BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Toko daring di Indonesia mulai dikenal masyarakat luas sejak tahun 2006, sebelumnya telah berdiri toko daring pertama di dunia Book Stacks Unlimited yang didirikan oleh Charles Stack pada tahun 1992, kemudian pada tahun 1994 diikuti oleh Jeff Bezos dengan mendirikan laman jual-beli Amazon.com, serta Pierre Omidyar yang mendirikan laman jual-beli eBay.com pada tahun 1995. Sejak awal media internet masuk ke Indonesia kegiatan jual-beli secara daring sudah terjadi, hingga mulai muncul satu persatu laman yang mulai menjadi primadona di Indonesia seperti Friendster, Kaskus, dan lain sebagainya. Pada awalnya, kegiatan jual-beli yang terjadi pada laman-laman tersebut bukanlah suatu kesengajaan, akan tetapi hanya sekedar menjadi media komunikasi antara orang yang memiliki minat dan ketertarikan pada bidang yang sama di dalam media sosial tersebut. Kegiatan jual-beli yang terkoordinir mulai muncul seiring dengan berkembangnya perilaku sosial yang ada di dalam media sosial tersebut, sebagai contohnya adalah yang terjadi pada forum Kaskus yang pada awalnya didirikan untuk memfasilitasi mahasiswa Indonesia yang berada di luar negri untuk berkomunikasi dan bertukar informasi dengan lebih mudah hingga pada akhirnya bukan hanya anggota forum mahasiswa saja yang menjadi pengguna aktif Kaskus, tapi juga berbagai komunitas yang ada di Indonesia. Setelah berkembangnya kaskus sebagai media komunikasi yang populer, kemudian muncul berbagai
macam laman yang secara khusus didirikan sebagai media jual beli secara daring seperti Tokobagus yang didirikan pada tahun 2005.
Pada era teknologi yang serba modern seperti saat ini, perkembangan penggunaan toko daring di Indonesia memiliki potensi yang cukup baik jika dilihat dari data pengguna internet sejak tahun 1998 sampai dengan tahun 2016. Berdasarkan data pengguna internet di Indonesia yang diterbitkan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pertumbuhan pengguna internet di Indonesia sejak tahun 1998 sampai dengan tahun 2016 tumbuh sekitar 44% per tahun dan jika diperhatikan (Gambar: 1.1) pertumbuhan pengguna internet sejak 1998 sampai dengan 2006 mengalami fluktuasi dan tidak konstan, sedangkan sejak toko daring mulai dikenal luas oleh masyarakat Indonesia pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2016 pertumbuhan pengguna internet di Indonesia mulai stabil sekitar di angka 29% per tahun.
Gambar 1.1 Jumlah pengguna internet di Indonesia pada tahun 1998 – 2016 Sumber: innovasi pintar.com 2016 (internet dan perubahan paradigma kerja).
0.5 1 1.9 4.2 4.5 8 11.2 16 20 20 25 30 42 55 63 82 107 139 144 0 20 40 60 80 100 120 140 160 98 99 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Jumlah Pengguna Internet di Indonesia
(Dalam jutaan)
Sumber: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, 2016.
