• Tidak ada hasil yang ditemukan

KURIKULUM SMPTQ CITA MULIA DALAM KONDISI KHUSUS PANDEMI COVID-19 TAHUN PELAJARAN 2021/2022

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KURIKULUM SMPTQ CITA MULIA DALAM KONDISI KHUSUS PANDEMI COVID-19 TAHUN PELAJARAN 2021/2022"

Copied!
203
0
0

Teks penuh

(1)

YAYASAN CITA INDONESIA MULIA

KURIKULUM

SMPTQ CITA MULIA

DALAM KONDISI KHUSUS PANDEMI COVID-19 TAHUN PELAJARAN 2021/2022

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHFIZH QURAN (SMPTQ) CITA MULIA JAKARTA

JL.M. KAHFI 1 JAGAKARSA NO. 126 JAKARTA SELATAN

Telp. 021 22714130 Website : www.smptqcitamulia.com

(2)
(3)

Alamat:

Jl. Moh. Kahfi 1 No.126 Jagakarsa

Jakarta Selatan Telp. (021) 22714130

Web : http://smptqcitamulia.com

KEPUTUSAN

KEPALA SMP TAHFIZH QUR’AN CITA MULIA Nomor: 03/0053/SMPTQ-CM/VII/2021

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN KURIKULUM SMP TAHFIZH QUR’AN CITA MULIA

PERIODE: 2021 S/D 2022

Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka penyusunan kurikulum SMPTQ Cita Mulia Tahun 2021/2022 maka dipandang perlu dibentuk tim penyusun kurikulum.

2. Bahwa pembentukan tim penyusun kurikulum sebagaimana dimaksud di atas, dipandang perlu ditetapkan dengan keputusan kepala SMPTQ Cita Mulia.

Mengingat : 1. Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah (PP) No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan direvisi dengan Peraturan Pemerintah (PP) No.32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan.

3. Peraturan Presiden nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.

4. Permendikbud RI No.35 Tahun 2018, tentang Kurikulum SMP.

5. Permendikbud RI No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan.

6. Permendikbud RI No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses.

7. Permendikbud RI No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian.

8. Permendikbud nomor 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti (GLS).

9. Keputusan Bersama 4 (empat) Menteri tanggal 15 Juni 2020 Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19.

10. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.

719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus.

11. Instruksi Menteri Dalam Negeri RI No. 15 Tahun 2021 tentang PPKM Darurat Covid 19.

12. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Corona Virus Disease (Covid 19) pada Satuan Pendidikan.

13. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid 19).

14. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19.

15. Keputusan Ka Balitbangbuk Nomor 018/H/KR/ 2020 tentang penyederhanaan KI-KD.

16. Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Nomor 531 Tahun 2021 tentang kalender pendidikan Tahun Pelajaran 2021/2022.

17. Keputusan Mendikbud Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan

Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus.

(4)

Alamat:

Jl. Moh. Kahfi 1 No.126 Jagakarsa

Jakarta Selatan Telp. (021) 22714130

Web : http://smptqcitamulia.com

Memperhatikan : 1. Hasil rapat Yayasan, Komite dan Dewan Guru SMPTQ Cita Mulia pada tanggal 12 Juli 2021.

2. Saran, usul dan masukan dari pengawas sekolah dan Yayasan Cita Indonesia Mulia.

M E M U T U S K A N Menetapkan :

Pertama : Menetapkan tim penyusun kurikulum Sekolah Menengah Pertama Tahfizh Qur’an Cita Mulia.

Kedua : Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya keputusan ini dibebankan kepada anggaran yang sesuai.

Ketiga : Kurikulum ini mulai diberlakukan sejak tanggal ditetapkan

Keempat : Apabila terdapat kekeliruan dalam surat keputsan ini akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta Pada Tanggal : 19 Juli 2021 Kepala Sekolah

Djoko Lelono, S.Pd

(5)

TIM PEMYUSUN

1. Pengarah : Samira S.E (Ketua Yayasn) 2. Ketua : Djoko Lelono, S.Pd

(Kepala SMPTQ Cita Mulia) 3. Wakil Ketua : Siti Dwi Rukmana Annur, M.Pd

(Koordinator Akademik) 4. Sekretaris : Azizah Ramadhini, S.M 5. Bendahara : Fitri Ramadhiani, M.Pd

6. Anggota :

1. Rionanda Tammara, S.E 2. Gabrielle Tiqfa, S.Pdi 3. Sayidina Muhammad, S.Pd 4. Rizqiatul Maulidah, S.Pd 5. Fajrotul Munawaroh, S.Pd 6. Annisa Zulfa, S.Ag

7. Narasumber : 1. Drs. Agus Maksum, M.Pd (Pengawas SMP)

2. Tim Konsultan SMPTQ Cita Mulia

Jakarta, 19 Juli 2021 Kepala SMPTQ CITA MULIA

Djoko Lelono, S.Pd

(6)

DAFTAR ISI

Tim Penyusun ………. ii

Halaman Pengesahan ……….. iii

Daftar Isi ………. iv

Kata Pengantar ……… vi

BAB I Pendahuluan ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Landasan Hukum ... 2

C. Prinsip Pengembangan dan Pelaksanaan Kurikulum ... 3

D. Tujuan Penyusunan KTSP... ... 6

BAB II Tujuan Pendidikan SMPTQ Cita Mulia ... 7

A. Visi Sekolah ... 7

B. Misi Sekolah ... 11

C. Tujuan Sekolah ... 11

BAB III Struktur dan Muatan Kurikulum ... 12

A. Struktur Kurikulum 1. Komptensi Inti... 12

2. Mata Pelajaran ... 12

3. Beban Belajar ... 14

4. Muatan Pembelajaran... 16

5. Kompetensi Dasar ... 17

B. Muatan Kurikulum 1. Muatan Nasional ... 138

2. Muatan Lokal ... 140

3. Bimbingan dan Konseling ... 141

4. Kegiatan Ekstrakurikuler ... 143

5. Penguatan Pendidikan Karakter ... 144

(7)

