APT
APT
II.APT II.APT
1.Pengertian APT 1.Pengertian APT
Arbitrage Pricing Theory merupakan model alternatif dari Arbitrage Pricing Theory merupakan model alternatif dari CAPM u/menilai aset keuangan dikembangkan oleh Ross
CAPM u/menilai aset keuangan dikembangkan oleh Ross
(1976), dalam pasar finasial yg kompetitif, proses arbitrage
(1976), dalam pasar finasial yg kompetitif, proses arbitrage
akan membuat dua aset yg mempunyai karakteristik sama
akan membuat dua aset yg mempunyai karakteristik sama
misal sama2 riskless, akan memberi ekspectasi return yg
misal sama2 riskless, akan memberi ekspectasi return yg
sama. Proses arbitrage akan terjadi bila dua aset yg sama
sama. Proses arbitrage akan terjadi bila dua aset yg sama
karakteristiknya namun ekspectasi returnnya beda, dg cara
karakteristiknya namun ekspectasi returnnya beda, dg cara
beli aset yg lebih murah dan menjual aset yg harganya lebih
beli aset yg lebih murah dan menjual aset yg harganya lebih
mahal. Jika kedua aset tsb sama riskless maka selisih harga
mahal. Jika kedua aset tsb sama riskless maka selisih harga
tsb menjadi pasti hingga arbitrator akan dapat return tanpa
tsb menjadi pasti hingga arbitrator akan dapat return tanpa
resiko, akibatnya D aset yg lebih murah naik sehingga
resiko, akibatnya D aset yg lebih murah naik sehingga
harganya naik, sementara penawaran aset yg lebih mahal
harganya naik, sementara penawaran aset yg lebih mahal
juga naik sehingga harga turun proses arbitrase akan berhenti
juga naik sehingga harga turun proses arbitrase akan berhenti
ketika kedua aset yg sama karakteristiknya tsb harganya tidak
ketika kedua aset yg sama karakteristiknya tsb harganya tidak
berbeda.
APT
APT
II.APT II.APT
1.Pengertian APT 1.Pengertian APT
Ross (1976) merumuskan teori APT yg idenya menyatakan Ross (1976) merumuskan teori APT yg idenya menyatakan bahwa ada dua kesempatan investasi yg punya karakteristik
bahwa ada dua kesempatan investasi yg punya karakteristik
yg indentik sama tidaklah bisa dijual dg harga yang berbeda,
yg indentik sama tidaklah bisa dijual dg harga yang berbeda,
konsep yang dipergunakan adalah hukum satu harga, bila
konsep yang dipergunakan adalah hukum satu harga, bila
aktiva/saham berkarakteristik sama dijual dg harga yg
aktiva/saham berkarakteristik sama dijual dg harga yg
berbeda maka akan ada kesempatan u/melakukan arbitrase
berbeda maka akan ada kesempatan u/melakukan arbitrase
dg membeli aktiva yang lebih murah dan pada saat yang
dg membeli aktiva yang lebih murah dan pada saat yang
sama menjualnya dengan harga tinggi sehingga memperoleh
sama menjualnya dengan harga tinggi sehingga memperoleh
laba tanpa resiko.
APT
APT
II.APT II.APT
2.ASUMSI APT 2.ASUMSI APT
Pasar modal kondisinya pada persaingan sempurna.Pasar modal kondisinya pada persaingan sempurna.
Investor mempunyai ekspectasi yg sama terhadap return Investor mempunyai ekspectasi yg sama terhadap return tiap2 saham
tiap2 saham
Expectasi return ini berasal dari sejumlah (k) faktor yg Expectasi return ini berasal dari sejumlah (k) faktor yg mempengaruhi secara linear.
mempengaruhi secara linear.
Faktor umum menampung seluruh resiko sistematis dari aset Faktor umum menampung seluruh resiko sistematis dari aset yg dianlisis sehingga erros term tidak saling berkorelasi
yg dianlisis sehingga erros term tidak saling berkorelasi
secara cross sectional maupun antar waktu.
secara cross sectional maupun antar waktu.
