• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2011"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

1

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH

(LAKIP)

TAHUN 2011

BALAI PENELITIAN TANAMAN HIAS

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

2012

(2)

i

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rakhmat dan karunia-Nya, akhirnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Penelitian Tanaman Hias tahun 2011 dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. LAKIP ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban Balai Penelitian Tanaman Hias kepada Publik dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagai unit pelaksana teknis di bidang penelitian dan pengembangan tanaman hias.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah disusun berdasarkan kinerja yang telah dilaksanakan Balai Penelitian Tanaman Hias selama tahun 2011. Laporan ini menguraikan tentang perencanaan, pelaksanaan kegiatan, dan capaian hasil kinerja selama pelaksanaan kegiatan 2011.

Saya menyadari bahwa laporan yang telah disusun ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk perbaikan pada masa mendatang. Terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian LAKIP ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan sebagai bahan rujukan untuk perbaikan kinerja ke depan.

Segunung, Januari 2012

Kepala Balai Penelitian Tanaman Hias,

Dr. Ir. Muchdar Soedarjo, MSc. NIP: 19620401.198603.1.001

(3)

ii

DAFTAR ISI

No. Judul Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL iii

DAFTAR LAMPIRAN iv

IKHTISAR EKSEKUTIF v

I PENDAHULUAN 1

II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 6

2.1 Visi 6 2.2 Misi 6 2.3 Tujuan 2.4 Sasaran 2.5 Arah Kebijakan 2.6 Kegiatan Utama 2.7 Indikator Kinerja 6 7 7 8 11

III AKUNTABILITAS KINERJA 19

3.1 Indikator Keberhasilan 19

3.2 Hasil Pengukuran Kinerja

3.3 Penjelasan Memadai atas Pencapaian Kinerja 3.4 Akuntabilitas Keuangan

19 21 26

(4)

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

1 SEBARAN PNS BALITHI BERDASARKAN GOLONGAN DAN PENDIDIKAN PER 31 DESEMBER 2011

4

2

3 4

SEBARAN TENAGA PENELITI DAN TEKNISI LITKAYASA BERDASARKAN JABATAN FUNGSIONAL PER 31 DESEMBER 2011

INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2010-2014

SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA PENELITIAN TANAMAN HIAS 5

11 20

(5)

iv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

I RENCANA STRATEJIK TAHUN 2010 S/D 2014 29

II RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2011 32

III PENETAPAN KINERJA TAHUN 2011 34

IV PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2011 36

V TARGET DAN CAPAIAN IKU TAHUN 2011 37

VI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN TAHUN 2011 38 VII

VIII IX

REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN TAHUN 2011 PER JENIS BELANJA

TARGET DAN CAPAIAN PNBP TAHUN 2011

DOKUMENTASI VUB (PELEPASAN DAN PELUNCURAN) TAHUN 2011

39 40

(6)

v

IKHTISAR EKSEKUTIF

Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi), merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) eselon IIIa di bawah koordinasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura (Puslitbang Hortikultura), Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian). Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian (SK Mentan) No. 63/Kpts/OT.210/1/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja, Balithi melaksanakan fungsi penelitian dengan ruang lingkup sebagai berikut :

1) Pelaksanaan Penelitian genetika, pemuliaan, perbenihan dan pemanfaatan plasma nutfah tanaman hias;

2) Pelaksanaan penelitian morfologi, fisiologi, ekologi, entomologi dan fitopatologi tanaman hias;

3) Pelaksanaan penelitian komponen teknologi sistem dan usaha agribisnis tanaman hias; 4) Pemberian pelayanan teknik kegiatan penelitian tanaman hias;

5) Penyiapan kerja sama, informasi dan dokumentasi serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil penelitian tanaman hias;

6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

Balai Penelitian Tanaman Hias dalam periode 2010 – 2014 merumuskan visi sebagai berikut menjadi lembaga penelitian tanaman hias berkelas dunia (2014) dalam menghasilkan teknologi inovatif mendukung industri florikultura yang berdaya saing, berkelanjutan, dan berbasis sumberdaya lokal. Untuk mencapai visi tersebut, Balithi menempuh strategi sebagai berikut (1) penajaman prioritas masalah, (2) pemahaman kekuatan dan kelemahan internal, (3) dukungan kepada pelaku agribisnis, (4) pemanfaatan sumberdaya nasional secara optimal, dan (5) pengembangan jaringan informasi serta kerjasama penelitian.

Misi merupakan rumusan cara dan panduan untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan. Adapun Misi Balithi adalah sebagai berikut.

1. Menghasilkan, mendesiminasikan, dan merekomendasikan pengembangan teknologi inovatif yang berwawasan lingkungan dan berbasis sumberdaya lokal guna mendukung terwujudnya industri florikultura berkelas dunia;

(7)

vi

2. Meningkatkan kualitas dan kapasitas sumberdaya penelitian serta memanfaatkannya secara

efisien dan efektif;

3. Mengembangkan jaringan kerjasama nasional dan internasional melalui pola kemitraan menuju kemandirian IPTEK florikultura.

Sejalan dengan visi dan misi tersebut, Balithi diharapkan tidak saja mampu menghasilkan berbagai teknologi strategis berlandaskan IPTEK yang inovatif, tetapi juga dapat mempercepat diseminasi teknologi kepada pengguna. Sebagai institusi utama dalam penelitian tanaman hias, berbagai teknologi yang dihasilkan Balithi diharapkan dapat berkontribusi nyata terhadap perbaikan tiga kondisi kritikal yang saling terkait, yaitu sistem agribisnis tanaman hias kompetitif, kelestarian agroekosistem, dan peningkatan kesejahteraan kehidupan petani. Dalam menjalankan visi dan misinya, Balithi menetapkan tujuan sebagai berikut (1) Menghasilkan varietas unggul baru (VUB), benih sumber bermutu tinggi, dan teknologi inovatif mendukung industri florikultura yang berdaya saing; (2) Mengelola dan mengembangkan potensi sumberdaya genetik tanaman hias; (3) Mendiseminasikan dan merekomendasikan pengembangan hasil-hasil penelitian unggulan melalui jaringan penelitian dan pengkajian (litkaji) dan kemitraan dengan pemerintah daerah dan swasta; (4) Meningkatkan kapasitas dan kompetensi sumberdaya penelitian tanaman hias; (5) Meningkatkan publisitas kelembagaan dan pelayanan informasi IPTEK berkelas dunia; serta (6) Membangun jaringan IPTEK tanaman hias nasional dan internasional.

Adapun sasaran yang ingin dicapai ialah (1) Dihasilkannya 58 VUB, 1.115.000 benih sumber bermutu tinggi, dan 17 teknologi produksi dan perbenihan tanaman hias, dan peningkatan 50% sertifikat HKI dari periode 2005-2009; (2) Terkelolanya 765 aksesi dan 7025 individu tanaman sumberdaya genetik tanaman hias; (3) Meningkatnya penyebaran hasil-hasil penelitian hias unggulan dan rekomendasi pengembangannya minimal 50% dari periode 2005-2009 melalui jaringan penelitian dan pengkajian (litkaji) dan kemitraan dengan pemerintah daerah dan swasta; (4) Meningkatnya kapasitas dan kompetensi sumberdaya penelitian tanaman hias minimal 50% dari periode 2005-2009; (5) Meningkatnya publisitas kelembagaan dan pelayanan informasi IPTEK tanaman hias berkelas dunia minimal 50% dari periode 2005-2009; serta (6) Meningkatnya jaringan IPTEK tanaman hias nasional dan internasional minimal 50% dari periode 2005-2009.

Dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, Balithi melaksanakan subkegiatan penelitian dan pengembangan Puslitbang Hortikultura sebagai berikut :

(1). Pengelolaan sumberdaya genetik tanaman hias sebagai bahan perakitan VUB;

(2). Perakitan VUB berdaya saing tinggi, tahan terhadap cekaman lingkungan dan diminati konsumen; (3). Penyediaan teknologi produksi benih dan benih sumber bermutu tinggi varietas unggul

(8)

vii

tanaman hias;

(4). Penyediaan teknologi produksi tanaman hias yang efisien dan antisipatif terhadap perubahan iklim;

(5). Pengelolaan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) utama tanaman hias yang ramah lingkungan berbasis sumberdaya local;

(6). Analisis kelayakan teknologi tanaman hias dan preferensi konsumen; (7). Diseminasi dan rekomendasi pengembangan inovasi tanaman hias; (8). Kerjasama kemitraan pengembangan inovasi tanaman hias;

(9). Peningkatan kapasitas dan pembinaan kompetensi sumberdaya penelitian tanaman hias; (10). Peningkatan mutu kinerja unit-unit pelayanan jasa tanaman hias;

(11). Pengembangan kapasitas teknologi informasi;

(12). Kemitraan jaringan IPTEK tanaman hias nasional dan internasional.

Pada tahun 2011 Balai Penelitian Tanaman Hias melaksanakan kegiatan sebanyak empat penelitian dan dua diseminasi dengan 7 indikator capaian kinerja dari 4 RPTP dan 2 RDHP. Capaian Kinerja tahun 2011 telah mencapai target yang telah ditetapkan di dalam IKU, RKT, dan PK Tahun 2011 dengan kategori keberhasilan 100% (berhasil) dan beberapa di antaranya bahkan melebihi 100 persen (sangat berhasil). Capaian kinerja kegiatan ialah sebagai berikut (1) tambahan 176 aksesi plasma nutfah tanaman hias terkoleksi, terkarakterisasi dan terkonservasi; (2) pelepasan 20 VUB dan launching/peluncuran 45 VUB; (3) 2 teknologi produksi dan perbenihan, serta (4) 2 teknologi pengendalian opt utama tanaman hias; 42.136 planlet benih inti/sumber anggrek dan tanaman hias lain serta 503.087 benih stek inti/sumber krisan. Hasil kegiatan diseminasi meliputi 1 seminar, 1 open house, 9 pameran inovasi hortikultura, 5 kerjasama penelitian dan 5 lokasi pengawalan. Pencapaian output berkisar antara 100,00% s/d 1.755,67%. Dari 7 target output, pencapaian target outputnya ialah sebagai berikut 1 target pencapaiannya lebih dari 200% (251,54% dan 1.755,67%) dan 6 target pencapaiannya 100,00% s/d 180,00% (100%, 110,00%, 133,33%, dan 166,67%). Contohnya ialah kegiatan Unit Pengelola Benih Sumber Tanaman Hias dengan realisasi fisik 1.755,67% dan kegiatan diseminasi dengan realisasi 100%, khususnya pada kegiatan open house, kerjasama penelitian, dan pengembangan lokasi kawasan tanaman hias.

