• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA. dapat dikembangkan secara berkelanjutan. Selain perikanan di laut, kita mempunyai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINJAUAN PUSTAKA. dapat dikembangkan secara berkelanjutan. Selain perikanan di laut, kita mempunyai"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA Usaha Perikanan

Usaha perikanan bukanlah usaha yang hanya sekedar melakukan kegiatan pemeliharaan ikan di kolam, di sungai, di danau, atau di laut, melainkan usaha yang mencakup berbagai aspek organisme (sumber hayati). Usaha perikanan di Indonesia dapat dikembangkan secara berkelanjutan. Selain perikanan di laut, kita mempunyai perairan di darat berupa danau, sungai, dan rawa. Usaha perikanan dapat dibagi dua jenis, yaitu usaha perikanan darat dan perikanan laut. Usaha perikanan darat disebut juga usaha perikanan air tawar (Evy, 1997).

Pakan Ikan

Berdasarkan macam makanannya, ikan dapat dibedakan menjadi 5 golongan, yaitu :

1. Pemakan tumbuh-tumbuhan 2. Pemakan daging

3. Pemakan segala 4. Pemakan plankton

5. Pemakan hancuran bahan organik (Mudjiman, 1996).

Jenis pakan atau ransum ikan mas terbagi menjadi dua, yaitu pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami seperti zooplankton, rorifera, nauplii, moina, dan dahpnia, akan sangat sedikit dalam kolam yang kuat. Ikan mas yang dibudidayakan dengan menggunakan sistem kolam air deras, makanannya hanya mengandalkan pakan buatan (Tim Lentera, 2002).

(2)

Pakan alami merupakan pakan yang berbentuk hewan-hewan dan tumbuhan kecil yang biasa disebut zooplankton dan fitoplankton. Jenis pakan alami ini berukuran sangat kecil sehingga pakan alami ini lebih cocok diberikan pada benih ikan (Sendjaja dan Riski, 2002).

Ada beberapa syarat pakan alami untuk ikan lele dumbo, yaitu harus lebih kecil dari bukaan mulut ikan, mudah dicerna, mudah ditangkap, serta mudah dan murah untuk mengulturkannya atau menumbuhkannya (Prihartono dkk, 2000).

Pelet Ikan

Pelet adalah bentuk makanan buatan yang terdiri dari beberapa macam bahan yang kita ramu dan kita jadikan adonan, kemudian kita cetak sehingga

bentuknya merupakan batangan kecil-kecil seperti bentuk obat nyamuk bakar. Panjangnya biasanya berkisar 1-2 cm. Jadi pelet tidak berupa tepung, tidak berupa butiran, dan juga tidak berupa larutan (Mudjiman, 1996).

Bahan baku untuk pembuatan pakan buatan harus memenuhi beberapa persyaratan berikut:

1. Mempunyai nilai gizi tinggi 2. Mudah diperoleh

3. Tidak mengandung racun 4. Harganya relatif murah

5. Tidak merupakan makanan pokok manusia sehingga tidak merupakan saingan (Mudjiman, 2009).

Manfaat pakan ikan sendiri sangat mudah dilakukan jika petani memiliki pengetahuan tentang jenis bahan baku yang digunakan dan cara menghitung ramuan

(3)

pakan ikan yang akan dibuat. Pakan ikan yang akan dibuat dengan mudah dapat dilakukan dengan alat-alat yang sederhana. Oleh karena itu, untuk memperoleh keuntungan yang lebih banyak dalam suatu usaha perikanan, petani ikan sebaiknya dapat membuat pakan ikan yang diperlukan dalam memelihara ikan. Selain itu, pakan ikan yang dibuat sendiri kandungan gizinya (kadar protein) sesuai dengan kebutuhan ikan yang akan memakannya (Gusrina, 2000).

Kita dapat membuat pakan ikan jika memiliki pengetahuan tentang jenis bahan baku yang akan digunakan dalam kandungan zat gizinya, mengetahui tentang formulasi/ramuan pakan ikan yang akan dibuat sesuai dengan kadar protein pakan ikan.

1. Alat-alat yang akan digunakan tersedia. 2. Bahan-bahan yang dibutuhkan tersedia. 3. Mengetahui proses pembuatan.

(Gusrina, 2000).

