• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku 2 : RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan ke 4

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Buku 2 : RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan ke 4"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

 

 

Buku 2 : RKPM 

(Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) 

Modul Pembelajaran Pertemuan ke‐4 

 

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH 

Sem IV / 2 sks Praktek / Kode PDTS2229 

 

 

Oleh  

1.  Devi Oktaviana Latif, S.T., M.Eng. 

2.  Ir. Supriyono, M.T. 

 

 

Didanai dengan Dana BOPTN P3‐UGM 

Tahun Anggaran 2012 

 

 

Desember 2012 

(2)

  1   

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM) 

Pert emua n  ke   Tujuan Ajar/  Keluaran/  Indikator  Topik  (pokok, subpokok  bahasan, alokasi  waktu)  Media Ajar  Metode  Evaluasi dan  Penilaiani  Metode Ajar 

(STAR)  Mahasiswa Aktivitas 

Aktivitas  Dosen/  Nama  Pengajar  Sumber  Ajar  Teks   P resen tasi   Gamba Audio/Vi de Soal ­tugas   Web                             4    Dapat melakukan dan  menjelaskan kegiatan  pengujian: Penurunan  Tanah,  Pemadatan &  CBR     Pengujian di  laboratorium:  (1) Penurunan Tanah  a. Konsolidasi 4  kg/cm2  (2) Pemadatan & CBR  a. CBR    √ √     ‐        √    √    Pretest  Skoring 0‐100  (PAN)  Mahasiswa  berkelompok  dan berdiskusi  1) Unduh  bahan ajar  sebelum  kuliah,   (2) Baca  bahan ajar  sebelum  kuliah,  (3) Menjawab  pretest  Memandu  diskusi dan  menjelaskan  prosedur  praktikum    Pengajar:   1. Devi  Oktaviana  2. Supriyono  http://elisa.ug m.ac.id/comm unity/show/pr aktikum‐ mekanika‐ tanah/#!/secti on/15877/135 5889471            

(3)

Prosedur Uji Permeabilitas

Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil SV UGM XVI-1

XVI. MENENTUKAN KOEFISIEN PERMEABILITAS MENGGUNAKAN PERMEAMETER DENGAN TINGGI TEKANAN KONSTAN

(CONSTANT HEAD PERMEAMETER) DENGAN ALAT EL 28 – 400

(ASTM D 2434-68 (2000))

I. MAKSUD

Menentukan permeabilitas tanah granuler dengan menggunakan “Constant Head

Permeameter”. Dapat digunakan untuk tanah berbutir kasar (granular soil).

II. ALAT

Alat tipe EL 28 – 400, yang terdiri atas :

1. Sel tanah berupa silinder dari perspex dengan diameter 3 inch, dimana terdapat

lubang-lubang pada dindingnya disambung dengan slang karet ke pipa manometer dengan menggunakan nippel.

2. Manometer berupa 3 pipa gelas, berdiri menempel papan vertikal, yang

dihubungkan dengan selang karet ke 3 lubang yang berbeda dari dinding sel tanah.

Sebuah penggaris dengan skala tinggi dipasang disamping pipa manometer.

3. Reservoir yang dipasang di atas, dilengkapi dengan tiga selang karet yang dipakai

untuk

a. penghubung dengan reservoir air utama (cadangan air).

b. pembuang air luapan

c. dihubungkan dengan bagian atas sel tanah.

(4)

Prosedur Uji Permeabilitas

Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil SV UGM XVI-2

Alat Uji Permeabilitas dengan Constant Head Permeameter

III. PELAKSANAAN

1. Pasang 3 buah nippel pada 3 lubang dinding sel. Dipilih sesuai dengan

kebutuhan. Lubang-lubang lain yang tidak terpakai dibiarkan tertutup. Pasang k 3 selang karet pada ujung bawah pipa gelas manometer dan pada k e 3 nippel.

2. Lepaskan tutup sel dengan mebuka ke 3 baut.

Tutup kran di bawah sel dan isi dengan air bebas udara. Ketiga selang karet ditutup dengan klip.

3. Masukkan/tuangkan bahan filter (“graded gravel”) setebal kurang lebih 4 cm,

kemudian lempeng anyaman kawat diletakkan di atasnya.

4. Tuang tanah yang akan diperiksa dalam suatu mangkok yang terisi penuh air

bebas udara. Aduk tanah ini sehingga tidak ada lagi udara yang terperangkap, kemudian pindahkan ke sel sehingga lebih tinggi dari nippel teratas dan sekitar 5 cm di bawah puncak sel.

