• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PELATIHAN BERMAIN BULUTANGKIS OVERHEAD CLEAR DRILL TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PELATIHAN BERMAIN BULUTANGKIS OVERHEAD CLEAR DRILL TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PELATIHAN BERMAIN BULUTANGKIS

OVERHEAD CLEAR DRILL TERHADAP

KEKUATAN DAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN

Hendro Budi Surahman, I Nyoman Kanca, Gede Doddy Tisna MS

Jurusan Ilmu Keolahragaan

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

e-mail: {dimaz.sstc@yahoo.com, kancanyoman@yahoo.co.id, doddyikor2008@yahoo.com } @undiksha.ac.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan bermain bulutangkis overhead clear drill terhadap kekuatan dan daya tahan otot lengan pada anggota club junior menang kalah sehat Singaraja tahun 2013. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan “The non-randomized control group pretest posttest design”. Subjek penelitian ini adalah anggota club junior menang kalah sehat yang berjumlah 24 orang kemudian dibagi menjadi 2 kelompok. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini tes expanding dynamometer untuk kekuatan otot lengan dan tes push-up semampunya untuk daya tahan otot lengan. Berdasarkan hasil data penelitian dianalisis dengan uji-t independent pada taraf signifikansi () 0,05 dengan bantuan program SPSS 16. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan uji-t independent untuk data kekuatan otot lengan diperoleh nilai signifikansi hitung lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05) yaitu sebesar 0,001. Sedangkan untuk data daya tahan otot lengan diperoleh nilai signifikansi hitung lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05) yaitu sebesar 0,032. Dari hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pelatihan bermain bulutangkis overhead clear drill berpengaruh terhadap peningkatan kekuatan dan daya tahan otot lengan pada anggota club junior menang kalah sehat singaraja tahun 2013. Dengan demikian hipotesis pelatihan bermain bulutangkis overhead clear drill terhadap peningkatan kekuatan dan daya tahan otot lengan dapat diterima.

Kata-kata Kunci: overhead clear drill, kekuatan, daya tahan, otot lengan

.

Abstract

This study aims to determine the effect of training to play badminton overhead clear drill to strenght and muscular endurance in the arms of junior club members menang kalah sehat singaraja in 2013. Type of quasi-experimental this is research with design “the non-randomized control group pretest psottest design”. This is research subjects the junior club members menang kalah sehat with equally amount 24 then divided into 2 groups. The instrumens used in this research is expanding dynamometer test for muscle strenght and muscular endurance arm sleeve. Based on the results of research data analysis with the independent t-test a significance level () 0,05 with program SPSS 16. Based on data analysis of this research using the indepemdent t-test for arm muscle strenght data obtained by significance count value of is smaller than the value of α (Sig < 0,05) that is equal to 0,001. While for the data obtained by arm muscle endurance of significance count value of is smaller than value of α (Sig < 0,05) that is equals to 0.032. From the results of data analysis and discussion can was concluded that playing badminton training drills overhead clear effect on improving strenght and muscular endurance in the arms of junior club members menang kalah sehat singaraja 2013. The result hipotesis to play badminton overhead clear drill to strenght and muscular endurance in the arms accepted.

(2)

PENDAHULUAN

Olahraga merupakan suatu bidang kajian yang menarik sehingga banyak kalangan olahraga mencurahkan perhatiannya terhadap upaya-upaya peningkatan kebugaran dan prestasi olahraga. Guna mendukung peningkatan prestasi di klub-klub olahraga bulutangkis tidak lepas dari proses pembinaan seorang atlet terutama dalam hal kondisi fisik pemain bulutangkis.