Anggaran yang dikelola Balithi tercantum pada DIPA tahun 2011 sebesar Rp. 11.577.942.000,00. Anggaran tersebut digunakan untuk mendanai Program Penerapan Kepemerintahan yang baik (good govermance) dengan anggaran Rp. 10.240.007.000,00 dan Program Peningkatan Ketahanan Pangan dengan anggaran Rp. 1.337.935.000,00. Penyerapan anggaran sampai akhir Desember 2011 mencapai Rp. 11.389.517.026,00 atau 98,37% dari pagu anggaran

(9)

viii

dengan masing-masing realisasi pada Program Penerapan Kepemerintahan yang baik sebesar Rp. 10.064.251.826,00 atau 98,28% dan Program Peningkatan Ketahanan Pangan sebesar Rp. 1.325.265.200,00 atau 99,05%.

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Balithi pada tahun 2011 sebesar Rp. 104.907.954,- dari target PNBP tahun 2011 Rp. 94.331.000,- atau mencapai 111,21 %. Dengan perincian penerimaan umum PNBP sebesar Rp. 14.660.454,- atau sebesar 382,68 % dari target penerimaan umum PNBP sebesar Rp. 3.831.000,-), dan penerimaan fungsional PNBP sebesar Rp. 90.247.500,- atau sebesar 99.72 % dari target penerimaan fungsional PNBP sebesar Rp. 90.500.000,- .

(10)

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Kondisi Balai Penelitian Tanaman Hias

Balai Penelitian Tanaman Hias berlokasi di Jl. Raya Ciherang Pacet, Cianjur-Jawa Barat yang mengendalikan tiga Kebun Percobaan (KP), yaitu KP Pasarminggu di Jakarta, KP Cipanas dan KP Segunung di Cianjur. Balai Penelitian Tanaman Hias memiliki fasilitas penelitian terdiri atas (1) tiga kebun percobaan, masing-masing KP Segunung seluas 10,58 ha, KP Cipanas 7,50 ha, dan KP Pasarminggu 0,38 ha, (2) rumah kaca sebanyak 15 unit dan rumah plastik/sere 35 unit, serta (3) laboratorium virologi, mikologi/bakteriologi, biokontrol masing-masing 1 unit, laboratorium kultur jaringan 3 unit dan laboratorium UPBS 1 unit. Fasilitas lainnya terdiri atas sarana listrik, irigasi, jalan kebun, alat/mesin pertanian dan sarana transportasi. Semua fasilitas tersebut digunakan secara optimal untuk mendukung kinerja penelitian dan pengembangan tanaman hias.

Program penelitian diarahkan untuk memecahkan berbagai masalah terutama penyediaan varietas unggul untuk substitusi impor, penyediaan benih sumber bermutu tinggi, peningkatan mutu hasil, produksi dan produktivitas, pengendalian hama dan penyakit, analisis kelayakan teknologi dan preferensi, dan faktor-faktor lain yang turut menentukan pencapaian sistem usaha tanaman hias yang berdaya saing dan berkelanjutan. Sampai dengan tahun 2011 Balai Penelitian Tanaman Hias telah melepas berbagai varietas unggul tanaman hias, yaitu 4 varietas unggul Phalaenopsis, 8 varietas Spathoglottis, 39 varietas krisan, 8 varietas anyelir, 11 varietas lili, 17 varietas mawar, 20 varietas gladiol, 1 varietas sedap malam, 3 varietas Costus, 3 varietas Alpinia, dan 5 varietas Anthurium. Sebagian varietas tersebut telah diadopsi petani dan pengusaha sebagai komponen utama pengembangan agribisnis tanaman hias di tanah air. Selain varietas unggul, Balai Penelitian Tanaman Hias juga menghasilkan teknologi perbanyakan benih secara in vitro dan in vivo, teknologi produksi yang efisien dan ramah lingkungan, teknologi pengendalian OPT utama, produk biopestisida dan teknik deteksi cepat virus. Teknologi tersebut telah didiseminasikan melalui berbagai kegiatan, di antaranya PRIMATANI, gelar teknologi, pameran, seminar, simposium, jurnal primer, forum komunikasi penelitian dan lain-lain.

Dalam rangka meningkatkan kapasitas, publisitas dan pengembangan hasil penelitian, Balai Penelitian Tanaman Hias telah melaksanakan kerjasama dengan berbagai institusi di dalam dan luar negeri. Kerjasama penelitian di dalam negeri melibatkan Perguruan tinggi, BATAN, Direktorat Perbenihan dan Sarana Prasarana Hortikultura, Direktorat Budidaya Tanaman Hias, Dinas Pertanian Propinsi dan Kabupaten/Kota, BB Biogen, BB Pasca Penen, BPTP, PEMDA, Asosiasi, pengusaha swasta

(11)

2

dan kelompok tani. Kerjasama penelitian dengan institusi di luar negeri melibatkan IAEA, PRI - The Netherlands, dan SAKATA-Japan. Kerjasama tersebut diarahkan pada upaya peningkatan kompetensi tenaga SDM, pengembangan teknik, protokol, dan prosedur pemuliaan, perbenihan, budidaya yang efisien dan ramah lingkungan, serta diseminasi hasil-hasil penelitian.

1.2. Tugas

Balai Penelitian Tanaman Hias memiliki tugas pokok sebagai unit pelaksana teknis di bidang penelitian dan pengembangan tanaman hias di bawah koordinasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

1.3. Fungsi

Balai Penelitian Tanaman Hias mempunyai fungsi :

1) pelaksanaan Penelitian genetika, pemuliaan, perbenihan dan pemanfaatan plasma nutfah tanaman hias;

2) pelaksanaan penelitian morfologi, fisiologi, ekologi, entomologi dan fitopatologi tanaman hias;

3) pelaksanaan penelitian komponen teknologi sistem dan usaha agribisnis tanaman hias; 4) pemberian pelayanan teknik kegiatan penelitian tanaman hias;

5) penyiapan kerja sama, informasi dan dokumentasi serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil penelitian tanaman hias;

6) pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga. 1.4. Struktur Organisasi dan Jumlah Pegawai

Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi), merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) eselon IIIa di bawah koordinasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura (Puslitbang Hortikultura), Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian). Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian (SK Mentan) No. 63/Kpts/OT.210/1/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja, Balithi mempunyai tugas melaksanakan penelitian tanaman hias, dipimpin oleh seorang Kepala Balai yang membawahi tiga pejabat struktural eselon IVa, yaitu (a) Sub Bagian Tata Usaha, (b) Seksi Pelayanan Teknik dan (c) Seksi Jasa Penelitian, serta (d) Kelompok Peneliti dan Jabatan Fungsional lainnya. Peneliti tergabung dalam tiga kelompok bidang disiplin ilmu, yaitu Kelompok Peneliti Pemuliaan dan

(12)

3

Sumberdaya Genetik, Kelompok Peneliti Fisiologi dan Agroekonomi, serta Kelompok Peneliti Hama dan Penyakit.

Struktur Organisasi Balai Penelitian Tanaman Hias.

Kepala Balai

Seksi Pelayanan Teknik

Seksi Jasa Penelitian

Sub-Bag Tata Usaha

Kelompok Jabatan Fungsional

Kebun Percobaan Segunung

Kebun Percobaan Cipanas

(13)

4

Sebaran PNS Balithi pada tahun 2011 berdasarkan golongan dan pendidikan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Sebaran PNS Balithi Berdasarkan Golongan dan Pendidikan per 31 Desember 2011.

GOL Tingkat Pendidikan JUMLAH

S3 S2 S1 SM S0 SLTA SLTP SD IV/e 3 2 - - - 5 IV/d - 2 - - - 2 IV/c 1 3 1 - - - 5 IV/b 1 1 1 - - - 3 IV/a 2 4 - - - 6 III/d 1 3 5 - - 1 - - 10 III/c - 4 3 1 2 3 - - 13 III/b - 3 10 - - 20 - - 33 III/a - - 3 - - 9 - - 12 II/d - - 1 - - 4 - - 5 II/c - - - - 1 5 1 - 7 II/b - - - 17 2 - 19 II/a - - - 12 2 4 18 I/d - - - 2 3 5 I/c - - - 1 1 I/b - - - 0 I/a - - - 0 JUMLAH 8 22 24 1 3 71 7 8 144

(14)

5

Pada akhir tahun 2011 Balithi memiliki 48 orang tenaga fungsional peneliti dan 44 orang tenaga fungsional teknisi litkayasa. Sebaran tenaga fungsional peneliti dan teknisi litkayasa Balithi disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Sebaran Tenaga Peneliti dan Teknisi Litkayasa berdasarkan Jabatan Fungsional per 31 Desember 2011.

