• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK YANG MENDAPATKAN TERAPI BRAIN GYM DI TK DHARMA WANITA DESA TAMBAK AGUNG PURI MOJOKERTO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK YANG MENDAPATKAN TERAPI BRAIN GYM DI TK DHARMA WANITA DESA TAMBAK AGUNG PURI MOJOKERTO"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK YANG

MENDAPATKAN TERAPI BRAIN GYM DI TK DHARMA

WANITA DESA TAMBAK AGUNG

PURI MOJOKERTO

DESYANI GESTARI 11002145

Subject : Motorik Kasar, Anak, Brain Gym DESCRIPTION

Pada anak usia 4-5 tahun salah satu aspek penting pada proses perkembangan anak adalah perkembangan motorik karena merupakan awal kecerdasan dan emosi sosial. Keterlambatan motorik akan menyebabkan rasa rendah diri, kecemburuan terhadap anak lain, kekecewaan terhadap orang dewasa, penolakan sosial, ketergantungan dan malu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perkembangan motorik kasar pada anak yang mendapatkan terapi Brain Gym di TK Dharma Wanita Desa Tambak Agung Puri Mojokerto.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah perkembangan motorik kasar. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 30 responden yang sekaligus digunakan sebagai sampel dengan menggunakan teknik pengambilan sampling jenuh. Instrument dalam penelitian ini menggunakan lembar DDST. Setelah data terkumpul kemudian diolah melalui tahapan editing, coding, scoring, dan tabulating.

Hasil penelitian menunjukkan dari 30 responden hampir seluruhnya mempunyai perkembangan motorik kasar normal yaitu sebanyak 28 responden (93.3%). Sedangakan tidak satupun responden yang mempunyai perkembangan abnormal yaitu sebanyak 0 responden (0%).

Pemberian Brain Gym menyebabkan sebagian besar responden mempunyai perkembangan motorik kasar normal sebab Brain Gym berfungsi untuk merangsang perkembangan seluruh bagian otak, baik otak kiri otak kanan, otak depan maupun otak belakang secara sinergis.

Hasil penelitian perkembangan motorik kasar pada anak yang mendpatkan terapi brain gym di TK Dharma Wanita Desa Tmbakagung Puri Mojokerto menunjukkan dari 30 responden hampir seluruhnya mempunyai perkembangan motorik kasar normal. Oleh sebab itu orang tua hendaknya memberikan stimulasi brain gym untuk memaksimalkan perkembangan motorik kasar pada anak.

ABSTRACT

In children aged 4-5 years one of the important aspects of the process of child development are due to an early motor development and social emotional intelligence. Motor delay would cause low self-esteem, jealousy towards other children, disillusionment with adults, social rejection, dependency and shame. This study aims to describe the development of gross motor skills in children who received therapy Kindergarten Brain Gym in the Great Pond Village Women Dharma Puri Mojokerto.

(2)

This research is descriptive. In this study the variables used are gross motor development. The population in this study were 30 respondents who once used as a sample by using a sampling technique saturated. Instrument in this study using DDST sheet. Once the data is collected and processed through the stages of editing, coding, scoring, and tabulating.

The results showed almost entirely of 30 respondents had normal gross motor development as many as 28 respondents (93.3%). While the respondents are none had abnormal development is as much as 0 respondents (0%).

Giving Brain Gym cause most of the respondents had normal gross motor development for Brain Gym is used to stimulate the development of the whole brain, both left brain right brain, the forebrain and hindbrain synergistically.

The results of the study gross motor development in children who mendpatkan therapy in Kindergarten Brain Gym Dharma Wanita Desa Puri Mojokerto Tmbakagung of 30 respondents showed nearly all have normal gross motor development. Therefore, parents should provide stimulation Brain Gym to maximize gross motor development in children.

Keywords: gross motor, Son, Brain Gym Contributor : 1. Sulisdiana, M.Kes.

