• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indonesia Strategy Bloomberg: JCI:IND Reuters: ^JKSE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Indonesia Strategy Bloomberg: JCI:IND Reuters: ^JKSE"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Strategy Update

Indonesia Strategy

Bloomberg: JCI:IND | Reuters: ^JKSE

Samuel Research 01 Februari 2017

Andy Ferdinand, CFA

+62 21 2854 8148

andy.ferdinand@samuel.co.id

Market Update and FY16 Earnings Preview

Ketidakpastian terkait kebijakan Presiden Trump diperkirakan masih akan mewarnai IHSG, di samping sejumlah faktor dalam negeri seperti dinamika politik menjelang pilgub DKI, data GDP 4Q16, dan kinerja emiten FY16. Seiring meredanya ketidakpastian terutama dari AS, dan didukung oleh harga komoditas yang lebih kuat serta berlanjutnya proyek infrastruktur pemerintah, kami melihat IHSG akan bullish nantinya. Kami masih mempertahankan target IHSG pada level 6.000 di tahun ini.

Ketidakpastian terkait kebijakan AS mewarnai bursa global. Sejumlah rencana Presiden Trump yang kontroversial menimbulkan ketidakpastian dan mewarnai bursa global. Beberapa proyek prioritas pembangunan infrastruktur termasuk proyek kereta cepat Houston-Dallas mendukung pertumbuhan ekonomi namun dapat memicu inflasi yang lebih tinggi. Rencana menaikkan pajak impor untuk barang-barang dari Meksiko juga dapat meningkatkan inflasi di AS. Kedua hal tersebut berpotensi mempercepat kenaikan suku bunga negara itu. Namun di sisi lain, Trump menginginkan nilai tukar dolar AS yang rendah demi mendukung program-programnya. Sementara itu, keinginannya melarang warga dari sejumlah negara mayoritas mulsim untuk masuk ke AS berpotensi meningkatkan ketegangan geopolitik.

Ketidakpastian-ketidakpastian tersebut berpotensi membuat sejumlah investor cenderung wait and see terhadap IHSG.

Harga komoditas yang lebih baik dan berlanjutnya proyek infrastruktur pemerintah tetap menjadi katalis. Ekonomi dalam negeri secara umum diuntungkan oleh harga komoditas yang relatif lebih baik dari tahun lalu dan berjalannya proyek infrastruktur pemerintah. Ini merupakan katalis positif, di tengah-tengah dinamika politik menjelang pilkada DKI Jakarta yang juga menimbulkan ketidakpastian bagi investor.

Kinerja emiten FY16 diperkirakan relatif beragam. Kinerja FY16 emiten tengah dinantikan. Kami melihat kinerja emiten di FY16 relatif beragam. Peningkatan harga sejumlah komoditas yang terjadi di 2H16 dapat mulai terlihat pada kinerja 4Q16 sejumlah emiten khususnya sektor tambang dan sektor perkebunan. Emiten-emiten perbankan dan konsumsi secara umum diperkirakan masih akan membukukan peningkatan pendapatan dan laba bersih dan masih akan inline dengan konsensus, meski ada kekecualian pada beberapa emiten. Masih relatif lemahnya penjualan properti yang ditandai dengan tidak tercapainya target marketing sales sejumlah emiten properti membuat kami tidak begitu optimis dengan kinerja FY16 sektor properti dan turunannya, yakni sektor semen, meski ada tambahan dukungan permintaan dari proyek infrastruktur.

Tetap bullish terhadap IHSG. Saat ini, kami melihat IHSG masih cenderung sideways dan volatile mengikuti perkembangan berita seputar kebijakan AS serta perkembangan dalam negeri seperti dinamika politik menjelang pilgub DKI, angka GDP 4Q16, dan kinerja emiten FY16. Seiring meredanya ketidakpastian dari AS dan didukung oleh harga komoditas yang lebih kuat serta berlanjutnya proyek infrastruktur, kami memperkirakan IHSG akan bullish nantinya. Target IHSG tahun ini masih kami pertahankan pada level 6.000 (15,1x PE2018F / 17,1x PE 2017F).

Sejumlah rencana kontroversial Presiden Trump menjadi kekhawatiran bagi investor global.

Harga komoditas dan proyek infrastruktur sebagai katalis.

Kinerja emiten FY16 tengah dinantikan dan diperkirakan akan relatif beragam.

Target IHSG tahun ini pada level 6.000.