No. Jabatan Fungsional Jumlah No. Jabatan Fungsional Jumlah

I. Peneliti II. Teknisi Litkayasa

1.1 Peneliti Utama 7 2.1 Teknisi Litkayasa

Penyelia 10

1.2 Peneliti Madya 13 2.2 Teknisi Litkayasa

Pelaksana Lanjutan 9 1.3 Peneliti Muda 9 2.3 Teknisi Litkayasa

Pelaksana 2

1.4 Peneliti Pratama 14 2.4 Teknisi Litkayasa Pemula 0 1.5 Peneliti Non Klas 5 2.5 Teknisi Litkayasa Non

Kelas 23

Jumlah Pegawai

Fungsional 48 44

Selama tahun 2011 Balithi melaksanakan pembinaan dengan mengirim tenaga SDM untuk mengikuti pelatihan/magang/workshop ke berbagai pelatihan yang diselenggarakan di lingkup Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian maupun pelatihan yang diselenggarakan oleh instansi di luar Kementerian Pertanian.

Pegawai Balithi yang memasuki masa pensiun dan mutasi ke instansi lain pada tahun 2011 sebanyak lima orang, terdiri dari 2 orang pegawai memasuki masa pensiun dan 3 orang pegawai mutasi ke instansi lain.

(15)

6

II.

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

Rencana Strategis merupakan dokumen perencanaan yang berisikan tentang arahan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi, program dan kegiatan penelitian tanaman hias yang akan dilaksanakan selama lima tahun ke depan (2010-2014) (Lampiran 1).

2.1 Visi

”Menjadi lembaga penelitian tanaman hias berkelas dunia (2014) dalam menghasilkan teknologi inovatif mendukung industri florikultura yang berdaya saing, berkelanjutan, dan berbasis sumberdaya lokal”.

2.2 Misi

1. Menghasilkan, mendesiminasikan, dan merekomendasikan pengembangan teknologi inovatif yang berwawasan lingkungan dan berbasis sumberdaya lokal guna mendukung terwujudnya industri florikultura berkelas dunia,

2. Meningkatkan kualitas dan kapasitas sumberdaya penelitian serta memanfaatkannya secara efisien dan efektif,

3. Mengembangkan jaringan kerjasama nasional dan internasional melalui pola kemitraan menuju kemandirian IPTEK florikultura.

2.3 Tujuan

1. Menghasilkan varietas unggul baru (VUB), benih sumber bermutu tinggi, dan teknologi inovatif mendukung industri florikultura yang berdaya saing,

2. Mengelola dan mengembangkan potensi sumberdaya genetik tanaman hias,

3. Mendiseminasikan dan merekomendasikan pengembangan hasil-hasil penelitian unggulan melalui jaringan penelitian dan pengkajian (litkaji) dan kemitraan dengan pemerintah daerah dan swasta,

4. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi sumberdaya penelitian tanaman hias,

5. Meningkatkan publisitas kelembagaan dan pelayanan informasi IPTEK berkelas dunia, 6. Membangun jaringan IPTEK tanaman hias nasional dan internasional.

(16)

7

2.4 Sasaran

1. Dihasilkannya 58 VUB, 1.115.000 benih sumber bermutu tinggi, 17 teknologi produksi dan perbenihan tanaman hias, serta peningkatan 50% sertifikat HKI dari periode 2005-2009,

2. Terkelolanya 775 aksesi sumberdaya genetik tanaman hias,

3. Meningkatnya penyebaran hasil-hasil penelitian tanaman hias unggulan dan rekomendasi pengembangannya minimal 50% dari periode 2005-2009 melalui jaringan penelitian dan pengkajian (litkaji) serta kemitraan dengan pemerintah daerah dan swasta,

4. Meningkatnya kapasitas dan kompetensi sumberdaya penelitian tanaman hias minimal 50% dari periode 2005-2009,

5. Meningkatnya publisitas kelembagaan dan pelayanan informasi IPTEK tanaman hias berkelas dunia minimal 50% dari periode 2005-2009,

6. Meningkatnya jaringan IPTEK tanaman hias nasional dan internasional minimal 50% dari periode 2005-2009.

2.5 Arah Kebijakan

1. Memfokuskan penyediaan VUB, benih bermutu, dan teknologi inovatif tanaman hias berbasis HKI dengan memanfaatkan sumberdaya lokal untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam negeri, substitusi impor, bahan baku industri (atsiri, farfum, dan kosmetik), meningkatkan devisa dan mengantisipasi dampak perubahan iklim di sektor pertanian,

2. Mengelola sumberdaya genetik tanaman hias untuk mendukung perakitan VUB,

3. Mendorong peningkatan adopsi melalui diseminasi dan rekomendasi pengembangan inovasi tanaman hias untuk peningkatan kesejahteraan pelaku usaha dan konsumen tanaman hias, 4. Mempercepat peningkatan kapasitas dan kompetensi sumberdaya penelitian tanaman hias

melalui perencanaan dan implementasi pengembangan institusi yang berkelanjutan,

5. Mendorong akreditasi dan sertifikasi unit-unit pelayanan jasa tanaman hias untuk memenuhi kebutuhan pengguna,

6. Mengembangkan perangkat teknologi informasi, memperluas jaringan komunikasi, dan membangun kemitraan dengan komunitas IPTEK tanaman hias di tingkat nasional dan internasional.

(17)

8

2.6 Kegiatan Utama Balai Penelitian Tanaman Hias Tahun 2010 – 2014

1. Pengelolaan Sumberdaya Genetik Tanaman Hias Sebagai Bahan Perakitan VUB Kegiatan :

1.1. Pengelolaan dan pemanfaatan plasma nutfah anggrek, krisan dan tanaman hias potensial mencakup koleksi, karakterisasi, konservasi, praevaluasi dan dokumentasi.

2. Perakitan VUB Berdaya Saing, Tahan Terhadap Cekaman Lingkungan dan Diminati Konsumen Kegiatan :

2.1. Perakitan varietas unggul anggrek mencakup subkegiatan,

a. Hibridisasi dan seleksi Phalaenopsis bunga besar, Phalaenopsis multiflora, Dedrobium bunga potong, Dendrobium pot, Vanda dan anggrek lainnya,

b. Induksi mutasi Phalaenopsis, Dendrobium, dan anggrek lainnya, c. Fusi protoplas mencakup Phalaenopsis dan anggrek lainnya, d. Penyelamatan embrio Cymbidium dan Inter generik dan Seksi, e. Transformasi genetik untuk introduksi karakter spesifik,

f. Aplikasi biologi molekular yang mencakup identifikasi dan isolasi gen pengendali sifat spesifik, Quantitative Trait Locus (QTL), dan analisis kekerabatan, dan

g. Pelepasan varietas unggul anggrek.

2.2. Perakitan varietas unggul krisan mencakup subkegiatan,

a. Hibridisasi dan seleksi krisan tipe spray, krisan tipe standar, dan krisan tipe pot, b. Induksi mutasi krisan tipe spray, krisan tipe standar, dan krisan tipe pot,

c. Transformasi genetik krisan tipe standar,

d. Aplikasi biologi molekular yang mencakup identifikasi dan isolasi gen pengendali sifat spesifik, QTL, dan analisis kekerabatan, dan

e. Pelepasan varietas unggul krisan.

2.3. Perakitan dan pelepasan varietas unggul tanaman hias potensial mencakup subkegiatan, a. Perakitan varietas unggul Lili, Mawar, Anyelir, Gladiol, Tagetes, Zinnia, Araceae, dan

Zingiberaceae, dan

b. Pelepasan varietas unggul Lili, Mawar, Anyelir, Gladiol, Tagetes, Zinnia, Araceae, dan Zingiberaceae.

3. Penyediaan Teknologi Produksi Benih dan Benih Sumber Bermutu Tinggi Varietas Unggul Tanaman Hias

Kegiatan :

3.1. Teknologi perbanyakan anggrek secara in vitro melalui embriogenesis somatik untuk Phalaenopsis, Dendrobium dan Vanda,

(18)

9

3.2. Organogenesis dan embriogenesis Phalaenopsis, Dendrobium dan Vanda,

3.3. Teknologi perbanyakan benih sumber krisan tipe spray, krisan tipe standar, dan krisan tipe pot,

3.4. Teknologi perbanyakan benih sumber tanaman hias potensial Lili, Mawar, Anyelir, Gladiol, Tagetes, Zinnia, Araceae, dan Zingiberaceae,

3.5. Penyediaan benih sumber anggrek secara in vitro Phalaenopsis, Dendrobium dan Vanda, 3.6. Penyediaan benih sumber krisan tipe spray, krisan tipe standar, dan krisan tipe pot,

3.7. Perbanyakan benih sumber tanaman hias potensial Lili, Mawar, Anyelir, Gladiol, Tagetes, Zinnia, Araceae, dan Zingiberaceae,

3.8. Penguatan kelembagaan Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) tanaman hias.

4. Penyediaan Teknologi Produksi Tanaman Hias yang Efisien dan Antisipatif Terhadap Perubahan Iklim

Kegiatan :

4.1. Peningkatan Produksi dan Mutu Hasil Anggrek, Krisan dan Tanaman Hias Potensial.

5. Pengelolaan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Utama Tanaman Hias Yang Ramah Lingkungan Berbasis Sumberdaya Lokal

Kegiatan :

5.1. Studi bioekologi dan deteksi cepat untuk hama utama dan penyakit utama,

5.2. Pengendalian OPT utama yang mencakup seleksi mikroba antagonis, perakitan biopestisida, dan uji kemangkusan

6. Analisis Kelayakan Teknologi Tanaman Hias dan Preferensi Konsumen Kegiatan :

6.1. Analisis kelayakan teknologi dan preferensi konsumen Anggrek, Krisan dan Tanaman hias potensial.

7. Diseminasi dan Rekomendasi Pengembangan Inovasi Tanaman Hias Kegiatan :

7.1. Diseminasi dan rekomendasi pengembangan inovasi tanaman hias mencakup gelar teknologi, pameran, seminar, dan dukungan Pengembangan Kawasan Agribisnis hortikultura (PKAH).