5. Aduk lagi tanah dalam sel untuk membuang udara yang terperangkap kalau ada.

Letakkan lempengan kawat anyaman di atasnya, kemudian tuangkan di atasnya bahan filter (“graded gravel”) sampai mencapai kira-kira 1,5 cm di bawah puncak.

(5)

Prosedur Uji Permeabilitas

Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil SV UGM XVI-3

6. Kendorkan pengunci piston pada tutup atas, dan tarik piston menempel plat tutup.

Buka sekrup lubang air pada plat tutup sel dan pasanglah tutup sel dan dibaut.

7. Tekan piston ke bawah sehingga platnya mendorong permukaan filter. Matikan

pengunci piston sehingga rapat air.

8. Pasang selang karet pada kran bawah kemudian ujungnya yang lain dimasukkan

gelas ukur. Jangan ada tekukan pada selang, kemudian buka kran bawah.

9. Buka air ke reservoir, dan lepaskan klip-klip pada slang karet penghubung ke

pipa manometer.

10. Alirkan air melalui tanah, sampai di dapat aliran yang teratur (“steady”), yang

tampak pada tinggi air di manometer konstan. Setelah dicapai keadaan ini, jalankan stopwatch mengetahui waktu yang diperlukan untuk menampung air dengan volume tertentu yang tertampung di gelas ukur. Pada saat-saat ini ukurlah perbedaan tinggi pada tiga pipa manometer. Kerjakan pengukuran waktu, volume air dan perbedaan tinggi air ini sekurang-kurangnya tiga kali.

IV. PROSEDUR PELAKSANAAN

Alat Uji permeabilitas

seperti pada gambar Disaat kran dilepas, air pada pipa

(6)

Prosedur Uji Permeabilitas

Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil SV UGM XVI-4

V. HITUNGAN

Yang perlu dicatat adalah :

1. Panjang tanah antara masing-masing nippel = 1 (cm).

2. Diameter (cm) dan luas contoh tanah = A (cm2).

3. Beda tinggi muka air pada masing-masing pipa manometer = h (cm).

4. Waktu yang diperlukan untuk test = t (detik).

5. Volume air yang tertampung di gelas ukur = v (cm3).

Dari macam-macam kombinasi data di atas ditentukan nilai k berdasarkan rumus : cm/detik A h t l . v k =

Disaat air telah mencapai 400 ml, 500 ml, 600 ml pada tabung ukur, dibaca pada pipa – pipa kecil turunan air yang terjadi

(7)

Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil SV UGM XVI-5

LEMBAR PRAKTIKAN XVI. UJI PERMEBILITAS

Panjang antara nipple : ………..cm Tinggi : ……….cm

Berat tanah : ………..gr Luas (A) :……….cm2

Diameter : ……….cm

Hari/Tanggal Praktikum : No. Kelompok :

Nama Praktikan : No. Mahasiswa:

1. 1. 2. 2. 3. 3. 4. 4. 5. 5. Asisten/Laboran Mahasiswa ………. ………

(8)

Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil SV UGM XVI-6

LEMBAR PRAKTIKAN XVI. UJI PERMEBILITAS

Panjang antara nipple : ………..cm Tinggi : ……….cm

Berat tanah : ………..gr Luas (A) :……….cm2

Diameter : ……….cm

Hari/Tanggal Praktikum : No. Kelompok :

Nama Praktikan : No. Mahasiswa:

1. 1. 2. 2. 3. 3. 4. 4. 5. 5. Asisten/Laboran Mahasiswa ………. ………

(9)



Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil SV UGM VIII-1

VIII.

CBR LABORATORIUM

(ASTM D 1883-99)

I. MAKSUD

1. Maksud percobaan adalah untuk menentukan nilai CBR (California Bearing Ratio) dari suatu tanah yang dilakukan di laboratorium.

2. Nilai CBR adalah bilangan perbandingan (dalam persen) antara tekanan yang diperlukan untuk menembus tanah dengan piston berpenampang bulat seluas 3 inch2 dengan kecepatan penetrasi 0,05 inch/menit terhadap tekanan yang diperlukan untuk menembus suatu bahan standard tertentu.

