• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI PERIKANAN DJAYANTI TERHADAP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI PERIKANAN DJAYANTI TERHADAP"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEBERADAAN

INDUSTRI PERIKANAN DJAYANTI TERHADAP

PERKEMBANGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

(2)

LATAR BELAKANG

 Pembangunan industri bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat, mencapai kualitas kehidupan yang lebih baik.

 Perbedaan pertumbuhan ekonomi dan ketidakmerataan

fasilitas pembangunan antar suatu daerah dengan daerah lain.

 perpindahan penduduk (migrasi atau mobilitas) dengan

lingkungan sekitar dari daerah yang pertumbuhan yang lebih rendah akan berpindah pada daerah yang mempunyai pertumbuhan ekonomi lebih tinggi

 Perkembangnya sektor industri tersebut mendukung laju

pertumbuhan ekonomi dengan meluasnya peluang kerja, meningkatkan pendapatan dan permintaan masyarakat

(3)

 Pertumbuhan sektor industri merupakan daya tarik bagi

tenaga kerja, membuka peluang kerja dan di sektor lain yang tumbuh sebagai ikutan

 Pertumbuhan sektor industri merupakan daya tarik bagi

tenaga kerja, membuka peluang kerja dan di sektor lain yang tumbuh sebagai ikutan

 Rumah bukan saja sebagai tepat tinggal tetapi juga tempat

usaha. Perkembangan dan pertumbuhan perumahan disekitar kawasan industri

 Potensi perikanan besar terdapat beberapa daerah di

Indonesia Timur, antara lain di Kota Kendari yaitu industri perikanan Djayanti grup di Kelurahan Puday Kecamatan Abeli Kota Kendari yang merupakan industri perikanan laut terbesar di Sulawesi Tenggara.

(4)

PERMASALAHAN

’’ Kawasan industri merupakan salah satu pemicu

perkembangan dan pertumbuhan perumahan dan

permukiman dikawasan sekitarnya ’’

(5)

PERTANYAAN PENELITAN

Adakah pengaruh industri perikanan terhadap

perkembangan perumahan dan permukiman

masyarakat disekitarnya ?

Sejauh mana pengaruh keberadaan Industri

perikanan terhadap perkembangan jumlah,

bentuk dan fungsi perumahan disekitarnya?

(6)

TUJUAN PENELITIAN

Mengidentifikasi dan mengevaluasi perkembangan

perumahan dan permukiman disekitar industri

perikanan.

Mengetahui sejauh mana pengaruh keberadaan

Industri perikanan terhadap perkembangan

jumlah, bentuk dan fungsi perumahan disekitarnya

(7)

KAJIAN TEORI

Teori Migrasi

 Perpindahan penduduk (migrasi atau mobilitas)

merupakan salah satu dari komponen utama pertumbuhan penduduk yang dapat menambah atau mengurangi jumlah penduduk.

 Adanya faktor pendorong dan penarik bagi penduduk

untuk melakukan migrasi, kelancaran sarana transportasi antar wilayah, dan pembangunan wilayah dalam kaitan dengan disentralissi pembangunan.

(8)

KAJIAN TEORI

Everett S. Lee (1966) 4 faktor yang menyebabkan orang mengambil keputusan untuk migrasi yaitu :

 Faktor -faktor didaerah asal

 Faktor-faktor yang terdapat didaerah tujuan  Rintangan-rintangan yang menghambat

 Faktor-faktor pribadi.

Penduduk akan berpindah menuju tempat yang menjanjikan kehidupan yang lebih baik bagi diri maupun keluarganya seperti kawasan disekitar industri, yang tidak lain adalah tempat yang lebih berkembang secara ekonomi dibandingkan dengan tempat asalnya.