8. Kerjasama Kemitraan Pengembangan Inovasi Tanaman Hias Kegiatan :

8.1. Kerjasama Kemitraan Pengembangan Inovasi Tanaman Hias melalui jaringan Penelitian dan Pengkajian (Litkaji) dan dengan Pemerintah Daerah dan Swasta.

(19)

10

9. Peningkatan Kapasitas dan Pembinaan Kompetensi Sumberdaya Penelitian Tanaman Hias

Kegiatan :

9.1. Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Sumberdaya Penelitian Tanaman Hias yang mencakup subkegiatan,

a. Pendidikan dan pelatihan tenaga fungsional, b. Pendidikan dan pelatihan tenaga pendukung,

c. Laboratorium, rumahkaca/kasa dan kebun percobaan, d. Sarana dan prasarana pendukung penelitian, dan e. Sistem Informasi Manajemen (SIM).

10. Peningkatan Mutu Kinerja Unit-unit Pelayanan Jasa Tanaman Hias Kegiatan :

10.1. Peningkatan Mutu Kinerja Unit-unit Pelayanan Jasa Tanaman Hias mencakup,

a. Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu Balai Penelitian Tanaman Hias (ISO 9001-2008), b. Perluasan ruang lingkup Akreditasi Laboratorium Penguji (SNI 19 17025-2005), dan c. Sertifikasi Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS).

11. Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Kegiatan :

11.1. Peningkatan Kinerja Sistem Teknologi Informasi mencakup, a. Pemutakhiran website Balai Penelitian Tanaman Hias, b. Perpustakaan digital, dan

c. Up-grading fasilitas pendukung.

12. Kemitraan Jaringan IPTEK Tanaman Hias Nasional dan Internasional Kegiatan :

12.1. Perluasan Kemitraan Jaringan IPTEK Tanaman Hias mencakup lingkup,

a. Nasional dengan jaringan litkaji, perguruan tinggi, pemerintah daerah, swasta, dan asosiasi dalam bidang florikultura, dan

b. Internasional dengan perguruan tinggi, lembaga penelitian, swasta dan asosiasi dalam bidang florikultura.

(20)

11

2.7 Indikator Kinerja Utama 2010 - 2014

Indikator Kinerja Utama Balai Penelitian Tanaman Hias pada periode tahun 2010 – 2014 ialah varietas unggul baru berjumlah 58 VUB, plasma nutfah sebanyak 775 aksesi, benih sumber sebanyak 1.115.000 benih, dan teknologi budidaya sebanyak 17 teknologi seperti pada Tabel 3.

Tabel 3. Indikator Kinerja Utama Tahun 2010-2014

No Indikator TARGET

2010 2011 2012 2013 2014 Total

1. Varietas Unggul Baru (VUB) 13 12 18 9 6 58

2. Plasma Nutfah yang

Terkonservasi dan Terkarakterisasi

120 160 175 155 165 775

3. Benih Sumber

Benih inti/Benih sumber anggrek dan tanaman hias lain (planlet)

1800 2400 3100 3700 4000 15000

Benih inti/Benih sumber krisan (stek) 150000 200000 250000 250000 250000 1100000

Jumlah 151.800 202.400 253.100 253.700 254.000 1.115.000

4. Teknologi Budidaya Produksi

hortikultura Ramah Lingkungan 5 3 3 3 3 17

Capaian Indikator Kegiatan Utama (IKU) tahun 2011

Indikator Kegiatan Utama yang dilaksanakan Balai Penelitian Tanaman Hias tahun anggaran 2011 ialah varietas unggul baru, plasma nutfah, benih sumber anggrek, krisan dan tanaman hias lain serta teknologi budidaya ramah lingkungan. Target indikator kegiatan utama yang dicapai Balai Penelitian Tanaman Hias tahun anggaran 2011 untuk varietas unggul baru sebanyak 12 VUB, plasma nutfah sebanyak 160 aksesi, benih sumber anggrek, krisan dan tanaman hias lain sebanyak 202.400 stek dan planlet (2.400 planlet dan 200.000 stek) serta teknologi budidaya ramah lingkungan sebanyak 3 teknologi (Lampiran 5).

(21)

12

Rencana Kinerja Tahun 2011

Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2011 merupakan rencana kinerja tahun pertama dari Rencana Stratejik tahun 2010 – 2014 Balai Penelitian Tanaman Hias. Rencana Kinerja Tahun 2011 disusun dengan memperhatikan kondisi lingkungan strategis nasional dan global, kebutuhan pengguna, ketersediaan sumberdaya, dan mengacu pada kebijakan lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian. Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2011 berisi tentang uraian, indikator dan rencana tingkat capaian sasaran, program kegiatan, indikator kinerja (masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan dampak), serta rencana tingkat capaian (Lampiran 2). Uraian rencana kinerja tahunan Tahun 2011 disajikan sebagai berikut.

Rencana Tingkat Capaian (target) Sasaran

Dalam upaya menghasilkan keluaran penelitian dan pengembangan tanaman hias yang akuntabel, maka ditetapkan rencana tingkat capaian (target) sasaran sebagai berikut.

a. Sebanyak 12 VUB anggrek phalaenopsis bunga standar, anggrek phalaenopsis tipe Multiflora, anggrek dendrobium bunga potong, anggrek vanda, krisan terseleksi tipe standar, krisan pot, krisan tipe spray, anyelir, gladiol, dan mawar pot.

b. Tambahan 160 asesi koleksi, karakterisasi dan asesi terkonservasi plasma nutfah phalaenopsis, dendrobium, vanda, oncidium, cattleya, dan paphiopedilum, dan krisan.

c. Sebanyak 2.400 planlet benih inti/sumber anggrek dan tanaman hias lain dan 200.000 setek berakar benih inti/sumber krisan.

d. Sebanyak 3 teknologi Budidaya Produksi Hortikultura Ramah Lingkungan.

e. Diseminasi inovasi tanaman hias (1 open house dan 5 pameran); terwujudnya kerjasama bidang tanaman hias (5 kerjasama), dan meningkatnya pemanfaatan teknologi tanaman hias (5 lokasi).

Kegiatan Penelitian dan Diseminasi Tahun 2011

Pada tahun 2011 Balai Penelitian Tanaman Hias menetapkan 6 kegiatan penelitian yang terkait dengan Program utama Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dan Kegiatan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, yaitu

(a) Pengkayaan, Pengelolaan, Pemanfaatan dan pelestarian Sumberdaya Genetik Tanaman Hias, dengan kegiatan sebagai berikut.

(22)

13

 Pengelolaan dan pemanfaatan plasma nutfah anggrek, krisan dan tanaman hias lainnya (anyelir, gladiol, mawar, lili, anthurium dan aglaonema).

b. Penelitian pemuliaan, perbaikan sistem produksi dan teknologi budidaya tanaman hias, terdiri atas 3 kegiatan, yaitu

 Perakitan Varietas Unggul Baru (VUB) tanaman hias.

 Teknologi produksi dan perbenihan tanaman hias yang efisien dan antisipatif terhadap perubahan iklim

 Teknologi pengelolaan organisme pengganggu tumbuhan utama tanaman hias.

c. Pengembangan Kapasitas Produksi Benih Sumber Tanaman Hias, terdiri atas 1 kegiatan, yaitu

 Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) tanaman hias.

d. Pengembangan sistem sistem informasi, komunikasi, diseminasi dan umpan balik inovasi pertanian, mencakup 1 kegiatan, yaitu

 Diseminasi teknologi tanaman hortikultura.

Indikator Kinerja dan Rencana Tingkat Capaian RPTP/RDHP 2011

Indikator kinerja merupakan ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja masing-masing RPTP/RDHP/RKOT dan satuan indikatornya diuraikan sebagai berikut.

a. Pengelolaan dan pemanfaatan plasma nutfah anggrek, krisan dan tanaman hias lainnya (anyelir, gladiol, mawar, lili, anthurium dan aglaonema)

a.1. Masukan :

a.1.1. Dana : Rp 120.800.000,00 a.1.2. SDM : 21 orang

a.2. Keluaran :

Tambahan asesi koleksi, tambahan data karakterisasi dan tambahan asesi terkonservasi Plasma Nutfah (PN) 6 genus anggrek (100 asesi ), Phalaenopsis (30), Dendrobium (30), Vanda (15), Oncidium (10), Cattleya (5), dan Paphiopedilum (10); 60 asesi plasma nutfah tanaman hias (30 asesi krisan dan 30 asesi tanaman hias lain – gladiol, alpinia dan anthurium); dan tersedianya 5 dokumen data base plasma nutfah anggrek dan tanaman hias lain

(23)

14

a.3. Hasil :

Terkelolanya plasma nutfah Phalaenopsis (30), Dendrobium (30), Vanda (15), Oncidium (10), Cattleya (5), dan Paphiopedilum (10); 30 asesi krisan dan 30 asesi tanaman hias lain – gladiol, alpinia dan anthurium); dan terdokumentasinya 5 paket data base plasma nutfah anggrek dan tanaman hias lain

a.4. Benefit :

a.4.1. Berkembangnya sistem pengelolaan koleksi plasma nutfah dan digunakannya database karakter morfologi untuk perakitan varietas unggul tanaman hias

a.4.2. Meningkatnya penggunaan aksesi plasma nutfah untuk kegiatan pemuliaan varietas tanaman hias

a.5. Dampak :

Meningkatnya kontribusi penelitian pengelolaan plasma nutfah sebesar 30% dalam pengembangan industri tanaman hias nasional

b. Perakitan Varietas Unggul Baru (VUB) tanaman hias b.1. Masukan :

b.1.1. Dana : Rp 315.100.000,00 b.1.2. SDM : 42 orang

b.2. Keluaran :

