• Tidak ada hasil yang ditemukan

RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN SUBANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN SUBANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2015"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN SUBANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2015

I. PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Subang

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007, Kepala Daerah berkewajiban untuk menginformasikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada masyarakat secara garis besar sebagai perwujudan adanya transparansi dan akuntabilitas Kepala Daerah terhadap masyarakat.

Kabupaten Subang terletak di kawasan utara Provinsi Jawa Barat di antara 107o31' sampai dengan 107o54' Bujur Timur dan 6o11' sampai dengan 6o49' Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Subang berbatasan dengan enam kabupaten tetangga, yaitu : di sebelah Selatan dengan Kabupaten Bandung dan Bandung Barat, di sebelah Timur dengan Kab. Sumedang dan Indramayu, di sebelah Barat dengan Kab. Purwakarta dan Karawang, di sebelah Utara dengan Laut Jawa.

Secara administratif pemerintahan, Kabupaten Subang terdiri dari 245 Desa dan 8 Kelurahan yang tersebar dalam 30 Kecamatan dengan Ibukota Kabupaten terletak di Kecamatan Subang. Luas wilayah Kabupaten Subang adalah seluas 205.176, 95 Ha atau 6,34% dari luas Provinsi Jawa Barat.

Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Subang, jumlah penduduk Kabupaten Subang Tahun 2015 adalah sebanyak 1.576.042 jiwa. Jumlah tersebut terdiri dari 792.763 jiwa (50,30%) penduduk laki-laki dan 783.279 jiwa (49,70%) penduduk perempuan. Jika dibandingkan dengan kondisi tahun 2014, terjadi penurunan jumlah rasio penduduk laki-laki di Kabupaten Subang pada tahun 2015 sebesar 0,5%. Jumlah Penduduk Kabupaten Subang tahun 2014 adalah 1.575.284 jiwa. Jumlah tersebut terdiri dari 800.249 jiwa (50,80%) penduduk laki-laki dan 775.035 jiwa (49,20%) penduduk perempuan.

Berdasarkan kelompok usia dan jenis kelamin, secara rinci penduduk Kabupaten Subang dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut:

Penduduk Kabupaten Subang

Berdasarkan Kelompok Usia dan Jenis Kelamin Tahun 2015

No Usia (Tahun) Laki-laki Perempuan Jumlah

1 0-4 35.743 32.967 68.710

2 5-9 61.103 57.423 118.526

3 10-14 76.491 72.301 148.792 4 15-19 74.067 71.800 145.867 5 20-24 61.311 59.512 120.823

(2)

No Usia (Tahun) Laki-laki Perempuan Jumlah 6 25-29 55.742 58.830 114.572 7 30-34 61.753 67.208 128.961 8 35-39 60.772 63.975 124.747 9 40-44 59.548 64.638 124.186 10 45-49 57.956 57.180 115.136 11 50-54 49.255 49.700 98.955 12 55-59 43.667 41.399 85.066 13 60-64 35.111 30.999 66.110 14 65-69 24.169 21.209 45.378 15 70-74 17.289 15.940 33.229 16 >74 18.793 18.199 36.992 Total 792.762 783.280 1.576.042

Sumber : Dinas Dukcapil Kab. Subang, Tahun 2016

Penduduk Kabupaten Subang

Berdasarkan Kelompok Usia dan Jenis Kelamin Tahun 2015 4 0 .0 0 0 6 0 .0 0 0 8 0 .0 0 0 8 0 .0 0 0 6 0 .0 0 0 P E R E M P U A N L A K I- L A K I 0 2 0 .0 0 0 0 -4 5 -9 1 0 -1 4 1 5 -1 9 2 0 -2 4 2 5 -2 9 3 0 -3 4 3 5 -3 9 4 0 -4 4 4 5 -4 9 5 0 -5 4 5 5 -5 9 6 0 -6 4 6 5 -6 9 7 0 -7 4 > 7 5 0 4 0 .0 0 0 2 0 .0 0 0 U S I A

Sumber: Dinas Dukcapil Kab. Subang Tahun 2016, diolah oleh penyusun

Dari aspek pendidikan, sebagian besar penduduk berusia 7 tahun ke atas di Kabupaten Subang masih merupakan lulusan Sekolah Dasar, yaitu 35,54%, disusul kemudian lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) yaitu 19,75%. Penduduk Kabupaten Subang di atas usia 7 tahun yang tidak atau belum tamat Sekolah Dasar jumlahnya masih banyak yaitu menempati urutan ketiga atau 19,61% dari jumlah penduduk usia 7 tahun ke atas di Kabupaten Subang. Komposisi penduduk tersebut secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut :

(3)

Jumlah Penduduk 7 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kelamin dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun 2015

No Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

Persentase (%)

Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Tidak/Belum Pernah Sekolah 5,09 10,10 7,57 2 Tidak/Belum Tamat SD 19,88 19,63 19,61 3 SD/ MI 34,88 36,23 35,54 4 SLTP/ MTs Sederajat 19,94 19,55 19,75 5 SLTA Sederajat 16,96 11,37 14,21 6 D1/ D2 0,26 0,30 0,28 7 D3/ Sarmud 0,51 0,52 0,51 8 D4/ S1 Ke atas 2,74 2,30 2,52 Jumlah 100 100 100

Sumber : Bappeda Kab. Subang, Tahun 2016

Sebagai daerah agraris dan merupakan lumbung padi nasional, mayoritas penduduk Kabupaten Subang memiliki lapangan usaha di bidang Pertanian (41,38%), disusul kemudian Perdagangan (19,69%), dan Industri (13,73%). Secara rinci hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Persentase Penduduk 10 Tahun Ke Atas menurut Jenis Kelamin dan Lapangan Usaha Utama Di Kabupaten Subang

Tahun 2015 No. Lapangan Usaha Utama Laki-laki

(%) Perempuan (%) Jumlah (%) 1. Pertanian 44,99 34,37 41,38

2. Pertambangan & Penggalian 0,52 0,03 0,34

3. Industri 10,12 20,17 13,73

4. Listrik, Gas dan Air 0,26 0,01 0,17

5. Konstruksi 10,43 0,20 6,95

6. Perdagangan 14,88 28,99 19,69

7. Hotel dan Rumah Makan 1,81 3,20 2,28 8. Angkutan & Komunikasi 4,91 0,20 3,13

9. Keuangan 0,57 0,80 0,65

10. Jasa 10,49 11,00 10,66

11. Lainnya 1,03 0,50 0,85

Jumlah 100,00 100,00 100,00

(4)

B. Kondisi Ekonomi

1. Potensi Unggulan Daerah

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa secara topografis Kabupaten Subang memiliki potensi yang sangat lengkap yaitu potensi pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, industri, pertambangan dan pariwisata. Berikut akan diuraikan mengenai potensi-potensi tersebut.

a) Pertanian

Kabupaten Subang merupakan Kabupaten yang memiliki areal lahan sawah terluas ketiga di Jawa Barat setelah Indramayu dan Karawang, sekaligus merupakan penyumbang/ kontributor produksi padi terbesar ketiga di Jawa Barat. Luas lahan sawah pada tahun 2015 tercatat seluas 84.570 hektar atau sekitar 41,39% dari total luas wilayah Kabupaten Subang. Sementara dengan produktivitas padi sebesar 70,26 ku/ha, jumlah produksi padi sawah dan padi ladang di Kabupaten Subang pada tahun 2015 yaitu 1.156.222,54 ton.

Selain tanaman pangan, potensi sektor pertanian lainnya berupa palawija. Berdasarkan jumlah produksinya pada tahun 2015, terdapat jenis komoditas palawija yang dihasilkan diantaranya : jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah dan kacang kedelai.

Selain komoditi padi dan palawija, Kabupaten Subang juga menghasilkan komoditi sayur-sayuran. Jenis sayuran yang paling banyak dihasilkan adalah jamur, cabe besar, cabe rawit, dan tomat. Sedangkan dari jenis buah-buahan, nanas masih merupakan primadona produk Subang, disusul oleh produksi manggis, rambutan dan mangga.

b) Perkebunan

Kabupaten Subang sudah menjadi daerah perkebunan sejak sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Hingga saat ini perkebunan besar masih menjalankan usahanya secara efektif, dengan komoditas utamanya cengkeh, karet, kopi, kelapa, teh, serta tebu.