3. Penentuan nilai CBR dapat dilaksanakan terhadap: - contoh tanah tanpa direndam terlebih dahulu

- contoh tanah setelah direndam dalam air selama 4 hari (96 jam). Disamping itu nilai CBR dapat dilakukan terhadap:

- contoh tanah yang telah dipadatkan secara pemadatan standard - contoh tanah yang telah dipadatkan secara pemadatan berat/modified - contoh tanah yang telah dipadatkan dengan kepadatan tertentu - contoh tanah asli yang diambil dari lapangan

II. ALAT

1. Mesin penekan dengan kapasitas sekurang-kurangnya 4,45 ton yang mempunyai kepala atau dasar yang dapat bergerak teratur dengan kecepatan 1,27 mm/menit (0,05 inch/menit).

2. Cincin beban dengan arloji pengukurnya.

3. Silinder pemadatan CBR dengan diameter 6” dan tinggi 7”, dilengkapi dengan silinder sambungan tinggi 2”, dan pelat alas tebal 3/8” yang berlubang-lubang.

4. Pelat ganjal (spacer disk), diameter " 16 15

5 tebal 2,42”.

5. Penumbuk standard atau penumbuk berat (modified).

6. Pengukur pengembangan tanah, terdiri atas pelat berlubang-lubang dengan batang pengatur, tripod, dan arloji-pengukur penetrasi.

(10)



Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil SV UGM VIII-2

7. Pelat-pelat beban berlubang ditengah yang utuh atau belah, berat masing-masing 5 lb (2,27 kg).

8. Piston penetrasi penampang bulat luas 3 inch2, panjang sekurang-kurangnya 4”. 9. Macam-macam alat seperti talam, timbangan, oven, bak perendam, kertas filter,

dan sebaginya.

Silinder Mesin Penekan

III. PELAKSANAAN

1. Persiapan benda uji

a. Untuk pemeriksaan terhadap contoh yang akan dipadatkan, maka contoh tanah dipersiapkan seperti pada persiapan percobaan pemadatan dengan cara A. Benda uji yang perlu dipersiapkan (siap dipadatkan) sekurang-kurangnya 4,6 kg untuk tanah berbutir halus atau 5,5 kg untuk tanah berbutir kasar. b. Benda uji ini akan diperiksa pada keadaan kepadatan maksimal, sehingga

contoh tanah dipersiapkan dengan dicampur air secara merata secukupnya, sedemikian sehingga lembab yang diperoleh adalah kadar air optimum yang harus telah diketahui berdasar cara pemadatan standar atau pemadatan berat/modified (tergantung pada cara dan maksud yang diinginkan).

c. Catat dan cantumkan pada laporan cara pemadatan yang dilaksanakan. 2. Pemadatan tanah

a. Sebelum dilaksanakan pemadatan, periksa dan catat kadar air tanah.

b. - Pasang dan klem pelat alas pada silinder pemadatan dan juga pasang silinder sambungan.

(11)



Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil SV UGM VIII-3

- Taruhlah pelat ganjal (spacer disk) dalam silinder di atas pelat dasar, kemudian taruhlah kertas filter di atas pelat ganjal.

- Padatkan tanah lembab yang sudah dipersiapkan di dalam silinder pemadatan CBR, dengan cara sesuai dengan percobaan pemadatan dengan cara pemadatan standar cara A, sehingga akan diperoleh kepadatan maksimal dengan kadar air optimum.

c. - Lepaskan silinder sambungan, potong dan ratakan tanah padat rata dengan permukaan silinder pemadatan. Bila perlu tambal lubang-lubang yang terjadi/ permukaan yang kasar sehingga didapat permukaan yang halus.

- Lepaskan pelat alas dan ambil pelat ganjal. Timbang dan catat berat silinder dengan tanah di dalamnya untuk menghitung/menentukan berat volume tanah.

3. Merendam

a. Letakkan selembar kertas filter di atas pelat alas (pelat alas berlubang-lubang).

Baliklah silinder berisi tanah, letakkan di atas pelat alas dan diklem (tanah yang permukaannya rata dengan muka silinder diletakkan di atas kertas filter). Apabila direncanakan dilaksanakan mencari nilai CBR tanpa direndam lebih dulu, setelah ini langsung dikerjakan No. 4b.

b. Letakkan selembar kertas filter di atas contoh tanah padat dalam silinder, kemudian taruhlah pelat berlubang-lubang dengan batang pengatur di atas kertas filter.

Kemudian tambahlah di atasnya dengan pelat-pelat beban. Jumlah pelat beban diperhitungkan sesuai dengan beban (lapis permukaan jalan) di atas tanah yang nantinya akan terjadi, tetapi sekurang-kurangnya 2 buah (10 lb). c. - Silinder bersama tanah dan pelat-pelat beban direndam dalam bak air,

sehingga air dapat meresap bebas dari bawah maupun dari atas.

