• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian terdapat objek penelitian.objek penelitian adalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian terdapat objek penelitian.objek penelitian adalah"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek penelitian

Dalam suatu penelitian terdapat objek penelitian.Objek penelitian adalah suatu tempat bagi peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan untuk diteliti.Objek penelitian ini adalah produk abon ikan yang telah diberi perlakuan daun jeruk limau.Subjek penelitian ini adalah 15 orang panelis melalui uji organoleptik yaitu Pelaku usaha kuliner, Dosen, Ibu rumah tangga, Mahasiswa dan 30 orang konsumen melalui uji daya terima konsumen.

3.2 Metode penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif eksperimental.Menurut Mohammad Nazir (2003:54)Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematik faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan-hubungan antara fenomena yang diteliti. Penelitian eksperimental adalah suatu observasi dibawah kondisi buatan. Kondisi tersebut sengaja dibuat dan diatur oleh peneliti. Dengan demikian penelitian eksperimental ialah penelitian yang dilakukan dengan memanipulasi terhadap objek penelitian serta adanya control.

(2)

3.3 Jenis dan Sumber Data

Dalam pengumpulan data pada penelitian ini, penulis menggunakan data primer dan data skunder yang dimaksud kedua data tersebut yaitu:

1. Data primer

Menurut Istijanto (2009) “data primer adalah data asli yang dikumpulkan oleh periset untuk menjawab masalah risetnya secara khusus”. Data ini tidak tersedia karena memang belum ada riset sejenis yang pernah dilakukan atau hasil riset yang sejenis sudah terlalu kadaluarsa. Jadi periset perlu melakukan pengumpulan atau pengadaan data sendiri karena tidak bisa mengandalkan data dari sumber lain.

2. Data sekunder

Menurut Istijanto (2009) “data skunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain bukan oleh periset sendiri untuk tujuan yang lain”. Ini mengandung arti bahwa periset sekedar mencatat, mengakses atau meminta data tersebut ke pihak lain yang telah mengumpulkan di lapangan.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yangditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentanghal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007: 2). Sedangkan menurut Arikunto (2006, 118) mendefinisikan variabel sebagai objek penelitian atauapa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.

(3)

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian adalah objek atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian,atau objek yang mempunyai variasi yang ditetapkan peneliti untuk dipelajarisehingga diperoleh informasi, kemudian ditarik kesimpulan.

3.5 Populasi Sampel

a. Populasi

Menurut Sugiyono (2007: 61) populasi adalah sebagai wilayahgeneralisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dankarakteristik tertentu untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.Sedangkan Arikunto (2006: 130) populasi adalah keseluruhan objek penelitian.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2007: 62), sedangkan menurut Arikunto (2006: 131) mendefinisikan sampel adalah bagian atau wakil populasi yang diteliti.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik organoleptik dimana menurut Prof. Dr. Soewarno T. Soekarto Guru besar pada Institut Pertanian Bogor dalam jurnal yang berjudul Penilaian Organoleptik (1985:48) menyebutkan bahwa dalam penilaian organoleptik dibutuhkan dua jenis sampel untuk menguji produk yaitu sampel panelis dan sampel konsumen.

Dalam penentuan untuk sampel panelis ditentukan jumlahnya 15 panelis dengan komposisi panelis campuran dari kategori terlatih, tidak terlatih dan agak

(4)

terlatih sedangkan untuk sampel konsumen minimal berjumlah 30 orang konsumen. Pengujiannya biasanya mengenai uji kesukaan (preference test).

Hasil uji kesukaan dapat digunakan unutk menentukan apakah suatu jenis makanan dapat diterima oleh masyarakat. Anggota panel konsumen dapat diambil dari sejumlah orang yang terdapat dilapangan secara random (acak).Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel hasil eksperimental yang diujikan pada 15 panelis diantaranya yaitu pelaku usaha kuliner, dosen, ibu rumah tangga dan mahasiswa. Serta hasil formulasi pada uji daya terima konsumen oleh 30 orang konsumen melalui kuesioner.

3.6 Teknik dan Alat Pengumpul Data

Teknik dan alat pengumpulan data dilakukan dengan cara :

1. Melakukan uji hedonik kepada panelis berdasarkan perlakuan yang diberikan dan memberikan kuesioner kepada konsumen bertujuan untuk menganalisis uji daya terima konsumen atas produk yang diteliti.

2. Melalui studi literasi, yaitu mencari data dari sumber lain, dalam hal ini data diperoleh dari sumber internet, dalam bentuk referensi buku.