(2)

Indonesia Strategy

JCI:IND | ^JKSE

Table 1. FY16 Earnings Preview

Sector Earnings

and Stock Expectation

Bank Per Nov'16: kinerja BBCA dan BBTN relatif masih inline, sementara

BBCA, BMRI, BMRI di bawah ekspektasi. BBNI telah melaporkan pencapaian FY16 yang

BBNI, BBRI, melebihi ekspektasi kami (laba bersih FY16 sebesar 107% dan 111% dari

BBTN ekspektasi kami dan konsensus), sementara BBRI relatif inline (101% dan

102% dari estimasi kami dan konsensus). Kami memperkirakan laba bersih FY16 BBCA, dan BBTN akan setidaknya inline dengan ekspektasi kami maupun konsensus, sementara BMRI akan di bawah ekspektasi.

Consumer Stabilnya inflasi dan nilai tukar rupiah, pelemahan harga sejumlah bahan

(Staples) baku, dan perbaikan daya beli dapat mewarnai kinerja FY16.

INDF, ICBP, INDF: Kinerja FY16 berpotensi inline dengan ekspektasi kami maupun

KLBF, UNVR, konsensus, kinerja divisi agribisnis membaik.

ROTI, SIDO, ICBP: Ditopang terutama oleh divisi noodles dan dairy, kinerja FY16

ULTJ, AISA diperkirakan inline dengan ekspektasi kami dan konsensus.

UNVR: Kinerja tahun lalu diperkirakan tetap solid dan inline dengan konsensus.

KLBF: Divisi nutrisi diperkirakan menjadi penopang kinerja FY16, sementara divisi prescription masih relatif lemah. Kinerja keseluruhan masih akan inline. ROTI: Sesuai ekspektasi, ditopang oleh peningkatan volume penjualan dan terkendalinya harga gandum.

AISA: Sesuai ekspektasi seiring membaiknya daya beli.

ULTJ: Sesuai ekspektasi ditopang oleh masih lemahnya harga skim milk. SIDO: Sesuai ekspektasi, didorong oleh peluncuran sejumlah produk baru.

Cigarette Secara umum, kinerja 4Q kami perkirakan masih akan sejalan dengan

GGRM, HMSP ekspektasi. Volume masih akan tertekan, namun kenaikan ASP masih

menjadi penyeimbangnya. Sentimen negatif baru datang dari implementasi kebijakan baru seputar pengenaan PPN di tingkat distributor dan atau konsumen. Perampingan rantai distribusi menjadi kunci kenaikan ASP yang tidak lebih tinggi dari rata-rata kenaikan setiap tahunnya.

Healthcare Kontinuitas permintaan jasa layanan kesehatan menjadi kunci terjaganya

MIKA, SILO pertumbuhan tahunan emiten healthcare. Emiten dengan coverage terluas

tanpa memiliki kerjasama dengan BPJS akan lebih memiliki daya tahan terhadap margin. Ekspansi penambahan rumah sakit dan rendahnya

indikator sektor healthcare akan menjadi katalis penggerak. Kinerja 4Q kami perkirakan secara umum akan sejalan dengan proyeksi.

Consumer Kami estimasikan sektor ritel tumbuh secara konservatif di 2016.

(Retail) RALS: Penjualan (indikatif) Des'16 di atas ekspektasi kami dan konsensus

MAPI, RALS, sehingga kinerja FY16 berpotensi melebihi ekspektasi.

LPPF, ACES ACES: Diperkirakan sesuai ekspektasi, melihat data indikatif dari manajemen.

MAPI: Sesuai ekspektasi kami maupun konsensus, didukung oleh kestabilan rupiah dan ekspansi gerai yang berkesinambungan.

LPPF: Berpotensi di bawah ekspektasi kami karena pertumbuhan penjualan 4Q16 yang didukung oleh Natal dan Tahun Baru tidak sebaik perkiraan.

(3)

Indonesia Strategy

JCI:IND | ^JKSE

Consumer Kami perkirakan FY16 result sesuai dengan ekspektasi, didorong oleh

(Poultry) pulihnya harga DOC dan Broilers. Kinerj FY16 CPIN, JPFA, dan MAIN kami

MAIN, CPIN, perkirakan sesuai ekspektasi kami, perbaikan kinerja juga ditopang oleh

JPFA stabilnya rupiah.

