• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN KAMUS DIGITAL ARAB BAGI MAHASISWA STUDI ARAB DI ERA 4.0

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERAN KAMUS DIGITAL ARAB BAGI MAHASISWA STUDI ARAB DI ERA 4.0"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN KAMUS DIGITAL ARAB

BAGI MAHASISWA STUDI ARAB DI ERA 4.0

Hafidz Azmi, Ismi Wafda Maulidiyah dan Miftah Fauzi Sutisna

Prodi Sastra Arab, Universitas Al Azhar Indonesia - Jakarta

ismiwafdamaulidiyah@gmail.com

Abstrak

IPTEK terus berkembang seiring globalisasi memengaruhi segala bidang. Arus globalisasi sudah tidak terbendung masuk ke Indonesia. Disertai dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, dunia kini memasuki era revolusi industri 4.0. Kamus Arab yang menjadi referensi utama mahasiswa studi Arab sangat dibutuhkan update secara cepat sebagaimana bahasa yang terus berkembang. Dengan latar belakang ini lah peneliti ingin mengetahui seberapa penting peran kamus digital Arab bagi mahasiswa studi Arab di era 4.0 dan bagaimana peran kamus cetak Arab bagi mereka setelah maraknya kamus digital Arab ini.

Penelitian ini merupakan penelitian survei yang bersifat deskriptif. Data diperoleh dengan instrumen kuesioner. Kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik statistik-deskriptif. Total responden berjumlah 50 orang yang merupakan mahasiswa studi Arab yang berasal dari 4 institusi yang berbeda. Secara umum jawaban responden dapat dipetakan menjadi 4 yaitu: (1) mahasiswa studi Arab secara umum membutuhkan kamus dan sering menggunakannya dalam proses belajar bahasa Arab; (2) Kamus yang sering digunakan dalam proses belajar bahasa Arab yaitu kamus digital Arab; (3) Mahasiswa studi Arab secara umum menyatakan kamus digital Arab lebih efektif dibandingkan kamus cetak Arab dan kamus cetak Arab mungkin akan jarang digunakan di era 4.0. (4) Mahasiswa studi Arab secara umum menyatakan bahwa kamus digital Arab mempunyai peran penting untuk Mahasiswa Studi Arab di era 4.0.

(2)

ىلولأا ةيبرعلا ةغلل يملعلا ىقتلملا

Selasa, 18 Desember 2018 Prodi Sastra Arab – Fakultas Ilmu Budaya – Univeristas Al Azhar Indonesia

Pendahuluan

IPTEK terus berkembang seiring globalisasi memengaruhi segala bidang. Arus globalisasi sudah tidak terbendung masuk ke Indonesia. Disertai dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, dunia kini memasuki era revolusi industri 4.0, yakni menekankan pada pola digital economy, artificial intelligence, big data, robotic, dan lain sebagainya atau dikenal dengan fenomena disruptive innovation1. Salah satu contohnya yaitu penggunaan kamus digital

Arab dalam pembelajaran bahasa Arab. Hal ini disebabkan oleh pentingnya kamus digital Arab bagi mahasiswa studi Arab di Indonesia di era 4.0 ini. Mahasiswa studi Arab menggunakan kamus digital Arab untuk mencari arti kata, sinonim kata, maupun yang lain dalam proses belajar mereka. Belajar bahasa asing tanpa menggunakan kamus sebagai rujukannya akan menjadi problem bagi mahasiswa studi bahasa asing, sehingga mereka pun memanfaatkan perkembangan teknologi dengan salah satu cara menggunakan kamus digital ini.

Kepala Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dadang Sunendar mengingatkan bahwa peralihan dari kamus cetak ke versi digital menjadi hal yang harus diperhatikan. Menurutnya kini sebagian besar masyarakat tidak memerlukan lagi kamus cetak, terutama di kota-kota besar. Selain itu Dr. Michael Rundell, pemimpin redaksi Kamus Macmillan yang juga menjadi editor Oxford dan Collin Cobuild dictionary mengatakan dengan multimedia kamus yang digunakan bisa melibatkan audio, gambar dan juga terhubung dengan konten website. Pun dapat selalu update, sehingga tidak perlu menunggu setiap lima tahun sekali.2 Dengan latar

belakang ini lah peneliti ingin mengetahui seberapa penting peran kamus digital Arab bagi mahasiswa studi Arab di era 4.0. Selain itu peneliti juga ingin mengetahui bagaimana peran kamus cetak Arab bagi mereka setelah maraknya kamus digital Arab ini.

