• Tidak ada hasil yang ditemukan

FENOMENA PERILAKU SISWA KURANG MAMPU PADA SAAT PEMBELAJARAN JARAK JAUH DI MASA PANDEMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FENOMENA PERILAKU SISWA KURANG MAMPU PADA SAAT PEMBELAJARAN JARAK JAUH DI MASA PANDEMI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Yon Julia Ruth Tyas Sari | 61

FENOMENA PERILAKU SISWA KURANG MAMPU PADA SAAT

PEMBELAJARAN JARAK JAUH DI MASA PANDEMI

Yon Julia Ruth Tyas Sari1

Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya, Surabaya

yon.19092@mhs.unesa.ac.id

ABSTRAK

Terjadinya penyebaran pandemic covid-19 ini menyebabkan adanya perubahan besar di banyak negara di dunia tidak terkecuali di Indonesia. Perubahan yang sangat besar terjadi akibat pandemi ini dan terjadi dalam berbagai aspek kehidupan mulai dari aspek ekonomi sampai pada aspek sosial budaya. Akibat pandemic ini mengharuskan kita untuk mengurangi kegiatan di luar rumah. Penghasilan bagi para pedangang juga ikut berkurang bahkan banyak yang di PHK atau terancam PHK. Karena hal ini, banyak orang tua yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan keluarga tidak terkecuali dalam hal pendidikan anak-anak mereka. Artikel ini menjelaskan tentang bagaimana perilaku siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu pada saat pembelajaran online sedang diberlakukan di sekolah. Artikel ini menggunakan metode peneltian kualitatif dan teknik pengupulan data menggunakan studi literature serta observasi.

Kata Kunci : Pandemi Covid-19, Keluarga Kurang Mampu, Perilaku Siswa ABSTRACT

The spread of the Covid-19 pandemic has caused major changes in many countries in the world, including Indonesia. Very big changes have occurred as a result of this pandemic and have occurred in various aspects of life ranging from economic to socio-cultural aspects. As a result of this pandemic, we must reduce our activities outside the home. The income for traders has also decreased, and many have even been laid off or are threatened with layoffs. Because of this, many parents find it difficult to meet the needs of their families, including the education of their children. This article describes how the behavior of students who come from underprivileged families when online learning is being implemented in schools. This article uses qualitative research methods and data collection techniques using literature study and observation.

Keywords: Covid-19 Pandemic, Underprivileged Families, Student Behavior PENDAHULUAN

Pada akhir tahun 2019 yang lalu, mulailah ditemukannya pandemi yang kita biasa dikenal dengan covid-19. Sampai sekarang, pandemic ini menyebar di 114 negara di dunia. Coronaviruses (CoV) merupakan bagian dari keluarga virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu hingga penyakit yang lebih berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) and Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan virus corona sebagai pandemi pada 11 Maret 2020. Status pandemi atau epidemi global menandakan bahwa penyebaran COVID-19 berlangsung sangat cepat hingga hampir tak ada negara di dunia yang dapat memastikan diri terhindar dari virus corona (Fitria & Ifdil, 2020). Oleh karena itulah, pepemirintah Indonesia dan berbagai negara di dunia menerapkan lockdown atau pembatasan sosial dan karantina sama seperti beberapa negara lainnya seperti China, Spanyol, Italia, dan Malaysia yang juga melakukan lockdown.

Adanya lockdown ini, sebagai upaya pemerintah untuk meminimalisir penularan virus di Indonesia dan harus dilakukan dan ditaati oleh seluruh masyarakat. Akibatnya, munculnya dampak dari pemberlakuan lockdown ini. Hampir semua sektor terdampak tidak hanya pada sektor kesehatan saja. Sektor ekonomi menunjukkan dampak yang

(2)

Jurnal Sosialisasi

Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian, dan Pengembangan Keilmuan Sosiologi Pendidikan Vol. 8, Nomor 2, Juli 2021