Telco Kenaikan data trafik sebesar 15% untuk EXCL, 11% untuk ISAT dan 24%

EXCL, TLKM, untuk TLKM kami perkirakan akan menjadi pendorong utama kinerja

ISAT keuangan perusahaan telekomunikasi di 4Q16. Kami perkirakan TLKM

mencatat kinerja keuangan terbaik di 4Q16.

Automotive Perbaikan 4W sales dan ekspektasi perbaikan pelemahan pasar 2W

ASII menjadi kunci pertumbuhan tahun ini. Kinerja 4Q16 akan mendapatkan

benefit dari kenaikan volume penjualan automotive di kuartal tersebut. Demikian pula dengan kenaikan harga komoditas yang kami perkirakan akan mendorong UNTR membukukan pertumbuhan lebih baik dari ekspektasi. Dengan asumsi BNLI tidak membukukan pelemahan laba maka kinerja 4Q berpotensi tercatat lebih baik dari proyeksi kami.

Heavy Meskipun, kinerja 9M16 tercatat dibawah ekspektasi (lihat report 11/1/16),

Equipment namun harapan stabilnya kenaikan harga batu bara (Newcastle US$92.45 vs

UNTR US$74.20 Sept16 dan HBA HPB naik menjadi US$69.07/ton dari US$63.93/ton

di Sept16) kami lihat akan akan memberikan benefit sekaligus pendorong pertumbuhan pada beberapa segmen bisnis UNTR di kuartal berjalan. Pengaruh positif dari ekspektasi kenaikan harga batu bara yang stabil kedepannya akan membuat UNTR menikmati kenaikan volume MC maupun fees (sebagai akibat turunnya diskon fee untuk bisnis tersebut).

Tambahkan katalis akan datang dari potensi kenaikan volume penjualan Komatsu dan stabilnya pertumbuhan bisnis coal mining.

Aviation Tekanan pertumbuhan masih dapat terjadi namun dapat terseimbangkan

GIAA dengan stabilnya harga minyak dunia yang lebih rendah dari tahun

sebelumnya, sehingga menyebabkan beban fuel tidak naik signifikan. Penambahan rute belum akan mendorong kenaikan laba secara signifikan, mengingat maturenya sebuah rute baru sekitar 1.5 hingga 2 tahun kemudian.

Property Marketing sales hanya mencapai rata-rata tidak lebih dari 85% dari target

BSDE, PWON, (sebelum maupun setelah revisi). Hal tersebut akan berdampak negatif pada

ASRI, SMRA pencapaian proyeksi 4Q16 kami. PWON dan BSDE menjadi dua emiten

yang kami prediksi akan membukukan kinerja sejalan atau setidaknya sedikit lebih rendah dari proyeksi.

Construction Pencapaian kontrak baru beberapa emiten yang lebih baik dari perkiraan

PTPP, ADHI, konsensus berpotensi mendorong angka 4Q16 lebih baik dari proyeksi. WIKA

WIKA, WSKT kami perkirakan akan mencatat pertumbuhan laba FY16 diatas ekspektasi

dan lebih tinggi dari peersnya. Sementara PTPP dan WSKT berpotensi membukukan kinerja yang sejalan. Kekhawatiran kami ada pada ADHI yang akan membukukan pendapatan lebih rendah di 4Q16.

Cement Meski penjualan semen mencetak kenaikan permintaan di 4Q16 sebesar 12%,

SMGR, INTP, namun hal ini terjadi karena adanya libur lebaran di 3Q16. Secara tahunan,

SMCB penjualan semen turun 6% y-y menjadi 17,7 juta ton. Kami mempertahankan

(4)

Indonesia Strategy

JCI:IND | ^JKSE

Source: SSI Research

Utility Kenaikan tarif tol di bulan Oktober untuk beberapa ruas utama menjadi

PGAS, JSMR, katalis positif untuk JSMR, meski trafik kendaraan tidak memenuhi target

AKRA awal tahun perseroan. Untuk AKRA, kenaikan harga minyak di 4Q16 sebesar

9% disertai kenaikan harga komoditas menjadi katalis positif untuk AKRA.

Metal Penjualan feronikel ANTM diperkirakan naik 12% yoy. Dengan peningkatan

ANTM, INCO, ini dan telah selesainya seluruh paket Proyek Perluasan Pabrik Feronikel

TINS Pomalaa (P3FP), kami estimasikan ANTM untuk FY'16 membukukan

laba bersih.

