• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN APLIKASI BACKEND DAN WEB SE- RVICES PENYAMPAIAN LAPORAN MASYARAKAT BER- BASIS CROWDSOURCING MELALUI JEJARING SOSI- AL TWITTER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANG BANGUN APLIKASI BACKEND DAN WEB SE- RVICES PENYAMPAIAN LAPORAN MASYARAKAT BER- BASIS CROWDSOURCING MELALUI JEJARING SOSI- AL TWITTER"

Copied!
401
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI BACKEND DAN WEB SE-RVICES PENYAMPAIAN LAPORAN MASYARAKAT BER-BASIS CROWDSOURCING MELALUI JEJARING SOSI-AL TWITTER

DESIGN A BACKEND APPLICATIONS AND WEB SERVI-CES OF CITIZEN REPORTS BASED TWITTER

DEGANANDA FERDIAN PRIYAMBADA NRP 5212100046

Dosen Pembimbing

Nur Aini Rakhmawati, S.Kom., M.Sc.Eng. Radityo Prasetianto Wibowo, S.Kom, M.Kom JURUSAN SISTEM INFORMASI

Fakultas Teknologi Informasi

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, 2016

(2)
(3)

RANCANG BANGUN APLIKASI BACKEND DAN WEB SE-RVICES PENYAMPAIAN LAPORAN MASYARAKAT BER-BASIS CROWDSOURCING MELALUI JEJARING SOSI-AL TWITTER

DEGANANDA FERDIAN PRIYAMBADA NRP 5212100046

Dosen Pembimbing

Nur Aini Rakhmawati, S.Kom., M.Sc.Eng. Radityo Prasetianto Wibowo, S.Kom, M.Kom JURUSAN SISTEM INFORMASI

Fakultas Teknologi Informasi

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, 2016

(4)
(5)

DESIGN A BACKEND APPLICATIONS AND WEB SERVI-CES OF CITIZEN REPORTS BASED TWITTER

DEGANANDA FERDIAN PRIYAMBADA NRP 5212100046

Supervisor

Nur Aini Rakhmawati, S.Kom., M.Sc.Eng. Radityo Prasetianto Wibowo, S.Kom, M.Kom DEPARTMENT OF INFORMATION SYSTEM Faculty of Information Technology

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, 2016

(6)
(7)
(8)
(9)

RANCANG BANGUN APLIKASI BACKEND DAN WEB SE-RVICES PENYAMPAIAN LAPORAN MASYARAKAT BER-BASIS CROWDSOURCING MELALUI JEJARING SOSIAL TWITTER

Nama : DEGANANDA FERDIAN PRIYAMBADA NRP : 5212100046

Jurusan : Sistem Informasi FTIf

Pembimbing I : Nur Aini Rakhmawati, S.Kom., M.Sc.Eng. Pembimbing II : Radityo Prasetianto Wibowo, S.Kom, M.Kom Abstrak

Pertumbuhan penduduk di kota Surabaya semakin tahun semakin meningkat. Tingginya pertumbuhan penduduk sebagai akibat dari perpindahan penduduk dari desa ke kota untuk mendapatkan peng-hidupan yang lebih layak jika dibandingkan dengan desa dan ba-nyaknya lapangan pekerjaan yang terbuka di Surabaya. Berkem-bangnya kota Surabaya menimbulkan berbagai masalah baru mu-lai dari kriminalitas , bencana alam, kemacetan, maupun rusaknya fasilitas – fasilitas umum di penjuru kota Surabaya.

Hal ini Tentunya sangat meresahkan masyarakat Surabaya. Oleh karena itu tujuan dari tugas akhir adalah membangun sebuah sis-tem yang dapat menjembatani antara masyarakat dan pemerintah kota Surabaya sebagai pemangku kekuasaan agar dapat saling me-nyampaikan laporannnya. Melalui aplikasi ini masyarakat dapat menyampaikan laporannya melalui situs surabaya113.com. Lapor-an ini harus disampaikLapor-an dengLapor-an menyertakLapor-an bukti yLapor-ang berupa foto agar menyakinkan pemerintah terhadap laporan tersebut. Ma-salah lain yang timbul meski terdapat wadah bagi masyarakat Su-rabaya untuk menyampaikan laporannya adalah tingkat partisipasi yang rendah dalam mengunggah laporannya ke situs surabaya113. Masyrakat Surabaya lebih sering menyampaikan laporannya

(10)

da-lam bentuk tweet pada jejaring media twitter sehingga pada sisi backend aplikasi ini juga akan menyertakan peta persebaran la-poran masyrakat Surabaya yang diambil dari jejaring sosial twit-ter. Bedasarkan hasil user acceptance test untuk mediacenter di-dapatkan bahwa terdapat 16 jawaban tidak puas dan 62 jawaban puas dari total dua responden. Bila diperhitungkan rata-rata ma-ka bisa disumpulma-kan bahwa tingma-kat kepuasan responden sebesar 79.5 persen. Sedangkan pada UAT internal yang dilakukan oleh tim internal didapatkan bahwa terdapat 4 jawaban tidak puas dan 16 jawaban puas. Bila diperhitungkan rata-rata maka bisa disim-pulkan bahwa kepuasan responden sebesar 80 persen.

(11)

DESIGN A BACKEND APPLICATIONS AND WEB SERVI-CES OF CITIZEN REPORTS BASED TWITTER

Name : DEGANANDA FERDIAN PRIYAMBADA NRP : 5212100046

Major : Information System FTIf

Supervisor I : Nur Aini Rakhmawati, S.Kom., M.Sc.Eng. Supervisor II : Radityo Prasetianto Wibowo, S.Kom, M.Kom

Abstract

Population growth in the city of Surabaya is increasing. High po-pulation growth as a result of the movement of people from rural to urban areas to earn a living more feasible when compared with the village and the number of jobs open in Surabaya. The growing city of Surabaya raises new problems ranging from crime, natural disaster, jamming, or damage to facilities - public facilities throu-ghout the city of Surabaya.

It is certainly very disturbing society Surabaya. Therefore the aim of the thesis was to build a system that can bridge between the ci-tizen and the city government of Surabaya as the holders of power in order to convey to each other laporannnya. Through this ap-plication the public can submit its report through the site suraba-ya113.com. This report must be submitted with proof of that in the form of a photo in order to convince the government on the report. Another problem that arises in spite of the forum for the Suraba-ya to submit reports is the lowest participation rate in its report to upload to the site surabaya113. Surabaya society often submits its report in the form of a tweet on twitter. Therefore, on the backend of this application will also include a map of the distribution of the citizen report Surabaya taken from social networking twitter. Based on user acceptance testing (UAT) 62 answer from mediacenter are satisfied with our program but only 16 that unsatisfied from two

(12)

res-pondent. When calculated on average it could be inferred that the satisfaction level of 79.5 percent of respondents. While the inter-nal UAT carried out by an interinter-nal team found that there are four answers dissatisfied and 16 satisfied answer. When calculated on average it could be inferred that the respondents’ satisfaction by 80 percent.

Keywords: Social media twitter, twitter, crawling, regex, web servi-ces.

(13)

Segala puji dan syukur pada Allah SWT yang telah melimpahk-an rahmat dmelimpahk-an melimpahk-anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaik-an Tugas Akhir ymenyelesaik-ang berjudul “Rmenyelesaik-ancmenyelesaik-ang Bmenyelesaik-angun Aplikasi Backend dan Web Services Penyampaian Laporan Masyarakat Berbasis Cro-wdsourcing Melalui Jejaring Sosial Twitter” dengan tepat waktu. Harapan dari penulis semoga apa yang tertulis di dalam buku Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan saat ini, serta dapat memberikan kontribusi nyata bagi kampus Sis-tem Informasi, ITS, dan bangsa Indonesia.

Dalam pelaksanaan dan pembuatan Tugas Akhir ini tentunya sa-ngat banyak bantuan yang penulis terima dari berbagai pihak, tanpa mengurangi rasa hormat penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :

1. Ibu Nur Aini Rakhmawati, S.Kom., M.Sc., Eng. selaku do-sen pembimbing yang telah memberikan motivasi dan arahan yang sangat luar biasa kepada kami layaknya ki hajar dewan-tara dengan semboyannya, Ing ngarsa sung tuladha, ing ma-dya mangun karsa, tut wuri andayani.

2. Pak Radityo Prasetianto Wibowo, S.Kom, M.Kom selaku do-sen pembimbing yang memberikan pencerahan terkait tugas akhir dan telah membimbing penulis hingga tahap ini. 3. Bapak Arif Wibisono, S.Kom, M. Sc selaku dosen wali

pe-nulis yang selalu membimbing dan memberikan arahan ke penulis.

4. Bapak Dr. Ir. Aris Tjahyanto, M.Kom. selaku Kepala Jurus-an Sistem Informasi yJurus-ang telah memberikJurus-an ilmu dJurus-an penga-laman kepada penulis.

(14)

Tugas Akhir ini merupakan persembahan bagi penulis untuk kedua orang tua dan keluarga besar yang selalu memberikan motivasi ter-baik bagi penulis untuk dapat menuntut ilmu setinggi-tingginya dan dapat meraih kesuksesan.

Tugas Akhir ini juga masih jauh dari kata sempurna, sehingga penu-lis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk perbaikan ke depan. Semoga Tugas Akhir ini dapat berman-faat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan semua pihak.