Yon Julia Ruth Tyas Sari | 62

sangat serius dengan adanya kebijakan ini. Bedasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Agustus yang dilansir melalui Kompas.com, menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 minus 5,32 persen. Sebelumnya pada kuartal I 2020, BPS melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya tumbuh sebesar 2,97 persen, turun jauh dari pertumbuhan sebesar 5,02 persen pada periode yang sama 2019 lalu. Penelitian yang dilakukan oleh SMERU Research Institude pada bulan Agustus 2020 yang berjudul “Mengantisipasi Potensi Dampak Krisis Akibat Pandemi COVID-19 terhadap Sektor Ketenagakerjaan” menuliskan, setidaknya ada dua implikasi krisis ekonomi yang dialami Indonesia pada sektor ketenaga kerjaan yaitu peningkatan jumlah pengangguran dan perubahan lanskap pasar tenaga kerja pasca-krisis.

Dampak lain juga dirasakan pada sektor pendidikan. Dalam menindaklanjuti adanya lockdown dan pembatasan sosial, Kementrian Pendidikan membuat suatu kebijakan melalui SE nomor 4 tahun 2020 mengenai pelaksanaan kebijakan pendidikan pada masa darurat penyebaran Coronavirus Disease (Covid 19). Kebijakan tersebut salah satunya adalah melakukan pembelajaran jarak jauh sebagai cara yang dapat dilakukan untuk melakukan proses belajar maupun mengajar tanpa berkumpul atau bertemu langsung satu sama lain. pembelajaran jarak jauh ini harus diimplementasikan kepada semua tingkatan pendidikan, mulai dari PAUD sampai dengan perguruan tinggi. Dengan kebijakan ini, pendidikan mengalami sebuah revolusi, yang pada awalnya pengajar dan siswa harus bertemu di sekolah sekarang mereka dapat bertemu dan dapat melakukan pembelajaran meskipun dari rumah masing-masing (Suyahman, 2016). Sejumlah media elektronik dan aplikasi sangat diperlukan dalam proses pembelajaran jarak jauh ini agar dapat berjalan dengan lancar, seperti: smartphone, laptop, internet, zoom meeting, dsb (Rahmawati, 2009).

Dalam pelaksanaan pendidikan pada masa pandemi ini, berbagai macam kebutuhan akan alat elektronik yang mumpuni harus dimiliki agar dapat melakukan pembelajaran jarak jauh ini. Tidak sedikit dari siswa dan masyarakat di Indonesia yang masih belum memiliki alat elektronik dan bahkan belum mengerti penggunaannya seperti apa. Banyak orang tua yang terpaksa membeli smartphone, laptop, maupun internet yang mumpuni agar anaknya bisa belajar dengan baik. Secara tidak langsung, kondisi ekonomi dalam keluarga dapat mempengaruhi pendidikan anak pada saat pendemi ini. Orang tua harus mengeluarkan biaya lebih untuk pendidikan anak, selain untuk SPP, orang tua juga mengeluarkan biaya untuk internet yang dibutuhkan dalam pembelajaran jarak jauh dan terlebih lagi tidak semua orang tua dapat melakukan hal terseut. Bagi sebagian masyarakat yang berada dalam kalangan ekonomi atas, mungkin tidak begitu merasakan atau mungkin tidak merasakan dampak tersebut, tetapi bagi yang berada di kalangan ekonomi menengah kebawah akan sangat merasakan dampaknya bagi pendidikan di masa pandemi. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan studi literatur melalui buku, jurnal, artikel, dan penelitian yang berkaitan dengan perilaku siswa kurang mampu saat mengikuti pembelajaran jarak jauh pada saat pandemi. Menurut Danial dan Warsiah, studi literature adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan cara mengumpulkan dan menelusuri buku-buku, majalah yang

(3)

Yon Julia Ruth Tyas Sari | 63

berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian untuk mengungkapkan berbagai teori-teori yang relevan dengan permasalahan terkait sebagai bahan rujukan dalam pembahasan. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh

Dilansir dari, Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana, Kemendikbud pada April 2020, bidang pendidikan di Indonesia yang terdampak Covid-19 yaitu: satuan pendidikan dengan jumlah 646,2 ribu, siswa belajar dari rumah dengan jumlah 68,8 juta, dan duru serta dosen belajar dari rumah dengan jumlah 4,2 juta. Hal itu dikarenakan adanya kebijakan pendidikan dalam masa darurat covid-19 melalui Surat Edaran (SE) Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020.

