• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia bisnis yang semakin meningkat di Indonesia tidak luput dari kemajuan teknologi yang kian canggih. Mulai dari bisnis berskala besar hingga bisnis yang berskala kecil, keduanya memanfaatkan kecanggihan teknologi. Saat ini dunia bisnis Indonesia sedang marak akan berbagai varian dari bisnis online, yaitu sebuah usaha yang ‘bergerak’ di dunia maya. Bisnis online merupakan sebuah usaha yang memanfaatkan teknologi internet sebagai basis operasional usaha. Di Indonesia saat ini, bisnis online sedang laris manis, dan tidak hanya usaha yang menjual produk saja yang dibuat menjadi bisnis online, melainkan juga usaha yang bergerak di bidang jasa. Bisnis online ini sangat erat hubungannya dengan kemajuan teknologi yang ada, mulai dari penggunaan gadget-gadget terbaru, jaringan internet, software & hardware terkini, dan masih banyak lainnya. Saat ini, bisnis online kebanyakan digunakan oleh ‘pemain’ baru dalam sebuah usaha, karena salah satu keuntungan terbesar dari bisnis online adalah kebutuhan modal yang sangat minim dengan luasnya jaringan yang ‘tidak’ terbatas.

Pada akhir abad 20 ini, muncul sebuah istilah baru dalam dunia media marketing online, yaitu new media (media baru) yang merupakan

(2)

penggabungan antara media tradisional (film, tulisan, gambar, musik, dll) dengan kecanggihan teknologi dan komunikasi terbaru (internet, gadget, dll).

New media berbasis pada ‘waktu’, sehingga semakin baru, semakin modern, maka semakin ‘new media’. Tetapi hingga saat ini, belum ada penjelasan ataupun definisi yang tepat akan arti dari new media itu sendiri, dimana tidak ada batasan pada arti ‘new’ itu sendiri. Sebuah media dianggap new media jika media tersebut dapat menyalurkan informasi dari sumber ke penerima informasi melalui perantara yang baru, dan perantara ini dapat mengubah culture sebuah masyarakat dan menjadi trend. Saat ini, terdapat berbagai jenis new media yang sedang tren di kalangan masyarakat Indonesia, antara lain:

blog, mobile web, mobile application, facebook, twitter, dll.

The Speakable adalah sebuah rencana bisnis baru yang akan menjual T-Shirt secara online melalui website dengan konsep yang membawa pesan, dimana desain kaos akan berisi pesan mengenai global warming, illegal logging, kemanusiaan, politik, humor, hingga ‘plesetan-plesetan’

terkini. Nilai utama yang dijual dari produk ini adalah pesan yang tertulis dalam kaos, sehingga fokus utama terletak pada ide dan kreatifitas konsep tulisan, misalnya: ‘Indonesia Unite, for better for worse!’, ‘my son gave me this shirt’ – Happy Mother Day!, ‘Re-Buy, Re-Buy, Re-Gret’, dan masih banyak lainnya. Pesan-pesan ini berisi mengenai segala isu yang terjadi di muka bumi ini. Keunikan yang dimiliki oleh produk The Speakable ini adalah dari pendesain produk kaos, dimana produk kaos yang dijual merupakan hasil

(3)

karya dari para desainer yang tergabung dalam komunitas The Speakable itu sendiri. Singkatnya, The Speakable merupakan sebuah perusahaan yang membentuk sebuah komunitas dan memanfaatkan komunitas tersebut untuk menghasilkan produk yang dapat dijual ke pasaran.

Terdapat berbagai macam cara yang dapat dilakukan dalam menarik audience untuk mengenal sebuah produk ataupun jasa, mulai dari promosi yang menggunakan media ATL (Above The Line), BTL (Below The Line), TTL (Through The Line), Ambient Media dan yang terbaru adalah new media. ATL merupakan media yang dibeli untuk berpromosi kepada masyarakat, meliputi iklan koran, iklan majalah, iklan televisi, iklan radio, dll. BTL merupakan media yang disediakan sendiri, meliputi brosur, leaflet, merchandise, packaging, seragam, dll. TTL merupakan media yang spesifik dan tepat sasaran, meliputi event-event yang diselenggarakan untuk menarik target audience secara langsung. Ambient Media merupakan media yang berinteraksi secara langsung dengan lingkungan dan publik, selain itu membawa dampak berupa memorable experience (hal yang akan diingat).