METODOLOGI

Populasi target penelitian ini adalah mahasiswa studi Arab di Indonesia dengan range usia 16-30 tahun. Mereka berjumlah 50 orang yang berasal dari 4 institusi yang berbeda. Responden tersebut meliputi 45 mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia, 2 mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, 1 mahasiswa Universitas Muslim Indonesia, dan 2 mahasiswa Universitas Islam Jakarta. Penelitian

ini merupakan penelitian survei yang bersifat deskriptif. Data diperoleh dengan instrumen kuesioner. Kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik statistik-deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat 1 Ira, 2018. Era Revolusi Industri 4.0, Saatnya Generasi Millennial Menjadi Dosen Masa Depan.

http://sumberdaya.ristekdikti.go.id/index.php/2018/01/30/era-revolusi-industri-4-0-saatnya-generasi-millennial-menjadi-dosen-masa-depan/# Diakses pada 10 Desember 2018 pukul 11.00 WIB.

2 Birny Birdieni, 2018. Badan Bahasa Kemdikbud : Ini Dia Plus dan Minusnya Era Kamus Digital.

https://www.gatra.com/rubrik/nasional/pemerintahan-pusat/320886-badan-bahasa-kemdikbud-ini-dia-plus-dan-minusnya-era-kamus-digital Diakses pada 6 Desember 2018 pukul 07.41 WIB.

(3)

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendesi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran

data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan persentase3.

ANALISIS

Terdapat 50 responden yang mengisi kuesioner yang peneliti sebarkan. Pertanyaan pertama yang diberikan yaitu tentang penggunaan kamus Arab dalam pembelajaran bahasa Arab. 48 responden menjawab bahwa mereka menggunakan kamus dalam pembelajaran bahasa Arab, sedangkan 2 responden lainnya menjawab bahwa mereka tidak menggunakan kamus dalam pembelajaran bahasa Arab. Analisa kami yaitu sebanyak 96% responden menjawab bahwa mereka menggunakan kamus dalam pembelajaran bahasa Arab karena kamus sangat penting sebagai rujukan / referensi mahasiswa studi Arab dalam belajar bahasa Arab. Adapun analisa kami terhadap 4% lainnya yang menjawab bahwa mereka tidak menggunakan kamus dalam pembelajaran bahasa Arab dikarenakan mereka telah menguasai bahasa Arab sehingga mereka merasa tak membutuhkan kamus dalam proses belajar mereka.

Pertanyaan kedua yaitu tentang seberapa sering responden menggunakan kamus Arab dalam pembelajaran bahasa Arab. Sebanyak 20% responden menjawab bahwa mereka selalu menggunakan kamus Arab dalam pembelajaran bahasa Arab, 44% lainnya menjawab bahwa mereka sering menggunakan kamus Arab dalam pembelajaran bahasa Arab, sedangkan 36% sisanya menjawab bahwa mereka jarang menggunakan kamus Arab dalam pembelajaran bahasa Arab. Analisa kami untuk yang menjawab selalu menggunakan kamus Arab dalam pembelajaran bahasa Arab karena mereka sangat membutuhkan kamus Arab dalam proses belajar. Umumnya mereka yang selalu menggunakan kamus ini adalah mahasiswa yang baru memulai belajar bahasa Arab, jadi masih banyak sekali kosa kata bahasa yang belum dia ketahui. Adapun analisa kami untuk yang menjawab sering menggunakan kamus Arab dalam pembelajaran bahasa Arab karena

3 Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Hal. 207-208.

96% 4%

Penggunaan Kamus Arab dalam Pembelajaran Bahasa Arab

Menggunakan Kamus

Tidak Menggunakan Kamus

(4)

ىلولأا ةيبرعلا ةغلل يملعلا ىقتلملا

Selasa, 18 Desember 2018 Prodi Sastra Arab – Fakultas Ilmu Budaya – Univeristas Al Azhar Indonesia

mereka sudah dalam tahap menengah dalam belajar bahasa Arab. Sedangkan analisa kami untuk yang menjawab jarang menggunakan kamus Arab dalam pembelajaran bahasa Arab karena mereka sudah dalam tahap mahir dalam belajar bahasa Arab, sehingga mereka hanya sesekali dalam menggunakan kamus dalam proses belajar mereka.