Jumlah faktor umum (sistematis) jumlahnya jauh sedikit Jumlah faktor umum (sistematis) jumlahnya jauh sedikit dibandingkan dg jumlah aset yg dianalisis.
APT
APT
II.APT
II.APT
3.PENGUJIAN APT
3.PENGUJIAN APT
Pengujian dengan analis faktor, salah satu
Pengujian dengan analis faktor, salah satu
kelemahan APT adalah faktor2 dalam APT tidak
kelemahan APT adalah faktor2 dalam APT tidak
disebutkan dg jelas, dg analis faktor return u/semua
disebutkan dg jelas, dg analis faktor return u/semua
aset dimasukkan, lalu analis faktor akan
aset dimasukkan, lalu analis faktor akan
mengelompokkan return2 tsb kedalam jumlah yg
mengelompokkan return2 tsb kedalam jumlah yg
lebih sedikit. Penentuan faktor ditentukan oleh
lebih sedikit. Penentuan faktor ditentukan oleh
hasil/perhitungan empiris.
hasil/perhitungan empiris.
Pengujian Pre spesifikasi faktor, menentukan faktor2
Pengujian Pre spesifikasi faktor, menentukan faktor2
apa saja yg bisa mempengaruhi return saham/aset
apa saja yg bisa mempengaruhi return saham/aset
yang ditentukan lebih dulu, bisa diambil dari teori
yang ditentukan lebih dulu, bisa diambil dari teori
ekonomi atau pengamatan empiris. Chen, Roll dan
ekonomi atau pengamatan empiris. Chen, Roll dan
Ross (1986) beragumen ada 4 faktor yang
Ross (1986) beragumen ada 4 faktor yang
mempengaruhi resiko saham yaitu inflasi, term
mempengaruhi resiko saham yaitu inflasi, term
APT
APT
II.APT II.APT
4.KRITIK TERHADAP APT 4.KRITIK TERHADAP APT
Salah satu kelemahan APT adalah faktor2 dalam APT tidak Salah satu kelemahan APT adalah faktor2 dalam APT tidak disebutkan dg jelas.
disebutkan dg jelas.
APT tidak memberi penilaian yang exact, formula APT hanya APT tidak memberi penilaian yang exact, formula APT hanya u/kondisi limit artinya berlaku hanya u/kondisi no arbitrage
u/kondisi limit artinya berlaku hanya u/kondisi no arbitrage
saat N tidak terhingga.
saat N tidak terhingga.
Dalam prakteknya aset portfolio investor terbatas.Dalam prakteknya aset portfolio investor terbatas.
APT not testable.APT not testable.
5.Debat Dybvig vs Shanken hanya pada masalah ekonometrik
5.Debat Dybvig vs Shanken hanya pada masalah ekonometrik
daripada teoritis, padahal kebanyakan study APT pada
daripada teoritis, padahal kebanyakan study APT pada
pertengahan 80an fokus pada empirical testing of the tehory.
ASSET PRICING / CAPM DAN APT
ASSET PRICING / CAPM DAN APT
VIII.JIKA DILIHAT DARI SISI ASUMSI YANG DIGUNAKAN
VIII.JIKA DILIHAT DARI SISI ASUMSI YANG DIGUNAKAN
DALAM DERIVASI (SEKURITAS YANG NILAINYA
DALAM DERIVASI (SEKURITAS YANG NILAINYA
TERGANTUNG DARI ASSET LAIN ) MODEL, JELASKAN
TERGANTUNG DARI ASSET LAIN ) MODEL, JELASKAN
HAL APA SAJA YANG MEMBEDAKAN CAPM DENGAN
HAL APA SAJA YANG MEMBEDAKAN CAPM DENGAN
APT ? APT tidak perlu mengidentifikasikan market portfolio
APT ? APT tidak perlu mengidentifikasikan market portfolio
(yng diperlukan u.menghitung beta dalam CAPM), dapat diuji
(yng diperlukan u.menghitung beta dalam CAPM), dapat diuji
meskipun hanya ada sejumlah saham yang beresiko,
meskipun hanya ada sejumlah saham yang beresiko,
memungkinkan penggunaan lebih dari satu factor untuk
memungkinkan penggunaan lebih dari satu factor untuk
menjelaskan tingkat keuntungan yang diharapkan, namun
menjelaskan tingkat keuntungan yang diharapkan, namun
factor-faktor yang diidentifikasikan tidak bisa dikenali (factor
factor-faktor yang diidentifikasikan tidak bisa dikenali (factor
apa yang mempengaruhi pricing).
apa yang mempengaruhi pricing).