3 varietas anggrek phalaenopsis bunga standar warna kuning, putih dan ungu yang siap dilepas, 13 populasi individu varietas unggul tipe baru Phalaenopsis; 3-5 klon harapan anggrek phalaenopsis tipe Multiflora; 10 klon terpilih anggrek dendrobium bunga potong; 2 Klon terseleksi anggrek dendrobium pot; 2 klon terpilih anggrek vanda; 2 kandidat mutan solid terpilih anggrek dendrobium dan phalaenopsis; 5 klon F1 krisan terseleksi tipe standar warna kuning, putih dan merah; 3 klon F1 krisan pot; 10 populasi F1 krisan tipe spray; 2 kandidat mutan solid krisan tipe standar; 10 klon siap diluncurkan (2 klon lili, 2 klon anyelir, 4 klon gladiol, dan 2 klon mawar pot)

b.3. Hasil :

Dilepasnya 3 varietas anggrek phalaenopsis bunga standar warna kuning, putih dan ungu; terkelolanya 13 populasi individu varietas unggul tipe baru Phalaenopsis; 3-5 klon harapan anggrek phalaenopsis tipe Multiflora; 10 klon terpilih anggrek dendrobium bunga potong; 2 Klon terseleksi anggrek dendrobium pot; 2 klon terpilih anggrek vanda; 2 kandidat mutan solid terpilih anggrek dendrobium dan phalaenopsis; 5 klon F1 krisan terseleksi tipe standar warna kuning, putih dan merah; 3 klon F1 krisan pot; 10 populasi F1 krisan

(24)

15

tipe spray; 2 kandidat mutan solid krisan tipe standar; 10 klon siap diluncurkan (2 klon lili, 2 klon anyelir, 4 klon gladiol, dan 2 klon mawar pot)

b.4. Benefit :

Termanfaatkannya VUB anggrek unggul phalaenopsis (bunga standar, multiflora dan mutan); dendrobium pot, bunga potong dan mutan; vanda; krisan tipe standar, spray, pot, dan mutan; serta lili, anyelir, gladiol, dan mawar pot)

b.5. Dampak :

b.5.1. Berkurangnya impor anggrek-anggrek, krisan dan tanaman hias lain dari Negara lain

b.5.2. Meningkatnya produktivitas dan kualitas hasil anggrek anggrek, krisan dan tanaman hias lain

b.5.3. Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani b.5.4. Meningkatnya daya saing anggrek dalam negeri.

c. Teknologi produksi dan perbenihan tanaman hias yang efisien dan antisipatif terhadap perubahan iklim

c.1. Masukan :

c.1.1. Dana : Rp 159.600.000,00 c.1.2. SDM : 25 orang

c.2. Keluaran :

6 paket teknologi kultur jaringan anggrek phalaenopsis, dendrobium, vanda, dan krisan; 1 paket teknologi budidaya krisan di lahan terbuka dan aspek ekonominya; dan 1 varietas spray dan 1 varietas standard Balithi yang adaptif di lahan terbuka

c.3. Hasil :

Tersedianya 6 paket teknologi kultur jaringan anggrek phalaenopsis, dendrobium, vanda, dan krisan; 1 paket teknologi budidaya krisan di lahan terbuka dan aspek ekonominya; dan 1 varietas spray dan 1 varietas standard Balithi yang adaptif di lahan terbuka

c.4. Benefit :

Digunakannya teknologi kultur jaringan anggrek phalaenopsis, dendrobium, vanda, dan krisan, serta dan teknologi budidaya krisan di lahan terbuka dan aspek ekonominya

c.5. Dampak :

Meningkatnya produktivitas, produksi dan kualitas hasil anggrek phalaenopsis, dendrobium, vanda, dan krisan

(25)

16

d. Teknologi pengelolaan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) utama tanaman hias

d.1. Masukan :

d.1.1. Dana : Rp 100.800.000,00 d.1.2. SDM : 15 orang

d.2. Keluaran :

4 pengendalian opt utama tanaman hias: formula bakteri antagonis untuk penyakit busuk lunak pada anggrek phalaenopsis; proteksi silang TMV-O/ORSV pada dendrobium; mikoparasit untuk penyakit karat putih pada krisan; dan pengendalian pengorok daun dan karat pada tanaman krisan di lahan terbuka

d.3. Hasil :

Tersedianya 4 pengendalian opt utama tanaman hias: formula bakteri antagonis untuk penyakit busuk lunak pada anggrek phalaenopsis; proteksi silang TMV-O/ORSV pada dendrobium; mikoparasit untuk penyakit karat putih pada krisan; dan pengendalian pengorok daun dan karat pada tanaman krisan di lahan terbuka

d.4. Benefit :

Dimanfaatkannya paket teknologi pengendalian opt utama tanaman hias d.5. Dampak

Meningkatnya produktivitas, produksi dan kualitas hasil anggrek dan krisan, meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani, serta daya saing anggrek dan krisan dalam negeri. e. Diseminasi teknologi tanaman hortikultura

e.1. Masukan :

e.1.1. Dana : Rp 301.855.000,00 e.1.2. SDM : 28 orang

e.2. Keluaran :

Terselenggaranya diseminasi inovasi tanaman hias (1 open house dan 5 pameran); terwujudnya kerjasama bidang tanaman hias (5 kerjasama); dan meningkatnya pemanfaatan teknologi tanaman hias (5 lokasi)

e.3. Hasil :

Terdiseminasinya inovasi tanaman hias (1 open house dan 5 pameran); terwujudnya kerjasama bidang tanaman hias (5 kerjasama); dan meningkatnya pemanfaatan teknologi tanaman hias (5 lokasi)

e.4. Benefit :

e.4.1 Meningkatnya akselerasi difusi inovasi teknologi tanaman hias untuk mendukung pengembangan kawasan tanaman hias.

(26)

17

e.4.2. Meningkatnya pemanfaatan inovasi teknologi oleh pengguna di sentra produksi

tanaman hias di seluruh Indonesia e.5. Dampak :

e.5.1 Meningkatnya produksi, pendapatan dan kesejahteraan petani tanaman hias di berbagai sentra produksi.

e.5.2. Meningkatnya dayasaing dan ekspor tanaman hias berbasis sumberdaya nasional. f. Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) Tanaman Hias

f.1. Masukan :

f.1.1. Dana : Rp 339.780.000,00 f.1.2. SDM : 25 orang

f.2. Keluaran :

2.400 planlet benih inti/sumber anggrek dan tanaman hias lain: 750 plantlet krisan, anggrek Phalaenopsis sebanyak 200 plantlet, lili 500 plantlet, anthurium sebanyak 450 plantlet dan anyelir sebanyak 500 plantlet. Produksi tanaman hias lain terdiri atas mawar potong sebanyak 1.000 tanaman, mawar mini sebanyak 300 tanaman, gladiol sebanyak 1.000 subang, lili sebanyak 200 umbi dan sedap malam sebanyak 10.000 umbi; dan 200.000 setek benih inti/sumber krisan

f.3. Hasil :

Tersedianya 2.400 planlet benih inti/sumber anggrek dan tanaman hias lain: 750 plantlet krisan, anggrek Phalaenopsis sebanyak 200 plantlet, lili 500 plantlet, anthurium sebanyak 450 plantlet dan anyelir sebanyak 500 plantlet. Produksi tanaman hias lain terdiri atas mawar potong sebanyak 1.000 tanaman, mawar mini sebanyak 300 tanaman, gladiol sebanyak 1.000 subang, lili sebanyak 200 umbi dan sedap malam sebanyak 10.000 umbi; dan 200.000 setek benih inti/sumber krisan

f.4. Benefit :

f.4.1. Meningkatnya akselerasi difusi inovasi teknologi tanaman hias untuk mendukung pengembangan kawasan tanaman hias.

f.4.2. Meningkatnya pemanfaatan benih dan inovasi teknologi produksi benih oleh pengguna di sentra produksi tanaman hias di seluruh Indonesia.

f.5. Dampak :

f.5.1. Tumbuhnya penangkar benih di berbagai sentra produksi tanamann hias di Indonesia yang menggunakan benih sumber UPBS.

(27)

18

f.5.2. Meningkatnya pelayanan produksi dan distribusi benih sumber tanaman hias untuk

penyediaan benih di dalam negeri.

f.5.3. Menurunnya impor benih tanaman hias dari luar negeri

(28)

19

III. AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja dinilai melalui Indikator Keberhasilan, Hasil Pengukuran Kinerja (PUK) (Lampiran 4) berdasarkan Penetapan Kinerja (Lampiran 3) dan Penjelasan Memadai atas Pencapaian Kinerja. Pada bagian berikut diuraikan tentang IKU, PUK dan penjelasan pencapaian kinerja sebagai sarana untuk mengukur akuntabilitas kinerja lingkup Balai Penelitian Tanaman Hias.

3.1. Indikator Keberhasilan

Indikator Kegiatan Utama yang dilaksanakan Balai Penelitian Tanaman Hias tahun anggaran 2011 ialah varietas unggul baru, plasma nutfah, benih sumber anggrek, krisan dan tanaman hias lain serta teknologi budidaya ramah lingkungan. Target indikator kegiatan utama yang dicapai Balai Penelitian Tanaman Hias tahun anggaran 2011 yaitu varietas unggul baru sebanyak 12 VUB, plasma nutfah sebanyak 160 aksesi, benih sumber anggrek, krisan dan tanaman hias lain sebanyak 202.400 stek dan planlet (2.400 planlet dan 200.000 stek) serta teknologi budidaya ramah lingkungan sebanyak 3 teknologi. Realisasi indikator kegiatan utama yang dihasilkan Balai Penelitian Tanaman Hias tahun anggaran 2011 yaitu pelepasan 20 VUB dan launching/peluncuran 45 VUB, plasma nutfah 176 aksesi, benih sumber anggrek, krisan dan tanaman hias lain 545.223 stek dan planlet (42.136 planlet dan 503.087 stek) serta teknologi budidaya ramah lingkungan sebanyak 4 teknologi (Lampiran 5).