6. Gerakan Literasi Sekolah ... 152

7. Keterampilan Abad 21 ... 162

8. Kecakapan Hidup ... 164

9. Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 168

10. Ketuntasan Belajar Minimal ... 171

11. Remedial dan Pengayaan ... 173

12. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan ... 173

BAB IV Kalender Pendidikan ... 175

A. Minggu Efektif ... 175

B. Jam Efektif ... 175

C. Hari Libur ... 175

D. Penetapan Kalender Pendidikan ... 177

BAB V Penutup ... 178 Lampiran – lampiran

- Buku II : Silabus

- Buku III: RPP

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa kami sampaikan, dalam masa pandemi covid-19 sekolah dapat menyusun KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ) tahun pelajaran 2021-2022. KTSP SMPTQ Cita Mulia disusun sebagai pedoman dalam menjalankan proses pembelajaran pada sekolah, hal – hal esensial yang berkaitan dengan perkembangan sekolah disusun secara terperinci. Tujuan dan sasaran yang hendak dicapai dari suatu pembelajaran di SMPTQ Cita Mulia adalah untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan dapat mengikuti pendidikan lebih lanjut.

KTSP SMPTQ Cita Mulia di Tahun ini disusun dalam masa pandemi covid-19, pembelajaran dilakukan secara daring, siswa belajar dari rumah masing-masing. Hal ini tentunya membuat sekolah segera beradaptasi, menyiapkan aplikasi apa saja yang diperlukan dalam pembelajaran, meningkatkan skill guru dalam penggunaan IT, sekaligus membuat tata aturan dalam pembelajaran secara daring, sehingga tujuan dan sasaran sekolah yang ditentukan dapat dicapai dengan baik.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran itu sekolah perlu menjabarkan kegiatan demi kegiatan dan target yang diinginkan, serta persiapan apakah yang perlu disediakan.

Informasi – informasi tentang : Mata Pelajaran, Tenaga Pengajar, Muatan Lokal, Kegiatan Pengembangan Diri, Pengaturan Beban Belajar, Ketuntasan Belajar, Kenaikan Kelas, Kelulusan dan Kalender Pendidikan SMPTQ Cita Mulia termuat dan tersaji di dalam KTSP ini.

Harapan kami dengan tersusunya KTSP SMPTQ Cita Mulia ini, dapat memberikan panduan bagi semua pihak yang berkepentingan dengan pengembangan dan pelaksanaan serta demi kemajuan sekolah sehingga proses pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan baik. Amin.

Jakarta, 10 Agustus 2021

Tim Penyusun KTSP

(9)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

KTSP merupakan salah satu bentuk kebijakan desentralisasi di bidang pendidikan agar kurikulum benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengembangan potensi peserta didik di sekolah di masa sekarang dan yang akan datang. Dengan mempertimbangkan kepentingan lokal, nasional, dan tuntutan global. Apabila seluruh komunitas sekolah bertanggung jawab akan visi dan tujuan sekolah dan membentuk jaringan kerja yang dinamis sesuai misi sekolah, maka mutu pendidikan dalam nuansa proses belajar mengajar akan tumbuh dan berkembang optimal. Ketika kinerja proses belajar mengajar berlangsung optimal, maka mutu hasil belajar tercapai sesuai visi dan misi tujuan sekolah. Koordinasi dan sinkronisasi kinerja yang terlibat dalam kegiatan dan dipandu konsep manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah.

“Mewujudkan Pendidikan Yang Bermutu dan Kompetitif” semakin luas akan tercapai secara

bertahap mulai dari tingkat sekolah. Untuk itu maka setiap sekolah bertugas menyusun

rencana strategi manajemen sekolah sebagai sistem dalam Rencana Program Pengembangan

Sekolah yang disebut RPPS. Dengan penetapan landasan-landasan undang-undang, UU

Sisdiknas No 20 tahun 2003, PP 19 tahun 2006 (terutama tentang standar Isi yang dijabarkan

menjadi KTSP), Permendiknas No 22 tentang Standar Isi, Permendiknas 23 tentang Standar

Kompetensi Lulusan Kemudian dikembangkan menjadi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). “Pendidikan merupakan investasi yang ditanam masa kini untuk

memanen hasil di hari ini, hari esok dan atau masa datang”, ini merupakan harapan yang

muncul di masyarakat kenapa sekolah kita perlu menyusun KTSP. Agar investasi itu benar-

benar membuahkan profit kompetensi untuk Peserta didik dan juga guru diperlukan

Manajemen Kurikulum dalam implementasi Manajemen Pembelajaran. Ketika kepala

sekolah didukung oleh guru yang memiliki akuntabilitas yang tinggi bersinergis dalam suatu

kinerja sekolah, maka derap peningkatan kemampuan peserta didik dalam berperan sebagai

pelaku kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dapat terwujud dalam diri Peserta

didik yang benar-benar kompeten. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut

setiap kepala sekolah dan guru - guru lebih aktif, serta punya inovasi yang tinggi untuk

pengembangan diri. Pendidikan Berbasis Kompetensi untuk anak bangsa, yang akan tumbuh

dan berkembang sebagai bangsa yang berakhlak mulia, mandiri, sehat, cerdas, cakap, kritis,

rasional, kreatjf, toleransi, berbudi pekerti, bertanggung jawab, demokratis dan bergengsi

dalam percaturan global yang cenderung tidak pernah statis untuk hari ini, hari esok dan masa

akan datang. Oleh karena itu KTSP tidak pernah statis karena memandu derap langkah

(10)

2

peningkatan mutu berdasarkan program unggulan yang ditentukan secara partisispatif dari komunitas pendidikan di sekolah.