Klub Menang Kalah Sehat Singaraja merupakan salah satu klub bulutangkis terbaik di Bali dimana di setiap kejuaraan di Bali menguasai saat itu. Waktu berjalan terus dimana sejak Tahun 2000 sampai sekarang club Menang Kalah Sehat Singaraja mengalami penurunan prestasi yang di dapat secara signifikan. Itu disebabkan kurangnya pemahaman pelatihan bulutangkis overhead clear drill dan kondisi fisik. Sejak Tahun 2000-2004 prestasi yang di peroleh yaitu seperti: Kejurda Bali 2000, dan 2003, Kejuaraan Aqua Tropy, Kejuaraan Mertha Bhuana Open, Walikota Cup. Di tahun 2005-2009 prestasi yang di peroleh seperti: Kejurda Bali 2005, 2007. Di tahun 2010 sampai sekarang hanya Kejurda Bali 2010. Itulah sedikit catatan prestasi dari tahun 2000 sampai sekarang. Dimana club Menang Kalah Sehat Singaraja tidak menguasai lagi di beberapa kejuaraan yang ada di Bali.

Kekuatan adalah tenaga kontraksi otot yang dicapai dalam sekali usaha maksimal. Secara mekanis kekuatan didefinisikan sebagai gaya (force) yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot dalam suatu satu kontraksi maksimal, (Widiastuti 2011: 15). Sedangkan daya tahan otot adalah kemampuan otot untuk melakukan suatu kerja secara terus menerus dalam waktu yang relatif lama dengan beban tertentu (Ismaryati. 2008: 118).

Pelatihan bermain bulutangkis overhead clear drill merupakan pukulan yang dilakukan pada ketinggian di atas tali yang tingginya 2,44 meter melewati kepala pemain yang sedang melakukan pukulan jauh ke belakang dan shuttlecock jatuh di antara garis double secara berulang-ulang. Bertolak dari hal di atas, peneliti merasa tertarik mengembangkan lebih jauh

penelitian ini dengan judul “pengaruh pelatihan bermain bulutangkis overhead clear drill terhadap kekuatan dan daya tahan otot lengan pada anggota club junior menang kalah sehat singaraja tahun 2013” Pelatihan fisik merupakan suatu aktivitas yang kompleks, suatu kinerja dari atlet yang dilakukan secara sistematis dalam durasi yang panjang, progresif dan berjenjang secara individual, dengan tujuan untuk mendapatkan suatu bentuk fisiologis dan psikologis tertentu agar dapat memenuhi berbagai tuntutan tugas sewaktu berolahraga. (Nala, 1998: 1).

Overhead clear drill merupakan pukulan yang dilakukan pada ketinggian di atas tali yang tingginya 2,44 meter melewati kepala pemain yang sedang melakukan pukulan jauh ke belakang dan shuttlecock jatuh di antara garis double secara berulang-ulang.

Otot merupakan salah satu jaringan yang ada di dalam tubuh manusia. Lengan adalah salah satu bagian anggota gerak atas manusia. Otot lengan merupakan anggota gerak atas yang memungkinkan melakukan kegiatan bergerak. Untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot lengan diperlukan latihan yang rutin sesuai dengan suatu cabang olahraga. Setiap kegiatan salah satu cabang olahraga khususnya latihan kondisi kekuatan dan daya tahan otot lengan mempunyai manfaat yang berkelanjutan artinya sasaran terakhir adalah dapat melakukan tehnik maupun taktik permainan tersebut dengan baik.

Kekuatan merupakan unsur yang sangat penting dalam aktivitas olahraga, karena kekuatan merupakan daya penggerak, dan pencegah cidera. Selain itu kekuatan melainkan peranan penting dalam komponen-komponen kemampuan fisik yang lain misalnya power, kelincahan, kecepatan.

Sistem energi aerobik dalam proses pemenuhan kebutuhan energi untuk bergerak memerlukan bantuan oksigen (O2) yang diperoleh dengan cara menghirup udara yang ada di sekitar dan di luar tubuh manusia melalui sistem pernapasan (Sukadiyanto, 2005: 33).

Subjek penelitian ini adalah anggota club menang kalah sehat singaraja yang berjumlah 24 orang.