Perkebunan besar yang ada, pada saat ini diusahakan oleh PT. Perkebunan VIII untuk komoditas karet dan teh. Sedangkan perkebunan tebu diusahakan oleh Pabrik Gula PT. Rajawali III. Areal perkebunan besar di kabupaten Subang terdiri atas perkebunan karet di Jalupang seluas 3.771,25 ha, di Wangunreja 2.092,07 ha, perkebunan teh di Tambaksari 2.529,41 ha dan Ciater 3.166,56 ha serta perkebunan Tebu PT. Rajawali III mencapai 5.384,70 ha.

c) Kehutanan

Luas hutan di Kabupaten Subang pada tahun 2015 tercatat seluas 28.984,31 hektar yang terdiri dari hutan produksi tetap seluas 2.985,43 hektar, hutan produksi

(5)

terbatas seluas 11.434,62 hektar, hutan lindung 12.877,64 dan hutan konservasi seluas 1.686,62 hektar.

Berdasarkan data dari perum perhutani, pengelolaan hutan di Kabupaten Subang dibagi ke dalam 6 (enam) BKPH yang terdiri dari BKPH Tambakan, Subang, Kalijati, Pamanukan, Cipeundeuy dan Cisalak.

d) Perikanan

Potensi budidaya ikan air tawar di Kabupaten Subang terdiri dari kolam air tenang seluas 918,26 ha terdapat di seluruh kecamatan diantaranya Kecamatan Pagaden, Legonkulon, Subang, Kalijati, Purwadadi, Pabuaran. Sedangkan pembenihan ± 6.855.115 m2, dan kolam air deras serta mina padi seluas 4.997 ha diantaranya terdapat di Kecamatan Sagalaherang, Jalancagak, Cisalak, Tanjungsiang. Komoditi unggulan perikanan air tawar ini adalah ikan Mas dan Nila.

Dengan sumberdaya alam yang demikian kaya atas potensi perikanan, menjadikan Kabupaten Subang sebagai salah satu sentra produksi ikan air tawar.

Selain ikan air tawar, potensi perikanan laut Kabupaten Subang juga sangat besar. Pada Tahun 2015 jumlah produksi ikan Kabupaten Subang mencapai 63.008,77 ton/tahun, yang terdiri dari hasil produksi penangkapan sebesar 15.678,10 ton dan hasil budidaya sebesar 47.330,67 ton.

Secara umum peluang untuk mengembangkan produksi penangkapan ikan cukup besar terutama jenis-jenis ikan yang bernilai ekonomis tinggi diantaranya Tengiri (Scomberomerus comersoni), Tongkol (Euthynnus spp), Ikan Merah/Bambangan (Lutjanus malabaricus) dan lainnya. Keragaman ini memberi peluang dalam menentukan jenis usaha penangkapan. Selain itu juga dapat dikembangkan kawasan industri seperti di beberapa kawasan yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia dan Laut Jawa sehingga peluang usaha penangkapan ikan di daerah lepas pantai dan perairan ZEE Indonesia sangat besar.

Disamping itu panjang pantai Kabupaten Subang yang mencapai 68 km, menjadikan Subang sebagai Kabupaten yang sangat potensial untuk pengembangan usaha budidaya laut.

Komoditas yang sangat cocok untuk dikembangkan adalah Rumput Laut (Euchema spp), Kakap (Lates carcarifer), Kerapu (Ephinephelus spp), Udang Windu (Paneus monodon), Udang Putih (Paneus marguensis), Bandeng (Channos channos) dan Kerang-kerangan serta jenis ikan lainnya. Seiring dengan besarnya peluang usaha tambak, maka peluang usaha pembenihan (hatchery) pun sangat luas.

e) Pertambangan

(6)

Kabupaten Subang merupakan salah satu daerah penghasil minyak bumi dan gas alam, bahkan potensi migasnya terbilang cukup besar, secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut:

Data Potensi Minyak Bumi dan Gas Alam Di Kabupaten Subang

No Jenis Lokasi Potensi

1. Minyak Mentah Pedataran Subang 169, 5 Juta Barel 2. Gas Asosiasi Pedataran Subang 718, 7 BCF 3. Gas Non Asosiasi Pedataran Subang 3218, 1 BCF

4. Gas CO2 Cikaret + 497 BCF

Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Subang, Tahun 2015

 Sumber Daya Mineral

Kabupaten Subang memiliki berbagai jenis sumber daya mineral. Potensi sumber daya pada sektor ini yang paling besar adalah bahan galian C. Dari jenis bahan mineral tersebut yang paling banyak ditambang dan dimanfaatkan adalah jenis bahan galian untuk bahan bangunan seperti batu belah, pasir dan sirtu. Sedangkan jenis bahan galian yang potensial untuk ditambang yang tersebar di beberapa kecamatan adalah sebagai berikut :

Potensi Bahan Galian Di Kabupaten Subang

No Jenis Lokasi Potensi

1. Pasir Pantai Legonkulon, Pamanukan, Blanakan 210 Juta 2. Lempung dan Trass Pabuaran, Cikaum, Kalijati, Pagaden + 150 Km2 3. Sirtu Cipeundeuy, Blanakan, Ciasem, Compreng, Cipunagara, Cibogo,

Subang

Tersebar di daerah Aliran sungai

4. Gypsun Subang +5 Juta m3

5. Batu Belah Cijambe, Cisalak, Tanjungsiang, Jalancagak, Sagalaherang +2juta m3 6. Batu Gunung Jalancagak Belum dievaluasi 7. Pasir Gunung Jalancagak Belum dievaluasi 8. Pasir Cipeundeuy, Kalijati, Subang, Cijambe +1,2 Milyar M 9. Puzolan Cijambe, Sagalaherang + 200 Juta M

10. Belerang Jalancagak + 20 Juta

11. Yarosite Jalancagak + 50 juta

12. Batu Gamping Kalijati, Cijambe Belum dievaluasi

Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Subang, Tahun 2016 f) Peternakan

(7)

Potensi peternakan yang cukup produktif adalah jenis ternak kecil (Kambing, dan Domba), hal ini berkaitan dengan ketersediaan rerumputan di setiap kecamatan sepanjang tahun. Meskipun mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, populasi ternak kambing dan domba pada tahun 2015 masih cukup banyak, yaitu masing-masing 28.440 ekor dan 242.391 ekor.

 Ternak Besar

Populasi ternak besar yang terdiri dari sapi, kerbau dan kuda pada tahun 2014 secara berturut-turut adalah 33.257 ekor, 3.003 ekor dan 303 ekor.

Dari ketiga jenis ternak ini hanya kerbau yang tidak mencapai target populasi, sedangkan sapi dan kuda, keduanya berhasil melebihi jumlah populasi yang ditargetkan. Khusus untuk sapi perah, tidak seperti sapi potong yang hampir ada di setiap kecamatan, pengembangan sapi perah hanya terdapat di Kecamatan Sagalaherang, Ciater, dan Jalancagak.

Ternak Unggas

Secara umum populasi ternak unggas di Kabupaten Subang pada tahun 2015 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, bahkan berhasil melampaui target polulasi yang ditetapkan. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang mengalami sedikit penurunan, tahun 2015 jenis itik justru mengalami kenaikan tertinggi.

g) Home Industry (Industri Rumah Tangga)

Kegiatan home industry di Kabupaten Subang pada dasarnya diarahkan untuk mampu memberikan warna yang dapat menunjang kegiatan sektor lainnya, seperti pariwisata, bisnis dan perdagangan. Saat ini, ada berbagai macam home industry yang telah dilakukan oleh masyarakat yang disesuaikan dengan potensi wilayahnya, sehingga secara tidak langsung mampu memberikan trade mark bagi daerahnya. Secara garis besar, home industry di Kabupaten Subang dapat dibagi ke dalam 4 jenis industri yaitu pangan, sandang, bahan bangunan dan kerajinan umum.

Untuk jenis industri pangan, saat ini telah berkembang home industry dodol nenas di Kecamatan Jalancagak, ranginang/ opak di Kecamatan Pagaden, kerupuk aci di Kecamatan Purwadadi. Untuk bahan bangunan telah berkembang home industry genteng dan bata merah dengan sentra industri terdapat di Kecamatan Cipeundeuy dan Cikaum. Sedangkan untuk kerajinan umum telah berkembang home industry anyaman bambu di Kecamatan Purwadadi dan Kalijati juga pembuatan golok dan dandang tembaga dengan sentra industri di Kecamatan Tanjungsiang. Selain home industry sebagaimana di atas, berkembang kegiatan lain, yaitu kerajinan wayang golek, kerajinan eceng gondok dan kegiatan home industry lainnya.

h) Pariwisata

Kondisi geografis dan topografis Kabupaten Subang yang terbagi ke dalam tiga zona, yaitu pegunungan, pedataran, dan pantai utara yang kaya akan sumber daya alam

(8)

merupakan penunjang sektor kepariwisataan di Kabupaten Subang. Selain itu sektor kepariwisataan juga didukung oleh sarana mobilitas yang cukup tinggi mengingat lokasi Kabupaten Subang yang sangat strategis karena berdekatan dengan Ibukota Provinsi (Bandung) dan Ibukota Negara (Jakarta). Selain itu, dibukanya akses tol Cipali juga telah memberikan kontribusi terhadap peningkatan kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara ke Kabupaten Subang.