(9)

KAJIAN TEORI

E.w. Bugess (1925 ) kawasan perumahan dan permukiman

disekitar industri disebut Zone of working men’s homes (Zona perumahan para pekerja) dimana zona ini paling banyak ditempati oleh perumahan pekerja-pekerja pabrik, industri dan lain-lainnya sebagian besar penduduknya

masuk kategori ‘low-medium status’

faktor penentu langsung (direct impact) terhadap

persebaran keruangan sektoral pada zona ini bukanlah trasportasi dan komunikasi melainkan zona tersebut yang menjanjikan cukup banyak lapangan pekerjaan

(10)

KAJIAN TEORI

Perkembangan perumahan dan permukiman

 Daerah sekitar industri mengalami masalahan lingkungan tetapi

daerah tersebut terdapat lapangan kerja. (Sinulingga 1999)

 Subagyo (1997)Perkembangan suatu wilayah biasanya berkaitan

dengan pengembangan perekonomian dan pertumbuhan penduduk Perencanaan wilayah umumnya disusun dengan pertimbangan pengembangan kegiatan ekonomi di wilayah tersebut.

Kawasan perumahan dan permukiman disekitar kawasan industri merupakan kawasan cepat tumbuh, dimana kawasan perumahan tersebut merupakan tempat tinggal para pekerja di industri yang cenderung mencari tempat dekat dengan tempat kerja untuk mempermudah trasportasi dan mobilisas sehari-hari.

(11)

KAJIAN TEORI

 Teori sektor menurut Hoyt (1939) mengenai pola-pola sewa

rumah tinggal (Zona permukiman “klas rendah”) Mengemukakan persebaran yang memanjang ”radial centrifugal’ dimana dipengaruhi oleh adanya rute transportasi dan komunikasi yang kebanyakan dihuni ‘bridge headers’ dengan kemampuan ekonomi rendah.

 Kecenderung untuk bertempat tinggal di bagian tertentu yang

dekat dengan tempat kerja, demi menghemat biaya hidup, biaya trasportasi yang seharusnya dikeluarkan dalam jumlah tidak sedikit dapat dialokasikan untuk kebutuhan lain, disamping itu harga sewa yang relatip murah pada daerah-daerah yang berbatasan dengan industri

(12)

KAJIAN TEORI

 Silas(1998) mengatakan bahwa perkembangan fisik rumah

kurang lebih sejajar dengan mobilitas sosial ekonomi keluarga

 Dalam tahap tumbuh maka rumah harus dapat membuka

peluang berusaha sebesar mungkin sedangkan nilai rumah produktif yang bagi setiap status berbeda. Apabila sudah

mapan maka nilai yang diperhatikan adalah nilai simbolik saja.

 Beberapa rumah yang mempunyai fungsi produktif. Rumah

merupakan suatu proses, dari masing – masing sistem pengadaan perumahan mempunyai kesempatan untuk berkembang (opportunity), keamanan (security) dan ciri khas (identity) yang berbeda- beda.

(13)

METODOLOGI PENELITIAN

1.Metode Penelitian deskriptif

Membuat gambaran tentang keaadaan dan kondisi fisik perumahan dan permukiman di Kelurahan Puday berdasarkan fakta empiris.

2.Populasi

Kelurahan Puday Kota Kendari

3.Sampel

Random (acak) dengan metode systematik

random sample

4. Analisis Data

- Distribusi frekwensi

(14)

METODOLOGI PENELITIAN

Pada penelitian ini pengumpulan data

dilapangan akan dilakukan dengan beberapa

cara yaitu :

a. Wawancara

b. Observasi langsung,

(15)

METODOLOGI PENELITIAN

Variabel penelitian Kondisi fisik lingkungan

1.Tata-tata ruang

2.Karakteristik perumahan 3.Kondisi fisik lingkungan 4.Kondisi fisik rumah

5. Prasana dan sarana lingkungan

Sosial Ekonomi

1. Mata pencaharian 4. Pendidikan

2. Tingkat Penghasilan 5. Kegiatan penghuni 3. Kesehatan 6. Sosial Budaya

(16)

METODOLOGI PENELITIAN

Industri perikanan Djayanti

1. Fasilitas Kawasan 2. Luas kawasan

3. Jumlah pekerja

4. Jenis-jenis Industri 5. Kapasitas produksi

(17)

METODOLOGI PENELITIAN

Pengambilan sampel

Arikunto (2002) mengatakan, jika jumlah anggota subjek dalam populasi hanya meliputi antara 100 -150 orang, dalam pengumpulan data peneliti menggunakan angket, sebaiknya subjek sejumlah itu diambil seluruhnya sedangkan jika jumlah subjeknya besar maka dapat diambil 10-25 %.

