• Tidak ada hasil yang ditemukan

IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB)

No. KOMPONEN URAIAN

1. Dasar Hukum a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;

b. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Yapen Nomor 15 Tahun 2012;

c. Peraturan Bupati Kepulauan Yapen Nomor 48 Tahun 2012 tentang Penetapan Harga Satuan Bangunan dalam Pengenaan Tarif Retribusi Izin Mendirikan Bangunan.

2 Persyaratan a. Salinan KTP atau identitas diri yang masih berlaku; b. Akta pendirian perusahaan untuk badan usaha ; c. Gambar rencana lengkap rangkap 2 (dua) ;

d. Salinan sertifikat tanah/ bukti kepemilikan tanah dari pejabat yang berwenang ;

e. Surat pernyataan tidak keberatan dari tetangga untuk bangunan bertingkat dan/atau bangunan usaha;

f. Salinan ijin lokasi untuk penggunaan lahan lebih dari 1 hektare; g. Salinan / keterangan pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

tahun terakhir;

h. Dokumen lingkungan yang diwajibkan (AMDAL, UKL/UPL, SPPL); i. Perhitungan konstruksi beton/baja (yang diwajibkan);

j. Hasil penyelidikan tanah/sondir (yang diwajibkan). 3. Mekanisme

dan Prosedur

4. Jangka waktu penyelesaian

14 hari kerja (sejak permohonan lengkap dan benar)

5. Produk pelayanan

IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB)

6. Sarana dan prasarana, Pelayanan

a. Sarana dan Prasarana:

1) Ruang tunggu yang representatif dan dilengkapi AC. 2) Tempat parkir

3) Mobil dan sepeda motor dinas 4) Almari dokumen

5) Rak arsip 6) Meja 7) Kursi

8) Pesawat telepon dan mesin faksimili 9) Komputer dan printer

10) Alat tulis kantor 11) Kotak saran. 12) Toilet umum b. Fasilitas Pendukung: 1) Pelayanan informasi 2) Koran/bahan bacaan 3) Pesawat Televisi 4) Water dispenser

5) Area bebas asap rokok

6) Tersedianya alat pemadam kebakaran (APAR) 7) CCTV

Ket: Sarana prasarana dan Fasilitas digunakan bersama untuk beberapa jenis izin

(2)

2 f. Petugas Pengambilan Izin

g. Petugas Pemroses Izin h. Petugas Pengarsip dokumen 8. Pengawasan

internal

Dilakukan oleh atasan langsung

9. Penanganan pengaduan, saran dan masukan

a. Sarana Pelayanan Pengaduan,Saran dan Masukan: 1) Unit Pelayanan Pengaduan dan Informasi

2) Ruang pengaduan di Bidang Informasi, Pengawasan dan PengaduanE-mail : bpmptsp.yapen@gmail.com, Website: Dpmptsp.kepyapenkab.go.id

3) Telepon/Hp-(sms/WA) : 082238657298, Fax : (0983) 31050 4) Kotak saran/pengaduan.

5) Formulir survey IKM.

b. Penanganan Pengaduan melalui media tersebut diatas akan ditindak

lanjuti oleh tim pengaduan dengan tahapan sebagai berikut : 1) Cek administrasi;

2) Cek lapangan;

3) Koordinasi internal /eksternal; 4) Koordinasi instansi terkait.

c. Respon pengaduan 1 (satu) hari kerja sejak diterimanya pengaduan. d. Penyelesaian pengaduan sesuai dengan kondisi dan permasalahan yang ada.

10. Jumlah pelaksana

Jumlah personil yang menangani IPPT sebanyak 4 (empat) orang. Keterangan:

personil tersebut di atas, juga melaksanakan tugas untuk jenis pelayanan lainnya.

11. Jaminan pelayanan

a. Diwujudkan dengan adanya kepastian persyaratan, waktu proses, biaya, prosedur, dan didukung oleh SDM yang berkompeten di bidang tugasnya.

b. Adanya jaminan bebas dari Praktik KKN. c. Pelayanan cepat, mudah, transparan dan pasti. 12. Evaluasi

Kinerja Pelaksana

a. Evaluasi kinerja dilakukan melalui survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dengan mekanisme, sebagai berikut:

1) Setiap pemohon izin akan diberikan formulir IKM untuk diisi. 2) Pengumpulan dan pengolahan data.