Isi dari SE Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 ini adalah: Ujian Nasional

1. Ujian Nasional (UN) dan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) tahun 2020 dibatalkan

2. UN dan UKK tidak menjadi syarat kelulusan atau seleksi jenjang berikutnya Belajar dari Rumah

1. Siswa tidak dibebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum 2. Difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai covid-19 3. Tugas dan aktivitas disesuaikan dengan minat dan kondisi siswa, serta

mempertimbangkan akses dan fasilitas belajar di rumah

4. Bukti atau produk aktivitas belajar dari rumah deberi umpan balik yang bersifat kualitatif dari guru, tanpa harus berupa skor/nilai kuantitatif

Ujian Sekolah

1. Dilarang mengadakan Ujian Sekolah (US) dengan mengungpulkan siswa 2. US tidak perlu mengukur capaian seluruh kurikulum

3. Sekolah dapat menggunakan lima semester terakhir untuk menentukan kelulusan

Ujian Kenaikan Kelas

1. Dilarang mengadakan ujian dengan mengumpulkan siswa

2. Dapat dilakukan bentuk portofolio nilai rapor dan presentasi, penugasan, tes daring, dan/atau bentuk asesmen jarak jauh

3. Kenaikan kelas dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna PPDB 2020

1. Dinas Pendidikan dan sekolah mengikuti protocol kesehatan, dilarang mengumpulkan orang tua dan siswa

2. Jalur prestasi (nonzonasi dan non-afirmasi) menggunakan nilai rapor lima semester terakhir dan/atau prestasi akademik maupun non-akademik di luar rapor

BOS dan BOP

Dana BOS dan BOP dapat digunakan membiayai pencegahan pandemic covid-19 seperti penyediaan alat kebersihan, hand sanitizer, disinfectan, dan masker.

Dalam pelaksanaannya, dukungan dari seluruh pihak yang terkait dalam program pembelajaran jarak jauh sangat diperlukan agak dapat terlaksana dengan baik. Dukungan yang paling besar dan sangat penting adalah dukungan fasilitas, infrastruktur, dan pelatihan bagi para guru mengenai penggunaan media pembelajaran daring ini. Seluruh pihak yang terlibat harus selalu siap dalam segala situasi atau krisis yang mungkin akan terjadi. Para

(4)

Jurnal Sosialisasi

Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian, dan Pengembangan Keilmuan Sosiologi Pendidikan Vol. 8, Nomor 2, Juli 2021

Yon Julia Ruth Tyas Sari | 64

pendidik atau guru dapat menggunakan berbagai media yang telah ada pada saat ini. Menurut Sri Yunita dalam penelitiannya, berbagai metode pembelajaran diberikan oleh para guru kepada siswanya seperti membaca kemudian memberikan materi, menggunakan aplikasi yang menunjang kreativitas, meminta murid belajar menumbuhkan karakter dan kreatifitasnya, meminta para murid membuat sebuah video tutorial praktikum, dan membagikan materi melalui aplikasi Whatsapp. Tidak hanya itu, pembelajaran jarak jauh ini membutuhkan komunikasi yang baik antara pihak sekolah, siswa, dan orang tua siswa (Ni’mah, 2015).

Dalam proses pelaksanaannya seringkali terdapat kendala baik kaendala dari siswa, orang tua maupun dari pendidik itu sendiri karena suatu keterbatasan seperti keterbatasan dalam pengetahuan akan penggunaan media pembelajaran jarak jauh. Hal itu terjadi di berbagai tingkatan dalam pendidikan, tidak hanya sekolah dasar, tetapi juga pada jenjang yang lebih tinggi seperti di perguruan tinggi.

