• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUKURAN RISIKO. Stie Dewantara 2020 L/O/G/O.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGUKURAN RISIKO. Stie Dewantara 2020 L/O/G/O."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

L/O/G/O

PENGUKURAN

RISIKO

Stie Dewantara 2020

(2)

www.themegallery.com

Prinsip Pengukuran Risiko

Pengukuran

Risiko

Dimensi Risiko

Probabilitas

Frekuensi Risiko

1

3

2

(3)

www.themegallery.com

Manfaat Pengukuran

Dimana pengukuran tersebut mempunyai dua

manfaat, yaitu:

1. Untuk dapat menentukan kepentingan relatif

dari suatu risiko yang dihadapi.

2. Untuk mendapat informasi yang sangat

diperlukan oleh Manajer Risiko dalam upaya

menentukan cara dan kombinasi cara-cara

yang paling dapat diterima/ paling baik

dalam penggunaan sarana penanggulangan

risiko.

(4)

www.themegallery.com

Dimensi yang diukur

Dalam pengukuran risiko dimensi yang diukur

adalah:

1. Besarnya frekuensi kerugian, artinya berapa

kali terjadinya suatu kerugian selama suatu

periode tertentu.

2. Tingkat kegawatan (severity) atau keparahan

dari kerugian-kerugian tersebut. Artinya untuk

mengetahui sampai seberapa besar pengaruh

dari suatu kerugian terhadap kondisi

perusahaan, terutama kondisi finansialnya.

(5)

www.themegallery.com

Dimensi Pengukuran Risiko

Dari hasil pengukuran yang mencakup dua dimensi

tersebut paling tidak akan dapat diketahui:

1. Nilai rata-rata dari kerugian selama suatu

periode anggaran.

2. Variasi nilai kerugian dari satu periode anggaran

ke periode anggaran yang lain (naik turunnya

nilai kerugian dari waktu ke waktu).

3. Dampak keseluruhan dari kerugian-kerugian

tersebut, terutama kerugian yang ditanggung

sendiri (diretensi), jadi tidak hanya nilai

rupiahnya saja.

(6)

www.themegallery.com

Hal yang Harus Diperhatikan

Beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian berkaitan dengan dimensi pengukuran tersebut, antara lain:

1. Orang umumnya memandang bahwa dimensi kegawatan dari suatu kerugian potensial lebih penting dari pada frekuensinya.

2. Dalam menentukan kegawatan dari suatu kerugian potensial seorang Manajer Risiko harus secara cermat memperhitungkan semua tipe kerugian yang dapat terjadi,

terutama dalam kaitannya dengan pengaruhnya terhadap situasi finasial perusahaan. 3. Dalam pengukuran kerugian Manajer Risiko juga harus memperhatikan orang, harta

kekayaan atau exposures yang lain, yang tidak terkena peril.

4. Kadang-kadang akibat akhir dari suatu peril terhadap kondisi finansial perusahaan lebih parah dari parah yang diperhitungkan, antara lain akibat tidak diketahuinya atau tidak diperhitungkannya kerugian-kerugian tidak kerugian.

5. Dalam mengestimasi kegawatan dari suatu kerugian penting pula diperhatikan jangka waktu dari suatu kerugian, di samping nilai rupiahnya. Hal ini berkaitan dengan:

– The time value of money, yang harus diperhitungkan berdasarkan tingkat bunga (interest rate) yang ada,

– Kemampuan perusahaan untuk membagi-bagi biaya (cash outlay) yang diperlukan untuk penanggulangan kerugian.

(7)

www.themegallery.com

Contoh Kasus

Contoh:

• Kerugian sebesar Rp 5.000.000,- setiap tahun, yang terjadi

selama 10 tahun adalah lebih ringan/ tidak gawat

dibandingkan kerugian yang selama 10 tahun hanya sekali

terjadi, tetapi dengan kerugian sebesar Rp 50.000.000,-.

Sebab pada peristiwa pertama: beban bunga lebih ringan,

dan perusahaan dapat dengan mudah memasukkan kerugian

tersebut dalam komponen biaya.

(8)

L/O/G/O

Pengukuran

Frekuensi

Risiko

(9)

www.themegallery.com

Pengukuran Frekuensi

Pengukuran frekuensi kerugian

adalah

untuk mengetahui berapa kali suatu

jenis peril dapat menimpa suatu jenis

obyek yang bisa terkena peril selama

suatu jangka waktu tertentu, yang

umumnya satu tahun.

(10)

www.themegallery.com

4 Kategori Kerugian

Selanjutnya berdasarkan dimensi frekuensinya ada empat kategori

kerugian, yaitu:

1.

