• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

Perusahaan pelayaran PT. Burung Laut disingkat PT. Burung Laut dibeli dan diambil alih kepemilikannya dari pemilik lama oleh pemilik baru H.M. Noernikmat dan keluarga berdasarkan Akte Jual Beli No. 21 Tahun 1989 dan Berita Acara Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas No. 25 Tahun 1989, yang keduanya dibuat dihadapan Notaris Aniswar Yanis, S.H di Medan. Hingga saat ini akte perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir mengalami penyesuaian sesuai Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 yang dibuat dihadapan Notaris Ekoevidolo, S.H. berkedudukan di Medan dengan Berita Acara No. 126 Tahun 2008.

Pada awal operasinya, PT. Burung Laut diberi kepercayaan oleh pabrik semen PT. SAI (Semen Andalas Indonesia) yang merupakan salah satu PMA (Penanaman Modal Asing) di Banda Aceh untuk menjadi agen umum pelayaran (shipping general agent) yang bertugas untuk mengurus izin kedatangan dan keberangkatan (inward & outward clearance) kapal-kapal asing yang disewa oleh PT. SAI untuk mengangkut dan mendistribusikan semen curah ke beberapa pelabuhan di Indonesia. Disamping itu, PT. Burung Laut juga ditunjuk oleh PT. SAI sebagai transportir laut untuk mengangkut BBM HSD (High Speed Diesel) keperluan operasional pabrik dengan menggunakan kapal tanker MT. Bumeugah (Kapasitas 5.000 KL) milik perusahaan lain mitra PT. Burung Laut.

(2)

Dalam perkembangannya, pada bulan Mei 2001 atas pembiayaan dari PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. - Cabang Belawan, kapal MT. Bumeugah dibeli oleh PT. Burung Laut dan diganti namanya menjadi MT. Pelita Laut dan didaftarkan pada kantor pendaftaran dan balik nama kapal di Sabang.

Pada tahun 2002, PT. Burung Laut menjalin kemitraan dengan PT. Citra Bintang Familindo dan mendapatkan kontrak untuk angkutan BBM IFO (Industrial Fuel Oil) milik PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Pembangkit & Penyaluran Sumatera Bagian Utara (sekarang menjadi PT. PLN (Persero) Kitsu Sektor Pembangkitan Belawan) dari Instalasi/Depot Pertamina Pulau Sambu ke dermaga PLTG/U Sicanang, Belawan dengan volume angkutan sebesar 390.000 KL/tahun. Angkutan ini dilayani oleh kapal tanker MT. Pelita Laut ditambah dengan kapal tanker MT. Mercury II (Kapasitas 6.000 KL) berbendara Singapore yang dicharter dari perusahaan asing. Untuk menunjang pengangkutan BBM IFO tersebut, pada bulan Mei 2003 Kapal MT. Mercury II dibeli oleh PT. Burung Laut dan diganti namanya menjadi MT. Pelita Energi serta didaftarkan di kantor pendaftaran dan balik nama kapal di Batam.

Pada awal tahun 2005, terjadi perubahan kontrak angkutan PT. Burung Laut, dari yang tadinya mengangkut BBM IFO berubah menjadi mengangkut BBM HSD dengan volume angkutan sebesar 720.000 KL/tahun. Untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pemakaian BBM (terutama HSD), yang setiap tahunnya cenderung meningkat, maka pada awal April 2008 PT. Burung Laut menambah 1 (satu) unit lagi armada tankernya yang diberi nama MT. Pelita

(3)

Samudera (Kapasitas 7.000 KL) dan didaftarkan di kantor pendaftaran dan balik nama kapal di Belawan.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. Burung Laut adalah merupakan suatu perusahaan pelayaran nasional yang bergerak di dalam bidang jasa angkutan laut (dalam dan luar negeri) dan keagenan pelayaran. Bisnis utama perusahaan adalah melayani jasa pengangkutan muatan cair, seperti: BBM (Bahan Bakar Minyak), Gula Cair (Molasses) dan CPO (Crude Palm Oil). Disamping itu, perusahaan juga melayani jasa keagenan pelayaran yang bertugas untuk mengurus izin kedatangan dan keberangkatan kapal (inward & outward clearance) di suatu pelabuhan.