Jumlah Pengguna Internet di Indonesia
Jumlah pengguna internet terhadap pertumbuhan pengguna internet di Indonesia memiliki pengaruh penting, hal ini dikarenakan penggunaan internet untuk tujuan jual beli sebesar 77.81% adalah yang terbesar ketiga setelah alasan penggunaan untuk akses email sebesar 95.75% pada posisi pertama dan alasan penggunaan untuk mengakses berita sebesar 78.49% pada posisi ke-dua (Gambar: 1.2) (Sumber: Survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia). Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, fungsi media internet dalam kegiatan berbelanja telah mendapat tanggapan yang sangat baik dari masyarakat. Berdasarkan pengamatan di masyarakat, pemahaman dari kegiatan berbelanja di mata masyarakat telah mengalami pergeseran akibat perkembangan perilaku sosial di masyarakat dari sebelumnya kegiatan berbelanja adalah suatu usaha pemenuhan kebutuhan sehari-hari, menjadi kegiatan belanja yang dilakukan atas dasar alasan gaya hidup. Proses belanja daring adalah pencarian informasi, membandingkan alternatif yang telah ditemukan, dan pengambilan keputusan (Li dan Zhang, 2002). Kegiatan jual-beli daring saat ini sudah mulai terfokus dan dilakukan di berbagai macam toko daring, baik yang sudah lama ataupun baru bermunculan di Indonesia. Tidak seperti jenis laman internet yang lain, toko daring adalah suatu laman yang dirancang hanya untuk satu alasan yaitu kegiatan jual-beli, dengan demikian para pengembang toko daring di Indonesia seperti OLX, Tokopedia, Bukalapak, Kaskus dan lainnya lebih fokus pada satu tujuan pemenuhan kepuasan konsumen, yaitu kepuasan dalam kegiatan jual-beli. Toko daring menawarkan berbagai macam fungsi yang mendukung dan mempermudah pengguna toko daring baik penjual ataupun pembeli yang tidak dimiliki dan
95.75 78.49 77.81 65.07 61.23 61.23 55.07 47.26 45.07 38.08 37.67 25.62 20.68 19.59 17.12 4.11 0 50 100 150
Mengirim surat elektronik Mencari informasi berita Mencari informasi barang dan atau jasa Mencari informasi lembaga pemerintahan Menyediakan pelayanan kepada pelanggan Sosial media Menerima pemesanan barang dan atau jasa Perbankan daring Melakukan pembelian barang dan atau jasa Merekrut calon tenaga kerja Mengakses fasilitas finansial lainnya Telepon Memberikan pelatihan bagi tenaga kerja Pembicaran dalam video Pengadaan barang dan jasa pemerintah Lainnya Dalam persen (%) Alasan penggunaan internet di Indonesia
diberikan oleh jenis media lain, yang sebelumnya seringkali dimanfaatkan oleh pengguna internet untuk kegiatan jual-beli seperti surat elektronik, jejaring sosial dan lain-lain. Munculnya media toko dalam jaringan yang hanya terfokus pada pelayanan kegiatan jual-beli di internet telah menunjukkan hasil yang positif, hal ini ditunjukkan dengan mulai meluasnya demografi pengguna media jual-beli daring. Hingga saat ini, pengguna toko daring tidak hanya sebatas kalangan tertentu, komunitas, atau rentang usia tertentu saja, tapi mulai meluas ke berbagai kalangan individu ataupun komunitas tertentu, baik usia muda atau tua.
Gambar 1.2 Alasan penggunaan internet oleh masyarakat Indonesia tahun 2014
Memasuki tahun 2016, persaingan antar toko daring semakin ketat. Semakin banyak toko daring baru bermunculan sehingga pengguna internet semakin leluasa dalam memilih toko daring yang paling cocok dan nyaman menurut mereka, oleh karena itu pengembang toko daring perlu memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kenyaman pengguna sehingga dapat memberikan rasa puas dalam menggunakan toko daring tersebut. Pengembang toko daring perlu memperhatikan E-layanan yang mereka berikan, sehingga pengembang perlu memperhatikan atribut-atribut dari E-layanan. E-layanan memiliki 5 atribut, yaitu desain laman, keamanan, ketanggapan, keandalan, dan personalisasi (Keynama dan Black, 2000). Dengan memperhatikan faktor-faktor yang termasuk di dalam E-layanan, pengembang toko daring dapat melakukan evaluasi yang dapat meningkatkan kualitas E-layanan pada toko daring mereka secara terus menerus.