2. Fitria Edniwani, S.Keb. Date : 08 Agustus 2014

Type Material : Laporan Penelitian Identifier :

-Right : Open Document

Summary :

LATAR BELAKANG

Usia prasekolah merupakan usia paling peka bagi anak, sehingga usia ini menjadi titik tolak paling strategis untuk mengukir kualitas seorang anak di masa depan. (Yusuf, 2012). Pada anak usia 4-5 tahun salah satu aspek penting pada proses perkembangan anak adalah perkembangan motorik karena merupakan awal kecerdasan dan emosi sosial. Perkembangan anak sangat ditentukan oleh faktor genetik (nature) dan lingkungan (nurture). Potensi genetis akan berkembang secara optimal jika mendapatkan stimulasi atau rangsangan secara maksimal (nurture) (Santika, 2013). Perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh organ otak. Otaklah yang mengatur setiap gerakan yang dilakukan oleh anak, semakin matangnya perkembangan sistem saraf otak yang mengatur otot memungkinkan berkembangnya kompetensi atau kemampuan motorik anak. Salah satu bentuk stimulasi / rangsangan yang bisa diberikan kepadaanak adalah senam otak / Brain Gym. Senam otak / Brain Gym berfungsi untuk merangsang perkembangan seluruh bagian otak, baik otak kanan, otak kiri, otak depan maupun otak belakang secara sinergis (Sudiarto, 2012). Stimulasi ini dianggap bisa mempengaruhi perkembangan motorik kasar anak.

Hasil penelitian yang dilakukan Alfiyah tahun 2010 dengan judul hubungan pengetahuan ibu tentang pemberian stimulasi brain gym pada anak dengan

tingkat perkembangan motorik pada anak usia toddler di Desa Ngimbangan

(3)

pengetahuan ibu tentang pemberian stimulasi brain gym pada anak dengan

tingkat perkembangan motorik halus pada anak usia. Menurut Alfiyah Penyebab terjadinya keterlambatan perkembangan motorik kasar pada anak usia toddler adalah kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian stimulasi brain gym.

Pengetahuan yang kurang tentang pemberian stimulasi brain gym menyebabkan tidak dilakukannya pemberian stimulasi ketika anak sudah cukup waktunya untuk berlatih melakukan gerakan motorik kasar, seperti berdiri, berlari, naik tangga dan lain – lain. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilaksanakan di TK Dharma Wanita Desa Tambak Agung Puri Mojokerto dari 10 anak diantaranya 6 anak memiliki perkembangan yang meragukan, 2 anak memiliki perkembangan menyimpang dan 2 anak lainnya memiliki perkembangan yang sesuai pada usianya.

Perkembangan motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegitan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi. Pengendalian tersebut berasal dari perkembangan refleksi dan kegiatan massa yang ada pada waktu lahir. Selama usia 1-3 tahun (usia toddler), anak dapat mengendalikan gerakan motorik halus dan kasar. Gerakan tersebut melibatkan bagian badan yang luas yang digunakan dalam berjalan, berlari, melompat, dan sebagainya (Andrea, 2011). Perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh organ otak. Otaklah yang mengatur setiap gerakan yang dilakukan oleh anak, semakin matangnya perkembangan sistem saraf otak yang mengatur otot memungkinkan berkembangnya kompetensi atau kemampuan motorik anak. Otak terdiri dari dua belahan, kiri dan kanan. 85% orang di dunia ini hanya menggunakan otak kiri, sebagian dari sisanya menggunakan otak kanan dan sebagian lagi memakai kombinasi antara keduanya. Senam otak / brain gym berfungsi untuk merangsang perkembangan seluruh bagian otak, baik otak kanan, otak kiri, otak depan maupun otak belakang secara sinergis (Sudiarto, 2012). Keterlambatan motorik akan menyebabkan rasa rendah diri, kecemburuan terhadap anak lain, kekecewaan terhadap orang dewasa, penolakan sosial, ketergantungan dan malu (Hurlock, 2012).

Peran bidan sebagai pelayanan kesehatan yang bersifat preventif. Dalam hal ini bidan harus berupaya untuk meningkatkan pemahaman keluarga khususnya ibu tentang pentingnya pemberian stimulasi pada anak, agar anak bisa tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan usianya pemberian pemahaman tentang pentingnya memberikan stimulasi motorik kasar pada anak bisa dilakukan melalui penyuluhan, penyebaran leaflet atau pemasangan spanduk dan poster yang berisi himbauan tentang pentingnya memberikan stimulasi motorik kasar pada anak. Hendaknya juga bidan berkolaborasi dengan lembaga pendidikan terkait (TK) untuk melakukan kegiatan brain gym secara rutin dan terencana untuk memaksimalkan perkembangan motorik kasar anak.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah perkembangan motorik kasar. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 30 responden yang sekaligus digunakan sebagai sampel dengan menggunakan teknik pengambilan sampling jenuh. Instrument dalam penelitian ini menggunakan lembar DDST. Setelah data terkumpul kemudian diolah melalui tahapan editing, coding, scoring, dan tabulating.