Kerugian yang hampir tidak mungkin terjadi (almost nil), yaitu risiko

yang menurut pendapat manajer Risiko tidak akan terjadi atau

kemungkinan terjadinya sangat kecil sekali atau hampir tidak

mungkin terjadi (probabilitas terjadinya mendekati nol),

2.

Kerugian yang kemungkinan terjadinya kecil (slight), yaitu

kerugian-kerugian yang tidak terjadi dalam waktu dekat dan di masa

yang akan datang kemungkinannya pun kecil.

3.

Kerugian yang (moderate), yaitu kerugian-kerugian yang mungkin

bisa terjadi dalam waktu dekat di masa yang akan datang.

4.

Kerugian yang mungkin sekali (definite), yaitu kerugian yang

biasanya terjadi secara teratur, baik dalam waktu dekat maupun di

masa mendatang jadi merupakan kerugian yang hampir pasti

terjadi.

(11)

www.themegallery.com

Pengukuran Kerugian

Berkaitan dengan pengukuran kerugian dari dimensi

frekuensi Manajer Risiko harus memperhatikan pula:

1. Beberapa jenis kerugian yang dapat menimpa suatu

obyek.

2. Beberapa jenis obyek yang dapat terkena suatu jenis

kerugian.

3. Sebab kedua hal itu akan sangat mempengaruhi

besarnya probabilitas kerugian potensial.

ditojeeto911@gmail.co m

(12)

www.themegallery.com

Pengukuran Kegawatan

Kerugian

Dalam mengukur kegawatan kerugian potensial ada tiga hal yang perlu

diperhatikan, yaitu:

1. Kemungkinan kerugian maksimum dari setiap peril, yaitu besarnya

kerugian terburuk dari suatu peril,

2. Probabilitas kerugian maksimum dari setiap, yaitu merupakan

kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi, yang besarnya lebih

rendah dari kemungkinan kerugian maksimum.

3. Keseluruhan (aggregate) kerugian maksimum setiap tahunnya, yang

merupakan keseluruhan kerugian total yang terbesar, yang dapat

menimpa perusahaan selama suatu periode tertentu (biasanya satu

tahun).

ditojeeto911@gmail.co m

(13)

www.themegallery.com

4 Kategori Kerugian

Potensial

Berdasarkan dimensi kegawatannya ada empat kategori kerugian

potensial, yaitu:

Kemungkinan kerugian yang wajar (normal loss expectancy), yaitu

kerugian-kerugian yang dapat dikelola sendiri oleh perusahaan ataupun

oleh umum (perusahaan asuransi),

Probabilitas kerugian maksimum (probable maximum loss), yaitu

kerugian yang dapat terjadi bila alat pengaman terhadap peril tidak

dapat berfungsi,

Kerugian maksimum yang dapat diduga (maximum foreseeable loss),

yaitu kerugian-kerugian yang tidak dapat diatasi secara kepada umum

(perusahaan asuransi),

Kemungkinan kerugian maksimum (maximum possible loss), yaitu

kerugian yang tidak dapat diamankan, baik secara individual maupun

secara umum (oleh perusahaan asuransi).

ditojeeto911@gmail.co m

(14)

L/O/G/O

Probabilitas

(15)

www.themegallery.com

Definisi

Masyarakat awam cenderung mendefinisikan/ atau

memberikan batasan terhadap probabilitas sebagai:

“kesempatan atau kemungkinan

terjadinya suatu kejadian” atau

“kemungkinan jangka panjang terjadinya

sesuatu”.

• Dimana pengertian yang demikian ini ternyata kurang

bermanfaat untuk melakukan penganalisaan terhadap

terjadinya suatu pril/ kerugian. Untuk dapat melakukan analisa

terhadap kemungkinan dari suatu kerugian potensial kita perlu

memahami prinsip-prinsip dasar dari “Teori Probabilitas”.

(16)

www.themegallery.com

KONSEP PROBABILITAS

Probabilitas merupakan kesempatan atau kemungkinan

terjadinya suatu kejadian atau kemungkinan jangka panjang

terjadinya sesuatu.

Sample Space

Event

Suatu set dari kejadian tertentu

yang diamati (S)

Merupakan segmen atau bagian

dari Sample Space (E)

E

Tanpa Bobot: P(E)=

----S

W(E)

Dengan Bobot: P(E)=

---W(S)

1 6

Di mana:

P(E)

= probabilitas terjadinya

event

E

= sub set atau event

S

= sample space atau set

W

= bobot dari masing-masing

event

(17)

www.themegallery.com

Contoh Kasus:

Dari catatan polisi diketahui bahwa jumlah kecelakaan mobil di Bogor

selama tahun 2019 sebanyak 10.000 kali, dimana dari jumlah tersebut

yang 1.000 menimpa mobil pribadi data yang 9.000 menimpa mobil

penumpang umum.

