• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DENGAN MENGGUNAKAN DETERMINAN (ATURAN CRAMER)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DENGAN MENGGUNAKAN DETERMINAN (ATURAN CRAMER)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DENGAN

MENGGUNAKAN DETERMINAN (ATURAN CRAMER)

Diketahui system Persamaan Liniear

a11 x1+ a12 x2 + a13 x3 = b1

a21 x1+ a22 x2 + a23 x3 = b2

a31 x1+ a32 x2 + a33 x3 = b3

dalam bentuk matriks

          33 32 31 23 22 21 13 12 11 a a a a a a a a a            3 2 1 x x x           3 2 1 b b b

Penyelesaian Dengan Aturan Cramer adalah sbb:

33 32 31 23 22 21 13 12 11

a

a

a

a

a

a

a

a

a

D

3 32 33 23 22 2 13 12 1 1

a

a

b

a

a

b

a

a

b

Dx

33 3 31 23 2 21 13 1 11 2

a

b

a

a

b

a

a

b

a

Dx

3 32 31 3 22 21 1 12 11 3

b

a

a

b

a

a

b

a

a

Dx

Maka

x

1

=

D

Dx

1

x

2

=

D

Dx

2

x

3

=

D

Dx

3

Contoh-contoh soal Penyelesaian Sistem Persamaan Linear dengan Aturan Cramer

1. Dari sistem persamaan liniear (SPL) :

x

1

+ x

2

+ 2x

3

= 6

2x

1

+ x

2

- x

3

= 3

-x

1

+2x

2 +

2x

3

= -1,

Selesaikan dengan Aturan Cramer

Jawab :

D =

2

1

1

1

2

1

2

2

1

1

1

2

2

1

1

=

[

1.1.2 + 1(-1)(-1) + 2.2.2.

]

-

[

2.(1)(-1) + 1(-1)(2)+ 1.2.2

]

= (

2+1+8

)

-

(

-2+4-2

) = 11 – 0 = 11

(2)

D x1 =

2

1

1

1

3

6

2

2

1

1

1

3

2

1

6

= (12+1+12)-(-12+6-2)=25-(-8)=25+8=33

D x2=

1

3

6

1

2

1

2

1

1

1

3

2

2

6

1

= (6+6-4)-(1+24-6)=8-19=-11

D x3=

2

1

1

2

1

1

1

2

1

3

1

2

6

1

1

= (-1-3+24)-(6-2-6)=20+2=22

x1

=

Dx1

/ D = 33/11 = 3

x2

=

D x2

/ D = -11/11 = -1

x3

=

D x3

/ D = 22/11 = 2

2. Tentukan Selesaikan Aturan Metode Cramer

x - 2y + z = 3

2x - 3y + 4z = 13

-3x + 5y + 2z = 5

Jawab :

D =

2

5

3

4

3

2

1

2

1

= (-6+24+10) - (20-8+9) = 28-21 = 7

(3)

Dx =

2

5

5

4

3

13

1

2

3

=(-18-40+65) – (60-52-15) = 7- (-7) = 14

Dy =

2

5

3

4

13

2

1

3

1

=(26-36+10) – (20+12-39) = (0)- (-7) = 0+7=7

Dz =

5

5

3

13

3

2

3

2

1

=(-15+78+30) – (65-20+27) = 93 – (72) = 21

x = Dx/D = 14/7= 2

y = Dy/D = 7/7 = 1

z = Dz/D = 21/7 = 3

3. Dari sistem persamaan liniear (SPL)

x

1

+ 2x

2

- x

3

= 4

-2x

1

+ 3x

2

+2x

3

= -1

x

1

-2x

2 +

2x

3

= 6,

Selesaikan dengan Aturan Cramer

Jawab :

D =

2

2

1

2

3

2

1

2

1

= (6+4-4)-(-4-8-3)=6-(-15)=6+15=21

(4)