Beberapa konsumen yang pernah menggunakan jasa angkutan laut PT. Burung Laut adalah:

1. PT. Semen Andalas Indonesia, Banda Aceh

2. Mobil Oil, Singapore

3. PT. Karya Prajona Nelayan, Medan 4. PT. Rafina Segara Sejahtera, Jakarta 5. PT. Kiani Kertas, Jakarta

6. PT. Citra Bintang Familindo, Lhokseumawe

Adapun konsumen yang pernah menggunakan jasa keagenan pelayaran PT. Burung Laut adalah:

1. PT. Semen Andalas Indonesia, Banda Aceh 2. PT. Bahtera Adhiguna, Lhokseumawe

(4)

3. PT. Arpeni Pratama Ocean Line, Jakarta 4. PT. Dutaryo, Jakarta

5. PT. Trust, Jakarta

2.3. Lokasi Perusahaan

Sejak diambil alih pada tahun 1989, kedudukan perusahaan adalah di Banda Aceh dengan alamat kantor:

Jl. Jend. A. Yani No. 38 (d/h. 14) Kode Pos : 23122

Telephone : +62 651 21451 - 22040 Facsimile : +62 651 33637 E-mail : blbna@plasa.com

Website : www.burunglaut.co.id

Untuk mendukung pengoperasiannya, PT. Burung Laut memiliki beberapa kantor cabang di beberapa daerah, yakni:

1. MEDAN Jl. Bantam No. 3 - 3 A, Kode Pos : 20153 Telephone : + 62 61 4561166 (Hunting) Facsimile : + 62 61 4152233 E-mail : blmdn@indosat.net.id 2. BELAWAN Jl. Sumatera No. 49,

(5)

Kode Pos : 20412

Telephone : +62 61 6941129 Facsimile : +62 61 6943789 E-mail : blblw@indosat.net.id

3. LHOKSEUMAWE Jl. Merdeka Timur No. 57 Kode Pos : 24352

Telephone : +62 645 46983 Facsimile : +62 645 46983 E-mail : bl-lsm@yahoo.com

Kegiatan operasional perusahaan dipusatkan di kantor Medan, dimana Direksi dan para stafnya sehari-hari berkantor.

2.4. Daerah Operasional

Dalam memasarkan jasa angkutan lautnya, PT. Burung Laut tidak membatasi daerah operasionalnya. Untuk pemasaran di luar negeri (foreign going) biasanya PT. Burung Laut bekerja sama dengan cargo brokerage di Singapore, sedangkan untuk pemasaran di dalam negeri (domestic line) selalu diupayakan oleh tenaga pemasaran dari perusahaan sendiri.

Sejak tahun 2002 hingga sekarang, PT. Burung Laut mendapatkan kontrak untuk mengangkut BBM HSD milik PT. PLN (Persero) Kitsu Sektor Pembangkitan Belawan dari Dumai, Pulau Sambu dan Tanjung Uban ke PLTD/U Sicanang, Belawan. Untuk melaksanakan angkutan tersebut, PT. Burung Laut

(6)

bermitra dengan salah satu perusahaan pelayaran nasional lainnya, menggunakan 4 unit armada tanker yang berkapasitas antara 5.000 - 6.000 KL. Basis pengoperasian dan perawatan ke 4 unit armada tanker tersebut dipusatkan di Belawan dengan pertimbangan jarak tempuhnya tidak terlalu jauh dengan lokasi kantor perusahaan.

Disamping jasa angkutan laut, PT. Burung Laut juga melayani keagenan pelayaran untuk kapal-kapal yang dicharter oleh PT. Semen Andalas Indonesia untuk mengangkut dan mendistribusikan semen curah dari Langkawi, Malaysia ke beberapa pelabuhan di Indonesia, seperti: Lhoknga, Lhokseumawe, Belawan, Dumai dan Batam.

2.5. Organisasi dan Manajemen

Organisasi merupakan sekelompok orang yang bekerja untuk mencapai suatu tujuan yang sama dan di antara mereka diberikan pembagian tugas sesuai fungsi dan tugasnya masing-masing.

Sedangkan manajemen adalah tata cara yang diterapkan suatu organisasi untuk mengelola dan menjalankan aktifitas organisasinya untuk mencapai target yang telah direncanakan.

Struktur organisasi adalah gambaran skematis tentang hubungan-hubungan dan kerjasama diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi merupakan susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan dan menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai suatu sasaran secara baik. Struktur organisasi dapat

(7)

dinyatakan dalam gambar grafik (bagan yang memperlihatkan hubungan antara unit-unit organisasi dan garis-garis wewenang yang ada).