Pada tahun 2015, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung dan menginap di Kabupaten Subang mencapai 183.851 orang pengunjung, sedangkan jumlah wisatawan domestik/nusantara mencapai 3.860.892 orang pengunjung. Objek wisata yang menjadi primadona wisatawan yaitu masih Kawasan Wisata Ciater dan Gunung Tangkuban Perahu. Sarana dan prasarana yang menunjang kebutuhan wisatawan diantaranya adalah tersedianya hotel/penginapan.

2. Pertumbuhan Ekonomi/ PDRB

Perekonomian Kabupaten Subang secara keseluruhan dalam beberapa tahun mengalami pertumbuhan yang positif. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang menjadi indikator kemampuan suatu daerah dalam mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan jumlah nilai produk barang dan asa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit produksi di dalam suatu wilayah atau daerah pada suatu periode tertentu, (biasanya satu tahun) tanpa memperhitungkan kepemilikan. PDRB dapat dihitung melalui 3 (tiga) pendekatan, yaitu pendekatan produksi, pendekatan pendapatan dan pendekatan pengeluaran yang didasarkan pada harga konstan pada suatu tahun yang ditentukan atau harga berlaku yaitu harga pada tahun yang sedang berjalan.

Secara lengkap PDRB Kabupaten Subang menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku dalam tiga tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut:

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Subang Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah)

Tahun 2012-2014

No Lapangan Usaha 2012 2013*) 2014**)

A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 6.514.657,9 6.893.124,3 7.253.213,1 B. Pertambangan dan Penggalian 3.612.502,4 3.494.040,3 3.700.587,8 C. Industri Pengelolaan 2.578.405,5 2.862.711,5 3.197.009,7 D. Pengadaan Listrik dan Gas 13.799,0 13.103,3 14.389,6 E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang 19.872,0 20.935,2 21.405,8 F. Kontruksi 1.684.536,6 1.847.882,0 1.965.895,8 G. Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 3.236.653,4 3.619.838,6 4.056.395,8 H. Transportasi dan Pergudangan 786.445,8 837.308,3 885.259,3

(9)

No Lapangan Usaha 2012 2013*) 2014**)

I. Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum 798.712,4 850.692,4 920.906,6

J. Informasi dan Komunikasi 532.748,0 554.797,3 619.409,7 K. Jasa Keuangan dan Asuransi 879.445,4 1.013.603,4 1.104.926,9

L. Real Estat 237.339,0 257.173,0 267.951,0

M,N. Jasa Perusahaan 10.203,8 11.508,8 11.185,3

O. Administrasi Pemerintahan,

Pertanahan dan Jaminan Sosial Wajib 981.971,9 1.064.261,1 1.171.233,1 P. Jasa Pendidikan 562.891,5 677.976,6 812.380,0 Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 136.101,2 150.032,8 170.847,3 R,S,T,U. Jasa lainnya 466.358,5 499.426,1 544.857,3

PDRB dengan Migas 23.052644,3 24.668.415,0 26.717.853,9

PDRB tanpa Migas 19.444.578,1 21.179.123,3 23.022.325,3

*) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara

Sumber : Bappeda Kab.Subang, Tahun 2016

Selama sepuluh tahun terakhir, banyak perubahan yang terjadi pada tatanan global dan lokal yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian nasional. Krisis finansial global yang terjadi pada tahun 2008, penerapan perdagangan bebas antara China-ASEAN (CAFTA), perubahan sistem pencatatan perdagangan internasional dan meluasnya jasa layanan pasar modal merupakan contoh perubahan yang perlu diadaptasi dalam mekanisme pencatatan statistik nasional.

Salah satu bentuk adaptasi pencatatan statistik nasional adalah melakukan perubahan tahun dasar Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dari tahun 2000 ke 2010. Perubahan tahun dasar PDB dilakukan seiring dengan mengadopsi rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang tertuang dalam 2008 System of National Account (SNA 2008) melalui penyusunan kerangka Supply and Use Tables (SUT).

Perubahan tahun dasar PDB dilakukan secara bersamaan dengan penghitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi dan PDRB Kabupaten/ Kota untuk menjaga konsistensi hasil penghitungan.

Secara lengkap PDRB Kabupaten Subang menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan 2010 dalam tiga tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut:

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Subang

Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha(Juta Rupiah) Tahun 2012-2014

No Lapangan Usaha 2012 2013*) 2014**)

A. Pertanian, Kehutanan, dan

(10)

No Lapangan Usaha 2012 2013*) 2014**) B. Pertambangan dan Penggalian 2.569.223,2 2.586.498,5 2.742.777,0 C. Industri Pengelolaan 2.317.687,3 2.449.982,0 2.549.592,1 D. Pengadaan Listrik dan Gas 13.766,1 14.484,4 15.254,5 E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang 19.261,0 19.787,2 20.069,5 F. Kontruksi 1.523.221,2 1.618.890,0 1.720.038,1 G. Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 3.044.321,5 3.276.811,4 3.550.526,5 H. Transportasi dan Pergudangan 760.744,3 786.669,8 813.373,0

I. Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum 749.121,7 773.453,9 806.138,2

J. Informasi dan Komunikasi 546.924,9 581.490,5 670.470,6 K. Jasa Keuangan dan Asuransi 827.686,2 905.419,5 930.707,5

L. Real Estat 216.350,3 219.980,3 225.980,1

M,N. Jasa Perusahaan 9.398,7 10.096,1 9.900,4

O. Administrasi Pemerintahan, Pertanahan dan Jaminan Sosial Wajib

845.186,0 837.317,9 871.814,8

P. Jasa Pendidikan 516.697,1 617.979,5 726.516,0 Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 126.451,7 135.598,3 154.312,2 R,S,T,U. Jasa lainnya 453.177,7 480.230,3 516.196,3

PDRB dengan Migas 20.588.972,9 21.422.377,2 22.497.213,8

PDRB tanpa Migas 18.023.734,5 18.839.988,1 19.758.670,7

*) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara

Sumber : Bappeda Kab.Subang, Tahun 2016

Struktur perekonomian Kabupaten Subang pada tahun 2014 masih didominasi oleh kategori pertanian, kehutanan dan perikanan; kategori perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan motor; kategori pertambangan dan penggalian; kategori industri; serta kategori konstruksi. Hal ini terlihat dari besarnya peranan kategori tersebut dalam pembentukan PDRB Kabupaten Subang, seperti terlihat pada tabel berikut:

Peranan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Subang Menurut Lapangan Usaha (persen)

Tahun 2012-2014

No Lapangan Usaha 2012 2013*) 2014**)

A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 28,26 27,94 27,15 B. Pertambangan dan Penggalian 15,67 14,16 13,85

(11)

No Lapangan Usaha 2012 2013*) 2014**)

D. Pengadaan Listrik dan Gas 0,06 0,05 0,05

E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

0,09 0,08 0,08

F. Kontruksi 7,31 7,49 7,36

G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

14,04 14,67 15,18 H. Transportasi dan Pergudangan 3,41 3,39 3,31

I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 3,46 3,45 3,45

J. Informasi dan Komunikasi 2,31 2,25 2,32

K. Jasa Keuangan dan Asuransi 3,81 4,11 4,14

L. Real Estat 1,03 1,04 1,00

M,N. Jasa Perusahaan 0,04 0,05 0,04

O. Administrasi Pemerintahan, Pertanahan dan Jaminan Sosial Wajib

4,26 4,31 4,38

P. Jasa Pendidikan 2,44 2,75 3,04

Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,59 0,61 0,64

R,S,T,U. Jasa lainnya 2,02 2,02 2,04

Produk Domestik Regional Bruto 100 100 100

*) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara

Sumber: Bappeda Kab.Subang, Tahun 2016

Pada tabel di atas terlihat bahwa diantara 17 (Tujuh Belas) lapangan usaha, sektor pertanian masih merupakan sektor yang memberikan kontribusi yang paling tinggi (27,15%) untuk angka PDRB di Kabupaten Subang. Selain sektor pertanian, sektor kedua paling tinggi yang berperan pada peningkatan PDRB Kabupaten Subang adalah Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (15,18%). Kedua sektor tersebut merupakan lapangan usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Kabupaten Subang, atau dapat dikatakan kedua sektor tersebut merupakan mata pencaharian yang dominan atau mayoritas penduduk Kabupaten Subang.