3.2 Hasil Pengukuran Kinerja

Hasil pengukuran kinerja ialah sebagai berikut tambahan 176 aksesi plasma nutfah tanaman hias terkoleksi, terkarakterisasi dan terkonservasi; pelepasan 20 VUB dan launching/peluncuran 45 VUB; 2 teknologi produksi dan perbenihan, serta 2 teknologi pengendalian opt utama tanaman hias; 42.136 planlet benih inti/sumber anggrek dan tanaman hias lain dan 503.087 benih stek inti/sumber krisan; hasil kegiatan diseminasi meliputi 1 seminar, 1 open house, 9 pameran inovasi hortikultura, 5 kerjasana penelitian dan 5 lokasi pengawalan. Pencapaian target output berkisar antara 100,00% s.d. 1.755,67%. Dari 7 target output, pencapaian target output beberapa kegiatan melebihi 100% dengan uraian sebagai berikut 1 target pencapaiannya lebih dari 200% (251,54% dan 1.755,67%) dan 6 target pencapaiannya 100,00% s/d 180,00% (100%, 110,00%, 133,33%, dan 166,67%). Kegiatan Unit Pengelola Benih Sumber Tanaman Hias mencapai realisasi fisik 1.755,67%, dan kegiatan diseminasi, khususnya pada kegiatan open house, kerjasama penelitian, dan pengembangan lokasi kawasan tanaman hias mencapai realisasi fisik 100% (Tabel 4).

(29)

20

Tabel 4. Sasaran dan Indikator Kinerja Penelitian Tanaman Hias

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA

URAIAN TARGET CAPAIAN %

1. Tersedianya Inovasi Jumlah VUB Hortikultura:

- Pelepasan 12 VUB 20 VUB 166,67

- Launching/peluncuran 45 VUB 2. Tersedianya sumber

daya genetik Jumlah sumber daya genetik hortikultura yang terkonservasi dan

terkarakterisasi

160 asesi 176 asesi 110,00

3. Tersedianya Benih

Sumber Jumlah Benih Sumber Tanaman Hias: - Anggrek dan tanaman

hias lain 2.400 planlet 42.136 planlet 1.755.67

- Krisan 200.000 stek 503.087 stek 251.54 4. Tersedianya teknologi

budidaya produksi hortikultura ramah lingkungan

Jumlah teknologi budidaya produksi hortikultura ramah lingkungan

3 teknologi 4 teknologi 133,33

5. Terselenggaranya

diseminasi Jumlah diseminasi inovasi hortikultura 0 seminar 1 seminar

1 open house 1 open house 100,00

5 pameran 9 pameran 180,00 6. Terwujudnya

Kerjasama Bidang Hortikultura

Jumlah kerjasama

penelitian 5 kegiatan 5 kegiatan 100,00

7. Meningkatnya pemanfaatan

teknologi hortikultura

Jumlah koordinasi dan pengawalan program dukungan dan

pengembangan kawasan hortikultura

(30)

21

3.3 Penjelasan Memadai atas Pencapaian Kinerja

Dilihat dari indikator dan hasil pengukuran kinerja Balai Penelitian Tanaman Hias TA. 2011 menunjukkan bahwa telah dihasilkan tambahan 176 aksesi plasma nutfah tanaman hias terkoleksi, terkarakterisasi dan terkonservasi; pelepasan 20 VUB dan launching/peluncuran 45 VUB; 2 teknologi produksi dan perbenihan, serta 2 teknologi pengendalian opt utama tanaman hias; 42.136 planlet benih inti/sumber anggrek dan tanaman hias lain dan 503.087 benih stek inti/sumber krisan; hasil kegiatan diseminasi meliputi 1 seminar, 1 open house, 9 pameran inovasi hortikultura, 5 kerjasana penelitian dan 5 lokasi pengawalan. Keberhasilan pencapaian kinerja tersebut disebabkan karena adanya koordinasi internal dan eksternal yang sangat intensif, pemanfaatan potensi sumberdaya secara optimal dan dukungan kompetensi SDM yang handal.

Pengukuran tingkat capaian kinerja Balai Penelitian Tanaman Hias Tahun 2011 dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Pencapaian kinerja tahun 2011 Balai Penelitian Tanaman Hias dapat dijelaskan sebagai berikut.

Sasaran 1 : Tersedianya Inovasi

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan kinerja sebagai berikut.

Indikator Kinerja Target Realisasi % Jumlah VUB Hortikultura:

- Pelepasan 12 VUB 20 VUB 166,67

- Launching/peluncuran 45 VUB

Berdasarkan indikator kinerja sasaran 1, capaian kinerja pada tahun 2011 telah melebihi target dengan kategori keberhasilan di atas 100 persen (sangat berhasil). Dari keluaran yang dicapai terdapat kegiatan yang sudah mencapai outcome, yaitu tersedianya benih sumber dari VUB untuk mendukung pengembangan industri florikultura di tanah air. Beberapa varietas krisan bahkan telah diekspor oleh mitra ke berbagai negara, termasuk Timur Tengah, Jepang dan Hongkong.

Pelepasan 20 VUB dan launching/peluncuran 45 VUB terdiri atas 5 VUB anggrek Phalaenopsis tipe standart, 6 VUB Phalaenopsis tipe multiflora, 9 VUB Dendrobium tipe bunga potong (pelepasan VUB), 6 varietas Dendrobium, 6 varietas Phalaenopsis tipe standart, 7 varietas Phalaenopsis tipe

(31)

22

multiflora, 2 varietas Vanda, 13 varietas Krisan tipe standart, 2 varietas Krisan tipe pot, 4 varietas Gladiol, 2 varietas Mawar pot, 5 varietas Anyelir (launching/peluncuran) (Lampiran 9).

Sasaran 2 : Tersedianya sumber daya genetik

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan kinerja sebagai berikut.

Indikator Kinerja Target Realisasi % Jumlah sumber daya genetik

hortikultura yang terkonservasi dan terkarakterisasi

160 asesi 176 asesi 110,00

Berdasarkan indikator kinerja sasaran 2, capaian kinerja pada tahun 2011 telah melebihi target dengan kategori keberhasilan di atas 100 persen (sangat berhasil). Dari keluaran tersebut ditemukan kegiatan yang mencapai outcome, yaitu tersedianya aksesi plasma nutfah untuk kegiatan penelitian breeding oleh peneliti pemulia.

Selain itu tercatat tambahan 176 aksesi plasma nutfah tanaman hias terkoleksi, terkarakterisasi dan terkonservasi terdiri atas tambahan aksesi koleksi, data karakterisasi dan aksesi terkonservasi Plasma Nutfah (PN) 8 genus anggrek (116 asesi ), Phalaenopsis (27), Dendrobium (45), Vanda (13), Oncidium (10), Cattleya (5), Paphiopedilum (9), Phaiyus (3), dan Cymbidium (4), 60 asesi plasma nutfah tanaman hias (30 asesi krisan;30 asesi aglaonema dan anthurium), dan tersedianya 5 dokumen data base plasma nutfah anggrek dan tanaman hias lain.

Sasaran 3 : Tersedianya Benih Sumber

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan kinerja sebagai berikut.

Indikator Kinerja Target Realisasi % Jumlah Benih Sumber Tanaman Hias:

- Anggrek dan tanaman hias lain 2.400 planlet 42.136 planlet 1.755.67

(32)

23

Berdasarkan indikator kinerja sasaran 3, capaian kinerja pada tahun 2011 telah melebihi target dengan kategori keberhasilan di atas 100 persen (sangat berhasil). Dari keluaran yang dicapai terdapat kegiatan yang sudah mencapai outcome, yaitu tersedianya benih sumber tanaman hias untuk mendukung penyediaan benih sebar yang dibutuhkan dalam pengembangan budidaya tanaman hias di dalam negeri.

Sebanyak 42.136 planlet benih inti/sumber anggrek dan tanaman hias lain (14.363 botol plantlet krisan, anggrek Phalaenopsis sebanyak 513 botol plantlet, lili 3.249 botol plantlet, anthurium sebanyak 572 botol plantlet dan anyelir sebanyak 21.154 botol plantlet) dan 503.087 stek benih inti/sumber krisan telah dihasilkan. Produksi tanaman hias lain terdiri atas mawar potong sebanyak 2.832 bibit okulasi, mawar mini sebanyak 412 bibit, gladiol sebanyak 19.224 subang, lili sebanyak 2.617 umbi dan sedap malam sebanyak 13.200 umbi; penerapan dan penyempurnaan dokumen mutu serta pendaftaran sertifikasi ISO 9001-2000 pada Sistem Manajemen Mutu UPBS Balithi dengan ruang lingkup produksi benih sumber krisan.

Sasaran 4 : Tersedianya teknologi budidaya produksi hortikultura ramah lingkungan

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan kinerja sebagai berikut.

Indikator Kinerja Target Realisasi % Jumlah teknologi budidaya produksi

hortikultura ramah lingkungan 3 teknologi 4 teknologi 133,33

Berdasarkan indikator kinerja sasaran 4, capaian kinerja pada tahun 2011 telah melebihi target dengan kategori keberhasilan di atas 100 persen (sangat berhasil).

Kegiatan penelitian menghasilkan 2 teknologi pada sistem budidaya tanaman hias, yaitu satu teknologi produksi tanaman hias dan satu teknologi perbenihan tanaman hias. Teknologi produksi tanaman hias dihasilkan dari kegiatan penelitian pemupukan, penelitian hormon zat pengatur hormon, penelitian teknologi pendukung produksi tanaman hias. Teknologi perbenihan tanaman hias dihasilkan dari kegiatan penelitian kultur jaringan, penelitian teknologi perbanyakan embriogenesis anggrek vanda dan teknologi perbanyakan somatik embriogenenesis anggrek dendrobium dengan sistem bioreaktor, penelitian perbenihan perbanyakan vegetatif konvensional. Teknologi produksi tanaman hias sangat dibutuhkan dalam pengembangan usaha budidaya komoditas florikultura yang efisien untuk

(33)

24

menghasilkan produk yang berdaya saing, sedang teknologi somatik embriogenesis dimanfaatkan untuk menghasilkan benihh sehat dan seragam dalam jumlah besar.