(15)

ABSTRAK ix

ABSTRACT xi

KATA PENGANTAR xiii

DAFTAR ISI xv

DAFTAR TABEL xxv

DAFTAR GAMBAR xxvii

DAFTAR KODE xxxv 1 PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang . . . 1 1.2 Rumusan Masalah . . . 4 1.3 Batasan Masalah . . . 4 1.4 Tujuan . . . 4 1.5 Manfaat . . . 5 1.6 Relevansi . . . 5 xv

(16)

2 TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1 Penelitian Sebelumnya . . . 7

2.2 Sapa Warga Surabaya . . . 8

2.3 Google Maps . . . 11

2.4 Rest Web Services . . . 12

2.5 Javascript Object Notation . . . 13

2.6 Twitter Search API . . . 14

2.7 Information Retrieval . . . 15

2.8 Cron Job . . . 15

2.9 Enhanced Confix Stripping Stemmer . . . 17

3 METODE PENELITIAN 25 3.1 Tahapan Pelaksanaan Tugas Akhir . . . 25

3.1.1 Studi Literatur . . . 26

3.1.2 Penggalian kebutuhan . . . 26

3.1.3 Desain dan Implementasi . . . 26

3.1.4 Pengujian Aplikasi . . . 26

3.1.5 Penyusunan Laporan Tugas Akhir . . . 27

(17)

3.3 Penggalian Kebutuhan (Understand) . . . 29

3.4 Menentukan Fokus Masalah (Define) . . . 29

3.5 Menentukan Beberapa Solusi (Diverge) . . . 29

3.6 Menentukan Satu Fokus Solusi (Decide) . . . 30

3.7 Pembuatan Prototype . . . 30

3.8 Validasi . . . 30

4 ANALISIS DAN DESAIN 31 4.1 Penggalian Kebutuhan . . . 31

4.1.1 Qlue . . . 31

4.1.2 Proses Bisnis Penanganan Pelaporan Ma-syarakat . . . 35

4.1.3 Bisnis Proses Surabaya113 . . . 42

4.1.4 Kendala Proses Bisnis . . . 45

4.1.5 Solusi Permasalahan . . . 49

4.1.6 Hasil Voting Solusi . . . 49

4.1.7 Pembuatan Prototipe . . . 50

4.2 Lingkungan Implementasi . . . 50

4.3 Data Preprocessing . . . 53

(18)

4.3.2 Stemming . . . 55

4.3.3 Penentuan Kategori dengan TF-IDF . . . . 58

4.3.4 Hasil kategori berdasarkan TF-IDF . . . . 59

4.3.5 Model Regex . . . 60

4.3.6 Penjadwalan . . . 62

4.4 Iterasi 1 . . . 63

4.4.1 Masalah dan Solusi . . . 64

4.4.2 Komponen . . . 65 4.4.3 Atribut Komponen . . . 65 4.4.4 Fitur . . . 68 4.4.5 User Interface . . . 71 4.4.6 Persona . . . 100 4.4.7 User Stories . . . 101

4.4.8 Epic dan Skenario . . . 102

4.4.9 Storyboard . . . 107

4.4.10 Validasi . . . 116

4.5 Iterasi 2 . . . 117

4.5.1 Masalah dan Solusi . . . 117

(19)

4.5.3 Atribut Komponen . . . 118

4.5.4 Fitur . . . 121

4.5.5 User Interface . . . 123

4.5.6 Persona . . . 141

4.5.7 User Stories . . . 141

4.5.8 Epic dan Skenario . . . 142

4.5.9 Storyboard . . . 147

4.5.10 Validasi . . . 155

4.6 Iterasi 3 . . . 156

4.6.1 Masalah dan Solusi . . . 156

4.6.2 Komponen . . . 157 4.6.3 Atribut Komponen . . . 157 4.6.4 Fitur . . . 157 4.6.5 User Interface . . . 159 4.6.6 Persona . . . 171 4.6.7 User Stories . . . 171

4.6.8 Epic dan Skenario . . . 172

(20)

5 IMPLEMENTASI 181 5.1 Lingkungan Aplikasi . . . 181 5.2 Data Preprocessing . . . 181 5.2.1 Penjadwalan . . . 181 5.2.2 Stemming . . . 182 5.2.3 Crawling . . . 184

5.2.4 Web Services Respon Code . . . 185

5.3 Iterasi 1 . . . 190

5.3.1 DA1. Login . . . 190

5.3.2 DT2. Melihat daftar Laporan twitter yang memiliki attachment gambar . . . 192

5.3.3 DT3. Melihat daftar laporan twitter (memi-liki attachment gambar ataupun tidak) . . . 193

5.3.4 DT4. Melihat laporan twitter berdasarkan kategori (memiliki attachment gambar ) . . 194

5.3.5 DP1. Menambah pemkot . . . 195

5.3.6 DP2. Mengubah daftar pemkot . . . 196

5.3.7 DP3. Melihat daftar pemkot . . . 197

5.3.8 DP5. Menghapus pemkot . . . 198

(21)

5.3.10 DD4. Menghapus dinas . . . 199

5.3.11 DD6. Menambah dinas . . . 200

5.3.12 DD7. Melihat daftar person in Charge . . . 201

5.3.13 DD8. Menambahkan person in Charge . . 202

5.3.14 DD10. Mengubah dinas . . . 203

5.3.15 DPG1. Menambahkan pengelola . . . 204

5.3.16 DPG2. Mengubah pengelola . . . 206

5.3.17 DPG3. Melihat daftar pengelola . . . 207

5.3.18 DPG6. Menghapus Pengelola. . . 208

5.3.19 DKK1. Melihat daftar kategori keluhan . . 209

5.3.20 DU1. Melihat daftar user . . . 210

5.3.21 DU4. Menghapus User . . . 211

5.3.22 DU5. Mengubah detail User. . . 211

5.3.23 DDB1. Operational Dashboard . . . 212

5.3.24 DMP1. Melihat Data twitter (yang memili-ki gambar) pada google maps . . . 214

5.4 iterasi 2 . . . 215

5.4.1 DKL3. Mencari Keluhan . . . 215

(22)

5.4.3 DT8. Memposting tweet ke twitter . . . 217 5.4.4 DT9. Membalas tweet dari twitter . . . 218 5.4.5 DT10. Mencari laporan twitter . . . 219 5.4.6 DKM1. Melihat komentar . . . 221 5.4.7 DKM3. Melihat detail komentar . . . 221 5.4.8 DKM4. Menghapus komentar . . . 222 5.4.9 DKM6. Melihat komentar berdasarkan

ke-luhan . . . 223 5.4.10 DTT1. Melihat daftar tanggapan . . . 225 5.4.11 DTT4. Menghapus tanggapan . . . 226 5.4.12 DTT5. Menambah tanggapan . . . 226 5.4.13 DTT6. Melihat tanggapan berdasarkan

ke-luhan . . . 228 5.4.14 DS1. Menambahkan State, DS3. Melihat

state keluhan dan DS4. Melihat last state keluhan . . . 230 5.4.15 DN1. Melihat notifikasi berdasarkan

pe-ngelola . . . 231 5.4.16 DN2. Melihat jumlah notifikasi yang

dimi-liki pengelola . . . 233 5.5 iterasi 3 . . . 235

(23)

5.5.1 DKL5. Melihat keluhan berdasarkan state dan privilages pengelola . . . 235 5.5.2 DKL6. Melihat data statistik keluhan

ber-dasarkan state . . . 236 5.5.3 DKL7. Menghapus keluhan(android) . . . 236 5.5.4 DT11. Melihat timeline akun twitter . . . . 238 5.5.5 DPG7. Melihat PIC berdasarkan Pengelola 238 5.5.6 DU6. Menampilkan Leaderboard . . . 240 5.5.7 DDB3. Melihat dashboard pengelola . . . 241 5.5.8 DMP2. Melihat data laporan twitter dan

android dengan fitur filter . . . 242 5.5.9 DS5. Menghapus state . . . 243 5.5.10 DN3. Melihat semua notifikasi

berdasark-an pengelola . . . 245 5.6 Dokumentasi Web Services / API . . . 246 5.7 Pengujian . . . 247 5.7.1 Uji Coba Fungsional . . . 247 5.7.2 User Acceptence Test . . . 250

6 Hasil dan Pembahasan 255 6.1 Hasil pengujian . . . 255

(24)

6.1.1 Uji coba fungsional . . . 255 6.1.2 Hasil pengujian user acceptance test . . . . 258 6.2 Analisa Pengujian . . . 264 6.2.1 Analisa Uji Coba Fungsional . . . 264 6.2.2 Analisa Pengujian User Acceptance Test . 265 6.2.3 Analisa Komentar dan Saran Pengguna . . 266

7 Kesimpulan dan Saran 269 7.1 Kesimpulan . . . 269 7.2 Saran . . . 270

DAFTAR PUSTAKA 273

UCAPAN TERIMA KASIH 275

(25)

2.1 Penelitian Sebelumnya . . . 7 2.2 Perbandingan qlue,surabaya113 dan

sapawarasura-baya . . . 10 2.3 Parameter yang digunakan untuk twitter API . . . . 14 2.4 Precedence Rule . . . 18 2.5 Kombinasi suffix dan prefix yang terlarang . . . 19

4.1 Kendala Proses Bisnis . . . 45 4.2 Lingkungan implementasi . . . 51 4.3 Pattern yang dihapus . . . 56 4.4 Model yang digunakan untuk klasifikasi regex . . . 60 4.5 Masalah pada iterasi 1 . . . 64 4.6 Feedback validasi 1 . . . 116 4.7 Masalah pada iterasi 2 . . . 117 4.8 Feedback validasi 2 . . . 155 4.9 Masalah pada iterasi-3 . . . 156

5.1 Tabel rest respon code . . . 186 xxv

(26)

5.2 Tabel test case yang digunakna untuk testing . . . . 247 5.3 Tabel User Acceptance Testing untuk User

Penge-lola SKPD . . . 250

6.1 Hasil pengujian fungsional . . . 255 6.2 Tabel Hasil UAT mediacenter . . . 258 6.3 Tabel Hasil UAT Internal . . . 261 6.4 Tabel Komentar dan Saran . . . 262

(27)

1.1 Situs yang diakses oleh pengguna internet di Indo-nesia tahun 2012 . . . 2

2.1 Halaman Website Sapawarga Surabaya . . . 9 2.2 Tampilan Landingpage Surabaya113 . . . 12 2.3 Marker Pada Google Maps . . . 13 2.4 Aturan ME . . . 20 2.5 Aturan PE . . . 21 2.6 Aturan TE . . . 22 2.7 Aturan BE . . . 22 2.8 Aturan ME Baru pada ECS . . . 22 2.9 Aturan PE baru pada ECS . . . 23

3.1 Tahapan Pengerjaan Tugas Akhir . . . 25 3.2 Metodologi Google Design Sprint . . . 28

4.1 Melaporkan berdasarkan kelurahan . . . 32 4.2 Laporan dapat ditujukan kepada swasta atau

peme-rintah . . . 33 xxvii

(28)