3) Analisa data dan evaluasi. 4) Tindak lanjut hasil evaluasi.

b. Evaluasi berdasarkan pengawasan atasan langsung terkait kinerja dan kedisiplinan.

13. Masa berlaku Izin

Selama bangunan masih bediri dan tidak terjadi perubahan struktur dan fungsi

14. Waktu pelayanan

Senin – Kamis : 08.00 – 16.00 WIT

Jumat : 08.00 – 11.00 WIT; 14.00 – 15.00 WIT

15. Biaya / Tarif Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2012 tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan

(3)

3

STRUKTUR DAN PERHITUNGAN RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB)

KOEFISIEN DALAM BOBOT : HARGA SATUAN BANGUNAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN Lampiran Peraturan Bupati Kepulauan Yapen Nomor 48

Tahun 2012

STRUKTUR DAN BESARAN TARIF RETRIBUSI

Koefisien a. Koefisien Type Bangunan

1. Permanen dengan dinding satu batu atau lebih dengan konstruksi beton baja;

2. Permanen dengan dinding kurang 1 batu dengan konstruksi beton baja;

3. Permanen dengan dinding 0,50 batu tanpa konstruksi beton; 4. Semi permanen dengan dinding

papan.

b. Koefisien Guna Bangunan

1. Bangunan Perdagangan dan Jasa; 2. Bangunan Perindustrian/Gudang; 3. Bangunan Perumahan;

4. Bangunan Kelembagaan; 5. Bangunan Pendidikan; 6. Bangunan Campuran;

7. Bangunan Umum dan Sosial.

c. Koefisien Kelas Jalan

1,25 1,00 0,75 0,50 1,40 1,20 1,00 0,80 0,60 150 x koefisien induk 0,50

1. Bangunan Gedung Bertingkat (Sederhana)

2. Bangunan Gedung Tidak Bertingkat (Sederhana)

3. Bangunan Gedung Bertingkat (Tidak Sederhana)

4. Bangunan Gedung Tidak Bertingkat (Tidak Sederhana) 5. Pembatas/Pengaman/Penahan/ Pagar 6. Konstruksi Penanda Masuk/Gapura/Gerbang 7. Konstruksi Perkerasan Jalan/Pavin 8. Konstruksi Instalasi Listrik/Telepon 9. Konstruksi Reklame/Papan Nama/Papan Iklan Keterangan :

1. Bangunan Sederhana adalah :

a. Bangunan Gedung kantor dengan jumlah lantai sampai dengan 2 lantai dengan luas sampai 500 M2 b. Bangunan Rumah Tipe C, D,

dan E. 1. Tipe C = 70 M2 : : : : : : : : : Rp. 560.000,-/m2 Rp. 490.000,-/m2 Rp. 620.000,-/m2 Rp. 530.000,-/m2 Rp. 300.000,-/m2 Rp. 2.225.000,-/unit Rp. 20.000,-/m2 1% dari RAB Rp. 1.980.000,-/unit

Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi ;

a. Bangunan Industri sebesar 2% (dua persen);

b. Bangunan Gudang sebesar 2% (dua persen);

c. Bangunan sosial sebesar 1% (satu persen);

d. Bangunan dan Jasa sebesar 1,75% (satu koma tujuh lima persen);

e. Bangunan tempat tinggal ditetapkan 1,50% (satu koma lima puluh persen);

f. Bangunan Pendidikan sebesar 1 % (satu persen);

g. Bangunan Kelembagaan sebesar 1% (satu persen);

h. Bangunan Campuran sebesar 1% (satu persen);

i. Bangunan Khusus sebesar 1% (satu persen)

Tingkat Penggunaan jasa IMB diukur dengan rumus yang didasarkan pada hasil perkalian koefisien tipe bangunan, koefisien guna bangunan, koefisien kelas jalan koefisien tingkat

(4)