B. Fenomena Perilaku Siswa Kurang Mampu saat Pembelajaran Jarak Jauh

Pendidikan tidak terlepas dari yang namanya masalah ekonomi. Proses pembelajaran jarak jauh atau yang biasa dikatakan pembelajaran daring ini, sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi baik dari guru maupun orang tua siswa (Simanjuntak & Kismartini, 2020). Hal tersebut dikarenakan hal utama yang memiliki peran sangat penting bagi pembelajaran jarak jauh ini adalah alat elektronik (laptop atau smartphone) dan kuota internet yang memadai. Tidak sedikit dari para orang tua yang mengeluh dan meresa keberatan akan hal ini karena banyak terjadinya PHK (Putus Hubungan Kerja) sehingga tidak memiliki penghasilan (Riyani, 2011).

Siti Nurhayati dalam penelitiannya mengatakan bahwa perlu disadari bahwa tingkat pendidikan sangat erat kaitannya dengan kondisi perekonomian orang tua dari pendapatan yang mereka hasilkan dari bekerja. Orang tua berkewajiban membiayai seluruh keperluan pendidikan anaknya. Dalam hal ini, kondisi ekonomi orang tua menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pendidikan anak. Terlebih lagi pada saat ini semua pelaksanaan pendidikan dialikan dari di sekolah atau kampus menjadi dilakukan didalam rumah (Hidayatullah & Ahmad, 2017). Seperti yang telah dikatakan sbelumnya, bahwa media merupakan hal yang sangat penting selama masa pendemi ini untuk dapat melakukan segala aktivitas yang ada (Harahap et al., 2020).

Idayatiningtyas dalam penelitiannya mengatakan bahwa beberapa siswa kurang mampu, mengalami penurunan nilai atau bahkan tidak memiliki nilai selama pembelajaran jarak jauh. Hal tersebut dikarenakan siswa tersebut tidak memiliki media yang cukup seperti laptop atau smartphone dan kuota internet yang digunakan untuk belajar. Ada juga siswa yang malas untuk mengikuti kelas online dan tidak mengerjakan tugas-tugas yang telah diberikan oleh guru dikarenakan siswa tersebut lebih memilih untuk membantu orang tua mereka bekerja seperti berjualan dan bahkan mengamen daripada mengikuti pembelajaran di kelas online (Ratnasari & Syahrudin, 2013).

Perilaku pada siswa tersebut sangat sulit untuk ditangani karena adanya kebijakan pembatasan sosial yang diberlakukan. Dari segi guru, para guru juga sangat kesulitan karena tidak bisa secara langsung mengawasi proses pembelajaran yang dilakukan para siswa dari rumah masing-masing. Siswa yang tidak belajar di dalam sekolah merasa bebas dalam mengikuti pembelajaran dan merasa tidak terikat oleh peraturan sekolah yang ada (Arianto, 2015).

(5)

Keilmuan Sosiologi Pendidikan Vol. 8, Nomor 2, Juli 2021

Yon Julia Ruth Tyas Sari | 65

PENUTUP

Dalam pembalajaran jarak jauh pada masa pandemic covid-19 ini, seluruh keterlibatan baik pemerintah, sekolah, guru, orang tua, maupun siswa sendiri agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Tetapi tidak semua siswa dapat melaksanakannya dengan baik karena adanya hambatan. Ekonomi orangtua adalah hal yang paling mempengaruhi pendidikan siswa. Jika kondisi ekonomi orang tua mencukupi, maka pembelajaran jarak jauh dapat berjalan dengan baik karena orang tua dapat memenuhi kebutuhan dari pembelajarah tersebut. Tetapi jiika kondisi ekonomi dari orang tua tidak mencukupi maka siswa mungkin tidak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Banyaknya kebutuhan yang diperlukan dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh pada saat pandemic seperti ini membuat banyak orang tua keberatan. Adanya PHK, dan kesusahan dalam mencari pekerjaan maupun bekerja di luar rumah secara langsung berdampak pada pendidikan anak. Masih banyak siswa yang tidak dapat mengikuti pembelajaran jarak jauh ini dikarenakan kondisi ekonomi orang tua mereka. Meraka lebih memilih mencuupi kebutuhan terlebih dahulu dengan membantu orang tua daripada mengikuti pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Arianto, M. R. (2015). Pengaruh Lingkungan Keluarga, Lingkungan Sekolah, Dan

Motivasi Belajar Terhadap Perilaku Belajar Siswa Jurusan Administrasi Perkantoran Di SMK Masehi PSAK Ambarawa. UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

Fitria, L., & Ifdil, I. (2020). Kecemasan remaja pada masa pandemi Covid-19. Jurnal

EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia, 6(1), 1–4.