Pertanyaan berikutnya yaitu tentang kamus Arab apa yang biasa responden gunakan. Adapun jawaban responden yaitu sebanyak 29 responden biasa menggunakan kamus Al-Munawwir, 13 responden biasa menggunakan kamus digital Al-Ma’any, 5 responden biasa menggunakan kamus Arab Mahmud Yunus, 2 responden lainnya biasa menggunakan kamus Al-Mawrid, sedangkan 1 responden sisanya biasa menggunakan kamus Saku Arab. Secara keseluruhan masih banyak yang menggunakan kamus cetak dibanding kamus digital. Kamus cetak tersebut meliputi kamus Al-Munawwir, kamus Arab Mahmud Yunus, kamus Al-Mawrid dan kamus pocket Arab. Analisa kami yaitu kamus cetak masih dominan digunakan karena kebutuhan mereka mencari makna yang lebih spesifik dari kamus tersebut. Adapun responden yang lebih sering menggunakan kamus digital dikarenakan kamus digital lebih mudah dibawa karena dapat berupa aplikasi yang terpasang di smart phone maupun yang dapat diakses melalui website.

Selanjutnya pertanyaan tentang pernah atau tidaknya responden menggunakan kamus cetak Al-Mawrid. Sejumlah 80% responden menyatakan bahwa mereka tidak pernah menggunakan kamus cetak Al-Mawrid, jadi bisa disimpulkan bahwa hanya 20% responden (10 orang) yang pernah menggunakan kamus cetak Al-Mawrid. Ada beberapa analisis kami terhadap pertanyaan ini. Analisis yang pertama yaitu mereka tidak pernah menggunakan kamus cetak Al-Mawrid dikarenakan kamus ini merupakan kamus Arab-Inggris atau sebaliknya. Hal ini lebih menyulitkan mahasiswa studi Arab yang tidak memiliki kemampuan bahasa Inggris. Adapun analisis yang

20% 44% 36%

Intensitas Penggunaan Kamus Arab

Selalu Sering Jarang 58% 10% 4% 2% 26%

Kamus Arab yang Biasa Digunakan Kamus Al Munawwir Kamus Arab Mahmud Yunus Kamus Al Mawrid

(5)

kedua yaitu mereka lebih memilih kamus digital dibandingkan kamus cetak yang cenderung tak seefektif kamus digital untuk dibawa ke mana-mana. Analisis yang terakhir yaitu bagi mereka yang pernah menggunakan kamus cetak Al-Mawrid ini dikarenakan mereka menganggap kamus ini lebih membantu mereka dalam proses pembelajaran bahasa Arab, meskipun melibatkan bahasa Inggris.

Pertanyaan kelima yaitu tentang pernah atau tidaknya responden menggunakan kamus digital Arab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 1 dari 50 responden yang tidak pernah menggunakan kamus digital Arab. Analisis kami yaitu responden tersebut tidak pernah menggunakan kamus digital Arab bisa disebabkan oleh fasilitas yang dimiliki tidak mendukung penggunaan kamus digital, salah satunya contohnya yaitu tidak memiliki smart phone. Alasan lain bisa dikarenakan responden menganggap bahwa kamus digital Arab tak bisa memberikan makna yang lebih spesifik bak kamus cetak. Adapun 49 responden lainnya yang pernah menggunakan kamus digital Arab menurut kami dikarenakan mudahnya akses kamus digital bagi mereka di era 4.0 ini. Sehingga mereka benar-benar memanfaatkan kemudahan tersebut dalam proses belajar bahasa Arab.

