• Tidak ada hasil yang ditemukan

BABI PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda negara-negara Asia tahun 1997, berpengaruh terhadap perusahaan-perusahaan di

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BABI PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda negara-negara Asia tahun 1997, berpengaruh terhadap perusahaan-perusahaan di"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang Masalah

Krisis ekonomi yang melanda negara-negara Asia tahun 1997, berpengaruh terhadap perusahaan-perusahaan di Indonesia, data

dari

Indonesian Capital Market Directory tahun 2006, menunjukkan sebagian besar kinerja keuangan perusahaan mengalami perubahan yang mencolok, baru pada tahun 2003 kondisi kinerja keuangan pada perusahaan-perusahaan di Indonesia mengalami peningkatan.

Fenomena ini menunjukkan bahwa krisis ekonomi merupakan

salah

satu faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan, ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan diantaranya faktor lingkungan bisnis ekstemal seperti kebijakan pemerintah, kekuatan hukum dan politik, teknologi, sumberdaya, pesaing, selera pelanggan dan pengelolaan perusahaan, lingkungan bisnis ekstemal me111pakan lingkungan yang berada diluar organisasi, namun dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan bisnis.

Lingkungan bisnis (business environment), dapat dibedakan atas lingkungan ekstemal dan lingkungan internal (Wheelen & Hunger: 2000; 9). Lingkungan ekstemal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan internal terdiri dari struktur (structure), budaya (culture), sumber daya (resources) (Whee1en & Hunger: 2000; 10).

I

···-···---·----·-·-···

· - - - .

MILIK PERPUSTAKAAN ·

I

Sd<olah Tmggi Umu Eko110mi. ::Udoneliia

(2)

Globalisasi dan !crisis ekonomi yang teljadi pada bulan Juli tahWI

1997, merupakan salah satu faktor lingkungan makro yang mempengaruhi kinelja perusahaan. LingkWJgan makro yang berpengaruh terhadap organisasi terdiri dari, kekuatan politik dan hukum, kekuatan ekonomi, kekuatan teknologi, serta kekuatan sosial dan budaya (Robbin 1994: 235; Wheelen & HWJger 2000:10).

Kekuatan ekonomi menimbulkan tingginya percepatan perubahan lingkWigan seperti, terdepresiasinya nilai tukar rupiah yang cukup parah

(severe currency depreciatiation), akibat dari turunnya nilai tukar rupiah dan

naiknya tingkat bunga, banyak sektor usaha yang menjadi kurang bergairah, dimana mereka lebih memilih menyimpan dana mereka di

bank

dalam bentuk deposito beljangka daripada mengembangkan usaha Hal ini disebabkan karena perolehan laba dalam keadaan krisis ekonomi mengalami penurunan dan mempWiyai risiko yang tinggi.

Sementara dengan membuka deposito beljangka akan memberikan kepastian return yang tinggi dengan tingkat risiko minimal, kekuatan ekonomi

lainnya yang ikut berpengaruh adalah teljadinya !crisis likuiditas {liquidity crunch) ditandai dengan banyaknya bank yang dilikuidasi, hal ini disebabkan

karena merosotnya kepercayaan masyarakat terhadap dWJia perbankan nasional, trend sosiallainnya seperti teljadinya perubahan demografi.

Meningkatnya permintaan dari kalangan generasi muda terhadap restoran cepat saji (fastfood), yang merupakan peluang bagi pengusaha

(3)

merupakan ancaman bagi pengusaha makanan tradisional, perubahan dalam bidang teknologi juga mempengaruhi kineija perusahaan, para pabrikan, bank dan retailer telah memanfaatkan kemajuan teknologi ini dalam bisnis mereka agar dapat memudahkan dan memper-cepat layanan demi memuaskan kebutuhan pelanggan.

Lingkungan industri juga berperan dalam mempercepat perubahan Iingkungan, lingkungan industri yang dimaksud adalah, bargaining power pembeli. bargaining power penjual, masuknya pendatang baru yang potensial, adanya barang substitusi, dan intensitas persaingan perusahaan dalam industri. Kelima faktor di atas dikenal dengan kekuatan bersaing dari Porter { 1996:22).