Berdasarkan pemikiran tersebut, kami komunitas pendidikan SMPTQ Cita Mulia menyusun Rencana KTSP tahun pelajaran 2021/2022. KTSP kami susun bersama guru-guru mata pelajaran, guru bimbingan konseling, pegawai non guru, pengurus sekolah, komite sekolah dan dikonsultasikan kepada pengawas sekolah. Proses pelaksanaan KTSP di dalam kegiatan belajar mengajar dengan memberdayakan tenaga kependidikan dan sarana prasarana yang ada. Pelaksanaan KTSP yang kami kemas memiliki sinergis dan kedinamisan menuju pencapaian kompetensi kenaikan kelas dan lulusan sekolah yang kami unggulkan. Anggaran dan pembiayaan pelaksanaan KTSP digalang dari dana pemerintah dan masyarakat, sehingga kami menyusun dengan rencana penuh kehati-hatian dan sangat efisiensi serta bertanggung jawab.

B. LANDASAN HUKUM

1. Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah (PP) No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan direvisi dengan Peraturan Pemerintah (PP) No.32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan.

3. Peraturan Presiden nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.

4. Permendikbud RI No.35 Tahun 2018, tentang Kurikulum SMP.

5. Permendikbud RI No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan.

6. Permendikbud RI No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses.

7. Permendikbud RI No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian.

8. Permendikbud nomor 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti (GLS).

9. Keputusan Bersama 4 (empat) Menteri tanggal 15 Juni 2020 Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19.

10. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus.

11. Instruksi Menteri Dalam Negeri RI No. 15 Tahun 2021 tentang PPKM Darurat Covid 19.

12. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Corona Virus Disease (Covid 19) pada Satuan Pendidikan.

13. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 4 Tahun

(11)

3

2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid 19).

14. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19.

15. Keputusan Ka Balitbangbuk Nomor 018/H/KR/ 2020 tentang penyederhanaan KI-KD.

16. Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Nomor 531 Tahun 2021 tentang kalender pendidikan Tahun Pelajaran 2021/2022.

17. Keputusan Mendikbud Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus.

C. PRINSIP PENGEMBANGAN DAN PELAKSANAAN KURIKULUM 1. Prinsip Pengembangan Kurikulum

Pengembangan KTSP mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), serta memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah.

Adapun prinsip-prinsip yang digunakan dalam mengembangkan KTSP di SMPTQ Cita Mulia antara lain sebagai berikut :

a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Peserta didik memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.

b. Beragam dan terpadu.

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta

didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak

diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial

ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum,

(12)

4

muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.

c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha, dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.

e. Menyeluruh dan berkesinambungan.

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.

f. Belajar sepanjang hayat (Long Live Education).

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik agar mampu dan mau belajar yang berlangsung sepanjang hayat.

Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta pengembangan manusia seutuhnya.

g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kenpentingan masyarakat lokal untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan benegara. Kepentingan nasional dan kepentingan lokal harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

2. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum.

Dalam pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan menggunakan prinsip-prinsip

sebagai berikut:

(13)

5

a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang berrnutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.

b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk rnemahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan / atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.

d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madya mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan).

e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multi strategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan).

f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.

g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal

dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan

kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

(14)

6 D. TUJUAN PENYUSUNAN KTSP

Tujuan penyusunan dan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SMPTQ Cita Mulia antara lain sebagai berikut:

1. Sebagai landasan bagi Peserta didik dalam belajar dalam menerapkan ajaran berdasarkan iman dan ketaqwaan yang dibangun, mengembangkan diri berdasarkan ilmu dan pengalaman yang diperoleh, hidup rukun berdasarkan nilai-nilai sosial yang dimiliki, dan mandiri berdasarkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari.

2. Sebagai perangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman bagi sekolah dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran sehingga Peserta didik memiliki kesempatan belajar untuk:

a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. memahami dan menghayati.

c. mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif dan efesien.

d. mampu hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan

e. menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

3. Sebagai dokumen tertulis agar bisa dijadikan sebagai acuan bagi pendidik dan tenaga kependidikan dalam mengembangkan kompetensi Peserta didik sesuai dengan potensi daerah dan daya yang dimiliki.

4. Sebagai acuan pendidikan dalam memberikan layanan kepada masyarakat sesuai dengan

potensi masyarakat dan sumber daya yang dimiliki.

(15)

7

BAB II

VISI, MISI, DAN TUJUAN

A. VISI SEKOLAH

VISI SMPTQ CITA MULIA

Menjadi Sekolah Al-Qur’an Modern Unggul yang Mendidik Siswa Hafizh Al-Quran, Cerdas Kreatif dan Berakhlak Mulia menjadi Pemimpin Masa Depan yang berkontribusi terhadap Bangsa dan Peradaban Umat

Uraian Visi Sekolah :

Sekolah Al-Qur’an Modern Unggul yang dimaksud dalam Visi SMPTQ CITAMULIA adalah sebagai berikut :

1. Sekolah Unggul :

1) Unggul Sumber Daya Manusia 2) Unggul Pembelajaran

3) Unggul Layanan 4) Unggul Fasilitas 5) Unggul Branding

2. Profil Siswa dan Quality assurance

SMPTQ CITAMULIA mendidik Siswa yang Hafizh Al-Quran, Cerdas Kreatif dan Berakhlak Mulia

Indikator Hafidz Alqur’an

No ASPEK INDIKATOR KINERJA UTAMA

ALAT UKUR

TARGET

1

Tilawah Tingkat kemampuan

membaca Alqur’an Rapor

Alquran

100% siswa lancar dan benar membaca Alquran

2 Tahfidz Tingkat Hafalan Siswa Rapor Alquran

80% siswa hafal 15

Juz Alqur’an

(16)