Pertanyaan keenam yaitu tentang seberapa sering responden menggunakan kamus digital Arab. 46% responden menyatakan bahwa mereka selalu menggunakan kamus digital Arab, 48% lainnya menyatakan sering menggunakan kamus digital Arab, dan 4% lainnya menyatakan jarang menggunakan kamus digital Arab. Sedangkan 2% sisanya menyatakan tidak pernah menggunakan kamus digital Arab. Analisis kami yaitu adanya 46% responden yang menyatakan bahwa mereka selalu menggunakan kamus digital Arab dikarenakan peran kamus digital Arab bagi mereka sangatlah efektif, sehingga di mana pun dan kapan pun mereka memilih kamus digital Arab dalam

Pernah Menggu-nakan 80% Tidak Pernah Menggu-nakan 20%

Penggunaan Kamus Cetak Al Mawrid

98% 2%

Penggunaan Kamus Digital Arab

Pernah Menggunakan Tidak Pernah Menggunakan

(6)

ىلولأا ةيبرعلا ةغلل يملعلا ىقتلملا

Selasa, 18 Desember 2018 Prodi Sastra Arab – Fakultas Ilmu Budaya – Univeristas Al Azhar Indonesia

proses belajar bahasa Arab. Adapun 48% responden yang menyatakan sering menggunakan kamus digital Arab menurut kami dikarenakan mereka melihat situasi dan kondisi dalam penggunaan kamus, namun kecenderungan mereka tetap lebih utama kepada kamus digital Arab. Berikutnya 4% responden yang menyatakan jarang menggunakan kamus digital Arab menurut kami dikarenakan mereka menganggap kamus cetak lebih dapat membantu dalam proses belajar bahasa Arab. Sedangkan untuk 2% responden menyatakan tidak pernah menggunakan kamus digital Arab bisa disebabkan oleh fasilitas yang dimiliki tidak mendukung penggunaan kamus digital, salah satunya contohnya yaitu tidak memiliki smart phone. Alasan lainnya juga bisa dikarenakan responden menganggap bahwa kamus digital Arab tak bisa memberikan makna yang lebih spesifik bak kamus cetak.

Pertanyaan berikutnya yaitu tentang kamus digital Arab yang biasa digunakan responden. 90% responden menjawab bahwa kamus digital Arab yang biasa digunakan yaitu Kamus Al Ma’any. Adapun 8% lainnya menjawab bahwa kamus digital Arab yang biasa digunakan yaitu Kamus Mutarjim. Sedangkan 2% sisanya menjawab tidak ada kamus digital Arab yang biasa digunakan. Analisa kami yaitu dengan dominannya responden yang menggunakan kamus digital Al Ma’any dikarenakan kamus ini bisa diakses melalui aplikasi maupun website. Responden sangat memanfaatkan kemudahan teknologi yang ada. Sedangkan kamus mutarjim hanya dapat diakses melalui aplikasi pada smart phone. Adapun responden yang menjawab tidak ada kamus digital Arab yang biasa digunakan dikarenakan ia menggunakan kamus cetak Arab dalam proses belajarnya atau dikarenakan tidak adanya fasilitas yang mendukung untuk menggunakan kamus digital Arab.

Selanjutnya pertanyaan tentang pernah atau tidaknya responden menggunakan kamus digital

Selalu 46% Sering 48% Jarang 4% Tidak Pernah 2% Intensitas Penggunaan Kamus Digital Arab

90% 8% 2%

Kamus Digital Arab yang Biasa Digunakan

Kamus Al Ma'any Kamus Mutarjim Tidak Ada

(7)

Al-Ma’any. 94% responden menjawab pernah menggunakan kamus digital Al Ma’any. Analisa kami yaitu dikarenakan kamus digital Al Ma’any ini sudah diketahui secara meluas oleh mahasiswa studi Arab, baik kamus digital Al Ma’any versi aplikasi maupun website. Adapun bagi 6% responden yang menjawab tidak pernah menggunakan kamus digital Al Ma’any. Dengan demikian kami menganalisa bahwa ada kamus digital Arab lain yang biasa mereka gunakan, atau bahkan ada juga yang tidak pernah menggunakan kamus digital Arab.

Pertanyaan kesembilan yaitu tentang pendapat responden terhadap perbandingan keefektifan antara kamus cetak Arab dan kamus digital Arab. Sebanyak 70% responden menjawab kamus digital Arab lebih efektif dengan beberapa alasan yaitu:

1. Kamus digital Arab lebih praktis. 2. Kamus digital Arab lebih efisien.

3. Kamus digital Arab lebih mudah digunakan. 4. Kamus digital Arab lebih simple.

5. Kamus digital Arab lebih cepat ter-update.

Adapun 20% responden lainnya menjawab kamus cetak Arab lebih efektif dengan alasan kamus cetak Arab lebih lengkap, lebih konkret, lebih jelas, lebih terpercaya, dan dibolehkan digunakan saat di dalam kelas. Sedangkan 10% responden sisanya menyatakan bahwa kamus cetak Arab dan Kamus digital Arab memiliki efektivitas yang sama dengan alasan keduanya membantu proses belajar dan penggunaan keduanya menyesuaikan situasi dan kondisi kebutuhan responden.