Jika dibandingkan dengan tahun 2013, peranan kategori industri mengalami sedikit peningkatan terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Subang Tahun 2014, hal ini salah satunya disebabkan karena industri di daerah Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Karawang sudah mulai merambah ke wilayah Kabupaten Subang.

Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, angka PDRB Kabupaten Subang secara makro menunjukkan peningkatan. Hal tersebut berarti tingkat pertumbuhan ekonomi pada Tahun 2014 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal

(12)

tersebut dapat pula menunjukkan bahwa upaya-upaya pembangunan ekonomi telah memberi hasil yang signifikan. Laju pertumbuhan PDRB Subang tahun 2014 mencapai 5,02%, sedangkan tahun 2013 sebesar 4,05%. Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh kategori Jasa Pendidikan yaitu 17,56%. Sedangkan seluruh kategori ekonomi PDRB yang lain selain kategori Jasa Perusahaan pada tahun 2014 mencatat pertumbuhan yang positif. Laju pertumbuhan riil PDRB lebih dikenal sebagai Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE). Makin tinggi LPE, makin baik kinerja pembangunan di wilayah tersebut. Tabel berikut menunjukkan laju pertumbuhan riil PDRB menurut lapangan usaha di Kabupaten Subang.

Laju Pertumbuhan Riil Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Subang Menurut Lapangan Usaha (persen)

Tahun 2012-2014

No Lapangan Usaha 2012 2013*) 2014**)

A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan -0,47 0,96 1,08 B. Pertambangan dan Penggalian -26,01 0,67 6,04

C. Industri Pengelolaan 7,23 5,71 4,07

D. Pengadaan Listrik dan Gas 5,28 5,22 5,32 E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang 2,35 2,73 1,43

F. Kontruksi 23,75 6,28 6,25

G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor 9,58 7,64 8,35

H. Transportasi dan Pergudangan 4,43 3,41 3,39 I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 5,80 3,25 4,23 J. Informasi dan Komunikasi 7,57 6,32 15,30 K. Jasa Keuangan dan Asuransi 7,92 9,39 2,79

L. Real Estat 3,57 1,68 2,73

M,N. Jasa Perusahaan 2,87 7,42 -1,94

O. Administrasi Pemerintahan, Pertanahan dan

Jaminan Sosial Wajib 6,34 -0,93 4,12

P. Jasa Pendidikan 16,11 19,60 17,56

Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6,52 7,23 13,80

R,S,T,U. Jasa lainnya 6,90 5,97 7,49

Laju Pertumbuhan Riil PDRB 0,60 4,05 5,02

*) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara

(13)

Pada tabel di atas terlihat bahwa secara umum pada tahun 2014 perekonomian Kabupaten Subang mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,02%. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor jasa pendidikan sebesar 17,56%, sedangkan pertumbuhan terendah dicapai oleh sektor jasa perusahaan sebesar -1,94%.

Disamping itu, pendapatan perkapita juga sering digunakan untuk menggambarkan tingkat kemakmuran masyarakat secara makro. Semakin tinggi pendapatan yang diterima penduduk di suatu wilayah, maka tingkat kesejahteraan dapat dikatakan semakin baik. Pendapatan perkapita juga merefleksikan PDRB per kapita. Angka PDRB per kapita diperoleh dengan cara membagi PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Perkembangan PDRB Perkapita penduduk Kabupaten Subang dalam tiga tahun terakhir dapat dilihat pada gambar berikut :

PDRB Perkapita Kabupaten Subang Tahun 2012-2014 (Rupiah)

Sumber: Bappeda Kab.Subang, Tahun 2016

Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa secara umum Pendapatan Perkapita penduduk Kabupaten Subang mengalami peningkatan, sehingga hal ini menggambarkan tingkat kesejahteraan penduduk Kabupaten Subang tiap tahun terus meningkat.

Pada tahun 2014 PDRB Perkapita dengan Migas sebesar Rp. 17.657.774,00. Nilai ini memiliki asumsi bahwa setiap individu di Kabupaten Subang memiliki pendapatan per tahun rata-rata sekitar 17 jutaan rupiah. Angka ini mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp. 16.479.822,00. Data ini mengindikasikan adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Subang secara makro.

II. PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Dalam perencanaan pembangunan Tahun Anggaran 2015, Pemerintah Kabupaten Subang telah menetapkan beberapa dokumen perencanaan tahunan dengan mengacu kepada Peraturan Daerah Kabupaten Subang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang

13.131.946 14.148.788 15.215.407 15.568.663 16.479.822 17.657.774 10.000.000 11.000.000 12.000.000 13.000.000 14.000.000 15.000.000 16.000.000 17.000.000 18.000.000 19.000.000 2012 2013 2014

(14)

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Subang Tahun 2005-2025, dan Peraturan Daerah Kabupaten Subang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Subang Tahun 2014-2018, dengan dokumen yang dihasilkan adalah sebagai berikut:

1. Peraturan Bupati Subang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Subang Tahun 2015.

2. Nota Kesepakatan Pemerintah Kabupaten Subang dengan DPRD Kabupaten Subang Nomor 050/311/Bap Dan 420/436-Ba/Setwan Tanggal 11 Agustus 2014 Tentang Kebijakan Umum APBD (KUA) Kabupaten Subang Tahun 2015.

3. Nota Kesepakatan Pemerintah Kabupaten Subang dengan DPRD Kabupaten Subang Nomor 050/312/Bap dan 420/437-BA/Setwan Tanggal 11 Agustus 2014 Tentang Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Kabupaten Subang Tahun 2015.

Selanjutnya menyikapi berbagai perubahan yang terjadi dalam pelaksanaan pembangunan tersebut, maka disusunlah perencanaan-perencanaan sebagai berikut: 1. Peraturan Bupati Subang Nomor 34 Tahun 2015 Tentang Rencana Kerja

Pembangunan Daerah (RKPD) Perubahan Kabupaten Subang Tahun 2015.

2. Nota Kesepakatan Pemerintah Kabupaten Subang dengan DPRD Kabupaten Subang Nomor 900/Nk.15-Bapp/2015 dan 900/580/Setwan Tanggal 5 Oktober 2015 Tentang Kebijakan Umum APBD Perubahan Kabupaten Subang Tahun 2015.

3. Nota Kesepakatan Pemerintah Kabupaten Subang dengan DPRD Kabupaten Subang Nomor 900/Nk.16-Bapp/2015 dan 900/581/Setwan Tanggal 5 Oktober 2015 Tentang Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Perubahan Kabupaten Subang Tahun 2015.

Dalam pelaksanaan pembangunan daerah di Kabupaten Subang tahun 2015 pembangunan diprioritaskan untuk mengatasi berbagai permasalahan melalui prioritas pembangunan sebagai berikut:

 Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan serta Sumber Daya Aparatur;

 Peningkatan Sistem Komunikasi dan Informasi Manajemen Pemerintah Daerah;  Peningkatan Infrastruktur Wilayah (jalan, jembatan, pengairan, energi kelistrikan,

perumahan/ pemukiman);

 Peningkatan Perekonomian Daerah;  Peningkatan Ketahanan Pangan Daerah;

 Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan Formal dan Non Formal;  Pengelolaan Seni dan Budaya;

 Peningkatan Kualitas dan Layanan Kesehatan;  Penataan Ruang;

 Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup; dan  Penanggulangan Bencana.

(15)

III. REALISASI PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

Dari aspek pendapatan, berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Subang Tahun Anggaran 2015, ditetapkan target pendapatan sebesar Rp. 2.506.017.309.381,00 (dua trilyun lima ratus enam milyar tujuh belas juta tiga ratus sembilan ribu tiga ratus delapan puluh satu rupiah). Kemudian dalam realisasinya pencapaian pendapatan APBD Kabupaten Subang Tahun 2015 adalah sebesar Rp. 2.401.965.722.442,00 (dua trilyun empat ratus satu milyar sembilan ratus enam puluh lima juta tujuh ratus dua puluh dua ribu empat ratus empat puluh dua rupiah) atau 95,85%. Dengan perincian sebagai berikut :

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Target sebesar Rp. 281.201.689.946,00 (dua ratus delapan puluh satu milyar dua ratus satu juta enam ratus delapan puluh sembilan ribu sembilan ratus empat puluh enam rupiah), dan terealisasi sebesar Rp. 314.047.989.351,00 (tiga ratus empat belas milyar empat puluh tujuh juta sembilan ratus delapan puluh sembilan ribu tiga ratus lima puluh satu rupiah) atau 111,68%.