4.3 Tersedia 16 kategori laporan . . . 35 4.4 Terdapat state untuk memudahkan pengguna dalam

mengertahui kondisi penanganan laporan . . . 36 4.5 Melaporkan laporan dari foto langsung ataupun galeri 38 4.6 Melihat data laporan yang terintegrasi dengan

me-dia center surabaya . . . 39 4.7 Mengganti user profil . . . 40 4.8 BPMN Pelaporan pada Media Center . . . 41 4.9 Bisnis proses penanganan laporan pada surabaya113 42 4.10 State Machine diagram penanganan laporan . . . . 44 4.11 Arsitektur Sistem Surabaya 113 . . . 51 4.12 Arsitektur Sistem Surabaya 113 . . . 52 4.13 Modified Enhanced Confix Stripping Stemmer . . . 55 4.14 Kata yang tidak memiliki pattern . . . 57 4.15 State Machine Diagram Klasifikasi Laporan Twitter 63 4.16 Login administrator . . . 71 4.17 Melihat daftar laporan twitter yang memiliki

atta-chment gambar . . . 72 4.18 Melihat daftar laporan twitter (memiliki attachment

(29)

4.19 Melihat laporan Twitter berdasarkan kategori (me-miliki attachment gambar ) . . . 74 4.20 Melihat jumlah halaman Laporan twitter yang

me-miliki attachment gambar . . . 74 4.21 Melihat jumlah halaman laporan twitter

berdasark-an kategori (memiliki attachment gambar) . . . 75 4.22 Menambah pemkot . . . 76 4.23 Mengubah daftar pemkot . . . 77 4.24 Melihat daftar pemkot . . . 78 4.25 Melihat daftar pemkot(dropdown) . . . 79 4.26 Menghapus pemkot . . . 79 4.27 Melihat detail pemkot . . . 80 4.28 Meliat jumlah halaman pemkot . . . 80 4.29 Melihat daftar dinas . . . 81 4.30 Melihat detail data dinas . . . 81 4.31 Melihat daftar dinas(Dropdown) . . . 82 4.32 Menghapus dinas . . . 82 4.33 Melihat jumlah halaman dinas . . . 83 4.34 Menambah dinas . . . 84 4.35 Melihat daftar person in charge . . . 85

(30)

4.36 Menambahkan person in charge . . . 86 4.37 Melihat jumlah halaman data person in charge . . . 87 4.38 Mengubah dinas . . . 88 4.39 Menambahkan pengelola . . . 89 4.40 Mengubah pengelola . . . 90 4.41 Melihat daftar pengelola . . . 91 4.42 Melihat jumlah halaman pengelola. . . 91 4.43 Melihat detail pengelola . . . 92 4.44 Menghapus pengelola. . . 92 4.45 Melihat daftar kategori keluhan . . . 93 4.46 Melihat daftar user . . . 94 4.47 Melihat jumlah total Halaman user . . . 95 4.48 Melihat detail user . . . 95 4.49 Menghapus user . . . 96 4.50 Operational dashboard trend pelaporan . . . 97 4.51 Operational dashboard - statistik total pelaporan . . 97 4.52 Melihat data klasifikasi hari ini . . . 98 4.53 Melihat data Twitter (yang memiliki gambar) . . . 99 4.54 Melaporkan keluhan melalui akun twitter @e100ss 107

(31)

4.55 Melaporkan keluhan melalui smartphone android . 108 4.56 Melihat laporan disektar . . . 109 4.57 Melihat daftar laporannya . . . 110 4.58 Melihat laporan dari twitter. . . 111 4.59 Merespon laporan masyarakat. . . 112 4.60 Melihat laporan twitter berdasarkan kategori . . . . 113 4.61 Melihat trend pelaporan masyarakat . . . 114 4.62 Menambakan pembagian tugas Dinas/SKPD . . . . 115 4.63 Mencari Keluhan . . . 123 4.64 Melihat keluhan(android) . . . 124 4.65 Melihat keluhan(android) . . . 125 4.66 Membalas tweet dari twitter . . . 125 4.67 Mencari laporan twitter . . . 126 4.68 Melihat komentar . . . 127 4.69 Melihat total halaman komentar . . . 128 4.70 Melihat detail komentar . . . 128 4.71 Menghapus komentar . . . 129 4.72 Melihat daftar danggapan . . . 130 4.73 Melihat jumlah halaman tanggapan . . . 131

(32)

4.74 Melihat detail tanggapan . . . 131 4.75 Menghapus tanggapan . . . 132 4.76 Menambah tanggapan . . . 133 4.77 Melihat tanggapan berdasarkan keluhan . . . 134 4.78 Melihat jumlah dukungan berdasarkan keluhan . . 135 4.79 Menambahkan State . . . 136 4.80 Melihat state keluhan . . . 137 4.81 Melihat last state keluhan . . . 138 4.82 Melihat notifikasi berdasarkan pengelola . . . 139 4.83 Melihat jumlah notifikasi yang dimiliki pengelola . 140 4.84 Melaporkan keluhan melalui akun twitter @e100ss 147 4.85 Posting ke twitter . . . 148 4.86 Melihat komentar dari masyarakat berdasarkan

la-poran . . . 149 4.87 Memberikan tanggapan pada keluhan(android) . . 150 4.88 Menambahkan State laporan . . . 151 4.89 Melihat Notifikasi pengelola saat menerima laporan 152 4.90 Menambahkan Dukungan dan melihat status(android)153 4.91 Memberikan komentar pada laporan (android) . . . 154

(33)

4.92 Melihat keluhan berdasarkan state dan privilages pengelola . . . 159 4.93 Melihat data statistik keluhan berdasarkan state . . 160 4.94 Menghapus keluhan(android) . . . 161 4.95 Melihat detail keluhan(android) . . . 162 4.96 Melihat detail keluhan(android) . . . 162 4.97 Melihat timeline akun twitter . . . 163 4.98 Melihat PIC berdasarkan Pengelola . . . 164 4.99 Menampilkan Leaderboard . . . 165 4.100Melihat dashboard pengelola . . . 166 4.101Melihat data laporan twitter dan android dengan

fi-tur filter . . . 167 4.102Melihat komentar berdasarkan keluhan . . . 168 4.103Menghapus state . . . 169 4.104Melihat semua notifikasi berdasarkan pengelola . . 170 4.105Melihat keluhan berdasarkan state dan privilages

pengelola . . . 175 4.106Meliaht KPI dalam dashboard pengelola . . . 176 4.107Melihat data laporan twitter dan android dengan

(34)

4.108Melihat seluruh notifikasi pengelola . . . 178 4.109Masyarakat menerima notifikasi mengenai

laporan-nya . . . 179

(35)

5.1 Perintah cronjob untuk penjadwalan . . . 181 5.2 Potongan kode PHP untuk melakukan stemming . . 182 5.3 Modified Enhanced Confix Stripping Stemmer . . . 183 5.4 Potongan kode PHP untuk melakukan crawling

twit-ter . . . 184 5.5 Controller login untuk administrator . . . 190 5.6 Controller login untuk pengelola . . . 191 5.7 Controller login untuk melihat laporan twitter yang

memiliki attachment gambar . . . 192 5.8 Controller melihat semua laporan twitter . . . 193 5.9 Controller melihat laporan twitter berdasarkan

ka-tegori . . . 194 5.10 Controller menambah pemkot . . . 195 5.11 Controller mengubah data pemkot . . . 196 5.12 Controller melihat daftar pemkot . . . 197 5.13 Menghapus pemkot . . . 198 5.14 Controller melihat daftar dinas . . . 199 5.15 Controller menghapus dinas . . . 200

(36)

5.16 Controller menambah dinas . . . 201 5.17 Controller melihat daftar person in charge . . . 202 5.18 Controller menambahkan person in charge . . . 202 5.19 Controller mengubah dinas . . . 203 5.20 Controller menambahkan pengelola . . . 205 5.21 Controller mengubah pengelola . . . 206 5.22 Controller melihat daftar pengelola . . . 207 5.23 Controller menghapus pengelola . . . 208 5.24 Controller melihat daftar kategori keluhan . . . 209 5.25 Controller melihat daftar user . . . 210 5.26 Controller menghapus user . . . 211 5.27 Controller mengubah detail user . . . 211 5.28 Controller operational dashboard . . . 213 5.29 Controller login untuk menampilkan data twitter

pa-da google maps . . . 214 5.30 Controller mencari keluhan . . . 215 5.31 Controller melihat keluhan . . . 216 5.32 Potongan kode javascript untuk memposting tweet . 217 5.33 Potongan kode javascript untuk membalas tweet . . 218

(37)

5.34 Controller mencari laporan twitter . . . 219 5.35 Controller melihat komentar sebagai administrator 221 5.36 Controller melihat detail komentar . . . 221 5.37 Controller menghapus komentar . . . 222 5.38 Potongan kode javascript untuk melihat komentar

sebagai pengelola . . . 223 5.39 Controller melihat tanggapan . . . 225 5.40 Controller menghapus tanggapan . . . 226 5.41 Potongan kode javascript untuk menambahkan

tang-gapan . . . 227 5.42 Potongan kode javascript untuk melihat tanggapan

berdasarkan keluhan . . . 228 5.43 Controller menambahkan state . . . 230 5.44 Potongan kode javascript untuk melihat notifikasi

berdasarkan pengelola . . . 231 5.45 Controller javascript untuk menghandle jika ada

no-tifikasi masuk . . . 233 5.46 Potongan kode javascript untuk melihat jumlah

no-tifikasi yang belum dilihat . . . 234 5.47 Controller untuk melihat keluhan berdasarkan state

(38)

5.48 Controller sidebar keluhan yang menampilkan sta-tistik keluhan berdasarkan state . . . 236 5.49 Trigger menghapus notifikasi ketika laporan didelete 237 5.50 Controller untuk menghapus keluhan(dari android) 237 5.51 Controller untuk melihat timeline akun twitter . . . 238 5.52 Potongan kode PHP untuk mendapatkan PIC dan

detail user . . . 238 5.53 Potongan kode PHP untuk menampilkan daftar PIC

dari SKPD . . . 239 5.54 Controller untuk menampilkan leaderboard . . . . 240 5.55 Controller . . . 241 5.56 Controller melihat data laporan twitter dan android

dengan filter dan menampilkan di google maps . . 242 5.57 Trigger megubah last state ketika terjadi perubahan

state pada laporan . . . 243 5.58 Trigger mengupdate last state menjadi 0 ketika

la-poran tidak memiliki state sama sekali . . . 244 5.59 Potongan kode javascript untuk menghapus state . 244 5.60 Trigger menambahkan poin ketika user melaporkan

laporan . . . 245 5.61 Trigger mengirimkan notifikasi kepada user SKPD

(39)
(40)
(41)

PENDAHULUAN

Pada bab pedahluan ini akan membahas terkait latar belakang masa-lah, perumusan masamasa-lah, batasan masamasa-lah, tujuan penelitian, man-faat penelitian, dan relevansi terhadap pengerjaan tugas akhir.

