• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRANSFORMASI DESA PENGUATAN PARTISIPASI WARGA DALAM PEMBANGUNAN, PEMERINTAHAN DAN KELOLA DANA DESA. Arie Sujito

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TRANSFORMASI DESA PENGUATAN PARTISIPASI WARGA DALAM PEMBANGUNAN, PEMERINTAHAN DAN KELOLA DANA DESA. Arie Sujito"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Arie Sujito

TRANSFORMASI DESA

PENGUATAN PARTISIPASI WARGA DALAM PEMBANGUNAN, PEMERINTAHAN DAN KELOLA DANA DESA

(2)

Apa pelajaran berharga

yang dibisa dipetik dari

perubahan desa sejak UU

No. 6/ 2014?

Apa tantangan yang

dihadapi sejauh ini?

Bagaimana strategi

memperkuat partisipasi

masyarakat didalam

meningkatkan kualitas

perubahan desa?

(3)

Sentralisasi

Desentralisasi Otonomi Desa

Otonomi

Daerah

Kewargaan

Komunitas

(4)

Keseimbangan

power; check and

balances

Partisipasi dan

deliberatif demokrasi

Transparan dan

aksesibilitas

Prokeadilan

Kerakyatan

Sense ekologi

Keberlanjutan

PARADIGMA PEMBANGUNAN

RELASI KUASA

(5)

Reformasi Pemerintahan

UU DESA

Kebangkitan Demokrasi Lokal • Pembaharuan agraria • Demokratisasi desa • Pemenuhan pelayanan publik • Pemberdayaan ekonomi • Keadilan gender • Lingkungan yang manusiawi dan berkelanjutan Transformasi Desa

(6)

DESA

Relasi Struktural dengan Supradesa Emansipasi Warga Keadilan Kelola SDA Kekuasaan Demokratis Pemerintahan yang Responsif

(7)

1. Membangun kemandirian desa; jaminan sumberdaya keuangan dari APBN untuk penyelenggaraan

pembangunan serta revitalisasi penataan aset desa

2. Mengatasi apatisme warga; memperkuat partisipasi dalam

kebijakan dan penyelenggaraan desa 3. Memperkuat pilar demokrasi

desa; sistem ceck and balances sistem pemerintahan dan pembangunan desa 4. Memperbaiki pelayanan publik;

penyelenggaraan pemerintahan desa untuk kebutuhan warga

5. Merevitalisasi modal sosial desa untuk pemberdayaan lokal (nilai,

mekanisme dan institusi sosial ekonomi warga)

Desa yang

Demokratis, Mandiri

dan Sejahtera

(8)

Keterbatasan Kapasitas SDM Apatisme, keterbatasan kualitas partisipasi Regulasi dan kebijakan belum solid Jebakan administrasi yang berlebihan Kurang supervisi: Bantuan dan pengawasan

(9)

Patronase

politik

Elite chapture

Oligarkhi

Korupsi

Apatisme

(10)

ARENA BARU

RELASI KUASA

Akses APBDes BUMDes Aset Desa Pelayanan Dasar Tata Ruang Agraria Pemerintahan Bersih

Air, pupuk, bibit

Perlindungan rentan Kades Perangkat Desa Petani Buruh Pemuda Perempuan Tokoh adat Tokoh Agama

aktor

Isu-isu

(11)

Tersedia ruang

negosiasi; kontestasi

antar aktor dalam

artikulasi kepentingan

Representasi isu,

agenda dan aktor

(agencies)

Pembentukan subjek

politik pembangunan

Musyawarah Desa

Musrenbangdes

Forum Komunitas

Kelompok Sektoral

(12)

Demokratisasi desa dipahami

sebagai proses perubahan relasi

kuasa bidang politik dan ekonomi

yang ditandai oleh partisipasi aktif

dan kritis masyarakat dalam

pengambilan keputusan strategis,

tata kelola pemerintahan dan

pembangunan desa yang transparan

dan akuntabel

Demokratisasi desa dimaksudkan

untuk melakukan pembaharuan

menuju kemandirian, keadilan sosial

dan kesejahteraan yang merata

(13)

Memperkuat basis perencanaan

desa yang memadai; tidak

asal-asalan dalam membuat

RPJMDes

Mendorong akuntabilitas dalam

tata kelola pemerintahan desa;

bebas dari korupsi

Program pembangunan desa

harus berubah dengan orientasi

pemberdayaan dan emansipasi

warga

(14)

Meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia (SDM)

aparat dan masyarakat desa

Pengembangan ekonomi desa perlu menitik

beratkan pada produktivitas; pembukaan lapangan

kerja; serta kesejahteraan warga

Praktik demokrasi desa harus beroperasi sebagai

manivestasi penyelenggaraan ceck and balances

Pengambilan keputusan mengangkut urusan

strategis; seperti investasi, kelola SDA, kerjasama

antar desa, dan menyangkut hajat hidup warga

harus melibatkan warga dalam forum musyawarah

desa

(15)

Tantangan bagi CSO, pemerintah

dan pihak-pihak peduli desa untuk

mengawal, membantu,

mensupervisi agar tujuan mulia

penguatan desa dapat tercapai

Peluang membangun kemandirian

desa dalam konteks demokrasi dan

kesejahteraan kian terbuka

Itulah pintu pembuka transformasi

desa untuk memperkuat kedaulatan

warga lokal

(16)

Pemerintahan desa perlu menyiapkan

diri, meningkatkan kemampuannya dalam hal;

 Mengelola sumberdaya desa untuk kebutuhan publik

 Memahami masalah, merumuskan kebutuhan dan membuat

perencanaan desa yang lebih baik

 Meningkatkan ketrampilan dalam mengimplementasikan peraturan UU Desa dan turunannya

 Memiliki kemampuan dalam

mengelola keuangan desa dengan prinsip partisipatif, transparan dan akuntabel

 Mengelola dan memperkuat partisipasi warga dalam

(17)

Peran BPD:

Meningkatkan kemampuan dalam

menyusun perencanaan desa bersama perangkat desa

 Melalukan kontrol atau pengawasan jalannya pemerintahan desa

 Memperkuat partisipasi dengan mengajak warga dalam aktif kegiatan pembangunan

 Menumbuhkan inisiatif warga dalam turut serta mengembangkan

(18)

Memperkuat kapasitas warga, dalam hal partisipasi, kerjasama, pengawasan, kemampuan kreatif dan inovatif, serta

kemampuan teknis membantu dan mengontrol penyelenggaraan pemerintahan desa

 Menumbuhkan inisiatif ekonomi kreatif, merevitalisasi modal sosial, serta memperkuat relawan-relawan desa di berbagai bidang dan sektor

Membangun kelompok-kelompok “active citizen” sebagai mesin penggerak inisiasi mengartikulasi kepentingan dan aspirasi untuk mempengaruhi pengambilan keputusan strategis desa

 Secara aktif menjalin kerjasama warga lintas desa untuk

kegiatan sosial ekonomi pemberdayaan serta media penguatan bargaining pada supradesa

(19)

Kelompok marginal seperti; perempuan, komunitas

adat, petani, difabel, kaum miskin, dan warga yang “dikucilkan” perlu diperkuat kapasitas dan perannya untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan desa

 Forum-forum warga sebagai arena partisipasi harus

dimanfaatkan kelompok-kelompok warga yang

termarginalkan sebagai arena dan fungsi representasi komunitas di desa

 Memadukan: partisipasi kelompok marginal yang

terorganisir, komitmen politik dan struktur kesempatan yang memungkinkan perubahan berlangsung

(20)
(21)

Dana Desa diterima oleh Desa sebagai konskuensi negara

mengakui dan menghormati kedudukan desa (Ps 5 UU Desa) dan Kewenangan Desa (Ps 18-22 UU Desa)

Kedudukan desa berada di wilayah kabupaten/kota. Artinya,

desa tidak lagi menjadi bagian dari pemerintahan kabupaten/kota. Desa adalah susunan pemerintahan tersendiri di dalam sistem pemerintahan NKRI (Ps 18 ayat (7) UUD 1945)

Desa diakui memiliki kewenangan berdasarkan hak asal usul

dan lokal berskala desa. Kewenangan desa ini adalah kekuasaan dan tanggungjawab desa untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat desa

(22)

Dana desa digunakan untuk membiayai 4 bidang

urusan yang harus diurus desa, yaitu; pemerintahan

desa, pembangunan, sosial masyarakat dan

pemberdayaan masyarakat

Namun, Pemerintah saat ini memiliki prioritas

pembangunan (Ps 74 ayat (1) UU Desa), yang

berakibat desa dalam menggunakan dana desa

diminta memprioritaskan untuk membiayai urusan

pembangunan

desa

dan

pemberdayaan

(23)