D x1=

2

2

6

2

3

1

1

2

4

= (24+24-2 )-(-16-4-18 )=46-(-38)=46+38=84

D x2=

2

6

1

2

1

2

1

4

1

= (-2+8+12)-(12-16+1)=18-(-3) =18+3=21

D x

3

=

6

2

1

1

3

2

4

2

1

= ( 18-2+16)-(2-24+12)=32-(-10)=32+10=42

x1

=

D x1 /D = 84/21=4

x2

=

D x2 /D = 21/21=1

x3

=

D x3 /D = 42/21=2

4. Dari sistem persamaan liniear (SPL) :

x

1

+ x

2

+ 2x

3

= 6

2x

1

+ x

2

- x

3

= 3

-x

1

+2x

2 +

2x

3

= -1,

Selesaikan dengan metode Crammer

Jawab :

D =

2

2

1

1

1

2

2

1

1

= (2+1+8)-(-2+4-2)=11-0=11

(5)

Dx1 =

2

2

1

1

1

3

2

1

6

= (12+1+12)-(-12+6-2)=25-(-8)=25+8=33

D x2=

2

1

1

1

3

2

2

6

1

= (6+6-4)-(1+24-6)=8-19=-11

D x3=

1

2

1

3

1

2

6

1

1

= (-1-3+24)-(6-2-6)=20+2=22

x1

=

Dx1

/ D = 33/11 = 3

x2

=

D x2

/ D = -11/11 = -1

x3

=

D x3

/ D = 22/11 = 2

5. Tentukan Selesaikan dengan Metode Cramer

x - 2y + z = 3

2x - 3y + 4z = 13

-3x + 5y + 2z = 5

Jawab :

D =

2

5

3

4

3

2

1

2

1

= (-6+24+10) - (20-8+9) = 28-21 = 7

(6)

Dx =

2

5

5

4

3

13

1

2

3

=(-18-40+65) – (60-52-15) = 7- (-7) = 14

Dy =

2

5

3

4

13

2

1

3

1

=(26-36+10) – (20+12-39) = (0)- (-7) = 0+7=7

Dz =

5

5

3

13

3

2

3

2

1

=(-15+78+30) – (65-20+27) = 93 – (72) = 21

x = Dx/D = 14/7= 2

y = Dy/D = 7/7 = 1

z = Dz/D = 21/7 = 3

1

0

2

5

1

1

3

4

2

A

Tentukan Minor, kofaktor , adjoint , determinan dan invers matriks A

jawab:

a) Minor

M11 =

1

0

5

3

3-0 =3 M12 =

1

4

5

2

2-20 =-18

M13 =

0

4

3

2

0-12 =-12 M21 =

1

0

3

2

2-0 =2 M22 =

1

4

3

1

1-12 =-11 M23 =

0

4

2

1

0-8 =-8 M31 =

5

3

3

2

10-9 =1 M32 =

5

2

3

1

5-6 =-1 M33 =

3

2

2

1

3-4=-1

a)

Kofaktor

C

11=M11 =3

C

12= -M12 =18

C

13=M13 =-12

(7)

C

21=-M21 =-2

C

22= M22 =-11

C

23=- M13 =8

C

31= M31 =1

C

32= -M32 =1

C

33=M33 =-1 Matriks Kofaktor:                1 1 1 8 11 2 12 18 3 Cij

c. Adjoint A = [ Cij]

T                1 8 12 1 11 18 1 2 3 ) ( A Adj d) Determinan A = |A| = a11 M11 - a12 M12 + a13 M13 =1(3) – 2(-18) + 3 (-12) = 3+36-36=3

(8)