New media, seperti yang telah dibahas sebelumnya, merupakan sebuah media baru yang berbasis pada internet dan teknologi.

Dalam kasus ini, pemilihan marketing online yang berupa new media dianggap paling cocok dan efektif sebagai media promosi The Speakable dalam menarik minat audience, dimana The Speakable merupakan

(4)

pendekatan melalui new media yang juga berbasis internet dan teknologi sangat pas. New media yang dipilih adalah blog dan mobile web. Blog merupakan bagian dari website, dijalankan oleh seorang individu dan berisi mengenai comment, deskripsi, event, dan bersifat personal (online diaries).

Mobile web merupakan akses browser yang berbasis pada jaringan internet nirkabel melalui perangkat mobile (handphone, smartphone, tablet PC, dll).

Pembuatan new media ini juga akan didukung dengan pembuatan media promosi berupa merchandise, iklan radio, dan packaging.

Pembuatan new media dan pendukungnya dengan menggunakan desain komunikasi visual ini diharapkan dapat menyampaikan pesan yang dibawa oleh website The Speakable. Sebagai tambahan, perancangan komunikasi visual ini juga dapat meningkatkan penjualan produk, meningkatkan loyalitas dari konsumen, memperkuat brand, dan merambah pasar yang jauh lebih luas.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana merancang visual marketing online yang menarik untuk bisnis The Speakable.

1.3 Tujuan Perancangan

Perancangan ini dilakukan untuk mengembangkan sebuah media promosi baru (new media), melalui blog dan mobile web. Perancangan ini

(5)

secara tidak langsung akan meningkatkan penjualan dari produk The Speakable dan meningkatkan brand awareness, dimana new media memiliki dampak yang sangat besar pada masyarakat umum, yaitu mengubah sebuah budaya dan perilaku manusia akan tren terbaru.

1.4 Manfaat Perancangan

Hasil dari perancangan komunikasi visual new media ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1.4.1 Bagi The Speakable

Meningkatkan brand The Speakable dalam benak masyarakat, dan memperkuat karakter dari brand itu sendiri, yang secara tidak langsung akan meningkatkan penjualan produk.

1.4.2 Bagi Mahasiswa & Rekan Seprofesi

Mendapat pengalaman dan pengetahuan akan perancangan sebuah new media (media baru) yang benar, sesuai, dan efektif untuk brand The Speakable ini.

Mendapat pengalaman dan pengetahuan untuk menangani pemecahan masalah desain komunikasi visual secara riil, dimana dalam konteks ini yaitu, perancangan blog & mobile web sebuah bisnis baru.

(6)

Dapat menjadi sebuah inspirasi yang baik dan memajukan dunia desain bagi rekan-rekan seprofesi.

1.4.3 Bagi Masyarakat

Mengetahui akan adanya sebuah brand dengan new media berupa blog & mobile web yang menjual kaos dengan konsep sederhana yang berbicara mengenai segala isu di bumi, yang juga merupakan hasil karya dari sebuah komunitas desainer.

Menunjukkan identitas yang sebenarnya dari produk dan komunitas The Speakable sehingga tidak ada kerancuan dan mampu menampilkan kelebihan dan diferensiasi yang dimiliki oleh brand ini.

Masyarakat dapat menikmati sebuah desain komunikasi visual dari sebuah media baru yang dapat menghibur dan mendidik.

1.5 Metode Perancangan

Target perancangan blog & mobile web ini adalah produsen dari The Speakable, dan objek yang dirancangkan adalah The Speakable itu sendiri.