Dalam penelitan ini dari 250 kk (monofrafi Kelurahan Puday, 2008) dipilih sebanyak 38 kepala keluarga atau 15 % sebagai sampel penelitian. Jumlah sampel rumah yang diambil, dipilih secara acak berdasarkan tahun pembangunan sebelum dan sesudah pembangunan industri perikanan Djayanti

(18)

METODOLOGI PENELITIAN

 Analisis I menggunakan metode distribusi frequensi,

digunakan untuk melakukan perhitungan nilai-nilai statistik descriptive terhadap data/variabel di lapangan, seperti rata-rata, median, variance, standar deviasi, nilai maksimum/minimum, range dan sum.

 Analisis II dengan SPSS korelasi merupakan teknik

analisis yang termasuk dalam salah satu teknik pengukuran asosiasi/hubungan (measures of association) yang digunakan untuk mengukur kekuatan

(19)

METODOLOGI PENELITIAN

Nilai Kisaran Spss 17 Korelasi :

0 : Tidak ada korelasi antara dua variabel

 >0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah  0,25 – 0,5 : Korelasi cukup

 >0,5 – 0,75 : Korelasi kuat

 >0,75 – 0,99 : Korelasi sangat kuat

(20)

MANADO GORONTALO Î Î TOLITOLI Î PALU Î POSO Î LUWUK Î MAMUJU PALOPO PAREPARE Î MAKASSAR Î WATAMPONE KENDARI Î SEL AT M AK ASSA R LAUT SULAWESI # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # #

(21)
(22)

Data dan Analisis

Kelurahan Puday

Kelurahan Puday terbentuk pada tahun 1997 merupakan pemekaran dari Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari terbagi dari 3 Rw dan 16 Rt, dengan batas-batas sebagai berikut :

 Sebelah Timur dengan Kelurahan Lapulu.

 Sebelah Barat dengan Kelurahan Rahandouna.  Sebelah Selatan dengan teluk Kendari.

 Sebelah Utara dengan Kelurahan Andonohu.

(23)

Data dan Analisis

Daerah asal Frequency Percent Cumulatitiv

e

Lahir didaerah penelitian 8 21.05 21.05

Kota Kendari 10 26.32 47.37

Sulawesi Tenggara 15 39.47 86.84

Luar Sul-tra 5 13.16

100

Total 38

(24)

Pembahasan

 Mayoritas pendududuk di area penelitian berasal dari

daerah sekitar luar Kota Kendari. Keberadaan industri perikanan Djayanti merupakan salah satu faktor penarik. Terbukanya peluang lapangan pekerjaan di kawasan tersebut mendorong perpindahan penduduk di kawasan sekitar industri untuk mencari pekerjaan dan menetap.

 Eksistensi industri perikanan Djayanti adalah merupakan

daya tarik yang dominan bagi responden dalam memilih rumah serta terbukanya peluang usaha bagi masyarakat mengakibatkan rumah-rumah disekitar industri mempunyai peluang untuk tumbuh dan berkembang

(25)

Data dan Analisis

Pekerjaan responden NO Uraian Pekerjaan Responden Sebelum pindah di area penelitian Sesudah menetap area penelitian 1 2 3 4 5 Tidak bekerja Petani/Nelayan Pedagang Swasta /Karyawan PNS ,TNI/POLRI 18 6 3 5 6 -2 7 21 8

(26)

Pembahasan

 Berdasarkan penelitian mayoritas responden awalnya tidak

mempunyai pekerjaan, mereka datang ke area penelitian sekitar kawasan industri untuk mencari pekerjaan, biasanya bersifat sementara setelah mendapatkan pekerjaan tetap dan mempunyai kemampuan untuk membangun atau membeli rumah, menetap di daerah sekitar kawasan industri.