(3)

Subjek penelitian ini diberikan pelatihan overhead clear drill dengan memperhatikan prinsip-prinsip dasar pelatihan, sistematika pelatihan dan komponen-komponen pelatihan, dengan lama pelatian 4 minggu dengan frekuensi 3 kali per minggu, dengan intensitas 75%-85% dari denyut nadi maksimal, dan repetisi 20 kali dengan peningkat set dari 6-8 kali per minggunya.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh pelatihan

bermain bulutangkis overhead clear drill terhadap kekuatan otot lengan pada anggota club junior Menang Kalah Sehat Singaraja Tahun 2013.

2) Untuk mengetahui pengaruh pelatihan bermain bulutangkis overhead clear drill terhadap daya tahan otot lengan pada anggota club junior Menang Kalah Sehat Singaraja Tahun 2013.

METODE

Dalam penelitian ini rancangan yang digunakan adalah “The Non-randomized Control Group Pretest Posttest Design” (Kanca,I Nyoman 2010:94). Subjek penelitian ini adalah anggota club junior yang berjumlah 24 orang, kemudian diberikan pre-test untuk mengukur kekuatan otot lengan dengan menggunakan tes expanding dynamometer dan mengukur daya tahan otot lengan dengan tes push-up, berdasarkan hasil tes, subjek dibagi menjadi dua kelompok dengan tehnik ordinal pairing yaitu Kelompok 1: pelatihan overhead clear drill, dan Kelompok 2 : pelatihan konversional yaitu bermain

bulutangkis setengah lapangan. Setelah program pelatihan selesai, maka kedua kelompok diberikan post-test yang sama dengan test awal (pre-test).

Teknik analisis data untuk uji normalitas data menggunakan instrumen uji

Lilliefors Kolmogorov-Smirnov dengan

bantuan program SPSS 16,0 pada taraf signifikansi () 0,05. Untuk uji homogenitas data menggunakan analisis uji Levene dengan bantuan SPSS 16,0 pada taraf signifikansi (α) 0,05. Sedangkan untuk uji hipotesis diuji dengan uji-t independent dengan bantuan program SPSS 16,0 pada taraf signifikansi (α) 0,05.

Tempat pelaksanaan dalam penelitian ini adalah Lapangan bulutangkis GOR Bhuana Patra Singaraja. Penelitian dilaksanakan selama 4 minggu dengan frekuensi latihannya adalah 3 kali pertemuan dalam seminggu. pelatihan dilaksanakan selama 3 kali dalam seminggu, yang bertujuan untuk memberikan kesempatan tubuh beradaptasi terhadap beban yang diberikan dalam pelatihan ini.

HASIL

Data hasil penelitian kekuatan dan daya tahan otot lengan terdiri dari data pre-test dan post-pre-test. Data pre-pre-test diambil pada awal kegiatan penelitian yaitu sebelum subjek penelitian diberikan perlakuan, sedangkan data post-test diambil pada akhir kegiatan penelitian yaitu setelah sampel penelitian diberikan perlakuan selama 12 kali pelatihan.

Tabel 1. Data Hasil Penelitian Kekuatan Otot Lengan

No Varibel Data Post-Test Pre-Test

Perlakuan Kontrol Perlakuan Kontrol

1 Jumlah sampel 12 12 12 12 2 Mean 18,50 13,42 14,00 14,42 3 Median 17,00 14,50 12,50 15,00 4 Variance 18,818 16,992 19,091 20,811 5 Standar deviation 4,338 4,122 4,369 4,562 6 Minimum 12 7 8 8 7 Maximum 26 19 21 21 8 Range 14 12 13 13

(4)

