• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seri II Manajemen Sumberdaya Keluarga 7_Gara-gara Corona, Keluarga dan Lingkungan Menjadi Terancam?

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Seri II Manajemen Sumberdaya Keluarga 7_Gara-gara Corona, Keluarga dan Lingkungan Menjadi Terancam?"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Seri II Manajemen Sumberdaya Keluarga

7_Gara-gara Corona, Keluarga dan Lingkungan

Menjadi Terancam?

GARA-GARA CORONA, KELUARGA DAN LINGKUNGAN MENJADI TERANCAM?

Saat ini pandemi Covid-19 merupakan masalah yang besar dalam perubahan

lingkungan secara global hingga berdampak pada lingkungan sekitar keluarga. Jika terjadi perubahan pada lingkungan secara global dan terjadi perubahan disekitar lingkungan keluarga, maka hal ini akan mempengaruhi kehidupan manusia secara individu, keluarga, dan bermasyarakat.

Bagaimana Covid-19 Berpengaruh bagi Keluarga

Pandemi Covid-19 membuat keluarga dihadapkan dengan kegiatan yang secara keseluruhan dilaksanakan di rumah. Selama 24 jam mengerjakan berbagai aktivitas dalam ruang yang sama secara langsung maupun tidak, memberikan dampak

positif dan negatif. Positifnya, waktu bersama keluarga menjadi lebih banyak. Keluarga dapat dengan bebas berkegiatan bersama seperti memasak, mengobrol, menanam tanaman, dan usaha lain untuk menikmati saat-saat yang sebelumnya sulit untuk dilakukan. Negatifnya, individu menjadi jenuh karena ruang gerak yang terbatas dan berisiko terjadi gesekan antar anggota keluarga. Di rumah secara terus menerus dalam waktu waktu lama membuat suasananya tidak lagi

menyenangkan. Baik anak maupun orang tua berkeinginan untuk beraktivitas di luar seperti sedia kala.

Selain interaksi dengan keluarga, individu juga tetap berinteraksi dengan tetangga sebagai lingkungan sosial yang terdekat dengan keluarga. Hal ini dikarenakan pandemi Covid-19 membuat sebagian masyarakat merasa takut untuk berinteraksi dengan lingkungan luar. Keluarga juga berada dalam situasi dilematis. Di satu sisi ingin bersosialisasi dengan masyarakat setempat dengan mengikuti kegiatan bermasyarakat. Tetapi di sisi lain, ada perasaan takut juga karena belum semua masyarakat menyadari adanya Covid-19 ini sehingga tidak mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan. Gabungan dari orang-orang yang menyangkal tersebut menjadi ketakutan bagi orang-orang yang mematuhi dan berhati-hati akan keberadaan Covid-19.

(2)

Mau Tak Mau Alam juga Menjadi Korbannya

Adanya pandemi Covid-19 telah banyak berpengaruh terhadap cara hidup masyarakat. Bentuk aktivitas yang harus diadaptasikan untuk memperlambat penyebaran virus. Selain berdampak pada cara hidup, pandemi ini juga

berpengaruh terhadap lingkungan. Permasalahan sampah plastik telah lama

menjadi persoalan bagi lingkungan. Pandemi Covid-19 tidak menyebabkan sampah plastik menurun melainkan permasalahan sampah plastik mengalami peningkatan akibat pemusatan aktivitas di rumah sakit dan di rumah masing-masing. Saat ini rumah makan atau kafe lebih banyak menerima pesan antar ditambah masih banyak masyarakat yang memilih menggunakan plastik sekali pakai untuk pengemasan. Bekas kemasan dari aktivitas belanja online yang cenderung meningkat juga turut memperburuk permasalahan sampah plastik.