1.1 Latar Belakang

Saat ini banyak kota besar di Indonesia yang mengalami berbagai masalah. Masalah tersebut timbul karena adanya perpindahan pen-duduk dari daerah kecil ke kota besar untuk mencari nafkah dan bertujuan untuk hidup dengan lebih layak. Akibatnya adalah ting-kat kepadatan penduduk disana semakin tinggi dan membuat ba-nyak masalah, diantarannya adalah kemacetan, banjir, dan rusaknya fasiltas umum yang terjadi di berbagai kota – kota besar beberapa tahun terakhir ini.

Masalah – masalah yang timbul tersebut pasti akan mengganggu aktivitas maupun kenyamanan penduduk kota dalam melakukan pe-kerjaan sehari – hari. Sebagian besar masyarakat kota pasti memili-ki permasalahan mengenai hal – hal seperti ini tetapi tidak tahu ha-rus menyampaikannya kemana, hanya beberapa orang saja yang be-rani menyampaikan laporannya ke Dewan Perwakilan Rakyat Dae-rah(DPRD) atau ke media massa, tapi sebagian besar memilih un-tuk tidak melaporkannya ke siapapun.

Lembaga paling berwenang untuk menyampaikan laporan masya-rakat ke pemerintah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DP-RD) tetapi seperti kita ketahui bersama bahwa peran dan fungsi

(42)

DPRD saat ini sudah bergeser dari membela kepentingan rakyat menjadi membela kepentingan golongan sehingga masyarakat tidak merasakan dampak langsung dari adanya DPRD ini. DPRD hanya menjadi lembaga pembuat perda dan hanya bersuara untuk hal – hal yang memiliki tingkat kepentingan tinggi saja tanpa melihat lapor-an rakyat untuk hal – hal ylapor-ang tidak penting menurut mereka seperti jalan rusak.

Saat ini media sosial menjadi hal yang tidak terpisahkan dari kehi-dupan sehari – hari yang dimiliki oleh masyarakat perkotaan. Se-bagian waktu yang dimiliki oleh orang – orang digunakan untuk berinteraksi melalui media sosial, terutama media sosial yang di akses melalui smartphone. Banyaknya akses masyrakat pada situs sosial media ditunjukan pada gambar dibawah ini.

Gambar 1.1: Situs yang diakses oleh pengguna internet di Indone-sia tahun 2012

Semua berita yang terjadi di seluruh dunia yang awalnya hanya ter-sebar lewat media massa saat ini sudah bisa diter-sebarkan oleh

(43)

ma-syarakat sendiri melalui media sosial yang mereka miliki. Dampak dari meluasnya penggunaan media sosial ini juga berdampak pada kesempatan masyarakat dalam menyampaikan laporan ke pemerin-tah.

Sulitnya masyarakat menyampaikan laporan akibat dari kurangnya peran dan fungsi DPRD tersebut menyebabkan banyak masyara-kat yang menyampaikan laporan mereka atau mengeluhkan tentang ketidakpuasan yang mereka rasakan tentang apa saja yang ada di dalam kota tersebut di media sosial yang mereka miliki. Banyak-nya dukungan serupa ketika mereka sudah meBanyak-nyampaikan laporan-nya membuat cara ini menjadi cara yang sedang bertumbuh pesat di masyarakat. Masyarakat mau melakukan hal itu selain karena ba-nyaknya dukungan dari masyarakat yang lain juga karena dia akan lebih dikenal jika sering memberikan informasi yang disukai oleh banyak orang.

Berkembangnya penggunaan media sosial sebagai alat untuk me-nyampaikan laporan ini membuat beberapa pemimpin daerah ju-ga memanfaatkan media sosial ini untuk menerima masukan dari masyarakat yang dipimpinnya. Sebagai contoh walikota Bandung, Ridwan Kamil, memanfaatkan twitter untuk berinteraksi dengan warga Bandung dan menerima berbagai laporan serta saran. Teta-pi pemanfaatan teknologi untuk menerima saran dan laporan terse-but masih kurang karena disampaikan melalui media yang bersifat konvensional dan tidak khusus membahas tentang kota tersebut se-hingga harus ada aplikasi yang berfungsi untuk penyambung lidah antara pemerintah dan masyarakat.

(44)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, tugas akhir yang akan diajuk-an ini menitikbertatkdiajuk-an permasalahdiajuk-an pada beberapa hal sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang dan membagun aplikasi penyampaian laporan masyarakat berbasis crowdsourcing melalui jejaring sosial twitter

2. Bagaimana cara memanfaatkan Twitter sebagai media cro-wdsourcing untuk memetakan laporan masyrakat Surabaya.

1.3 Batasan Masalah

Batasan-batasan dalam pembuatan Usulan Tugas Akhir adalah se-bagai berikut:

1. Studi kasus yang digunakan hanya pada kota Surabaya 2. Crawling hanya dilakukan pada jejaring sosial Twitter 3. Berfokus pada pengembangan backend aplikasi Surabaya113 4. Data yang digunakan berasaal dari twitter dan aplikasi

andro-id Surabaya113

5. Data twitter hanya berasal dari akun twitter tertentu (@e100ss dan @sapawargasby)

1.4 Tujuan

berdasarkan hasil perumusan masalah dan batasan masalah yang telah disebutkan sebelumnya, maka tujuan yang dicapai dari tugas akhir ini adalah pembuatan aplikasi backend dan web services

(45)

pe-nyampaian laporan masyarakat berbasis crowdsourcing melalui je-jaring sosial twitter (studi kasus : kota surabaya)

1.5 Manfaat

Manfaat yang akan diperoleh dengan tugas akhir ini antara lain: 1. Memfasilitasi masyrakat untuk berperan aktif dalam

memba-ngun kota

2. Menyediakan sumber data dan informasi bagi pemerintah ko-ta surabaya untuk membantu pengambilan keputusan 3. Membantu pemerintah untuk mengetahui isu-isu yang terjadi

di kota surabaya sehingga pembangunan dapat dilaksanakan secara tepat

4. Memfasilitasi masyarakat untuk dapat menyampaikan lapor-an serta laporlapor-annnya kepada pemerintah kota Surabaya

1.6 Relevansi

Tugas akhir ini berkaitan dengan mata kuliah Interaksi Manusia Komputer, Pemrograman Berbasis Web, Integrasi Aplikasi Korpo-rasi, Analisa dan Desain Perangkat Lunak dan Konstruksi Pengem-bangan Perangkat Lunak.

(46)
(47)

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab pedahluan ini akan membahas terkait latar belakang masa-lah, perumusan masamasa-lah, batasan masamasa-lah, tujuan penelitian, man-faat penelitian, dan relevansi terhadap pengerjaan tugas akhir.

2.1 Penelitian Sebelumnya

Tabel 2.1: Penelitian Sebelumnya

No Judul Penelitian Metode yang di-gunakan

Hasil yang dipero-leh

1

Implementasi Webcrawler Pada social me-dia Monitoring Oleh : Dewi Rosmala , Rizqi Rivani Syafei

Studi Literatur dan Web Cra-wler [?]

Bagaimana cara memantau brand image dari sebuah produk mela-lui social media dengan menggu-nakan teknologi webcrawler

(48)

2 Rancang Ba-ngun Penyedia Informasi Pen-jualan Mobil di Kota-Kota Be-sar di Indonesia Berbasis Web Crawling dan Sms Oleh Bima Putrayuhda [?] Studi Literatur dan Web Cra-wler

Bagaimana cara efisien untuk me-nampilkan output hasil searching yang berjum-lah banyak ke handphone 3

Deteksi dan Va-lidasi informa-si gempa seca-ra real-time ber-basis social sen-sor dengan twit-ter oleh Ryan Dwi Cahyo Nu-groho [?]

Studi Literatur dan Real Social Sensor

Bagaimana cara mendapatkan in-formasi gempa dari social sensor yaitu Twitter

2.2 Sapa Warga Surabaya

Sapa warga Surabaya atau E-SapaWarga adalah sebuah portal yang di bangun oleh pemerintah kota Surabaya sebagai sebuah wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan laporannnya [?]. Bentuk da-ri portal ini adalah sebuah sosial media. E-SapaWarga merupakan salah satu bentuk inovasi Pemerintah Kota Surabaya dalam menam-pung laporan warganya terutama warga Kota Surabaya. Peluncuran E-SapaWarga yang dapat diakses di www.sapawarga.org ini awal peluncurannya bernama E-RT/RW yang hanya bisa akses oleh Ke-pala RT/RW. se-Kota Surabaya. Setiap penggunannya harus login

(49)

sebelum dapat menggunakan fitur-fitur yang dapat digunakan. Fi-tur – fiFi-tur ini secara umum mirip dengan sosial media facebook. Masyrakat dapat membuat status yang pada E-SapaWarga ini dise-but sebagai laporan. Selain dapat membuat laporan atau status ma-syrakat juga dapat turut serta membahas laporan tersebut dengan mengirimkan komentar. Laporan-laporan yang dikirimkan juga da-pat disertakan sebuah foto agar lebih melengkapi informasi meng-enai laporan tersebut.

Gambar 2.1: Halaman Website Sapawarga Surabaya

E-SapaWarga menawarkan beberapa fitur diantarannya adalah :

1. Kabar Pemkot

Masyarakat yang telah mendaftarkan dirinnya pada sapa war-ga Surabaya bisa mendapatkan informasi – informasi terkini mengenai event-event maupun pemeberitahuan dari pemkot Surabaya. Misalnya informasi mengenai acara hut Surabaya. 2. Menyampaikan laporan

(50)

ben-tuk status layaknya jejaring sosial facebook serta dapat me-nunggah gambar untuk menyertai laporan itu.