Dalam pembuatan pakan ikan, yang perlu diperhatikan adalah kadar protein pakan ikan tersebut, sehingga perlu dilakukan perhitungan yang tepat dalam meramu pakan ikan tersebut. Setelah perhitungan jelas, bahan pakan ditimbang. Setelah ditimbang, bahan dicampur satu persatu hingga bahan homogen. Campuran yang rata, membuat kandungan protein yang terbentuk juga rata. Setelah yakin pencampuran bahan benar-benar merata, bahan dicampur air sehingga adonan yang kental berbentuk pasta. Kemudian adonan tersebut dimasukkan ke dalam mesin penggiling pelet. Cetakan yang keluar, ditampung dengan tampah dan dijemur dibawah panas

(4)

matahari. Pelet yang baik memiliki kandungan air dibawah 10% dan tidak mudah hancur (Agung, 2007).

Semakin besar ikan yang dibudidayakan, maka akan semakin besar pula jumlah makanan yang harus dikonsumsi oleh ikan tersebut. Selain itu, kadar protein yang diberikan untuk pembesaran ikan dewasa juga perlu diperhatikan. Adapun ramuan pakan ikan dalam proses pembesaran dapat dilihat pada Tabel 1.

Menurut Syahputra (2009) usaha budidaya ikan saat ini semakin intensif menuntut tersedianya makanan dalam jumlah yang cukup, tepat waktu, dan berkesinambungan. Oleh karena itu masalah pengadaan makanan perlu kita tangani dengan sungguh-sungguh. Apalagi untuk jenis ikan air tawar yang sangat disukai masyarakat pada sekarang ini. Seperti ikan patin, ikan lele, dan ikan mas. Untuk itu kita harus pandai-pandai menyiasati pemberian pakan ikan tersebut. Kita tidak bisa hanya mengandalkan pakan alami saja, karena keterbatasan jumlah pakan ikan tersebut. Kita butuh pakan buatan sebagai pakan tambahannya. Tetapi pakan buatan yang beredar di pasaran saat ini sangat mahal harganya. Sehingga menuntut kita untuk dapat meramu pakan buatan sendiri sebagai alternatif untuk meringankan biaya produksi. Pakan buatan ini dapat kita buat berupa pelet. Tetapi kita juga harus memperhatikan protein pakan ikan tersebut. Untuk itu kita harus mengetahui komposisi bahan apa saja yang digunakan. Pada Tabel 1 kita bisa melihat komposisi ramuan pakan ikan lele.

(5)

Tabel 1. Ramuan Makanan Buatan Untuk Pakan Ikan Lele

No. Bahan ramuan Takaran

1. Tepung ikan 57%

2. Tepung terigu 10%

3. Tepung beras 13%

4. Tepung jagung 19%

5. Tepung darah 5%

6. Vitamin mineral mix 2%

7. Minyak ikan 3%

8. Protein 38%

Sumber : Hernowo dan Suyanto (2008).

Mesin Pembuat Pelet

Cetakan pelet adalah salah satu mesin paket pelet yang berfungsi untuk memproduksi dan mencetak pelet atau pakan ikan dengan kapasitas produksi mencapai hingga 200 kg/jam. Mesin cetak pelet sangat efektif untuk menghasilkan pakan ternak dengan bentuk yang simetris (Anonimous, 2011).

Banyak jenis mesin yang dapat digunakan, mulai mesin sederhana hingga mesin yang biasa digunakan pada industri pakan. Mesin pencetakan sederhana bisa merupakan hasil modifikasi gillingan daging yang diberi penggerak berupa motor listrik atau motor bakar.Perbedaan mendasar antara mesin pencetak pelet sederhana dan mesin pencetak pelet yang digunakan di industri pakan terletak pada sistem kerja mesin tersebut. Sistem kerja mesin cetak sederhana adalah dengan mendorong bahan pakan campuran didalam sebuah tabung besi atau baja dengan menggunakan ulir (screw) menuju cetakan (die) berupa pelat berbentuk lingkaran dengan lubang-lubang berdiameter 2-3 mm, sehingga pakan akan keluar dari cetakan tersebut dalam bentuk pelet.