Sampah plastik tidak hanya mencemari daratan tetapi juga mencemari lautan. Maraknya penggunaan perlengkapan medis akibat pandemi Covid-19 seperti masker dapat mencemari ekosistem laut. Namun, menurut sebuah penelitian kebijakan pembatasan aktivitas manusia selama masa pandemi Covid-19 dan berkurangnya berbagai kegiatan ekonomi termasuk beberapa sektor industri justru memberikan dampak baik. Hal tersebut menjadi potensi pemulihan ekosistem terumbu karang yang berdampak positif bagi lingkungan.

Selain berdampak positif bagi lingkungan, pandemi Covid-19 jika dikaitkan dengan SDGs juga dapat mempercepat pemenuhan target dari SDGs tujuan keenam.

Pertama, adanya perubahan perilaku masyarakat saat pandemi dengan sering mencuci tangan dan mandi. Kedua, penyediaan fasilitas sanitasi dan penyediaan air minum bagi masyarakat. Hal ini berakibat pada jumlah konsumsi air bersih

meningkat. Selain peningkatan kebutuhan air bersih untuk sektor domestik, kebutuhan air bersih meningkat tajam untuk melayani rumah sakit, baik rumah sakit yang sudah beroperasi sebelumnya maupun rumah sakit yang baru dibangun.

Lantas Bagaimana Cara Mengatasinya?

Dampak yang terjadi saat pandemi memang sepatutnya menjadi urusan

pemerintah. Pemerintah harus memiliki regulasi yang kuat dalam mengatasinya. Namun, bukan berarti permasalahan tersebut hanya dapat diselesaikan oleh pemerintah. Adanya keterlibatan masyarakat dapat membantu mempercepat mengatasi dampak akibat pandemi Covid-19.

(3)

Dalam menyikapi dampak yang telah disampaikan di atas, ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam menanggulangi permasalahan tersebut. Pertama, wajib

menerapkan protokol kesehatan. Setiap masyarakat yang berinteraksi baik kepada keluarga, tetangga, ataupun siapapun, tetap harus menerapkan protokol

kesehatan. Hal ini mengacu kepada peraturan Kementerian Kesehatan 2020 yang menegaskan upaya yang dapat dilakukan dalam mencegah penyebaran virus Covid-19. Salah satunya adalah dengan menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang menutupi hidung dan mulut hingga dagu, membersihkan tangan secara teratur dengan cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau menggunakan cairan antiseptik berbasis alkohol/hand sanitizer.

Selalu menghindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak bersih, menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari

terkena droplet dari orang yang bicara, batuk, atau bersin, serta menghindari kerumunan, keramaian, dan berdesakan, meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti mengkonsumsi gizi seimbang, aktivitas fisik minimal 30 menit sehari dan istirahat yang cukup (minimal 7 jam), serta menghindari faktor risiko penyakit.

Selain adanya cara untuk mengatasi dampak yang terjadi pada ruang lingkup sosial dan keluarga, ada pula cara dalam mengatasi dalam ruang lingkup alam yakni seperti kurangi penggunaan plastik dan hemat pemakaian air di rumah.

Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 142/Tahun 2019, yang dilansir dari

smartcity.go.id, menyatakan bahwa penggunaan kantong plastik telah dilarang di Jakarta sejak 1 Juli 2020. Pusat perbelanjaan, toko swalayan, pasar, pedagang, serta pembeli diimbau untuk menggantikan kantong plastik dengan kantong belanja ramah lingkungan (KBRL) yang terbuat dari kain dan dapat digunakan kembali.

Saat berbelanja, cobalah memilih produk yang berkemasan kotak kardus atau kertas dan jauhi produk berkemasan plastik. Hal ini dapat membantu kita untuk tetap menjaga lingkungan. Selanjutnya karena kita lebih sering di rumah,

pemakaian air pasti akan lebih tinggi daripada biasanya. Oleh karena itu, kita perlu lebih memperhatikan jumlah pemakaian air sehari-hari. Pemakaian air yang

berlebihan bisa menyebabkan polusi di sungai dan laut serta dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca yang terkait dengan pengolahan serta distribusi air.