3. Membuat Komunitas

Layaknya fitur pada jejaring sosial facebook , masyrakat da-pat membuat sebuah komunitas. Anggota dari komunitas ini dapat ditambahkan dengan cara mengundang salah satu tem-an pada daftar temtem-an ytem-ang di miliki.

Berikut ini adalah perbandingan antara beberapa aplikasi pelaporan yang telah ada dengan Surabaya113 :

Aplikasi Lingkup Sumber

Data Platform Visualisasi Google Maps Qlue / Ja-karta Smart City Jakarta Laporan Masyarakat Android dan Websi-te Ya E-Sapawarga Sby Surabaya Laporan

Masyarakat Website Tidak

Surabaya113 Surabaya Laporan Masya-rakat dan TWitter (@e100ss dan @sapa-wargasby) Android(frontend) dan Websi-te(backend) Ya

Tabel 2.2: Perbandingan qlue,surabaya113 dan sapawarasurabaya

Aplikasi Surabaya113 dapat dijalankan oleh masyarakat kota yang pemerintah daerahnya telah bekerja sama dengan kami melalui

(51)

sis-tem aplikasi mobile android serta kepada penyelenggara pemerin-tah khususnya pada dinas- dinas terkait. Masyarakat kota tersebut akan bisa menggunakan fungsi:

1. Menuliskan laporan yang berisi diskripsi laporan dan katego-ri laporan

2. Menuliskan balasan laporan jika pihak terkait telah menang-gapi laporan

3. Melihat timeline yang berisi laporan serta jawaban pihak ter-kait

4. Memberikan informasi kegiatan untuk masyarakat yang akun-nya terverifikasi

Penyelenggara pemerintahan juga bisa menggunakan beberapa fung-si:

1. Membalas laporan dari masyarakat yang sesuai dengan kate-gori dinas yang bertanggung jawab

2. Melihat dashboard statistika laporan masyarakat serta hasil tanggapan sesuai untuk setiap dinas

2.3 Google Maps

Google Maps adalah layanan aplikasi peta online yang disediakan oleh Google secara gratis. Layanan peta Google Maps secara resmi dapat diakses melalui situs http://maps.google.com. Google Maps termasuk kedalam Application Program Interface (API) yang me-mungkinkan administrator dari sebuah situs web untuk menanamk-an Google Maps ke dalam situs mereka. Pengodemenanamk-an Google Ma-ps hampir seluruhnya dalam bahasa JavaScript dan XML, sehingga pengguna dapat mengustomisasi dan menambahkan fitur-fitur

(52)

ter-Gambar 2.2: Tampilan Landingpage Surabaya113

tentu pada Google Maps [?]. Google maps digunakan sebagai me-dia untuk melakukan visualisasi data selain meme-dia grafik. Laporan masyarakat yang berasal dari twitter maupun aplikasi android Sura-baya113 akan di visualisasikan di atas google maps yang berbentuk seperti marker sehingga pemerintah dapat mengetahui daftar lokasi yang paling sering mendapatkan laporan atau laporan.

2.4 Rest Web Services

Web Service adalah sebuah sistem software. yang dirancang un-tuk mendukung interoperabilitas interaksi antara mesin ke mesin pada sebuah network.Web Service diperkenalkan sebagai salahsa-tu teknologi komputasi terdistribusi dan menjadi ketertarikan baru dari komunitas industry dan research [?]. Restful web services ada-lah sebuah arsitektur layanan web services dapat mendefinisikan batasan-batasan tertentu. Salah satu ciri utama arsitektur Rest ada-lah adannya variable PUT,GET atau POST pada penggunaan http. Pembuatan sistem backend Surabaya113 menggunakan web

(53)

servi-Gambar 2.3: Marker Pada Google Maps

ces dikarenakan aplikasi utama dibangun pada platform android. Web services akan menangani hubungan antara android , web se-rver dan juga database. Selain itu, penggunaan web services juga berguna untuk pengembangan selanjutnya apabila pemerintah kota membutuhkan akses pada aplikasi surabaya113 yakni dengan pem-buatan API(Application Programming Interface). Web services ini akan menggunakan respon yang berupa JSON (Java Script Obje-ct Notation). Respon JSON dipilih karena lebih ringan saat diak-ses dibandingan dengan XML. Hal ini dikarenakan XML memiliki ukuran data yang lebih besar jika dibandingkan dengan JSON mes-ki dengan data output yang sama.

2.5 Javascript Object Notation

JSON (JavaScript Object Notation) adalah format pertukaran da-ta yang ringan, mudah dibaca dan ditulis oleh manusia, serda-ta mu-dah diterjemahkan dan dibuat (generate) oleh komputer [?]. Format

(54)

ini dibuat berdasarkan bagian dari bahasa pemrograman javascript. JSON merupakan format teks yang tidak bergantung pada baha-sa pemprograman apapun karena menggunakan gaya bahabaha-sa yang umum digunakan oleh programmer keluarga C termasuk C, C++, C#, Java, JavaScript, Perl, Python dan lain - lain. Oleh karena sifat-sifat tersebut, menjadikan JSON ideal sebagai bahasa pertukaran data. Pada tugas ahir ini JSON digunakan sebagai respon dari web services karena JSON memiliki waktu akses yang lebih cepat jika dibandingkan dengan XML.

2.6 Twitter Search API

Crawling laporan masyrakat Surabaya dilakukan menggunakan sa-lah satu API yang disediakan oleh twitter yakni Search API. Fungsi dari API tersebut adalah mendapatkan 100 tweet terkini dari sebuah akun. Hasil kembalian dari API ini adalah JSON(Javascript Object Notation). Beberapa parameter yang dapat digunakan sebagai kata kunci pencarian adalah :

Tabel 2.3: Parameter yang digunakan untuk twitter API

No Parameter Fungsi

1 Hashtag

Mencari tweet ber-dasarkan hashtag tertentu 2 Mentioned Acco-unt Mencari tweet berdasarkan nama account yang di mention 3 Dates

Mencari tweet ber-dasarkan tanggal tweet tersebut

(55)

4 Keyword

Mencari tweet yang mengandung kata – kata tertentu.

2.7 Information Retrieval

Information Retrieval adalah bidang di persimpangan ilmu infor-masi dan ilmu komputer. Berkutat dengan pengindeksan dan pe-ngambilan informasi dari sumber informasi heterogen dan sebagian besar-tekstual. Istilah ini diciptakan oleh Mooers pada tahun 1951, yang menganjurkan bahwa diterapkan ke aspek intelektual deskri-psi informasi dan sistem untuk pencarian [?]. Tujuan penggunaan information retrieval ini adalah untuk melakukan filter tweet yang masuk pada proses crawler. Hanya tweet yang berhubungan dengan laporan masyrakat yang dapat masuk sementara tweet yang tidak memenuhi persyratan akan secara otomatis terhapus. Hal ini di-peruntukan untuk memudahkan kinerja dari administrator backend. Salah satu library yang dapat digunakan untuk melakukan prepro-cessing information retrival pada PHP adalah PHPIR. Information retrival dilakukan menggunakan komputasi TF-DF yang merupak-an singkatmerupak-an term frequency inverse document frequency yakni se-buah metode statistic yang menunjukan tingkat kepentingan dari kata terhadap keseluruhan dokumen [?].

2.8 Cron Job

Cron adalah sebuah sistem penjadwalan pada sistem operasi unix. Cron digunakan untuk melakukan penjadwalan beberapa perintah shell pada waktu tertentu [?]. Fungsi umumnya yaitu untuk me-lakukan otomatisasi kegiatan administrasi dan maintenance pada

(56)

komputer. Untuk dapat melakukan akuisisi data dari twitter yang diperoleh dari Twitter Search API maka dibutuhkan cron job cpa-nel yang akan melakukan penjadwalan proses crawling tweet pada akun dan parameter – parameter tertentu.

(57)

2.9 Enhanced Confix Stripping Stemmer

Berikut ini adalah proses untuk melakukan Enhanced confix strip-ping stemmer berdasarkan paper ”ENHANCED CONFIX STRIP-PING STEMMER AND ANTS ALGORITHM FOR CLASSIFYING NEWS DOCUMENT IN INDONESIAN LANGUAGE” [?]. Seca-ra umum, modified enhanced confix stripping stemmer memiliki model seperti ini.

[DP+[DP + [DP+]]] root-word [[+DS][+PP][+P]]

Berikut ini adalah langkah-langkah melakukan stemming dengan menggunakan algoritma modified enchanced confix stripping stem-mer :

1. Melakukan dictionary checking. Dictionary checking adalah proses mencocokan suatu kata pada daftar kata dasar pada KBBI(Kamus Besar Bahasa Indonesia). Contohnya adalah kata “kemacetan”, kata tersebut tidak ada dalam KBBI se-dangkan kata “macet” terdepat pada KBBI. Apabila kata te-lah ada pada KBBI maka secara otomatis kata tersebut adate-lah kata dasar. Jika tidak, maka menuju ke langkah nomor 2. 2. Mengecek apakah kata yang hendak dicari kata dasarnya

me-miliki kombinasi prefix(awalan) dan suffix sebagaimana ter-maktubkan pada tabel 2.4 proses ini dinamakan check rule precendence.

Jika kata memiliki kombinasi prefix dan suffix diatas maka urutan langkah selanjutnya adalah (5,6,3,4,7) sedangkan jika tidak memiliki kombinasi prefix dan suffix seperti itu maka langkahnya yaitu (3,4,5,6,7).

(58)

Tabel 2.4: Precedence Rule Awalan Ahiran Be- -lah Be- -an Me- -i Di- -i Te- -i Pe- -i

3. Menghilangkan Inflectional suffix particle(P) (“-lah”, “-kah”, “- tah”, “-pun”) jika terdapat pada kata tersebut. Inflectio-nal suffix adalah kumpulan suffix yang tidak mengubah kata dasar dari kata tersebut. Kemudian dilanjutkan menghapus inflextional suffix possessive pronoun(PP) ( ku”, mu”, “-nya”).

4. Menghilangkan derivation suffix(DS)( (“-i”, “-kan”, or “-an”). Jika terdapat pada kata tersebut. Derivation Suffix adalah kumpulan suffix(ahiran) yang secara langsung ditambahkan untuk membentuk suatu kata.

5. Menghilangkan derivation prefix. Untuk plain prefix (“di-“,”ke-“,”se-“) dapat secara langsung dihapus prefix tersebut. Namun untuk complex prefix(“me-“,”be-“,”pe”,”te”) harus ber-dasarkan aturan pada tabel 2.4,2.5,2.6, dan aturan 2.7 Proses pada langkah ke lima ini Maksimal dilakukan sebanyak tiga kali dan akan langsung berhenti jika :

1. Membentuk kombinasi awalan(prefix) dan ahiran(suffix) yang terlarang. yaitu :

2. Telah menghilangkan tiga awalan(prefix).

3. Awalan yang dideteksi saat ini sama dengan awalan yang dihilangkan sebelumnya.

(59)

Tabel 2.5: Kombinasi suffix dan prefix yang terlarang Prefix Suffix Be- -i Di- -an Ke- -i,-Kan Me- -an Se- -i,-kan Te- -an

6. 6. Jika pada langkah ke lima belum menemukan kata da-sar maka dilakukan proses recording yakni menambahkan beberapa recording character pada kata tersebut sesuai de-ngan aturan pada tabel 2.4, 2.5, 2.6, dan aturan 2.7 . Contoh-nya adalah kata “menangkap” maka recording dapat berupa “tangkap” ataupun “nangkap” sesuai pada aturan tabel. Na-mun, yang diambil adalah kata yang merupakan kata dasar yakni “tangkap”.

7. 7. Jika hingga tahap ini kata dasar belum juga ditentukan maka akan melakukan LoopPengembalianAhiran.

4. Loop Pengembalian Ahiran

berikut ini adalah langkah-langkah loopPengembalianAhiran :

1. Mengembalikan model kata menjadi : [DP+[DP + [DP+]]] root-word

2. Mengembalikan Suffix atau ahiran dengan urutan DS(“-i”, “-kan”, or “-an”). -¿ PP(“- ku”, “-mu”, “-nya”)-¿P(“-lah”, “-kah”, “- tah”, “-pun”)

3. Melakukan prefix removal seperti langkah nomor lima diatas. 4. Melakukan recording seperti pada langkah nomor enam

(60)

5. Jika kata dasar belum ditemukan maka kata dasar adalah kata masukan dianggap sebagai kata dasar

5. Daftar aturan stemming

(61)
(62)

Gambar 2.6: Aturan TE

Gambar 2.7: Aturan BE

(63)
(64)

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan metode penelitian tugas akhir ini se-bagai acuan untuk mengerjakan tugas akhir.

3.1 Tahapan Pelaksanaan Tugas Akhir

Gambar 3.1: Tahapan Pengerjaan Tugas Akhir

(65)

3.1.1 Studi Literatur

Studi literatur yang dilakukan antara lain pembelajaran dan pema-haman literatur mengenai aplikasi yang telah ada terkait pelaporan masyarakat, konsep regex, crawling dan pembuatan web services.

3.1.2 Penggalian kebutuhan

Penggalian kebutuhan dilakukan dengan cara wawancara terhadap staff dinas komunikasi dan informasi (Diskominfo) Surabaya bagi-an diseminasi informasi ybagi-ang menbagi-angbagi-ani laporbagi-an masyarakat sura-baya atau disebut dengan badan mediacenter.

3.1.3 Desain dan Implementasi

Desain dan Implementasi dilakukan dengan menggunakan metode google desain sprint dengan tiga kali iterasi. Metode ini dijelaskan pada gambar 3.2

3.1.4 Pengujian Aplikasi

Proses pengujian dilakukan setelah iterasi tiga diselesaikan. Tu-juannya adalah untuk memastikan bahwa sistem telah berjalan de-ngan baik dan sesuai dede-ngan fitur yang telah didapatkan dari proses iterasi. Pengujian dilakukan dengan cara functional test dan user acceptance testing.

(66)

3.1.5 Penyusunan Laporan Tugas Akhir

Apabila Aplikasi sudah lulus pengujian tahapan selanjutnya adalah membuat dokumentasi proses pengembangan perangkat lunak da-ri mulai identifikasi kebutuhan sampai dengan pengujian aplikasi. Dokumentasi tersebut akan diproyeksikan ke dalam bentuk laporan tugas akhir.

(67)

3.2 Google Design Sprint

Berikut ini adalah metode yang digunakan pada tahap desain dan implementasi berdasarkan guideline google design sprint [?].

(68)

Kami melakukan perubahan pada proses design dan pemrograman dari rencana awal pada proposal. Hal ini dikarenakan proses imple-mentasi di lapangan surabaya113 dilakuakn dengan menggunakan metode design sprint dari google. Secara garis besar, metode pe-ngerjaan tugas akhir ini digambarkan pada Gambar 3.2.

3.3 Penggalian Kebutuhan (Understand)

Metode design sprint menitikberatkan pada penyelesaian masalah dan fokus pada sebuah solusi. Pada tahapan ini, dilakukan proses penggalian kebutuhan dengan metode wawancara dan observasi di Dinas Komunikasi dan Informasi kota Surabaya sebagaimana telah dijelaskan pada metode penelitian. Sehingga pada saat proses sprint berlangsung kebutuhan-kebutuhan awal telah didapatkan.

3.4 Menentukan Fokus Masalah (Define)

Masalah yang telah terdefinisi pada tahapan sebelumnya didoku-mentasikan menjadi sebuah diagram swimlane(sitasi) untuk meng-etahui proses bisnis yang memiliki masalah paling berdampak sig-nifikan terhadap tujuan penelitian. Tujuannya adalah untuk meng-hasilkan solusi yang efektif dan efisien (painkiller).

3.5 Menentukan Beberapa Solusi (Diverge)

Pada fokus masalah yang telah ditentukan pada tahapan sebelum-nya peneliti memberikan sebasebelum-nyak mungkin gagasan atau solusi un-tuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

(69)

3.6 Menentukan Satu Fokus Solusi (Decide)

Solusi-solusi yang dihasilkan pada tahapan sebelumnya(diverge) akan diberlakukan sistem voting(oleh anggota tim) untuk menen-tukan solusi yang akan digunakan dalam meyelesaikan masalah yang sekaligus menjadi fokus utama ketika proses pembuatan pro-totype.

3.7 Pembuatan Prototype

Pada tahapan ini, dimulai dengan membuat sebuah mockup dalam bentuk fisik. Sebelum membuat mockup atau interface fisik, dibu-atlah storyboard yang menggambarkan bagaimana solusi tersebut dapat terimplementasi di lapangan. Storyboard tersebut harus me-miliki timeframe, tujuan dan aktor. Setelah storyboard terdefinisi prototype dibuat dalam bentuk fisik yang kemudian akan dikem-bangkan menajdi MVP (Most Viewable product). Selain storyboa-rd , untuk lebih menerangkan peranan aktor maka dibuat diagram UML berupa uses cases.

3.8 Validasi

Tahapan validasi dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap pihak pemerintah kota surabaya(dinas komunikasi dan informasi) untu memastikan bahwa prototipe telah sesuai dengan kebutuhan.

(70)

ANALISIS DAN DESAIN

Pada bab ini, akan dijelaskan mengenai proses pembuatan “Sura-baya113” dari analisis kebutuhan sistem hinga perancangan desain sistem

4.1 Penggalian Kebutuhan

Penggalian kebutuhan dilakukan dengan menggunakan dua metode sebagai mana telah dicantumkan pada metodologi peneletian yaitu melalaui observasi applikasi sejenis dan wawancara secara lang-sung kepada staff Dinas Komunikasi dan Informasi Surabaya pada bagian diseminasi informasi atas sepengetahuan oleh kepala divisi.

4.1.1 Qlue

Qlue adalah salah satu aplikasi partner Jakarta Smart City dalam bentuk sosial media yang mengajak partisipasi masyarakat untuk melaporkan dan peduli lingkungan sekitarnya [?]. Dengan aplikasi ini warga Jakarta dapat melaporkan keluhan terhadap kondisi ling-kungan seperti sampah, banjir, kemacetan, jalan rusak, kebakaran, dll. Setiap keluhan warga dapat dipantau progress nya untuk me-mastikan semua keluhan yang anda sampaikan didengar dan ditin-daklanjuti. Berikut ini adalah beberapa fitur yang ada pada qlue :

1. Laporan berdasarkan Keluhan Masyarakat Melaporkan ke-luhan berdasarkan lokasi kelurahan saat itu. Misalnya,

(71)

rang pelapor berada di kelurahan tebet jakarta selatan maka pada aplikasi qlue secara otomatis akan mmenyampaikan ke-luhan tersebut pada camat yang bertanggung jawab atas dae-rah tersebut (tebet).

(72)

2. Penerima Laporan Swasta atau Pemerintah

Setiap laporan yang dikirimkan dapat ditujukan kepada SKPD ataupun untuk organisasi/perusahaan swasta yang telah men-jadi mitra dengan QLUE. Sebagai contohnya, pelanggan da-ri rumah sakit swasta dijakarta dapat mengida-rimkan laporan-nya terkait dengan pelayanan maupun infrastruktur melalui QLUE. nantinya laporan tersebut akan diteruskan kepada pi-hak rumah sakit swasta. Sehingga , posisi QLUE adalah se-bagai perantara antara masyarakat dengan rumah sakit.

Gambar 4.2: Laporan dapat ditujukan kepada swasta atau peme-rintah

(73)

3. Beragam Kategori Laporan

Untuk saat ini, terdapat 16 kategori topik keluhan yang dapat dilaporkan oleh warga DKI Jakarta. Yaitu :

(a) kebakaran (b) sampah (c) banjir (d) pelanggaran (e) kebakaran (f) jalan rusak (g) pengemis (h) kaki lima (i) kriminal

(j) lampu jalan rusak (k) pohon tumbang

(l) fasilitas umum (m) parkir liar

(n) pelanggaran izin (o) joki 3 in 1

(p) kawasan bebas rokok

Kategori tersebut bersifat multiple-category yaitu setiap la-poran yang masuk dapat memiliki lebih dari satu kategori. Contohnya, ketika ada pohon tumbang yang menyebabkan lampu jalanan menjadi rusak(jatuh) masuk pada kategori la-pu jalan rusak dan pohon tumbang.