Berapakah propabilitas terjadinya kecelakaan mobil pribadi?

Jawab :

Dengan demikian probabilitas terjadinya kecelakaan mobil pribadi

adalah:

Tanpa dibobot

𝜌 𝐸

=

1.000 10.000

=

1 10

= 10%

Dengan dibobot

𝜌 𝐸

=

2 𝑋 1.000 2 𝑥 1.000 + (1𝑥9.000)

=

2 11

= 18,18%

ditojeeto911@gmail.com

(18)

www.themegallery.com

Asumsi Dalam Probabilitas

Dalam definisi probabilitas ada beberapa asumsi, antara lain: 1. Bahwa kejadian atau event tersebut akan terjadi.

2. Bahwa kejadian-kejadian atau event-event tersebut adalah saling pilah/ mutually

exclusive, artinya dua event tersebut (kecelakaan mobil pribadi dan mobil penumpang

umum) tidak akan terjadi secara bersamaan.

3. Asumsi ini membawa kita pada “hukum penambahan/ additive value” yang

menyatakan bahwa total probabilitas dari 2 event atau lebih dari masing-masing yang paling pilah adalah merupakan jumlah probabilitas dari masing-masing event yang saling pilah tersebut.

Dari contoh di atas maka probabilitas kecelakaan mobil di Kota Bogor tahun 2019 adalah: Tanpa bobot: p (S) = 1/10 + 9/10 = 10/10 1 atau,

10% + 90% = 100%

Dengan bobot: p (S) = 2/11 + 9/11 = 11/11 1 atau, 18,18% + 81,82% = 100%

Bahwa pemberian bobot pada masing-masing event dalam set adalah positif, sebab besarnya probabilitas akan berkisar antara 1 dan 0, dimana event yang pasti terjadi probabilitasnya 1, sedang event yang pasti tidak terjadi probabilitas 0.

(19)

www.themegallery.com

Aksioma Definisi Probabilitas

Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut di atas, maka ada 3

aksioma yang mendasari definisi probabilitas, yaitu:

1.

Probabilitas adalah suatu nilai/ angka yang besarnya terletak

antara 0 dan 1, yang diberikan pada masing-masing event

atau peristiwa. (0 ≤ P (A) ≤ 1)

2.

Jumlah hasil penambahan keseluruhan probabilitas dari

event-event (set E) yang saling pilah dalam sample space

(set S) adalah 1.

3.

Probabilitas suatu event yang terdiri dari sekelompok event

yang saling pilah dalam suatu set (sample space) adalah

merupakan hasil penjumlahan dari masing-masing

probabilitas.

(20)

www.themegallery.com

Sifat Probabilitas

• Probabilitas adalah aproksimasi. Jarang

sekali terjadi atau bahkan tidak mungkin

dapat diketahui besarnya probabilitas

secara mutlak (pasti sama dengan

kenyataan).

(21)

www.themegallery.com

Peristiwa Random atau Acak

• Suatu konsep yang sangat penting dalam

probabilitas dan pene- rapannya dalam

asuransi berhubungan dengan

kejadian/peristiwa yang sifatnya berdiri

sendiri atau independen. Artinya hasil dari

suatu peristiwa dalam sekelompok

kemungkinan peristiwa tidak akan

mempengaruhi penilaian tentang probabilitas

dari peristiwa yang lain.

(22)

www.themegallery.com

Peristiwa Berulang

Apabila kita mengetahui bahwa probabilitas

terjadinya suatu peristiwa dalam satu kali

percobaan adalah p dan probabilitas tidak

terjadinya sesuatu adalah q,

maka q=1-p

Formula

Binomial

(23)

www.themegallery.com

Nilai Harapan

 Expected Value dari suatu peristiwa dapat ditentukan dengan membuat

tabel (tabel binomial) untuk hasil-hasil yang mungkin diperoleh dari

menilai masing-masing hasil tersebut berdasarkan probabilitasnya.

Dengan menjumlahkan hasil dari masing-masing peristiwa tersebut

akan diperoleh expected value.