Perkembangan toko daring di Indonesia memiliki masa depan yang baik jika dilihat dari respon masyarakat terhadap toko daring dan pola perilaku masyarakat modern yang ingin serba praktis, hemat waktu, hemat biaya, serta hemat tenaga dalam berbagai kegiatan seperti belanja, sehingga menjadikan toko daring memiliki peluang untuk menjadi media berbelanja yang tumbuh dengan pesat dan dapat menjawab kebutuhan masyarakat di masa depan. Contoh respon positif masyarakat terhadap hadirnya layanan dalam jaringan adalah pada saat diluncurkannya aplikasi GoJek, sejak kemunculan aplikasi layanan transportasi dan kurir GoJek pada tahun 2015 silam telah banyak mempengaruhi perilaku berbelanja masyarakat, khususnya di kota-kota besar. Hadirnya aplikasi GoJek
telah memberikan dampak yang sangat luar biasa di tengah masyarakat, hal ini dapat dilihat dari respon para pelaku dan penyedia jasa transportasi konvensional seperti ojek dan bajaj yang pada awal tahun 2016 kemarin melakukan demo penolakan terhadap aplikasi GoJek yang mereka anggap dengan kehadirannya berimbas pada menurunnya pendapatan mereka. Hadirnya aplikasi GoJek dapat menjadi pendukung kegiatan jual-beli daring karena dengan adanya aplikasi ini pelaku kegiatan jual-beli daring akan menjadi lebih mudah dalam melakukan pengiriman barang ataupun jasa. Saat ini sudah mulai banyak bermunculan berbagai macam produk hasil inovasi, baik dalam bentuk barang ataupun jasa yang akan semakin mendukung perkembangan dan masa depan kegiatan jual-beli dalam jaringan di Indonesia, sehingga pada akhirnya tinggal tergantung pada performa layanan dari masing-masing toko daring yang menentukan pilihan pengguna jasa toko daring, oleh karena alasan inilah penyusun tertarik untuk memilih tema E-layanan pada toko daring untuk dibahas di dalam penelitian ini.
Penelitian mengenai kepuasan pengguna yang dipengaruhi oleh E-layanan pada kegiatan belanja daring telah dilakukan oleh Lee dan Lin pada tahun 2005, penelitian dilakukan pada para pengguna toko daring dari berbagai macam nama toko daring. Penelitian ini telah dilakukan di Taiwan (Lee dan Lin, 2005). Penelitian yang dilakukan oleh Lee dan Lin menunjukkan hasil bahwa kualitas layanan memberikan pengaruh positif signifikan pada kepuasan pegguna. Pada tahun 2013, Mujiyana dan Ingge Elissa dari Jakarta telah melakukan penelitian mengenai keputusan pembelian pada kegiatan belanja daring di Indonesia dengan objek penelitian adalah pengguna toko daring secara umum di Indonesia
(Mujiyana dan Elissa, 2013). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen yang muncul karena informasi yang mereka dapatkan melalui E-surat dari toko daring berpengaruh signifikan terhadap keputusan beli, ini berarti ketanggapan dari toko daring berpengaruh pada keputusan beli. Pada tahun 2015, Anas Abdelsatar Salameh dkk. dalam jurnalnya mengenai penilaian pengaruh dari E-layanan dan kualitas informasi pada kualitas layanan yang dirasakan secara menyeluruh oleh pengguna E-komersial, menyatakan bahwa keandalan dan kemananan adalah faktor penting yang harus ada dalam E-layanan sehingga nantinya akan berpengaruh pada kepercayaan konsumen (Salameh dkk, 2015). Salameh dkk. pada tahun 2015 juga mengemukakan bahwa ketanggapan dan kemudahan akses memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas layanan yang dirasakan oleh pengguna. Telah banyak penelitian mengenai E-layanan yang telah dilakukan, akan tetapi peneliti belum cukup banyak menemukan penelitian yang secara spesifik fokus pada kualitas E-layanan dan kepuasan konsumen, selain itu pelaksanaan penelitian terkait yang dilakukan juga belum banyak ditemukan di Indonesia.