4. Memantau Keluhan dengan Status Pelaporan

Pada aplikasi QLUE masyarakat dapat memantau atau follow up progress penyelesaian terkait dengan laporan - laporan yang telah masuk pada QLUE. Terdapat tiga buah state atau status pelaporan yakni :

(a) menunggu

pada tahap ini, laporan telah masuk pada aplikasi qlue namun masih menunggu untuk dilakukan koordinasi

(74)

de-Gambar 4.3: Tersedia 16 kategori laporan

ngan pihak - pihak yang terkait. (b) proses

laporan telah dikoordinasikan dengan pihak-pihak ter-kait dan sedang dalam proses penanganan(bukan proses koordinasi).

(c) selesai

Tindakan telah dilakukan terhadap laporan tersebut dan dinyatakan bahwa laporan terselesaikan.

4.1.2 Proses Bisnis Penanganan Pelaporan Masyarakat

Pemerintah kota Surabaya telah memiliki sistem manual dan tero-tomasi untuk menangani laporan dari masyarakat yaitu :

1. Pelaporan Manual

Pelaporan manual adalah proses pelaporan yang dilakukan oleh masyarakat surabaya dengan cara mendatangi langsung diskominfo ataupun SKPD terkait.Kemudian Laporan

(75)

disam-Gambar 4.4: Terdapat state untuk memudahkan pengguna dalam mengertahui kondisi penanganan laporan

paikan dalam bentuk tulisan ataupun lisan yang langsung di-terima oleh staff dari SKPD. Jenis pelaporan konvensional ini menurut pihak diskominfo masih sering dilakukan oleh warga Surabaya.

2. Media Center

Media center digagas untuk menampung partisipasi masya-rakat baik dalam bentuk keluhan, informasi, maupun saran pada proses pembangunan kota yang dilaksanakan oleh Pe-merintah Kota Surabaya. Selain itu, Media Center juga ber-fungsi sebagai fasilitator untuk menghubungkan kebutuhan masyarakat Surabaya dengan Pemerintah Kota Surabaya, dan menjadi jembatan komunikasi antar stakeholder Kota Sura-baya untuk mencapai tujuan pembangunan Kota SuraSura-baya. 3. Telpon atau Pesan Singkat (SMS)

Bagi warga yang tidak memiliki waktu atau tidak ingin repot dalam menyampaikan keluhannya dapat mengirimkan pesan

(76)

singkat (SMS) terkait dengan keluhan yang dialami ke nomor call center diskominfo. Selain itu, pemerintah kota Surabaya juga menerima laporan dari telpon yang disampaikan lang-sung oleh masyarakat. Diskominfo memiliki call center yang menangani keluhan-keluhan masyarakat.

4. E-Wadul

E-Wadul merupakan aplikasi berbasis android yang dilun-curkan oleh pemerintah kota Surabaya pada tanggal 1 juni 2016. Melalui aplikasi ini, warga Surabaya bisa mengaduk-an hal-hal ymengaduk-ang berkaitmengaduk-an dengmengaduk-an lampu Penermengaduk-angmengaduk-an Jalmengaduk-an Umum yang mati, saluran air yang rusak, atau jalan-jalan di Surabaya yang rusak. Untuk dapat masuk kedalam aplikasi ini user WAJIB menggunakan KTP wilayah surabaya sehing-ga masyarakat densehing-gan ktp non surabaya tidak dapat menggu-nakan aplikasi ini. E-wadul memiliki beberapa fitur yakni :

(a) Melaporkan keluhan melalui android

Warga Surabaya dapat mengirimkan keluhan mereka secara mudah melalui apliasi android bernama E-Wadul. Foto laporan dapat bersumber pada galeri smartphone maupun mengambil langsung dari kamera handphone. Namun, tidak seperti aplikasi Qlue E-Wadul tidak mem-berikan kategori terhadap laporan yang di kirimkan me-lainkan pihak media center surabaya yang akan meng-arahkan secara manual laporan tersebut kepada SKPD terkait.

(b) Melihat Daftar laporan masyarakat

E-Wadul adalah bentuk apps dari website mediacen-ter.surabaya.go.id yang seluruh laporan - laporan yang masuk pada situs tersebut akan terintegrasi dengan apli-kasi android E-Wadul. User dapat melihat laporan-laporan yang telah masuk ke Diskominfo Surabaya. Namun pa-da versi 1.0 ini hanya menampilkan laporan pa-dan gambar

(77)

Gambar 4.5: Melaporkan laporan dari foto langsung ataupun ga-leri

pendukung laporan. Sedangkan pada versi websitenya, telah menampilkan progress atau status penanganan da-ri aplikasi tersebut.

(c) Mengganti profil user

Untuk dapat memanjakan user, E-Wadul memberikan fitur untuk melakukan kustomiasi profil dari user yang meliputi perubahan profile picture dan juga dapat me-lengkapi informasi-informasi kontak(tidak wajib). Na-ma dari user tidak dapat diganti karena sistem E-Wadul ini langsung terintegrasi dengan data kependudukan. Da-ta tersebut diperoleh dari sistem E-KTP Indonesia. Ca-lon user yang tidak memiliki KTP(Kartu Tanda Pendu-duk) Surabaya tidak dapat mendaftarkan menjadi mem-ber dari e-wadul sehingga tidak dapat melaporkan per-masalahan yang ada di kota Surabaya, namun masih da-pat melaporkan melalui jalur lainnya seperti telfon atau-pun SMS.

(78)

Gambar 4.6: Melihat data laporan yang terintegrasi dengan media center surabaya

Setiap keluhan yang masuk pada mediacenter Surabaya akan di-lewatkan beberapa prosedur untuk dapat ditangani oleh pemerin-tah kota surabaya. Alur pelaporan informasi pelaporan masyarakat yang melibatkan media center.

Terdapat beberapa aktor yang berperan dalam penganan laporan di mediacenter. Sebagaimana mengacu pada diagram swimlane diatas terdapat lima aktor yang terlibat. Berikut ini adalah daftar aktor dan fungsinya dalam proses penanganan laporan :

1. Masyarakat

Laporan berasal dari masyrakat kota Surabaya. Masyarakat adalah warga indonesia yang tinggal atau berdomilisi diko-ta Surabaya. Berbeda dengan E-Wadul yang hanya dapat digunakan oleh warga yang memiliki KTP Surabaya Untuk melaporkan melalui mediacenter tidak memerlukan verifika-si NIK dari KTP. Laporan yang telah dikirimkan warga da-pat dilakukan tracking atau penelusuran terkait perkembang-an penyelesaiperkembang-an laporperkembang-an tersebut.

(79)

Gambar 4.7: Mengganti user profil

2. Media Center

Peranan mediacenter adalah mediator antara masyrakat de-ngan pemerintah(SKPD). Laporan yang masuk akan ditam-pung oleh mediacenter kemudian akan dikoordinakan dengan TPKPM untuk mengetahui SKPD yang bertanggung jawab atas laporan tersebut.

3. TPKPM

TPKPM adalah kependekan dari Tim Pelayanan Keluhan/Pe-ngaduan Masyrakat yang bertugas untuk mengarahkan lapor-an ylapor-ang dilaporklapor-an oleh masyarakat melalui mediacenter. 4. SKPD

SKPD atau satuan kerja perangkat dearah berfungsi untuk menyusun perencanaan dalam menyelesaikan laporan masya-rakat. Setelah perencanaan telah dibuat maka SKPD akan berkoordinasi dengan satgas yang akan turun langsung dalam

(80)

Gambar 4.8: BPMN Pelaporan pada Media Center

menindaklanjuti laporan sesuai dengan arahan SKPD terkait. Ketika satgas telah menangani laporan tersebut maka SKPD akan memberikan feedback kepada mediacenter untuk kemu-dian diteruskan kepada masyarakat kembali.

5. Satgas

Satgas atau kependekan dari satuan tugas memiliki tugas un-tuk mengeksekusi rencana yang telah disusun oleh SKPD. Satgas juga bertanggung jawab untuk melaporkan hasil tin-dak lanjut pada SKPD. Sehingga SKPD pada memberitahuk-an kembali kepada mediacenter untuk menyatakmemberitahuk-an atau mem-perbaharui status(kondisi penanganan/tindaklanjut) dari la-poran tersebut.

(81)

4.1.3 Bisnis Proses Surabaya113

Pada penelitian ini kami menggunakan proses bisnis yang telah ada di mediacenter Surabaya sebagai landasan untuk membuat pro-ses bisnis yang akan diterapkan nantinya dalam sistem Suraba-ya113/surabaya113.

Gambar 4.9: Bisnis proses penanganan laporan pada surabaya113 Terdapat sedikit perbedaan, yakni kami tidak memasukan TPKPM sebagai entitas yang menangani pelaporan(Tim Pelayanan Keluha-n/Pengaduan Masyarakat) dan menghapus mediacenter yang ke-mudian diganti menjadi sistem kami (surabaya113). Mediacenter dihapus karena surabaya113 langsung mengarahkan suatu laporan langsung kepada SKPD terkait sesuai dengan kategorinya. Berbeda

(82)

dengan sistem mediacenter/sapawargasurabaya saat ini, proses pe-nerusan laporan ke SKPD dilakukan secara manual. Mediacenter mengkoordinasikan dengan TPKPM kemudian dari TPKPM akan memberikan jawaban terkait SKPD yang menangani keluhan terse-but. Berikut ini adalah bisnis proses panganan keluhan yang ada pada surabaya113. laporan-laporan yang masuk pada sistem sura-baya113 memiliki status atau state yang diambil berdasarkan status laporan yang saat ini digunakan oleh mediacenter surabaya. Status tersebut adalah :

1. Belum diterima surabaya113 Laporan telah masuk pada databases surabaya113 namun belum terdapat staff dari SKPD yang menjadi penanggung jawab atas laporan tersebut yang membacanya.

2. Ditampung surabaya113 Laporan telah masuk pada sistem dan staff dari SKPD yang menangani lapoan tersebut telah membacanya tetapi belum dilakukan koordinasi dengan pi-hak SKPD maupun SATGAS.