4 4. Jalan Lingkungan/Jl. Gang

d. Koefisien Tingkat Bangunan

1. Bangunan 1 Lantai; 2. Bangunan 2 Lantai; 3. Bangunan 3 Lantai; 4. Bangunan 4 Lantai; 5. Bangunan 5 Lantai.

e. Koefisien Luas Bangunan

1. Bangunan dengan Luas s/d 100 M2

2. Bangunan dengan Luas s/d 250 M2

3. Bangunan dengan Luas s/d 500 M2

4. Bangunan dengan Luas s/d 1000 M2

5. Bangunan dengan Luas s/d 2000 M2

6. Bangunan dengan Luas s/d 3000 M2

7. Bangunan dengan Luas diatas 3000 M2 0,50 1,00 0,90 0,80 0,70 0,60 1,00 1,50 2,50 3,50 4,00 4,50 5,00

Dasar dan atau Lanjutan dengan jumlah lantai sampai dengan 2 lantai.

2. Bangunan Tidak Sederhana

1. Bangunan Gedung kantor dengan jumlah lantai sampai dengan 2 lantai dengan luas diatas lebih dari 500 M2

2. Bangunan Rumah Type C, D, dan E

a. Type C Bertingkat lebih dari 2 Lantai

b. Tipe D Bertingkat lebih dari 2 lantai

c. Type C Bertingkat lebih dari 2 lantai

d. Rumah Negara yang berbentuk Rumah Susun

e. Gedung Rumah Sakit Kelas A, B, C, dan D f. Gedung Pendidikan

tinggi/Universitas/ akademi., atau gedung pendidikan dasar/ lanjutan bertingkat lebih dari 2 lantai.

T = Pr x L x Lt x H

Keterangan :

T = Tingkat Penggunaan Jasa

Pr = Perkalian antara Koefisien Type Bangunan, Koefisien Guna

Bangunan dan Koefisien Tingkat Bangunan;

L = Koefisien Luas Bangunan Lt = Koefisien Kelas Jalan

H = Harga Dasar Satuan Bangunan (RAB).

(5)

5

STRUKTUR DAN PERHITUNGAN RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB)

KOEFISIEN DALAM BOBOT : HARGA SATUAN BANGUNAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN Lampiran Peraturan Bupati Kepulauan Yapen Nomor 48

Tahun 2012

STRUKTUR DAN BESARAN TARIF RETRIBUSI

Koefisien a. Koefisien Type Bangunan

1. Permanen dengan dinding satu batu atau lebih dengan konstruksi beton baja;

2. Permanen dengan dinding kurang 1 batu dengan konstruksi beton baja;

3. Permanen dengan dinding 0,50 batu tanpa konstruksi beton; 4. Semi permanen dengan dinding

papan.

b. Koefisien Guna Bangunan

1. Bangunan Perdagangan dan Jasa; 2. Bangunan Perindustrian/Gudang; 3. Bangunan Perumahan;

4. Bangunan Kelembagaan; 5. Bangunan Pendidikan; 6. Bangunan Campuran;

7. Bangunan Umum dan Sosial.

c. Koefisien Kelas Jalan

1,25 1,00 0,75 0,50 1,40 1,20 1,00 0,80 0,60 150 x koefisien induk 0,50

10. Bangunan Gedung Bertingkat (Sederhana)

11. Bangunan Gedung Tidak Bertingkat (Sederhana)

12. Bangunan Gedung Bertingkat (Tidak Sederhana)

13. Bangunan Gedung Tidak Bertingkat (Tidak Sederhana) 14. Pembatas/Pengaman/Penahan/ Pagar 15. Konstruksi Penanda Masuk/Gapura/Gerbang 16. Konstruksi Perkerasan Jalan/Pavin 17. Konstruksi Instalasi Listrik/Telepon 18. Konstruksi Reklame/Papan Nama/Papan Iklan Keterangan :

1. Bangunan Sederhana adalah :

a. Bangunan Gedung kantor dengan jumlah lantai sampai dengan 2 lantai dengan luas sampai 500 M2

b. Bangunan Rumah Tipe C, D, dan E. 4. Tipe C = 70 M2 : : : : : : : : : Rp. 560.000,-/m2 Rp. 490.000,-/m2 Rp. 620.000,-/m2 Rp. 530.000,-/m2 Rp. 300.000,-/m2 Rp. 2.225.000,-/unit Rp. 20.000,-/m2 1% dari RAB Rp. 1.980.000,-/unit

Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi ;

j. Bangunan Industri sebesar 2% (dua persen);

k. Bangunan Gudang sebesar 2% (dua persen);

l. Bangunan sosial sebesar 1% (satu persen);

m. Bangunan dan Jasa sebesar 1,75% (satu koma tujuh lima persen);

n. Bangunan tempat tinggal ditetapkan 1,50% (satu koma lima puluh persen);

o. Bangunan Pendidikan sebesar 1 % (satu persen);

p. Bangunan Kelembagaan sebesar 1% (satu persen);

q. Bangunan Campuran sebesar 1% (satu persen);

r. Bangunan Khusus sebesar 1% (satu persen)

Tingkat Penggunaan jasa IMB diukur dengan rumus yang didasarkan pada hasil perkalian koefisien tipe bangunan, koefisien guna bangunan, koefisien kelas jalan koefisien tingkat

(6)

6 4. Jalan Lingkungan/Jl. Gang

d. Koefisien Tingkat Bangunan

1. Bangunan 1 Lantai; 2. Bangunan 2 Lantai; 3. Bangunan 3 Lantai; 4. Bangunan 4 Lantai; 5. Bangunan 5 Lantai.

e. Koefisien Luas Bangunan

1. Bangunan dengan Luas s/d 100 M2

2. Bangunan dengan Luas s/d 250 M2

3. Bangunan dengan Luas s/d 500 M2

4. Bangunan dengan Luas s/d 1000 M2

5. Bangunan dengan Luas s/d 2000 M2

6. Bangunan dengan Luas s/d 3000 M2

7. Bangunan dengan Luas diatas 3000 M2 0,50 1,00 0,90 0,80 0,70 0,60 1,00 1,50 2,50 3,50 4,00 4,50 5,00

Dasar dan atau Lanjutan dengan jumlah lantai sampai dengan 2 lantai.

2. Bangunan Tidak Sederhana

1. Bangunan Gedung kantor dengan jumlah lantai sampai dengan 2 lantai dengan luas diatas lebih dari 500 M2 2. Bangunan Rumah Type C,

D, dan E

a. Type C Bertingkat lebih dari 2 Lantai

b. Tipe D Bertingkat lebih dari 2 lantai

c. Type C Bertingkat lebih dari 2 lantai

d. Rumah Negara yang berbentuk Rumah Susun

e. Gedung Rumah Sakit Kelas A, B, C, dan D f. Gedung Pendidikan

tinggi/Universitas/ akademi., atau gedung pendidikan dasar/ lanjutan bertingkat lebih dari 2 lantai.

T = Pr x L x Lt x H

Keterangan :

T = Tingkat Penggunaan Jasa

Pr = Perkalian antara Koefisien Type Bangunan, Koefisien Guna

Bangunan dan Koefisien Tingkat Bangunan;

L = Koefisien Luas Bangunan Lt = Koefisien Kelas Jalan

H = Harga Dasar Satuan Bangunan (RAB).

Referensi

Dokumen terkait

Hasil observasi yang telah dilakukan pada ruangan, timbang terima telah dilakukan sesui dengan alur, dimana pelaksanaan timbang terima dimulai

[r]

Karena Tuan Be, membeli karya dengan harga murah dengan kualitas karya yang sangat baik pada awalnya karyapun dipasarkan di Jerman(Eropa pada umumnya) dengan harga murah

milling adalah metode yang lebih baik dari pada dry milling untuk mendapatkan. produk yang lebih halus karena molekul pelarut yang teradsorpsi

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar biaya yang dikeluarkan petani untuk usahatani bunga potong krisan dengan menghitung semua biaya yang dikeluarkan

Dasar hukum yang digunakan pada penggunaan prinsip wadi’ah yad-dhamanah dan alasan Bank Muamalat Indonesia Kota Malang menggunakan prinsip wadi’ah yad-dhamanah yaitu

Informan kunci adalah mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian, sedangkan informan utama adalah meraka yang terlibat

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja pegawai adalah prestasi kerja atau hasil kerja baik dari kualitas dan kuantitas yang dicapai pegawai persatuan periode waktu