OLX yang sebelumnya bernama Tokobagus adalah perusahaan yang bergerak di bidang periklanan daring dan didirikan pada tahun 2005 oleh seorang pemuda asal Belanda yang sebelumnya telah tinggal di Indonesia dan bekerja di bidang E-komersial sejak tahun 2000. Melihat peluang bisnis periklanan daring yang sangat baik di Indonesia dan kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari banyak pulau dan jumlah penduduk yang sangat besar mereka, akhirnya memutuskan untuk mendirikan Tokobagus, pemuda itu adalah Arnold Sebastian
Egg yang pada tanggal 9 Juni 2005 mendirikan Tokobagus di Bali. Pada 20 Mei 2014 Tokobagus berubah nama menjadi OLX setelah perusahaan periklanan daring raksasa asal Afrika Selatan tersebut memiliki sebagian besar dari saham Tokobagus. Pada 14 November 2014 OLX secara resmi mengumumkan bahwa OLX Indonesia akan melakukan merger dengan salah satu toko daring asal Indonesia yaitu Berniaga, sehingga pada akhirnya nama Berniaga tidak lagi digunakan dan secara utuh bergabung bersama OLX Indonesia, proses merger telah selesai secara keseluruhan pada Februari 2015. Hingga saat ini OLX menjadi laman jual beli daring yang paling sering dikunjungi dan sejak berganti nama menjadi OLX, telah terjadi begitu banyak perubahan dan perbaikan di dalam sistem sehingga OLX berhasil melampaui kesuksesan pendahulunya yaitu Kaskus yang sebelumnya sempat menjadi pilihan utama para pelaku jual beli daring di Indonesia.
Kaskus pertama kali didirikan oleh Andrew Darwis, Ronald Stephanus, dan Budi Dharmawan mahasiswa asal Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Seattle Amerika, pada tanggal 6 November 1999 dengan tujuan awal Kaskus didirikan sebagai forum informasi Indonesia di luar negri. Pada perkembangannya, Kaskus akhirnya menjadi laman yang memfasilitasi berbagai macam komunitas dan forum untuk berkomunikasi dan berdiskusi secara daring, berawal dari terjadinya kegiatan promosi dan tawar menawar antara anggota komunitas yang tergabung di dalam Kaskus, pada akhirnya kegiatan promosi yang terjadi tidak hanya di dalam lingkungan forum tertentu saja tetapi menjadi sesuatu hal yang umum dan dapat dilakukan oleh setiap orang. Karena tuntutan
0.00% 5.00% 10.00% 15.00% 20.00% 25.00%
11 situs yang paling akrab digunakan pada tahun 2016 olx.co.id tokopedia.com lazada.com kaskus.co.id bukalapak.com blibli.com bhinneka.com gramediaonline.co m
perkembangan teknologi dan pasar, di mana mulai banyak muncul toko daring di Indonesia, pada 3 Februari 2015 Kaskus secara resmi meluncurkan fitur terbaru mereka yaitu FJB (Forum Jual Beli). FJB (Forum Jual Beli) adalah fitur yang secara khusus mengatur kegiatan jual-beli yang terjadi di dalam Kaskus sehingga para pelaku jual-beli yang menggunakan laman Kaskus akan merasa lebih nyaman. Kaskus dapat dikatakan sebagai laman yang pertama kali menjadi laman favorit para pelaku kegiatan jual-beli dalam jaringan, akan tetapi sejak munculnya berbagai macam jenis toko daring popularitas kaskus mulai menurun di masyarakat.
Gambar 1.3 11 laman yang paling akrab digunakan pada tahun 2016 Sumber: Ditjen Aptika 2016.
Tabel 1.1 Persentase 11 laman yang paling akrab digunakan pada tahun 2016 Sumber: Ditjen Aptika 2016.