Sudut pandang perusahaan semua faktor diatas merupakan faktor yang

berada diluar kenda\i perusahaan (faktor eksternal), semua faktor eksternal memberikan peluang dan ancaman (tantangan) bagi perusahaan untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan perusahaan.

Faktor eksternal diatas tidak dapat dikendalikan perusahaan tanpa adanya strategi yang tepat dan sesuai dengan situasi perubahan Iingkungan, strategi yang dirumuskan perusahaan merupakan keahlian manajernen dalam mengelola perusahaan. Strategi sebenarnya merupakan aktivitas manajemen untuk memperkuat posisi organisasi, tanpa strategi dalam mengelola perusahaan, seorang manajer seolah-olah melangkah dalam ketidakpastian.

Strategi merupakan faktor internal yang penting untuk dipertimbangkan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan, manajemen dengan segala

(4)

keahliannya dituntut untuk menyusun strategi yang cocok untuk perusahaan yang dipimpinnya.

Perencanaan strategik merupakan suatu proses manajemen yang sistematis yang dapat diartikan sebagai suatu proses pengambilan keputusan atas programprogram yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang akan dialokasikan dalam setiap program selama beberapa tahun ke depan (Govindarajan et.al., 2001;300). Perencanaan strategik menempati postst yang krusial, karena menentukan kekomprehensifan, kekoherenan, dan keseimbangan rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek yang dihasilkan oleh organisasi (Mulyadi, 2001;

121).

Perencanaan strategik menghasilkan keluaran yaitu, ( l) sasaran strategik

(strategic objective), (2) inisiatif strategik (strategic initiative) dan (3) target.

Percepatan perubahan lingkungan yang menimbulkan ketidakpastian lingkungan bisnis, diduga akan berpengaruh terhadap rencana strategik yang sudah dirumuskan dan selanjutnya mempengaruhi kineija., dalam hal ini diperlukan sistem penilaian kineija yang tidak hanya mengukur kineija

dari

aspek keuangan semata, akan tetapi juga aspek bisnis internal, pelanggan serta pertumbuhan & pembelajaran (Kaplan & Northern 1996; 25).

Menurut (Tekavcic, 2000; 12), bahwa sistem pengendalian manajemen yang tercermin pada perencanaan strategic, merupakan suatu alat yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk megurangi resiko ekstemal

dari

perusahaan yang serba tidak pasti dan sangat berpengaruh

pada

kineija perusahaan. Hasil

(5)

studi

yang dilakukan oleh Tekavcic, menunjukkan bahwa sistem pengendalian manajemen yang tercermin pada perencanaan strategic perusahaan memiliki pengaruh terhadap kinelja perusahaan, penelitian tersebut dilaksanakan pada perusahaan-perusahaan di Negara Slovenia.

Penilaian kinelja yang demikian dikenal sebagai penilaian kinelja dengan pendekatan balanced scorecard, disamping itu pengukuran kinelja dengan balanced scorecard bukan hanya penggabungan ukuran keuangan dan

non keuangan, melainkan merupakan basil dari suatu proses atas-bawah (top-down).

Keberhasilan ukuran-ukuran dengan menggunakan balanced scorecard

dikaitkan dengan strategi perusahaan, berdasarkan kondisi yang telah dikemukakan di atas, dapat dikemukakan bahwa terna sentral penelitian ini adalah sebagai berikut; "Kinerja perusahaan diduga dipengaruhi oleh lingkungan bisnis eksternal yang penuh dengan ketidakpastian dan perencanaan strategik yang disusun perusahaan."

Menurut Purwanto (2003;15), pengembangan Balance Scorecard ke dalam setiap bentuk organtsast baik profit dan non-profit memang memungkinkan dengan sedikit modifikasi pada implementasi dan perspektif prioritas yang diinginkan seperti perspektif financial digantikan oleh perspektif pemenuhan kualitas pelanggan.