(4)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian dari 30 responden hampir seluruhnya mempunyai perkembangan motorik kasar normal yaitu sebanyak 28 responden (93.3%).

Kemampuan anak untuk duduk, dan melompat termasuk perkemangan motorik kasar. Otot-otot besar dan sebagian atau seluruh anggota tubuh digunakan oleh anak untuk melakukan gerakan tubuh. Perkembangan motorik kasar dipengaruhi oleh proses kematangan dalam diri anak. Karena proses kematangan setiap anak berbeda, laju perkembangan seorang anak kemungkinan berbeda dengan anak lainnya (Hidayati, 2010). Salah satu upaya untuk memaksimalkan perkembangan motorik kasar adalah dengan melakukan Brain Gym. Brain Gym endiri adalah serangkaian gerak sederhana yang menyenangkan dan digunakan oleh para murid di Educational Kinesiology (Edu-K) untuk meningkatkan kemampuan belajar mereka dengan menggunakan keseluruhan otak. Gerakan-gerakan ini membuat segala macam pelajaran menjadi mudah, dan terutama sangat bermanfaat bagi kemampuan akademik. Kata Education berasal dan kata latin educare, yang berarti “menarik keluar” (Dennison, 2006). brain gym adalah latihan yang dirancang untuk membantu fungsi otak yang lebih baik selama proses pembelajaran. Latihan-latihan ini didasarkan pada gagasan bahwa latihan fisik sederhana membantu aliran darah ke otak dan dapat membantu meningkatkan proses belajar dengan memastikan otak tetap waspada. Siswa dapat menggunakan latihan sederhana pada mereka sendiri, dan guru dapat menggunakannya dalam kelas untuk membantu menjaga tingkat energi sampai sepanjang hari (Ryan, 2013).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai perkembangan motorik kasar normal. Pada anak usia pra sekolah perkembangan motorik kasar normal diawali dengan kemampuan untuk berdiri dengan satu kaki selama 1-5 detik, melompat engan satu kaki, berjalan dengan tumit ke jari kaki, menjelajah, membuat posisi merangkak dan berjalan dengan bantuan. Pemberian

brain gym menyebabkan sebagian besar responden mempunyai perkembangan

motorik kasar normal sebab brain gym berfungsi untuk merangsang

perkembangan seluruh bagian otak, baik otak kiri otak kanan, otak depan maupun otak belakang secara sinergis. Sebagaimana diketahui perkembangan motorik kasar sangat dipengaruhi oleh organ otak. Perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh organ otak. Otaklah yang mengatur setiap gerakan yang dilakukan oleh anak, semakin matangnya perkembangan sistem saraf otak yang mengatur otot memungkinkan berkembangnya kompetensi atau kemampuan motorik anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh responden mempunyai perkembangan motorik kasar normal yang dibuktikan dengan keberhasilan mereka untuk melakukan perintah sesuai dengan tahapan perekembangan motorik kasarnya.

Berdasarkan tabulasi silang antara umur dengan perkembangan motorik kasar pada anak didapatkan bahwa sebagian besar berumur 4 tahun mempunyai perkembangan motorik kasar yang normal yaitu sebanyak 17 responden (56.7%) dan sebagian besar berumur 5 tahun mempunyai perkembangan motorik kasar yang meragukan yaitu sebanyak 2 responden (6,7%).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia tidak mempengaruhi perkembangan motorik kasar pada anak yang mendapatkan terapi brain gym. Hal

(5)

ini disebabkan karena pemberian brain gym yang dilakukan di TK diberikan dan pandu oleh guru secara langsung sehingga seluruh anak melakukan brain gym sampai selesai. Hal ini menyebabkan meskipun sebagian besar responden berusia 4 tahun akan tetapi sebab bimbingan dan arahan guru anak bisa melakukan brain

gym sehingga mempunyai perkembangan motorik kasar yang normal.