- Pasanglah tripod dan perlengkapan untuk percobaan pengembangan dan catatlah pembacaan awal pada arloji ukur.

- Biarkan tanah dalam keadaan terendam untuk mengembang selama 96 jam, selama itu muka air harus di buat tetap. Catatlah

(12)



Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil SV UGM VIII-4

pengembangan/perubahan pembacaan arloji ukur pada saat-saat : 0, 1, 2, 4, 8, 12, 24, 26, 48, 72, dan 96 jam.

Waktu perendaman ini dapat dipersingkat untuk tanah berbutir halus atau untuk tanah berbutir kasar yang telah menghisap air, apabila tampak tidak lagi menunjukkan pengembangan.

d. Setelah 96 jam, ambillah tripod pemegang arloji ukur dan keluarkan silinder dari air. Biarkan dan tiriskan selama 15 menit biar air diluar tanah mengalir. Bila perlu miringkan silinder agar air di atas tanah dapat keluar.

Tetapi jaga dan hati-hati agar permukaan tanah tidak terganggu.

e. Ambil pelat-pelat beban, pelat berlubang-lubang dan kertas filter kemudian timbang dan catat berat tanah bersama silinder.

4. Pelaksanaan Penetrasi

a. Letakkan kembali pertama-tama pelat beban yang utuh agar tanah tidak melotot, kemudian pasang silinder pada mesin penetrasi. Aturlah piston penetrasi menempel tanah, kemudian tambahkan/pasang pelat-pelat beban (belah) lainnya seluruhnya yang tadi dipasang pada saat perendaman.

b. Dalam hal pemeriksaan CBR pada benda uji tanpa perendaman, maka setelah pekerjaan 2c langsung taruhlah beban-beban di atas tanah dalam silinder, dengan jumlah beban yang sesuai dengan tekanan (berat lapisan perkerasan) yang akan bekerja pada tanahnya nanti, tetapi sekurang-kurangnya 2 buah pelat beban (jumlah beratnya 2 x 5 lb = 10 lb). Kemudian pasang silinder pada mesin penetrasi dan atur piston penetrasi menempel muka tanah.

c. Aturlah mesin penetrasi agar piston penetrasi sedikit menekan tanah, sehingga pada arloji terbaca tekanan sebesar 4,5 kg untuk menjamin kedudukan piston pada permukaan tanah kemudian aturlah arloji beban dan arloji penetrasi pada pembacaan nol.

d. Kerjakan pembebanan mesin, sehingga piston mempunyai kecepatan penetrasi sekitar 1,27 mm/menit (0,05 inch/menit). Baca dan catat besarnya penetrasi dan beban penetrasi pada saat-saat penetrasi sebesar 0,64 mm; 1,27mm; 1,91 mm; 2,54 mm; 3,18 mm; 4,45 mm; 5,08 mm; 7,62 mm; 10,16 mm; dan 12,70 mm (atau berturut –turut 0,025”; 0,05”; 0,075”; 0,10”;

(13)



Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil SV UGM VIII-5

0,125”; 0,15”; 0,175”; 0,2”; 0,3”; 0,4”; dan 0,5”;). Catatlah beban penetrasi

maksimum, apabila ternyata hal ini terjadi sebelum penetrasi 12,7 mm. e. - Keluarkan benda uji dari silinder, kemudian periksalah kadar air dari

contoh yang diambil pada lapisan setebal 2,5 cm bagian atas benda uji. - Atau jika dikehendaki data kadar air rata-rata dari benda uji, ambillah

contoh tanah dari bagian atas, bagian tengah dan bagian bawah benda uji. Banyaknya contoh tanah yang diambil untuk pemeriksaan kadar air tersebut kurangnya 100 gram bila contoh tanah berbutir halus atau sekurang-kurangnya 500 gram bila contoh tanah kasar.