Balance scorecard adalah metode yang cukup fleksibel diterapkan perusahaan yang ingin tidak hanya sekedar mengukur aspek financial sernata namun ingin mengetahui parameter pendukung kesuksesan financial

(6)

organisasi dimasa dating, sehingga sustainabilitas organisasi dapat lebih terjamin,dalam beberapa tahun reformasi Manajemen, Manajemen strategi telah menjadi isu penting bagi perusahaan.

Melalui Balanced Scorecard dan beberapa isu Manajemen yang terkait. Kesamaan yang kuat antara model dengan pendekatan masa depan dan dengan pendekatan analogi keberhasilan masa lalu yang diapliasikan pada sektor komersil, menyarankan bahwa kepuasan maksimal secara sederhana merupakan turunan proses penguatan perilaku manajemen umum yang lebih baik.

Sejak tahun 1980, demokrasi di banyak negara barat telah berjalan dengan menempatkan reformasi manajemen sebagai satu hal yang penting, reformasi tersebut berkaitan dengan isu-isu Manajemen yang diarahkan atau minimal mulai mempertimbangkan economic saving, peningkatan kualitas pelayanan, dan operasional pemerintahan yang effisien dan kebijakan yang lebih efektif (Polit & Bouckaert, 1999).

Efek kombinasi

dari

"tujuan negara sebagai instutisi pencipta kesejahteraan, pengurangan kesenjangan ekonomi, krisis ekonomi structuraL

dan internasionalisasi persoalan puJ>lik". Kondisi ini merangsang untuk munculnya tehnik-tehnik Manajemen baru seperti Manajemen Strategi dan

Manajemen Kualitas Total (Total Quality Management), dan merubah prinsip-prinsip akutansi publik dimana hal tersebut memungkinkan manajemen lebih mampu dan mudah mengakomodasi aktifitas biaya, benchmarking, dan uji

(7)

memasukkan konsep-konsep menajemen kotemporer bisnis seperti Activity Based Costing/ Management (ABC/M) Value Chain Management (VCM), Resource Planning (Perencanaan Atas Sumber Daya), dan di Active Enterprise Management (AEM).

Banyak perusahaan-perusahaan yang sampai dengan sekarang tetap menggunakan balance scorecard sebagai alat untuk menilai kinelja perusahaan, hal ini dengan pertimbangan bahwa kinelja perusahaan saling memiliki kaitan antara aspek yang satu dengan yang lainnya sebagaimana tercermin pada model balance scorecard.

Pengenalan tehnik-tehnik Manajemen baru, yang banyak berasal dan bersumber dari sektor bisnis, kepada sektor publik menghadapi 2 (dua) tantangan besar yaitu: Pertama, sulit terpenuhinya aspek konsistensi kebijakan jangka panjang yang dibutuhkan untuk mengakomodasi perubahan organisasi atas perencanaan dan implementasi, dimana perubahan tersebut sering dipicu oleh munculnya tehnik-tehnik baru Manajemen.

Secara umum terhadap proses politik di negara Barat maupun di negara sedang membangun seperti Indonesia, dimana

para

politikus lebih memperhatikan atau terfokus pada persoalan-persoalan jangka pendek, hal tersebut bertentangan dengan kebutuhan akan konsistensi (Polit & Bouckaert, 1999), yang seharusnya berfokus pada persoalan strategis jangka panjang. Kedua, model-model akutabilitas yang relatif sederhana, yang ditemukan diera modem pada organisasi sektor bisnis, dimana Direktur Eksekutif bertanggungjawab kepada Badan Komisaris terhadap dua hal yaitu Formulasi

(8)