8 Indikator Cerdas

No ASPEK INDIKATOR

KINERJA UTAMA

ALAT UKUR

TARGET

E.1 Akademis Tingkat Kelulusan US Hasil US Lulus 100%

dengan kualifikasi A

E.2 Rerata Nilai Bidang

Studi US

Hasil US Rerata Nilai B, Inggris &

Matematika 8.0, Bhs Indo. 8.5, dan IPA 7.6

E.3 Rerata Nilai Bidang

Studi US kelas 7 & 8

Rapor Rerata Nilai Kelas 8.0

E.4 Rerata Nilai Bidang

Studi Non-US kelas 7, 8, dan 9

Rapor Rerata Nilai Kelas 8.5

E.5 B. Inggris Tingkat Ketrampilan B.Inggris

Rapor Rerata Nilai Kelas 8.0 E.6 Prestasi Lomba Tingkat kejuaraan

Aneka Lomba akademik dan non- akademik

Hasil

pengumuman panitia lomba

3 besar dalam 7 even lomba

E.8 Ekstra kurikuler

Tingkat kepuasan siswa & orang tua terhadap

ekstrakurikuler

Angket akhir semester

> 80% siswa &

orang tua

menyatakan puas

E.9 Disiplin siswa Tingkat implementasi prosedur dalam pembelajaran di kelas

Supervisi dan observasi

> 80% prosedur dilaksanakan dengan baik E.10 Lifeskill

kepemimpinan

Tingkat realisasi leadership lifeskill pada Variasi Kegiatan

Supervisi dan observasi

Tercapainya

minimal 2 proyek

(17)

9 Utama dan

Pelaksanaan Project Based Learning

kreatifitas persemester

Indikator Kreatif

No ASPEK INDIKATOR KINERJA UTAMA

ALAT UKUR

TARGET

E.11 Creative Learning Process

Tingkat implementasi KBM dengan

menggunakan SAL

Supervisi KBM &

Lesson Plan

> 80% KBM menggunakan SAL

E.12 Creative Project Based Learning

Hasil karya kreatifitas siswa di tiap bd. Studi (ide

& kinerja siswa secara individu dan group)

Hasil karya siswa

Tercapainya proyek kreatifitas dengan nilai B untuk 80% siswa E.13 Creative IT

Based Learning

Tingkat implementasi KBM dengan

menggunakan IT Based Learning

Supervisi KBM &

Lesson Plan

> 30% KBM menggunakan IT based learning

E.14 Variasi Keg.

Sekolah

Tingkat kepuasan orang tua dan siswa terhadap VKS

Angket akhir tahun

> 80% siswa dan orang tua

menyatakan puas

Indikator Berakhlak Mulia

No ASPEK INDIKATOR KINERJA UTAMA

ALAT UKUR

TARGET

E.15 PAI Plus Tingkat pencapaian nilai akademik PAI Plus

Rapor 80% siswa mendapat nilai 8.5

E.16 Aksi Karakter

Tingkat realisasi program aksi 7 karakter utama

Supervisi pimpinan

80% program aksi

terlaksana

(18)

10

E.17 Alqur ’an Tingkat Tilawah Alqur’an Rapor Alqur’an

80% siswa telah selesai membaca Alqur’an minimal 1x khatam setiap bulan

E.19 Hadits dan Doa

Tingkat Hafalan Hadits Rapor Hadits dan Doa

80% siswa mampu menghafal 10 hadits arbain dan mendapat nilai B E.20 Tingkat hafalan Doa dan

Dzikir (dzikir alma’tsurat sughro)

Raport hadits dan Doa

80% siswa mampu

menghafal dzkir ma’tsurat sughro dan 10 doa yang bersumber dari alqur’an

mendapat nilai B E.21 Praktek

Ibadah

Tingkat realisasi praktek ibadah : Rukun Islam

Rapor Performa

80% siswa

mampu

melaksanakan

praktek ibadah

dan mendapat

nilai B

(19)

11 B. MISI SEKOLAH

MISI SMPTQ CITA MULIA

1. Meningkatkan 5 Keunggulan Sekolah, Kepercayaan dan Citra Positif Sekolah di mata orang tua siswa dan masyarakat

2. Memberikan bekal dasar utama kepada siswa untuk dapat menjadi pemimpin umat dan bangsa di masa depan dengan menghasilkan kualitas lulusan yang Hafizh Alquran, Cerdas Kreatif dan Berakhlak Mulia

3. Menciptakan lingkungan belajar yang disiplin dengan penerapan nilai-nilai kesopanan dan kesantunan sesuai dengan pendidikan karakter yang menjadi ciri khas sekolah 4. Pembinaan seluruh SDM yang efektif, sehingga diharapkan memiliki kesamaan visi dan

misi serta tujuan lembaga.

C. TUJUAN SEKOLAH

Tujuan SMPTQ CITAMULIA adalah terealisasinya Visi dan Misi Sekolah, menyiapkan pemimpin masa depan yang berkontribusi positif bagi bangsa, agama dan peradaban umat, dengan fokus pembelajaran pada tercapainya profil siswa dan quality assurance, yaitu : 1. Dibina intensif menghafal Alqur’an sebanyak 15 – 30 Juz. Untuk Lulusan SD yang sudah

menyelesaikan hafalannya akan dipersiapkan untuk pengambilan sanad Hafs ‘an Ashim.

2. Dipersiapkan lulus Ujian Sekolah dengan nilai tinggi dan siap menapaki sekolah yang lebih tinggi.

3. Dibimbing untuk memiliki Literasi Bahasa Inggris dan Arab.

4. Dibina untuk memiliki pemahaman keislaman yang komprehensif, bertaqwa, berakhlak mulia, dan berkarakter pemimpin.

5. Dilatih untuk membuat karya nyata berguna bagi masyarakat, umat dan bangsa dalam

berbagai bidang diantaranya : science, sastra, sinematografi dan multimedia.