Pertanyaan kesepuluh yaitu tentang persentase perbandingan antara penggunaan kamus

94% 6%

Penggunaan Kamus Digital Al Ma'any Pernah Menggunakan Tidak Pernah Menggunakan 20% 70% 10%

Perbandingan Keefektifan Antara Kamus Cetak Arab dan

Kamus Digital Arab

Lebih Efektif Kamus Cetak Arab

Lebih Efektif Kamus Digital Arab Keduanya Memiliki Efektivitas yang Sama

(8)

ىلولأا ةيبرعلا ةغلل يملعلا ىقتلملا

Selasa, 18 Desember 2018 Prodi Sastra Arab – Fakultas Ilmu Budaya – Univeristas Al Azhar Indonesia

digital Arab dibandingkan dengan kamus cetak Arab. Dengan hasil 74% responden yang menjawab bahwa mereka lebih sering menggunakan kamus digital Arab. Analisa kami yaitu mereka sangat memanfaatkan kemudahan teknologi di era 4.0 dalam proses belajar bahasa Arab. Lalu 14% yang menyatakan bahwa persentanse imbang antara penggunaan kamus cetak Arab dan kamus digital Arab. Adapun analisa kami yaitu dikarenakan kedua macam kamus tersebut membantu proses belajar dan penggunaan keduanya menyesuaikan situasi dan kondisi kebutuhan responden.

Pertanyaan berikutnya yaitu “Apakah Kamus Cetak akan jarang digunakan di era 4.0?”. Sebanyak 64% responden menjawab bahwa kamus cetak Arab mungkin akan jarang digunakan di era 4.0, analisa kami yaitu mereka masih ragu apakah kamus cetak Arab benar-benar akan jarang digunakan atau tidak di era 4.0. Sehingga responden menyatakan “mungkin” dalam jawabannya. Adapun 30% responden lainnya menjawab dengan yakin bahwa kamus cetak Arab akan jarang digunakan di era 4.0. Sedangkan sisanya yaitu 6% responden menjawab bahwa kamus cetak Arab tidak akan jarang digunakan di era 4.0. Analisa kami yaitu responden yakin bahwa kamus cetak Arab tetap dibutuhkan dalam proses belajar meskipun kamus digital Arab semakin berkembang di era 4.0.

Selanjutnya pertanyaan tentang “Apakah Kamus Digital Arab mempunyai peran penting untuk Mahasiswa Studi Arab di era 4.0?”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada responden yang menjawab kamus digital Arab tidak mempunyai peran penting untuk Mahasiswa Studi Arab di era

74% 14% 12%

Persentase Perbandingan antara Penggunaan Kamus Digital Arab

Dibandingkan dengan Kamus Cetak Arab

>50% 50% <50%

(9)

4.0. Adapun 16% lainnya menyatakan “mungkin” bahwa kamus digital Arab mempunyai peran penting untuk Mahasiswa Studi Arab di era 4.0. Hal ini menunjukkan keraguan mereka apakah kamus digital Arab mempunyai peran penting atau tidak untuk Mahasiswa Studi Arab di era 4.0. Sedangkan 84% responden sisanya sangat yakin menyatakan bahwa kamus digital Arab mempunyai peran penting untuk Mahasiswa Studi Arab di era 4.0.

Pertanyaan terakhir yang kami tanyakan yaitu tentang kamus digital Arab yang menjadi favorit responden. Sebanyak 58% responden menyatakan bahwa kamus digital Arab favorit mereka yaitu Kamus Al Ma’any. Lalu 36% responden lainnya menjawab Kamus Mutarjim sebagai kamus favorit mereka. Sedangkan sisanya, 6% responden menyatakan bahwa mereka tidak memiliki kamus digital Arab yang menjadi favorit mereka. Analisa kami secara keseluruhan hal ini disebabkan variasi Kamus Al Ma’any yang sudah ada berupa aplikasi dan website. Sehingga responden dengan mudahnya mengakses Kamus Al Ma’any sesuai kebutuhan dan kondisi mereka dalam proses belajar bahasa Arab.