OLX merupakan toko daring yang paling akrab digunakan oleh pelaku jual-beli daring di Indonesia dan paling banyak digunakan menurut hasil survey Direktorat Jenderal Aplikasi dan Informatika (Ditjen Aptika) pada tahun 2015. Kaskus merupakan laman asal Indonesia yang pertama kali menjadi laman favorit para pelaku jual-beli daring di Indonesia untuk melakukan kegiatan E-komersial mereka, begitu banyaknya masyarakat yang menggunakan Kaskus sebagai media sosial dan media jual-beli daring sehingga Kaskus memiliki nama besar hingga saat ini. Pada awal mula Kaskus menjadi media jual-beli daring, tidak ada fitur yang secara khusus mengatur dan memfasilitasi penggunanya untuk melakukan kegiatan jual-beli. Pada 26 Januari 2015 baru lah secara resmi Kaskus meluncurkan fitur Forum Jual-Beli Kaskus (FJB Kaskus), setelah sebelumnya banyak bermunculan toko jual-beli daring yang pastinya banyak mengambil perhatian para pengguna toko daring dan secara langsung mengurangi jumlah
Situs Persentase Olx.co.id 23,03% Tokopedia.com 21,25% Lazada.com 18,16% Kaskus.co.id 11,76% Bukalapak.com 9,58% Blibli.com 5,94% Bhinneka.com 3,67% Gramediaonline.com 2,45% Detikshop.com 2,27% Glodokshop.com 1,47% Gudangvoucher.com 0,42%
pengguna Kaskus. Dikarenakan terjadinya perubahan tren dalam penggunaan toko daring yang cukup signifikan sehingga merubah susunan peringkat laman yang paling akrab digunakan pada tahun 2015, penulis menjadikan OLX sebagai objek utama pada penelitian ini dan Tokopedia sebagai objek pembanding. Tokopedia dipilih sebagai objek pembanding karena memiliki peringkat terbaik setelah OLX.
Gambar 1.4
Kunjungan halaman baru per pengguna Tokobagus (OLX) lebih baik dari Kaskus (2012-2013)
Sumber: Alexa.com 2016.
Kunjungan halaman baru, adalah jumlah halaman yang dibuka oleh setiap pengunjung laman, dalam hal ini Tokobagus dan Kaskus, menunjukkan bahwa pengunjung Tokobagus lebih banyak membuka halaman baru disetiap
kunjungannya daripada pengunjung Kaskus.
Gambar 1.5 Jumlah pencarian dari mesin pencari Tokobagus (OLX) lebih baik Dari Kaskus (2012-2013)
Grafik diatas menunjukkan bahwa jumlah pengunjung yang datang dari mesin pencari, pada umumnya berasal dari Google, lebih banyak berkunjung ke Tokobagus daripada Kaskus, sehingga dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa Tokobagus lebih Search Engine Optimization friendly (SEO friendly).
Gambar 1.6
Kunjungan singkat Kaskus lebih tinggi daripada Tokobagus (OLX) (2012-2013)
Sumber: Alexa.com 2016.
Grafik diatas menunjukkan perbandingan jumlah kunjungan singkat antara Tokobagus dan Kaskus, yaitu hanya dengan membuka 1 halaman saja pada satu laman kemudian pergi ke laman yang lain. Semakin tinggi kunjungan singkat maka semakin buruk.
Sebagai toko daring yang memiliki posisi terbaik ke-dua pada usianya yang ke-tujuh tahun, Tokopedia dapat dikatakan sukses dalam memberikan layanan kepada para penggunanya di tengah persaingan bisnis toko daring yang sangat ketat. Tokopedia pertama kali didirikan pada tahun 2009 oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison. Dalam kondisi keterbatasan secara finansial, kedua pendiri Tokopedia sempat mengalami berbagai macam persoalan pada masa awal mendirikan Tokopedia sehingga mengharuskan Tokopedia mengalami beberapa kali pergantian pemodal.
Untuk mendalami penelitian lebih lanjut, peneliti melakukan penelitian ini dengan cara membandingkan 2 objek, yaitu OLX dan Tokopedia supaya penelitian ini nantinya bisa memberikan hasil yang akurat.