Berdasarkan tabulasi silang antara jenis kelamin dengan perkembangan motorik kasar pada anak didapatkan bahwa sebagian besar berjenis kelamin perempuan mempunyai perkembangan motorik kasar yang normal yaitu sebanyak 16 responden (53.3%) dan sebagian besar berjenis kelamin laki-laki mempunyai perkembangan motorik kasar yang normal yaitu sebanyak 2 responden (6,7%).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin tidak mempengaruhi perkembangan motorik kasar pada anak yang mendapatkan terapi brain gym. Hal ini karena pemberian brain gym diberikan guru serta diawasi oleh guru. Meskipun seringkali anak laki-laki lebih nakal dan cenderung tidak mengikuti anjuran guru tetapi pengawasan guru yang ketat ketika brain gym dilaksanakan menyebabkan anak laki-laki tetap melakukan brain gym sampai selesai dan bersedia mengikuti seluruh gerakan yang dicontohkan guru mulai dari awal sampai akhir. Hal inilah yang menyebabkan perkembangan motorik kasar anak sebagian besar normal.

SIMPULAN

Hasil penelitian perkembangan motorik kasar pada anak yang mendpatkan terapi brain gym di TK Dharma Wanita Desa Tmbakagung Puri Mojokerto menunjukkan dari 30 responden hampir seluruhnya mempunyai perkembangan motorik kasar normal yaitu sebanyak 28 responden (93.3%).

REKOMENDASI

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Agar peneliti selanjutnya melakukan penelitian tentang kesehatan anak khususnya tentang pemberian stimulasi tumbuh kembang dengan responden yang lebih banyak dan tempat penelitian yang lebih luas.

2. Bagi Peneliti

Agar peneliti menerapkan asuhan kebidanan anak, khususnya tentang upaya memaksimalkan perkembangan motorik kasar pada anak melaui pemberian stimulasi dan intervensi dini perkembangan pada anak khususnya dengan menggunakan brain gym.

3. Bagi orang tua atau responden

Agar orang tua memberikan stimulasi brain gym untuk memaksimalkan perkembangan motorik kasar pada anak. Serta rajin memeriksakan tumbuh kembang anak sehingga dapat mengetahui secara dini apabilaaa keterlambatan.

4. Bagi profesi kebidanan

Agar hasil penelitian ini menjadi masukan data atau informasi bagi tenaga kesehatan terutama profesi kebidanan anak khususnya mengenai upaya melakukan kegiatan rutin untuk memaksimalkan perkembangan motorik kasar pada anak dalam bentuk pemberian stimulasi brain gym.

(6)

5. Bagi Instansi Kesehatan

Diharapkan Instansi Kesehatan menjadikan upaya memaksimalkan

perkembangan motorik kasar pada anak melalui pemberian brain gym sebagai kegiatan rutin dalam program kerja kesehatan.

6. Bagi Masyarakat

Agar masyarakat memberikan dukungan terhadap pelaksanaan brain gym sebagai upaya memaksimalkan perkembangan motorik kasar pada anak.

ALAMAT CORESPONDEN

Email : desyani_gesyari@gmail.com

Alamat : Jl. Letjen Sutoyo Gg. 2 no 39 Probolinggo

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan Evaluasi Pelelangan Sederhana Pekerjaan Jasa Lainnya pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan Tahun Anggaran 2016 Paket Pekerjaan Belanja Jasa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh osmolaritas media terhadap respon fisiologis ikan baung, menganalisa respon fisiologis (gradien osmotik, tingkat konsumsi

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Pengungkapan Tanggung Jawab Aktivitas Sosial dan Lingkungan Perusahaan merupakan sebuah satu kesatuan yang tidak dapat

[r]

Perancangan dan pembuatan mesin CNC router kayu dikerjakan dengan melakukan pengamatan secara langsung pada mesin CNC router lainnya untuk melihat mekanisme dan

Dengan mengamati nada nada yang digunakan dalam lagu yang disajikan, siswa mampu menentukan jenis tangga nada pada musik yang diperdengarkan secara jelas dan tepatE. Dengan

Sebagai bahan rujukan penulis untuk melakukan wawancara kepada para hakim Pengadilan Agama Banjarmasin mengenai pemberian radd harta warisan terhadap suami atau istri, maka

DFD menurut Andri Kristanto adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem,