• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KONTRAK INSENTIF PEMBINAAN KELEMBAGAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 02/PUI/P-Teknis/Litbang/2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KONTRAK INSENTIF PEMBINAAN KELEMBAGAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 02/PUI/P-Teknis/Litbang/2017"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PANDUAN TEKNIS

PELAKSANAAN KONTRAK INSENTIF

PEMBINAAN KELEMBAGAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK

TAHUN 2017

Nomor : 02/PUI/P-Teknis/Litbang/2017

DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

(2)

A. PENDAHULUAN

A.1. Konsepsi Pengembangan Pusat Unggulan Iptek (PUI)

Kegiatan Pengembangan Pusat Unggulan Iptek diarahkan untuk penguatan lembaga litbang sebagai salah satu komponen penguatan sistem inovasi nasional.Namun tidak dapat dipungkiri bahwa sumbangan penguasaan iptek bagi perekonomian nasional masih sangat terbatas meskipun fakta menunjukkan bahwa produk hasil litbang juga telah banyak tercatat baik dalam publikasi, paten, maupun layanan-layanan teknologi bagi masyarakat. Menurut Perpres No. 2 Tahun 2015, agar peranan iptek dapat memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian nasional, paling tidak terdapat 3 tantangan yang dihadapi, yaitu meningkatkan dukungan nyata iptek terhadap peningkatan daya saing sektor-sektor produksi barang dan jasa; meningkatkan dukungan iptek untuk keberlanjutan dan pemanfaatan sumberdaya alam baik hayati maupun nir-hayati; dan meningkatkan dukungan iptek untuk penyiapan masyarakat Indonesia menyongsong kehidupan global yang maju dan modern.

Dengan demikian penguatan kelembagaan iptek diarahkan dalam bentuk kemampuan memberikan sumbangan nyata bagi daya saing sektor produksi, keberlanjutan dan pemanfaatan sumberdaya alam, dan penyiapan masyarakat Indonesia menyongsong kehidupan global yang maju dan modern; ketersediaan faktor-faktor yang diperlukan seperti SDM, sarana prasarana, kelembagaan iptek, jaringan, dan pembiayaan.

Penguatan kelembagaan iptek merupakan langkah penting dalam penguatan sistem inovasi nasional agar lembaga iptek dapat berkinerja tinggi dengan menghasilkan inovasi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas adopsi pengguna teknologi (masyarakat, industri, dan pemerintah) dengan menjunjung tinggi kejujuran dan integritas sesuai dengan etika penelitian. Diharapkan dengan tumbuhnya inovasi dan teknologi yang disertai dengan pemanfaatan oleh pengguna, kontribusi iptek terhadap pertumbuhan ekonomi dapat meningkat. Salah satu upaya Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk memperkuat kelembagaan iptek adalah melalui pengembangan Pusat Unggulan Iptek (PUI). Kegiatan Pengembangan Pusat Unggulan diharapkan akan menghasilkan lembaga litbang yang unggul dari sisi penguasaan iptek karena sesuai dengan tugas dan fungsi lembaga. Namun di sisi lain akan dihasilkan juga lembaga litbang yang unggul keinovasiannya karena tugas dan fungsi lembaga memungkinkan untuk mencapai hal dimaksud.

Adapun yang dimaksud dengan Pusat Unggulan Iptek adalah suatu organisasi atau lembaga yang melaksanakan kegiatan-kegiatan riset bertaraf internasional pada bidang spesifik secara multi dan interdisiplin dengan standar hasil yang sangat tinggi serta relevan dengan kebutuhan pengguna iptek. Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam pengembangan Pusat Unggulan Iptek yaitu kemampuan lembaga untuk menyerap teknologi dari luar, kemampuan mengembangkan kegiatan riset, kemampuan mendiseminasikan hasil-hasil riset sehingga kemanfaatannya dirasakan oleh masyarakat banyak dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi, serta kemampuan memberdayakan potensi sumberdaya lokal.

Guna lebih meningkatkan fungsi pembinaan dari lembaga litbang yang ada dalam Program Pengembangan Pusat Unggulan Iptek, maka diperlukan beberapa terobosan yang memperkuat fungsi dan peran Pusat Unggulan Iptek dalam upaya peningkatan daya saing dan perekonomian nasional. Fungsi pembinaan lembaga PUI baik yang masih dalam tahapan pembinaan maupun penguatan pada lembaga yang telah ditetapkan difokuskan pada (a) penguatan kapasitas

(Capacity) lembaga yang mencakup sourcing capacity, dan R&D capacity. (b) penguatan

kapabilitas (capability) lembaga yang mencakup perluasan jejaring dan diseminasi produk inovatif serta pemantapan core business dan core competence, dan (c) Penguatan kontinuitas (continuity) yang mengutamakan pada aspek keberlanjutan produktivitas lembaga dan menguatkan outcome dan impact.