(20)

12

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. STRUKTUR KURIKULUM 1. KOMPETENSI INTI

Walaupun pada masa pandemic Covid-19, struktur kurikulum tetap sebagai mana panduan BNPS dan Permendikbud Nomor 35 Tahun 2018 tentang Kurkulum 2013 SMP dan MTs. Yang disesuaikan adalah beban belajar menyesuaikan dengan kondisi dan kebijakan perkembangan Corona Virus desease-19 (Covid-19) yang belum mereda.

Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama (SMPN) merupakan pengorganisasian kompetensi inti, matapelajaran, beban belajar, kompetensi dasar, dan muatan pembelajaran pada setiap Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.

Kurikulum tingkat satuan pendidikan dikembangkan dengan karakteristik sebagai berikut.

1) Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;

2) Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;

3) Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

4) Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;

5) Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar. Semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;

6) Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

Mengacu pada enam karakteristik tersebut maka seluruh aktivitas penerapan kurikulum berpusat pada usaha mewujudkan kompetensi inti yang diwujudkan dengan menempatkan sekolah sebagaian bagian dari sistem masyarakat. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut

1.

Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;

2.

Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;

(21)

13

3.

Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan

4.

Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Kompetensi inti SMPN KELAS VII - IX KOMPETENSI INTI

DESKRIPSI KOMPETENSI

Sikap Spiritual 1 .

Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

Sikap Sosial 2 .

Menghargai dan menghayati perilaku:

a. Jujur b. Disiplin c. Santun d. Percaya diri e. Peduli, dan

f. Bertanggung jawab

KOMPETENSI INTI DESKRIPSI KOMPETENSI

Dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan

Perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.

Pengetahuan

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang:

a. Ilmu pengetahuan, b. Teknologi,

c. Seni, d. Budaya

Dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan Kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

Keterampilan 4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara:

a. Kreatif b. Produktif c. Kritis d. Mandiri e. Kolaboratif f. Komunikatif

Dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan

yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama

dalam sudut pandang teori.

(22)

14 2. MATA PELAJARAN

Struktur kurikulum SMPTQ Cita Mulia meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII sampai dengan Kelas IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (l) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pencidikan dasar dan menengah terdiri atas :

a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.

b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.

c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan tehnologi.

d. Kelompok mata pelajaran estetika.

e. Kelompok mata pelajaran Qiroatul Quran.

f. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan 3. BEBAN BELAJAR

Komponen Kelas dan Alokasi Waktu VII VIII IX Kelompok Umum A

1. Pendidikan Agama 2 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4

4. Bahasa Inggris 6 6 6

5. Matematika 6 6 6

6. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 4 4 4

7. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 4 4 4

Kelompok Umum B

1. SBK 2 2 2

2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan 2 2 2

3. Prakarya dan atau Multimedia 2 2 2

Muatan Khas

(23)

15

1. Tahfizh Quran 4 4 4

2. Bahasa Arab 2 2 2

Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*)

Jumlah 40 40 40

2*) Ekuivalen 2 jam pelajaran

Struktur kurikulum SMPTQ Cita Mulia meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas VII sampai kelas IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut :

1.1 Kurikulum SMPTQ Cita Mulia memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal, muatan khas dan pengembangan diri. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan. Untuk SMPTQ Cita Mulia, muatan lokal terbagi dua yaitu wajib (SBK & Prakarya) dan satu pilihan Pendidikan Teknologi Dasar (PTD). Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.

Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.

1.2 Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP, merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS Terpadu”.

1.3 Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana

tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan

(24)

16

menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.

1.4 Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 30 menit.

1.5 Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 36 minggu.

5.

MUATAN PEMBELAJARAN No. Kelompok Mata

Pelajaran

Cakupan 1. Agama dan Akhlak

Mulia

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau

moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama 2. Kewarganegaraan

dan Kepribadian

Kelompok mata pelajaran kewerganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela Negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan mernbayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolosi dan

nepotisme.

3. Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan tehnologi dimaksudkan untuk memperoleh

kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan tehnologi

serta membudayakan berfikir ilmiah secara kritis,

kreatif dan mandiri.

(25)

17

4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekpresi, keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekpresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekpresi, baik dalam

kehidupan individu sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan

kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.

5.

Pendidikan Qiroatil Qur’an

Kelompok mata pelajaran Al – Qur’an tentang cara membaca, memahami secara takrir dan tartil dengan murrojaah dan ziyadah sehingga siswi mampu menghafal surat surat dalam juz Al Qur’an yang ditargetkan

6. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan dimaksutkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sportifitas dan kesadaran hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat

individual ataupun yang bersifat kolektif

kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV / AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensi untuk mewabah

`

6.

Kompetensi Dasar

1. Pendidikan Agama Islam Tujuan:

▪ Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberi, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia muslim yang teru berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;

▪ Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak

mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas,

produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga

keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya

agama dalam komunitas sekolah.

(26)

18

(Standar Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.)

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Al Qur’an dan Hadits 2. Aqidah

3. Akhlak 4. Fiqih

5. Tarikh dan Kebudayaan Islam.

Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.