3. Melakukan dokumentasi sebagai alat untuk menunjang hasil penelitian sehingga dapat dideskripsikan lebih jelas dan sebagai bukti bahwa peneliti telah melakukan penelitian.

(5)

3.6.1 Desain Percobaan dan Teknik Analisis Data

Terdapat beberapa tahap dalam desain percobaan dan teknik analisis data, yaitu:

3.6.2 Tahap I Kitchen Project

Pada tahap ini perencanaan percobaanya menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 7 perlakuan dengan adanya kontrol dan 15 ulangan berdasarkan kode yang telah ditentukan.

Tabel 3.1

MetodeRancanganPercobaanFormulasiProdukKonsentrasiDaunJerukLimau (untuk200 gram ikan)DalamBentukIrisandanSerbuk (gram)

Sumber : data diolah, 2012

Keterangan Kode Perlakuan untuk 200 gr abon ikan :

AOx = Kontrol

A1x = 1 gram daun jeruk (irisan)

A2x = 2 gram daun jeruk (irisan)

A3x = 3 gram daun jeruk (irisan)

A1y = 1 gram daun jeruk (serbuk)

A2y = 2 gram daun jeruk (serbuk)

A3y = 3 gram daun jeruk (serbuk) No. Kode

Ulangan

Aox A1x A2x A3x A1y A2y A3y

1 2 3

(6)

Resep Teknik pembuatan / Cara pembuatan abon ikan dengan penambahan 3 gram daun jeruk limau (perlakuan terbaik hasil kuesioner) untuk 1 kg daging

ikan (diperoleh dari 1 1/2 kg Ikan Nila) Bahan –bahan :

- Garam : 30 gram

- Gula merah : 200 gram

- Ketumbar : 20 gram

- Bawang merah : 100 gram - Bawang putih : 20 gram

- Merica : 10 gram - Jahe : 20 gram - Daunsereh : 1 batang -Santan : 250 ml - Lengkuas : 20 gram - Daunsalam : 3-5 lembar - Daunjeruklimau : 3 gram

Metode proses pembuatan Abon ikan diantaranya yaitu : 1. Tahap Pemilihanikan

2. Tahap pembersihan 3. Tahap pengukusan 4. Tahap penyiapanbumbu 5. Tahap pencampuran

(7)

6. Tahappenggorengan 7. Tahap pengepresan 8. Tahap pengemasan Proses pembuatan

Dalam proses pembuatan Abon ikan dijelaskan juga mengenai metode tahap pemilihan ikan, pembersihan, pengukusan, penyiapanbumbu, pencampuran, penggorengan, pengepresan dan pengemasan produk.

a. Pilihikan segar, buang kepala, ekor, kulit, dan isi perutnya, kemudian cuci. b. Potong ikan kira-kira tebal 1 cm, panjang 10 cm, dan lebar 6 cm, kemudian bersihkan

.c. Rebus atau kukus sampai matang lalu dinginkan supaya ikan menjadi

kering, kemudian masukkan kedalam kain blacu dan tekan dengan alat tekan (press).

d. Pisahkan dari tulang dan durinya lalu cabik-cabikdengangarpu, kemudian tumbuk pelan-pelan sehingga menjadi serat halus.

e. Haluskanbumbulalutumisdalampenggorengan, kemudianmasukkan santankental. Tambahkanlengkuas, asam, gula, daunsalam, dansereh.

f. Panaskanterushinggamendidihsambildiaduk-aduk, sampai santan tinggal setengah.

g. siapkan daun jeruk limau yang sudah di iris tipis.

h. Masukkan serat-serat daging ikan sedikit demi sedikit ke dalam penggorengan kemudian tambahkan daun jeruklimau, apabila abon sudah benar-benar kering,

(8)

diraba sudah kemersik dan berwarna coklat.(apabila masih banyak minyak, tekan dengan alat tekan dan tamping minyaknya).

h. Tiriskan dan dinginkan, kemudian masukkan kedalam kantong plastik.

3.6.3 MetodeHedonik

Uji organoleptik dilakukan terhadap rasa, warna, tekstur dan aroma dengan menggunakan uji hedonik ( kesukaan) dengan memberikan sampel yang telah diberikan kode berdasarkan perlakukan yang telah ditentukan kepada panelis.Panelis diminta memberikan penilaian sesuai skala kesukaan yaitu 1 – 7 dari nilai parameter terendah (sangat tidak suka) ke skala tertinggi sangat suka.Cara penyajian produk abon ikan nila dengan konsentrasi daun jeruk limau adalah sebagai berikut : produk abon ikan yang telah diberikan kode tertentu disajikan kepada panelis, setiap panelis menguji produk yang telah diberi perlakuan, pengujian dilakukan oleh 15 orang panelis.