(7)

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Data-data yang dibutuhkan untuk melakukan perancangan komunikasi visual blog & mobile web untuk The Speakable antara lain adalah:

1.5.1.1 Data Primer

Data primer merupakan data yang langsung didapat dari narasumber, dan terdapat 2 cara untuk mendapatkannya, antara lain:

• Kuisioner, yang dilakukan dengan cara membagikan kertas survei/kuisioner kepada audience yang dituju, dan kertas ini berisi pertanyaan seputar pendapat/persepsi, fakta, dan informasi. Metode ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan hasil survei yang

‘sinkron’ dengan tujuan awal, dan juga memperoleh informasi yang dapat mendukung pembuatan blog & mobile web The Speakable sesuai dengan rancangan.

• Observasi, yang dilakukan melalui pengamatan secara langsung terhadap pasar, produk, dan audience. Metode observasi ini disertai dengan pencatatan yang cermat dan sistematik. Pengamatan dilakukan pada karakter produk The Speakable, mulai dari bentuk, warna, konsep rancangan produk (T-Shirt), sehingga dapat menjadi konsep dasar rancangan blog & mobile web. Pengamatan akan

(8)

perilaku konsumen, pasar, dan target audience juga dilakukan untuk mengetahui POP (point of purchase) akan produk The Speakable, dan awareness pasar akan brand The Speakable.

1.5.1.2 Data Sekunder

Data sekunder merupakan kajian literatur, data yang didapatkan tidak secara langsung dari narasumber, dalam artian data yang tersedia dalam bentuk publikasi dan informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan ataupun organisasi (Ruslan 30).

• Metode Kepustakaan, yaitu metode pencarian data yang dilakukan melalui media-media cetak seperti koran, majalah, buku, jurnal, literatur, data perusahaan, dokumentasi, dan lain-lain.

• Internet, yaitu metode pencarian data yang dilakukan melalui jaringan internet. Data yang diperoleh beragam, mulai dari artikel, komentar publik, survei, dan lain-lain.

• Dokumentasi, yaitu metode pencarian data melalui materi yang tertulis atau sesuatu yang menyediakan informasi tentang suatu subyek. Dokumentasi mencakup deskripsi-deskripsi, penjelasan- penjelasan, bagan alir, daftar-daftar, cetakan hasil komputer, dan contoh-contoh obyek dari sistem informasi.

(9)

1.5.2 Metode Analisa Data

1.5.2.1 Analisis SWOT

Analisis SWOT digunakan untuk menilai dan re-evaluasi suatu hal yang telah ada dan telah diputuskan sebelumnya dengan meminimumkan risiko yang mungkin timbul. Langkah dari analisis SWOT adalah dengan mengoptimalkan segi positif yang mendukung serta meminimalkan segi negatif yang berpotensi menghambat pelaksanaan keputusan perancangan yang telah diambil. Langkah-langkah analisis ini meliputi: mengkaji hal atau gagasan yang akan dinilai dengan cara memilah dan menginterventarisasi sebanyak mungkin segi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat). Segi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) bersifat internal, yang dikandung oleh objek itu sendiri.

Sedangkan segi peluang (opportunity) dan ancaman (threat) bersifat eksternal.

 

Referensi

Dokumen terkait

Sokletasi adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut relatif

Hasil analisis regresi permintaan daging pada rumah makan ada (4) variabel independen berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap variabel dependen, yaitu jumlah konsumsi daging

Berdasarkan hasil studi kesesuaian lahan permukiman pada kawasan rawan bencana gunung berapi di Kota Tomohon berdasarkan persebaran kawasan permukiman menunjukkan kawasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Trend kejadian kekeringan cenderung menurun pada lima stasiun pengamatan sedangkan pada satu stasiun pengamatan mengalami

Rias Busana dan Aksesories (Hari dan Tempat yang sama) a.. Rias Busana Pengantin Internasional untuk Resepsi

Tidak terdapat pengaruh nyata (P>0,05) kelompok bakteri Gram positif dan Gram negatif terhadap aktivitas antimikroba yogurt probiotik susu kambing Saanen, namun terdapat

Fotogrametri jarak dekat (close range photogrammetry) muncul pada saat teknik ini digunakan untuk obyek yang dipotret dengan jarak kurang dari 100 meter dan

Masalah dan cabaran yang dihadapi dalam perubahan yang telah dibuat dan pihak kementerian pendidikan perlu bekerjasama dengan MPM menangani isu ini supaya tidak