Besaran DD 20,7 T (20015) naik menjadi 46,9

T (2016), 60 T (2017). Pembicaraan anggaran

desa memang masih fokus DD, padahal ada

alokasi dana desa (ADD), pengembalian

pajak, pendapatan asli desa (PADes), sumber

pendapatan lain dst (PPMD Kemendes,

(24)

DD yang ditransfer ke rekening daerah,

membawa konsekuensi “menyangkut” di

APBD, ada kabupaten yang responsif

mengirim ke daerah, namun banyak juga

yang lambat; TERBIT SKB 3 Menteri untuk

akselerasi pencairan; beberapa bagian

(25)

Masalahnya terletak; logika keuangan daerah

masih menjadi nalar mainstream dalam

memperlakukan DD, padahal itu uang hak

desa; risikonya SKPD-nisasi Desa dalam hal

pengelolaan daerah

Kewenangan desa terdistorsi oleh kabupaten,

selain kemenkeu juga kementrian desa dan

kemendagri; misalnya soal prioritas

penggunaan (padahal semestinya itu

kewenangan desa)

(26)

Banyak kasus menggambarkan kesulitan

desa; rujukan pengelolaan dan

pertanggungjawaban; selain banyak versi,

juga tidak semua kabupaten membuat

Perbub Pengelolaan Keuangan Desa; terlebih

skema pertanggungjawaban banyak versi;

misal pelaporan hanya DD; padahal mestinya

keuangan desa secara utuh

(27)

 Banyak cerita positif dari desa-desa di Indonesia tersebar

di berbagai dalam hal pemanfaatan dana desa serta alokasi dana desa;

 Partisipasi meningkat dalam program dan implementasi

pembangunan desa

 Gairah ekonomi lokal: seperti BUMDes dan ekonomi kreatif,

wisata desa;

 Intensitas pembangunan infrastruktur,

 pelayanan publik,

 orientasi baru penguatan modal sosial

Penataan lingkungan dan tata ruang: pendekatan

pembangunan berorientasi ekologi (ramah lingkungan)

 Penanggulangan kemiskinan dan orientasi kerja bagi rakyat

desa

(28)

Kunci terpenting:

Perkuat partisipasi warga: musyawarah desa sangat

penting menggali kapasitas dan menjadi konsensus kebijakan desa

 Butuh pemimpin yang asah, asih, asuh pada warganya

 Mendorong tumbuh berkembang warga desa yang kreatif, cerdas, telaten membangun desa

Perlu pendampingan yang organik (memanfaatkan

kapasitas desa)

 Jaringan kerjasama antar desa dibutuhkan agar desa makin berkembang membangun kawasan

(29)

Ingat:

 Dana desa itu milik desa sebagai pengakuan negara, tidak boleh dipersulit pencairannya, dan tidak boleh dimanipulasi

Dana desa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk

desa, kemakmuran dan kesejahteraan rakyat

Pengelolaannya harus akuntabel (sesuai aturan),

bermakna untuk membangun kemandirian dan keberlanjutan

Demokrasi desa harus diterapkan dalam mengelola

dana desa; good governance, pemberdayaan, kontrol (check and balances)

 Mari kita BANTU DESA agar rakyat berdaya sebagai subjek pembangunan, manfaatkan jangka panjang adalah untuk integrasi nasional dan ketahanan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada  bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan yang merupakan jawaban dari rumusan masalah penelitian, secara umum

Updates include Microsoft's .NET strategy, personal area networks, home wireless networks, wired broadband, wireless communications, the Bluetooth™ standard, mobile Internet

Bluetooth saat ini sangat banyak digunakan sebagai pengganti Infrared, untuk komunikasi data, adalah komunikasi nirkabel dengan menggunakan media pancaran gelombang radio,

Menurut sistem hukum Islam, zina adalah tindakan melakukan hubungan seksual yang diharamkan di kemaluan atau di dubur oleh dua orang (atau lebih) yang bukan

NURI ANDARWULAN, M.Si ., perubahan warna pada daging merah (daging sapi/daging kerbau) diakibatkan oleh proses oksidasi (interaksi) antara oksigen (O2) di udara dan

Hasil penelitian unsur cuaca yang meliputi suhu udara, kelembaban dan curah hujan di Banjarnegara menunjukkan curah hujan selama 10 tahun terakhir berada pada kisaran

Pemanfaatan metode ultrasonik untuk menen- tukan parameter fisika batubara didasarkan pada be- berapa penelitian terdahulu seperti pengukuran para- meter fisika cairan, beton,

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pesantren dalam mengikis fundamentalisme-radikal agama di Indonesia adalah mendirikan madrasah dengan sebagai sistem