2. Pendapatan Transfer (Dana Perimbangan)

Target sebesar Rp. 1.487.028.036.282,00 (satu trilyun empat ratus delapan puluh tujuh milyar dua puluh delapan juta tiga puluh enam ribu dua ratus delapan puluh dua rupiah) terealisasi sebesar Rp. 1.450.713.912.269,00 (satu trilyun empat ratus lima puluh milyar tujuh ratus tiga belas juta sembilan ratus dua belas ribu dua ratus enam puluh sembilan rupiah) atau 97,56%.

3. Lain-Lain Pendapatan yang Sah

Dari target sebesar Rp. 737.787.583.153,00 (tujuh ratus tiga puluh tujuh milyar tujuh ratus delapan puluh tujuh juta lima ratus delapan puluh tiga ribu seratus lima puluh tiga rupiah) terealisasi sebesar Rp. 637.203.820.822,00 (enam ratus tiga puluh tujuh milyar dua ratus tiga juta delapan ratus dua puluh ribu delapan ratus dua puluh dua rupiah) atau 86,37%.

Dari aspek Belanja, setelah perubahan APBD Tahun 2015, belanja daerah ditargetkan sebesar Rp. 2.709.657.004.359,00 (dua trilyun tujuh ratus sembilan milyar enam ratus lima puluh tujuh juta empat ribu tiga ratus lima puluh sembilan rupiah) dan terealisasi sebesar Rp. 2.303.491.333.166,00 (dua trilyun tiga ratus tiga milyar empat ratus sembilan puluh satu juta tiga ratus tiga puluh tiga ribu seratus enam puluh enam rupiah) atau 85,01%. meliputi:

1. Belanja Langsung ditargetkan sebesar Rp. 1.143.731.227.744,00 (satu trilyun seratus empat puluh tiga milyar tujuh ratus tiga puluh satu juta dua ratus dua puluh tujuh ribu tujuh ratus empat puluh empat rupiah) dan terealisasi sebesar Rp. 889.722.139.466,00 (delapan ratus delapan puluh sembilan milyar tujuh ratus dua

(16)

puluh dua juta seratus tiga puluh sembilan ribu empat ratus enam puluh enam rupiah) atau 77,79%.

2. Belanja Tidak Langsung ditargetkan sebesar Rp. 1.565.925.776.615,00 (satu trilyun lima ratus enam puluh lima milyar sembilan ratus dua puluh lima juta tujuh ratus tujuh puluh enam ribu enam ratus lima belas rupiah) dan terealisasi sebesar Rp. 1.413.769.193.700,00 (satu trilyun empat ratus tiga belas milyar tujuh ratus enam puluh sembilan juta seratus sembilan puluh tiga ribu tujuh ratus rupiah) atau 90,28%.

Aspek Belanja tersebut di atas diarahkan untuk:

1) Belanja Daerah diprioritaskan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintah kabupaten yang terdiri dari Urusan Wajib dan Urusan Pilihan sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan Perundang-Undangan;

2) Belanja Daerah diprioritaskan untuk memberikan kecukupan terlebih dahulu terhadap kebutuhan belanja yang bersifat fixed Cost.

3) Peningkatan efektivitas bantuan keuangan kepada Desa dan Kelurahan dan Bantuan Sosial yang diprioritaskan untuk mendukung percepatan pembangunan Desa dan Kelurahan, serta peningkatan kualitas kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. 4) Belanja Daerah diarahkan pada prioritas pembangunan sebagai berikut :

a) Peningkatan Pelayanan Infrastruktur Wilayah

b) Peningkatan SDM yang berpendidikan, berdaya saing, beriman dan bertakwa c) Peningkatan Ekonomi Rakyat

d) Penanganan Kerusakan, Pencemaran Lingkungan dan Bencana Alam e) Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan

5) Belanja Daerah diarahkan dalam rangka melaksanakan kebijakan pembangunan melalui strategi pembangunan “Desa/Kelurahan Mandiri Gotong-Royong”.

6) Belanja Daerah diarahkan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum.

7) Belanja Daerah diprioritaskan untuk menunjang efektivitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi SKPD dalam rangka melaksanakan Urusan Pemerintahan Daerah.

IV. CAPAIAN KINERJA

Dalam RPJMD Tahun 2014-2018 Visi Kabupaten Subang 5 tahun ke depan adalah

“Terwujudnya Kabupaten Subang Yang Religius, Berilmu, Mandiri, Berbudaya Dan Bergotong-Royong”. Visi ini kemudian dijabarkan ke dalam 5 Misi.

(17)

Pencapaian kinerja pemerintah Kabupaten Subang tahun 2015 dapat kami laporkan mulai dari Misi pertama yaitu dalam rangka “Mewujudkan Aparatur

Pemerintahan Yang Cerdas, Lugas Dan Terpercaya”, ditunjukkan dengan capaian

sebagai berikut :

1. Tersusunnya Rencana Kegiatan Pembangunan Daerah serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Subang Tahun 2015 dengan tepat waktu.

2. Tersebarluaskannya informasi pembangunan daerah melalui media massa dan media sosialisasi lainnya.

3. Meningkatnya pelayanan publik di 16 kecamatan melalui implementasi Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan.

4. Tersusunnya masterplan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kabupaten Subang.

5. Teraplikasinya Sistem Informasi Manajemen Perhubungan untuk Pengujian Kendaraan Bermotor.

6. Meningkatnya keterbukaan informasi publik dengan diterbitkannya Peraturan Bupati Subang Nomor 49 Tahun 2015 Tentang Implementasi E-Government di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Subang dan Peraturan Bupati Subang Nomor 50 Tahun 2015 Tentang Pendayagunaan Website di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Subang.

7. Meningkatnya kapasitas Aparatur Pemerintah Daerah melalui pelaksanaan berbagai diklat, bintek dan tugas belajar.

8. Meningkatnya Pendapatan Daerah Kabupaten Subang tahun 2015 yang semula ditargetkan sebesar Rp. 2.506.017.309.381,00 kemudian melalui mekanisme perubahan APBD bertambah sebesar Rp. 286.132.765.894,00 sehingga menjadi Rp. 2.506.017.309.381,00. Peningkatan target tersebut terjadi pada hampir semua pos pendapatan daerah.

9. Pada Sektor Politik telah dilakukan peningkatan dan pemantapan pendidikan politik terhadap tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan pelajar dengan jumlah peserta sebanyak 740 orang yang berasal dari 8 kecamatan serta peningkatan pengelolaan administrasi bantuan keuangan partai politik. Dengan hasil meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat di bidang politik, meningkatnya peran serta masyarakat dalam proses politik di kabupaten subang dan terciptanya hubungan yang sinergis antara pemerintah, organisasi kemasyarakatan serta masyarakat dalam kehidupan berpolitik.

10. Telah terselenggaranya peningkatan kerjasama Pemda dengan aparat keamanan dalam acara pengamanan unjukrasa, penertiban PKL, pengamanan hari raya Idul Fitri, hari raya Natal dan Tahun Baru, Seremonial Pemda serta pengamanan Pilkades serentak di Kabupaten Subang, sehingga berjalan aman dan kondusif. 11. Dalam Bidang Kearsipan pada tahun 2015, telah dilaksanakan kegiatan untuk :

(18)

a. Terselamatkannya arsip-arsip in-aktif di setiap SKPD melalui proses Akuisisi dan Penyusutan Arsip serta Fumigasi Depo Arsip

b. Peningkatan kualitas pelayanan kearsipan melalui sosialisasi ke Desa dan Kelurahan. Sampai dengan tahun 2015 sebanyak 151 desa telah mendapatkan sosialisasi.

c. Dalam rangka meningkatkan layanan arsip yang cepat, tepat dan akurat, maka Kantor Arsip Daerah telah membuat sistem pengolahan dan pencarian arsip secara elektronik (komputerisasi), membuat Website, ruang pamer arsip (tersaji dalam bentuk kartografi, visual dan audio visual).

12. Dalam hal membangun daerah berdasarkan visi, misi dan strategi yang jelas dengan mengikutsertakan warga dalam proses pembangunan, dinyatakan dalam pencapaian sasaran sebagai berikut :

a. Tersusunnya RKPD, KUA, PPA, KUA Perubahan dan PPA Perubahan Tahun 2015 dengan tepat waktu

b. Terlaksananya Musrenbang RKPD

c. Koordinasi Satu Data Pembangunan Subang

d. Terlaksananya

Kordinasi Penanggulangan Kemiskinan D

aerah

13. Tersusunnya LKPJ, LPPD, ILPPD dan Lakip Pemerintah Kabupaten Subang dengan tepat waktu. Disamping itu, berdasarkan hasil penilaian Tim Nasional terkait kinerja Pemerintah Daerah pada tahun 2014 Kabupaten Subang menempati peringkat ke 4 dari 17 kabupaten di Jawa Barat dan peringkat ke 58 dari 383 kabupaten di Indonesia dengan predikat kinerja “Tinggi”.