(4)

dengan banyaknya dampak yang terjadi. Ada banyak cara sederhana yang dapat dilakukan untuk menjaga lingkungan, baik sosial maupun alam. Dengan

menerapkan cara-cara di atas, setidaknya kita dapat membantu mengurangi munculnya permasalahan lain yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19. Oleh karena itu, mari bersama-sama menjaga lingkungan guna mencegah terjadinya permasalahan lain yang disebabkan akibat dampak pandemi.

BECAUSE OF CORONA, FAMILY AND ENVIRONMENT ARE THREATENED?

Currently the Covid-19 pandemic is a big problem in changing the environment globally to have an impact on the environment around the family. If there is a change in the global environment and changes occur around the family

environment, then this will affect human life individually, in families, and in society.

How Covid-19 Affects Families

The Covid-19 pandemic has made families faced with activities that are carried out entirely at home. For 24 hours working on various activities in the same room directly or indirectly, giving positive and negative impacts. The positive, time with family becomes more. Families can freely do activities together such as cooking, chatting, planting crops, and other endeavors to enjoy moments that were

previously difficult to do. On the negative side, individuals become bored because of the limited space for movement and there is a risk of friction between family members. Being at home continuously for a long time makes the atmosphere no longer pleasant. Both children and parents want to do outdoor activities as usual.

In addition to interaction with family, individuals also continue to interact with neighbors as the closest social environment to the family. This is because the Covid-19 pandemic has made some people feel afraid to interact with the outside environment. The family is also in a dilemma situation. On the one hand, they want to socialize with the local community by participating in community activities. But on the other hand, there is also a feeling of fear because not all people are aware of this Covid-19 so they do not comply with the health protocols that have been set. The combination of those who deny it becomes fear for those who obey and are careful about the existence of Covid-19.

(5)

Like it or not, Nature is also a victim

The Covid-19 pandemic has had a huge impact on the way people live. The form of activity that must be adapted to slow the spread of the virus. Apart from having an impact on the way of life, this pandemic also affects the environment. The problem of plastic waste has long been a problem for the environment. The Covid-19

pandemic has not caused a decline in plastic waste, but the problem of plastic waste has increased due to the concentration of activities in hospitals and in their respective homes. Currently, more restaurants or cafes accept delivery orders, plus there are still many people who choose to use single-use plastic for packaging. Used packaging from online shopping activities, which tends to increase, also

exacerbates the problem of plastic waste.

Plastic waste not only pollutes the land but also pollutes the oceans. The widespread use of medical equipment due to the Covid-19 pandemic, such as

masks, can pollute the marine ecosystem. However, according to a study, the policy of limiting human activity during the Covid-19 pandemic and the reduction in

various economic activities including some industrial sectors actually had a good impact. This is a potential restoration of coral reef ecosystems that have a positive impact on the environment.

In addition to having a positive impact on the environment, the Covid-19 pandemic when linked to the SDGs can also accelerate the fulfillment of the targets of the sixth SDGs goal. First, there is a change in people's behavior during the pandemic by frequently washing hands and bathing. Second, the provision of sanitation facilities and the provision of drinking water for the community. This results in an increase in the amount of clean water consumption. In addition to the increasing demand for clean water for the domestic sector, the need for clean water has increased sharply to serve hospitals, both hospitals that have been operating previously and those that are newly built.

So how to solve it?

The impact that occurs during a pandemic should be the government's business. The government must have strong regulations in dealing with it. However, this does not mean that the government can only solve these problems. Community

(6)

involvement can help accelerate the response to the effects of the COVID-19 pandemic.