Penelitian menghasilkan 2 teknologi pada sistem pengendalian organisme pengganggu pada tanaman hias, yaitu satu teknologi pengendalian organisme pengganggu pada tanaman hias dengan cara kimiawi sintetik dan satu teknologi pengendalian organisme pengganggu pada tanaman hias dengan cara biologis. Teknologi pengendalian organisme pengganggu pada tanaman hias dengan cara kimiawi sintetik dihasilkan dari kegiatan penelitian pengendalian OPT dengan pestisida sintetik. Teknologi pengendalian organisme pengganggu pada tanaman hias dengan cara biologis dihasilkan dari kegiatan penelitian pengendalian OPT dengan biopestisida hayati, dan penelitian proteksi silang pada virus tanaman. Teknologi pengendalian OPT yang ramah lingkungan sangat diperlukan untuk mengatasi penurunan produksi dan mutu hasil akibat serangan OPT tanpa mencemari lingkungan dengan bahan kimia sintetik sesuai dengan tuntutan masyarakat ilmiah.

Sasaran 5 : Terselenggaranya diseminasi

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan kinerja sebagai berikut.

Indikator Kinerja Target Realisasi % Jumlah diseminasi inovasi hortikultura 0 seminar 1 seminar

1 open house 1 open house 100,00 5 pameran 9 pameran 180,00

Berdasarkan indikator kinerja sasaran 5, capaian kinerja pada tahun 2011 telah mencapai target dengan kategori keberhasilan 100% (berhasil) dan beberapa kegiatan lainnya di atas 100 persen (sangat berhasil). Dari keluaran tersebut ada yang mencapai outcome, yaitu tersedianya inovasi teknologi tanaman hias yang dapat diadopsi oleh pengguna.

Kegiatan diseminasi meliputi 1 seminar, 1 open house, 9 pameran inovasi hortikultura, 5 kerjasama penelitian dan 5 lokasi pengawalan. Pelaksanaan Open House Varietas & Teknologi dan Launching Varietas Baru serta Seminar Nasional Tanaman Hias; partisipasi dalam acara PENAS di Kaltim, RPL (Rumah Pangan Lestari, Pameran UU Keamanan Hayati, Pameran Climate Change Indonesia , Pameran Peringatan Hari Teknologi Nasional, Pameran Retread dan kegiatan pameran lainnya.

(34)

25

Sasaran 6 : Terwujudnya Kerjasama Bidang Hortikultura

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan kinerja sebagai berikut.

Indikator Kinerja Target Realisasi % Jumlah kerjasama penelitian 5 kegiatan 5 kegiatan 100,00

Berdasarkan indikator kinerja sasaran 6, capaian kinerja pada tahun 2011 telah mencapai target dengan kategori keberhasilan 100% (berhasil). Dari keluaran tersebut mencapai outcome, yaitu tersedianya inovasi teknologi tanaman hias yang dapat diadopsi oleh pengguna.

Kerjasama penelitian Balithi bidang tanaman hias dengan PT. Alinda, Pemkab Pagaralam, Kabupaten Malang, BB Mektan, dan PT. Merek Indah Lestari, Simalem - Sumatera Utara.

Sasaran 7 : Meningkatnya pemanfaatan teknologi hortikultura

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan kinerja sebagai berikut.

Indikator Kinerja Target Realisasi % Jumlah koordinasi dan pengawalan

program dukungan dan pengembangan kawasan hortikultura

5 lokasi 5 lokasi 100,00

Berdasarkan indikator kinerja sasaran 7, capaian kinerja pada tahun 2011 telah mencapai target dengan kategori keberhasilan 100% (berhasil). Dari keluaran tersebut ada yang telah mencapai outcome, yaitu tersedianya inovasi teknologi tanaman hias yang dapat diadopsi oleh pengguna.

Penyelenggaraan gelar teknologi telah dilaksanakan di Bali, DIY, Pagaralam, dan PT. Merek Indah Lestari-Simalem-Sumut, serta Cipanas. Kegiatan ini mendapat respon positif dari para petani di tiap lokasi gelar teknologi. Kegiatan serupa diharapkan dapat dilaksanakan ke daerah lain untuk penumbuhan baru sentra produksi tanaman hias.

Secara umum semua capaian IKU TA 2011 dan capaian IKU TA 2010 dapat tercapai dengan baik bahkan melebihi dari target. Capaian tertinggi IKU TA 2011 yaitu pada pelepasan 20 VUB dari

(35)

26

target 12 VUB, selain itu juga dilaksanakan launching/peluncuran 47 VUB tanaman hias. Pelepasan dan peluncuran VUB pada tahun 2011 terbanyak pada anggrek (41 VUB), sedangkan pada tahun 2010 hanya melepas VUB anggrek (3 VUB). Hal ini terjadi juga pada VUB krisan tahun 2011 meluncurkan 15 VUB, sedangkan pada tahun 2010 melepas 6 VUB krisan. Dokumentasi VUB yang dilepas dan diluncurkan dapat dilihat pada Lampiran 1.

3.4. Akuntabilitas Keuangan

Balai Penelitian Tanaman Hias mengelola anggaran yang bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran tahun 2011 sebesar Rp. 11.577.942.000,00 (sebelas milyar lima ratus tujuh puluh tujuh juta sembilan ratus empat puluh dua ribu rupiah). Anggaran tersebut digunakan untuk mendanai Program Penerapan Kepemerintahan yang baik dengan anggaran Rp. 10.240.007.000,00 (sepuluh milyar dua ratus empat puluh juta tujuh ribu rupiah) dan Program Peningkatan Ketahanan Pangan dengan anggaran Rp. 1.337.935.000,00 (satu milyar tiga ratus tiga puluh tujuh juta sembilan ratus tiga puluh lima ribu rupiah).

Penyerapan anggaran sampai akhir Desember 2011 sebesar Rp. 11.389.517.026,00 (sebelas milyar tiga ratus delapan puluh sembilan juta lima ratus tujuh belas ribu dua puluh enam rupiah) atau 98,37% dari pagu anggaran dengan masing-masing realisasi pada Program Penerapan Kepemerintahan yang baik sebesar Rp. 10.064.251.826,00 (sepuluh milyar enam puluh empat juta dua ratus lima puluh satu ribu delapan ratus dua puluh enam rupiah) atau 98,28% dan Program Peningkatan Ketahanan Pangan sebesar Rp. 1.325.265.200,00 (satu milyar tiga ratus dua puluh lima juta dua ratus enam puluh lima ribu dua ratus rupiah) atau 99,05%. Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa penyerapan anggaran DIPA tahun 2011 digunakan untuk mendukung kegiatan operasional penelitian dan pengembangan tanaman hias mencapai 98.37% yang mendekati target rencana penyerapan yang ditetapkan, yaitu 100% pada akhir Desember tahun 2011 (Lampiran 6).

Realisasi penggunaan anggaran tahun 2011 diperinci per jenis belanja, ialah sebagai berikut belanja pegawai realisasi anggaran sampai bulan Desember 2011 Rp. 7.247.470.323,- (tujuh milyar dua ratus empat puluh tujuh juta empat ratus tujuh puluh ribu tiga ratus dua puluh tiga rupiah) atau sebesar 99,92% dari pagu belanja pegawai sebesar Rp. 7.253.472.000,- (tujuh milyar dua ratus lima puluh tiga juta empat ratus tujuh puluh dua ribu rupiah), belanja barang realisasi anggaran sampai bulan Desember 2011 Rp. 3.440.645.533,- (tiga milyar empat ratus empat puluh juta enam ratus empat puluh lima ribu lima ratus tiga puluh tiga rupiah) atau sebesar 96,30% dari pagu belanja barang sebesar Rp. 3.572.970.000,- (tiga milyar lima ratus tujuh puluh dua juta sembilan ratus tujuh puluh ribu rupiah), dan belanja modal realisasi anggaran sampai bulan Desember 2011 Rp. 701.401.170,- (tujuh ratus satu juta empat ratus satu ribu seratus tujuh puluh rupiah) atau sebesar 93,33% dari pagu

(36)

27

belanja modal sebesar Rp. 751.500.000,- (tujuh ratus lima puluh satu juta lima ratus ribu rupiah) (Lampiran 7).

Jika dibandingkan antara realisasi anggaran tahun 2011 dengan tahun 2010, maka realisasi anggaran tahun 2011 lebih tinggi dari tahun 2010. Realisasi anggaran pada tahun 2011 sebesar Rp. 11.389.517.026,00 atau 98,37% dari pagu anggaran sebesar Rp. 11.577.942.000,00. Realisasi anggaran pada tahun 2010 sebesar Rp. 10.441.309.882,00 atau 97,88% dari pagu anggaran sebesar Rp. 10.667.169.000.

Capaian Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Balithi pada tahun 2011 sebesar Rp. 104.907.954,- (seratus empat juta sembilan ratus tujuh ribu sembilan ratus lima puluh empat rupiah) dari target PNBP tahun 2011 Rp. 94.331.000,- (sembilan puluh empat juta tiga ratus tiga puluh satu ribu rupiah) atau sebesar 111,21%. Dengan perincian penerimaan umum PNBP sebesar Rp. 14.660.454,- (empat belas juta enam ratus enam puluh ribu empat ratus lima puluh empat rupiah) atau sebesar 382,68 % dari target penerimaan umum PNBP sebesar Rp. 3.831.000,- (tiga juta delapan ratus tiga puluh satu ribu rupiah), dan penerimaan fungsional PNBP sebesar Rp. 90.247.500,- (sembilan puluh juta dua ratus empat puluh tujuh ribu lima ratus rupiah) atau sebesar 99.72 % dari target penerimaan fungsional PNBP sebesar Rp. 90.500.000,- (sembilan puluh juta lima ratus ribu rupiah) (Lampiran 8).