Selanjutnya keberhasilan Misi kedua, yaitu dalam rangka “Meningkatkan

Ketersediaan Infrastruktur yang Baik dan Berwawasan Lingkungan”, diantaranya

ditunjukkan dengan :

1. Panjang jalan kabupaten tahun 2015 adalah 1.054,5 Km, dengan perincian dalam kondisi baik 471,57 Km atau 44,72%, kondisi sedang 394,17 Km atau 37,38% dan kondisi rusak 188,76 Km atau 17,90%. Dari data tersebut panjang jalan dalam kondisi baik dan sedang adalah 865,74 Km Atau 82,11%. Sehingga target RKPD tahun 2015 yang hanya sebesar 56% telah terlampaui.

2. Luas Daerah Irigasi tahun 2015 seluas 84.701 Ha yang terdiri dari 843 Daerah Irigasi dengan kondisi baik meningkat dari 48,5% pada tahun 2014 menjadi 51,20% pada tahun 2015, kondisi sedang dari 24% menjadi 22,8%, dan kondisi rusak dari 27,5% menjadi 26,00%.

3. Pada Sektor Sarana Pengairan dan Air Bersih dicapai peningkatan Sarana Air Bersih Bagi Masyarakat Pedesaan. Pada akhir tahun 2013 tersebar di 15 lokasi dengan peningkatan cakupan sebesar 62,07%. Untuk tahun 2014 kegiatan air bersih perdesaan dilaksanakan di 35 lokasi dengan peningkatan cakupan menjadi 62,24%. Sedangkan pada tahun 2015, pembangunan sarana dan prasarana air bersih

(19)

pedesaan dilaksanakan di 21 lokasi desa yang tersebar di seluruh kabupaten subang. Dana yang dikeluarkan sebesar Rp. 4.877.850.000,- dengan cakupan peningkatan layanan sebesar 66%.

4. Pada tahun 2015 cakupan pelayanan drainase terjadi peningkatan dengan terbangunnya 1.652 Km Saluran Drainase/ Gorong-gorong.

5. Pada Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman Penduduk Perdesaan pada tahun 2015 juga telah dilaksanakan perbaikan jalan lingkungan yang tersebar di seluruh Kabupaten Subang sebanyak 119 lokasi dengan total panjang mencapai 25.000 m. 6. Pencapaian bangunan umum dan bangunan pemerintahan dengan kondisi baik,

telah melebihi target RKPD yang ditetapkan sebesar 62% dengan realisasi sebesar 95%, dimana pada tahun 2015 pembangunan tersebar di 20 lokasi.

7. Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas PJU, sampai dengan tahun 2015 telah terbangun PJU sebanyak 9.940 titik, sedangkan tahun 2014 telah terbangun PJU sebanyak 9.825 titik. Maka ada peningkatan jumlah PJU dari tahun 2014 sebanyak 115 titik.

8. Pada Sektor Energi Listrik melalui kegiatan pengembangan listrik pedesaan masyarakat yang kurang mampu (Pra-Ks) yang belum teraliri listrik menjadi berkurang, dimana pada tahun 2014 sebanyak 21.513 rumah menjadi 19.533 rumah pada tahun 2015.

9. Pada Sektor Perhubungan dilakukan pemeliharaan sarana dan prasarana serta fasilitas perhubungan yang meliputi Alat Pengendali Isyarat Lalu Lintas, Rambu Lalu Lintas, dan Alat Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB).

Kemudian capaian Misi ketiga, dalam rangka “Mewujudkan Ekonomi Mandiri

Berbasis Ekonomi Kerakyatan dan Keunggulan Daerah”, ditunjukkan dengan :

1. Meningkatnya Indeks Daya Beli Masyarakat dari 67,88 poin pada tahun 2014 menjadi 67,92 poin pada tahun 2015.

2. Peningkatan Nilai Produksi IKM dimana pada tahun 2014 sebesar Rp. 344.871.915.000,- menjadi Rp. 352.159.730.000,-. Begitupun nilai Investasi IKM yang mengalami peningkatan dimana pada tahun 2014 Rp. 65.635.483.000,- menjadi Rp. 116.606.663.000,- di tahun 2015.

3. Perkembangan jumlah IKM pada tahun 2015 menjadi 11.618 unit usaha, dimana pada tahun 2014 masih sebanyak 11.464 unit usaha. Perkembangan Industri Besar juga mengalami kenaikan, dari tahun 2014 sebanyak 127 unit usaha naik menjadi 139 unit usaha di tahun 2015.

4. Peningkatan daya beli masyarakat dari Rp. 9.287,- di tahun 2014 menjadi Rp. 9.301,- di tahun 2015.

5. Tahun 2015 produksi Padi di Kabupaten Subang mengalami peningkatan sebesar 0,45% yaitu dari 1.151.058,37 ton pada tahun 2014 menjadi 1.156.222,54 ton

(20)

pada tahun 2015 (dari target sebesar 1.150.480 ton), dengan produktivitas sebesar 70,26 kuintal per hektar dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 65,81 kuintal per hektar, sehingga mengalami peningkatan produktivitas padi sebesar 6,76%. Prestasi ini dapat terwujud walaupun dengan kondisi iklim yang kurang menguntungkan bagi sektor pertanian.

6. Sektor Koperasi dan UMKM yaitu semakin banyaknya jumlah koperasi berkualitas, yang ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah koperasi aktif. Pada tahun 2015 jumlah koperasi aktif di Kabupaten Subang sebanyak 592 atau 57,98% dari jumlah koperasi seluruhnya (1.021 koperasi). Kondisi ini meningkat dari tahun 2014, dimana jumlah koperasi aktif hanya 586 koperasi. Selain itu, pada tahun 2015 jumlah UMKM bertambah menjadi sebanyak 22.079 UMKM, di mana pada tahun 2014 hanya berjumlah 10.173 UMKM.

7. Pada Sektor Pariwisata : terjadi peningkatan jumlah akomodasi dari 35 Hotel/Penginapan tahun 2014 menjadi 39 Hotel/Penginapan pada tahun 2015. Kunjungan Wisatawan pun meningkat dari 3.832.689 orang pada tahun 2014 menjadi 4.044.743 orang pada tahun 2015.

8. Pada sektor Investasi terjadi peningkatan realisasi investasi, dimana realisasi PMA pada tahun 2015 sebesar Rp. 1.704.000.000.000,- dan PMDN sebesar Rp. 1.035.614.000.000,- sehingga total realisasi investasi di Kabupaten Subang pada tahun 2015 sebesar Rp. 2.739.614.000.000,- meningkat 77,25% dari realisasi tahun 2014 yang hanya mencapai Rp. 1.545.650.000.000,-.

9. Pada tahun 2015 terjadi peningkatan jumlah produksi daging mencapai hingga 42.409.721 kg, mengalami peningkatan dari 39.734.608 kg pada tahun 2014. 10. Pada sektor perikanan terjadi peningkatan hasil produksi budidaya ikan dari

46.349,31 ton di tahun 2014 menjadi 47.330,67 ton di tahun 2015.

Selanjutnya Misi keempat yaitu dalam rangka “Mewujudkan Kualitas Sumber

Daya Manusia yang Berilmu, Religius dan Berbudaya”, capaian kinerja Pemda tahun

2015 ditunjukkan dengan:

1. Meningkatnya taraf pendidikan, dengan indikator :

a) Meningkatnya Rata-Rata Lama Sekolah (RRLS) yang dihitung dengan metode baru dari 6,44 tahun di tahun 2014 menjadi 6,46 tahun di tahun 2015.

b) Meningkatnya Angka Melek Huruf (AMH).

AMH Kabupaten Subang tahun 2015 sebesar 99,86%, dan telah melampaui target RKPD 2015 sebesar 99,54%.

2. Meningkatnya Sekolah Kejuruan Berbasis Kompetensi Daerah. Pada tahun 2015 Sekolah Menengah Kejuruan yang mengembangkan Kompetensi Siswa Berbasis Potensi Daerah mencapai 18 SMK.

(21)

Pada tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Subang memberikan bantuan kepada siswa yang berasal dari keluarga miskin melalui kegiatan penunjang penyaluran beasiswa bagi keluarga tidak mampu sebesar Rp. 250.000/orang/tahun untuk sasaran 3.000 siswa SD. Penyaluran Beasiswa Miskin, tingkat SMP sebesar Rp. 500.000/ orang/tahun untuk sasaran 1.979 siswa SMP, tingkat SMA sebesar Rp. 750.000/ orang/tahun untuk sasaran 1.490 siswa SMA, Sedangkan Untuk Tingkat SMK Sebesar Rp. 750.000/ orang/tahun untuk sasaran 1.697 siswa SMK.