D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas VII, Semester I

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Al-Qur’an

1. Menerapkan Hukum bacaan ”Al” Syamsiyah dan ”Al”Qomariyah

1.1 Menjelaskan hukum bacaan bacaan ”Al”

Syamsiyah dan ”Al”Qomariyah

1.2 Membedakan hukum bacaan bacaan ”Al”

Syamsiyah dan ”Al”Qomariyah

1.3 Menerapkan bacaan bacaan ”Al” Syamsiyah dan ”Al”Qomariyah dalam bacaan surat-surat Al-Qur’an dengan benar

Aqidah

2. Meningkatkan keimanan kepada Allah SWT melalui pemahaman sifat- sifatNya

2.1 Membaca ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan sifat-sifat Allah

2.2 Menyebutkan arti ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan sifat-sifat Allah SWT 2.3 Menunjukkan tanda-tanda adanya Allah SWT 2.4 Menampilkan perilaku sebagai cermin

keyakinan akan sifat-sifat Allah SWT 3. Memahami Asmaul Husna 3.1 Menyebutkan arti ayat-ayat Al-Qur’an yang

berkaitan dengan 10 Asmaul Husna

3.2 Mengamalkan isi kandungan 10 Asmaul Husna Akhlak

4. Membiasakan perilaku terpuji

4.1 Menjelaskan pengertian tawadhu, ta’at, qana’ah dan sabar

4.2 Menampilkan contoh-contoh perilaku tawadhu, ta’at, qana’ah dan sabar

4.3 Membiasakan perilaku tawadhu, ta’at, qana’ah dan sabar

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

(27)

19 Fiqih

5. Memahami ketentuan – ketentuan thaharah (bersuci)

5.1 Menjelaskan ketentuan –ketentuan mandi wajib 5.2 Menjelaskan perbedaan hadas dan najis

6. Memahami tatacara shalat 6.1 Menjelaskan ketentuan –ketentuan shalat wajib 6.2 Memperaktikkan shalat wajib

7. Memahami tatacara shalat jamaah dan munfarid (sendiri)

7.1 Menjelaskan pengertian shalat jama’ah dan munfarid

7.2 Memperaktikkan shalat jama’ah dan shalat munfarid

Tarikh dan kebudayaan Islam

8. Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW

8.1 Menjelaskan sejarah Nabi Muhammad SAW 8.2 Menjelaskan misi nabi Muhammad untuk

semua manusia dan bangsa

Kelas VII, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Al-Qur’an

9. Menerapkan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati

9.1 Menjelaskan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati

9.2 Membedakan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati

9.3 Menerapkan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati dalam bacaan surat-surat Al-Qur’an dengan benar.

Aqidah

10. Meningkatkan keimanan kepada Malaikat

10.1 Menjelaskan arti beriman kepada Malaikat 10.2 Menjelaskan tugas-tugas Malaikat

Akhlak

11. Membiasakan perilaku terpuji

11.1 Menjelaskan arti kerja keras, tekun, ulet dan teliti 11.2 Menampilkan contoh perilaku kerja keras, tekun,

ulet, dan teliti

11.3 Membiasakan perilaku kerja keras, ulet, tekun dan teliti

Fiqih

12. Memahami tatacara shalat Jum’at

12.1 Menjelaskan ketentuan – ketentuan shalat jum’at 12.2 Mempraktekkan shalat jum’at

13. Memahami tatacara shalat jama’ dan qashar

13.1 Menjelaskan shalat jama’ dan qashar 13.2 Mempraktekkan shalat jama’ dan qashar

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

(28)

20 Tarikh dan Kebudayaan

Islam

14. Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW

14.1 Menjelaskan misi Nabi Muhammad SAW untuk menyempurnakan akhlak, membangun manusia mulia dan bermanfaat

14.2 Menjelaskan misi Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi alam semesta, pembawa kedamaian, kesejahteraan, dan kemajuan masyarakat

14.3 Meneladani perjuangan Nabi dan para Sahabat dalam menghadapi masyarakat Makkah

2. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan A. Latar Belakang

Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hakikat negara kesatuan Republik Indonesia adalah negara kebangsaan modern. Negara kebangsaan modern adalah negara yang pembentukannya didasarkan pada semangat kebangsaan --atau nasionalisme-- yaitu pada tekad suatu masyarakat untuk membangun masa depan bersama di bawah satu negara yang sama walaupun warga masyarakat tersebut berbeda-beda agama, ras, etnik, atau golongannya. Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia, 1998].

Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, perlu ditingkatkan secara terus menerus untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia. Secara historis, negara Indonesia telah diciptakan sebagai Negara Kesatuan dengan bentuk Republik.

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang berkedaulatan rakyat

dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang

adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh

hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan

(29)

21

mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. [Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945]

Dalam perkembangannya sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sampai dengan penghujung abad ke-20, rakyat Indonesia telah mengalami berbagai peristiwa yang mengancam keutuhan negara. Untuk itu diperlukan pemahaman yang mendalam dan komitmen yang kuat serta konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Konstitusi Negara Republik Indonesia perlu ditanamkan kepada seluruh komponen bangsa Indonesia, khususnya generasi muda sebagai generasi penerus.

Indonesia harus menghindari sistem pemerintahan otoriter yang memasung hak-hak warga negara untuk menjalankan prinsip-prinsip demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kehidupan yang demokratis di dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, pemerintahan, dan organisasi-organisasi non-pemerintahan perlu dikenal, dipahami, diinternalisasi, dan diterapkan demi terwujudnya pelaksanaan prinsip-prinsip demokrasi. Selain itu, perlu pula ditanamkan kesadaran bela negara, penghargaan terhadap hak azasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, serta sikap dan perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang

memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu

melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara

Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh

Pancasila dan UUD 1945.

(30)

22 B. Tujuan

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan

2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti- korupsi

3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya

4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek- aspek sebagai berikut.

1. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan

2. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga,

Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-

peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara, Sistim hukum dan peradilan nasional, Hukum dan peradilan

internasional

(31)

23

3. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM

4. Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri, Persamaan kedudukan warga negara

5. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi.

6. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi

7. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka

8. Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri

Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional

dan organisasi internasional, dan Mengevaluasi globalisasi.