1.2 Rumusan Masalah
Meningkatnya jumlah pengguna internet dan bertambahnya jumlah toko daring yang ada di Indonesia memungkinkan pengguna internet pada umumnya dan pelaku kegiatan jual-beli daring khususnya untuk memiliki keleluasaan dalam memilih toko daring. Jika dilihat dari sisi produsen penyedia jasa toko daring, mereka akan menghadapi situasi persaingan yang semakin ketat dengan semakin banyaknya pesaing baru yang akan bermunculan. Peningkatan kualitas layanan adalah hal mutlak yang harus selalu dilakukan oleh produsen untuk dapat meraih kepercayaan pengguna internet, bersaing, dan pada akhirnya bertahan di pasar toko daring. Seperti yang disebutkan pada bagian sebelumnya, E-layanan yang meliputi desain laman, keandalan, ketanggapan, kepercayaan, dan personalisasi perlu mendapatkan perhatian khusus dari produsen toko daring sehingga pada akhirnya dapat dijadikan sebagai panduan dan indikator kualitas layanan dari suatu laman toko daring.
Peneliti memilih OLX sebagai objek penelitian dikarenakan OLX merupakan laman yang saat ini paling banyak digunakan oleh pelaku kegiatan E-komersial (berdasarkan data Direktorat Jenderal Aplikasi dan Informatika, 2016). OLX merupakan laman toko daring yang dapat diakses secara langsung melalui komputer yang terhubung dengan jaringan internet, atau melalui perangkat
elektronik seperti E-sabak atau ponsel pintar. Jenis layanan yang ditawarkan OLX adalah penyedia laman jual-beli daring yang sangat praktis, mudah digunakan, serta beragam keunggulan lain yang mampu mempermudah pengguna dalam melakukan kegiatan E-komersial, bahkan tidak sulit bagi seseorang untuk membuat halaman atau ruang jual-beli mereka, tidak seperti kebanyakan toko daring yang lain. Beragam keunggulan inilah yang menarik minat peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut secara ilmiah, guna mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kemampuan OLX jika dilihat dari sisi E-layanan, sehingga pada akhirnya membawa OLX pada posisi nomor satu hingga saat ini.
Dengan memperhatikan masalah tersebut peneliti berharap penelitian ini dapat menguji pengaruh E-layanan pada OLX terhadap kepuasan pengguna OLX di Indonesia. Disamping itu, seiring dengan berkembangnya pengguna internet di Indonesia peneliti juga tertarik untuk menguji E-layanan serta variabel-variabel yang termasuk didalamnya, yaitu desain laman, keandalan, ketanggapan, kepercayaan, dan personalisasi, yang kemudian diteliti lebih lanjut untuk mengetahui seperti apa pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen dari OLX.
1.3 Pertanyaan Penelitian
berdasarkan pembahasan rumusan masalah yang telah disampaikan sebelumnya, dapat ditentukan pertanyaan pada penelitian ini, yaitu apa yang membuat pengguna merasa puas melakukan kegiatan jual-beli secara daring di OLX.
Berdasarkan pertanyaan penelitian yang telah disebutkan diatas, maka dapat dijabarkan rumusan dari pertanyaan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Apakah desain laman pada toko daring mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pengguna?
2. Apakah keandalan pada toko daring mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pengguna?
3. Apakah ketanggapan pada toko daring mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pengguna?
4. Apakah kepercayaan pada toko daring mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pengguna?
5. Apakah personalisasi pada toko daring mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pengguna?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dibahas sebelumnya, tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah untuk menguji pengaruh kualitas pelayanan secara daring pada OLX terhadap kepuasan pengguna OLX dalam kegiatan jual-beli secara daring. Di dalam penelitian ini, kualitas E-layanan pada OLX dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah; desain laman (web design), keandalan (reliability), ketanggapan (responsiveness), kepercayaan (trust), dan personalisasi (personalization) dari OLX.