Hingga Tahun 2016, telah dikembangkan pembinaan pada 72 lembaga litbang baik yang berasal dari Lembaga Pemerintah Kementerian (LPK), Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), Perguruan Tinggi dan Badan Usaha. Program ini akan diteruskan dan diperluas agar lembaga litbang juga mampu menghasilkan produk iptek maupun produk inovasi yang berbasis

(3)

demand/market driven dalam rangka mendukung peningkatan daya saing pengguna teknologi (dunia usaha, industri kecil dan menengah), pemerintah, dan masyarakat) sesuai potensi ekonomi daerah dan tema/isu strategis. Terdapat 7 (tujuh) program utama nasional (punas) yang selanjutnya menjadi fokus bidang pengembangan Pusat Unggulan Iptek, yaitu : Pangan, Energi, Teknologi dan Manajemen Transportasi, Teknologi Infomasi dan Komunikasi, Teknologi Pertahanan dan Keamanan, Teknologi Kesehatan dan Obat, dan Material Maju. Selain itu diharapkan pula dapat mendukung program NAWACITA terkait dalam bidang kemaritiman, mitigasi bencana, kebijakan dan sosial budaya humaniora.

A.2. Maksud dan Tujuan

Panduan Teknis Pelaksanaan Kontrak Insentif Pembinaan Kelembagaan Pusat Unggulan Iptek Tahun 2017 ini dimaksudkan untuk memberikan panduan dalam pelaksanaan kontrak insentif dalam pengembangan Pusat Unggulan Iptek yang mencakup kegiatan sourcing capacity, R&D

capacity dan disseminating capacity. Adapun tujuan penyusunan panduan teknis ini antara lain :

a. Memberikan rincian terkait lingkup Kontrak Insentif Pembinaan Kelembagaan Pusat Unggulan Iptek sebagai salah satu aktivitas pembinaan kelembagaan yang berfokus pada upaya pengembangan kapasitas, kapabilitas dan kontinuitas lembaga.

b. Memberikan gambaran mekanisme dan tahapan pelaksanaan kontrak insentif yang ditujukan untuk mendukung lembaga dalam pencapaian kinerja sebagaimana telah ditetapkan.

c. Memberikan langkah-langkah persiapan yang diperlukan dalam pelaksanaan Kontrak Insentif Pembinaan Kelembagaan Pusat Unggulan Iptek.

B. LINGKUP PENGATURAN

B.1. Pembinaan Kelembagaan Pusat Unggulan Iptek

Sebagaimana telah diketahui bersama dalam dokumen Pedoman Pengembangan Pusat Unggulan Iptek telah digariskan bahwa arah pengembangan Program Pusat Unggulan Iptek akan terkait dengan upaya meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan, sumber daya, dan jaringan Iptek dalam bidang bidang prioritas spesifik agar terjadi peningkatan relevansi dan produktivitas serta pendayagunaan Iptek dalam sektor produksi guna menumbuhkan perekonomian nasional dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Oleh karenanya, secara nyata Pusat Unggulan Iptek didorong untuk memperkuat lembaga litbang yang telah ada dan berkinerja, mendukung bagi terwujudnya Kawasan Sains Teknologi (science technology park), dan mendukung bagi pengembangan sistem inovasi nasional.

Pengembangan kapasitas, kapabilitas dan kontinuitas kelembagaan Pusat Unggulan Iptek diarahkan untuk meningkatkan (a) kemampuan menyerap informasi dan teknologi dari luar

(sourcing capacity/absorptive capacity), (b) kemampuan mengembangkan kegiatan riset dan

pengembangan berbasis demand driven dan bertaraf Internasional (research and development), (c) kemampuan mendiseminasikan hasil-hasil riset berkualitas dan bertaraf Internasional

(disseminating capacity). Dalam pelaksanaan pengembangan kapasitas ini, ketiga upaya

peningkatan kapasitas tersebut akan disesuaikan dengan kondisi status kinerja lembaga Pusat Unggulan Iptek.

Upaya penguatan kapasitas ini sekaligus juga menjadi lingkup indikator kinerja yang diberlakukan dari aktivitas Pusat Unggulan Iptek. Indikator kinerja yang dipergunakan sebagai tolok ukur unggul, inovatif dan berdaya saing sebuah Pusat Unggulan Iptek ini disusun dengan pendekatan yang komprehensif mulai dari indikator pada komponen input, proses, output dan outcome (short

outcome) – impact. Penyusunan indikator yang selaras dengan upaya penguatan lembaga ini

diharapkan dapat memetakan output kinerja lembaga termasuk pula proses yang berkembang dan dilaksanakan oleh lembaga PUI. Secara rinci rumusan indikator kinerja tersebut antara lain :

(4)

INDIKATOR KINERJA SOURCING – ABSORPTIVE CAPACITY

PENDEKATAN STRATEGI PENGUATAN INDIKATOR INPUT Peningkatan Tata Kelola

Organisasi

Perolehan Akreditasi Manajemen Litbang

Pengembangan Kompetensi SDM

Rasio SDM Peneliti - Perekayasa berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Kompetensi

Peningkatan Dukungan Sarana dan Prasarana

Ketersediaan Dukungan Sarana Prasarana dan tingkat Pemanfaatannya

PROCESS Penguatan Tata Kelola Anggaran

Menguatnya Kapasitas Tata Kelola Anggaran (manajemen anggaran, kompetensi pengelolaan) Perolehan Akreditasi,

Standardisasi dan Sertifikasi

Perolehan Akreditasi, Standardisasi, dan Sertifikasi

Pengembangan Jaringan dan Akses Informasi

Menguatnya Kapasitas Lembaga dalam Pengembangan Jaringan dan Akses Informasi

OUTPUT Pengembangan Jejaring Lembaga

Undangan menjadi Pembicara dalam Konferensi Internasional (target minimal = 3)

Undangan menjadi Pemakalah Internasional (target minimal = 5)

Kunjungan Lembaga Internasional ke Pusat Unggulan Iptek (target minimal = 3)

INDIKATOR KINERJA RESEARCH & DEVELOPMENT CAPACITY

PENDEKATAN UPAYA PENGUATAN INDIKATOR

PROCESS

Penguatan Fokus Riset

Menguatnya Strategi dan Implementasi Penguatan Kapasitas dan Kapabilitas SDM dlm Pelaksanaan Riset

Tingkat Pemanfaatan Roadmap Riset dalam Pengembangan Fokus Unggulan

Pemanfaatan Produk Riset

Menguatnya Strategi dan Implementasi Peningkatan Perolehan Paten dan Rezim HKI Lainnya

Menguatnya Strategi dan Implementasi Penguatan Produk Berbasis Riset Unggulan

Menguatnya Strategi dan Implementasi Penguatan Kerangka Kerjasama yang mendukung Pemanfaatan Produk Riset Lembaga

OUTPUT Penguatan Produktivitas Riset

Publikasi dalam Jurnal Internasional Terakreditasi (target minimal = 5)

Publikasi dalam Jurnal Nasional Terakreditasi (target minimal = 20)

(5)

Lulusan S3 yang dihasilkan sesuai Tema Riset Unggulan Lembaga (target minimal = 2)

Perolehan Paten atau Rezim HKI Lainnya (target minimal = 1)

INDIKATOR KINERJA DISSEMINATING CAPACITY

PENDEKATAN UPAYA PENGUATAN INDIKATOR

PROCESS Penguatan Kerangka Diseminasi

Menguatnya Strategi dan Implementasi Sistem Basis Data dan Informasi Produk Unggulan Lembaga Menguatnya Strategi dan Implementasi dalam pelaksanaan Kerjasama Hilirisasi Produk

OUTPUT Keberlanjutan dan Perluasan

Diseminasi Produk Riset

Kerjasama Riset pada Tingkat Nasional (target minimal = 3)

Kerjasama Riset pada Tingkat Internasional (target minimal = 1)

Kerjasama non riset (jasa konsultasi, diklat, dll.) dengan pengguna teknologi (target minimal = 15)

Kontrak Bisnis dengan Industri dalam rangka hilirisasi Produk Unggulan Lembaga (target minimal = 1)

OUTCOMES-IMPACTS Produktivitas Diseminasi

Perolehan apresiasi - National Recognition untuk Produk berbasis Riset Unggulan

Perolehan apresiasi National References bagi Kinerja Pusat Unggulan Iptek

Perolehan Economic Benefit dan Social Impact bagi masyarakat

Sementara itu prioritas utama bidang fokus unggulan yang dapat dikembangkan melalui Pengembangan Program Pusat Unggulan Iptek ini antara lain (a) Pertanian dan Pangan, (b) Energi, Energi Baru, dan Terbarukan, (c) Teknologi Kesehatan dan Obat, (d) Teknologi Informasi dan Komunikasi, (e) Teknologi Transportasi, (f) Teknologi Pertahanan dan Keamanan, (g) Material Maju, (h) Maritim, (i) Kebencanaan, (j) Kebijakan, dan (k) Sosial Humaniora. Prioritas utama ini menjadi acuan bagi fokus unggulan yang dikembangkan dalam kurun waktu hingga 2019.

C. PELAKSANAAN KONTRAK INSENTIF PEMBINAAN KELEMBAGAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2017

Skema fasilitasi dan asistensi pengembangan Pusat Unggulan Iptek dilaksanakan melalui skema insentif yang secara teknis berbentuk mekanisme kontrak insentif yang merupakan hibah Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi kepada lembaga litbang yang tergabung dalam tahapan pembinaan untuk dikembangkan menjadi Pusat Unggulan Iptek. Mekanisme kontrak insentif ini ditujukan sebagai instrumen pengembangan kapasitas, kapabilitas dan kontinuitas lembaga, sehingga dapat mendorong meningkatnya kinerja lembaga dari tahapan.

(6)

Kontrak insentif diharapkan bermanfaat bagi lembaga litbang dalam memacu peningkatan kapasitasnya.

Pada tahun 2017 ini dirancang naskah kontrak insentif yang lebih bersifat detail pada rincian aktivitas yang akan dilakukan lembaga dalam kurun waktu pembinaan Pusat Unggulan Iptek. Hal ini dimaksudkan untuk dapat (a) memfokuskan rencana kegiatan yang menjadi prioritas dan konsentrasi langkah strategi dalam upaya meningkatkan status kinerja lembaga, (b) berdasarkan rincian yang ada dalam Proposal Rencana Kerja PUI Tahun 2017, akan mudah diketahui kebutuhan fasilitas dan asistensi, sehingga akan tepat sasaran, tepat waktu dan tepat capaian, (c) mempermudah dalam proses monitoring dan evaluasi, sehingga dapat diketahui dengan mudah perkembangan kinerja lembaga termasuk permasalahan riil yang dihadapi, dan (d) memudahkan dalam penyusunan laporan substansi dan keuangan, sehingga dapat mendukung pelaporan yang tepat waktu.

Adapun jenis insentif yang ada dalam skema Insentif Pembinaan Kelembagaan Pusat Unggulan Iptek Tahun 2017 ini terbagi ke dalam :

Kelompok Insentif PUI 2017 Lembaga Penerima Jumlah Lembaga

Kategori A:

Lembaga Penelitian dan Pengembangan yang telah ditetapkan sebagai Pusat Unggulan Iptek dan didorong untuk mendukung pengembangan Kawasan Sains dan Teknologi untuk dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017

 Litbang Pemerintah Non Kementerian

1

 Litbang Badan Usaha 3

Kategori B:

Lembaga Penelitian dan Pengembangan yang telah ditetapkan sebagai Pusat Unggulan Iptek dan didorong mengembangkan keberlanjutan fokus unggulan untuk dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017

 Litbang Pemerintah Non Kementerian 5  Litbang Pemerintah Kementerian 8

 Litbang Badan Usaha 2 Kategori C:

Lembaga Penelitian dan Pengembangan yang dibina menjadi Pusat Unggulan Iptek untuk dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017  Litbang Pemerintah Non Kementerian 17  Litbang Pemerintah Kementerian 11

 Litbang Badan Usaha 1

Adapun tanggal penandatanganan naskah kontrak insentif (sebagaimana terlampir dalam panduan teknis ini) direncanakan akan dilaksanakan pada Rabu, 22 Februari 2017 dengan masa waktu

pelaksanaan kontrak sampai pada tanggal 22 Desember 2017. Guna kelancaran persiapan dan

pelaksanaan penandatanganan naskah kontrak, dibutuhkan koordinasi awal terkait nomenklatur lembaga, nama pimpinan penandatangan kontrak, nomor rekening, rekening koran, NPWP lembaga serta dokumen kelengkapan administrasi kontrak lainnya.

C.1. Penyusunan Komponen Kegiatan

Sebagaimana tujuan yang dimaksudkan guna mencapai beberapa kemudahan dalam pelaksanaan kontrak insentif, maka kontrak insentif ini akan terbagi ke dalam rincian komponen kegiatan yang disesuaikan dengan indikator kinerja dan status kinerja lembaga terkait. Pembagian komponen ini lebih dimaksudkan untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan dan peruntukkan dukungan alokasi anggaran. Lingkup komponen kegiatan dan alokasi anggaran yang ada dalam dokumen kontrak Insentif Pembinaan Kelembagaan Pusat Unggulan Iptek Tahun 2017 ini mencakup :

(7)

Fokus dan Upaya Penguatan Komponen Kegiatan A. Sourcing Capacity 1. Peningkatan Tata Kelola Organisasi

1.1. Dukungan Penguatan Manajemen Lembaga 1.2. Dukungan Pengembangan SOP Lembaga 2. Pengembangan

Kompetensi SDM

2.1. Pengembangan Kapasitas SDM Internal Lembaga 2.2. Pelatihan Peningkatan Kompetensi SDM

3. Peningkatan Dukungan Sarana dan Prasarana

3.1. Bantuan Perolehan Kalibrasi 3.2. Bantuan Sertifikasi Laboratorium

3.3. Dukungan Penataan SOP Pemanfaatan Sarana Prasarana

Fokus dan Upaya Penguatan

Komponen Kegiatan

4. Penguatan Tata Kelola Anggaran

4.1. Penguatan Manajemen SOP Pengelolaan Anggaran

4.2. Dukungan Peningkatan Kompetensi Pengelolaan Anggaran : Perpajakan, BLU, PNBP, dan Royalti

5. Perolehan Akreditasi, Standardisasi dan Sertifikasi

5.1. Persiapan dan penyusunan Dokumen Akreditasi dan Sertifikasi

5.2. Bantuan Proses Perolehan Akreditasi 6. Pengembangan

Jaringan dan Akses Informasi

6.1. Penguatan Website Lembaga

6.2. Penataan SOP Pemanfaatan Informasi Lembaga 6.3. Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi SDM di bidang

Pengembangan Akses Informasi B. R & D Capacity

1. Penguatan Fokus Riset

1.1. Penguatan Roadmap Riset mendukung Fokus Unggulan Lembaga

1.2. Dukungan Perolehan Publikasi

1.3. Dukungan Pelaksanaan Riset Unggulan Lembaga 1.4. Bantuan Pelaksanaan Riset S3

2. Keberlanjutan

Pemanfaatan Produk Riset

2.1. Bantuan Perolehan Paten dan Rezim HKI lainnya : Biaya Pendaftaran, Pemeriksaan Dokumen dll.

2.2. Dukungan Penguatan Produk Unggulan Riset berbasis

demand driven industri dan pengguna

2.3. Bantuan Sertifikasi Jurnal Ilmiah

2.4. Penguatan Kerangka Kerjasama Riset dan Non Riset C. Disseminating Capacity

1. Penguatan Kerangka Diseminasi

1.1. Pengembangan Basis Data Produk Unggulan 1.2. Penguatan Kerjasama dan Diseminasi

1.3. Dukungan Penguatan Jaringan Lembaga (nasional dan Internasional)

1.4. Dukungan Roadmap Industri, Public Expose, Talk Show dan

(8)

2. Keberlanjutan dan Perluasan Diseminasi Produk Unggulan Lembaga

2.1. Penguatan National Recognition : Press Conference, Media Briefing terkait trending issues

2.2. Penguatan National References : menjadi pusat rujukan nasional pada fokus unggulan spesifik

2.2. Penyusunan Analisis Economic Benefit atas produk unggulan dan Social Impact pada masyarakat

2.3. Penguatan Integrasi dan Sinergi bagi tumbuhnya Kawasan Sains Teknologi

C.2. Prestasi Pekerjaan

Prestasi pekerjaan merupakan basis pengukuran pencapaian pelaksanaan pekerjaan dalam Kontrak Insentif Pengembangan Pusat Unggulan Iptek 2017. Prestasi pekerjaan didasarkan atas telah terlaksananya aktivitas-aktivitas yang ada dalam dokumen rencana kerja PUI 2017. Pengukuran prestasi pekerjaan menggunakan metode penghitungan yang telah ditetapkan dalam Program PUI 2017. Beberapa pertimbangan yang dipergunakan dalam dasar pengukuran prestasi pekerjaan antara lain :

a. Telah terlaksananya komponen kegiatan sebagaimana yang telah ada dalam dokumen rencana kerja lembaga PUI. Pelaksanaan komponen kegiatan ini dijelaskan dalam format laporan kegiatan dan menjadi satu kesatuan dari laporan kemajuan pelaksanaan pekerjaan dalam periodik tertentu.

b. Terdapat Instrumen pengukuran dalam melihat capaian pelaksanaan kegiatan dengan indikator mencakup : keberhasilan pencapaian output kegiatan, kontribusi pelaksanaan kegiatan dalam pencapaian indikator kinerja PUI, dan aspek pengaruh keberhasilan pelaksanaan kegiatan tersebut terhadap kinerja lembaga (: menguatnya teamwork, menguatnya budaya organisasi, komitmen sebagai lembaga unggul).

c. Pemilihan prestasi pekerjaan dari rencana kerja menjadi dasar penilaian atas perkembangan kinerja lembaga PUI merupakan upaya mendapatkan gambaran kinerja secara riil (baik capaian keberhasilan maupun permasalahan yang dihadapi). Dengan demikian fasilitasi dan asistensi yang diperlukan akan dapat dilakukan sedini mungkin. Gambaran prestasi pekerjaan akan dimuat dalam instrumen dashboard perkembangan kinerja yang ada dalam website PUI.

Pengukuran prestasi pekerjaan dilakukan oleh Tim Supervisi-Monev dengan dukungan penuh Tim Pelaksana PUI 2017 dengan instrumen yang telah disepakati dalam Pedoman Pengembangan PUI 2017.

C.3. Mekanisme Tahapan dan Pencairan Kontrak

Pelaksanaan kontrak insentif Pembinaan Kelembagaan Pusat Unggulan Iptek Tahun 2017 ini berjalan dengan dasar kepercayaan dan tanggungjawab untuk maksud memajukan dan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas lembaga. Kontrak Pelaksanaan Insentif ini berlangsung selama 10 (sepuluh) bulan kegiatan yang dimulai 22 Februari 2017 s.d. 22 Desember 2017. Kendati demikian, beberapa aktivitas yang telah dilaksanakan lembaga PUI mulai bulan Januari 2017 tetap termasuk lingkup pekerjaan yang disepakati dalam kontrak insentif ini dan dapat dijadikan klaim capaian indikator kinerja Tahun 2017.

Mekanisme pelaksanaannya akan terbagi dalam 3 tahapan yang disesuaikan dengan prestasi lembaga berdasarkan rencana kerja lembaga sebagaimana telah menjadi kesepakatan dan merupakan komponen kegiatan dalam kontrak insentif ini. Terdapat pencairan anggaran yang terbagi dalam 3 (tiga) tahapan :

1. Tahapan Pembayaran I sebesar 30% dari jumlah keseluruhan insentif untuk lembaga PUI sebagaimana telah ditetapkan merupakan uang muka pekerjaan dari pelaksanaan rencana

(9)

kerja pengembangan PUI. Pencairan anggaran pada tahapan I ini dilaksanakan setea penandatanganan Kontrak Insentif.

Dokumen yang dipersyaratkan ada dan melengkapi berkas pencairan anggaran tahapan I ini antara lain :

a. Dokumen Kontrak Pelaksanaan Insentif Pembinaan Kelembagaan PUI Tahun 2017 b. Dokumen Proposal Rencana Kerja Pengembangan PUI Tahun 2017

c. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

d. Surat Penagihan Pembayaran Insentif Tahap I

e. Kuitansi Bukti Penerimaan Insentif Tahap I dengan kop surat lembaga penerima insentif f. Dokumen lainnya yang mendukung.

Beberapa hal yang perlu dipersiapkan secara teknis antara lain :

a. SPMK : Mohon dapat ditandatangani Kepala/Direktur lembaga & cap stempel (4 lembar)

b. Surat Penagihan Pembayaran Insentif Tahap I : Menggunakan Kop surat lembaga, penomoran surat, dan mohon dapat ditandatangani Kepala/Direktur lembaga & cap stempel (4 lembar)

c. Kuitansi : Menggunakan Kop, Penomoran surat, Mohon dapat ditandatangani Kepala/Direktur lembaga & bermaterai cap stempel (2 lembar), dan Mohon dapat ditandatangani Kepala/Direktur lembaga & cap stempel (2 lembar)

d. Pengenaan PPN & Pph: (Bagi Unit Bersifat Nirlaba dan Pengusaha kena Pajak (PKP) :

penomoran seri faktur pajak, Faktur pajak ditandatangani Kepala/Direktur lembaga dengan cap stempel , SSP PPN ditandatangani Kepala/Direktur lembaga dengan cap stempel, dan

SSP pph akan ditandatangani oleh Bendahara Satker Kemenristekdikti.

e. Surat Keterangan Bebas Pajak dari Ditjen Pajak, bagi lembaga yang bukan tergolong

perusahaan kena pajak.

2. Tahapan Pembayaran II sebesar 50% dari nilai kontrak dihitung dari prosentasi bobot capaian kinerja lembaga. Tahapan pembayaran ini dilaksanakan setelah adanya capaian pelaksanaan rencana kerja sebesar 50% dari Rencana Kerja yang telah disusun dan/atau nilai capaian indikator lembaga sebesar 50% indikator kinerja atau sebesar 500 poin. Selanjutnya, lembaga berkewajiban menyerahkan Laporan Kemajuan (Progress Report) Pertama sebanyak 3 (tiga) eksemplar (dokumen cetak dan elektronik) dan telah dipresentasikan dihadapan tim Supervisi dan Monev PUI, serta softcopy laporan tersebut diterima dengan baik oleh Tim Pelaksana yang dituangkan dalam Berita Acara dan hasil monitoring dan evaluasi perkembangan pelaksanaan kegiatan.

Dokumen yang dipersyaratkan ada dan melengkapi berkas pencairan anggaran tahapan II ini antara lain :

a. Dokumen Kontrak Pelaksanaan Insentif Pembinaan Kelembagaan PUI 2017 b. Surat Penagihan Pembayaran Insentif Tahap II

c. Berita Acara Prestasi Pekerjaan/Penyerahan Barang d. Berita Acara Pemeriksaan dan Penerimaan Barang/Jasa e. Berita Acara Pembayaran

f. Kuitansi Bukti Penerimaan Insentif dengan kop surat lembaga penerima insentif g. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (Sesuai PMK No.173 Tahun 2016) h. Laporan Kemajuan Pelaksanaan Kinerja Tahap I Tahun 2017

i. Pengisian Laporan Kinerja sampai dengan B06 pada Dashboard Website PUI j. Dokumen lainnya yang mendukung.