(6)

Agar usaha pembesaran ikan dapat terus berjalan, maka diperlukan suatu upaya pembuatan pakan sendiri yang dapat dilakukan oleh petani ikan dengan teknologi yang sederhana dengan biaya yang murah. Dengan demikian petani ikan dapat mengurangi biaya produksi, sehingga pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan petani ikan (Sutjatmiko dkk.,2000).

Alat Pembuat Pakan Ikan Bentuk Pelet berfungsi mencetak pakan ikan bentuk pelet dengan mekanisme menggunakan dorongan yang dihasillkan oleh ulir. Alat ini mempunyai dimensi (p x l x t) 800 x 650 x 600 mm terbuat dari bahan rangka plat besi. Penggerak elektromotor yang digunakan mempunyai tenaga 1 Hp berjenis satu fase, konsumsi listrik 220 V, dengan putaran sebesar 1480 rpm. Lubang plat cetakan berukuran 10x3 mm

(Syahputra, 2009).

Alat pencetak pelet berbentuk silinder, pada bagian dalamnya terdapat ulir pengepres pelet. Ulir pengepres ini mendorong bahan adonan kearah ujung silinder dan menekan plat berlubang sebagai pencetak pelet. Lubang plat menggerakkan poros pencetak sesuai ukuran pelet yang dikehendaki. Pelet keluar dari lubang setakan dan akan dipotong oleh pisau (Satriyo dkk, 2008).

Dalam budidaya ikan secara intensif dalam kantong jaring terapung, pemberian pakan tambahan berupa pelet memang menjadi tempuan untuk membesarkan ikan. Istilah pelet ini digunaka untuk meyebut makanan ikan yang tidak berbutir, bukan berupa tepung, melainkan berupa potongan-potongan kecil sepanjang 1-3 cm dengan diameter2-5 mm (Rochdianto 1997).

(7)

Pelet dapat dibuat dalam beragam bentuk, seperti batang, bulat, atau gilik(bulat memanjang). Ukuran panjang dan diameter disesuikan dengan ukuran ikan yang akan diberi makan. Ragam ukuran pelet tersabut dibuat dengan mengatur lubang-lubang dengan alat pencetaknya.panjang pelet diatur dengan penyetelan alat pemotongnya. Pelet dapat diberi pada ikan-ikan dalam fase pertumbuhan atau dewasa (Mudjiman., 2009).

Betuk remah atau butiran, dan tepung sebenarnya berasal dari pelet yang digiling atau diayak dengan mata ayakan tertentu dangan bentuk yang diinginkan. Ukuran pelet berkisar antara 3-3,5 mm, sedangkan remah berkisar antara 1-2 mm. kekerasan pelet tergantung pada cara pembuataan, jenis bahan baku, jenis perekat, dan jumlah perekatnya (Mudjiman, 2009).

Tabel 2. Bentuk Pakan Buatan Untuk Ikan

No Umur ikan Bentuk Pakan

1 Sampai dengan umur 20 hari Emulsi

2 Umur 20 - 40 hari Tepung halus

3 Umur 40 - 80 hari Tepung kasar

4 Umur 80 - 120 hari Remah

5 Umur lebih dari 120 hari Pelet Sumber : (Mudjiman, 2009).

Bahan Pembuatan Makanan Ikan

Ada pun bahan pembuatan makanan ikan adalah sebagai berikut : 1. Tepung Ikan

Tepung ikan yang baik berasal dari jenis ikan yang kadar lemaknya rendah. Bau khusus suatu jenis ikan kadang-kadang juga mempengaruhi daya tariknya sehingga lebih merangsang. Untuk meningkatkan bau yang merangsang ini, ikannya dapat

(8)

difermentasikan lebih dahulu menjadi bekasem. Ikan-ikan rucah (tidak bernilai ekonomis penting) dan sisa-sisa hasil pengolahan biasanya merupakan bahan baku yang penting untuk pembuatan tepung ikan.

2. Tepung Darah

Salah satu limbah dari rumah pemotongan hewan adalah darah. Darah segar yang sudah beku tapi masih mentah itu mula-mula kita masak lebih dulu. Setelah itu baru kita keringkan dan kita giling menjadi tepunga lalu di ayat dengan dengan ukuran ayatan 20 mesh.