Sejalan dengan penguatan harga komoditas nikel dan volume penjualan yang relatif meningkat di FY'16, INCO akan mengalami penurunan rugi bersih. Dengan adanya penurunan dari COGS dan meningkatnya harga jual rata-rata timah di 4Q16, TINS berpeluang membukan marjin yang lebih baik.

Coal PTBA masih memiliki ruang untuk menjaga harga jual rata-rata batubara

PTBA, ITMG, dengan lebih banyak menjual produk yang memiliki tingkat kalori dan harga

ADRO jual lebih tinggi. Kemampuan meningkatkan produksi melalui optimalisasi

double track mendukung volume penjualan PTBA.

Melalui upaya melakukan efisiensi dengan menurunkan level strip ratio dan fuel cost (40% dari total cost), kami asumsikan EBITDA marjin ITMG relatif membaik secara qoq namun lebih rendah secara yoy.

Melalui strategi efisensi, dan harga batubara yang lebih stabil,

kami perkirakan ADRO akan mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 19% yoy. ASP akan naik 5% serta EBIT margin akan meningkat 2%.

Plantation Kami melihat stabilnya produksi (+2% yoy) dan meningkatnya demand CPO

AALI, SIMP, menjadi kunci pertumbuhan AALI di 4Q16.

LSIP Kami memperkirakan pendapatan bersih dan laba bersih FY'16 SIMP akan naik

masing-masing sekitar 6,7% dan 75% sejalan dengan kenaikan harga CPO. Divisi EOF tetap menjadi penopang pertumbuhan penjualan yang utama dengan marjin relatif membaik.

Kami tetap optimis LSIP mampu membukukan kinerja positif pada 4Q16 seiring dengan pulihnya produksi CPO, serta didukung dengan posisi net cash yang mampu untuk mendukung ekspansi dan pertumbuhan di masa depan.

(5)

Indonesia Strategy

JCI:IND | ^JKSE

Table. 2 Stock Valuation

Sector/ Rec.

Stock End Last Chg YTD 2017 PE 2017 PBV TP SSI TP Upside Upside

2016 Consensus to SSI to Consensus

Banks BMRI 11,575 11,025 -4.8% BUY 11.5 1.5 12,400 11,434 12.5% 3.7% BBCA 15,500 15,450 -0.3% BUY 16.5 2.9 17,100 16,340 10.7% 5.8% BBRI 11,675 11,750 0.6% BUY 9.6 1.7 13,700 13,037 16.6% 10.9% BBNI 5,525 5,725 3.6% BUY 8.2 1.1 6,300 6,473 10.0% 13.1% BBTN 1,740 1,910 9.8% BUY 7.3 1.0 2,300 2,097 20.4% 9.8% Consumer (Staples) ICBP 8,575 8,475 -1.2% BUY 23.8 4.9 10,300 10,063 21.5% 18.7% INDF 7,925 7,800 -1.6% BUY 14.7 2.1 9,900 9,955 26.9% 27.6% KLBF 1,515 1,465 -3.3% BUY 27.1 5.2 1,700 1,752 16.0% 19.6% ROTI 1,600 1,590 -0.6% BUY 27.4 5.0 2,000 1,808 25.8% 13.7% AISA 1,945 1,945 0.0% BUY 11.9 1.5 2,440 2,427 25.4% 24.8% SIDO 520 570 9.6% BUY 15.8 3.0 700 680 22.8% 19.3% ULTJ 4,570 4,390 -3.9% BUY 16.5 3.1 5,300 2,703 20.7% -38.4% UNVR 38,800 41,325 6.5% BUY 44.2 51.5 45,200 44,791 9.4% 8.4% Cigarette HMSP 3,830 3,900 1.8% BUY 34.3 11.6 4,390 4,121 12.6% 5.7% GGRM 63,900 62,800 -1.7% BUY 17.8 2.5 77,150 78,001 22.9% 24.2% Healthcare MIKA 2,570 2,450 -4.7% HOLD 47.0 9.0 2,950 3,049 20.4% 24.5% SILO 10,900 11,875 8.9% BUY 124.8 5.8 12,500 11,921 5.3% 0.4% Retail MAPI 5,400 5,300 -1.9% BUY 27.6 2.5 6,700 5,684 26.4% 7.2% RALS 1,195 1,320 10.5% BUY 20.3 2.4 1,750 1,505 32.6% 14.0% ACES 835 740 -11.4% BUY 19.0 3.9 1,000 967 35.1% 30.7% LPPF 15,125 14,975 -1.0% BUY 15.8 12.8 19,500 19,431 30.2% 29.8% Poultry CPIN 3,090 3,210 3.9% BUY 13.5 1.7 4,500 3,606 40.2% 12.3% JPFA 1,455 1,710 17.5% BUY 9.4 1.8 2,200 2,339 28.7% 36.8% MAIN 1,300 1,195 -8.1% BUY 6.5 1.0 1,730 1,904 44.8% 59.3% Telco EXCL 2,310 2,890 25.1% HOLD 49.8 1.4 2,200 3,114 -23.9% 7.7% ISAT 6,450 6,300 -2.3% BUY 19.4 2.3 7,200 7,877 14.3% 25.0% TLKM 3,980 3,860 -3.0% BUY 16.1 3.9 5,000 4,639 29.5% 20.2% Automotive ASII 8,275 7,900 -4.5% BUY 14.3 2.5 9,000 8,782 13.9% 11.2% Heavy Eqp UNTR 21,250 22,375 5.3% BUY 16.2 1.9 25,050 24,148 12.0% 7.9% Aviation GIAA 338 338 0.0% BUY 13.0 0.9 445 388 31.7% 14.6% Property BSDE 1,755 1,840 4.8% BUY 11.7 1.4 2,350 2,307 27.7% 25.4% PWON 565 575 1.8% HOLD 19.1 3.0 710 720 23.5% 25.3% ASRI 352 386 9.7% HOLD 11.4 1.0 390 430 1.0% 11.4% SMRA 1,325 1,340 1.1% BUY 27.7 2.3 1,750 1,654 30.6% 23.4% Construction PTPP 3,810 3,520 -7.6% BUY 18.5 2.7 5,100 4,967 44.9% 41.1% ADHI 2,080 2,110 1.4% BUY 13.1 1.2 2,750 2,550 30.3% 20.9% WSKT 2,550 2,560 0.4% BUY 16.3 1.6 3,250 3,263 27.0% 27.5% WIKA 2,360 2,460 4.2% BUY 18.1 2.1 3,000 3,051 22.0% 24.0% Valuation (x)