VIII.PERBEDAAN CAPM DAN APT
VIII.PERBEDAAN CAPM DAN APT
Exp.Return aset merupakan fungsi dari Exp.Return aset merupakan fungsi dari faktor tunggal yaitu resiko sistematis (B)
faktor tunggal yaitu resiko sistematis (B)
asset tsb thd premi return pasar
asset tsb thd premi return pasar
(Rm-Rf)
Rf)
Investor memaksimumkan utilitas, (1) Investor memaksimumkan utilitas, (1) melalui set yang efisien investasi
melalui set yang efisien investasi
beresiko, (2) set yg efisien dg
beresiko, (2) set yg efisien dg
memasukkan aset bebas resiko.
memasukkan aset bebas resiko.
Proses yg digambarkan oleh CAPM (set Proses yg digambarkan oleh CAPM (set yg efisien) cukup jelas. Penggunaan
yg efisien) cukup jelas. Penggunaan
hanya satu faktor cukup sederhana,
hanya satu faktor cukup sederhana,
sehingga aplikasi lebih mudah.
sehingga aplikasi lebih mudah.
CAPM memerlukan portfolio pasar CAPM memerlukan portfolio pasar secara teoritis portfolio tsb akan
secara teoritis portfolio tsb akan
memasukkan aset yg ada didunia, baik
memasukkan aset yg ada didunia, baik
yg diperdagangkan atau
yg diperdagangkan atau
tdk.Penggunaan proksi tdk
tdk.Penggunaan proksi tdk
menyelesaikan masalah, karena
menyelesaikan masalah, karena
banyak proksi n hasil satu proksi dg
banyak proksi n hasil satu proksi dg
lainnya bisa berbeda
lainnya bisa berbeda
Exp.Return aset merupakan fungsi Exp.Return aset merupakan fungsi dari beberapa faktor makro seperti,
dari beberapa faktor makro seperti,
GDP, inflasi dan suku bunga.
GDP, inflasi dan suku bunga.
Investor melakukan kegiatan arbitrase Investor melakukan kegiatan arbitrase u/memanfaatkan ketidak seimbangan
u/memanfaatkan ketidak seimbangan
harga. Kegiatan tsb membuat
harga. Kegiatan tsb membuat
tercapainya harga keseimbangan
tercapainya harga keseimbangan
Banyak faktor yg digunakan membuat Banyak faktor yg digunakan membuat perhitungan yg diharapkan dg APT
perhitungan yg diharapkan dg APT
menjadi lebih akurat. APT tidak
menjadi lebih akurat. APT tidak
memerlukan portfolio pasar yg sulit
memerlukan portfolio pasar yg sulit
diestimasi.
diestimasi.
APT menggunakan beberapa faktor, APT menggunakan beberapa faktor, tetapi faktor tsb tidak pernah
tetapi faktor tsb tidak pernah
dijelaskan apa saja dan berapa.
dijelaskan apa saja dan berapa.
Karena itu interprestasi dan aplikasi
Karena itu interprestasi dan aplikasi
APT menjadi tidak jelas dan sulit
ASSET PRICING / CAPM DAN APT
ASSET PRICING / CAPM DAN APT
XI.JELASKAN SECARA SINGKAT TEORI ASET PRICING (SELAIN APT)
XI.JELASKAN SECARA SINGKAT TEORI ASET PRICING (SELAIN APT)
PENGGANTI ATAU YANG MEMPERBAIKI CAPM
PENGGANTI ATAU YANG MEMPERBAIKI CAPM
BLACK (1972) mengembangkan zero beta CAPM dengan memakai BLACK (1972) mengembangkan zero beta CAPM dengan memakai
asumsi bahwa investor dalam berinvestasi dalam aset bebas resiko
asumsi bahwa investor dalam berinvestasi dalam aset bebas resiko
namun tidak dapat meminjam dg bunga bebas resiko. Sebagai
namun tidak dapat meminjam dg bunga bebas resiko. Sebagai
penggantinya investor menyusun portfolio yg tidak berkorelasi dg portfolio
penggantinya investor menyusun portfolio yg tidak berkorelasi dg portfolio
pasar yaitu yg memiliki beta nol.
pasar yaitu yg memiliki beta nol.