3. Tepung Terigu

Tepung terigu berasal dari biji gandum. Disamping sebagai sumber energi, tepung terigu juga berguna sebagai bahan perekat. Penggunaannya antara lain untuk membuat makanan burayak udang.

4. Vitamin dan Mineral

Untuk menghindari gangguan kurang vitamin, karena kadar vitamin bahan memang rendah atau mengalami kerusakan, maka kit adapat menggunakan vitamin tambahan yang sudah diramu dan disiapkan sedemikian rupa, sehingga kita tinggal menakarnya saja sesuai dengan kebutuhan. Macam-macam merk dagang yang dapat kita jumpai dipasaran antara lain adalah Aquamix, Rajamix U, Pfizer Premix A, Pfizer Premix B, Top Mix, Rhodiamix 273, dan lain-lain.

(9)

Elemen Mesin Motor Listrik

Mesin-mesin yang dinamakan motor listrik dirancang untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanis, untuk menggerakkan berbagai peralatan, mesin-mesin dalam industri, pengangkutan dan lain-lain. Pada dasarnya motor listrik digunakan untuk menggerakkan elemen-elemen mesin, seperti pulley, poros, dan sudu pelempar (Pratomo, 1983).

Motor listrik mempunyai keuntungan sebagai berikut: 1. Dapat dihidupkan hanya dengan memutar saklar. 2. Suara dan getaran tidak menjadi gangguan.

3. Udara tidak ada yang dihisap, juga tidak ada gas buang, oleh karena itu tidak perlu mengukur polusi lingkungannya atau membuat ventilasi.

Di lain pihak motor listrik mempunyai kekurangan sebagai berikut:

1. Motor listrik membutuhkan sumber daya, kabelnya harus dapat dihubungkan langsung dengan stop k0ontak, dengan demikian tempat penggunaannya sangat terbatas panjang kabel.

2. Kalau dipergunakan baterai sebagai sumber daya, maka beratnya akan menjadi besar.

3. Secara umum biaya listrik lebih tinggi dari harga bahan bakar minyak. (Soenarta dan Furuhama, 2002).

Menurut Sumanto (1993), ditinjau dari jumlah fase tegangan yang digunakan, dapat dikenal 2 jenis motor yaitu:

(10)

1. Motor 1 fase

Disebut motor satu fase karena untuk menghasilkan tenaga mekanik, pada motor tersebut dimasukkan tegangan satu fase. Didalam praktek yang sering digunakan adalah motor satu fase dengan lilitan dua fase. Dikatakan demikian karena didalam motor satu lilitan statornya terdiri dari dua jenis lilitan, yaitu lilitan pokok dan lilitan bantu. Kedua jenis lilitan tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga walaupun arus yang mengalir adalah arus/tegangan satu fase tetapi akan mengakibatkan arus yang mengalir pada lilitan mempunyai perbedaan fase.

2. Motor 3 fase

Disebut motor 3 fase karena untuk menghasilkan tenaga mekanik tegangan yang dimasukkan pada rotor tersebut adalah tegangan 3 fase.

Poros

Poros pada umumnya berfungsi untuk memindahkan daya dan putaran. Bentuk dari poros adalah silinder baik pejal maupun berongga. Namun ukuran diameternya tidak selalu sama. Biasanya dalam permesinan, poros dibuat bertangga/step agar bantalan, roda gigi maupun pulley mempunyai kedudukan dan penahan agar dapat diperoleh ketelitian mekanisme (Stolk dan Kross, 1993).

Menurut pembebanannya, poros untuk meneruskan daya diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Poros Transmisi

Poros ini mendapat beban puntir dan lentur. Daya ditransmisikan kepada poros ini melalui kopling, roda gigi, puli sabuk, rantai dll.

(11)

Poros yang pendek, seperti poros utama mesin perkakas, dimana beban utamanya berupa puntiran. Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya harus kecil dan bentuk serta ukurannya harus teliti.

3. Gandar (axle)

Poros ini dipasang diantara roda-roda kereta api, dimana tidak mendapat beban puntir dan tidak berputar. Gandar ini hanya mendapat beban lentur, kecuali jika digerakkan oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir juga.