3. Masuk SKPD Laporan telah dikoordinasikan dengan SKPD terkait serta Satgas yang meanangani laporan.

4. Dalam Perencanaan SKPD melakukan perencanaan tindak lanjut terhadap laporan dan memberikan perintah kepada Sa-tgas untuk melakukan penanganan. Pada state ini, tidak se-mua laporan dapat ditangani. Contohnya adalah untuk per-masalahan jalan berlubang yang memiliki diameter tertentu penangannanya harus melalui proses Musrembang. Sehing-ga tidak dapat ditanSehing-gani oleh SKPD tersebut.

5. Sedang ditindaklanjuti Satgas sedang melakukan penangan-an laporpenangan-an

6. Sudah ditindaklanjuti Laporan telah ditindaklanjuti oleh sa-tgas dan dinyatakan selesai oleh SKPD.

Untuk menggambarkan alur dari state tersebut maka dibawah ini adalah state machine diagram(SMD) dari status penanganan

(83)

lapor-an berdasarklapor-an enam status tersebut.

Gambar 4.10: State Machine diagram penanganan laporan

Laporan yang baru dibuat melalui android akan memiliki status ”Belum diterima surabaya113”. Laporan tersebut berdasarkan gam-bar diatas dapat langsung berubah statusnya menjadi ”Masuk SKPD”, ”Dalam Perencanaan” , ”Sedang ditindaklanjuti” atau ”Sudah di-tindaklanjuti” ketika laporan tersebut sudah pernah dilaporkan oleh masyarakat lain melalui surabaya113 ataupun mediacenter. Teta-pi apabila laporan adalah laporan baru maka harus mengikuti alur yang telah terdefinisi berdasarkan gambar diatas. Terdapat bebera-pa status yang dabebera-pat berubah maju(forward) ataupun mundur(backward). Sebagai contoh, laporan mengenai jalan rusak yang telah dilakuk-an pengaspaldilakuk-an namun ternyata dilakukdilakuk-an pengaspaldilakuk-an kembali ka-rena aspal kurang tebal maka status laporan dapat dimundurkan menjadi ”sedang ditindaklanjuti”. Contoh lain adalah laporan jal-an rusak yjal-ang awalnya memilik status ”sedjal-ang dieksekusi satgas” dimundurkan statusnya menjadi dalam perencaan karena laporan tersebut harus menunggu musrembang agar dapat direalisasikan.

(84)

4.1.4 Kendala Proses Bisnis

Sistem yang telah berjalan untuk menangani pelaporan masyarakat memiliki beberapa kendala sebagaimana disampaikan oleh nara-sumber kami. Selain berasal dari hasil wawancara data dibawah ini diambil melalui oberservasi aplikasi-aplikasi sejenis seperti qlue, e-wadul dan mediacenter.surabaya.go.id. Pada gambar dibawah ini merupakan hasil sprint yang telah kami lakukan untuk mendefini-sikan kendala-kendala pada proses bisnis yang ada.Berikut ini ada-lah beberapa kendala yang dialami oleh Staff Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Surabaya :

Tabel 4.1: Kendala Proses Bisnis

No Proses Bsinis Kendala Kode Sumber

1 Melaporkan laporan Laporan tidak memi-liki kategori P1K1 Qlue Masyarakat Apatis terha-dap Kondisi Sekitar P1K2 Hasil Kui-sioner Tidak tahu harus me-laporkan kemana P1K3 Hasil Kui-sioner Tidak Memiliki Koneksi Internet P1K4 Wawancara

Tidak ada

(85)

Tidak tahu ada per-masalahan disekitar P1K6 Hasil Kui-sioner 2 Melakukan verifi-kasi data Identitas

pe-lapor palsu P2K1 Wawancara Tidak cukup informa-si untuk melakukan verifikasi P2K2 Qlue Misjudgement P2K3 Qlue 3 Menerima In-formasi bahwa laporan ditolak Tidak ada bukti untuk membuktik-an bahwa laporan ditolak P3K1 media center Tidak ada

notifikasi P3K2 media center Tidak cukup informasi mengenai kontak pemberi laporan P3K3 Wawancara

4 Menerima Laporan dari mediacenter Identitas

pe-lapor palsu P4K1 Wawancara tidak ada

ka-tegori P4K2 Qlue 5 Melakukan koordinasi dengan SKPD

Identitas

(86)

Hasil Verifi-kasi Laporan Salah

P5K2 Wawancara

6 Menerima Laporan dari TPKPM Tidak men-dapatkan no-tifikasi seca-ra langsung jika terdapat laporan P6K1 Qlue Laporan tidak terfilter menga-kibatkan salah SKPD (tidak sesu-ai dengan tanggungja-wabnya) P6K2 Wawancara 7 Menangani Lapor-an P7K1 Wawancara

8 Memberikan feedback terhadap masyarakat Feedback tidak meng-gambarkan status penin-daklanjutan laporan tersebut P8K1 media center feedback

ti-dak jelas P8K2 media center Masyarakat

tidak dapat memberikan feedback

(87)

9 Memperbaharui Status Laporan Masyarakat tidak meng-etahui jika laporan telah ditangani atau status laporan telah berganti P9K1 Wawancara Mediacenter tidak meng- infor-masikan perubahan status kepa-da pengirim laporan ter-kait dengan progress penanganan keluhan P9K2 media center Masyarakat tidak dapat memberikan feedback terkait pe-nanganan laporan P9K3 media center

(88)

Tidak ada peranan control dari masyarakat (hanya satu arah dari pemerintah) P9K4 media center Proses ma-najemen laporan masih dila-kukan secara manual P9K5 Wawancara 4.1.5 Solusi Permasalahan

Berdasarkan kendala-kendala yang penulis rangkum pada tabel di-atas dibuatlah solusi untuk salah satu permasalahan yang dianggap sebagai masalah serius dan krusial. Masalah tersebut perlu disele-saikan untuk meningkatkan kualitas layanan pelaporan masyarakat kota Surabaya. Solusi-solusi tersebut kami gambarkan pada dia-gram dibawah ini

4.1.6 Hasil Voting Solusi

Google design sprint berfokus pada satu masalah yang kemudian diusulkan beberapa solusi yang dapat memecahkan masalah terse-but dan pada ahirnya dipilih satu solusi melalui proses voting antar

(89)

anggota tim. Solusi yang memiliki hasil voting paling tinggi akan dijadikan landasan utama dalam mengerjakan prototype. Hasil vo-ting pada design sprint pertama dijakarta menghasilkan keputusan untuk : membuat aplikasi pelaporan yang berfokus pada peninjauan status atau state dari laporan sehingga masyarakat dapat melakukan follow up terhadap laporan miliknya maupun laporan orang lain.

4.1.7 Pembuatan Prototipe

Pada penelitian ini pembuatan prototipe akan dilakukan dalam pro-ses empat iterasi. Setiap iterasi memiliki fokus masalah dan solusi yang berbeda. Perubahan pada setiap iterasi meliputi penambahan fitur, user interface dan storyboard fitur. Penelitian ini memiliki dua domain yakni aplikasi backend untuk manajemen pelaporan serta web services yang menangani komunkasi data antara server dengan android. Perubahan yang terjadi pada setiap iterasi di domain web services meliputi atribut fitur, fungsi dalam fitur dan output web services.

4.2 Lingkungan Implementasi

Aplikasi Surabaya113 dikembangkan dengan menggunkan perang-kat keras yang berupa dua Shared Hosting di jagonhosting.com de-ngan jenis paket medium. Sedangkan untuk perangkat lunak di-kembangkan dengan menggunakan beberapa teknologi yang dapat dilihat pada Gambar 4.11

Pemisahan letak server dilakukan karena proses crawling pada twit-ter membutuhkan resource yang besar. Pada sisi lain server juga ha-rus menyediakan layanan web services yang akan digunakan oleh android. Oleh karena itu server penyedia layanan web services

(90)

Gambar 4.11: Arsitektur Sistem Surabaya 113

dan crawler terpisah. Namun, database terletak pada server sura-baya113. Teknologi yang digunakan untuk membangun backend aplikasi penyampaian laporan masyarakat berbasis crowdsourcing melalui jejaring sosial twitter adalah :

Tabel 4.2: Lingkungan implementasi

Kategori Nama

Bahasa Pemrograman Hypertext preproces-sor(PHP) versi 5

Databases MYSQL

Web Services Restful Web Services Respon Web Services JSON

(91)

Pada gambar dibawah ini akan dijelaskan arsitektur teknologi yang digunakan pada aplikasi backend aplikasi penyampaian laporan ma-syarakat berbasis crowdsourcing melalui jejaring sosial twitter

Gambar 4.12: Arsitektur Sistem Surabaya 113

Pada penelitian ini, komponen model pada Code Igniter tidak di-gunakan karena model berada pada web services sehingga contro-ller akan melakukan interaksi langsung dengan web services tanpa melalui komponen model di Code Igniter. Fungsi utama Code Igni-ter disini adalah digunakan untuk memudahkan melakukan routing, pagging, sessioning dan keamanan.

Gambar

Gambar 1.1: Situs yang diakses oleh pengguna internet di Indone- Indone-sia tahun 2012
Gambar 2.2: Tampilan Landingpage Surabaya113
Gambar 3.2: Metodologi Google Design Sprint
Gambar 4.5: Melaporkan laporan dari foto langsung ataupun ga- ga-leri
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tugas : mereaksikan etanol dengan asam asetat menjadi etil asetat dengan katalis resin. Tinggi : 2200 mm Diameter : 1300 mm Bahan : Steinless steel Volume :

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN INDUKTIF MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Bluetooth merupakan suatu teknologi komunikasi wireless (tanpa nirkabel) yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara dengan jarak jangkauan terbatas

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

Pengeluaran untuk memperoleh harta tak berwujud dan pengeluaran lainnya yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun untuk mendapatkan, menagih, dan

Lima dimensi kualitas jasa tersebut dipandang sebagai lambang dimana konsumen mengevaluasi kinerja menyeluruh dari jasa, namun sebagaimana yang diterapkan yang terjadi pada

Brand blocking secara horizontal yaitu penempatan barang supermarket satu jenis berderet horizontal dari arah kiri ke kanan atau arah melebar dan merek barang harus dapat terlihat

Sementara itu, pihak RSUD Tjitrowardoyo yang diwakili oleh Kepala Bidang (Kabid) pelayanan, dr Eko Setiawan didampingi Wakil Direktur Pelayanan (Wadir Pelayanan), dr