(6)

Indonesia Strategy

JCI:IND | ^JKSE

Source: Bloomberg, SSI Research

Sector/ Rec.

Stock End Last Chg YTD 2017 PE 2017 PBV TP SSI TP Upside Upside

2016 Consensus to SSI to Consensus

Cement INTP 15,400 15,875 3.1% SELL 13.9 2.0 13,500 16,199 -15.0% 2.0% SMGR 9,175 9,100 -0.8% HOLD 13.3 1.7 9,000 10,165 -1.1% 11.7% SMCB 900 900 0.0% SELL -37.5 0.8 700 856 -22.2% -4.9% Utility PGAS 2,700 2,880 6.7% BUY 10.2 1.4 3,375 3,099 17.2% 7.6% AKRA 6,000 6,650 10.8% BUY 21.2 3.5 7,600 7,633 14.3% 14.8% JSMR 4,320 4,230 -2.1% BUY 16.0 2.2 5,000 5,693 18.2% 34.6% Metal ANTM 895 800 -10.6% BUY 9.3 0.9 1,250 918 56.3% 14.7% INCO 2,820 2,330 -17.4% BUY 25.3 0.9 3,500 2,815 50.2% 20.8% TINS 1,075 980 -8.8% BUY 46.7 1.3 1,200 1,183 22.4% 20.7% Coal ITMG 16,875 15,000 -11.1% BUY 6.5 1.3 19,000 18,874 26.7% 25.8% ADRO 1,695 1,715 1.2% BUY 13.0 1.1 2,100 1,867 22.4% 8.9% PTBA 12,500 11,325 -9.4% BUY 11.7 2.3 15,000 14,355 32.5% 26.8% Plantation AALI 16,775 15,775 -6.0% BUY 17.3 1.9 19,800 18,618 25.5% 18.0% LSIP 1,740 1,585 -8.9% BUY 14.3 1.3 2,050 1,890 29.3% 19.3% SIMP 494 515 4.3% BUY 11.7 0.6 600 565 16.5% 9.6% Index JCI 5,297 5,303 0.1% BUY 15.3 2.1 6,000 6,060 13.2% 14.3% Valuation (x)