Struktur organisasi dan sistem manajemen yang dipergunakan PT. Burung Laut dalam melaksanakan aktifiitas bisnisnya adalah seperti yang diuraikan berikut ini:

2.5.1. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi PT. Burung Laut dikelompokkan pada 4 tingkatan kepengurusan, yang berbeda yaitu: Dewan Komisaris, Direksi, Manejer dan Kepala Cabang seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.1.

DIREKSI DEWAN KOMISARIS

MANEJER

KEUANGAN MANEJER OPERASI DAN PERSONALIAMANEJER UMUM

CABANG/ KEAGENAN LHOKNGA CABANG/ KEAGENAN BELAWAN CABANG/ KEAGENAN LHOKSEUMAWE NAHKODA KAPAL Keterangan : Hubungan Lini Hubungan Fungsional

(8)

Berdasarkan struktur di atas, maka hubungan kerja dalam organisasi perusahaan PT. Burung Laut adalah hubungan campuran lini-fungsional. Hal ini ditunjukkan dengan adanya hubungan lini pada pelimpahan wewenang dan tanggung jawab Direksi ke Manejer sehingga terbentuk Departemen Keuangan, Departemen Operasi dan Departemen Umum & Personalia. Hubungan fungsional dijumpai pada hubungan setingkat, baik antara sesama Manejer maupun antara sesama Kepala Cabang.

2.5.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab pada masing-masing jabatan di perusahaan PT. Burung Laut adalah sebagai berikut :

1. Dewan Komisaris

Bertanggung jawab kepada pemegang saham dalam menjalankan fungsi dan tugasnya untuk mengawasi kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Direksi. 2. Direksi

Direksi terdiri dari Direktur Utama dan Direktur.

a. Direktur Utama bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi dan tugasnya untuk menggerakan roda bisnis perusahaan dan mencari peluang-peluang bisnis baru (bersifat eksternal). b. Direktur bersama-sama dengan Direktur Utama bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya untuk menjalankan dan mengelola aktifitas perusahaan (bersifat internal).

(9)

Dalam hal Direktur Utama berhalangan, Direktur diberikan wewenang untuk melaksanakan fungsi dan tugas Direktur Utama.

3. Manejer Keuangan

Bertanggung jawab kepada Direktur dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya untuk mengelola keuangan perusahaan.

4. Manejer Operasi

Bertanggung jawab kepada Direktur dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya untuk mengoperasikan armada tanker perusahaan dan memberdayakan potensi-potensi kantor cabang perusahaan dalam pelayanan keagenan kapal.

5. Manejer Umum & Personalia

Bertanggung jawab kepada Direktur dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya untuk memastikan tersedianya perlengkapan ATK bagi aktifitas perusahaan, memonitor legalitas dan validitas perizinan perusahaan, memberdayakan SDM yang dimiliki perusahaan serta perawatan aset perusahaan.

6. Kepala Cabang

Bertanggung jawab kepada Manejer Operasi dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya untuk melaksanakan pelayanan keagenan kapal di daerahnya masing-masing.

(10)

Bertanggung jawab kepada Manejer Operasi dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya untuk membawa dan merawat kapal sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan perusahaan.

2.5.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja 2.5.3.1. Tenaga Kerja

PT. Burung Laut memiliki 99 orang tenaga kerja dengan perincian sebagai berikut:

1. 36 orang tenaga kerja tetap,

2. 60 orang tenaga kerja kontrak (crew kapal) 3. 3 orang tenaga honor

Rincian tenaga kerja selengkapnya adalah seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja PT. Burung Laut

Jabatan/Bagian Pria Wanita Total Keterangan

Dewan Komisaris 2 1 3 Tetap

Direksi 2 - 2 Tetap

Departemen Keuangan 4 1 5 Tetap

Departemen Operasi 2 1 3 Tetap

Departemen Umum & SDM 3 2 5 Tetap

Konsultan Pajak 1 - 1 Honor

Pesuruh Kantor 1 - 1 Honor

Pengelola Parkir 1 - 1 Honor

Cabang Lhoknga 5 1 6 Tetap

Cabang Belawan 6 1 7 Tetap

Cabang Lhokseumawe 4 1 5 Tetap

MT. Pelita Laut 19 - 19 Kontrak

MT. Pelita Energi 21 - 21 Kontrak

MT. Pelita Samudera 20 - 20 Kontrak

T o t a l 91 8 99

(11)