Sebagai contoh, kita ambil matriks A2x2

A = tentukan determinan A untuk mencari determinan matrik A maka,

detA = ad - bc

Determinan dengan Ekspansi Kofaktor

Determinan dengan Minor dan kofaktor

A = tentukan determinan A Pertama buat minor dari a11

M11 = = detM = a22a33 x a23a32

Kemudian kofaktor dari a11 adalah

c11 = (-1)1+1M11 = (-1)1+1a22a33 x a23a32

kofaktor dan minor hanya berbeda tanda Cij=±Mij untuk membedakan apakah kofaktor pada ij adalah + atau -

maka kita bisa melihat matrik dibawah ini

Begitu juga dengan minor dari a32

M32 = = det M = a11a23 - a13a21

(9)

c32 = (-1)3+2M32 = (-1)3+2 x a11a23 x a13a21

Secara keseluruhan, definisi determinan ordo 3x3 adalah

det(A) = a11C11+a12C12+a13C13

Determinan dengan Ekspansi Kofaktor Pada Baris Pertama

Misalkan ada sebuah matriks A3x3

A =

maka determinan dari matriks tersebut dengan ekspansi kofaktor adalah,

det(A) = a11 - a12 + a13

= a11(a22a33 - a23a32) - a12(a21a33 - a23a31) + a13(a21a32 - a22a31)

= a11a22a33 + a12a23a31 + a13a21a32 - a13a22a31 - a12a21a33 - a11a23a32

Contoh Soal:

A = tentukan determinan A dengan metode ekspansi kofaktor baris pertama Jawab:

det(A) = = 1 - 2 + 3 = 1(-3) - 2(-8) + 3(-7) = -8

Determinan dengan Ekspansi Kofaktor Pada Kolom Pertama

Pada dasarnya ekspansi kolom hampir sama dengan ekspansi baris seperti di atas. Tetapi ada satu hal yang membedakan keduanya yaitu faktor pengali. Pada ekspansi baris, kita mengalikan minor dengan komponen baris pertama. Sedangkan dengan ekspansi pada kolom pertama, kita mengalikan minor dengan kompone kolom pertama.

Misalkan ada sebuah matriks A3x3

(10)

maka determinan dari matriks tersebut dengan ekspansi kofaktor adalah,

det(A) = a11 - a21 + a31

= a11(a22a33 - a23a32) - a21(a21a33 - a23a31) + a31(a21a32 - a22a31)

= a11a22a33 + a21a23a31 + a31a21a32 - a22(a31)2 - (a21)2a33 - a11a23a32

Contoh Soal:

A = tentukan determinan A dengan metode ekspansi kofaktor kolom pertama Jawab:

det(A) = = 1 - 4 + 3 = 1(-3) - 4(-8) + 3(-7) = 8

Adjoin Matriks 3 x 3

Bila ada sebuah matriks A3x3

A =

Kofaktor dari matriks A adalah

C11 = -12 C12 = 6 C13 = -16

C21 = 4 C22 = 2 C23 = 16

C31 = 12 C32 = -10 C33 = 16

maka matriks yang terbentuk dari kofaktor tersebut adalah

untuk mencari adjoint sebuah matriks, kita cukup mengganti kolom menjadi baris dan baris menjadi kolom

(11)

Determinan Matriks Segitiga Atas

Jika A adalah matriks segitiga nxn (segitiga atas, segitiga bawah atau segitiga diagonal) maka det(A) adalah hasil

kali diagonal matriks tersebut

Contoh

= (2)(-3)(6)(9)(4) = -1296

Metode Cramer

jika Ax = b adalah sebuah sistem linear n yang tidak di ketahui dan det(A)≠ 0 maka persamaan tersebut mempunyai penyelesaian yang unik

dimana A j adalah matrik yang didapat dengan mengganti kolom j dengan matrik b

Contoh soal:

Gunakan metode cramer untuk menyelesaikan persoalan di bawah ini

x1 + 2x3 = 6

-3x1 + 4x2 + 6x3 = 30

-x1 - 2x2 + 3x3 = 8

Jawab:

bentuk matrik A dan b

A = b =

(12)

A1 = A2 = A3 =

dengan metode sarrus kita dapat dengan mudah mencari determinan dari matrik-matrik di atas maka,

Tes Determinan untuk Invertibilitas

Pembuktian: Jika R di reduksi secara baris dari Ä. Sebagai langkah awal, kita akan menunjukkan bahwa det(A) dan det(R) keduanya adalah nol atau tidak nol: E1,E2,...,Er menjadi matrix element yang berhubungan

dengan operasi baris yang menghasilkan Rdari A. Maka,

R=Er...E2 E1 A

dan,

det(R)=det(Er)...det(E2)det(E1)det(EA)

Jika A dapat di-invers, maka sesuai dengan teorema equivalent statements , maka R = I, jadi det(R) = 1 ≠ 0 dan det(A) ≠ 0. Sebaliknya, jika det(A) ≠ 0, maka det(R) ≠ 0, jadi R tidak memiliki baris yang nol. Sesuai dengan teorema R = I, maka A adalah dapat di-invers. Tapi jika matrix bujur sangkar dengan 2 baris/kolom yang proposional adalah tidak dapat diinvers.

Contoh Soal :

A=

karena det(A) = 0. Maka A adalah dapat diinvers.

Mencari determinan dengan cara Sarrus

(13)

untuk mencari determinan matrik A maka,

detA = (aei + bfg + cdh) - (bdi + afh + ceg) Metode Sarrus hanya untuk matrix berdimensi 3x3 Menghitung Inverse dari Matrix 3 x 3

A =

kemudian hitung kofaktor dari matrix A C11 = 12 C12 = 6 C13 = -16

C21 = 4 C22 = 2 C23 = 16

C31 = 12 C32 = -10 C33 = 16

menjadi matrix kofaktor

cari adjoint dari matrix kofaktor tadi dengan mentranspose matrix kofaktor diatas, sehingga menjadi

adj(A) =

dengan metode Sarrus, kita dapat menghitung determinan dari matrix A

det(A) = 64

Sistem Linear Dalam Bentuk Ax = λx

(14)

Ax = λx ; dimana λ adalah skalar

sistem linear tersebut dapat juga ditulis dengan λx-Ax=0, atau dengan memasukkan matrix identitas menjadi (λI - A) x = 0

contoh:

diketahui persamaan linear x1 + 3x2 = λx1

4x1 + 2x2 = λx2

dapat ditulis dalam bentuk

= λ

yang kemudian dapat diubah

A = dan x =

yang kemudian dapat ditulis ulang menjadi

λ λ

sehingga didapat bentuk

λ I - A =

namun untuk menemukan besar dari λ perlu dilakukan operasi det (λ I - A) = 0 ;λ adalah eigen value dari A

(15)

det (λ I - A) = = 0 atau λ^2 - 3λ - 10 = 0

dan dari hasil faktorisasi di dapat λ1 = -2 dan λ2 = 5

dengan memasukkan nilai λ pada persamaan (λ I - A) x = 0, maka eigen vector bisa didapat bila λ = -2 maka diperoleh

dengan mengasumsikan x2 = t maka didapat x1 = t

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear Ax = b, parameter yang digunakan dalam script meliputi matriks A, b, dan juga x untuk nilai awal iterasi.. Selain

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah nilai awal adalah metode transformasi Laplace.. Transformasi Laplace juga dapat digunakan digunakan

Bentuk umum dari sistem persamaan linier fuzzy dapat dinyatakan dalam bentuk ̃ ̃, di mana ̃ dan ̃ adalah suatu bilangan fuzzy yang berada pada interval tertentu yang

Salah satu permasalahan dalam operasi perhitungan matematik adalah proses perhitungan untuk menentukan nilai variabel dari suatu sistem persamaan linear yang mempunyai n

Langkah kerja yang akan dilakukan adalah mempelajari studi literatur yang mengkaji tentang matriks, Sistem Persamaan Linear, vektor, hasil kali dalam, proses

Langkah awal yang harus dilakukan untuk mencari solusi persamaan adalah mengubah matriks koefisien yang berukuran menjadi suatu matriks yang berukuran yang

Metode ini bekerja dengan melakukan operasi baris elementer terhadap matrik yang diperoleh dari system persamaan linear yang diketahui.. Pada saat implementasi dalam program

Ibu Icih Sukarsi, S.Si., M.Si selaku dosen pembimbing anggota sekaligus selalu memberikan ilmu, arahan, nasehat dan sarannya kepada penulis dari awal perkuliahan sampai penulisan