(32)

24

D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Kelas VII, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Menunjukkan sikap positif terhadap norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

1.1 Mendeskripsikan hakikat norma-norma, kebiasaan, adat istiadat, peraturan, yang berlaku dalam masyarakat

1.2 Menjelaskan hakikat dan arti penting hukum bagi warganegara

1.3 Menerapkan norma-norma, kebiasaan, adat istiadat dan peraturan yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara 2. Mendeskripsikan

makna Proklamasi Kemerdekaan dan konstitusi pertama

2.1 Menjelaskan makna proklamasi kemerdekaan 2.2 Mendeskripsikan suasana kebatinan konstitusi

pertama

2.3 Menganalisis hubungan antara proklamasi kemerdekaan dan UUD 1945

2.4 Menunjukkan sikap positif terhadap makna proklamasi kemerdekaan dan suasana kebatinan konstitusi pertama

Kelas VII, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

3. Menampilkan sikap positif terhadap perlindungan dan penegakan Hak Azasi Manusia (HAM)

3.1 Menguraikan hakikat, hukum dan kelembagaan HAM

3.2 Mendeskripsikan kasus pelanggaran dan upaya penegakan HAM

3.3 Menghargai upaya perlindungan HAM

3.4 Menghargai upaya penegakan HAM

(33)

25 4. Menampilkan perilaku

kemerdekaan mengemukakan pendapat

4.1 Menjelaskan hakikat kemerdekaan mengemukakan pendapat

4.2 Menguraikan pentingnya kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab

4.3 Mengaktualisasikan kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab

Kelas VIII, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Menampilkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila

1.1 Menjelaskan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara

1.2 Menguraikan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara

1.3 Menunjukkan sikap positif terhadap Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

1.4 Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila dalam kehidupan bermasyakat

2. Memahami berbagai konstitusi yang pernah digunakan di

Indonesia

2.1 Menjelaskan berbagai konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia

2.2 Menganalisis penyimpangan-penyimpangan terhadap konstitusi yang berlaku di Indonesia

2.3 Menunjukkan hasil-hasil amandemen UUD 1945 2.4 Menampilkan sikap positif terhadap pelaksanaan

UUD 1945 hasil amandemen 3. Menampilkan ketaatan

terhadap perundang- undangan nasional

3.1 Mengidentifikasi tata urutan peraturan perundang-

undangan nasional

(34)

26

3.2 Mendeskripsikan proses pembuatan peraturan perundang-undangan nasional

3.3 Mentaati peraturan perundang-undangan nasional 3.4 Mengidentifikasi kasus korupsi dan upaya

pemberantasan korupsi di Indonesia

3.5 Mendeskripsikan pengertian anti korupsi dan

instrumen (hukum dan kelembagaan) anti korupsi di Indonesia

Kelas VIII, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

4. Memahami pelaksanaan demokrasi dalam berbagai aspek kehidupan

4.1 Menjelaskan hakikat demokrasi

4.2 Menjelaskan pentingnya kehidupan demokratis dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara 4.3 Menunjukkan sikap positif terhadap pelaksanaan

demokrasi dalam berbagai kehidupan 5. Memahami kedaulatan

rakyat dalam sistem pemerintahan di Indonesia

5.1 Menjelaskan makna kedaulatan rakyat

5.2 Mendeskripsikan sistem pemerintahan Indonesia dan peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat

5.3 Menunjukkan sikap positif terhadap kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan Indonesia

Kelas IX, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Menampilkan partisipasi dalam usaha pembelaan negara

1.1 Menjelaskan pentingnya usaha pembelaan negara 1.2 Mengidentifikasi bentuk-bentuk usaha pembelaan

negara

(35)

27

1.3 Menampilkan peran serta dalam usaha pembelaan negara

2. Memahami

pelaksanaan otonomi daerah

2.1 Mendeskripsikan pengertian otonomi daerah

2.2 Menjelaskan pentingnya partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan publik di daerah

Kelas IX, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

3. Memahami dampak globalisasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

3.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya globalisasi bagi Indonesia

3.2 Mendeskripsikan politik luar negeri dalam hubungan internasional di era global

3.3 Mendeskripsikan dampak globalisasi terhadap

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara 3.4 Menentukan sikap terhadap dampak globalisasi 4. Menampilkan prestasi

diri sesuai kemampuan demi keunggulan bangsa

4.1 Menjelaskan pentingnya prestasi diri bagi keunggulan bangsa

4.2 Mengenal potensi diri untuk berprestasi sesuai kemampuan

4.3 Menampilkan peran serta dalam berbagai aktivitas untuk mewujudkan prestasi diri sesuai kemampuan demi keunggulan bangsa

E. Arah Pengembangan

Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk

mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian

kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian

perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.

(36)

28 3. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia A. Latar Belakang

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan global.

Dengan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia ini diharapkan:

1. peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan dan hasil intelektual bangsa sendiri;

2. guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan kompetensi bahasa peserta didik dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan sumber belajar;

3. guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan peserta didiknya;

4. orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pelaksanaan

program kebahasaan daan kesastraan di sekolah;

(37)

29

5. sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan keadaan peserta didik dan sumber belajar yang tersedia;

6. daerah dapat menentukan bahan dan sumber belajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi dan kekhasan daerah dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional.

B. Tujuan

Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis

2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara

3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan

4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial

5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa

6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Mendengarkan

2. Berbicara

3. Membaca

(38)

30 4. Menulis.

Pada akhir pendidikan di SMPTQ Cita Mulia mentargetkan peserta didik telah membaca sekurang-kurangnya 15 buku sastra dan nonsastra.