Strategi (tennasuk altar tujuan dan prioritas strategi organisasi) dan lmplementasi Strategi tersebut ( diantara bagaimana mencapai tujuan tersebut). Pada organisasi publik, model akutabilitasnya lebih kompleks -hal

ini dapat dicirikan oleh Pimpinan Politik (political leadership) yang bertanggungjawab atas Fonnulasi Strategi ( dalam model kebijakan dan prioritas strategi) dan Pimpinan Eksekutif (executive leadership) bertanggungjawaban atas Implementasi Strategi dari keseluruban kebijakan tersebut. Pembagian tanggungjawab tersebut secara desain telah melahirkan konflik dan penghindaran tanggungjawab. Kondisi ini telah menempatkan hubungan strategik antara pimpinan politik dan ekskutif pada satu wilayah yang membutuhkan suatu mekanisme yang dapat mengelola hubungan tersebut melalui proses manajemen strategik yang lebih efektif, harus diakomodasi dalam Sistem Manajemen Strategi guna mensinergikan kedua kutub kepemimpinan agar lebih mengarah pada wilayah produktifitas dan bukan ke wilayah kontraproduktif, apabila hal tesebut tidak dapat tercapai, maka ide "Public Management", sebagai sebuah aktifitas yang melibatkan

detenninasi strategi dan tujuan, menjadi tidak realistik, hal ini berbeda bahkan bertolak belakang dengan "Public Administration" yang lebih perhatian pada

aspek menjaga dan merawat (maintenance) proses dan peraturan.

Berdasarkan Jatar belakang masalah di atas, diperlukan adanya penelitian yang dapat menjadi acuan untuk menempatkan dan memadukan antara lingkungan bisnis ekstemal dan perencanaan strategik serta pengaruhnya terhadap kinerja khususnya untuk perusahaan manufaktur, hal . .,.,

(9)

inilah yag menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian dalani konteks di atas, untuk itu penelitian ini peneliti memberi judul "Pengaruh Lingkungan Bisnis Ekstemal dan Perencanaan Strategik Terhadap Kinelja Perusahaan Manufaktur di Kota Surahaya",

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah dalam penelitian ini dalam bentuk pertanyaan penelitian (research

question) sebagai berikut:

l. Seberapa besar pengaruh lingkungan bisnis ekstemal terhadap perencanaan strategik?

2. Seberapa besar pengaruh lingkungan bisnis ekstemal terhadap kinelja perusahaan?

3. Seberapa besar pengaruh perencanaan strategik terhadap kinelja perusahaan?

4. Seberapa besar pengaruh lingkungan bisnis ekstemal terhadap kinelja perusahaan melalui perencanaan strategik?

·.:

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini menganalisis variabel lingkungan bisnis ekstemal serta pengaruhnya terhadap perencanaan strategic, selanjutnya untuk menguji pengaruh variabel lingkungan bisnis ekstemal terhadap kinelja

(10)

perusahaan dan pengaruh perencanaan strategik terhadap kinelja perusahaan serta pengaruh lingkungan bisnis ekstemal terhadap kinelja melal ui perencanaan strategik.

Kajian tersebut menjadi landasan dalam menjelaskan pola keterkaitan konsep-konsep akuntansi manajemen, sistem pengendalian manajemen dan manajemen strategik terutama dalam hal analisis lingkungan bisnis ekstemal dan perencanaan strategik dengan kinelja perusahaan yang diukur dengan pendekatan balanced scorecard

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris dan untuk menemukan kejelasan fenomena tentang pengaruh lingkungan bisnis ekstemal dan perencanian strategik terhadap kinelja perusahaan. Tujuan pokok diatas dapat dirinci lebih spesifik sebagai berikut:

l. Untuk menguji besamya pengaruh lingkungan bisnis ekstemal terhadap perencanaan strategik.

2. Untuk membuktikan besamya pengaruh lingkungan bisnis ekstemal terhadap kinelja perusahaan.

3. Untuk menganalisis besamya pengaruh perencanaan strategik terhadap kinelja perusahaan.

4. Untuk menguji besamya pengaruh lingkungan bisnis ekstemal terhadap kinelja perusahaan melalui perencanaan strategik

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan bagi

(11)

1. Manfaat Terapan

a. Dapat dijadikan sebagai acuan dalam menyusun perencanaan strategic perusahaan dan mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis ekstemal dimasa yang akan datang.

b. Diharapkan basil penelitian ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi manajemen, sebagai masukan dalam merancang perencanaan strategik di dalam perusahaan, serta pengukuran kinerja yang tepat dan bermanfaat dalam perencanaan dan evaluast kinerja perusahaan.