IV. PROSEDUR PELAKSANAAN

Tanah disturb disaring No.4

Tanah disturb ditimbang sebanyak 4,5 kg

Tanah disturb ditambahkan air sesuai dengan kadar air yang diperoleh dari perhitungan pemadatan

Tanah disturb didiamkan selama 24 jam

Tanah disturb yang sudah didiamkan 24 jam, dituangkan di loyang besi

Tanah disturb dipadatkan

dengan menggunakan

silinder pemadatan,

sebelumnya diameter dan

berat slinder dan

(14)



Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil SV UGM VIII-6

Tanah disturb yang telah

dimasukkan kedalam slinder, ditumbuk dengan mortar sebanyak 56 kali

Kemudian Tanah diratakan

Tanah yang sudah diratakan ditimbang dan dicatat beratnya

Tanah disturb yang sudah diketahu beratnya, selanjutnya benda uji dimasukkan kedalam alat periksa CBR pada waktu T dibaca penurunan pada arloji

Ambil sampel tanah untuk pengujian kadar air

(15)



Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil SV UGM VIII-7

V. HITUNGAN

1. Grafik penetrasi dan tekanan penetrasi

Hitunglah tekanan penetrasi = gaya/beban penetrasi dibagi luas piston penetrasi (= 3 Inch2 = 19,35 cm2). Gambarkan grafik hubungan antara penetrasi dan tekanan penetrasinya, dengan penetrasi sebagai absis dan tekanan sebagai ordinat.

Ada kemungkinan grafik yang diperoleh, pada bagian awalnya tidak berupa garis lurus, maka dalam hal ini diadakan koreksi titik nolnya.

2. Nilai CBR

a. Hitung nilai CBR (dinyatakan dalam persen) dari grafik yang telah dikoreksi, yaitu perbandingan antara tekanan penetrasi yang diperoleh terhadap tekanan tekanan penetrasi stanadr, sebagai berikut :

- nilai tekanan penetrasi untuk penetrasi 2,54 mm (0,1”) terhadap tekanan penetrasi standar yang besarnya 70,37 kg/cm2(1000psi),

) kg/cm dalam (p 100 x 70,37 p CBR 1 1 2 atau

p dalampsi

100 x 1000 p CBR 1 1

- nilai tekanan penetrasi untuk penetrasi 5,08 mm (0,2 “) terhadap tekanan

penetrasi standar yang esarnya 105,56 kg/cm2(1500 psi),

2

2 2 kg/cm dalam p 100 x 105,56 p CBR atau

p dalampsi

100 x 1500 p CBR 2 2

Juga hitung nilai CBR terhadap tekanan penetrasi maksimum, apabila hal ini

terjadi pada penetrasi kurang dari 5,08 mm (0,2”).

b. Nilai CBR yang digunakan dan dilaporkan adalah nilai untuk penetrasi 0,1”. c. Apabila dalam pemeriksaan ternyata nilai CBR untuk penetrasi 0,2” lebih

besar dari nilai untuk 0,1”, maka percobaan harus diulang. Dan apabila

(16)



Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil SV UGM VIII-8

dari yang untuk 0,1”; maka nilai CBR yang digunakan adalah nilai CBR untuk 0,2”.

3. Pengembangan

Pengembangan yang terjadi dilaporkan (dalam persen), yaitu perbandingan antara jumlah tinggi pengembangan dibagi tinggi contoh semula x 100.

4. Dalam laporan catat/cantumkan antara lain hal-hal sebagai berikut :

a. Cara pemadatan yang dilaksanakan, yaitu pemadatan standar atau pemadatan modified dan juga cara yang dipakai, yaitu cara B atau cara D.

b. Keadaan percobaan, yaitu direndam atau tidak direndam. c. Berat volume kering tanah sebelum direndam.

d. Berat volume kering tanah sesudah direndam. e. Kadar air tanah, yang berupa :

- kadar air sebelum dipadatkan - kadar air sesudah dipadatkan

- kadar air lapisan atas benda uji setelah direndam, - kadar air rata-rata benda uji setelah direndam. f. Pengembangan tanah karena direndam (dalam persen).

g. Nilai CBR tanah (disebutkan tanpa direndam atau dengan direndam). Catatan :

Ukuran silinder pemadatan CBR dengan toleransinya adalah diameter 6”  0,005”

(152,4  0,13 mm) dan tinggi 7”  0,005” (177,8  0,13 mm). Sedang pelat ganjal berdiameter

16 15

5 inch (150,88 mm) dan tinggi 2,416 inch (61,4 mm).

Dengan dipasangnya pelat ganjal didalam silinder pemadatan, maka ukuran silinder akan sama dengan silinder pemadatan besar (lihat percobaan no.7), sehingga cara pemadatan dapat dilakukan baik cara standar maupun modified dengan cara C atau D.