 Dari tabel 4.48 tentang korelasi pekerjaan utama dan alasan

tinggal, terlihat korelasi cukup kuat antara pekerjaan dan alasan tinggal, dengan koefisien korelasi sebesar 0,311, yang menunjukan semakin besar yang bekerja di sekitar kawasan industri perikanan Djayanti semakin besar pula resonden yang tinggal disekitar kawasan industri.

(27)

Data dan Analisis

NO Uraian Penghasilan Sebelum menetap di area penelitian Sesudah menetap di area penelitian 1 2 3 4 < Rp. 1 .000.000 Rp. 1 .000.000 - Rp. 2 .500.000 Rp. 2 .500.000 - Rp. 5 .000.000 > Rp. 5 .000.000 25 9 4 0 3 20 12 3 Penghasilan responden

(28)

Pembahasan

 Berdasarkan penelitian menunjukan setelah menetap dan

mendapatkan pekerjaan tetap mayoritas responden. Angka– angka diatas memberi gambaran penghasilan responden disekitar wilayah industri perikanan Djayanti mengalami peningkatan penghasilan, sehingga mampu memiliki atau kontrak rumah, penghasilan tersebut sudah termasuk penghasilan tambahan.

 Adanya korelasi antara pekerjaan dengan penghasilan pada

berkorelasi cukup kuat korelasi sebesar 0,406, artinya adanya hubungan kuat antara pekerjaan dengan penghasilan responden.

(29)

Data dan Analisis

Kepemlikan rumah

Tahun Frequency Percent Cumulative

Milik sendiri 34 89.19 89.19 Sewa/kontrak 4 10.81 100 Pinjam 0 0 Menunpang 0 0 Total 38

(30)

Pembahasan

 Hasil penelitian menunjukan mayoritas responden

yaitu 34 responden 89.19 %, merupakan milik sendiri, dan 4 responden atau 10.81% sewa/kontrak rumah. Hal ini berdasarkan penelitian mayoritas responden di area penelitian sekitar kawasan industri mampu memiliki rumah sendiri dengan penghasilan yang diperolehnya

(31)

NO Uraian Pembangunan Rumah Awal rumah dibangun Mulai ada Perubahan 1 2 3 4 5 6 < 1983 1983-1988 1989-1994 1996-2000 2000-2005 2006-2010 19 5 3 4 5 2 2 9 7 9 8 3

(32)

Pembahasan

 Mayoritas 94.74%, perubahan/pengembangan rumah

responden diatas tahun 1983 setelah industri perikanan Djayanti dibangun di kawasan tersebut. Berdasarkan penelitian disimpulkan perubahan /pengembangan terjadi setelah adanya industri perikanan Djayanti, hal ini mengindikasikan perumahan di kawasan sekitar industri perikanan Djayanti tumbuh dan berkembang cepat setelah industri perikanan Djayanti didirikan.

(33)

Data dan Analisis

Perubahan rumah

NO Uraian

Fungsi rumah Fungsi Awal rumah

Dibangun Perubahan/ perkembangan rumah 1 2 3 4 5 Rumah Tinggal Dagang Jasa Rumah tinggal Plus usaha Lain-lain 27 4 2 3 2 14 8 5 10 1

(34)

Pembahasan

 Perkembangan kebutuhan dan pertumbuhan ekonomi

dilingkungan sekitar kawasan industri perikanan Djayanti mendorong responden untuk melakukan perubahan ataupun perbaikan rumahnya pada berbagai macam bagian rumah dan skala baik dari bentuk, luasan dan fungsinya.

 Ada korelasi pelayanan terhadap industri dengan

perubahan pada rumah, terlihat korelasi cukup kuat antara pelayanan terhadap industri dengan perubahan pada rumah sebesar 0,255, yang menunjukan pelayanan terhadap industri maka semakin besar pula perubahan pada rumah.