No Varibel Data Post-Test Pre-Test Perlakuan Kontrol Perlakuan Kontrol

1 Jumlah sampel 12 12 12 12 2 Mean 26,25 21,83 19,17 23,33 3 Median 26,00 21,00 18,50 23,00 4 Variance 22,58 20,333 26,333 25,515 5 Standar deviation 4,751 4,509 5,132 5,051 6 Minimum 19 14 10 16 7 Maximum 34 28 27 30 8 Range 15 14 17 14

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah penyimpangan yang terjadi dalam pengukuran terhadap subjek masih berada dalam batas kewajaran. Uji normalitas data dilakukan pada post-test data kekuatan dan daya tahan otot lengan. Dari hasil uji normalitas dengan instrumen uji Lilliefors Kolmogorov-Smirnov dengan

bantuan program SPSS 16,0 pada taraf signifikansi () 0,05 diperoleh nilai signifikansi hitung untuk semua data yang diuji lebih besar dari α (sig > 0,05), dengan demikian semua data berdistribusi normal.

Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Data dengan Instrument Uji Lilliefors Kolmogorov-Smirnov Program SPSS 16,0

Sumber Data Kolmogorov-Smirnov a

Keterangan

Statistic df Sig.

Daya Tahan Otot Lengan

Kontrol 0,175 12 0,200 Data berdistribusi normal Perlakuan 0,148 12 0,200 Data berdistribusi normal Kekuatan Otot

Lengan

Kontrol 0,150 12 0,200 Data berdistribusi normal Perlakuan 0,219 12 0,118 Data berdistribusi normal Dari hasil uji normalitas data dengan

Instrumen Uji Lilliefors Kolmogorof- Smirnov program SPSS 16,0 diperoleh hasil untuk variabel daya tahan otot lengan kelompok perlakuan 0,148 dengan signifikansi 0,200, sedangkan variabel daya tahan otot lengan kelompok kontrol 0,175 dengan signifikansi 0,200. Hasil untuk variabel kekuatan otot lengan kelompok perlakuan 0,219 dengan signifikansi 0,118, sedangkan variabel kekuatan otot lengan kelompok kontrol 0,150 dengan signifikansi 0,200. Pada taraf signifikansi α = 0,05 signifikansi thitung variabel daya tahan otot lengan dan variabel kekuatan otot lengan lebih besar dari pada α (sig > 0,05) sehingga data yang diuji merupakan data yang berdistribusi normal.

Selanjutnya pengujian homogenitas data dilakukan terhadap data post-test daya

tahan otot lengan dan kekuatan otot lengan. Dari hasil analisis uji Levene dengan bantuan SPSS 16,0 pada taraf signifikansi (α) 0,05, didapatkan nilai signifikansi hitung untuk kedua data tersebut lebih besar dari pada α (sig >0,05). Untuk variabel daya tahan otot lengan memperoleh signifikansi 0,781, sedangkan untuk variabel kekuatan otot lengan memperoleh signifikansi 0,760. Dengan demikian data yang diuji berasal dari data dengan variansi yang homogen.

(5)

Tabel 4. Data Hasil Uji Homogenitas Menggunakan Instrumen Uji Levene dengan Bantuan Program SPSS 16,0

Sumber Data Levene

Statistic df1 df2 Sig. Keterangan

Daya Tahan Otot

Lengan 0,079 1 22 0,781 Homogen

Kekuatan Otot

Lengan 0,096 1 22 0,760 Homogen

Hipotesis pelatihan overhead clear drill berpengaruh terhadap peningkatan daya tahan otot lengan diuji dengan uji-t independent dengan bantuan program SPSS 16,0 pada taraf signifikansi (α) 0,05.

Hipotesis penelitian diterima apabila nilai uji-t memiliki signifikansi lebih kecil dari α (Sig < 0,05). Sedangkan apabila nilai signifikansi hitung lebih besar dari α (Sig > 0,05), hipotesis penelitian ditolak.