(17)



Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil SV UGM VIII-9

LEMBAR PRAKTIKAN VIII. UJI CBR LABORATORIUM Sketsa Alat

Gambar 8. Mesin Penekan

Hasil pengamatan

Ukuran silinder : Penumbuk

diameter = ………cm Berat penumbuk = ………..kg tinggi = ………cm Jumlah lapisan = ………..lapis volume = V = ………cm3 Jumlah tumbukan tiap lapisan =

Berat silinder gram

Berat silinder + tanah basah gram

Tanah basah gram

Berat cawan kosong W1gram

Berat cawan + tanah basah W2gram

Berat cawan + tanah kering W3gram

Hari/Tanggal Praktikum : No. Kelompok:

Nama Praktikan : No. Mahasiswa:

1. 1. 2. 2. 3. 3. 4. 4. 5. 5. Asisten/Laboran Mahasiswa ………. ………

(18)



Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil SV UGM VIII-10

Lampiran Data

Penetrasi Beban Tekanan Tekanan

dikoreksi

menit mm inch Pembacaan

arloji P1 (kg) P2= …..x …... Dari grafik (psi) 25 0.64 0.025 50 1.27 0.050 75 1.91 0.075 100 2.54 0.100 125 3.18 0.125 150 3.81 0.150 175 4.45 0.175 200 5.08 0.200 225 5.72 0.225 250 6.36 0.250 275 7.00 0.275 300 7.62 0.300 325 8.26 0.325 350 8.90 0.350 375 9.54 0.375 400 10.16 0.400 425 10.80 0.425 450 11.43 0.450 475 12.07 0.475 500 12.70 0.500

(19)



Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil SV UGM VIII-11

LEMBAR ASISTEN

VIII. UJI CBR LABORATORIUM Sketsa Alat

Gambar 8. Mesin Penekan

Hasil pengamatan

Ukuran silinder : Penumbuk

diameter = ………cm Berat penumbuk = ………..kg tinggi = ………cm Jumlah lapisan = ………..lapis volume = V = ………cm3 Jumlah tumbukan tiap lapisan =

Berat silinder gram

Berat silinder + tanah basah gram

Tanah basah gram

Berat cawan kosong W1gram

Berat cawan + tanah basah W2gram

Berat cawan + tanah kering W3gram

Hari/Tanggal Praktikum : No. Kelompok:

Nama Praktikan : No. Mahasiswa:

1. 1. 2. 2. 3. 3. 4. 4. 5. 5. Asisten/Laboran Mahasiswa ………. ………

(20)



Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil SV UGM VIII-12

Lampiran Data

Penetrasi Beban Tekanan Tekanan

dikoreksi

menit mm inch Pembacaan

arloji P1 (kg) P2= …..x …... Dari grafik (psi) 25 0.64 0.025 50 1.27 0.050 75 1.91 0.075 100 2.54 0.100 125 3.18 0.125 150 3.81 0.150 175 4.45 0.175 200 5.08 0.200 225 5.72 0.225 250 6.36 0.250 275 7.00 0.275 300 7.62 0.300 325 8.26 0.325 350 8.90 0.350 375 9.54 0.375 400 10.16 0.400 425 10.80 0.425 450 11.43 0.450 475 12.07 0.475 500 12.70 0.500

Gambar

Gambar 8. Mesin Penekan Hasil pengamatan
Gambar 8. Mesin Penekan Hasil pengamatan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan fungsi actuating Kantor Urusan Agama (KUA) Gunrur Demak dalam pembinaan agama di Desa Tlogoweru (perspektif manajemen

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh gaji, lingkungan kerja, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, pelatihan profesional, pengakuan

Menurut Max Weber dimana perilaku yang dilakukan oleh individu diarahkan kepada tujuan-tujuan yang hendak dicapai dan dipilih diantara sejumlah cara

Dalam konteks kesejahteraan sosial ada tiga variabel kesejahteraan Pertama, kesejahteraan dalam arti: Keluarga memiliki peningkatan kapasitas untuk memenuhi kebutuhan anak-

Data-data ini akan digunakan untuk mengenali tag RFid yang didekatkan pada reader RFid kemudian informasi tersebut diolah oleh mikrokontroler dan semua data yang ter-update

Faktor-faktor dominan yang menyebabkan Pasal 19 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria tidak efektif adalah dari

Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini membahas tentang prospek, arti penting dan teknik budidaya tanaman perkebunan baik penanaman, pemeliharaan, pengendalian hama

Berdasarkan analisis data di atas menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan belajar berasarkan masalah yang diterapkan pada pembelajaran bahasa indonesia ,