2. Manfaat Ilmiab.

a. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu akuntansi manajemen khususnya akuntansi manajemen kontemporer, dan sistem pengendalian rnanajemen dengan pendekatan manajemen strategik. Dalam akuntansi manajemen kontemporer dan sistem pengendaiian rnanajemen, sistem manajernen strategik tidak hanya diarahkan untuk menjawab pertanyaan utama sebagai berikut:

I.) Siapa kita,

2.) Dimana kita sekarang,

3.) kemana k.ita akan menuju, dan 4.) bagairnana kita menuju ke sana.

Pertanyaan-pertanyaan diatas lebib berorientasi ke dalam perusahaan. Strategi yang banya berorientasi ke dalam perusahaan

(12)

menyebabkan perusahaan tidak mampu memantau perubahan kebutuhan customer.

Strategic management dalam akuntansi manajemen kontemporer dan sistem pengendalian manaJemen dipacu oleh usaha untuk menghasilkan value terbaik bagi customer, sehingga terkenal dengan nama customer value-baYed model of strategic management. Sistem pengendalian manajemen kontemporer yang

dttandai dengan lingkungan bisnis dimana customer pegang kendalu bisnis 'tnelalui jalan raya eleklronik, kompetitif dan

turbulen, membutuhkan paradigma baru manajemen. Paradigma baru manajemen yang dimaksud seperti, perbaikan berkelanjutan (continues improvement} dan peniberdayaan pegawai (employee empowerment) dalam proses pengendalian manajemen.

b. Bagi Praktisi, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi yang berguna kepada semua pihak yang terlibat dalam perencanaan strategic untuk mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis eksternal guna meningkatkan kinelja perusahaan.

c Bagi Peneliti, diharapkan penelitian ini dapat ~emberikan informasi yang berguna bagi mereka yang ingin mengetahui Iebih mendalam mengenai keterkaitan.variabel perencanaan strategik .dengan lingkungan bisnis eksternal serta pengaruhnya terhadap kinelja perusahaan, serta dapat melakukan penelitian lanjutan dengan cara menambah variabel lainnya yang tidak dibahas dalam penelitian

(13)

1m, serta dapat juga menggunakan data sekunder dalam menganalisis variabel lingkungan makro dan industri. Data sekunder yang diperoleh tersebut dipergunakan sebagai data pelengkap dalam penelitian dan diharapkan mampu menyempumakan data primer yang telah diperoleh dalam penelitian ini.

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) secara etimologi mempunyai arti belajar bersama antara dua orang atau lebih, sedangkan Cooperative Learning dalam

meningkatkan nilai perusahaan sebagai hasil dari peningkatan penjualan dan profitabilitas melalui loyalitas konsumen yang terbangung dengan cara pelaksanaan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan strategi permainan tunjukkan padaku yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Semakin tinggi suhu kolom bagian bawah TW-304 maka komponen HBC tertentu akan teruapkan menuju ke bagian atas kolom distilasi bersamaan dengan EDC, sehingga

Suatu simpul (titik hubung dua atau lebih piranti) dapat dipilih sebagai titik referensi tegangan umum dan diberi simbol “pentanahan”. Titik ini dianggap memiliki tegangan

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis data menggunakan analisis regresi linier.Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 40

Duncan pada variabel daya berkecambah penyimpanan dalam bentuk biji menunjukkan bahwa daya berkecambah terendah adalah pada benih suren dengan ruang simpan kamar pada minggu ke 6

Ylioppilaskunnat Suomessa ovat pelänneet, että 2011–2014 käyn- nissä oleva lukukausimaksukokeilu EU- ja ETA-maiden ulkopuolisille opiskelijoille kar- kottaa lahjakkaat,