Beberapa hal yang perlu dipersiapkan secara teknis antara lain :

a. Surat Penagihan Pembayaran Insentif Tahap II : Menggunakan Kop, penomoran

(10)

b. Berita Acara Prestasi Pekerjaan/Peneyrahan Barang: Mohon dapat di ttd

Kepala/Direktur lembaga & cap stempel (4 lembar)

c. Berita Acara Pemeriksaan dan Penerimaan Barang/Jasa: (Ditandatangani Tim

Supervisi-Monev dan pimpinan lembaga) Mohon dapat di ttd Tim Pakar dan Kepala/Direktur lembaga & cap stempel (4 lembar)

d. Berita Acara Pembayaran: Mohon dapat di ttd Kepala/Direktur lembaga & cap stempel

(4 lembar)

e. Kuitansi : Menggunakan Kop, penomoran surat, Mohon dapat di ttd Kepala/Direktur

lembaga & bermaterai cap stempel (2 lembar), dan Mohon dapat di ttd Kepala/Direktur lembaga & cap stempel (2 lembar)

f. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja : yang berisi total dana yang telah diterima

pada tahap sebelumnya dan nilai presentasi yang telah digunakan. Nilai prosentase yang telah digunakan minimal atau sama dengan 80% sebelum melakukan pencairan tahap berikutnya. Menggunakan Kop, Penomoran surat, Mohon dapat di ttd Kepala/Direktur lembaga & bermaterai cap stempel (2 lembar), dan Mohon dapat di ttd Kepala/Direktur lembaga & cap stempel (2 lembar).

g. Pengenaan PPN & Pph: (Bagi Unit Bersifat Nirlaba dan Pengusaha kena Pajak (PKP),

penomoran seri faktur pajak, Faktur pajak di ttd Kepala/Direktur lembaga dengan cap stempel, SSP PPN di ttd Kepala/Direktur lembaga dengan cap stempel, dan SSP pph akan di ttd oleh Bendahara Satker Kemenristekdikti.

h. Laporan Kemajuan Pelaksanaan Kinerja Tahap I Tahun 2017 : Disesuaikan dengan

Panduan Tenis Penyusunan Laporan Kemajuan Pelaksanaan Kinerja Tahap I Tahun 2017.

i. Bukti Pengisian Dashboard Website PUI : Disesuaikan dengan petunjuk pada

dasboard website.

3. Tahapan III sebesar 20% yang dihitung dari prosentasi bobot capaian kinerja lembaga. Tahapan pembayaran ini akan dibayarkan setelah adanya capaian pelaksanaan rencana kerja sebesar 80% dari Rencana Kerja yang telah disusun dan/atau nilai capaian indikator lembaga sebesar 80% indikator kinerja atau sebesar 800 poin. Selanjutnya, lembaga berkewajiban menyerahkan Laporan Kemajuan (Progress Report) kedua sebanyak 3 (tiga) eksemplar (dokumen cetak dan elektronik) dan telah dipresentasikan dihadapan tim teknis, serta softcopy laporan tersebut diterima dengan baik oleh Tim Pelaksana yang dituangkan dalam Berita Acara dan hasil monitoring dan evaluasi internal kedua untuk setiap kegiatan.

Dokumen yang dipersyaratkan ada dan melengkapi berkas pencairan anggaran tahapan III ini antara lain :

a. Dokumen Kontrak Pelaksanaan Insentif Pembinaan Kelembagaan PUI 2017 b. Surat Penagihan Pembayaran Insentif Tahap III

c. Berita Acara Prestasi Pekerjaan/Penyerahan Barang d. Berita Acara Pemeriksaan dan Penerimaa Barang/Jasa e. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan

f. Berita Acara Pembayaran

g. Kuitansi Bukti Penerimaan Insentif dengan kop surat Lembaga penerima insentif h. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (Sesuai PMK No.173 Tahun 2016) i. Dokumen Laporan Kemajuan Pelaksanaan Kinerja Tahap II Tahun 2017 j. Pengisian Laporan Kinerja sampai dengan B09 pada Dasboard Website PUI k. Dokumen lainnya yang mendukung.

(11)

a. Surat Penagihan Pembayaran Insentif Tahap III : Menggunakan Kop, penomoran surat,

dan ditandatangani Kepala/Direktur lembaga & cap stempel (4 lembar)

b. Berita Acara Prestasi Pekerjaan/Penyerahan Barang : Mohon dapat ditandatangani Kepala/Direktur lembaga & cap stempel (4 lembar)

c. Berita Acara Tim Pemeriksaan dan Penerimaan Barang/Jasa: (Ditandatangani Tim Supervisi-Monev dan Lembaga) : Mohon dapat ditandatangani Kepala/Direktur lembaga & cap stempel (4 lembar)

d. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan : Mohon dapat di ttd Kepala/Direktur lembaga & cap stempel (3 lembar)

e. Berita Acara Pembayaran : Mohon dapat di ttd Kepala/Direktur lembaga & cap stempel (3 lembar)

f. Kuitansi : Menggunakan Kop, Penomoran surat, Mohon dapat ditandatangani

Kepala/Direktur lembaga & bermaterai cap stempel (2 lembar), dan Mohon dapat ditandatangani Kepala/Direktur lembaga & cap stempel (2 lembar)

g. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja : yang berisi total dana yang telah diterima

pada tahap sebelumnya dan nilai presentasi yang telah digunakan. Nilai presentasi yang telah digunakan minimal atau sama dengan 80% sebelum melakukan pencairan tahap berikutnya. Menggunakan Kop, Penomoran surat, Mohon dapat di ttd Kepala/Direktur lembaga & bermaterai cap stempel (2 lembar), dan Mohon dapat di ttd Kepala/Direktur lembaga & cap stempel (2 lembar)

h. Pengenaan PPN & Pph: (Bagi Unit Bersifat Nirlaba dan Pengusaha kena Pajak (PKP) :