(7)

DISCLAIMERS : Analyst Certification : The views expressed in this research accurately reflect the personal views of the analyst(s) about the subject securities or

issuers and no part of the compensation of the analyst(s) was, is, or will be directly or indirectly related to the inclusion of specific recommendations or views in this research. The analyst(s) principally responsible for the preparation of this research has taken reasonable care to achieve and maintain independence and objectivity in making any recommendations. This document is for information only and for the use of the recipient. It is not to be reproduced or copied or made available to others. Under no circumstances is it to be considered as an offer to sell or solicitation to buy any security. Any recommendation contained in this report may not be suitable for all investors. Moreover, although the information contained herein has been obtained from sources believed to be reliable, its accuracy, completeness and reliability cannot be guaranteed. All rights reserved by PT Samuel Sekuritas Indonesia

Research Team

Andy Ferdinand, CFA Head Of Equity Research, Strategy,

Banking, Consumer andy.ferdinand@samuel.co.id +6221 2854 8148

Rangga Cipta Economist rangga.cipta@samuel.co.id +6221 2854 8396

Muhamad Makky Dandytra, CFTe Technical Analyst makky.dandytra@samuel.co.id +6221 2854 8382

Akhmad Nurcahyadi, CSA Auto, Aviation, Cigarette, Construction

Healthcare, Heavy Equipment, Property akhmad.nurcahyadi@samuel.co.id +6221 2854 8144 Arandi Ariantara Cement, Telecommunication, Utility arandi.ariantara@samuel.co.id +6221 2854 8392

Marlene Tanumihardja Poultry, Retail, Small Caps marlene@samuel.co.id +6221 2854 8387

Sharlita Lutfiah Malik Mining, Plantation sharlita.malik@samuel.co.id +6221 2854 8339

Adde Chandra Kurniawan Research Associate adde.kurniawan@samuel.co.id +6221 2854 8338

Private Wealth Management

Evelyn Satyono Head of PWM / Institutional Sales evelyn.satyono@samuel.co.id +6221 2854 8380 Muhamad Alfatih CSA, CTA, CFTe Senior Technical Portfolio Advisor m.alfatih@samuel.co.id +6221 2854 8129

Ronny Ardianto Institutional Equity Sales ronny.ardianto@samuel.co.id +6221 2854 8399

Clarice Wijana Institutional Equity Sales clarice.wijana@samuel.co.id +6221 2854 8395

Fachruly Fiater Institutional Equity Sales fachruly.fiater@samuel.co.id +6221 2854 8325

Equity Sales Team

Kelvin Long Head of Equities kelvin.long@samuel.co.id +6221 2854 8150

Yulianah Institutional Equity Sales yulianah@samuel.co.id +6221 2854 8146

Lucia Irawati Retail Equity Sales lucia.irawati@samuel.co.id +6221 2854 8173

Online Trading Sales Team

Nugroho Nuswantoro Head of Marketing Online Trading nugroho.nuswantoro@samuel.co.id +6221 2854 8372

Wahyu Widodo Marketing wahyu.widodo@samuel.co.id +6221 2854 8371

Gambar

Table 1. FY16 Earnings Preview

Referensi

Dokumen terkait

4. Metode numerik untuk persamaan diferensial memainkan peranan sangat penting bagi re- kayasawan, karena dalam prakteknya sebagian besar persamaan diferensial tidak dapat

Seperti terlihat pada gambar 1 dan 2 bahwa semakin besar jumlah pemberian tepung daun kelor, maka akan semakin besar pula jumlah penurunan kadar glukosa darah dan MDA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Gaya Kepemimpinan Sebagai

Jika melihat secara awal kondisi pengguna bahasa Dentong sebagai bahasa minoritas, bahkan hidup di antara pengguna bahasa Bugis yang merupakan bahasa mayoritas

Setelah 4 minggu pengeringan, hanya 16% siput dewasa yang mampu bertahan hidup dibandingkan dengan 68% siput dewasa pada akuarium kontrol, dan pengeringan selama 4

CHOLIK

Suhu yang tinggi ini merupakan keadaan yang baik untuk menghasilkan kompos yang steril karena selama suhu pengomposan lebih dari 60 o C (dipertahankan selama tiga

Karena persyaratan SAR (Safety Analysis Report) menyatakan bahwa syarat batas reaktivitas padam batang kendali jika terjadi kegagalan batang kendali yang mempunyai