Mayers (1972) memasukkan non marketable assets, seperti human Mayers (1972) memasukkan non marketable assets, seperti human
capital, dalam CAPM dan menemukan bahwa hubungan antara beta dan
capital, dalam CAPM dan menemukan bahwa hubungan antara beta dan
return tetap linear, namun pola hubungannya tidak lagi setepat ketika
return tetap linear, namun pola hubungannya tidak lagi setepat ketika
hanya menggunakan marketable aset.
hanya menggunakan marketable aset.
Brennan (1970) mengembangkan after-tax CAPM yang Brennan (1970) mengembangkan after-tax CAPM yang
mempertimbangkan kenyataan bahwa investor membayar pajak yang lebih
mempertimbangkan kenyataan bahwa investor membayar pajak yang lebih
tinggi atas dividen dibandingkan dg atas capital gain dari saham. Oleh
tinggi atas dividen dibandingkan dg atas capital gain dari saham. Oleh
karena itu sebagai kompensasi lebih mahalnya pajak atas dividen
karena itu sebagai kompensasi lebih mahalnya pajak atas dividen
dibandingkan dg capital gain, model ini memprediksi bahwa saham dg
dibandingkan dg capital gain, model ini memprediksi bahwa saham dg
dividen tinggi harus memiliki nominal return (return actual sebelum pajak)
dividen tinggi harus memiliki nominal return (return actual sebelum pajak)
yg lebih tinggi dibandingkan saham yg membayar dividen rendah.
ASSET PRICING / CAPM DAN APT
ASSET PRICING / CAPM DAN APT
XI.JELASKAN SECARA SINGKAT TEORI …. lanjutan XI.JELASKAN SECARA SINGKAT TEORI …. lanjutan
Merton (1973) mengembangkan intertemporal CAPM yang memasukkan Merton (1973) mengembangkan intertemporal CAPM yang memasukkan
kerangka multi period kedalam CAPM standard yang hanya satu periode. kerangka multi period kedalam CAPM standard yang hanya satu periode.
Model ini menunjukkan bahwa model CAPM standard tidak berlaku jika Model ini menunjukkan bahwa model CAPM standard tidak berlaku jika
dianilisi dalam setting multi period. dianilisi dalam setting multi period.
Sharpe (1977) mengembangkan multi beta CAPM yang memodifikasi Sharpe (1977) mengembangkan multi beta CAPM yang memodifikasi
CAPM standard dg memasukkan faktor resiko sitimatis selain beta. CAPM standard dg memasukkan faktor resiko sitimatis selain beta.
Breden (1979) mengembangkan consumption CAPM yg memprediksi Breden (1979) mengembangkan consumption CAPM yg memprediksi
bahwa investor akan lebih mementingkan melindungi kesempatan bahwa investor akan lebih mementingkan melindungi kesempatan
konsumsinya dibandingkan melindungi nilai pasar aset-asetnya. Akibatnya konsumsinya dibandingkan melindungi nilai pasar aset-asetnya. Akibatnya
return sekuritas akan lebih berkorelasi dg variabel ekonomi aggregat yg return sekuritas akan lebih berkorelasi dg variabel ekonomi aggregat yg
diproksi dg GNP atau presonal income expenditure. diproksi dg GNP atau presonal income expenditure.
Adler dan Dumas (1973) memunculkan international asset pricing model Adler dan Dumas (1973) memunculkan international asset pricing model
yang memaparkan prasayarat yang harus dipenuhi agar pasar modal yang memaparkan prasayarat yang harus dipenuhi agar pasar modal