In responding to the impacts that have been stated above, there are several ways that can be done to overcome these problems. First, it is mandatory to implement health protocols. Every community that interacts with family, neighbors, or anyone else, still has to implement health protocols. This refers to the 2020 Ministry of Health regulation which emphasizes the efforts that can be taken to prevent the spread of the Covid-19 virus. One of them is by implementing health protocols such as using personal protective equipment in the form of masks that cover the nose and mouth to the chin, cleaning hands regularly by washing hands with soap and running water or using alcohol-based antiseptic liquid/hand sanitizer.

Always avoid touching your eyes, nose and mouth with unclean hands, keep a

distance of at least 1 meter from other people to avoid getting droplets from people who are talking, coughing, or sneezing, and avoiding crowds, crowds, and crowds, increasing endurance by implementing Clean and Healthy Lifestyle (PHBS) such as consuming balanced nutrition, physical activity for at least 30 minutes a day and adequate rest (at least 7 hours), and avoiding disease risk factors.

In addition to ways to overcome the impacts that occur in the social and family spheres, there are also ways to overcome them in the natural sphere, such as reducing the use of plastic and saving water at home. Based on Governor

Regulation No. 142/Tahun 2019, which was reported by smartcity.go.id, stated that the use of plastic bags has been banned in Jakarta since July 1, 2020. Shopping centers, supermarkets, markets, traders, and buyers are encouraged to replace plastic bags with environmentally friendly shopping bags. (KBRL) which is made of cloth and can be reused.

When shopping, try to choose products that come packaged in cardboard or paper boxes and stay away from products packaged in plastic. This can help us to protect the environment. Furthermore, because we are more often at home, water

consumption will definitely be higher than usual. Therefore, we need to pay more attention to the amount of water we use daily. Excessive use of water can cause pollution in rivers and seas and can increase greenhouse gas emissions associated with water treatment and distribution.

(7)

Even though the world is being hit by a pandemic, it does not mean that we are silent about the many impacts that have occurred. There are many simple ways that can be done to protect the environment, both social and natural. By applying the methods above, at least we can help reduce the emergence of other problems caused by the Covid-19 pandemic. Therefore, let's together protect the

environment to prevent other problems caused by the impact of the pandemic.

Sumber Sitasi :

Nurbidari, I., Rahayu, I.L., Bisararisi, I.M.I.P., Syafhil, J.F., Romadhona, K.A., Simanjuntak, M. (2021). Gara-gara Corona, Keluarga dan Lingkungan Menjadi

Terancam?. Seri Kuliah Manajemen Sumberdaya Keluarga. Bogor: Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia IPB.

Referensi

Dokumen terkait

Telaah Pustaka Telaah pustaka atau tinjauan pustaka adalah proses untuk mengetahui tentang penelitian dari fenomena serupa yang telah diangkat oleh peneliti sebelumnya, hal

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah anakan, tinggi tanaman dan produksi bahan kering hijauan yang tumbuh di sela tanaman kelapa sawit tidak berbeda nyata (p >

Dari arah taman, dia ngeliat * ke dapur, dan melihat wajan yang ditinggal. * Miranda masuk ke

Matriks digunakan untuk mendapatkan kode optimal kuat berikutnya dengan cara menambah satu kolom nol pada kolom terakhir kemudian dicoba menghapus 4 vektor barisnya sehingga

Bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain berupa sampel tanah rizosfir dan air dari ekosistem hutan mangrove Sungsang, Banyuasin-Sumatera Selatan sebagai sumber

Sudah saatnya MTM sebagai salah satu organisasi kemahasiswaan yang bergerak  dalam bidang keprofesian ilmu dan teknik material harus memiliki sistem pengkaderan yang cerdas

138/PUU-VII/2009 mengemukakan bahwa walaupun MK dalam Pasal 24C UUD Negara RI 1945 tidak memberikan kewenangan kepada MK untuk menguji Perppu, namun Akhir-akhir ini

Facebook seperti yang sudah umum diketahui oleh banyak merupakan sebuah layanan media sosial yang didalamnya terdapat fasilitas-fasilitas untuk berinteraksi dengan banyak