(35)

Data dan Analisis

Jarak rumah dengan tempat kerja

Jarak

Waktu Tempuh (Menit)

Total % < 10 10-20 20-30 30-60 >60 < 100 m 8 - - - - 8 21.05 100-500 3 9 - - - 12 26.32 500-1000 - 6 4 - - 10 31.58 1000-3000 - 5 1 1 - 7 18.42 >3000 - - 1 - - 1 2.63 Total 11 20 6 1 - 38 100

(36)

Pembahasan

 Pertimbangan jarak antara rumah dengan tempat

kerja adalah salah satu pertimbangan orang dalam memilih rumah yang akan dihuni sebab terkait banyak dengan komponen biaya transportasi dan waktu tempuh.

 Adanya korelasi pekerjaan utama dan trasportasi,

terlihat korelasi cukup antara pekerjaan dan trasportasi sebesar 0,246 yang menunjukan Hubungan cukup erat antara pekerjaan dan trasportasi. Alasan memilih tinggal berdasarkan pekerjaan artinya pekerjaan berpengaruh terhadap trasportasi dan mobilisasi sehari-hari ketempat kerja.

(37)

Data dan Analisis

Transportasi Frequency Percent Cumulativ

e Jalan Kaki 23 60.53 60.53 Kendaraan pribadi 10 26,32 86.84 Kendaraan umum 5 13.16 100 Total 38

(38)

Pembahasan

Pada penelitian ini mayoritas responden

tidak menggunakan alat transportasi tetapi

berjalan kaki yang merupakan gambaran

bahwa transportasi ketempat kerja atau

mobilisasi sehari-hari merupakan salah satu

pertimbangan memilih rumah

(39)

KESIMPULAN

Adanya pengaruh keberadaan industri perikanan

Djayanti dengan perkembangan perumahan dan

permukiman disekitarnya.

Eksistensi industri

perikanan Djayanti adalah merupakan daya tarik

yang dominan bagi masyarakat di sekitarnya.

Menimbulkan perubahan dan perkembangan pola

hidup. Keberadaan industri perikaanan Djayanti

mengakibatkan berbagai perubahan bentuk fisik

rumah, seperti munculnya kegiatan perdagangan

dan jasa,

(40)

SARAN-SARAN

1.

Perlu dilakukan revaluasi atas lokasi perumahan

dan industri saat ini, mengingat pada kawasan

penelitian,

apabila tidak direncanakan secara

terpadu dapat berdampak buruk pada lingkungan

perumahan sekitarnya.

2.

pengendalian dan pengawasan perkembangan

unit-unit disemua perumahan, penataan ulang,

sarana jalan, serta pengelolaannya

(41)

Referensi

Dokumen terkait

Mata kuliah ini merupakan salah satu mata kuliah keahlian berkarya yang terkait dengan bidang keairan khususnya manajemen dan pengelolaan irigasi, meliputi irigasi

Ebbő l viszont az következik , hogy elméleti állásfoglalásunkat kell a gyakorlatnak megfelelőbb módon körvona- lazni... Tudni kell

Sekolah Tinggi Teknologi Jawa Barat Yayasan Pendidikan Al-Aitaam Bandung.. No Perguruan

(1) Seksi Pengolahan dan Pemasaran mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan, dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan

Fungsi hati yang lain diantaranya hati merupakan tempat penyimpanan vitamin, hati sebagai tempat menyimpan besi dalam bentuk feritin, hati membentuk zat-zat yang

Peta anomali Bouguer memperlihatkan Tinggian Semitau anomali 40-60 mGal yang terbentuk di selatan dan dibagian utara dan Cekungan Ketungau terbentuk pada anomali 4-40 mGal

Pernyataan ilmiah yang kita gunakan dalam tulisan kita harus mencakup beberapa hal. Pertama kita harus mengidentifikasikan orang yang membuat pernyataan tersebut. Kedua, kita

[r]