Bina Pustaka Sarwono Prawirohadjo

Sudarti. 2011. Patologi Kehamilan,

Nifas dan Neonatus Resiko Tinggi. Jakarta : Sang Media

Sulistywati, Ari. 2013. Asuhan

Kebidanan Pada Masa

Kehamilan. Jakarta : Salemba

Medika

Varney, Hellen. 2008. Buku Ajar

Asuhan Kebidanan. Edisi 4.

Jakarta : EGC

Winkjosastro, Hanifa. 2010. Ilmu

Kandungan. Jakarta :

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengujian dan analisis terhadap sistem informasi pengelolaan data kriminal berbasis website, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem yang dibangun dapat berjalan dengan

05/MEN/1996 pasal 3 ayat 1 dan 2 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang menyatakan bahwa ”Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga

Sedangkan triangulasi metode akan dilakukan dengan mengecek derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian dari berbagai teknik pengumpulan data yang digunakan

Praktik mengajar terbimbing merupakan latihan bagi mahasiswa dalam menerapkan kemampuan mengajar secara utuh dan benar dari bimbingan dosen dan guru pembimbing

13 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural menyatakan Baperjakat

Pengumpulan data dilakukan dalam jangka waktu dua bulan yang berlangsung dari bulan Juli sampai Agustus 2016 untuk menyelidiki peran mediasi inovasi dalam hubungan

Dalam praktiknya, pendistribusian zakat di BAZNAS Boyolali lebih memfokuskan kepada mustahik golongan fakir, miskin, ibnu sabil, fi sabilillah, dan Amil. Sedangkan