4. Meningkatnya Kualitas Tenaga Kependidikan

Hal ini dapat dilihat dari peningkatan jumlah guru yang berkualifikasi pendidikan S1 dan jumlah guru yang tersertifikasi. jumlah guru yang berkualifikasi S1/D-IV pada tahun 2014 yaitu sebanyak 16.509 guru, dan pada tahun 2015 bertambah sebanyak 13.555 guru di seluruh jenjang pendidikan baik SD, SMP maupun SMA/SMK. Jumlah guru yang sudah tersertifikasi pada tahun 2015 sebanyak 8.707 orang, dari jumlah guru di Kabupaten Subang sebanyak 19.520 orang, hal ini berarti capaian guru di Kabupaten Subang yang sudah tersertifikasi adalah sebesar 44,60%.

5. Meningkatnya Prestasi Pemuda dan Prestasi Olah Raga, Kelestarian Seni Serta Nilai-Nilai Budaya. Hal ini terlihat dari :

a. Meningkatnya prestasi olahraga pada ajang kompetisi Pekan Olahraga Daerah (PORDA) tingkat Provinsi Jawa Barat dengan meraih medali emas dan perak pada cabang olahraga Dayung, Pencak Silat, Catur, Senam, Balap Motor, Renang, Sepak Takraw, Tae Kwon Do, Atletik dan Sepak Bola.

b. Terjaganya Kelestarian Seni dan Nilai-Nilai Budaya, dilakukan melalui keikutsertaan dalam ajang-ajang festival seni dan budaya, baik di tingkat provinsi maupun nasional. Dari beberapa ajang festival seni yang diikuti, Kabupaten Subang berhasil meraih 8 prestasi yaitu : Juara II pada Festival Musik dan Tari di Tingkat Provinsi, Juara Favorit dan Juara Harapan pada Festival Juru Kawih di Kabupaten Purwakarta, 5 Besar Padalangan Cilik, Juara II Festival Seni Budaya Lokal dan 10 Besar Musik Unggulan pada Gelar Karya Musik dan Lagu Tingkat Provinsi Jawa Barat.

6. Meningkatnya Wawasan Masyarakat dalam berbagai bidang melalui Budaya Minat Baca, melalui upaya :

a. Meningkatnya Sarana Prasarana

Selama Tahun Anggaran 2015, ditempuh upaya penambahan kuantitas koleksi bahan pustaka berupa buku dalam berbagai klasifikasi. Penambahan jumlah koleksi buku pada tahun 2015 seluruhnya 616 judul dengan jumlah buku sebanyak 2.464 eksemplar. Hingga akhir tahun 2015 Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Subang telah memiliki 10.970 judul koleksi buku dengan jumlah sebanyak 25.831 eksemplar.

(22)

Meningkatnya akses masyarakat terhadap koleksi bahan bacaan ditempuh melalui Penyediaan Pelayanan Mobil Keliling (MUPK).

c. Peningkatan Minat Baca juga terlihat dari jumlah pengunjung perpustakaan. Selama tahun 2015 tercatat pengunjung Perpustakaan Daerah Kabupaten Subang mengalami peningkatan sebanyak 5,29% di banding tahun sebelumnya, yaitu dari 12.839 orang pada tahun 2014 menjadi 13.518 orang pada tahun 2015. Dengan jumlah koleksi buku yang dipinjam sebanyak 2.700 eksemplar. Selain itu, tercatat juga penambahan anggota sebanyak 145 orang. Dengan demikian, hingga akhir tahun 2015 tercatat total anggota Perpustakaan Daerah Kabupaten Subang sebanyak 5.316 orang.

Pada Misi terakhir, yaitu dalam rangka “Mewujudkan Masyarakat yang Sehat,

Rapi, Bersih, dan Indah Dengan Semangat Gotong-Royong”, capaian kinerja tahun

2015 diantaranya ditunjukkan dengan:

1. Meningkatnya Angka Harapan Hidup di Kabupaten Subang, dari 71,22 tahun pada tahun 2014 menjadi 71,25 tahun pada tahun 2015.

2. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan. Hal ini dapat dilihat dari :

a. Persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Subang pada tahun 2015 telah mencapai 91,30% dan telah melampaui target 90% yang telah ditetapkan. b. Pelayanan Kesehatan untuk keluarga miskin pada tahun 2015 telah terlayani

100%. Hal ini dikarenakan adanya program Jaminan Kesehatan Nasional dimana semua peserta Jamkesda dialihkan menjadi peserta BPJS.

3. Penurunan Prevalensi Balita Kurang Gizi. Pada tahun 2015 Prevalensi Balita Kurang Gizi di Kabupaten Subang sebesar 3,80%.

4. Meningkatnya Kualitas Kesehatan Lingkungan. hal ini terlihat dari indikator sebagai berikut :

a. Jumlah keluarga yang memiliki akses terhadap fasilitas jamban dari 81,23% di tahun 2014 menjadi 84,23% di tahun 2015.

b. Jumlah keluarga yang memiliki akses tempat sampah pada tahun 2014 sebesar 68,72%, dan pada tahun 2015 meningkat menjadi 68,87%.

c. Jumlah keluarga yang tinggal di rumah yang memenuhi syarat aspek rumah sehat dari target 68,75% tahun 2015 upaya yang dilakukan melampaui target yang ditertapkan dengan capaian 69%.

d. Jumlah Industri yang memenuhi syarat kesehatan pada tahun 2015 secara kumulatif mencapai 75,81%, melebihi target yang ditetapkan sebesar 75 % 5. Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat di bidang Kesehatan. Hal ini dapat

dilihat dari indikator berikut :

a. Cakupan Keluarga ber-PHBS meningkat dari 61,56% pada tahun 2014 menjadi 64,13% pada tahun 2015.

(23)

b. Jumlah Posyandu pada tahun 2015 yang Berstrata Purnama 39,53 % dan Mandiri 54,15%, melebihi capaian targetnya .

c. Prosentase Strata Desa Siaga tahun 2015 telah mencapai target 100%.

6. Pada Sektor Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran, sampai dengan tahun 2015 UPTD Damkar memiliki 5 unit mobil Pemadam Kebakaran, 1 Unit Pick Up Komando dan 1 Unit Pick Up Double Cabin serta Kendaraan Air berupa Perahu Karet 2 unit, Perahu Fiber 4 unit, Motor Tempel Perahu 3 unit dan Kendaraan Roda Dua sebanyak 9 unit.

Disamping melaksanakan urusan-urusan yang didesentralisasikan, pada tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Subang juga melaksanakan tugas Pembantuan dari 8 kementerian dengan anggaran mencapai Rp. 40.422.688.000 (empat puluh milyar empat ratus dua puluh dua juta enam ratus delapan puluh delapan ribu rupiah) yang digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang tersebar pada 9 SKPD. Seluruh kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.

Disamping itu, tolok ukur keberhasilan pembangunan suatu daerah juga dapat dilihat dari sejauhmana pencapaian Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana angka ini menggambarkan Indeks Komposit Pembangunan Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi Masyarakat. Perkembangan angka komponen penyusun IPM Kabupaten Subang pada tahun 2015 meningkat jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut terjadi pada seluruh komponen penyusun IPM.

Berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik, IPM Kabupaten Subang tahun 2015 meningkat dari tahun sebelumnya, yakni dari 65,79 poin pada tahun 2014 meningkat menjadi 65,93 poin pada tahun 2015. Peningkatan tersebut terjadi pada seluruh komponen penyusun IPM, Dimana Angka Harapan Hidup meningkat dari 71,22 tahun pada tahun 2014 menjadi 71,25 tahun pada tahun 2015; Harapan Lama Sekolah juga meningkat dari 11,44 tahun pada tahun 2014 menjadi 11,51 tahun pada tahun 2015; Rata-rata Lama Sekolah meningkat dari 6,44 tahun pada tahun 2014 menjadi 6,46 tahun pada tahun 2015; Paritas daya beli pun meningkat dari 9.287 rupiah pada tahun 2014 menjadi 9.301 rupiah pada tahun 2015.