Contoh:

Diketahui: Dari 100 buah rumah kemungkinan terbakarnya satu rumah

adalah 37% dan rata-rata kerugian untuk setiap kebakaran adalah

Rp100.000.000, maka expected value kerugiannya Rp37.000.000

(37% x Rp100.000.000) = Rp. 37.000.000

(24)

www.themegallery.com

Penafsiran Tentang Probabilitas

• Dua peristiwa dikatakan saling pilah apabila terjadinya peristiwa yang satu

menyebabkan tidak terjadinya peristiwa yang lain. Menurut aturan probabilitas

terjadinya salah satu peristiwa adalah jumlah probabilitas masing-masing

peristiwa. Bila peritiwanya A dan B, maka probabilitas terjadinya peristiwa A

atau B dapat dinyatakan sebagai berikut:

p(A atau B) = p(A) + p(B)

Contoh :

Probabilitas terjadinya kerugian peristiwa A sebesar Rp1.000.000

adalah 1/10 dan kerugian peristiwa B sebesar Rp2.500.000 adalah

1/20, maka probabilitas akan terjadinya kerugian Rp1000.000 atau

Rp2.500.000 adalah :

P (A atau B) = 1/10 + 1/20 = 3/20

(25)

www.themegallery.com

Compound events

Adalah terjadinya dua atau lebih peristiwa terpisah

selama jangka yang sama. Metode untuk

menentukan probabilitas suatu compound event

tergantung pada sifat event yang terpisah, apakah

merupakan peristiwa bebas atau peristiwa

bersyarat.

1. Compound events yang bebas

(independent)

2. Compound events bersyarat (Conditional

compound events)

(26)

www.themegallery.com

Compound events yang bebas

(independent)

• Dua event adalah bebas terhadap satu sama lain, jika terjadinya

salah satu tidak ada hubungannya dengan peristiwa lain. Dimana

probabilitas terjadinya peristiwa itu serentak (dalam waktu yang

sama) adalah sama dengan hasil perkalian probabilitas

masing-masing peristiwa.

(27)

www.themegallery.com

Compound events bersyarat (Conditional

compound events)

Compound events bersyarat adalah dua peristiwa atau lebih dimana

terjadinya peristiwa yang satu akan mempengaruhi terjadinya peristiwa

yang lain.

Probabilitas dari compound events bersyarat dapat dihitung dengan

rumus:

p (A dan B) = p (A) x p (B/A)

atau

p (B dan A) = p (A) x p (A/B)

(28)

www.themegallery.com

Peristiwa Inklusif

• Peristiwa inklusif adalah dua peristiwa atau lebih yang tidak

mempunyai hubungan saling pilah dimana kita ingin mengetahui

probabilitas terjadinya paling sedikit satu peristiwa di antara dua

atau lebih peristiwa tersebut.

• Jika peristiwa A dan peristiwa B merupakan peristiwa yang terpisah

(tidak saling pilah) maka probabilitas terjadinya paling sedikit satu

peristiwa adalah jumlah kedua probabilitas dikurangi dengan

probabilitas terjadinya kedua peristiwa tersebut, yang dapat

digambar dengan rumus:

p (A

atau

B) = p (A) + p (B) – p (A dan B)

• Kata “atau” dalam p (A atau B) dinamakan “atau inklusif”, yang

berarti A, B atau keduanya terjadi. Dengan kata lain paling sedikit

salah satu dari kedua peristiwa tersebut terjadi.

(29)

L/O/G/O

Thank you!

www.themegallery.com

Referensi

Dokumen terkait

Analisis ini, konsisten dengan temuan penelitian FCC (federal communication communities) sendiri. Penelitian jurnal internasional yang selanjutnya adalah Aturan Konten

Dalam penelitian ini, dimensi ketiga ini lebih kepada apa yang menjadi titipan (amanah) kepada pengelola (manusia/bank syariah) sehingga pemetaanya mengarah pada materi yang

Penjaga kebun binatang mengatakan bahwa jika dia menambahkan 10 tahun dengan umur beruang dan kemudian dua kali lipatnya, beruang akan berumur 90 tahun.. Berapa

Keluaran dari setiap unit layar tersembunyi (= z j ) tersebut selanjutnya dipropagasikan maju lagi ke layar tersembunyi di atasnya menggunakan fungsi aktivitas yang

Tertanggung Utama I yang dilahirkan oleh Tertanggung Utama II setelah Polis diterbitkan dan Anda tidak mengajukan permohonan asuransi jiwa PRULink Assurance Account (atau

Analisis sangat diperlukan untuk melihat perbandingan antara membuat musik orkestra menggunakan instrumen asli dan dengan membuat musik orkestra digital menggunakan virtual

ARINA RIZKIANA. Pengetahuan Gizi dan Kesehatan, Perilaku Hidup Sehat, serta Karakteristik Lingkungan Fisik Rumah Hubungannya dengan Keluhan Kesehatan Sopir

Hal ini tidak sesuai dengan teori berdasarkan tabel 2 ditemukan bahwa dari 30 responden 20-30 tahun yang mempunyai pengetahuan baik dalam pemeriksaan papsmear terbanyak