Adapun untuk teknisnya yaitu dengan memberikan kuesioner, sampel produk abon ikan nila yang telah diberi perlakuan beserta air mineral dan permen untuk pencuci mulut setelah mencoba produk kepada 15 panelis. Kriteria yang diujikan yaitu penampilan fisik/kenampakan, warna, rasa, tekstur dan aroma sehingga dihasilkan satu formulasi terbaik dari beberapa perlakuan.Sampel data panelis seperti nama, usia, pekerjaan, lama bekerja dan status kesehatan dapat dilihat pada contoh dibawah ini :

Produk : Abon Ikan Nila

(9)

Usia : ... Pekerjaan : ... Lama bekerja : ... Status kesehatan : ...

` Format rekap penggujian atau kuesioner tentang produk dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.1.1

Format Pengujian atau Kuesioner Produk No. Kode sampel

Kriteria mutu

Aox A1x A2x A3x A1y A2y A3y

1. Rasa 2. Warna 3 Aroma 4. Tekstur

Sumber : data diolah, 2012

Format Pengujian atau Kuesioner Produk menggunakan skala penilain angka 1 – 7, yaitu dengan keterangan sebagai berikut :

7 = Sangat suka 6 = Suka 5 = Agak suka 4 = Biasa 3 = kurang suka 2 = Tidak suka 1 = Sangat tidak suka.

Menurut (Soekarto, 1981) Kriteria panelis diantaranya, yaitu : 1. Memiliki kepekaan dan konsistensi yang tinggi.

(10)

2. Panelis yang digunakan adalah panelis terlatih yang diambil secara acak. Jumlah anggota penelis semakin besar semakin baik.

3. Berbadan sehat.

4. Tidak dalam keadaan tertekan.

5. Mempunyai pengetahuan dan pengalaman tentang cara-cara penilaian organoleptik.

Penentuan Panelis berdasarkan pada rumus = ( t – 1) ( r – 1 ) > 15. Dengan keterang dimana:

t = jumlah perlakuan; r = jumlah ulangan / panelis, sehingga ( 8-1) (15-1) > 15, jadijumlah t (perlakuan) yang diambil sebanyak tujuh perlakuan,sedangkan jumlah r (ulangan) yang diambilsebanyak 15 Panelis/orang.

Untuk mengetahui dan mengevaluasi hasil percobaan formulasi yang telah ditentukan berdasarkan jenis perlakuan yang berbeda, maka digunakan meto dehedonik dan deskripsi :

1. Uji organoleptik Rumus : FK = (X..)2 T * r JK Ulangan (r) = X2 + ...X2– FK t JK Perlakuan (t) = Y2 + ...+ Y2– FK r JK Total = (S2 + ...+ S2) – FK

(11)

JK Galat = JK Total – JK Ulangan – JK Perlakuan Keterangan : FK = Faktor koreksi JK = Jumlah kuadrat T = Jumlah panelis t = jumlah perlakuan

r = Jumlah ulangan / panelis

X = Jumlah penilaian masing – masing panelis terhadap semua sampel Y = Jumlah penilaian semua panelis terhadap masing masing produk /sampel S = Penilaian terhadap setiap sampel

Dari hasil uji hedonik, selanjutnya dilakukan analisis Varian (ANAVA)(tabel 3. ) dilanjutkan dengan uji Least significant difference (LCD) dengan selang kepercayaan 95% untuk mengetahui pengaruh antar perlakuan.

1. Mencari standard error √

2. MencariLeast significant difference (LCD) pada table Significant studentized range at the 5 % level, untuk nilai pembanding adalah :standar error x nilai least significant difference.

3. Rerata hasil perhitungan diurutkan dari mulai yang terbesar sampai terkecil kemudian dibandingkan dengan nilai pembanding.

Tabel 3.1.2 Sidik Ragam Uji Organoleptik

(12)

Sumber Ragam DB JK KT Fh F05 Ulangan 15 Perlakuan 7 Galat Total

Jika Fh perlakuan > F05maka hipotesis Ha diterima, tetapi jika Fh perlakuan < F05maka hipotesis Ho diterima.

a. MetodeDeskriptif

Tahap selanjutnya menggunakan Metodede skriptif yaitu mendeskripsikan perbandingan antara hasil 1 formulasi terbaik dengan produk control dengan 5 kriteria pengujian yaitu kemudian data hasil pengujian ditransformasikan dalambentuk grafik majemuk dengan skala 0 s/d 10. Grafik ini berbeda dengan kebiasaan membuat grafik dua dimensi atau grafik tiga dimensi.dalam pengujian deskripsi, grafik disusun secara radial. Masing-masing garis menggambarkan himpunan nilai mutu.Titik pusat menyatakan nilai mutu nol dan ujung garis menyatakan nilai mutu tertinggi.