2.5.3.2. Jam Kerja

Jam kerja yang berlaku di PT. Burung Laut dibedakan menjadi: 1. Jam kerja darat

2. Jam kerja laut

Jam kerja darat adalah jam kerja yang berlaku bagi tenaga kerja yang bekerja di kantor dengan ketentuan seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Jam Kerja Darat

No Hari Kerja Jam Kerja

1 Senin s/d Kamis 08.00 - 12.00 : Jam Kerja I 12.00 - 13.00 : Istirahat 13.00 - 17.00 : Jam Kerja II 2 Jum’at 08.00 - 12.00 : Jam Kerja I 12.00 - 14.00 : Istirahat 14.00 - 16.00 : Jam Kerja II 3 Sabtu 08:00 - 12:30 : Jam Kerja

Sumber : PT. Burung Laut, 2008

Sedangkan jam kerja laut adalah jam kerja yang berlaku bagi crew kapal yang bekerja di laut dengan ketentuan seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Jam Kerja Laut

No Hari Kerja Jam Kerja

1 Senin s/d Minggu

08.00 - 12.00 : Jam Jaga I 12.00 - 16.00 : Jam Jaga II 16.00 - 20.00 : Jam Jaga III 20.00 - 24.00 : Jam Jaga I 24.00 - 04.00 : Jam Jaga II 04.00 - 08.00 : Jam Jaga III

Sumber : PT. Burung Laut, 2008

(12)

2.5.4.1. Sistem Pengupahan

Sistem pengupahan di PT. Burung Laut dikelompokkan menjadi 3 golongan, yaitu:

1. Upah Tetap, yaitu upah yang diberikan kepada tenaga kerja tetap di kantor . 2. Upah Kontrak, yaitu upah yang diberikan kepada tenaga kerja kontrak (crew

kapal).

3. Upah Honor, yaitu upah yang diberikan kepada tenaga kerja honor.

2.5.4.2. Fasilitas Lainnya

Fasilitas yang diberikan oleh PT. Burung Laut kepada seluruh tenaga kerja adalah sebagai berikut:

1. Tunjangan Hari Raya (THR). 2. Bonus akhir tahun.

3. Asuransi Jiwa, Kecelakaan Kerja dan Kesehatan (Rawat Inap). 4. Uniform dan Alat Keselamatan Kerja (khusus untuk Crew Kapal).

Gambar

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Burung Laut
Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja PT. Burung Laut
Tabel 2.2. Jam Kerja Darat

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi dengan judul “Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Air Kelapa dengan Ampas Kopi terhadap Pertumbuhan Tanaman pakcoy (Brassica rapa L.) dengan Media

Hal ini tentunya menjadi tidak efektif apa- bila dilihat dari komponen-komponen dan indi- kator-indikator kinerja yang ada di dalam instru- men model faktual yang selama ini

Kemoterapi dapat digunakan dengan terapi radiasi baik sebelum atau sesudah operasi dan membunuh sel kanker yang tersisa, penggunaan kemoterapi untuk mencegah penyebaran jaringan

Hasil pengujian akurasi jumlah data latih terhadap nilai K dan ukuran citra terbaik untuk sapi bali jantan dapat dilihat pada Tabel 10. Gambar 5 Grafik Perbandingan

Sedangkan melon MG 3 hasil persilangan ♀ Ladika-3 dengan ♂ MG 1 memiliki karakter fenotip kualitatif yaitu bentuk buah flatened, warna kulit buah kuning, warna

a. Sistem penilaian biaya selama umur ekonomis. Sistem gugur adalah evaluasi penilaian penawaran dengan cara memeriksa dan membandingkan dokumen penawaran terhadap

Penyusunan skripsi dengan judul "KBjian Proses Pembuatan Tabu Instan Fungsional dari Tepung Kedelai Rebas Lemak (Defatted Soy Flour) dengan Teknik Pencampuran

Pertama, mendeskripsikan cara pemerolehan kalimat bahasa Sunda pada anak kelas A Taman Kanak-kanak (TK) Sejahtera. Kedua, mendeskripsikan bentuk kalimat bahasa Sunda pada anak