Harahap, A. C. P., Harahap, D. P., & Harahap, S. R. (2020). Analisis Tingkat Stres Akademik Pada Mahasiswa Selama Pembelajaran Jarak Jauh Dimasa Covid-19.

Biblio Couns: Jurnal Kajian Konseling Dan Pendidikan, 3(1), 10–14.

Hidayatullah, A., & Ahmad, M. R. S. (2017). Media Sosial Dan Keharmonisan Hubungan Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Angkatan 2015 Fakultas Ilmu Sosial Universtas Negeri Makassar. Jurnal Sosialisasi: Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian Dan

Pengembangan Keilmuan Sosiologi Pendidikan, 34–39.

Ni’mah, F. I. (2015). Manajemen pembelajaran jarak jauh (distance learning) pada homeschooling" Sekolah Dolan" di Kota Malang. SKRIPSI Jurusan Administrasi

Pendidikan-Fakultas Ilmu Pendidikan UM.

Rahmawati, S. D. (2009). Kendala Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh Melalui

Internet Pada Mahasiswa Pjj S1 Pgsd Universitas Negeri Semarang. Universitas

Negeri Semarang.

Ratnasari, J., & Syahrudin, H. (2013). Pengaruh Kondisi Sosial dan Ekonomi Orang Tua terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi di SMA. Jurnal

Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 2(5).

Riyani, E. (2011). Studi Kasus Tentang Anak yang Memiliki Perilaku Sosial Negatif di

Sekolah pada Siswa Kelas Vi Sekolah Dasar Negeri I Sedayu Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2008/2009.

Simanjuntak, S. Y., & Kismartini, K. (2020). Respon Pendidikan Dasar Terhadap Kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh Selama Pandemi Covid-19 di Jawa Tengah.

Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 6(3), 308–316.

Suyahman, S. (2016). Analisis Kebijakan Pendidikan Gratis Di Sekolah Menengah Atas Dalam Kaitannya Dengan Kualitas Pendidikan Menengah Atas. Jurnal Pendidikan

(6)

Jurnal Sosialisasi

Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian, dan Pengembangan Keilmuan Sosiologi Pendidikan Vol. 8, Nomor 2, Juli 2021

Referensi

Dokumen terkait

Perlu adanya kebijakan baru yang direkomendasikan dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pada masa pandemi COVID-19 dalam rangka meningkatkan efektivitas pembelajaran sekolah

Ada beberapa Regulasi yang menjadi Acuan dan Yang dikeluarkan Oleh Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan dalam pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh atau Belajar Dari

(ii) Pendaftar Pusat Operasi e-Lelong hendaklah dalam tempoh empat belas (14) hari daripada tarikh penerimaan perakuan bertulis penerimaan baki harga belian

Berbeda dengan penelitian mengenai model pembelajaran SETS oleh peneliti sebelumnya, penelitian ini lebih menekankan pada penerapan perangkat pembelajaran berupa lembar kerja

Karena transformasi mendadak pada masa pandemi Covid-19 dari pendekatan pembelajaran tatap muka tradisional ke pembelajaran digital jarak jauh, beberapa penelitian saat ini

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo mempunyai tujuan yang berkaitan dengan Urusan Pangan dan Urusan Pertanian dimana kedua urusan ini sangat penting

Deskripsi data hasil tentang pengaruh dalam keaktifan mengikuti kegiatan mentoring yaitu untuk mengetahui sejauh mana pengaruh mahasiswa dalam mengikuti kegiatan

Masa pandemic Covid-19 ini adalah masa dimana seluruh satuan Pendidikan wajib melaksanakan pembelajaran jarak jauh sebagai salah satu upaya dalam pemutusan mata