3.6.4 Tahap II Uji Kemasan

Kemasan saat ini bukan hanya merupakan bungkus yang berfungsi sebagai pelindung produk/makanan melainkan fungsi kemasan sudah berkembang luas menjadi media komunikasi antara produsen dan konsumen atau pelanggan dan

(13)

penjual. Bahkan tidak sedikit fungsi kemasan sebagai pelindung bukan menjadi prioritas utama melainkan media promosi menjadi tujuan yang utama.

Oleh karena itukemasan yang bisamemberikan fungsiperlindungan terhadapproduksecara optimal dan menjaga kontaminasi dari factor luar (tetap terjaga kebersihan dan kualitas mutu) serta fungsi kemasan yang bisa menyampaikan kepada konsumen dengan jelas pesanapa yang ingin disampaikan dan tentu saja dengan performance yang bagus dan menarik akan menjadi sebuah dasar pertimbangan dalam memilih kemasan.

Wadah kemasan yang digunakan dalam produk abon ikan nila adalah jenis kemasan tradisional yang terbuat dari bambu yang dianyam menjadi desain kotak-kotak. Wadah kemasan ini berbentuk bulat digunakan untuk 100 gr abon ikan nila. Kelebihan dari kemasan bambu yaitu lebih aman, lebih alami tanpa adanya proses daur ulang digunakan Kemasan bambu ini dipilih, agar terlihat menarik dan unik.

Teknik analisis data pada bagian ini tidakdilakukan, tetapidesaingrrafis 2D dengan keunggulan – keunggulan tertentu dibandingkan terhadap kemasan yang sudahada. Desain grafis 2D akan dijelaskan secara detail bagian-bagiannya.

3.6.5 Tahap III Ujidayaterimakonsumen

Pada tahap ini penelitian dilakukan dengan menggunakan kuesioner berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan pada konsumen, Sehingga daya terima konsumen pada penelitian ini dilakukan dengan beberapa faktor penilaian

(14)

- Kualitasproduk - Kemasan

- Ekspektasi konsumen terhadap produk.

Dalam ujidaya terima konsumen dilakukan teknik analisis dengan cara memberikan kuesioner/angket kepada konsumen berdasarkan factor penilaian yang telah ditentukan.Teknisanalisis data setelah kuesioner / angket terkumpul, maka dilakukan tabulasi dan dicari rata-rata terbesar kemudian dilakukan analisis secara statistic deskriptif berupa diagram batang.

Untuk mengetahui keinginan konsumen berdasarkan aspek penilaian yang ditawarkan kepada konsumen.Aspek penilaian tersebut adalah harga, kualitas produk, kemasan dan ekspektasi konsumen terhadap produk. Setelah itu kemudian dilakukan uji daya terima konsumen menggunakan kuesioner.

Gambar

Tabel 3.1.2  Sidik Ragam Uji  Organoleptik

Referensi

Dokumen terkait

KEPALA DINAS SEKRETARIS SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN PROGRAM BIDANG RANCANG BANGUN DAN PENGAWASAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKSI RANCANG

rencana struktur ruang wilayah provinsi yang meliputi sistem perkotaan dalam wilayahnya yang berkaitan dengan kawasan perdesaan dalam wilayah

Cara ini dipakai sebagai upaya untuk memperoleh hidrograf satuan suatu DAS yang belum pernah terukur, dengan pengertian lain tidak tersedia data pengukuran debit

Berdasarkan integrasi struktur geologi terhadap situs-situs di Kawasan Huu tersebut, maka dihasilkan data mengenai pemilihan lokasi situs yang terletak pada bagian yang

Penelitian ini dilakukan untuk menentukan formula es krim nabati terbaik berdasarkan uji sensoris (warna, flavor, tekstur, dan overall), mengetahui karakteristik

Layanan audio visual/pandang dengar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf i, menyediakan koleksi audio visual atau pandang dengar seperti kaset, CD dan DVD di

Dari hasil observasi dan wawancara di desa Bluru Kidul tahun 2011 dapat dilihat dari pengetahuan ibu rumah tangga yang sebagian besar sudah memahami pengertian dari

Hal ini sesuai dengan hasil studi yang dilakukan oleh (Lingga et al., 2020), bahwa tampilan animasi dapat menembus ruang waktu, artinya antara penyaji dan