Tabel 5. Hasil Uji-t Independent Data Daya Tahan Otot Lengan Independent Samples Test

Sumber Data t-test for Equality of Means

t df Sig. (2-tailed)

Daya Tahan Otot

Lengan 2.336 22 .029

Dari hasil uji-t independent didapat nilai thitung variabel daya tahan otot lengan sebesar 2,336 dengan signifikansi thitung = 0,029. Pada taraf signifikansi α = 0,05 signifikansi thitung variabel daya tahan otot lengan = 0,029 lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05), sehingga hipotesis penelitian pelatihan onerhead clear drill variabel daya tahan otot lengan diterima. Hipotesis

pelatihan overhead clear drill berpengaruh terhadap kekuatan otot lengan diuji dengan uji-t independent dengan bantuan program SPSS 16,0 pada taraf signifikansi (α) 0,05. Hipotesis penelitian diterima apabila nilai uji-t memiliki signifikansi lebih kecil dari α (Sig < 0,05). Sedangkan apabila nilai signifikansi hitung lebih besar dari α (Sig > 0,05), hipotesis penelitian ditolak.

Tabel 6. Hasil Uji-t Independent Data Kekuatan Otot Lengan Independent Samples Test

Sumber data t-test for Equality of Means

t df Sig. (2-tailed)

Kekuatan Otot

Lengan 2.943 22 .008

Dari hasil uji-t independent didapat nilai thitung variabel kekuatan otot lengan 2,943 dengan signifikansi thitung = 0,008. Pada taraf signifikansi α = 0,05 signifikansi thitung variabel kekuatan otot lengan = 0,008

lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05), sehingga hipotesis penelitian pelatihan overhead clear drill terhadap kekuatan otot lengan diterima.

(6)

PEMBAHASAN

Analisis data hasil penelitian untuk variabel terikat penelitian menunjukan adanya peningkatan nilai rata-rata (mean) untuk masing-masing variabel. Dari deskripsi data variabel kekuatan otot lengan pada tabel 1. terlihat kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan mengalami peningkatan nilai rata-rata. Begitu juga dengan variabel daya tahan otot lengan seperti terlihat pada tabel 2. juga mengalami peningkatan rata-rata baik pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan. Jika dilihat peningkatan yang dicapai oleh kelompok perlakuan akibat dari pemberian pelatihan overhead clear drill.

Dari deskripsi di atas, terlihat adanya peningkatan nilai variabel kekuatan dan daya tahan otot lengan pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan, dengan peningkatan rata-rata kelompok perlakuan yang lebih tinggi dari pada kelompok kontrol untuk kedua variabel penelitian. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh dari pelatihan yang diberikan terhadap peningkatan kekuatan dan daya tahan otot lengan terhadap subjek penelitian. Peningkatan pada kelompok perlakuan diakibatkan oleh pemberian pelatihan overhead clear drill selama 4 minggu atau 12 kali pelatihan. Sedangkan peningkatan pada kelompok kontrol lebih diakibatkan oleh adanya peningkatan aktivitas olahraga yang dilakukan oleh seluruh subjek penelitian selama kegiatan berlangsung. Hal ini dapat dijelaskan melalui hasil uji hipotesis penelitian berikut.

Pelatihan Bermain Bulutangkis

Overhead clear drill Berpengaruh

Terhadap Peningkatan Kekuatan dan Daya Tahan Otot Lengan.

Berdasarkan hasil uji-t independent untuk variabel daya tahan otot lengan, antara post-test kelompok kontrol dan perlakuan didapatkan nilai thitung = 2,336 dengan nilai signifikansi = 0,029 pada taraf signifikansi 0,05, dan untuk variabel kekuatan otot lengan antara post-test kelompok kontrol dan perlakuan didapatkan nilai thitung = 2,943 dengan nilai signifikansi = 0,008 pada taraf signifikansi 0,05. Nilai signifikansi hitung lebih kecil

dari nilai α (Sig< 0,05), dengan demikian hipotesis penelitian “pelatihan bermain bultangkis overhead clear drill berpengaruh terhadap peningkatan daya tahan otot lengan dan kekuatan otot lengan“ diterima.