Kesimpulan

Berdasarkan paparan dan analisis data diatas, berikut akan dirumuskan simpulan penelitian ini:

36%

6% 58%

Kamus Digital Arab (Favorit)

Al Ma'any Mutarjim Tidak Ada

(10)

ىلولأا ةيبرعلا ةغلل يملعلا ىقتلملا

Selasa, 18 Desember 2018 Prodi Sastra Arab – Fakultas Ilmu Budaya – Univeristas Al Azhar Indonesia

1. Mahasiswa studi Arab secara umum membutuhkan kamus dalam proses belajar bahasa Arab.

2. Mahasiswa studi Arab secara umum sering menggunakan kamus dalam proses belajar bahasa Arab.

3. Mahasiswa studi Arab secara umum lebih sering menggunakan kamus digital Arab dalam proses belajar bahasa Arab.

4. Mahasiswa studi Arab secara umum menyatakan kamus digital Arab lebih efektif dibandingkan kamus cetak Arab.

5. Mahasiswa studi Arab secara umum menyatakan bahwa kamus cetak Arab mungkin akan jarang digunakan di era 4.0.

6. Mahasiswa studi Arab secara umum menyatakan bahwa kamus digital Arab mempunyai peran penting untuk Mahasiswa Studi Arab di era 4.0.

7. Mahasiswa studi Arab secara umum menyatakan bahwa kamus digital Arab yang menjadi favorit mereka yaitu Kamus Digital Al Ma’any.

DAFTRA PUSTAKA

Kadiman, Kusmayanto. (2014). Tanpa Gaptek dan Gupsos: Menuju Generasi Indonesia Bisa!. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Neuman, W. Laurance. (2013). Metodologi Penelitian Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif (Terjemahan Edisi Ke-7). Jakarta: Indeks.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Wibowo, Wahyu. (2011). Cara Cerdas Menulis. Jakarta: Kompas. WEBSITE

Birdieni, Birny, 2018. Badan Bahasa Kemdikbud : Ini Dia Plus dan Minusnya Era Kamus Digital. https://www.gatra.com/rubrik/nasional/pemerintahan-pusat/320886-badan-bahasa-kemdikbud-ini-dia-plus-dan-minusnya-era-kamus-digital Diakses pada 6 Desember 2018 pukul 07.41 WIB.

Ira, 2018. Era Revolusi Industri 4.0, Saatnya Generasi Millennial Menjadi Dosen Masa Depan. http://sumberdaya.ristekdikti.go.id/index.php/2018/01/30/era-revolusi-industri-4-0-saatnya-generasi-millennial-menjadi-dosen-masa-depan/# Diakses pada 10 Desember 2018 pukul 11.00 WIB.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Uji Coba Terhadap Ketua P2TKP Dari hasil jawaban yang diberikan responden ketua P2TKP dapat diketahui bahwa secara umum Aplikasi Tes Potensi Akademik untuk Pengarahan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dinyatakan pada bagian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa Kemampuan menulis kata tulisan Arab Melayu mahasiswa Program

dalam upaya peningkatan pemahaman teks bacaan bahasa arab pada mata kuliah Bahasa Arab I Tahun Akademik 2015/2016 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam Kelas

1) Secara umum mahasiswa sudah menunjukkan persepsi yang positif serta kesadaran akan pentingnya bahasa Arab dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai muslim yang

Berdasarkan hasil sebaran skor jawaban responden tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata motivasi berprestasi mahasiswa program studi pendidikan musik STKIP Citra

Hasil penelitian tentang sikap, dipe- roleh bahwa sebagian besar responden mahasiswa kedokteran umum tahap profesi dan mahasiswa program studi keperawatan sudah memiliki sikap yang

Maka dapat disimpulkan bahwa secara umum Pelaksanaan pembelajaran daring Di Era Covid-19 pada mahasiswa program studi IKIP PGRI Pontianak Dengan mempersiapkan bahan ajaran an materi

Junanah, MIS NIDN : 0517095801 Judul Skripsi : Implementasi Pembelajaran Bahasa Arab Bagi Mahasiswa di Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Indonesia Yogyakarta