4. Poros (shaft)

Poros yang ikut berputar untuk memindahkan daya dari mesin ke mekanisme yang digerakkan. Poros ini mendapat beban puntir murni dan lentur.

5. Poros Luwes

Poros yang berfungsi untuk memindahkan daya dari dua mekanisme, dimana perputaran poros membentuk sudut dengan poros lainnya. Daya yang dipindahkan kecil.

(Achmad, 1999).

Bantalan

Bantalan adalah elemen mesin yang berfungsi sebagai penumpu poros yang berbeban dan berputar. Dengan adanya bantalan, maka putaran dan gerakan bolak-balik suatu poros berlangsung secara halus, aman, dan tahan lama. Bantalan berguna untuk menumpu poros dan memberi kemungkinan poros dapat berputar dengan leluasa (dengan gesekan yang sekecil mungkin). Berbagai macam bantalan, pada prinsipnya bantalan dapat digolongkan menjadi:

(12)

2. Bantalan gelinding (bantalan peluru dan bantalan rol). 3. Bantalan dengan beban radial.

4. Bantalan dengan beban aksial.

5. Bantalan dengan beban campuran (aksial-radial). (Daryanto, 1984).

Berdasarkan gerakan bantalan terhadap poros, bantalan terdiri atas bantalan luncur dan bantalan gelinding. Pada bantalan luncur terjadi gesekan antara poros dan bantalan, karena permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan dengan perantaraan lapisan pelumas. Pada bantalan gelinding terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar dengan bagian yang diam melalui elemen gelinding seperti bola (peluru). Berdasarkan arah beban terhadap poros, bantalan terdiri atas bantalan radial yang arah bebannya tegak lurus sumbu poros, beban aksial yang arah bebannya sejajar dengan sumbu poros dan bantalan gelinding khusus yang arah bebannya sejajar dan tegak lurus sumbu poros

(Sularso dan Suga, 2004).

Sproket

Sproket merupakan transmisi yang terdiri dari roda gigi dan rantai.

Roda Gigi

Bila sebuah mesin mempunyai susunan yang kompak dan letak poros saling berdekatan, untuk pemindahan gaya digunakan roda gigi. Penggunaaan roda gigi menghasilkan konstruksi yang lebih kokoh dan meniadakan sejumlah besar gerakan yang hilang tak berguna. Prinsip kerja pasangan roda gigi yaitu penyaluran atau pemindahan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan dihubungkan

(13)

langsung antara roda gigi yang satu dengan roda gigi yang lain. Pada sistem ini pun tidak mungkin terjadi slip karena masing-masing roda gigi saling berhubungan secara langsung (Smith and Wilkes, 1990).

Dalam hal penggolongan roda gigi dibedakan atas tiga keadaan sesuai dengan kedudukan yang diambil poros yang satu terhadap yang lain, yaitu:

1. Poros sejajar satu sama lain (roda gigi silindrik) 2. Poros saling memotong (roda gigi kerucut) 3. Poros saling menyilang (poros gigi sekrup) (Stolk dan Kross, 1981).

Roda gigi merupakan komponen/alat untuk menghubungkan satu poros ke poros yang yang lain dengan jumlah putaran dan arah sumbu yang berbeda, dengan jumlah putaran yang sama diperbesar atau diperkecil (Daryanto,1984).

Rantai

Rantai dipakai dalam hubungan antar roda gigi dari satu poros ke poros lain, yakni untuk mendapatkan putaran yang sama dalam jarak poros yang agak jauh, dimana diperlukan kekuatan poros. Keuntungannya adalah:

1. Mampu meneruskan daya yang besar karena kekuatannya besar 2. Tidak memerlukan tegangan awal

(Daryanto,1984).

Menurut Smith and Wilkes (1990), rantai kait dan rantai gulung merupakan dua tipe rantai yang lazim digunakan untuk pemindahan daya pada peralatan usaha tani. Rantai kait digunakan untuk daya yang relatif kecil dan kecepatannya relatif rendah. Rantai gulung digunakan secara luas pada mesin-mesin usaha tani.