Penomoran seri faktur pajak, Faktur pajak di ttd Kepala/Direktur lembaga dengan cap stempel, SSP PPN di ttd Kepala/Direktur lembaga dengan cap stempel, dan SSP pph akan di ttd oleh Bendahara Satker Kemenristekdikti.

i. Laporan Kemajuan Pelaksanaan Kinerja Tahap II Tahun 2017 : Disesuaikan dengan

Panduan Tenis Penyusunan Laporan Kemajuan Pelaksanaan Kinerja Tahap II Tahun 2017.

j. Bukti Pengisian Dashboard Website PUI : Disesuaikan dengan petunjuk pada dasboard

website.

Proses pengajuan pencairan berdasarkan prestasi pencapaian kinerja masing-masing lembaga, sehingga dimungkinkan terjadi percepatan pencairan akibat percepatan prestasi kinerja lembaga. Pengaturan dan tata cara pelaksanaan pencairan anggaran sebagaimana akan diatur lengkap dalam dokumen kontrak kerjasama.

(12)

C.4. Format Pertanggungjawaban

Format pertanggungjawaban atas pelaksanaan Kontrak Insentif Pembinaan Kelembagaan Pusat Unggulan Iptek Tahun 2017 mengikuti sebagaimana aturan baku yang telah ditetapkan oleh Kementerian Keuangan dan Format Pertanggungjawaban dari Lembaga terkait dalam kontrak ini.

D. KOORDINASI PELAKSANAAN KONTRAK

Panduan Teknis Pelaksanaan Kontrak Insentif Pembinaan Kelembagaan Pusat Unggulan Iptek Tahun 2017 ini merupakan dokumen yang diharapkan dapat dijadikan pegangan dalam persiapan dokumen kontrak dan koordinasi sepanjang masa pelaksanaan kontrak. Koordinasi diharapkan dapat berlangsung sinergis dengan dasar saling menjaga kepercayaan antar pihak dan dilaksanakan dengan semangat meningkatkan kapasitas, kapabilitas dan kontinuitas lembaga PUI.

E. LAMPIRAN

1. Draft Kontrak Pelaksanaan Insentif Pembinaan Kelembagaan PUI 2017 2. Draft Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

3. Draft Surat Penagihan Pembayaran Insentif Tahap I, II, dan III

4. Draft Berita Acara Prestasi Pekerjaan/Penyerahan Barang Tahap II dan III 5. Draft Berita Acara Pemeriksaan dan Penerimaan Barang/Jasa Tahap II dan III 6. Draft Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Tahap III

7. Draft Berita Acara Pembayaran Tahap II dan III

8. Draft Kuitansi Bukti Penerimaan Insentif Tahap I, II, dan III

9. Draft Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja Tahap II dan III (Sesuai PMK No.173 Tahun 2016)

Draft dapat diunduh pada Website PUI, dengan sebelumnya login dengan akun masing-masing lembaga.

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga masih sering dijumpai hal-hal yang menghambat sistem pembiayaan perumahan seperti: belum optimalnya pemanfaatan sumber-sumber dana jangka panjang,

a) Jarak antara peluru kendali ke target pada saat waktu akhir t adalah berada di range 10.000 m. b) Nilai waktu akhir t yang mendekati daerah range waktu f akhir Φ ( t f )

- Bahwa berdasarkan Hasil Perhitungan Kerugian Negara oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sumatera Utara, sesuai dengan Laporan Nomor :

masing-masing ruang ke dalam suatu pola keseluruhan yanga utuh. PekeIjaan ini disebut menyusun organisasi ruang. Seringkali pekeIjaan pekeIjaan organisasi ruang ini akan

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kholilurrohman (2011) tentang penerapan pembelajaran berdasarkan teori APOS (Action, Process, Object,

Dengan adanya pengaturan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata mengenai akta otentik dapat dijadikan pembuktian yang sempurna, dan akta yang dibuat oleh Notaris merupakan akta

• jika tidak memenuhi aspek-aspek CDOB dan peraturan perundang-undangan terkait yang menyebabkan kerusakan mutu obat dan/atau bahan obat atau diversi distribusi dari/ke.

Kemudian hubungan antara first order latent motivasi eksternal dengan second oder latent motivasi wisatawan dikatakan signifikan dengan besar pengaruh formatif