Pelatihan bermain bulutangkis overhead clear drill dilakukan di lapangan bulutangkis. Sesuai dengan pengertian overhead clear drill yaitu pukulan yang dilakukan pada ketinggian di atas tali yang tingginya 2,44 meter melewati kepala pemain yang sedang melakukan pukulan jauh ke belakang dan shuttlecock jatuh di antara garis double secara berulang-ulang. Pelatihan bermain bulutangkis overhead clear drill ini merupakan suatu pelatihan yang menggunakan sistem energi predominan aerob yang memiliki ciri khusus, yaitu kontraksi otot yang sangat kuat yang merupakan respon dari pembebanan dinamis yang cepat dari otot-otot yang terlibat, seperti: musculus biceps dan musculus triceps. Dengan adanya pembebanan pada otot lengan tersebut, maka akan mengakibatkan terjadinya peningkatan tonus otot lengan, masa otot, dan serabut otot lengan yang dapat meningkatkan kekuatan otot lengan. Selain itu, akan terjadi peningkatan komponen biomotor kekuatan juga merupakan salah satu komponen yang dapat dengan cepat ditingkatkan. Selain meningkatkan komponen biomotor kekuatan, latihan kekuatan akan terjadi peningkatan kemampuan dan respons fisiologis, yang antara lain adalah: adaptasi persyarafan, hypertropy (pembesaran) otot, adaptasi sel-sel, daya tahan otot, dan adaptasi kardiovaskuler (Sukadiyanto, 2005:90).

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Ahmad Nasrulloh dengan judul “pengaruh latihan circuit weight training terhadap kekuatan dan daya tahan otot”. Dalam penelitian ini terdapat peningkatan kekuatan dan daya tahan otot secara signifikan. Menurut penelitian acep ruswan dengan judul “pengaruh beberapa macam metode latihan terhadap peningkatan kekuatan otot” juga mendukung hasil penelitian ini, dimana terdapat peningkatan kekuatan otot.

(7)

Berdasarkan hal tersebut pelatihan ini cocok diberikan pada subjek yang memiliki kekuatan dan daya tahan otot lengan rendah karena selama mengikuti pelatihan dimana beban kerja yang diberikan pada otot lengan akan menyebabkan otot lengan beradaptasi terhadap beban kerja tersebut sehingga memberikan perubahan pada kekuatan dan daya tahan otot lengan. Dengan memberikan pelatihan ini, maka akan dapat memberikan efek yang positif pada anatomi dan fisiologi otot-otot lengan atas. Pelatihan bermain bulutangkis overhead clear drill dilaksanakan selama 4 minggu atau 12 kali pertemuan dengan frekuensi 3 kali per minggu.

Pelatihan bermain bulutangkis overhead clear drill dengan menggunakan program pelatihan yang telah di tentukan ini secara langsung akan berpengaruh terhadap peningkatan kekuatan dan daya tahan otot lengan pada anggota club junior Menang Kalah Sehat Singaraja Tahun 2013.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan ternyata hipotesis penelitian yang diajukan dapat diterima, maka dengan demikian dapat diperoleh simpulan sebagai berikut:

1) Pelatihan bermain bulutangkis

overhead clear drill berpengaruh

terhadap peningkatan kekuatan otot lengan pada anggota club junior Menang Kalah Sehat Singaraja Tahun 2013.

2) Pelatihan bermain bulutangkis

overhead clear drill berpengaruh

terhadap peningkatan daya tahan otot lengan pada anggota club junior Menang Kalah Sehat Singaraja Tahun 2013.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini, hal-hal yang dapat disarankan sebagai berikut:

1) Bagi para pelaku olahraga, disarankan untuk menggunakan pelatihan bermain bulutangkis overhead clear drill sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan kebugaran jasmani khususnya kekuatan dan daya tahan otot lengan.

2) Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis diharapkan pula adanya penelitian lanjutan dengan jumlah subjek yang lebih banyak, waktu yang lebih lama dan pada kelompok usia lain untuk mendapat generalisasi.

DAFTAR PUSTAKA

Ismaryati. 2008. Tes & Pengukuran Olahraga. Surakarta.

Kanca, I Nyoman. 2006. Metode Penelitian Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Singaraja. Universitas Pendidikan Ganesha. Kanca, I Nyoman. 2010. Metode

Penelitian Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Singaraja. Universitas Pendidikan Ganesha. Kanca, I Nyoman. 2004. Pengaruh

Pelatihan Fisik Aerobik dan

Anaerobik Terhadap Absorpsi

Karbohidrat dan Protein Rattus Nervegicus Strain Wistar. Disertasi (tidak diterbitkan). Surabaya: Program Pasca Sarjana UNAIR Nala. 1998. Prinsip Pelatihan Olahraga.

Denpasar: Program Pasca Sarjana UNUD.

Nasrulloh, Ahmad. 2012. “Pengaruh Latihan Circuit Weihgt Training Terhadap Kekuatan dan Daya

Tahan Otot” Tersedia pada

http://staff.uny.ac.id/sites/default/fil es/penelitian/Ahmad%20Nasrulloh, %20S.Or.,%20M.Or.Medikora%20 April%202012%20_Ahmad%20Na srulloh%20Final_.pdf (diakses pada tanggal 25 Maret 2013). Poole, James. 2007. BelajarBulutangkis.

Bandung. Pioner Jaya.

Ruswan, Acep. 2010. “Pengaruh Beberapa Macam Metode Latihan Terhadap Peningkatan Kekuatan

Otot” Tersedia pada

http://file.upi.edu/DirektoriJURNAL PENDIDIKAN_DASARNomor_14-Oktober_2010 (diakses tanggal 25 Maret 2013).

Sukadiyanto. 2005. Pengantar Teori dan

Metodelogi Melatih Fisik.

Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

(8)

Widiastuti. 2011. Tes dan Pengukuran Olahraga. Jakarta: PT Bumi Timur Jaya

Yoda. 2006. Peningkatan Kondisi Fisik. Singaraja. Universitas Pendidikan Ganesha.

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Di dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal aturan alih teknologi hanya terdapat pada Pasal 10 Ayat (4) yang menyatakan bahwa perusahaan

Dan seteah dihitung besar koefisien elastisitasnya, sifat elastisitas pada tahun 2007 adalah elastis, yang artinya persentase ( % ) perubahan kuantitas daging sapi lebih besar

Hasil pengujian yang diperoleh dari penekanan permukaan spesimen berbeda antara sisi tegak lurus serat ( Tabel 6 ) dengan sisi ujung kayu /searah serat (Tabel 7). Nilai

Produk yang kami buat adlah kue Mochi yang memiliki varian rasa yang berbeda, ketika biasanya isi kue moci adalah kacang tanah dan gula jawa saja, kue mocha ini

Kemalasan saya muncul mungkin karena kejenuhan saya bekerja atau mungkin pula karena penggajian pegawai negeri sipil (PNS) yang tidak signifikan membedakan antara PNS

Title : Improving the Vocabulary Mastery of the First Year Students of MA Syekh Yusuf Sungguminasa Kabupaten Gowa through Modified Fill-In Passage Exercise.. Consultant I

Penentuan indeks rigor penyimpanan 6 jam, dilakukan untuk menentukan waktu yang diperlukan pada tiga kondisi ikan saat memasuki fase rigormortis, sesaat setelah ikan mati

Udara Pengoperas ian slipway, shipyard dan docking kapal Terjadinya peningkata n dispersi debu melebihi baku mutu yang ditetapkan..  Baku Mutu Udara Ambien sesuai dengan