(14)

Rantai dapat diterapkan dalam keadaan yang sangat bermacam-macam. Rantai ini sangat cocok untuk jarak sumbu besar antara poros roda dan kalau poros roda tidak boleh berputar satu sama lain. Rantai tidak dapat slip, karena itu rantai tidak memerlukan tegangan awal, sehingga poros dan blok bantalan tidak mengalami beban ekstra (Stolk dan Kross, 1981).

Pulley

Pulley merupakan komponen mesin yang paling banyak dipakai untuk mesin industri, mesin perkakas, maupun dalam bidang otomotif. Ada beberapa tipe pulley yaitu:

1. Pulley tipe V

2. Pulley timming

3. Pulley variable (pulley V bisa di setting besar kecil). 4. Pulley round (alur U).

5. Loss Pulley biasa sebagai adjustment).

Sudut alur dalam satu jenis pulley biasanya berbeda-beda. Semakin kecil

pulley maka semakin kecil/pendek area contact line, untuk itu agar daya cengkeram belt lebih kuat/tidak selip maka sudut alur diperkecil

(Anonimous, 2009).

Pulley sabuk dibuat dari besi cor atau dari baja. Pulley kayu tidak banyak lagi

dijumpai. Untuk konstruksi ringan diterapkan pulley dari paduan aluminium. Pulley sabuk baja terutama cocok untuk kecepatan sabuk yang tinggi (diatas 35 m/det) (Stolk dan Kross, 1981).

(15)

Untuk menghitung kecepatan atau ukuran roda transmisi, putaran transmisi penggerak dilakukan diameternya adalah sama dengan putaran roda transmisi yang digerakkan dikalikan dengan diameternya.

SD( penggerak) = SD(yangdigerakkan) ...(1)

Dimana S adalah kecepatan putar pulley (rpm) dan D adalah diameter pulley (mm) (Smith and Wilkes, 1990).

V-Belt

Sabuk/belt berfungsi untuk memindahkan putaran dari satu poros ke poros lainnya, baik putaran tersebut pada kecepatan putaran yang sama maupun putarannya dinaikkan atau diperlambat, searah dan kebalikannya. Sabuk V terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium. Sabuk V dibelitkan di sekeliling alur pulley yang berbentuk V pula. Transmisi sabuk yang bekerja atas dasar gesekan belitan mempunyai keuntungan karena murah harganya, sederhana konstruksinya dan mudah untuk mendapatkan perbandingan putaran yang diinginkan. Transmisi tersebut telah digunakan dalam semua bidang industri, misalnya mesin-mesin pabrik, otomobil, mesin pertanian, alat kedokteran, mesin kantor dan alat-alat listrik. Kekurangan yang terjadi pada sabuk ini adalah terjadinya slip antara sabuk dan pulley sehingga tidak digunakan untuk putaran tetap atau perbandingan transmisi yang tetap (Daryanto, 1993).

Referensi

Dokumen terkait

4.4 Analisis keperluan aspek keselamatan diperingkat perancangan dan pembangunan rekabentuk 86 4.5 Objektif pertama - Analisis mengenalpasti aspek keselamatan dalam

besar (wide beam width) (wide beam width) yaitu 3600. Dengan daya lebih meluas, jarak yang lebih yaitu 3600. Dengan daya lebih meluas, jarak yang lebih pendek tetapi dapat melayani

Lukisan berjudul Women III adalah merupakan hasil karya yang dibuat oleh seniman yang menganut aliran lukisan abstrak ekspresionis willem de Kooning dan merupakan salah satu

 Saling tukar informasi tentang materi Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh

1) Lembaga penyiaran wajib menjunjung tinggi prinsip-prinsip jurnalistik, antara lain : akurat, berimbang, adil, tidak beritikad buruk, tidak menghasut dan menyesatkan,

Perancangan mesin dilakukan mendapatkan rancangan yang sesuai dengan kebutuhan sehingaa dapat optimal dalam proses merubah biji kakao menjadi pasta coklat dan

Jikat hitung >t tabel, maka H a diterimaatau H o ditolak, uji pihak kanan digunakan untuk menguji hubungan variabel metode the learning time dengan variabel peningkatan

Artikel ini berbasis penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi yang dilakukan selama tiga bulan (Agustus-Oktober 2018) pada para perantau Minangkabau di