D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas VII, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Mendengarkan

1. Memahami wacana lisan melalui kegiatan mendengarkan berita

1.1 Menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam beberapa kalimat

1.2 Menuliskan kembali berita yang dibacakan ke dalam beberapa kalimat

Berbicara

2. Mengungkapkan pengalaman dan informasi melalui kegiatan bercerita dan menyampaikan pengumuman

2.1 Menceritakan pengalaman yang paling mengesankan dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif 2.2 Menyampaikan pengumuman dengan intonasi yang

tepat serta menggunakan kalimat-kalimat yang lugas dan sederhana

Membaca

3. Memahami ragam teks nonsastra dengan berbagai cara membaca

3.1 Menemukan makna kata tertentu dalam kamus secara cepat dan tepat sesuai dengan konteks yang diinginkan melalui kegiatan membaca memindai

3.2 Menyimpulkan isi bacaan setelah membaca cepat 200 kata per menit

3.3 Membacakan berbagai teks perangkat upacara dengan

intonasi yang tepat

(39)

31

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Menulis

4. Mengungkapkan pikiran dan

pengalaman dalam buku harian dan surat pribadi

4.1 Menulis buku harian atau pengalaman pribadi dengan memperhatikan cara pengungkapan dan bahasa yang baik dan benar

4.2 Menulis surat pribadi dengan memperhatikan komposisi, isi, dan bahasa

4.3 Menulis teks pengumuman dengan bahasa yang efektif, baik dan benar

Mendengarkan 5. Mengapresiasi

dongeng yang diperdengarkan

5.1 Menemukan hal-hal yang menarik dari dongeng yang diperdengarkan

5.2 Menunjukkan relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang

Berbicara

6. Mengeskpresikan pikiran dan perasaan melalui kegiatan bercerita

6.1 Bercerita dengan urutan yang baik, suara, lafal, intonasi, gestur, dan mimik yang tepat

6.2 Bercerita dengan alat peraga

Membaca

7. Memahami isi berbagai teks bacaan sastra

dengan membaca

7.1 Menceritakan kembali cerita anak yang dibaca 7.2 Mengomentari buku cerita yang dibaca

Menulis

8.1 Menulis pantun yang sesuai dengan syarat pantun

(40)

32

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 8. Mengekspresikan

pikiran, perasaan, dan pengalaman melalui pantun dan dongeng

8.2 Menulis kembali dengan bahasa sendiri dongeng yang pernah dibaca atau didengar

Kelas VII, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Mendengarkan

9. Memahami wacana lisan melalui kegiatan

wawancara

9.1 Menyimpulkan pikiran, pendapat, dan gagasan seorang tokoh/narasumber yang disampaikan dalam wawancara

9.2 Menuliskan dengan singkat hal-hal penting yang dikemukakan narasumber dalam wawancara Berbicara

10. Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan pengalaman melalui

kegiatan menanggapi cerita dan bertelepon

10.1 Menceritakan tokoh idola dengan mengemukakan identitas dan keunggulan tokoh, serta alasan mengidolakannya dengan pilihan kata yang sesuai 10.2 Bertelepon dengan kalimat yang efektif dan bahasa

yang santun Membaca

11. Memahami wacana tulis melalui kegiatan membaca intensif dan membaca memindai

11.1 Mengungkapkan hal-hal yang dapat diteladani dari buku biografi yang dibaca secara intensif

11.2 Menemukan gagasan utama dalam teks yang dibaca 11.3 Menemukan informasi secara cepat dari

tabel/diagram yang dibaca

(41)

33 Menulis

12. Mengungkapkan berbagai informasi dalam bentuk narasi dan pesan singkat

12.1 Mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan memperhatikan cara penulisan kalimat langsung dan tak langsung

12.2 Menulis pesan singkat sesuai dengan isi dengan menggunakan kalimat efektif dan bahasa yang santun

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Mendengarkan

13. Memahami pembacaan puisi

13.1 Menanggapi cara pembacaan puisi 13.2 Merefleksi isi puisi yang dibacakan Berbicara

14. Mengungkapkan tanggapan terhadap pembacaan cerpen

14.1 Menanggapi cara pembacaan cerpen

14.2 Menjelaskan hubungan latar suatu cerpen (cerita pendek) dengan realitas sosial

Membaca

15. Memahami wacana sastra melalui kegiatan membaca puisi dan buku cerita anak

15.1 Membaca indah puisi dengan menggunakan irama, volume suara, mimik, kinesik yang sesuai dengan isi puisi

15.2 Menemukan realitas kehidupan anak yang

terefleksi dalam buku cerita anak baik asli maupun terjemahan

Menulis

16. Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan menulis kreatif puisi

16.1 Menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam

16.2 Menulis kreatif puisi berkenaan dengan peristiwa

yang pernah dialami

Gambar

Tabel Alokasi Waktu Minggu Efektif Belajar,  Waktu Libur, dan Kegiatan.
Tabel Penilaian Aspek Pengetahuan  No  Aspek yang

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa dalam menghadari masa new normal dan antisipasi penyebaran Covid-19 di lembaga pendidikan, maka dipandang perlu untuk dilakukan evaluasi, penyusunan dan

Berdasarkan hasil analisis hasil penelitian tentang Implementasi Kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di SMAN 6 Kota Bandung pada Masa Pandemi Covid 19, dapat

Memberikan gambarantentang melaksanakan peningkatan pembelajaran pada masa pandemi covid-19 dengan belajar dari rumah/belajar jarak jauh di SMP Negeri 3 Singkawang.Upaya

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai dukungan yang diperoleh lansia selama masa pandemic covid 19 meliputi dukungan ekonomi berupa bantuan yang diperoleh, dukungan

Program BLT yang dijalankan saat ini menjadi lebih memilki peran tersendiri dari masa- masa sebelum munculnya pandemic Covid-19, program yang dijalankan saatadanya pandemic kali ini

H1 : Diduga Audit Judgment dipengaruhi oleh Tekanan Ketaatan pada masa pandemic Covid- 19 2.2.2 Pengaruh tekanan anggaran waktu dan audit judgment Waktu penyelesaian audit yang telah

Keywords: Dividend Policy, Stock Performance, Financial Performance and Covid 19 Pandemic ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk menguji daya tarik pengumuman dividen di masa

Pemanfaatan Office 365 pada Guru SMAN 5 Enrekang dalam Mewujudkan Pembelajaran Jarak Jauh Selama Masa Pandemi Covid 19 Syukur Saud1, Burhanuddin2, Alamsyah3 1Jurusan Pendidikan