Jika dilihat dari capaian PNBP antara tahun 2011 dan 2010 terdapat kesamaan capaian, yaitu melebihi target yang ditetapkan. Capaian Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Balithi pada tahun 2011 sebesar Rp. 104.907.954,- dari target PNBP tahun 2011 Rp. 94.331.000,- atau sebesar 111,21 %. Capaian Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Balithi pada tahun 2010 sebesar Rp. 111.860.831,- dari target PNBP tahun 2010 Rp. 91.824.000,- atau sebesar 121,82 %.

(37)

28

IV. PENUTUP

Capaian Kinerja Balai Penelitian Tanaman Hias pada tahun 2011 telah mencapai target yang telah ditetapkan di dalam IKU, RKT, dan PK Tahun 2011 dengan kategori keberhasilan 100% (berhasil) dan beberapa kegiatan di antaranya mencapai kinerja di atas 100 persen (sangat berhasil).

Tahun 2011 Balai Penelitian Tanaman Hias melaksanakan kegiatan sebanyak empat kegiatan penelitian dan dua kegiatan diseminasi dengan 7 indikator capaian kinerja dari 4 RPTP dan 2 RDHP. Hasil kinerja kegiatan ialah sebagai berikut tambahan 176 aksesi plasma nutfah tanaman hias terkoleksi, terkarakterisasi dan terkonservasi; pelepasan 20 VUB dan launching/peluncuran 45 VUB; 2 teknologi produksi dan perbenihan, serta 2 teknologi pengendalian opt utama tanaman hias; 42.136 planlet benih inti/sumber anggrek dan tanaman hias lain dan 503.087 benih stek inti/sumber krisan; hasil kegiatan diseminasi meliputi 1 seminar, 1 open house, 9 pameran inovasi hortikultura, 5 kerjasana penelitian dan 5 lokasi pengawalan. Pencapaian target output berkisar antara 100,00% s.d. 1.755,67%. Dari 7 target output, pencapaian target outputnya ialah sebagai berikut 1 target pencapaiannya lebih dari 200% (251,54% dan 1.755,67%) dan 6 target pencapaiannya 100,00% s.d. 180,00% (100%, 110,00%, 133,33%, dan 166,67%). Contohnya ialah kegiatan Unit Pengelola Benih Sumber Tanaman Hias dengan realisasi fisik 1.755,67% dan dengan realisasi 100% pada kegiatan diseminasi, khususnya pada kegiatan open house, kerjasama penelitian, dan pengembangan lokasi kawasan tanaman hias.

Anggaran yang dikelola Balithi tercantum pada DIPA tahun 2011 sebesar Rp. 11.577.942.000,00. Anggaran tersebut digunakan untuk mendanai Program Penerapan Kepemerintahan yang baik dengan anggaran Rp. 10.240.007.000,00 dan Program Peningkatan Ketahanan Pangan dengan anggaran Rp. 1.337.935.000,00. Penyerapan anggaran sampai akhir Desember 2011 sebesar Rp. 11.389.517.026,00 atau 98,37% dari pagu anggaran dengan masing-masing realisasi pada Program Penerapan Kepemerintahan yang baik sebesar Rp. 10.064.251.826,00 atau 98,28% dan Program Peningkatan Ketahanan Pangan sebesar Rp. 1.325.265.200,00 atau 99,05%.

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Balithi pada tahun 2011 sebesar Rp. 104.907.954,- dari target PNBP tahun 2011 Rp. 94.331.000,- atau sebesar 111,21 %. Dengan perincian penerimaan umum PNBP sebesar Rp. 14.660.454,- atau sebesar 382,68 % dari target penerimaan umum PNBP sebesar Rp. 3.831.000,-), dan penerimaan fungsional PNBP sebesar Rp. 90.247.500,- atau sebesar 99.72 % dari target penerimaan fungsional PNBP sebesar Rp. 90.500.000,- .

(38)

29

LAMPIRAN 1. RENCANA STRATEJIK TAHUN 2010 S/D 2014

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2010 s/d 2014

UPT :

BALAI PENELITIAN TANAMAN HIAS

Visi :

Pada tahun 2014 menjadi lembaga penelitian dan pengembangan tanaman hias berkelas dunia yang menghasilkan dan mengembangkan inovasi tanaman hias untuk mendukung terwujudnya industri florikultura berbasis sumberdaya lokal

Misi :

1)

2)

3)

Menghasilkan, mendesiminasikan, dan merekomendasikan pengembangan teknologi inovatif yang berwawasan lingkungan dan berbasis sumberdaya lokal guna mendukung terwujudnya industri florikultura berkelas dunia Meningkatkan kualitas dan kapasitas sumberdaya penelitian serta memanfaatkannya secara efisien dan efektif Mengembangkan jaringan kerjasama nasional dan internasional melalui pola kemitraan menuju kemandirian IPTEK florikultura

SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan Uraian Indikator Kebijaksanaan Program Keterangan

1 2 3 4 5 6 1. Menghasilkan varietas unggul baru (VUB), benih sumber bermutu tinggi, dan teknologi inovatif mendukung industri florikultura yang berdaya saing 1. Dihasilkannya VUB, benih sumber bermutu tinggi, dan teknologi produksi dan perbenihan tanaman hias, dan peningkatan 50% sertifikat HKI dari periode 2005-2009 1. Jumlah VUB tanaman hias, Jumlah Benih Sumber Tanaman Hias, Jumlah Teknologi Budidaya Produksi Hortikultura Ramah Lingkungan 1. Memfokuskan

penyediaan VUB, benih bermutu, dan teknologi inovatif tanaman hias berbasis HKI dengan memanfaatkan sumberdaya lokal untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam negeri,

substitusi impor, bahan baku industri (atsiri, farfum, dan kosmetik), meningkatkan devisa dan mengantisipasi dampak perubahan iklim di sektor pertanian

1. Perakitan VUB berdaya saing tinggi, tahan terhadap cekaman lingkungan dan diminati konsumen

(39)

30

2. Mengelola dan mengembangka n potensi sumberdaya genetik tanaman hias 2. Terkelolanya aksesi dan individu tanaman sumberdaya genetik tanaman hias 2. Jumlah Sumber daya Genetik tanaman hias yang terkoleksi, terkonservasi, terkarakterisasi dan terdata dalam sistem database 2. Mengelola sumberdaya genetik tanaman hias untuk mendukung perakitan VUB

2. Pengelolaan sumberdaya

genetik tanaman hias sebagai bahan perakitan VUB 3. Mendiseminasik an dan merekomendasi kan pengembangan hasil-hasil penelitian unggulan melalui jaringan penelitian dan pengkajian (litkaji) dan kemitraan dengan pemerintah daerah dan swasta 3. Meningkatnya diseminasi hasil-hasil penelitian hias unggulan dan rekomendasi pengembangannya minimal 50% dari periode 2005-2009 melalui jaringan penelitian dan pengkajian (litkaji) dan kemitraan dengan pemerintah daerah dan swasta

3. Jumlah Diseminasi Inovasi tanaman hias, Jumlah Kerjasama Penelitian, Jumlah Koordinasi dan Pengawalan Program Dukungan dan Pengembangan Kawasan Hortikultura 3. Mendorong peningkatan adopsi melalui diseminasi dan rekomendasi

pengembangan inovasi tanaman hias untuk peningkatan

kesejahteraan pelaku usaha dan konsumen tanaman hias

3. Penyediaan teknologi produksi benih dan benih sumber bermutu tinggi varietas unggul tanaman hias 4. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi sumberdaya penelitian tanaman hias 4. Meningkatnya kapasitas dan kompetensi sumberdaya penelitian tanaman hias minimal 50% dari periode 2005-2009 4. Jumlah tenaga SDM terlatih, jumlah peralatan, jumlah rumah plastik, jumlah laboratorium, dan sarana pendukung lainnya 4. Mempercepat peningkatan kapasitas dan kompetensi sumberdaya penelitian tanaman hias melalui perencanaan dan implementasi pengembangan institusi yang berkelanjutan 4. Penyediaan teknologi produksi tanaman hias yang efisien dan antisipatif terhadap perubahan iklim

Gambar

Tabel  2.  Sebaran  Tenaga  Peneliti  dan  Teknisi  Litkayasa  berdasarkan  Jabatan  Fungsional  per  31  Desember 2011
Tabel 3. Indikator Kinerja Utama Tahun 2010-2014

Referensi

Dokumen terkait

Belakangan, saya lihat software NTOP akan sangat menarik jika kita gunakan untuk memonitor aktiftas yang terjadi di jaringan kita karena sangat banyak sekali informasi yang dapat

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa identifikasi faktor internal dan eksternal usahatani kacang tanah, dapat diketahui bahwa (1) Kekuatan yang dimiliki dalam

Akan tetapi secara statistik pada penelitian ini menunjukan hasil bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kejadian depresi pada usia lanjut pasca

Dari data yang ada dilanjutkan dengan perhitungan proporsi metode pengadaan barang, dimana sesuai prinsip pareto bertujuan untuk mengetahui metode mana yang mempunyai

Sedangkan salah satu bentuk hak dan kewajiban yang ada pada produk kepemilikan rumah syariah tersebut, diantaranya seperti: Dari pihak nasabah bank syariah dengan

Bagian sebelumnya memperlihatkan daftar aktivitas perusahaan dan biaya yang terkait serta aktivitas yang bernilai tambah dan tidak bernilai tambah bagi perusahaan, untuk itu,

Garis-Garis Besar Program Kerja Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, selanjutnya disingkat GBPK adalah pedoman OrganisasiUnusidadalam melaksanakan

Optimasi adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari nilai optimum yang terbaik dari desain yang sudah ada dengan kondisi batas tertentu.. Proses optimasi dilakukan