Pemerintah Kabupaten Subang selama tahun 2015 mendapat kehormatan menjadi daerah kunjungan kerja dan studi banding baik dari DPRD, Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota lain yang berkaitan dengan aspek penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

Pelaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang yang dilakukan seluruh Aparatur dan Stakeholder terkait bersama seluruh komponen masyarakat, telah membuahkan hasil berbagai penghargaan baik di tingkat Provinsi maupun Nasional. Diantara penghargaan tersebut adalah sebagai berikut :

(24)

1. Swasti Saba Wiwerda tahun 2015 untuk Kabupaten/ Kota Sehat dari Kementerian Kesehatan;

2. Zero Accident (11 perusahaan) dari Kementerian Tenaga Kerja;

3. Nominasi Produk Minuman dengan Kemasan Terbaik (UKM Alamsari) dari Kementerian Koperasi dan UKM;

4. Nominasi Produk Makanan dengan Kemasan Terbaik (UKM Kemilau Food) Dari Kementerian Koperasi dan UKM;

5. Proper Emas PT. Pertamina Ep. Asset III Subang sebagai binaan BLH Kab. Subang dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

6. Terbaik III Kategori Kelompok Tani Hutan (KTH Lestari Desa Langensari Kec. Blanakan) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

7. Raksa Prasadha untuk Penyusunan SLHD terbaik Peringkat V dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

 Selanjutnya Penghargaan Tingkat Provinsi, diantaranya : 1. Kabupaten Halal (Halal Award) dari MUI Provinsi Jawa Barat;

2. Kabupaten Sehat dari Kategori Pariwisata dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat;

3. Juara I Inovasi Teknologi Bidang Pertanian (Ana Nasir M., STP) dari Sekretariat Bakorluh Provinsi Jawa Barat;

4. Juara Terbaik I Kategori Kelompok Tani Hutan (KTH Lestari Desa Langensari Kec. Blanakan) dari Gubernur Jawa Barat;

5. Juara I Lomba Memilih D.O.C Terbanyak (KTNA Kab. Subang) Dari Panitia HKP Tingkat Provinsi Jawa Barat;

6. Juara I Lomba Kelompok Agribisnis Peternakan (KT Ternak Itik Ondol Desa Citrajaya Kec. Binong) dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat;

7. Juara I Lomba Inovasi Pengolahan Hasil Peternakan (PD. Kemilau Food Desa Cisalak Kec. Cisalak) Dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat;

8. Juara Lomba Sekolah Sehat (SMPN 1 Tanjungsiang) dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat;

9. Juara Lomba Ternak Sapi (Desa Sindanglaya) dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat;

10. Juara Lomba Kader Posyandu (Desa Cikawung Kec. Tanjungsiang) dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat;

11. Raksa Prasadha untuk penyusun SLHD terbaik ke-1 dari Gubernur Jawa Barat; 12. Raksa Prasadha Bidang Sekolah Berwawasan Lingkungan dari Gubernur Jawa

Barat;

13. Mojang Berbakat Parigel dalam Pasanggiri Duta Pariwisata Mojang Jajaka dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat;

(25)

14. Perusahaan Terbaik Yang Mempekerjakan Tenaga Kerja Perempuan untuk PT. Hansol Hyun Binaan Disnakertrans Kab. Subang dari Gubernur Jawa Barat;

15. Dalang Rancage pada Festival Padalangan Cilik dari Pemerintah Kabupaten Purwakarta;

16. Medali Emas Cabor Dayung pada Ajang Porda dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat;

17. Medali Emas Cabor Silat pada Ajang Porda dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat; 18. Medali Emas Cabor Catur pada Ajang Porda dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat; 19. Medali Emas Cabor Senam pada Ajang Porda dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat; 20. Medali Emas Cabor Balap Motor pada Ajang Porda dari Pemerintah Provinsi Jawa

Barat;

21. Medali Emas Cabor Renang pada Ajang Porda dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat; 22. Medali Emas Cabor Takraw pada Ajang Porda dari Pemerintah Provinsi Jawa

Barat;

23. Juara I Tolak Peluru (O2SN) dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat;

24. Juara I Sepakbola Tingkat SMP (LPI) Dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat; 25. Juara I Paguyuban KB Pria dari Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat;

26. Juara I BKL Kategori Halun-Halun Dari Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat; 27. Juara II Inovasi Teknologi Bidang Kehutanan (Ajid Abdullah, SP) Dari Sekretariat

Bakorluh Provinsi Jawa Barat;

28. Juara II Kelompok Agribisnis Peternakan (KT Ternak Domba Budi Asih Desa Padamulya Kec. Cipunagara) dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat;

29. Juara II Kelompok Agribisnis Peternakan (KT Ternak Ayam Buras Rahayu Desa Tanjung Kec. Cipunagara) dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat;

30. Juara II Kontes Ternak Kategori Sapi Po Betina Umur 18-24 Bln (Ujang Tarli Desa Purwadadi Barat Kec. Purwadadi) dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat; 31. Juara II Kontes Ternak Kategori Sapi FH Betina Umur 12-15 Bln (Romrom Desa

Tambakmekar Kec. Jalancagak) dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat;

32. Juara II Inseminator Teladan (Asep Damanhuri Spib Pagaden) dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat;

33. Juara II pada Festival Seni Budaya Lokal dari Kodam Iii Siliwangi;

34. Juara II Kategori Musik pada Festival Music Tari dan Theater dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat;

35. Juara II Kategori Theater pada Festival Music Tari dan Theater dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat;

36. Juara III Lomba Tanam Jajar Legowo (KTNA Kab. Subang) dari Panitia HKP Tingkat Provinsi Jawa Barat;

(26)

37. Juara III Monev PKK (Kec. Kasomalang) dari PKK Provinsi Jawa Barat;

38. Juara III Kontes Ternak Kategori Sapi Po Jantan Umur 24-36 bln (Asep Mulyana Kmp. Jambe Anom Desa Purwadadi Barat Kec. Purwadadi dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat;

39. Juara III Kategori PHBS dari TP PKK Provinsi Jawa Barat;

40. Juara III Lomba Ketahanan Pangan Kategori KWT 2015 dari Gubernur Jawa Barat; 41. Juara Harapan I pada Festival Juru Kawih dari Pemerintah Kabupaten Purwakarta; 42. Juara Harapan III pada Festival Juru Kawih dari Pemerintah Kabupaten

Purwakarta;

43. Juara Favorit pada Festival Juru Kawih dari Pemerintah Kabupaten Purwakarta; 44. 10 Besar Musik Unggulan Pada Gelar Karya Musik dan Lagu dari Dinas Pariwisata

dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat.

V. PENUTUP

Beberapa keberhasilan pembangunan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat tersebut merupakan hasil kerja keras, kreativitas, dan inovasi dari semua pihak yang memiliki keterkaitan fungsi sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing. Dengan demikian capaian kinerja selama tahun 2015 merupakan keberhasilan bersama antara Pemerintah Daerah, DPRD serta Masyarakat Kabupaten Subang, sehingga di masa mendatang, kerjasama semua komponen di Kabupaten Subang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat merupakan aspek yang harus terus dikembangkan secara berkelanjutan.

Apresiasi dan ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Subang atas segala kontribusinya dalam mendukung pembangunan di Kabupaten Subang.

Atas segala kekurangan yang terjadi, saya atas nama Pemerintah Kabupaten Subang menyampaikan permohonan maaf setulus-tulusnya, dengan harapan yang sangat tinggi agar tahun depan semua kekurangan tersebut dapat diperbaiki. Semoga Alloh SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya pada Kabupaten Subang, sehingga terwujud masyarakat yang sejahtera serta pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Aamiin.

Billaahi Taufiq Wal Hidayah, Wassalaamu’alaikum Wr.Wb.

BUPATI SUBANG,

Ttd.

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan

Banyak ditemui fenomena beberapa anggota di cabang yang sudah tidak menabung lagi di BMT Tumang karena beberapa marketing funding yang sudah tidak datang lagi..

berkelanjutan pada tingkat global, regional, nasional, dan lokal, yang perlu dilaksanakan adalah evaluasi dari berbagai peraturan yang ada dengan disandingkannya dengan kriteria

Dari yang telah dipaparkan diatas, seperti perbedaan dari hasil penelitian,, hasil wawancara dan fenomena yang terjadi pada Universitas X tersebut, serta

Perusahaan bisnis adalah suatu sistem fisik yang berada pada satu atau lebih sistem lingkungan yang lebih besar atau super sistem... Perusahaan adalah sub-sistem di

Beberaa ketentuan dalam Peraturan Bupati Bangka Nomor 15 Tahun 2005 tentang Pembentukan Pos Peduli Lingkungan di Kabupaten Bangka (Berita Daerah Kabupaten Bangka Tahun

• Jika satu bulan kerja setara dengan 25 hari kerja, maka jika ada usahatani yang menggunakan tenaga wanita sebanyak 100HKW, berarti setara dengan 4 BKW(bulan kerja wanita) • Satuan

No Nomor Ujian Nama Pendaftar Nama Jabatan Rencana Penempatan Kualifikasi