1.5 Lingkup Penelitian 1.5.1 Model Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan melakukan replikasi dan modifikasi model dari penelitian yang telah dilakukan oleh Lee dan Lin (2005) yang telah menyatakan bahwa variabel-variabel yang terdapat di dalam kualitas layanan elektronik, yaitu desain laman, keandalan, ketanggapan, kepercayaan, dan personalisasi pada produk layanan elektronik memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap kepuasan pengguna.jasa layanan elektronik. Walaupun hasil penelitian Lee dan Lin (2005) menyatakan bahwa setiap variabel yang terdapat di dalam kualitas layanan elektronik memiliki pengaruh yang positif signifikan, namun peneliti ingin megadopsi model tersebut dan menerapkan pada tempat dan waktu yang berbeda untuk mencari tahu apakah ada temuan baru terkait kualitas layanan elektronik.
1.5.2 Obyek Penelitian
Pada penelitian ini, terdapat dua obyek penelitian yang terdiri dari obyek penelitian utama dan obyek penelitian pembanding. Obyek utama penelitian adalah OLX dan obyek pembanding penelitian adalah Tokopedia. Dipilihnya OLX sebagai obyek penelitian karena OLX merupakan toko daring paling akrab digunakan pada tahun 2016 serta perkembangan dunia digital pada umumnya dan perkembangan toko daring pada khususnya yang terus berkembang dengan pesat (Data APJII, 2016).
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini mengambil sudut pandang produsen penyedia jasa layanan toko daring. Pada akhirnya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada produsen penyedia jasa layanan toko daring, baik produsen yang sudah mendirikan ataupun baru akan melakukan bisnis rintisan pada bisnis toko daring. Berikut adalah uraian dari manfaat penelitian ini.
1. Dengan memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konsumen untuk memilih toko daring mana yang akan mereka gunakan dalam kegiatan E-komersial, diharapkan produsen dapat menyusun rencana strategi bisnis yang tepat dan efektif untuk dapat bersaing dengan produsen-produsen penyedia jasa toko daring yang lain.
2. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari hasil penelitian ini, diharapkan produsen dapat merencanakan serta menyusun inovasi apa yang akan dilakukan untuk dapat menarik perhatian dan minat pengguna internet untuk mau melakukan kegiatan E-komersial pada toko daring mereka.
3. Komersial berbasis teknologi internet (E-komersial) belakangan ini menjadi suatu bidang yang mengalami perkembangan sangat cepat sehingga produsen penyedia jasa E-layanan dituntut selalu inovatif agar dapat bertahan. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari hasil penelitian ini, produsen dapat meningkatkan daya saing produk toko daring mereka.
4. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari hasil penelitian ini, diharapkan produsen dapat lebih jeli dalam melihat peluang serta kemungkinan yang akan terjadi di dunia E-komersial di Indonesia.
1.7 Sistematika Penulisan 1. BAB 1 : PENDAHULUAN
Di dalam bab ini latar belakang masalah, tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, lingkup penelitian dan kontribusi dari penelitian ini akan dibahas lebih lanjut. Pada akhir bab 1 juga akan disampaikan arah dan maksud dari penelitian ini. 2. BAB 2 : LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Di dalam bab ini teori-teori yang mendukung penelitian akan disajikan dan disampaikan lebih lanjut. Hubungan antar variable dalam hipotesis juga akan dijelaskan di dalam bab ini. Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini juga akan ditunjukkan di akhir bab 2.
3. BAB 3 : METODE PENELITIAN
Dalam bab ini metode yang digunakan dalam penelitian akan dijelaskan secara lengkap. Akan dijelaskan juga bagaimana proses informasi dan data yang mendukung penelitian ini dikumpulkan. Proses analisis data dan informasi juga akan disampaikan pada bab ini secara lebih dalam.
4. BAB 4 : ANALISIS DATA
Dalam bab ini akan dijelaskan proses analisis data, selain itu akan disampaikan juga seluruh data yang diperoleh serta gambaran mengenai hasil penelitian.
5. BAB 5 : KESIMPULAN
Dalam bab ini akan disampaikan semua rangkuman informasi yang dihasilkan dari penelitian ini. Hasil penelitian akan dijelaskan pada bab ini serta saran dan kelemahan dari penelitian ini akan disampaikan di akhir tulisan.